• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN DI KELAS VII SMP NEGERI 5 PADANGSIDIMPUAN T.P. 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN DI KELAS VII SMP NEGERI 5 PADANGSIDIMPUAN T.P. 2013/2014."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN DI KELAS VII SMP NEGERI 5

PADANGSIDIMPUAN T.P 2013/2014

Oleh :

Haflah NIM 409321024

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENEGTAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini semaksimal mungkin dan sesuai waktu yang telah direncanakan. Skripsi

ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada materi Pokok Besaran dan Satuan di Kelas VII SMP Negeri 5 Padangsidimpuan T.P 2013/2014” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Drs.

Japiten Banjarnahor, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan digantikan oleh bapak Drs. Abd. Hakim S, M.Si,

berhubung beliau telah memasuki masa pension selaku dosen pembimbing skripsi,

yang telah banyak meluangkan waktu juga dalam memberikan arahan dan

bimbingan kepada penulis hingga akhir penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih

juga disampaikan kepada bapak Drs. Pintor Simamora , M.Si, bapak Drs. J.B.

Sinuraya, M.Pd dan bapak Drs. Eidi Sihombing, M.S selaku dosen penguji I, II

dan III yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana

penelitian sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan

kepada ibu Dr. Nurdin Bukit, M. Si selaku dosen pembimbing akademik yang

telah membimbing dan memotivasi serta membantu penulis selama perkuliahan.

Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc.,

P.hD selaku Dekan FMIPA Unimed.

Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada seluruh bapak dan ibu

dosen serta staf pegawai Jurusan Fisika FMIPA Unimed. Ucapan terimakasih juga

disampaikan kepada bapak Drs. M. Idris selaku kepala sekolah dan ibu Safrida

S.Pd selaku guru bidang studi fisika di SMP Negeri 5 Padangsidmpuan yang telah

banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian, juga tidak lupa

penulis ucapkan terima kasih kepada para guru serta staf Tata Usaha yang telah

(3)

vi

terima kasih juga disampaikan kepada seluruh bapak dan ibu guru dari SD sampai

SMA yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada ayahanda tercinta

(Drs. M. Idris Nasution) dan ibunda tercinta (Dermina Harahap) yang terus

memberikan motivasi dan doa serta kasih sayang yang tak henti, hanya Allah

yang dapat membalasnya. Kepada kakak dan abang (Kak Sakinah M. Pd, Kak

Syaripah M. Pd dan abang Adli M.Pd) yang terus memberikan dukungan dan doa

yang tulus kepada penulis selama ini. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan

kepada sahabat saya Afifah Yanti, Fitri Melia, Laina Yusripa, Moriza Mayasari,

Rizka Damanik untuk kebersamaannya selama ini dalam menyelesaikan

perkuliahan dan skripsi. Juga tidak lupa penulis ucapkan terima kasih untuk

teman-teman kos (Arie, Pitri, Aan dan Husna).

Selain itu penulis ucapkan terima kasih kepada teman-teman

seperjuangan, Ermawati, Rini, Etri, Anggi, Sheila, Rizki Noveri, Waramita

beserta seluruh keluarga besar Fisika Ekt 2009 yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu, terima kasih telah memberikan motivasi . Tidak lupa penulis

ucapkan terima kasih kepada teman-teman PPLT 2012 SMA N 1 Teluk

Mengkudu. Kepada keluarga besar Nurul Ilmi terima kasih, yang telah memberi

pembelajaran hidup yang sangat berarti yang tidak bisa dilupakan dan

diungkapkan dengan kata-kata.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu

penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk

perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat

bagi pembaca baik yang hanya sebagai bahan bacaan ataupun yang ingin

melakukan penelitian lanjutan.

Medan, Februari 2014 Penulis,

Haflah

NIM. 409321024

(4)

iv

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN DI KELAS VII SMP NEGERI 5

PADANGSIDIMPUAN T.P 2013/2014

Haflah (NIM 409321024)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran langsung/DI pada materi pokok Besaran dan Satuan di kelas VII SMP Negeri 5 Padangsidimpuan T.P 2013/2014, dan untuk mengetahui aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 5 Padangsidimpuan yang terdiri dari 7 kelas berjumlah 189 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 7 kelas secara acak yaitu kelas VII-2 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 32 orang dan kelas VII-3 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 32 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 10 soal dan aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi yang dilakukan oleh satu observer.

Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 51.875 dengan standar deviasi 19.9, dan nilai rata-rata kelas kontrol 44.685 dengan standar deviasi 16.06. Pada pengujian normalitas untuk pretes diperoleh pada kelas eksperimen dengan Lhitung = 0.14335 dan Ltabel = 0.1571, untuk kelas

kontrol dengan Lhitung = 0.14535, dan Ltabel = 0.1571, sehingga diperoleh Lhitung <

Ltabel, maka data kedua kelas berdistribusi normal. Pada uji homogenitas diperoleh

Fhitung = 1.5365 dan Ftabel = 1.8257 sehingga Fhitung < Ftabel dengan menggunakan

α= 0,05 maka kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelas kontrol dengan model pembelajaran langsung/DI. Setelah pembelajaran selesai diberikan, diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 71.25 dengan standar deviasi 15.6 dan kelas kontrol 62.81 dengan standar deviasi 15.7. Rata-rata nilai keseluruhan aktivitas belajar siswa adalah 68.85 termasuk dalam kriteria cukup aktif. Peningkatan hasil belajar diperoleh sebesar 0,4 dengan kategori sedang. Hasil uji t diperoleh thitung = 2.16

dan ttabel = 1.67 sehingga thitung > ttabel maka Ha diterima, dengan demikian

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ii

RIWAYAT HIDUP iii

ABSTRAK iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vi

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 6

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 6

1.7. Defenisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Belajar dan Pembelajaran 8

2.1.2. Hasil Belajar 11

2.1.3. Aktivitas Belajar 13

2.1.4. Pengertian Model Pembelajaran 15

2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif 16

2.1.5.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif 16 2.1.5.2. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif 20 2.1.5.3. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif 20 2.1.6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student

Teams Achievement Division) 21

2.1.6.1. Menghitung Skor Individual dan Tim 22 2.1.6.2. Langkah-Langkah Student Teams Achievement Division 23

2.1.7. Model Direct Intruction (DI) 24

2.2. Materi Pelajaran 25

2.2.1. Besaran dan Satuan 25

2.2.2. Satuan Internasional (Satuan Pokok) 26 2.2.3. Mengonversi Satuan Panjang, Massa, dan Waktu 29

2.3. Kerangka Konseptual 30

2.4. Hipotesis Penelitian 30

BAB III METODE PENELITIAN 31

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 31

(6)

3.2.1. Populasi Penelitian 31

3.2.2. Sampel Penelitian 31

3.3. Variabel Penelitian 31

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 32

3.4.1. Jenis Penelitian 32

3.4.2. Desain Penelitian 32

3.5. Prosedur Penelitian 32

3.6. Instrumen Penelitian 33

3.6.1 Instrumen I Tes Hasil Belajar Siswa 34

3.6.1.1. Validitas Isi 35

3.6.1.2. Validitas Ramalan 35

3.6.2. Instrumen 2 Tentang PengamatanAktivitas Siswa

(Lembar Observasi) 38

3.7. Teknik Analisis Data 39

3.7.1. Uji Normalitas 39

3.7.2. Uji Homogenitas 40

3.7.3. Uji Hipotesis 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43

4.1. Hasil Penelitian 43

4.1.1. Data Nilai Pretes Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 43

4.1.2. Pengujian Analisis Data 45

4.1.2.1. Uji Normalitas Data 45

4.1.2.2. Uji Homogenitas 46

4.1.2.3. Uji Hipotesis Penelitian 47

4.2. Observasi Aktivitas Siswa 49

4.3. Pembahasan 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 71

5.1. Kesimpulan 71

5.2. Saran Penelitian 72

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Sintak Model Pembelajaran Kooperatif 21

Tabel 2.2. Skor Individual atau Tim 22

Tabel 2.3. Tingkat Penghargaan Kelompok 23 Tabel 2.4. Fase-Fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 23 Tabel 2.5. Sintak Model Pembelajaran Langsung 25

