PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPA
DI KELAS V SDN 107103 LANTASAN BARU
T.A 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
SUHAIDAH N. WULANDARI
1113111072
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah dan
kasih serta kemurahannya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun
judul skripsi ini adalah “Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Di Kelas V SD Negeri 107103 Lantasan
Baru T.A. 2014/2015.”
Dalam penulisan Skripsi ini, banyak sekali pihak yang turut membantu dan
mendukung penulis. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan
ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas
Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku wakil Dekan Bidang Akademik dan
Bapak Aman Simare-mare, M.S selaku wakil Dekan Bidang Umum dan
Keuangan, Serta Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku wakil Dekan
Bidang Kemahasiswaan FIP.
4. Bapak Drs. Ramli Sitorus M.Ed selaku Ketua Jurusan PPSD FIP
UNIMED.
5. Bapak Drs. Khairul Anwar M.Pd selaku sekretaris Jurusan PPSD FIP
6. Bapak Drs. Akden Simanihuruk M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah banyak meluangkan waktu dan kesempatan untuk membimbing
penulis hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
7. Bapak Drs. Demmu Karo-karo, M.Pd, Ibu Rosliana Sitompul, M.Pd, dan
Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku dosen penguji skripsi yang telah banyak
memberikan masukan dan saran kepada penulis.
8. Ibu Dra. Risma Sitohang, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik yang
telah memberikan bimbingan selama masa perkuliahan.
9. Seluruh Dosen Jurusan PPSD yang telah banyak memberikan pengajaran
dan bimbingan selama penulis mengikuti perkuliahan di UNIMED.
10. Seluruh Pegawai FIP yang telah banyak memberikan bantuan dalam
pengurusan administrasi.
11. Kepada Bapak Sukiran yang telah bersusah payah untuk membantu
penulis dalam menyelesaikan urusan selama proses penyelesaian skripsi
ini.
12. Ibu Zainun Rangkuti, A.Ma.Pd selaku kepala sekolah SD Negeri 107103
Lantasan Baru yang telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian.
13. Ibu Elisani selaku wali kelas V yang telah memberikan bantuan, arahan
dan kerjasama selama penulis melakukan penelitian dikelas tersebut, serta
peserta didik kelas V SD Negeri 107103 Lantasan Baru atas kesediaannya
dalam memberikan data dalam skripsi ini.
14. Teristimewa penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada
memberikan kasih sayang tanpa batas, dukungan moril, materil, semangat
serta do’a demi keberhasilan penulis.
15. Penulis ucapkan terimakasih buat adik-adikku tercinta Suhaimi S.
Dwiputri, Tiara Evanti dan M. Davi Al-Habsy yang selalu memberikan
semangat dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
16. Tidak lupa pula penulis ucapkan beribu terima kasih kepada sahabatku di
kelas C Regulerr 2011 Marini Sitepu, Anita Purba, Megawati, Selly Tiara,
Siti Fahrunnisa dan seluruh sahabatku mahasiswa PGSD Kelas C Reguler
2011 yang telah memberikan semangat, motivasi serta candaan dan
mengajarkan kepada penulis tentang arti kebersamaan didalam suka
maupun duka selama menjadi mahasiswa PGSD-UNIMED.
17. Hardiman pasaribu selaku komting dan teman terbaik yang selalu
mendampingi dan membantu penulis saat masa-masa kuliah dan PPL.
18. Teman-teman PPL SD Negeri 101875 Bintang Meriah (Hardiman, Nuria,
Latifa, Nela, Puji, Khoiriah, Putri, Soleh dan Sahrul) Terimakasih untuk
pengalaman yang tak terlupakan dan telah menjadi sahabat terbaikku saat
masa-masa PPL.
19. Taufik Hidayat, seseorang yang special yang selalu memberikan semangat,
motivasi dan turut serta dalam memberikan bantuan kepada penulis dalam
proses penyelesaian skripsi ini.
20. Teman-teman kos di jalan Kesehatan No. 6 yang selalu memberikan
semangat kepada penulis.
21. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan disana sini, oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat diterima dan
bermanfaat bagi pembaca.
Medan, Maret 2015
Penulis
Suhaidah N. Wulandari
ABSTRAK
Suhaidah N. Wulandari, NIM. 1113111072, “ Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Di Kelas V SDN 107103 Lantasan Baru T.A 2014/2015”. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2015.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Eksperimenpada mata pelajaran IPA materi pokok Sifat-sifat Cahaya T.A 2014/2015.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian tidakan kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas V SD Negeri 107103 Lantasan Baru tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 38 siswa yang terdiri dari 21 siswa perempuan dan 17 siswa laki-laki. Penelitan ini dilakukan selama 2 siklus yang terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan soal tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal pada materi sifat-sifat cahaya yang diberikan sebanyak 3 kali yaitu pretest, Post test siklus I dan Post test Siklus II serta lembar observasi digunakan untuk menilai aktivitas guru dan siswa.
