• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Pengembangan Bahan Ajar Materi Ips Terpadu Kelas Vii Smp Sub Tema Keadaan Alam Di Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Pengembangan Bahan Ajar Materi Ips Terpadu Kelas Vii Smp Sub Tema Keadaan Alam Di Indonesia."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permasalahan di bidang pendidikan semakin lama menjadi semakin kompleks dan semakin sarat dengan tantangan. Kebijakan dan program-program pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan seperti program manajemen berbasis sekolah (MBS), kurikulum berbasis kompetensi (KBK), dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tampak tidak memberi solusi terhadap permasalahan permasalahan pendidikan yang berkembang (Sanaky, dalam I Dewa Gede:2014). Program, kebijakan dan perubahan-perubahan yang dilaksanakan pemerintah juga tampak kurang memiliki prioritas sehingga memunculkan berbagai persoalan baru. Persoalan dana pendidikan, persoalan manajemen pendidikan dengan konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), dan kebijakan perubahan kurikulum dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi Kurikulum 2013 yang pada umumnya menunjukkan semakin kompleksnya permasalahan di bidang pendidikan. Menyadari pentingnya permasalahan di bidang pendidikan tersebut, pemerintah harus lebih meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dengan cara melakukan pengembangan dan perbaikan kurikulum. Pengembangan Kurikulum 2013 ini merupakan bagian dari strategi dalam meningkatkan capaian pendidikan. Disamping kurikulum, terdapat sejumlah faktor diantaranya lama siswa bersekolah, lama siswa tinggal di sekolah, pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi, buku pegangan, dan peranan guru sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan.

(2)

2

yang tertulis dalam buku teks, sehingga kesalahan-kesalahan yang terjadi tidak dikenali dan bahkan diajarkan begitu saja kepada siswa.

Disamping persoalan yang telah disebutkan, dalam pembelajaran geografi juga ditemukan rendahnya minat siswa terhadap pelajaran geografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat siswa terhadap mata pelajaran geografi menduduki rangking 8-9 untuk SMA dan 13-14 untuk SMP dari sejumlah mata pelajaran (sekitar 15 mata pelajaran). Di duga hal ini disebabkan oleh dua hal: buku geografi yang tidak menarik dan banyak mengandung kesalahan serta guru geografi yang tidak profesional. Selain itu, pembelajaran geografi baik di sekolah maupun perguruan tinggi masih bermasalah, terutama belum dilakukan pembatasan objek formal dan material geografi untuk kepentingan siswa. Akibatnya, pendidikan geografi menjadi tidak menraik dan terkesan sebagai mata pelajaran hafalan. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum yang berlandasan ruang lingkup yang jelas, sederhana, dan menggunakan sumber yang ada di sekitar siswa sangat diperlukan. Dengan demikian para guru geografi perlu melakukan pengembangan kurikulum dan penyusunan bahan ajar yang kontekstual dan mudah dipelajari siswa. Hal ini meletakkan fungsi guru tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai perancang atau pengembang bahan pembelajaran. Pengembangannya pun didasarkan pada konsep desain pembelajaran yang berlandaskan pada sebuah kompetensi atau untuk mencapai tujuan pembelajaran.

(3)

3

lingkungan, dan sumber-sumber dari media cetak maupun media elektronik. Sehingga perlu disediakannya bahan ajar yang sesuai sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai yang direncanakan.

Pembelajaran berbasis kompetensi didasarkan atas pokok-pokok pikiran bahwa apa yang ingin dicapai oleh siswa melalui kegiatan pembelajaran harus dirumuskan dengan jelas. Perumusan dimaksud diwujudkan dalam bentuk kompetensi dasar yang diharapkan dikuasai oleh siswa. Pada penelitian ini, penulis menggunakan Kompetensi Dasar 3.4 Mendeskripsikan bentuk-bentuk dan sifat dinamika interaksi manusia dengan

(4)

PROVINSI D.I.Y

KOTA TEGAL PEKALONGANKOTA

111°0'0"

