• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTI :Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTI :Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

462/UN.40.7.D1/LT/2014

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTI

(Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh LILIS SURYANI

NIM. 1005837

(2)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTI

(Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013)

Oleh Lilis Suryani

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© 2014 Lilis Suryani Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

(5)

[Type text]

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Abstrak ...ii

Kata Pengantar... iv

Ucapan Terima Kasih ...v

Daftar Isi ...viii

Daftar Tabel... xi

Daftar Gambar... xii

BAB I ...1

PENDAHULIAN ...1

A. Latar Belakang Penelitian ...1

B. Rumusan Masalah Penelitian ...9

C. Maksud dan Tujuan Penelitian ...9

D. Kegunaan Penelitian ...10

1. Kegunaan Teoritis ...10

2. Kegunaan Praktis ...10

BAB II ...11

KAJIAN TEORI ...11

A. Kajian Teori ...11

1. Investasi ...11

a. Pengertian Investasi ...11

b. Tujuan Investasi ...11

c. Dasar Keputusan Investasi ...12

d. Proses Investasi ...14

e. Risiko Investasi ...15

1) Pengertian Risiko Investasi ...15

2) Jenis-Jenis Risiko Investasi ...17

3) Sumber Risiko Investasi ...19

(6)

[Type text]

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

3. Saham ...21

1) Indeks Harga Saham Individu ...23

2) Indeks Harga Saham Parsial ...24

3) Indeks Harga Saham Gabungan ...24

d. Analisis Saham ...25

D. Teknik Pengumpulan Data ...41

E. Teknik Analisis Data Penelitian ...41

1. Analisis Data Penelitian ...41

(7)

[Type text]

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

a. Uji Aumsi Klassik ...42

1) Analisis Regresi Multiple ...48

2) Uji F ...49

3) Uji t ...50

BAB IV ...52

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...52

A. Hasil Penelitian ...52

1. Tinjauan Umum Subyek Peneltian ...52

2. Deskripsi Hasil Penelitian ...53

a. Deskripsi Tingkat Suku Bunga ...53

b. Deskripsi Inflasi ...57

c. Deskripsi Nilai Tukar Rupiah Terhadap US$ ...61

d. Deskripsi Indeks Harga Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk ...64

3. Pengujian Hipotesis Penelitian ...66

a. Uji Aumsi K lassik ...67

b. Pengujian Hipotesis Penelitian ...72

(8)

[Type text]

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

2) Uji F ...74

3) Uji t ...75

B. Pembahasan ...78

1. Pengaruh Suku Bunga Terhadap Harga Saham ... 78

2. Pengaruh Inflasi Terhadap Harga Saham ...80

3. Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Harga Saham ...80

BAB V ...82

KESIMPULAN DAN SARAN ...82

A. Kesimpulan ...82

B. Saran ...82 DAFTAR PUSTAKA

(9)

[Type text]

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode

tahun 2009-2013 ... 3

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 42

Tabel 4.1Data Perkembangan Suku Bunga yang Tercatat di Bank Indonesia Periode Tahun 2009-2013 ...57

Tabel 4.2 Data Perkembangan Inflasi yang Tercatat di Bank Indonesia Periode Tahun 2009-2013 ...61

Tabel 4.3 Data Perkembangan Nilai TuKar Rupiah Terhadap US$ Yang Tercatat di Bank Indonesia Periode Tahun 2009-2013 ...65

Tabel 4.4 Data Perkembangan Harga Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Yang Tercatat di Yahoo Finance Periode Tahun 2009-2013 ...69

Tabel 4.5 Tabel Pengujian Linearitas ... ....73

Tabel 4.6 Tabel Pengujian Autokolerasi ...75

Tabel 4.7 Uji Multikolinieritas Data ...76

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Regresi Linier Multipel ...77

Tabel 4.9 ANOVAa ...78

Tabel 4.10 Hasil Pengujian Keberartian Koefisien Regresi (Uji t) ...80

(10)