Dari hasil penelitian, pada saat pretest diperoleh nilai rata-rata klasikal siswa sebesar 38,42 dengan tingkat ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 5,27% atau sebanyak 2 orang siswa tuntas. Namun pada siklus I dengan menggunkan metode eksperimen terlihat adanya peningkatan nilai rata-rata klasikal siswa menjadi 56,20 dengan tingkat ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 47,37% atau sebanyak 18 orang tuntas yang masih tergolong dalam kategori kurang. Sedangkan aktifitas mengajar guru (peneliti) berdasarkan observasi yang dilakukan guru kelas V pada siklus I tergolong baik yaitu 77,27%. Pada siklus II, terlihat peningkatan hasil belajar yang diperoleh siswa yang ditandai dengan meningkatnya nilai rata-rata kelas. Rata-rata kelas yang pada siklus I sebesar 56,20 meningkat menjadi 82,11 yang sudah tergolong dalam kategori sangat baik. Aktifitas mengajar yang dilakukan guru (peneliti) juga mengalami peningkatan dari 77,27% menjadi 88,63% dan tergolong sangat baik. Bagitu pula dengan aktifitas siswa yang mengalami peningkatan dari 63,89% menjadi 81,58%.
DAFTAR ISI
2.1.2 Hakekat Hasil Belajar ... 10
2.1.3 Hakekat Metode Pembelajaran ... 12
2.1.3.1Pengertian Metode... 12
2.1.3.2Pengertian Pembelajaran ... 13
2.1.3.4Jenis-jenis Metode Pembelajaran ... 15
2.1.3.5Metode Eksperimen ... 16
2.1.3.6Langkah-langkah Metode Eksperimen ... 17
2.1.3.7Tujuan Penggunaan Metode Eksperimen ... 18
2.1.3.8Kelebihan & Kekurangan Metode Eksperimen ... 19
2.1.3.9Prinsip Penggunaan Metode Eksperimen ... 21
2.1.4 Pembelajaran IPA ... 21
2.1.5 Materi Pembelajaran ... 22
2.2 Kerangka Konseptual ... 25
2.3 Hipotesis Tindakan ... 27
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ... 28
3.1 Jenis Penelitian ... 28
3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 28
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29
3.4 Defenisi Operasional Variabel ... 29
3.5 Desain Penelitian ... 29
3.6 Prosedur Penelitian Tindakan ... 31
3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 36
3.8 Teknik Analisis Data ... 37
3.9 Jadwal Penelitian ... 40
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 41
4.2 Hasil Penelitian ... 42
4.2.2 Deskripsi Siklus I... 45
4.2.3 Deskripsi Siklus II ... 59
4.2.4 Pembahasan Seluruh Hasil Penelitian... 72
4.3 Pengujian Hipotesis ... 80
4.4 Temuan Penelitian ... 81
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 82
5.1 Kesimpulan ... 82
5.2 Saran ... 83
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 : Hasil Belajar Siswa Pada Test Awal ... 42
Tabel 4.2 : Data Hasil Tes Awal Siswa ... 44
Tabel 4.3: Tabel Observasi Kegiatan Siswa ... 51
Tabel 4.4: Tabel Observasi Kegiatan Guru ... 52
Tabel 4.5 : Hasil Belajar Siswa Post Test Siklus I ... 54
Tabel 4.6 : Data Hasil Post Test Siklus I ... 56
Tabel 4.7: Tabel Observasi Kegiatan Siswa Siklus II ... 65
Tabel 4.8: Tabel Observasi Kegiatan Guru Siklus II ... 67
Tabel 4.9: Hasil Belajar Siswa Post Test Siklus II ... 69
Tabel 4.10 : Persentase Ketuntasan Siswa Siklus II ... 70
Tabel 4.11 : Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa ... 74
Tabel 4.12 : Nilai Rata-rata dan Ketuntasan Klasikal Siswa ... 77
Tabel 4.13 : Peningkatan Hasil Observasi Guru ... 78
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 : Lokasi Sekolah yang Diteliti ... 41
Gambar 4.2 : Siswa mengerjakan soal pretest ... 42
Gambar 4.3 : Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa ... 47
Gambar 4.4 : Peneliti membagi kelas menjadi 5 kelompok dan membagikan LKS .... 47
Gambar 4.5 : Setiap kelompok mempresentasikan hasil eksperimennya ... 48
Gambar 4.6 : Peneliti bertanya pada siswa contoh sifat-sifat cahaya di kehidupan sehari-hari... 49
Gambar 4.7 : Siswa memberikan contoh sifat cahaya yang ada di kehidupan sehari-hari... 50
Gambar 4.8 : Siswa Menyimpulkan Pelajaran ... 50