Tabel 2.6. Besaran Pokok 26

Tabel 2.7. Besaran Turunan 26

Tabel 2.8. Besaran Pokok dan Satuan 27

Tabel 3.1. Two Group Pretest-Posttest Design 32

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Soal Pre-test 34

Tabel 3.3. Kriteria Kemampuan Siswa 34

Tabel 4.1. Uji Normalitas Data Pretes Kedua Kelompok Sampel 45 Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Postes Kedua Kelompok Sampel 46 Tabel 4.3. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes 46 Tabel 4.4. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Postes 46 Tabel 4.5. Ringkasan Perhitungan Uji t Data Pretes 47 Tabel 4.6. Ringkasan Perhitungan Uji t Data Postes 48 Tabel 4.7. Nilai Pretes, Nilai Aktivitas Siswa dan Nilai Postes Siswa 49 Tabel 4.8. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa 51

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Mistar (mengukur panjang) 28

Gambar 2.2 Neraca Lengan Tiga 28

Gambar 2.3 Stop watch 28

Gambar 2.4 Termometer 29

Gambar 2.5 Tangga Konversi Panjang 29

Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Kelas Kontrol dan Eksperimen 43 Gambar 4.2 Diagram Batang Data Postes Kelas Kontrol dan Eksperimen 44 Gambar 4.3 Diagram Batang Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pretes 44 Gambar 4.4 Diagram Batang Kemampuan Kognitif Siswa Pada Postes 45 Gambar 4.5 Diagram Batag Kategori Nilai Pretes, Aktivitas dan Postes 50 Gambar 4.6 Grafik Nilai Pretes, Aktivitas dan Postes Siswa Pada Kelas

Eksperimen Berdasarkan Urutan Kategori Aktivitas Terendah

Sampai Tertinggi 65

Gambar 4.7 Grafik Nilai Pretes, Aktivitas dan Postes Siswa Pada Kelas Eksperimen Berdasarkan Urutan Nilai Pretes Terendah

Sampai Tertinggi 66

Gambar 4.8 Grafik Nilai Pretes, Aktivitas dan Postes Siswa Pada Kelas Eksperimen Berdasarkan Urutan Nilai Rata-rata Kelompok

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 (RPP 1) 74

Lampiran 2 LKS 1 89

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 (RPP 2) 90

Lampiran 4 LKS 2 104

Lampiran 5 Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar 105

Lampiran 6 Tes Hasil Belajar Pretes 115

Lampiran 7 Tes Hasil Belajar Postes 120

Lampiran 8 Lembar Aktivis Belajar Siswa 125 Lampiran 9 Pedoman Penskoran Observasi Aktivis Belajar siswa 127 Lampiran 10 Tabel Validitas Instrumen Penelitian 128 Lampiran 11 Tabel Realibilitas Instrumen Penelitian 131 Lampiran 12 Tabel Taraf kesukaran Instrumen Penelitian 134 Lampiran 13 Tabel Daya Pembeda Instrumen Penelitian 136

Lampiran 14 Perhitungan Validitas Tes 139

Lampiran 15 Rangkuman Analisis Validitas Ramalan Instrumen

Penelitian 143

Lampiran 16 Nama-nama Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 144 Lampiran 17 Distribusi Skor Nilai Pretes Kelas Eksperimen 145 Lampiran 18 Distribusi Skor Nilai Postes Kelas Eksperimen 147 Lampiran 19 Distribusi Skor Nilai Pretes Kelas Kontrol 149 Lampiran 20 Distribusi Skor Nilai Postes Kelas Kontrol 151 Lampiran 21 Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 153 Lampiran 22 Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol 154 Lampiran 23 Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standat Deviasi 155

Lampiran 24 Uji Normalitas 158

Lampiran 25 Uji Homogenitas 162

Lampiran 26 Uji Hipotesis 166

Lampiran 27 Tabel Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen

(Pertemuan I) 171

Lampiran 28 Tabel Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen

(Pertemuan II) 173

Lampiran 29 Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 175 Lampiran 30 Tabel Harga Kritis dan r Product Moment 177 Lampiran 31 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji liliefors 178 Lampiran 32 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 179 Lampiran 33 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 180 Lampiran 34 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 182

