• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DAN OPEN INQUIRY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMAN 1 NA IX-X KAB. LABUHANBATU UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DAN OPEN INQUIRY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMAN 1 NA IX-X KAB. LABUHANBATU UTARA."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DAN OPEN INQUIRY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMAN 1 NA IX-X KAB. LABUHANBATU UTARA

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

SYAHRAINI RITONGA NIM: 8126173030

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

i ABSTRAK

Syahraini Ritonga : Pengaruh Strategi Pembelajaran Guided Inquiry dan Open Inquiry terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Biologi Siswa SMAN 1 Na IX-X Kab. Labuhanbatu Utara. Tesis. Medan: Program Pascasarjana UNIMED, 2015.

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran guided inquiry, open inquiry dan pembelajaran konvensional terhadap: (1) kemampuan berpikir kritis siswa SMAN 1 NA IX-X Kab. Labuhanbatu Utara; (2) hasil belajar biologi siswa SMAN 1 NA IX-X Kab. Labuhanbatu Utara. Metode penelitian menggunakan metode quasi eksperimental dengan sampel penelitian sebanyak 3 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling. Kelas A dibelajarkan dengan strategi pembelajaran guided inquiry, kelas B dibelajarkan dengan strategi open inquiry, dan kelas kontrol yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran konvensional. Instrumen penelitian menggunakan tes hasil belajar sebanyak 30 soal dalam bentuk pilihan berganda; tes kemampuan berpikir kritis sebanyak 20 soal. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis kovariat (Anacova) pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan bantuan SPSS 21.0. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan strategi pembelajaran guided inquiry, strategi pembelajaran open inquiry dan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar biologi pada materi ekosistem di kelas X SMAN 1 Na IX-X Kab. Labuhanbatu Utara. Hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran guided inquiry 85,34 ± 5,818 secara signifikan lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran open inquiry 81,56 ± 4,872 dan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi konvensional 71,06 ± 5,136; (2) Ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan strategi pembelajaran guided inquiry, strategi pembelajaran open inquiry dan pembelajaran konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi pokok ekosistem di kelas X SMAN 1 Na IX-X Kab. Labuhanbatu Utara. Kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran guided inquiry 79,69 ± 6,342 lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran open inquiry 77,50 ± 4,752 dan berbeda secara signifikan dengan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional 68,59 ± 6,983.

(4)

ii ABSTRACT

Syahraini Ritonga: The Influence of Guided Inquiry Learning Strategy and Open Inquiry on Critical Thinking Skills and The Student Learning Achievement of Biology in SMAN 1 Na IX-X Kab. Labuhanbatu Utara. Thesis: Medan: Postgraduate Program UNIMED, 2015.

The study aims to investigate the influence of guided inquiry learning strategy, open inquiry and conventional learning strategy on (1) student’s critical thinking skills in SMAN 1 NA IX-X Kab. Labuhanbatu Utara; (2) student’s learning achievement of biology in SMAN 1 NA IX-X Kab. Labuhanbatu Utara. The method of the study using a quasi experimental study with 3 classes samples were determined by cluster random sampling technique. Class A . Class A was taught by usingguided inquiry learning strategy, class B was taught by using open inquiry learning strategy, and control class was taught by using conventional learning strategy. The instrument of the study using the test of learning achievement consist of 30 in the form of multiple-choice questions; critical thinking skills test consist of 20 questions. The results of this study showed that: (1) There is a significant effect between the using of guided inquiry learning strategies, open inquiry and conventional learning strategy toward the students learning achievement on the biology materials ecosystem in class X of SMAN 1 Na IX-X Kab. Labuhanbatu Utara. The students achievement taught guided inquiry learning strategy 85.34 ± 5.818 is significantly higher than the learning achievement of students taught with open inquiry learning strategy 81.56 ± 4.872 and learning achievement of students taught conventional strategy is 71.06 ± 5.136 ; (2) There is a significant effect between the using of guided inquiry learning strategies, open inquiry learning strategies and conventional learning strategy toward the student critical thinking skills on the biology materials ecosystem in class X of SMAN 1 Na IX-X Kab. Labuhanbatu Utara. The students critical thinking skills taught with taught with guided inquiry learning strategy 79.69 ± 6.342 higher than the students critical thinking skills taught with open inquiry learning strategy 77.50 ± 4.752 and significantly different taught with conventional learning strategy 68.59 ± 6.983.