[Type text]

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Perkembangan Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode

tahun 2009-2013 ... ...3

Gambar 2.1 Bagan Risiko ...19

Gambar 2.2 Analisis Fundamental secara top-down ... ...29

Gambar 2.3 Model Hubungan Antar Variabel ...38

Gambar 4.1 Perkembangan Suku Bunga Periode tahun 2009-2013...58

Gambar 4.2 Perkembangan Inflasi Periode tahun 2009-2013 ... ...62

Gambar 4.3 Perkembangan NilaiTukar Terhadap US$ Periode tahun 2009- 2013 ... ...66

Gambar 4.4 Perkembangan Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode tahun 2009-2013 ...70

Gambar 4.5 Grafik Normal Probability Plot (Pengujian Normalitas) ... ...72

(11)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTI (STUDI EMPIRIS PADA SAHAM PERUSAHAAN

BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK PERIODE TAHUN 2009-2013)

Oleh: Lilis Suryani

Pembimbing: Leni Yulianti, S.Pd, MM.

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor fundamental (suku bunga, inflasi dan nilai tukar) terhadap harga saham sektor properti. Suku bunga, inflasi dan nilai tukar sebagai variabel independen dan harga saham sebagai variabel dependen.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif, dengan metode survey terhadap data sekunder berupa data harga saham dari Bursa Efek Indonesia serta suku bunga, inflasi dan nilai tukar yang diperoleh dari Bank Indonesia dengan periode tahun 2009-2013.

Pengujian statistik menggunakan analisis regresi berganda, dimana pengaruh bersama-sama diuji dengan menggunakan uji-F dan pengaruh individual diuji degan uji-t. Penelitian secara bersama-sama memberikan hasil bahwa suku bunga, inflasi dan nilai tukar berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian secara individual menyatakan bahwa suku bunga memiliki pengaruh terhadap harga saham. Inflasi memiliki pengaruh terhadap harga saham. Niai tukar juga memiliki pengaruh terhadap harga saham.

(12)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

THE INFLUENCE OF FUNDAMENTAL FACTORS ON PROPERTY SECTOR’S STOCK PRICE (EMPIRICAL STUDY IN PT BAKRIELAND

DEVELOPMENTTBK PERIOD 2009-2013)

Author: LilisSuryani

Supervisor: LeniYulianti, S.Pd, MM.

ABSTRACT

The objective of this research is to investigate the influence of some fundamental factors (interest, inflation and exchange rates) to stock price in property sector. The interest rate, inflation, and exchange rate are independent variable otherwise stock price is the dependent variable.

The study type used in this research is descriptive and verificative study. The researcher used the secondary data of stock price from Indonesian stock exchange as well as interest rates, inflation and exchange rate obtained from Bank Indonesiain the period 2009-2013.

The statistical computation was done by using multiple linier regresion analysis which the concidentally influence was tested by using F-test and the individually influence was tested by using t-test. The result of the coincidental research shows that the interest rate, inflation, and exchange rate influence the stock price. The result of the individual research shows that interest rate influenced the stock price. Inflation influence the stock price. Exchange rate influence the stock price as well.

(13)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dalam dunia investasi selalu mengandung unsur ketidakpastian atau risiko. Investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang dilakukannya. Yang bisa dilakukan oleh para pemilik modal adalah memperkirakan berapa keuntungan yang diharapkan dari investasinya, dan seberapa jauh kemungkinan hasilnya akan menyimpang dari yang diharapkan.

Investasi yang memiliki tingkat keuntungan tinggi akan memiliki risiko yang tinggi pula. Apabila pemodal mengharapkan untuk memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi, maka ia harus bersedia menanggung risiko yang tinggi pula.