(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu langkah untuk merubah sikap, tingkah

laku bahkan pola pikir seseorang untuk lebih maju dari sebelum mendapatkan

pendidikan yang ia peroleh. Pendidikan tidak hanya dapat diperoleh dalam

sekolah, namun dalam lingkungan keluarga dan masyarakat, seseorang dapat

memperoleh pendidikan. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis

dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya menciptakan

kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Tolak ukur terhadap

keberhasilan belajar (dalam lingkup akademik) siswa ialah pencapaian hasil

belajar.

Tujuan pendidikan nasional adalah tujuan umum dari sistem pendidikan

nasional. Tujuan ini merupakan tujuan jangka panjang yang sangat luas dan

menjadi pedoman dari semua kegiatan/usaha pendidikan di negara kita. Tujuan ini

kemudian dijadikan landasan dalam menentukan tujuan sekolah dan tujuan

kurikulum sekolah, tujuan pendidikan formal dan nonformal.

Pendidikan merupakan salah satu komponen dalam meningkatkan kualitas

sumber daya manusia. Untuk mewujudkan hal itu, maka sekolah sebagai

komponen utama pendidikan perlu mengelola pembelajaran yang sesuai dengan

prinsip kegiatan belajar mengajar (KBM) antara lain : (1) kegiatan berpusat pada

siswa, (2) belajar mandiri dan bekerja sama. Sejalan dengan prinsip KBM

tersebut, maka kegiatan pembelajaran diharapkan tidak terfokus pada guru, tetapi

bagaimana membuat siswa aktif dalam proses belajarnya sehingga kegiatan

pembelajaran beriorentasi pada dua aspek yaitu proses dan hasil.

Bidang studi fisika bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang

merupakan salah satu mata pelajaran yang menarik dan lebih banyak memerlukan

pemahaman daripada penghafalan pada konsep-konsep fisika. Pemahaman fisika

ini dapat dilakukan melalui kegiatan pembelajaran yang akan menjadi landasan

(11)

2

dipandang sebagai suatu ilmu yang abstrak yang disajikan dalam bentuk teori

yang kurang menarik dan terkesan sulit. Anggapan dari kebanyakan siswa juga

mengatakan fisika itu susah untuk dipahami dan dikuasai yang menyebabkan hasil

belajar fisika siswa rendah. Pandangan semacam ini menjadikan proses

pembelajaran fisika bersifat verbal, dimana siswa tampak pasif dan hanya

menerima pelajaran dari guru. Pembelajaran fisika mempunyai tujuan untuk

memecahkan masalah yang dihadapi siswa agar memiliki pandangan yang lebih

luas.

Faktor lain yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa dalam

kegiatan proses belajar mengajar diantaranya, “faktor siswa, sarana, alat dan

media yang tersedia, faktor lingkungan serta faktor pendekatan mengajar (strategi,

model dan metode) yang digunakan guru dalam kegiatan proses belajar mengajar

masih kurang bervariasi. Secara garis besar hasil belajar terbagi tiga ranah, yaitu

ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif berkenaan

dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, diantaranya adalah:

mengetahui, memahami, aplikasi, analisis, evaluasi, dan mencipta / membuat.

Ranah afektif berkenaan dengan sikap, sedangkan ranah psikomotorik berkenaan

hasil belajar yang tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan

bertindak individu atau disebut juga dengan aktivitas siswa.