Gambar 4.9 :Memotivasi dan melakukan tanya jawab kepada siswa ... 61
Gambar 4.10 : Siswa melakukan eksperimen dalam kelompok ... 61
Gambar 4.11 : Siswa mempersentasikan hasil eksperimennya ... 62
Gambar 4.12 : Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran ... 63
Gambar 4.13 : Siswa Memberikan Contoh Sifat Cahaya ... 63
Gambar 4.14 : Siswa Menyimpulkan Pelajaran ... 64
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 : Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Pretest ... 45
Grafik 4.2 : Ketuntasan Hasil Post Test Siklus I ... 56
Grafik 4.3 : Hasil Post Test Siklus II ... 71
Grafik 4.4 : Peningkatan Nilai Rata-rata Siswa pada Pretest, Post Test I
dan Post Test II ... 76
Grafik 4.5 : Peningkatan Hasil Observasi Penerapan Metode Eksperimen oleh
Peneliti pada Siklus I dan Siklus II ... 78
Grafik 4.6 : Peningkatan Hasil Observasi Siswa pada saat Kegiatan
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang
berhubungan dengan alam sekitar kita. IPA tidak hanya mementingkan
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan yang berkaitan
dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. IPA merupakan
pengetahuan khusus yang dalam pembelajarannya siswa perlu terjun langsung
melakukan pengamatan (observasi), percobaan (eksperimen), serta menyipulkan
dan menyusun teori-teori yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang
lainnya untuk membuktikan kebenaran dari suatu konsep. IPA merupakan mata
pelajaran yang penting karena IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang
diujikan pada saat Ujian Nasional (UN), IPA juga merupakan ilmu yang dapat
diterapkan secara langsung dalam masyarakat karena berguna bagi kehidupan atau
pekerjaan anak dikemudian hari dan melatih anak berpikir secara kritis.
Mempelajari IPA tidak cukup hanya dengan berdiri, berceramah dan menjelaskan
materi yang ada pada buku-buku teks pelajaran IPA. Hal ini dikarenakan pelajaran
IPA merupakan pelajaran yang menekankan pada pemberian pengalaman
langsung dan kegiatan praktis untuk mengembangkan kompetensi agar siswa
mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA
diarahkan untuk mencari “tahu” dan “berbuat” sehingga dapat membantu siswa
2
Pembelajaran IPA seharusnya dilaksanakan dengan baik di sekolah
mengingat pentingnya pelajaran tersebut seperti yang telah diungkapkan di atas.
Pembelajaran IPA dikatakan berhasil apabila semua tujuan pembelajaran yang
telah ditentukan dapat tercapai. Namun dalam kenyataannya, masih banyak
sekolah-sekolah yang memiliki hasil belajar IPA yang rendah karena belum
mencapai standar ketuntasan yang telah ditentukan. Hal ini didasarkan pada hasil
observasi yang telah dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 2014 di SD Negeri
107103 Desa Lantasan Baru Kecamatan Patumbak di kelas V. Hasil belajar IPA
yang didapatkan masih sangat rendah, hal ini didasarkan pada UAS semester gasal
yang sebagian siswanya masih belum mencapai standart kriteria ketuntasan
minimal (KKM). Batas nilai KKM pelajaran IPA adalah 7, namun masih banyak
siswa dikelas V yang nilainya belum mencapai KKM.
Rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa pada mata pelajaran IPA
selain disebabkan oleh sistem evaluasi yang kurang menekankan pada penilaian
proses, juga dipengaruhi oleh proses belajar mengajar dan metode mengajar yang
digunakan oleh guru. Metode pembelajaran yang monoton atau tidak bervariasi
dapat menyebabkan siswa kurang berminat atau kurang tertarik untuk mengikuti
proses belajar mengajar. Akibatnya hasil belajar rendah karena siswa tidak
menguasai materi yang telah diajarkan. Metode pembelajaran dengan metode
ceramah cenderung mendominasi kegiatan belajar mengajar, akibatnya siswa
menjadi bosan dan tidak memperhatikan guru menjelaskan materi didepan kelas.