Pemodal yang mengharapkan keuntungan yang besar dan bersedia menanggung risiko investasi yang besar pula biasanya akan mengalokasikan modalnya kedalam sekuritas yang lebih beresiko. Dengan demikian kemungkinan besar portofolio investasinya terdiri dari saham bukan obligasi. Dan seperti yang kita ketahui bahwa saham dan obligasi diperjualbelikan di pasar modal.

Pasar modal menjadi salah satu pilihan bagi investor dalam berinvestasi. Selain itu, pasar modal juga menjadi penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen keuangan jangka panjang seperti saham dan obligasi. Di dalam pasar modal, terdapat hubungan saling membutuhkan antara investor dan perusahaan di mana perusahaan membutuhkan tambahan modal untuk kegiatan operasionalnya dan investor membutuhkan adanya return dari investasi yang ditanamkannya.

(14)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

ekonomi dewasa ini yang mengalami perkembangan sangat pesat. Pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu negara serta menunjang ekonomi negara yang bersangkutan.

Kini masyarakat umum mulai sadar bahwa dengan berinvestasi di pasar saham jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan hanya menyimpan dana mereka di bank. Investasi pasar saham memberikan earning yang lebih tinggi tentu saja dengan risiko yang tinggi pula dibandingkan dengan menyimpan uang di bank misalnya dalam bentuk deposito yang rata-rata hanya mendapat bunga 6% per tahun. Akan tetapi masyarakat harus pintar memilih saham mana yang memiliki kinerja yang baik sehingga akan memberikan keuntungan di masa yang akan datang.

Saham perusahaan yang go public sebagai komoditi investasi tergolong berisiko tinggi, karena sifat komoditinya sangat peka terhadap perubahan‐perubahan yang terjadi, baik perubahan di luar negeri maupun dalam negeri. Perubahan tersebut dapat berdampak positif maupun negatif terhadap nilai saham tersebut yang berada di pasar saham.

(15)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

TABEL 1.1

Perkembangan Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode tahun 2009-2013 Dilihat Dari Indeks Saham

BULAN

Sumber : www.idx.co.id (data diolah kembali) GAMBAR 1.1

(16)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

Dari gambar 1.1 terlihat bahwa indeks harga saham perusahaan Bakrieland Development Tbk cenderung mengalami penurunan setiap bulannya. Indeks harga saham perusahaan Bakrieland Development Tbk mengalami kenaikan yang cukup tinggi pada kedua di tahun 2009. Sedangkan ditahun-tahun selanjutnya terus menerus mengalami penurunan. Di bulan Juli 2013 harga saham perusahaan Bakrieland Development Tbk semakin melemah dikisaran 50 dan tidak mengalami perubahan kembali sampai akhir tahun. Penurunan harga saham tersebut dapat merugikan para investor karena nilai investasi merekapun akan ikut berkurang.

Fluktuasi harga saham dapat berdampak terhadap resiko investasi. Seorang investor yang membeli saham tertentu yang tak lama kemudian harga saham tersebut mengalami kenaikan maka investor tersebut memperoleh keuntungan dalam investasinya. Sebaliknya jika harga saham turun maka investor tersebut akan mengalami kerugian dalam investasinya. Hal ini yang memerlukan kehati-hatian berinvestasi dalam bentuk saham. Sedangkan investor tidak pernah tahu kapan harga saham akan mengalami kenaikan dan kapan harga saham akan mengalami penurunan.

Dengan demikian sangat penting bagi para investor untuk mengetahui prediksi harga saham dan menganalisis saham mana yang akan memberikan return yang diharapkan. Hal ini diperlukan untuk memperkecil tingkat resiko

investasinya.

(17)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

harga saham (kondisi pasar) dengan mengamati perubahan harga saham tersebut (kondisi pasar) di waktu yang lalu.