Umumnya pelajaran fisika sampai saat ini masih dianggap sebagai

pelajaran yang sulit dan membosankan. Melalui observasi yang dilakukan, peneliti

memberikan angket kepada 29 siswa di SMP Negeri 5 Padangsidimpuan. Dari

hasil angket tersebut diketahui dari 18 siswa (62%) menyatakan bahwa

penguasaan materi fisika sulit untuk dipahami, 6 siswa (21%) menyatakan

penguasaan materi fisika biasa saja sedangkan 5 siswa (17%) lainnya menyatakan

bahwa penguasaan materi fisika mudah untuk dipahami. Hal ini menunjukkan

bahwa proses pembelajaran belum berlangsung secara efektif. Banyaknya siswa

yang tidak memahami mata pelajaran fisika dikarenakan siswa sering disuruh

mencatat materi yang diberikan guru tanpa mengulas kembali isi dari materi

tersebut. Jarangnya melakukan demonstrasi didalam ataupun diluar kelas untuk

(12)

3

diketahui bahwa penguasaan materi berpengaruh terhadap hasil belajar fisika

siswa yang rendah.

Ada beberapa hal yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah, antara

lain: (1) Model pembelajaran yang digunakan guru masih berpusat pada guru/

teacher centered. (2) Siswa masih kurang aktif dalam mengerjakan soal-soal

latihan pada saat proses pembelajaran. (3) Siswa jarang mengajukan pertanyaan

walaupun guru sering meminta siswanya untuk bertanya.

Berdasarkan hal tersebut, salah satu cara yang dilakukan untuk

memperbaiki proses pembelajaran adalah menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD. Karena model pembelajaran kooperatif sendiri memiliki

makna mengajak siswa untuk bekerja sama dalam mengerjakan tugas yang

diberikan satu kelompok atau satu tim. Sedangkan arti dari STAD sendiri adalah

pembagian pencapaian tim siswa, tipe STAD merupakan satu teknik pembelajaran

yang memberikan tugas untuk membagi beberapa kelompok kepada siswa melalui

kuis/pertanyaan yang dijawab dalam masing-masing kelompok. Melaksanakan

kuis tidak boleh saling membantu, peserta didik harusbisa menjawab secara

individu. Kemudian dalam melakukan pertanyaan semua kelompok yang sudah

dibagi harus bisa dijawab dan jika ada salah satu dari kelompok yang tidak bisa

menjawab maka temannya yang satu kelompok masing-masing saling ada kerja

sama membantu menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Maka dari penjelasan

diatas peserta didik bisa dilihat siswa yang bisa menjawab, standar, dan tidak tahu

sama sekali.

Peneliti telah melakukan observasi di SMP Negeri 5 Padangsidimpuan,

dimana Standar Ketuntasan Belajar Minimum (SKBM) mata pelajaran fisika yang

ditetapkan sekolah adalah 75. Nilai 75 tersebut ditetapkan sekolah mengacu pada

buku saku yang menyatakan bahwa nilai ketuntasan minimum itu sebesar 75%

dan nilai KKM tersebut dapat diubah, apabila setiap tahunnya nilai siswa tersebut

meningkat. Pada nilai ujian akhir sekolah 18 siswa memperoleh nilai di bawah 75,

dan 11 siswa memperoleh nilai di atas 75. Dari keterangan tersebut dapat dilihat

terdapat 18 siswa (62,07%) dari 29 orang siswa dalam kelas tersebut yang tidak

(13)

4

Penelitian mengenai pembelajaran kooperatif tipe STAD sudah pernah

diteliti oleh Dewi (2009). Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata pretes

siswa kelas kontrol sebesar 32,69 dan nilai rata-rata postes sebesar 64,87.

Sedangkan di kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata pretes siswa sebesar 32,18

dan nilai rata-rata postes sebesar 73,33. Peningkatan hasil belajar siswa kelas

kontrol sebesar 32,17 dan kelas eksperimen sebesar 41,16. Dari hasil penelitian,

dapat dilihat bahwa nilai rata-rata postes kelas eksperimen lebih tinggi bila

dibandingkan dengan nilai rata-rata postes kelas kontrol, yang berarti bahwa

pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif STAD lebih baik

dibandingkan dengan model pembelajaran langsung. Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Septina (2013) dalam jurnal inovasi pendidikan fisika, hasil belajar

terdiri dari tiga macam yaitu hasil belajar aspek kognitif, aspek psikomotor, aspek

afektif. Dan ketiga hasil belajar kelas eksperimen menunjukkan lebih baik

daripada hasil belajar kelas kontrol.