Keywords: Critical Thinking Skills, Learning Achievement of Biology, Guided Inquiry Learning Strategy, Open Inquiry Learning Strategy, Conventional Learning Strategy.

(5)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis berjudul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Guided Inquiry dan Open Inquiry terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Biologi Siswa SMAN 1 Na IX-X Kab. Labuhanbatu Utara” dengan baik. Tesis ini disusun guna memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Shalawat dan salam dipersembahkan kehadiran Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis dengan kerendahan hati mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini. Ucapan terimakasih secara khusus penulis sampaikan kepada Bapak Syarifuddin, M.Sc.Ph.D., dan Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan motivasi, arahan dan bimbingan kepada penulis sejak awal penulisan hingga selesainya tesis ini.

Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. rer.nat. Binari Manurung, M.Si., Bapak Dr. Syahmi Edi, M.Si., dan Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., selaku tim penguji yang telah memberikan kritik, saran dan masukan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Na IX-X Bapak Drs. Yusri Hamonangan serta seluruh guru di SMA Negeri 1 Na IX-X atas bantuan dan kerjasamanya selama penelitian berlangsung.

(6)

iv

Kiranya seluruh perhatian, kebaikan dan bantuan yang telah diberikan pada penulisan mendapat balasan rahmat, hidayah dan dilimpahkan rezeki di dunia dan di akhirat. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian tesis ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, karena itu penulis sangat berterimakasih untuk setiap kritik dan saran yang telah diberikan demi kesempurnaan tesis ini. Kiranya tesis ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah berpikir bagi pembaca dan secara khusus bagi dunia pendidikan.” Amin Ya Robbal Alamin”.

Medan, April 2015 Penulis,

(7)

v

1.2. Identifikasi Masalah ... 5

1.3. Pembatasan Masalah ... 5

2.2. Penelitian yang Relevan ... 21

2.3. Kerangka Berpikir ... 23

2.4. Hipotesis Penelitian ... 27

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 29

3.2. Populasi dan Sampel ... 29

3.3. Variabel Penelitian ... 29

3.4. Jenis dan Desain Penelitian ... 30

3.5. Definisi Operasional ... 30

3.6. Prosedur Penelitian... 32

3.7. Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.8. Uji coba Instrumen Penelitian... 36

3.9. Teknik Analisis Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 42

4.2. Analisis Data ... 46

4.3. Pembahasan ... 54

4.4. Keterbatasan Penelitian ... 64

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 67

5.2. Implikasi ... 67

5.3. Saran ... 68

(8)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tahapan Pembelajaran Inquiry ... 11

Tabel 2.2. Perbedaan antara Guided Inquiry dan Open Inquiry ... 16

Tabel 2.3. Aspek Kemampuan Berpikir Kritis ... 21

Tabel 3.1. Pretest-postest Control Group Design ... 30

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar ... 34

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Tes Kemamapuan Berpikir Kritis ... 35

Tabel 4.1. Deskripsi Statistik Skor Rata-rata Pretes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Pembelajaran Ekosistem di SMAN 1 Na IX-X pada Masing-masing Strategi Pembelajaran ... 43

Tabel 4.2. Deskripsi Statistik Skor Rata-rata Postes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Pembelajaran Ekosistem di SMAN 1 Na IX-X pada Masing-masing Strategi Pembelajaran ... 44

Tabel 4.3. Deskripsi Statistik Skor Rata-rata Pretes Hasil Belajar Siswa pada Materi Pembelajaran Ekosistem di SMAN 1 Na IX-X pada Masing-masing Strategi Pembelajaran ... 45