Samsul (2002: 166) mengatakan bahwa “ day trader banyak menggunakan analisis teknis untuk mempelajari pergerakan harga saham dari menit ke menit, dari hari ke hari, sehingga menemukan suatu pola pergerakan harga pasar”. Analisis teknis sangat cocok digunakan dalam keadaan ekonomi yang relatif stabil. Namun, ketika kondisi ekonomi sedang bergejolak, analisis teknis rawan melakukan kesalahan estimasi, karena pergerakan harga tidak dipengaruhi oleh harga masa lalu, tetapi oleh faktor mikro atau makro yang tidak dapat diprediksi (unpredictable). Oleh karena itu, dibutuhkan analisis fundamental untuk mengestimasi pergerakan harga saham.

Pendekatan dasar yang kedua adalah analisis fundamental. Menurut Husnan (2003: 303) “Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan (i) mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang dan (ii) menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham.”

Rusdin (2005:139), mengatakan bahwa “Analisis fundamental fokus pada berita dan informasi keuangan, ekonomi, serta perkembangan politik suatu negara dalam mengukur kekuatan permintaan dan penawaran”.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis fundamental adalah salah satu cara melakukan penilaian saham dengan mempelajari atau mengamati berbagai indikator terkait kondisi ekonomi dan industri suatu perusahaan. Adapun dalam penelitian ini yang dipergunakan untuk mengetahui prediksi harga saham adalah analisis fundamental. Samsul (2006:200) menyatakan bahwa:

Faktor makro ekonomi yang secara langsung dapat mempengaruhi kinerja saham maupun kinerja perusahaan antara lain:

1. Tingkat bunga umun domestik 2. Tingkat inflasi

3. Peraturan perpajakan

(18)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

5. Kurs valuta asing

6. Tingkat bunga pinjaman luar negeri 7. Kondisi perekonomian internasional 8. Siklus ekonomi

9. Faham ekonomi 10.Peredaran uang

Dalam Thobary (2009) dijelaskan bahwa berdasarkan pengamatan Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI), kondisi makro ekonomi merupakan faktor penting yang mempengaruhi bisnis properti. Paling tidak ada tiga faktor pemicu bangkitnya kembali bisnis properti tahun 2007. Faktor tersebut adalah stabilnya laju inflasi selama tahun 2007 pada level 5,5%‐6,0%, tingkat suku bunga KPR sebesar 10%‐11% dan menguatnya kurs rupiah pada level Rp 8.700 ‐ Rp9.000 per dollar AS.

Dari paparan di atas dapat disimpulkan faktor-faktor penting yang mempengaruhi harga saham sektor properti yaitu tingkat suku bunga, inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap dollar. Samsul (2006: 201) mengatakan bahwa

“Kenaikan tingkat bunga pinjaman memiliki dampak negatif terhadap setiap emiten, karena akan meningkatkan beban bunga kredit dan menurunkan laba bersih. Penurunan laba bersih akan mengakibatkan laba per saham juga menurun dan akhirnya akan berakibat turunnya harga saham di pasar. Di sisi lain, naiknya suku bunga deposito akan mendorong investor untuk menjual saham dan kemudian menabung hasil penjualan itu dalam deposito. Penjualan saham secara besar-besaran akan menjatuhkan harga saham di pasar. Oleh karena itu, kenaikan suku bunga pinjaman atau suku bunga deposito akan mengakibatkan turunnya harga saham”.

Adapun pendapat Husnan (2003:306) yang mendukung pendapat dari Samsul, ia mengatakan bahwa “terjadi penurunan harga saham, pada waktu terjadi peningkatan suku bunga dan kekhawatiran terjadi resesi”. Pengaruh suku bunga terhadap harga saham juga dikemukakan oleh Sunariyah (dalam Witjaksono,2010) ‘pada umumnya apabila tingkat suku bunga dan harga energi dunia turun, maka indeks harga saham di suatu negara akan naik.’

(19)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

jika peningkatan biaya produksi lebih tinggi dari peningkatan harga yang dapat dinikmati oleh perusahaan maka profitabilitas perusahaan akan turun”. Dengan menurunnya profitabilitas perusahaan akan berpengaruh dengan menurunnya harga saham perusahaan tersebut di lantai bursa. Akibat berkurangnya kepercayaan investor kepada perusahaan dalam menghasilkan pendapatan bersih.