PETA INDEKS RAWAN BENCANA PROVINSI JAWA TENGAH

L

S

BT

Gambar 1.1 Peta Indeks Rawan Bencana Provinsi Jawa tengah

½

1. Peta Rupabumi Indonesia Skala 1 :13.000.000 Badan Informasi Geospasial

2. Peta Rawan Bencana BNPB Skala 1:800.000

(5)

PROVINSI D.I.Y

Gambar 1.3 Peta Indeks Bencana Gempa Bumi Provinsi Jawa tengah

PETA INDEKS RESIKO GEMPA BUMI PROVINSI JAWA TENGAH

1. Peta Rupabumi Indonesia Skala 1 :13.000.000 Badan Informasi Geospasial 2. Peta Rawan Bencana BNPB Skala 1:800.000

Disusun Oleh:

Daerah Rawan Bencana Gempa bumi

Rendah

(6)

PROVINSI D.I.Y

PETA INDEKS RESIKO BANJIR PROVINSI JAWA TENGAH

Sumber:

1. Peta Rupabumi Indonesia Skala 1 :13.000.000 Badan Informasi Geospasial 2. Peta Rawan Bencana BNPB Skala 1:800.000

Disusun Oleh:

Gambar 1.2 Peta Indeks Bencana Banjir Provinsi Jawa tengah

(7)

7

Alasan pentingnya pengembangan bahan ajar keadaan alam di Indonesia serta dampaknya terhadap kehidupan manusia di Indonesia untuk siswa SMP dilihat dari kompetensi dasar yang ada, yaituPertamadari segi keruangan dalam buku tersebut cakupan materinya belum luas masih

bersifat umum dan harus diberikan pengenalan materi dasar, contoh “

Indonesia memiliki dua musim, yakni musim kemarau dan musim hujan. Pada umumnya, musim hujan turun dari bulan Oktober hingga Maret, dan musim kemarau terjadi pada April sampai September”. Kedua, dari segi perubahan dan keberlanjutan hidup buku tersebut belum menjelaskan fakta dan hubungan mengenai pengaruh serta manfaat iklim terhadap kehidupan baik di kehidupan sekarang maupun yang akan datang.

Ketiga,urutan materi dalam buku hanya membahas 3 iklim yaitu iklim panas (tropis), iklim laut, dan iklim musim. Padahal sangat diperlukan pengetahuan dasar tentang jenis-jenis iklim yang kemudian ditambahkan dengan unsur- unsur iklim, klasifikasi iklim, persebaran iklim dan pola iklim di Indonesia supaya peserta didik lebih mengetahui iklim yang ada di Indonesia. Kemudian dari segi informasi yang disampaikan, materi ada 4 gambaran keadaan muka bumi di Indonesia antara lain: a. Dataran rendah, b. Bukit dan perbukitan, c. Dataran tinggi, d. Gunung, dan e. Pegunungan.

Keempat, visualisasi berupa gambar atau peta sangat kurang dalam buku tersebut, sedangkan di satu sisi siswa cenderung lebih suka dengan buku- buku yang menyenangkan, penuh dengan gambar atau peta yang dapat mengembangkan daya imajinasi mereka contoh “Peta Persebaran Iklim Di Indonesia”, “Peta Sebaran Bencana Banjir Di Indonesia”, “Peta

Sebaran Bencana Gempa Bumi Di Indonesia” dan “Peta Sebaran Flora dan

Fauna Di Indonesia”. Selain dengan mengembangkan bahan ajar tersebut,

peran siswa dan guru juga sangat diperlukan dalam mengintegrasikan materi kebencanaan ini didalam kegiatan sehari-hari agar mendapat pemahaman yang sesuai dengan indikator pembelajaran yang dicapai.

(8)

8

di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta dengan mengintegrasikan antara materi tentang keadaan alam di Indonesia serta dampaknya terhadap kehidupan manusia dengan materi pengenalan terhadap bencana yang terdapat di lingkungan sekitar siswa. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti mengambil judul Pengembangan Bahan Ajar Materi IPS

Terpadu Kelas VII SMP Dengan Sub Tema Keadaan Alam Di

Indonesia ”.