Tabel 4.4. Deskripsi Statistik Skor Rata-rata Postes Hasil Belajar Siswa pada Materi Pembelajaran Ekosistem di SMAN 1 Na IX-X pada Masing-masing Strategi Pembelajaran ... 46

Tabel 4.5. Perbandingan Kemampuan Siswa Menjawab Soal Kemampuan Berpikir Kritis Berdasarkan Aspeknya menurut Tsui (2002) ... 49

Tabel 4.6. Perbandingan Kemampuan Siswa Menjawab Soal Tes Hasil Belajar Materi Pembelajaran Ekosistem Berdasarkan Ranah Kognitif Taksonomi Bloom ... 52

(9)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1. Pengaruh Strategi Pembelajaran Guided Inquiry, Open Inquiry dan Pembelajaran Konvensional terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Ekosistem Kelas X SMAN 1 Na IX-X Kab. Labuhanbatu Utara ... 47 Gambar 4.2. Pengaruh Strategi Pembelajaran Guided Inquiry, Open Inquiry dan

Pembelajaran Konvensional terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Ekosistem Kelas X SMAN 1 Na IX-X Kab.

(10)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ... 72

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Guided Inquiry ... 75

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Open Inqury ... 90

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Tradisional ... 104

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa Kelas Guided Inquiry... 112

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa Kelas Open Inquiry... 131

Lampiran 7. Tes Hasil Belajar ... 146

Lampiran 8. Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 154

Lampiran 9. Kunci Jawaban Tes ... 160

Lampiran 10. Validitas Hasil Belajar... 161

Lampiran 11. Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar ... 165

Lampiran 12. Validitas Kemampuan Berpikir Kritis ... 169

Lampiran 13. Perhitungan Validitas Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 173

Lampiran 14. Data Hasil Penelitian ... 177

Lampiran 15a. Hasil Analisis SPSS 21.0 ... 180

Lampiran 15b. Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 193

Lampiran 15c. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Indikator Materi Pelajaran ... 201

Lampiran 15d. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Berdasarkan 9 Aspek Kemampuan Berpikir Kritis ... 208

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran di dalam kelas. Pada proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran lebih diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghapal informasi, mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari, akibatnya, ketika anak didik lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi (Sanjaya, 2006). Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan transformasi pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan melibatkan aktivitas fisik dan mental siswa. Keterlibatan siswa baik secara fisik maupun mental merupakan bentuk pengalaman belajar siswa yang dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Guru sebagai tenaga pendidik profesional seharusnya mampu memilih dan menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran sehingga dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa.

Hasil belajar adalah tolok ukur yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami suatu mata pelajaran. Salah satu hasil belajar yang digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan siswa pada pembelajaran adalah hasil belajar kognitif siswa. Sekolah-sekolah di Indonesia umumnya menentukan keberhasilan ini dengan mampunya siswa memenuhi nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang nilainya bervariasi

(12)

2

pada setiap sekolah yang ada. Namun, pada kenyataannya tidak semua siswa mampu melampaui nilai tersebut.

Berpikir kritis merupakan berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pada pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan (Ennis, 1993). Siswa yang berpikir kritis akan mampu mempertahankan pendapatnya, membuat perbandingan, menarik kesimpulan, mengevaluasi argumen dan memecahkan masalah. Saat ini kecakapan berpikir kritis siswa belum ditangani secara sungguh-sungguh oleh para guru di sekolah sehingga siswa masih banyak yang kurang terampil menggunakan kemampuan berpikir kritis yang berdampak pada hasil belajar siswa rendah. Hal ini mendukung pernyataan Ariyati (2010) bahwa rendahnya kualitas pendidikan disebabkan karena rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa. Pada umumnya pembelajaran diarahkan untuk menghafal dan menimbun informasi, sehingga siswa pintar secara teoritis tetapi miskin aplikasi. Akibatnya kemampuan berpikir kritis menjadi susah untuk dikembangkan.