Menurut Samsul (2006 : 201) bahwa “Inflasi yang tinggi akan menjatuhkan harga saham di pasar, sementara inflasi yang sangat rendah akan berakibat pertumbuhan ekonomi menjadi sangat lamban, dan pada akhirnya saham juga akan bergerak dengan lamban.”

Satu lagi faktor penting yang mempengaruhi harga saham adalah nilai tukar rupiah terhadap US$. Samsul (2006:202) menyatakan bahwa:

Kenaikan kurs US$ yang tajam terhadap rupiah akan berdampak negatif terhadap emiten yang memiliki utang dalam dollar sementara produk emiten tersebut dijual secara lokal. Sementara itu, emiten yang berorientasi ekspor akan menerima dampak positif dari kenaikan kurs US$ tersebut. Ini berarti harga saham emiten yang terkena dampak negatif akan mengalami penurunan di Bursa Efek, sementara emiten yang terkena dampak positif akan meningkat harga sahamnya.

Namun dari banyak sekali penelitian yang mengkaji mengenai pengaruh suku bunga, inflasi dan nilai tukar terdapat beberapa research gap atau perbedaan hasil kesimpulan penelitian.

(20)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

bila diuji secara bersamaan dan tidak berpengaruh signifikan bila diuji secara parsial. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Granger (2000) ‘A Bivariate Causality Between StockPrices and Exchange Rates: Evidence from Recent Asia Flu’ menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif suku bunga terhadap harga saham.

Ardian Agung Witjaksono tahun 2010 mengungkapkan dalam penelitiannya mengenai ‘Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Harga Minyak Dunia, Harga Emas Dunia, Kurs Rupiah, Indeks Nikkei 225, dan Indeks Dow Jones terhadap IHSG’bahwa variabel Tingkat Suku Bunga SBI, dan Kurs Rupiah berpengaruh negatif terhadap IHSG.

Penelitian yang dilakukan Almilia (2004) yang berjudul ‘Analisis Faktor‐faktor yang mempengaruhi kondisi financial distress Suatu Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta’ menyatakan bahwa makin tinggi inflasi akan dapat mengakibatkan turunnya harga saham perusahaan tersebut. Penelitian tersebut didukung pula oleh hasil penelitian dari Hardiningsih et al (2002) yang berjudul ‘Pengaruh Faktor fundamental dan resiko ekonomi terhadap Return saham pada perusahaan di Bursa Efek Jakarta : Studi kasus Basic Industry & Chemical’ menunjukkan hasil bahwa nilai tukar rupiah terhadap US Dollar berpengaruh negatif terhadap saham.

Dalam penelitian yang dilakukan Frank dan Young (dalam Saini dkk, 2002) yang berjudul ‘Stock Price and Exchange rate Interaction in Indonesia: An Empirical Inquiry’ meneliti US MNCs (United State Multi National Corporations) menemukan bahwa tidak ada pola yang pasti dari hubungan harga saham dengan nilai tukar uang.

Berdasarkan latar belakang dan research gap dari penelitian terdahulu di atas, maka studi ini menganalisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Sektor Properti (Studi Empiris Pada Saham Bakrieland Development Tbk

Periode Tahun 2009-2013). Alasan pengambilan indeks saham perusahaan

(21)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

2009 sampai dengan gtahun 2013 indeks harga saham Bakrieland Development Tbk cenderung menurun, alasan lainnya karena saham sektor properti merupakan sektor yang sangat dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi seperti kenaikan suku bunga kredit, inflasi, serta nilai tukar rupiah dan Bakrieland Development Tbk merupakan salah satu saham sektor properti.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian pada latar belakang, peneliti merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut: “Bagaimanakah pengaruh suku bunga, inflasi dan nilai tukar terhadap harga saham Bakrieland Development Tbk”. Permasalahan tersebut selanjutnya dijabarkan dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran perkembangan suku bunga pada tahun 2009-2013 2. Bagaimana gambaran perkembangan inflasi tahun 2009-2013