Oleh karena itu, penggunaan metode yang tepat sangat dianjurkan digunakan oleh
guru untuk dapat membuat siswa merasa tidak bosan pada saat proses belajar
3
Kegiatan belajar mengajar yang masih berpusat pada guru (Teaher Center
Learning) juga berpengaruh pada hasil belajar siswa. Seringkali guru mengajar
hanya dengan berceramah dan menerangkan materi yang ada pada buku tanpa
memperdulikan keadaan siswanya. Siswa hanya mendengar, mencatat dan
mengerjakan soal tanpa diberi kesempatan untuk berpartisipasi aktif di dalam
pembelajaran karena guru hanya sibuk berceramah di depan kelas. Akibatnya
siswa menjadi bosan dan mengantuk selama mengikuti proses belajar mengajar
dan hasil belajar pun menjadi rendah karena siswa kurang menguasai materi. Oleh
karena itu, dibutuhkan usaha untuk menciptakan suasana belajar mengajar yang
aktif dan komunikatif antara guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat
terpenuhi. Dalam hal ini penggunaan metode yang tepat sangat dibutuhkan untuk
memperbaiki jalannya proses belajar mengajar di kelas.
Ada terdapat banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam
proses pembelajaran, diantaranya adalah metode ceramah, metode diskusi, metode
tanya jawab, discovery, eksperimen dan masih ada banyak lagi metode yang dapat
digunakan dalam pembelajaran IPA di SD. Metode ceramah adalah sebuah
metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan
kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti pembelajaran secara pasif.
Metode ini wajib digunakan pada setiap pelajaran, karena walau bagaimanapun
metode ini diperlukan untuk meluruskan presepsi murid yang mungkin belum
seutuhnya memahami materi. Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang
menekankan pada kegiatan berdiskusi yang dilakukan oleh sejumlah siswa untuk
memecahkan suatu masalah. Metode tanya jawab adalah metode pembelajaran
4
dan siswa, atau siswa dengan sesama siswa. Selanjutnya adalah metode discovery
(penemuan), metode discovery adalah sebuah metode yang menekankan pada
proses penemuan yang dilakukan oleh siswa untuk melakukan pengamatan,
penggolongan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur serta membuat
kesimpulan dan sebagainya. Sedangkan metode eksperimen adalah metode
pembelajaran yang dalam penyajiannya siswa dituntut untuk melakukan
percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang sedang
dipelajari. Oleh karena itu, metode eksperimen adalah metode yang sangat tepat
diterapkan pada pelajaran IPA karena pada hakekatnya peajaran IPA merupakan
pelajaran yang materi pelajarannya memerlukan pembuktian atau pengujian
kebenaran.
Pemilihan metode yang tepat juga sangat berpengaruh pada keberhasilan
pengajaran, oleh karena itu guru dituntut untuk menguasai sepenuhnya metode
pengajaran, karena jika tidak maka tujuan pembelajaran tentu tidak akan tercapai
secara optimal. Artinya seorang guru harus fleksibel dalam menggunakan metode
pengajaran. Guru dikatakan berhasil dalam mengajar apabila dapat mengupayakan
para siswanya mengerti apa yang diajarkan melalui proses belajar yang tepat.
Seperti pada mata pelajaran IPA dalam materi sifat-sifat cahaya, untuk
mengajarkan materi ini guru dianjurkan untuk menggunakan metode eksperimen,
karena materi ini berhubungan dengan pembuktian kebenaran suatu konsep yang
ada pada buku teks siswa. Namun kenyataannya, kebanyakan guru hanya
menggunakan metode ceramah saja, sehingga pencapaian tujuan pembelajaran
5
yang lebih memberikan kesempatan pada siswa belajar aktif, salah satunya adalah
dengan menerapkan metode eksperimen.
Tidak hanya pemilihan metode yang tepat yang diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA. Namun ketersediaan
media dan sumber-sumber belajar serta alat peraga yang lengkap juga turut
berperan dalam keberhasilan proses belajar mengajar khususnya pada pelajaran
IPA. Hal ini dikarenakan media dan sumber belajar yang lengkap akan sangat
membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran secara konkret.
Ketersediaan media dan sumber belajar yang lengkap juga tidak akan berarti tanpa
disertai dengan kemampuan guru dalam menggunakannya. Oleh karena itu, guru
dituntut untuk dapat menggunakan media serta alat-alat peraga dengan baik agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai. Namun dewasa ini, masih banyak ditemukan
guru-guru yang tidak menggunakan media dalam mengajar di kelas karena
keterbatasan biaya. Namun ada pula guru yang tidak mau menggunakan media
atau alat-alat peraga karena tidak mau repot mempersiapkan skenario
pembelajaran dengan menggunakan media, walaupun media atau alat-alat peraga
tersebut sudah disediakan oleh pihak sekolah dengan bantuan dari pemerintah.