(13)

3

mendengarkan dan mencatat, sekali-kali bertanya dan menjawab pertanyaan guru. Hal ini berdampak pada pencapaian hasil belajar biologi banyak yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) rata-rata yang ditetapkan sekolah yaitu 65. Pada tahun pelajaran 2011/2012, KKM yang ditetapkan sekolah adalah 65, nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada ujian akhir semester adalah 57,45. Kemudian pada tahun pelajaran 2012/2013 KKM yang ditetapkan sekolah adalah 65, nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada ujian akhir semester adalah 57,88.

Pembelajaran biologi merupakan suatu proses penemuan dan menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung. Materi biologi SMA khususnya di kelas X tentang ekosistem merupakan salah satu materi yang berhubungan secara langsung dengan kehidupan sehari-sehari. Namun, pada praktiknya selama ini proses pembelajaran tentang ekosistem yang dilakukan oleh guru di dalam kelas masih menggunakan variasi pembelajaran yang rendah yang umumnya masih berorientasi pada guru (teacher centered). Strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru selama ini adalah strategi pembelajaran konvensional yang umumnya masih menggunakan metode ceramah dan belum memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, sehingga masih belum mampu mengaktifkan siswa secara optimal dalam kegiatan belajar dan belum mampu membiasakan siswa untuk berpikir kritis.

(14)

4

solusi terhadap permasalahan untuk meningkatkan hasil belajar biologi dan kemampuan berpikir kritis. Salah satu strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa, yang mampu mengaktifkan siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan sendiri inti materi pelajaran, membangkitkan diskusi, juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajarnya adalah strategi pembelajaran inquiry. Strategi ini melatih siswa dalam memecahkan masalah, meningkatkan pemahaman terhadap sains, mengembangkan keterampilan belajar sains, dan literasi sains serta dapat melatih kecakapan berpikir siswa (Zion, 2007). Selain itu, strategi pembelajaran inkuiri merupakan salah satu model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains, yang menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sehingga pembelajaran lebih berpusat pada siswa (student centered learning). Strategi pembelajaran inkuiri dengan sintaks yang meliputi: orientasi

siswa pada masalah, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan merumuskan kesimpulan memberikan perhatian besar pada aktivitas aktif siswa, baik fisik maupun mental dalam proses pembelajaran.

(15)

5

dalam kelas. Perbedaannya adalah pada open inquiry kegiatan merumuskan masalah dan prosedur pemecahan masalah tersebut yang dilakukan oleh siswa.

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka dilakukan pemecahan permasalahan dalam rangka meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran pembelajaran guided inquiry dan open inquiry.

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, ditemukan beberapa identifikasi masalah yaitu: (1) Hasil belajar biologi siswa SMA Negeri 1 Na IX-X Kab. Labuhanbatu Utara yang masih rendah; (2) Keterbatasan sumber-sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran, misalnya pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar; (3) Siswa belum terbiasa belajar yang diawali dengan permasalahan, sehingga kemampuan berpikir kritis siswa belum dimanfaatkan secara maksimal; (4) Guru masih cenderung mendominasi proses pembelajaran di kelas; dan (5) Belum adanya penerapan strategi pembelajaran guided inquiry, open inquiry khususnya pada materi ekosistem.

1.3.Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dipaparkan di atas, maka yang menjadi batasan masalah penelitian adalah:

(16)

6

dimodifikasi berdasarkan materi ekosistem yang disusun sesuai dengan 9 aspek kemampuan berpikir kritis menurut Tsui (2002).

2. Hasil belajar biologi siswa dalam penelitian ini dibatasi pada ranah kognitif berdasarkan taksonomi Bloom meliputi Pengetahuan (C1), Pemahaman (C2), Penerapan (C3), Analisis (C4), Evaluasi (C5), dan Kreasi (C6) pada materi pokok ekosistem dan subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Na IX-X Kab. Labuhanbatu Utara.

3. Strategi pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah strategi pembelajaran guided inquiry, open inquiry dan strategi pembelajaran konvensional.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh strategi pembelajaran guided inquiry, open inquiry dan strategi pembelajaran konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMAN 1 NA IX-X Kab. Labuhanbatu Utara?