B. Identifikasi Masalah

Uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian sebagai berikut:

1. Terdapatnya buku penunjang yang berupa buku teks pembelajaran yang bersifat umum dan berisi semua materi pelajaran IPS kelas VII yang diatur dalam kurikulum.

2. Bahan ajar yang didesain kurang menarik. Sedangkan siswa cenderung lebih suka dengan buku-buku yang menyenangkan.

3. Dengan pengembangan bahan ajar yang lebih baik untuk menarik minat siswa untuk belajar dan mengembangkan daya imajinatif.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang diuraikan diatas peneliti berupaya mengatasi segala hambatan yang dialami siswa dengan membatasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Penelitian bahan ajar dilaksanakan untuk siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta

(9)

9

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah ini sebagai berikut:

1. Bagaimana kriteria bahan ajar dalam mata pelajaran IPS Terpadu kelas VII SMP pada materi keadaan alam Indonesia?

2. Bagaimana model dan materi bahan ajar buku sub tema keadaan alam di Indonesia dalam mata pelajaran IPS Terpadu kelas VII SMP yang dapat mengembangkan daya imajinatif siswa?

3. Bagaimanakah efektivitas pengembangan bahan ajar dalam mata pelajaran IPS Terpadu kelas VII SMP pada materi keadaan alam Indonesia?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diuraikan diatas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Mengetahui kriteria bahan ajar yang diinginkan oleh siswa dan guru dalam mata pelajaran IPS Terpadu kelas VII SMP pada materi keadaan alam Indonesia.

2. Membuat model dan materi bahan ajar buku sub tema keadaan alam di Indonesia dalam mata pelajaran IPS Terpadu kelas VII SMP yang dapat mengembangkan daya imajinatif siswa.

3. Mengetahui efektivitas bahan ajar dalam mata pelajaran IPS Terpadu kelas VII SMP pada materi keadaan alam Indonesia

F. Manfaat Penelitian

(10)

10

1. Manfaat Akademik

Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta wawasan terkait.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

1) Pengembangan bahan ajar ini dapat menjadi stimulus dalam upaya peningkatan pengetahuan siswa tentang keadaan alam di Indonesia yang diintegrasikan dengan materi kebencanaan. Sehingga siswa akan lebih tertarik dalam pembelajaran IPS yang selama ini di anggap sulit dan cenderung membosankan.

2) Terciptanya suasana belajar yang menyenangkan. 3) Menumbuhkan kreatifitas siswa dalam menyingkapi

masalah disekitarnya.

4) Tumbuhnya rasa empati dan partisipasi aktif dalam membantu masyarakat untuk mengatasi masalah yang ada disekitar siswa.

b. Bagi Guru

1) Hasil penelitian ini menawarkan salah satu alternatif bahan ajar untuk diterapkan dalam pembelajaran IPS Terpadu di SMP.

2) Bahan ajar ini dapat mempermudah guru dalam kegiatan belajar mengajar .

3) Membantu guru dalam memberikan pelajaran kebencanaan kepada siswa.

c. Bagi Penulis

1) Dapat mengetahui keefektifan bahan ajar yang dikembangkan.

(11)

11

Gambar

Gambar 1.3 Peta Indeks Bencana Gempa Bumi Provinsi Jawa tengah
Gambar 1.2 Peta Indeks Bencana Banjir Provinsi Jawa tengah

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Persetujuan ini akan tetap berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan akan secara otomatis diperpanjang untuk jangka waktu masing-masing 1 (satu) tahun

Acetylene yang diumpankan dalam reaktor berupa cairan maka akan. mempengaruhi laju reaksi yang terjadi, karena katalis yang

[r]

Guru dengan semangat kerja yang tinggi memiliki sifat yang

Dengan ini saya Nama: Erika Hardiningsih NIM: H0711040 Program Studi: Agroteknologi menyatakan bahwa dalam skripsi saya yang berjudul “KOMBINASI DOSIS PUPUK FOSFOR,

antara Obesitas dengan Kecemasan Memperoleh Pasangan Hidup pada. Perempuan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diungkapkan beberapa saran lebih lanjut guna perbaikan dan kemanfaatan penelitian mengenai hubungan antara