Adapun kelemahan dalam penelitian sebelumnya menyangkut masalah

dalam mengamati aktivitas siswa terhadap hasil belajar. Aktivitas siswa dalam

proses pembelajaran kurang diperhatikan. Penilaian aktivitas siswa di setiap

pertemuan seharusnya diimbangi dengan penilaian terhadap hasil hasil belajar

siswa. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah pada setiap pertemuan,

aktivitas siswa meningkat terhadap hasil belajarnya.

Maka untuk mengatasi kendala tersebut sebelum melaksanakan proses

pembelajaran peneliti mempersiapkan sarana, media, dan membuat perencanaan

yang lengkap agar dalam pembelajaran tidak mengalami kendala. Aktivitas siswa

juga harus disesuaikan dengan fase-fase kooperatif tipe STAD Dengan demikian

diharapkan waktu yang telah ditentukan dapat digunakan sesuai dengan

perencanaan.

(14)

5

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, dapat

diidentifikasi masalah yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa sebagai

berikut.:

1. Hasil belajar fisika siswa rendah.

2. Model pembelajaran yang digunakan guru masih berpusat pada guru/

teacher centered.

3. Pendekatan mengajar (strategi, model dan metode) yang digunakan guru

dalam kegiatan proses belajar mengajar masih kurang bervariasi.

4. Siswa jarang mengajukan pertanyaan.

1.3. Batasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas, maka perlu

adanya batasan masalah demi tercapainya tujuan. Penelitian ini dibatasi pada:

1. Penelitian ini dilaksanakan terhadap siswa kelas VII di SMP Negeri 5

Padangsidimpuan pada semester genap T.P 2013/2014.

2. Materi yang diajarkan dibatasi hanya pada materi pokok besaran dan

satuan.

3. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran

kooperatif tipe STAD.

1.4. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar fisika siswa yang diajarkan dengan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok besaran dan satuan

di kelas VII semester 1 SMP Negeri 5 Padangsidimpuan?

2. Bagaimana hasil belajar fisika siswa yang diajarkan dengan model direct

intruction (DI) pada materi pokok besaran dan satuan di kelas VII

semester 1 SMP Negeri 5 Padangsidimpuan?

3. Bagaimana aktivitas siswa di kelas VII semester 1 SMP Negeri 5

Padangsidimpuan selama pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe

(15)

6

4. Apakah ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif

tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok besaran dan

satuan di kelas VII semester 1 SMP Negeri 5 Padangsidimpuan?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa yang diajarkan dengan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok besaran dan satuan

di kelas VII semester1 SMP Negeri 5 Padangsidimpuan.

2. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa yang diajarkan dengan model

direct intruction (DI) pada materi pokok besaran dan satuan di kelas VII

semester 1 SMP Negeri 5 Padangsidimpuan.

3. Untuk mengetahui aktivitas siswa di kelas VII semester 1 SMP Negeri 5

Padangsidimpuan selama pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD.

4. Untuk mengetahui perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran

kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok

besaran dan satuan di kelas VII semester 1 SMP Negeri 5

Padangsidimpuan.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil dari pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat:

1. Bagi guru: Sebagai bahan informasi tentang pelaksanaan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD.

2. Bagi peneliti: Sebagai bahan masukan dan bekal ilmu pengetahuan bagi

peneliti dalam mengajar fisika di masa yang akan datang.

3. Bagi siswa: Sebagai pengalaman belajar dan memberikan variasi metode

pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar fisika siswa dalam

memahami dan menguasai konsep-konsep fisika.

1.7. Defenisi Operasional

Untuk menghindari persepsi yang berbeda digunakan dalam penelitian ini,

dipandang perlu memberikan defenisi secara operasional terhadap istilah-istilah

(16)

7

1. Langkah-langkah belajar diantaranya : memahami pengetahuan, baik dari

ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik, merespon stimulus yang

diberikan, memahami simbol, seperti kata, istilah, pengertiandan

peraturan, mengembangkan kemampuan berpikir

2. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu tipe dari

kooperatif. Langkah-langkah yang dilakukan dalam model pembelajaran

kooperatif tipe STAD ini adalah : menyampaikan tujuan dan memotivasi

siswa, menyajikan / menyampaikan informasi, mengorganisasikan siswa

dalam kelompok-kelompok belajar, membimbing kelompok bekerja dan

belajar, evaluasi, memberikan penghargaan.