3. Bagaimana gambaran perkembangan nilai tukar rupiah terhadap US$ pada tahun 2009-2013

4. Bagaimana gambaran harga saham Bakrieland Development Tbk pada tahun 2009-2013

5. Bagaimana pengaruh suku bunga terhadap harga saham Bakrieland Development Tbk

6. Bagaimana pengaruh inflasi terhadap harga saham Bakrieland Development Tbk

7. Bagaimana pengaruh nilai tukar rupiah pada US$ terhadap harga saham Bakrieland Development Tbk.

C. Maksud dan Tujuan Penetitian

(22)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

nilai tukar terhadap harga saham pada perusahaan Bakrieland Development Tbk. Dari rumusan masalah diatas maka dapat diangkat maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui gambaran suku bunga pada tahun 2009-2013 2. Untuk mengetahui gambaran inflasi pada tahun 2009-2013

3. Untuk mengetahui gambaran nilai tukar rupiah terhadap US$ pada tahun 2009-2013

4. Untuk mengetahui gambaran harga saham Bakrieland Development Tbk pada tahun 2009-2013

5. Untuk mengetahui pengaruh suku bunga terhadap harga saham Bakrieland Development Tbk

6. Untuk mengetahui pengaruh inflasi terhadap harga saham Bakrieland Development Tbk

7. Untuk mengetahui pengaruh nilai tukar rupiah pada US$ terhadap harga saham Bakrieland Development Tbk

D. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi dunia bisnis dalam hal investasi khususnya investasi di sektor properti. Serta bermanfaat dan memberikan kontribusi dan wawasan baru bagi pembaca yang akan mendukung perkembangan ilmu pengetahuan ekonomi dan bisnis.

2. Kegunaan Praktis

Melalui penelitian ini diharapkan akan menambah wawasan penulis dan pembaca di bidang ekonomi khususnya dibidang investasi bisnis terutama di sektor properti. Selain itu adapun kegunaan praktis lainnya adalah sebagai berikut :

(23)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

b. Memberikan sumbangan bagi pihak investor maupun pihak moneter dalam penetapan kebijakan dan keputusan berinvestasi

c. Bagi akademisi dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian yang sama di masa yang akan datang.

(24)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana infrastruktur berisi pendekatan yang dipakai untuk menjawab permasalahan. Menurut Nazir (2005: 84), “Desain penelitian adalah semua proses yang dilakukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel-variabel makroekonomi domestik terhadap harga saham Bakrieland Development Tbk. Variabel makroekonomi domestik tersebut yakni tingkat suku bunga, laju inflasi dan nilai tukar rupiah/US$. Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, verifikatif dengan pendekatan kuantitatif.

Sugiyono (2012:29) menjelaskan bahwa “Metode deskriptif adalah metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum”.

Sugiyono (2012:6) menjelaskan bahwa Metode verifikatif merupakan suatu penelitian melalui pembuktian untuk menguji hipotesis hasil penelitian deskriptif dengan suatu perhitungan statistika sehingga didapat hasil pembuktian yang menunjukkan hipotesis ditolak atau diterima.

Dengan demikian, metode verifikatif ini digunakan untuk menjawab penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh suku bunga, inflasi dan nilai tukar terhadap harga saham Bakrieland Development Tbk. Metode ini dapat memberikan gambaran pengaruh suku bunga, inflasi dan nilai tukar terhadap harga saham Bakrieland Development Tbk.

(25)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

Operasionalisasi variabel atau disebut pengoperasian konsep oleh Jogiyanto (2007;62) adalah menjelaskan karakteristik dari obyek (property) kedalam elemen-elemen (elements) yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalan didalam riset.