Sehubungan dengan banyaknya masalah yang terjadi karena penggunaan
metode yang kurang tepat dan kurangnya penggunaan media serta alat peraga
dalam pelajaran IPA khususnya pada pokok bahasan sifat-sifat cahaya, maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Metode
Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
6
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka dapat
diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut.
1. Hasil belajar IPA siswa kelas V masih rendah atau nilai rata-rata kelas
masih berada dibawah KKM.
2. Kurangnya variasi metode dalam pembelajaran.
3. Kurang tepatnya pemilihan metode yang digunakan selama proses
pembelajaran.
4. Pembelajaran yang masih berpusat pada guru (Teacher Center
Learning).
5. Kurangnya penggunaan media dan alat peraga dalam proses
pembelajaran.
1.3
Batasan Masalah
Mengingat banyaknya masalah-masalah yang muncul pada pembelajaran
diatas, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian ini, yaitu : Penerapan
Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat-sifat Cahaya di Kelas V SD Negeri 107103
Lantasan Baru T.A 2014/2015.
1.4
Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah
7
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pokok bahasan Sifat-sifat cahaya di
Kelas V SD Negeri 107103 Lantasan Baru T.A 2014/2015.
1.5
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah metode
Eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
pokok bahasan Sifat-sifat cahaya di kelas V SD Negeri 107103 Lantasan Baru
T.A 2014/2015.
1.6
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
a. Bagi Siswa : Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada
pelajaran IPA khususnya pada pokok bahasan sifat-sifat cahaya melalui
penerapan metode eksperimen.
b. Bagi Sekolah : Sebagai bahan pertimbangan untuk dapat
meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di sekolah menuju yang
lebih baik dengan mengadakan perbaikan dari segi tenaga kependidikan.
c. Bagi Guru : Sebagai bahan masukan dan informasi bagi guru
untuk dapat mengajarkan mata pelajaran IPA dengan metode
pembelajaran yang lebih efektif dalam rangka meningkatkan kualitas
mengajarnya.
d. Bagi peneliti lain : Sebagai acuan bagi peneliti lain yang bermaksud
mengadakan penelitian dengan permasalahan yang sama atau yang
82
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tindakan kelas yang
dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran sains khususnya pada materi
Sifat-sifat cahaya di kelas V SD Negeri 107103 Lantasan Baru.
2. Metode eksperimen dapat menanamkan sikap saling bekerja sama pada
siswa, saling memberikan saran dan saling membantu untuk memahami
materi pelajaran.
3. Penerapan metode eksperimen juga dapat menumbuhkan minat, semangat
dan motivasi belajar siswa, serta dapat membuat siswa lebih mudah untuk
memahami materi pelajaran.
4. Diperoleh hasil belajar siswa berdasarkan alat pengumpulan data berupa
tes, yaitu: pada tes awal siswa diperoleh tingkat ketuntasan belajar secara
klasikal sebesar 5,27% atau sebanyak 2 orang siswa tuntas yang tergolong
ke dalam kategori sangat kurang. Kemudian pada siklus I menunjukkan
bahwa hasil ketuntasan belajar siswa sebesar 47,37% atau sebanyak 18
orang tuntas yang masih tergolong dalam kategori cukup. Dan pada siklus
II diperoleh ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 86,84% atau
83
diketahui bahwa peningkatan hasil belajar siswa mengalami peningkatan
secara signifikan.
5.2 Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh,
maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi guru, hendaknya dapat menggunakan metode eksperimen dalam
mengajarkan materi sifat-sifat cahaya agar pembelajaran dapat
berlangsung secara menarik dan menyenangkan serta dapat
meningkatkan keaktifan dan kreatifitas siswa.
2. Bagi Kepala Sekolah hendaknya melakukan pemantauan terhadap kinerja
guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan menganjurkan
guru untuk menggunakan metode yang bervariasi dalam kegiatan belajar
mengajar termasuk metode eksperimen yang digunakan peneliti dalam
pelajaran IPA materi pokok Sifat-sifat cahaya, serta menyediakan media
dan alat-alat pembelajaran untuk mempermudah guru dalam
penyampaian materi.
3. Bagi siswa hendaknya dapat mengikuti proses pembelajaran dengan
tekun, berani dan saling bekerja sama dengan teman sekelompok dalam
melakukan percobaan.
4. Bagi peneliti selanjutnya yang akan melaksanakan jenis penelitian yang
sama dengan metode yang sama sebaiknya melakukan perbaikan
84
mengkombinasikannya dengan metode pembelajaran yang lain sehingga