3. Model pembelajaran langsung (direct interuction) memiliki 5 fase

diantaranya adalah : fase 1 (establishing set) menyampaikan tujuan dan

mempersiapkan peserta didik, fase 2 (demonstrating) mendemonstrasikan

pengetahuan atau keterampilan, fase 3 (guided practice) membimbing

pelatihan, fase 4 (feed back) mengecek pemahaman dan memberikan

umpan balik, fase 5 (extended practice) memberikan kesempatan untuk

(17)

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

pada materi pokok besaran dan satuan di kelas VII semester I SMP Negeri

5 Padangsidimpuan T.P 2013/2014 memiliki rata-rata 71.25 termasuk ke

dalam kategori baik.

2. Hasil belajar siswa dengan model pembelajaran langsung pada materi

pokok besaran dan satuan di kelas VII semester I SMP Negeri 5

Padangsidimpuan T.P 2013/2014 memiliki rata-rata 62.8125 termasuk ke

dalam kategori cukup.

3. Hasil observasi aktivitas belajar siswa di kelas eksperimen dengan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD diperoleh nilai rata-rata aktivitas

68.85 dengan kriteria cukup aktif.

4. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa thitung > ttabel (2,16 >

1.67) maka Ha di terima yang berarti ada perbedaan akibat pengaruh

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

Achievement Divisions (STAD) pada materi pokok besaran dan satuan di

kelas VII SMP Negeri 5 Padangsidimpuan T.P 2013/2014.

5.2. Saran Penelitian

Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, maka peneliti

mempunyai beberapa saran,yaitu :

1. Penyusunan soal berdasarkan taksonomi bloom masih terdapat kelemahan,

peneliti selanjutnya sebaiknya mampu menyusun soal lebih baik lagi.

2. Jika ditinjau dari pembagian kelompok pada kelas eksperimen kurang

beragam atau kurang heterogen, peneliti selanjutnya hendaknya membagi

(18)

72

3. Jika ditinjau dari aktivitas pembelajaran pada indikator menyajikan hasil

diskusi hanya mencapai 30.77 %, adanya peningkatan pembelajaran ini

belum maksimal mencerminkan aktivitas model pembelajaran kooperatif

tipe STAD. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya menggunakan sintak

Gambar

Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar Tes Hasil Belajar Pretes Tes Hasil Belajar Postes
Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa thitung > ttabel (2,16 > 1.67) maka Ha di terima yang berarti ada perbedaan akibat pengaruh

Referensi

Dokumen terkait

Pada makalah ini akan dipaparkan mengenai pengembangan digital library yang ditujukan untuk perpustakaan Smk Yasmida Ambarawa .Teknologi dan komunikasi tak

Kwh meter atau dalam dunia PLN disebut Alat Pembatas dan alat Pengukur (APP) adalah Alat milik PT PLN (Persero) yang berfungsi untuk membatasi daya listrik yang dipakai serta

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi dokumen penawaran paket pekerjaan Peningkatan Jalan Dengan Konstruksi HRS-Base dalam kawasan Perumahan RSS Oesapa dan

Dalam pelaksanaan praktik mengajar secara langsung menggantikan guru pengampu mata pelajaran namun di dalam kelas beberapa kali tatap muka tetap

[r]

Nilai daya dukung dan penurunan berdasarkan program Metode Elemen Hingga sebesar 285,46 ton dan 11,42 mm nilai ini tidak jauh berbeda dengan secara analitis.. Kata Kunci :

Data atau Variabel yang digunakan adalah perkiraan ( Estimasi ) pendapatan dari asset asset yang sudah ada pada Warnet MyNet untuk tahun 2008 ke depan yang beralamat di jalan Akses

Untuk menghitung daya dukung ultimate dan penurunan pondasi tiang pancang dari data Sondir dan SPT digunakan secara analitis dan menggunakan program Metode