Variabel penelitian menurut Sugiyono (2012:58) adalah suatu atribut dari sekelompok objek yang memiliki variasi (pembeda) antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok tesebut. Dan yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Bebas ( Independent Variabel )

Variabel independent sering juga disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas menurut Sugiyono (2012:59) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independentnya adalah faktor fundamental dimana yang menjadi indikator pengukurannya yaitu suku bunga, inflasi dan nilai tukar.

Tingkat suku bunga pinjaman mencerminkan biaya yang dikeluarkan perusahaan sebagai akibat dari meminjam uang dan hal ini akan memengaruhi kinerja bisnis. BI Rate merupakan suku bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan

kepada publik

Inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya.

(26)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

2. Variabel Terikat ( Dependent Variabel )

Variabel Dependen atau variabel terikat menurut Sugiyono (2012:59) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah harga saham Bakrieland Development Tbk.

Menurut Husnan (2003: 274) saham menunjukkan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah indeks harga saham penutupan yang diumumkan oleh bursa efek Indonesia.

Agar lebih jelas dibawah ini merupakan tabel operasionalisi variabel. Yang berisi mengenai sub variabel beserta skalanya

.

TABEL 3.1

Operasionalisasi Variabel

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR SKALA

Analisis Fundamental

Suku Bunga BI Rate bulanan yang ditentukan oleh Bank Indonesia melalui RDG dan diumumkan di website resmi Bank Indonesia

Rasio

Inflasi Laju inflasi yang tercatat dan diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik tiap akhir bulan dipublikasikan di website resmi Bank Indonesia.

Rasio

Harga Saham Indeks Saham Bakrieland

Development Tbk

Indeks harga saham penutupan bulanan yang diumumkan oleh Bursa Efek Indonesia

(27)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

C. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder atau sumber sekunder. Menurut Sugiyono (2012:129) bahwa “sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen”.

Adapun sumber dari penelitian ini berupa data harga saham perusahaan Bakrieland Development Tbk periode 2009-2013 yang dapat diperoleh dengan mengakses situs resmi Bursa Efek Indonesia, dengan alamat www.idx.co.id . Data lainnya yakni stingkat suku bunga, inflasi dan nilai tukar US$ periode 2009-2013 dapat diperoleh dengan mengakses situs resmi Bank Indonesia, dengan alamat www.bi.go.id

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang diperoleh untuk mendapatkan data. Data yang telah dikumpulkan digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.

Karena yang digunakan adalah data sekunder sehingga metode yang digunakan adalah studi dokumentasi. Arikunto (2009: 231) menjelaskan, “Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,

agenda, dan sebagainya”. Keseluruhan data yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui website resmi BEI, BI, BPS dan laporan lainnya yang memiliki relefansi dengan penelitian ini.

E. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

(28)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

Teknik analisis data yang digunakan adalah Statistika Inferensial. Statistik Inferensial adalah tekhnik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.

1. Analisis Data Penelitian

Untuk mengetahui rasio-rasio variabel terkait terlebih dahulu menganalisis sebagai berikut :

- Suku bunga

BI Rate bulanan yang ditentukan oleh Bank Indonesia melalui RDG dan diumumkan di website resmi Bank Indonesia

- Inflasi

Laju inflasi yang tercatat dan diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik tiap akhir bulan

- Nilai tukar rupiah terhadap US$

Kurs transaksi BI yang dipublikasikan di website resmi Bank Indonesia. - Harga saham perusahaan Bakrieland Development Tbk.

Indeks harga saham penutupan bulanan yang diumumkan oleh bursa efek Indonesia

2. Prosedur Pengujian Hipotesis a. Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik menurut Gujarati (2003:97) bertujuan untuk memastikan bahwa hasil penelitian adalah valid dengan data yang digunakan secara teori adalah tidak bias, konsisten dan penaksiran koefisienan regresinya efisien.