(17)

7

1.5.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat dirumuskan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh strategi pembelajaran guided inquiry, open inquiry dan strategi pembelajaran konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMAN 1 NA IX-X Kab. Labuhanbatu Utara.

2. Pengaruh strategi pembelajaran guided inquiry, open inquiry dan strategi pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar biologi siswa SMAN 1 NA IX-X Kab. Labuhanbatu Utara.

1.6.Manfaat Penelitian

Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat: (1) Untuk menambah khasanah pengetahuan mengenai strategi pembelajaran guided inquiry dan open inquiry terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa; dan (2)

Sebagai bahan referensi kepada para peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian mengenai strategi pembelajaran guided inquiry dan open inquiry untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar biologi siswa.

(18)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Simpulan

Hasil-hasil temuan penelitian dan analisis yang telah dilakukan, diperoleh beberapa simpulan, antara lain :

1. Kemampuan berpikir kritis siswa kelas X SMAN 1 Na IX-X yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran guided inquiry lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran open inquiry dan strategi pembelajaran konvensional.

2. Hasil belajar biologi siswa kelas X SMAN 1 Na IX-X yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran guided inquiry lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran open inquiry dan strategi pembelajaran konvensional.

5.2. Impikasi

Hal yang ingin dicapai dari pembelajaran biologi adalah siswa dapat memahami dan mengerti materi yang diajarkan, aktif, mampu berpikir kritis, kreatif dan dapat menyimpulkan materi pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Untuk dapat melibatkan siswa aktif dalam belajar hendaknya guru tidak hanya menggunakan metode pembelajaran yang konvensional (ceramah dan tanya jawab) yang hanya berpusat pada guru (teacher centered), tetapi diharapkan dapat menggunakan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif diantaranya strategi pembelajaran guided inquiry.

(19)

68

Penggunaan strategi pembelajaran guided inquiry mengaharapkan siswa dapat (1) berpartisipasi aktif dalam belajar; (2) berpikir kritis dalam memecahkan masalah dan; (3) berkomunikasi dengan anggota kelompoknya. Penggunanaan strategi pembelajaran guided inquiry memerlukan persiapan yang matang dalam bentuk rencana pembelajaran agar siswa dapat terlibat secara aktif selama pembelajaran dan mampu berpikir secara kritis tentang permasalahan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa.

5.3. Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Hendaknya guru dapat menerapkan strategi pembelajaran guided inquiry dalam mempelajari materi pelajaran ekosistem karena dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar biologi siswa.

(20)

69

DAFTAR PUSTAKA

Andriani,N., Husaini, I., dan Nurliyah, L. 2011. Efektifitas Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) pada Mata Pelajaran Fisika Pokok Bahasan Cahaya di Kelas VIII SMP Negeri 2 Muara Padang. Prosiding Simposium Nasional Inovasi Pembelajaran dan Sains 2011 (SNIPS 2011). 133-137.

Angkowo, R., dan Kosasih, A. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran, Grasindo: Jakarta.

Arikunto, S. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara.

Ariyati, E. 2010. Pembelajaran Berbasis Praktikum Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa. Jurnal Matematika dan IPA. 1(2): 1-11.

Berg, C. A. R., Bergendahl, V. C. B., Lundberg, B. K. S., & Tibell, L. A. E. 2003. Benefiting from an Openended Experiment? A Comparison of Attitudes to, and Outcomes of, an Expository Versus an Open-Inquiry Version of the Same Experiment. International Journal of Science Education. 25(3). 351– 372.

Brickman, P., C. Gormally, N. Armstrong, B. Hallar. 2009. Effects of Inquiry-based Learning on Students’ Science Literacy Skills and Confidence. International Journal for the Scholarship of Teaching and Learning. 3(2): 1-22. Cornell Clas-Reasoning Test, Form X. Urbana-Champaign: Illinois Critical Thinking Project, Department of Educational Policy Studies, University of Illinois.

Fisher, A. 2009. Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Hamalik, O. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Bumi Aksara: Jakarta.

(21)

70

Hapsari, D. P., Suciati, S., dan Marjono. 2012. Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing dengan Diagram V (Vee) dalam Pembelajaran Biologi terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa. Pendidikan Biologi. 4(3): 16-28.

Kuhlthau, C.C. 2010. Guided Inquiry: School Libraries in the 21st Century . School Libraries Worldwide. 16 (1): 17-28.

Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Paidi. 2007. Peningkatan Scientific Skill Siswa Melalui Implementasi Metode Guided Inquiry Pada Pembelajaran Biologi di SMAN 1 Sleman. Yogyakarta: FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

Parr, B., dan M. C. Edwards. 2004. Inquiry-Based Instruction In Secondary Agricultural Education: Problem-Solving – An Old Friend Revisited. Journal of Agricultural Education. 45(4): 106-117.

Priadi, A. 2010. Biologi SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira.

Quitadamo, I. J., C. L. Faiola, J. E. Johnson, and M. J. Kurtz. 2008. Community-based Inquiry Improves Critical Thinking in General Education Biology. CBE-Life Sciences Education. 7(3): 327-337.

Roestiyah, N. K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Rusche, S. N dan Kendra, J. 2011. “You Have to Absorb Yourself in It”: Using Inquiry and Reflection to Promote Student Learning and Self-knowledge. Teaching Sociology. 39(4): 338– 353.

Sanjaya, W. 2006. Starategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Siagian, R.E.F. dan Maya, N. 2012. Metode Pembelajaran Inquiry dan Pengaruhnya terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Kreativitas Belajar. Jurnal Formatif. 2(1): 35-44.

Tsui, L. 2002. Fostering Critical Thinking through Effective Pedagogy: Evidence from Four Institutional Case Studies. The Journal of Higher Education. 73(6): 740-763.

Tuan, H. Chin, C., Tsai, C., and Cheng, S. 2005. Investigating the Effectiveness of Inquiry Instruction on the Motivation of Different Learning Styles Students. International Journal of Science and Mathematics Education. 3: 541–566.

(22)

71

Zion, M. & Irit, S. 2012. Which Type of Inquiry Project Do High School Biology Students Prefer: Open or Guided? Res Sci Educ. 42:831–848.

Zion, M. & Ruthy, M. 2012. Moving from Structured to Open Inquiry: Challenges and Limits. Science Education International. 23(4): 383-399.

Gambar

Gambar  4.2. Pengaruh Strategi Pembelajaran Guided Inquiry, Open Inquiry dan

Referensi

Dokumen terkait

Kod promatranih poduzeća u istraživanju uočili smo kako su sva četiri modela statistički značajna, no samo parametri razdoblje vezivanja kupaca (u danima) i

sebagai parasit seperti cacing telah dikenal beratus-ratus tahun yang lalu oleh.. nenek

Dari uraian tugas dan peran bidan dalam masa nifas, maka dapat disimpulkan dukungan yang harus diberikan bidan agar ibu nifas mendapatkan pemeriksaan nifas sesuai dengan standar

Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Kegiatan APBD pada Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2013, berdasarkan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung Nomor

1. Aplikasi yang akan dibuat adalah aplikasi layanan informasi pemilihan presiden Mahasiswa dengan e-votting menggunakan sms gateway adapun aplikasi yang akan dibuat nantinya

Salah satu faktor yang menjadi pendukung dari upaya pemberdayaan adalah komitmen pemerintah dalam melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat UMKM (Usaha Mikro Kecil

Rangka adalah bagian dari kendaraan yang berfungsi sebagai penopang bodi kendaraan, engine (mesin), power train. (pemindah tenaga), wheels (roda-roda), steering system (sistem

ke : Kompetensi Dasar Indikator Bahasan/Materi Aktifitas Pembelajaran Rujukan 3, 4, 5 Memahami dan3.