Menurut Firdaus (2004:96), untuk menggunakan model regresi perlu dipenuhi beberapa asumsi, yaitu :

a. Datanya berdistribusi normal

b. Tidak ada autokorelasi (berlaku untuk data time series) c. Tidak terjadi heterokedastisitas

(29)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

Perumusan regresi linier multipel harus memenuhi persyaratan BLUE (Best, Linier, Unbiased, Estimator), yaitu pengambilan keputusan melalui uji F dan Uji t

tidak boleh bias, untuk mendapatkan hasil yang BLUE maka harus dilakukan pengujian asumsi klasik dan uji linieritas.

Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang dilakukan adalah pengujian normalitas, linieritas, multikolinearitas, heterokedastisitas dan autokorelasi.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk memastikan bahwa data dalam penelitian ini berdistribuasi normal. Adapun rumusan hipotesis adalah sebagai berikut

H0: Data tidak berdistribusi normal

H1: Data berdistribusi normal

Adapun rumus pengujian normalitas dengan menggunakan rumus chi-kuadrat ( yaitu :

� = ∑ −

(Sudjana, 2004 : 180) Keterangan :

ℎ=Nilai Chi kuadrat hitung = Frekuensi Pengamatan

�= Frekuensi Teoritis atau Frekuensi yang diharapkan Dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menghitung rata-rata hitung (̅

̅=∑ .

(30)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

= √∑ �� −�− ̅ 2

5. Menghitung nilai Frekuensi Teoritis � � = �

Maka bila hasilchi kuadrat hitung( ℎ � ini dikonsultasikan dengan nilai tabel chi kuadrat dengan dk= k-3 , taraf nyata 5% maka diperolehchi kuadrat tabel( . Kesimpulan yang diambil adalah dengan membandingkan ℎ � dengan :

- Jika nilai ℎ � > nilai , maka H0 ditolak dan H1diterima

- Jika nilai ℎ � ≤ nilai , maka H0 diterima dan H1ditolak

2) Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Menurut Langkah-langkah perhitungan uji linearitas regresi adalah sebagai berikut:

a) Menyusun tabel kelompok data variabel , , dan variabel Y

(31)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

c) Melakukan perhitungan dengan rumus menurut Sudjana (2003:17-19) sebagai berikut :

(2)Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg(b/a))

JKreg(b/a) =

(3)Menghitung Jumlah Kuadrat Residu (JKsisa)

JKsisa =

-JKreg(a) -JKreg(b/a)

(6)Menghitung Kuadrat TengahSisa ( ) =

(32)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

F

hitung

=

���

2

2

Setelah melakukan perhitugan seperti langkah diatas langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian, bila hasil �ℎ � ini dikonsultasikan dengan nilai tabel F dengan dk pembilang k-2 dan dk penyebut n-k , taraf nyata 5 % maka diperoleh � . Kesimpulan yang diambil adalah dengan membandingkan �ℎ � dengan � :

- Jika � ℎ � > � berarti data tidak linier - Jika � ℎ � < � berarti data linier

3) Uji multikolinieritas

Menurut Umar (2006:80) Uji multikolinieritas berguna untuk mengetahui apakah pada model regresi yang diajukan telah ditemukan korelasi kuat antar variabel independen. Jika terjadi korelasi kuat, terdapat masalah multikolinieritas yang harus diatasi.

Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas adalah dilihat dari Tolerance Value (TV) dan lawannya Variance Inflation Factors (VIF) dengan menggunakan SPSS. Tolerance mengukur variabilitas

variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi. (Ghozali, 2013:105-106).

Untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas dalam model regresi dapat dilihat dari besarnya nilai korelasi, tolerance value atau variance inflation factor (VIF). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikoliniearitas didalam

model ini adalah sebagai berikut :

(33)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

b) Menganalisa matrik korelasi antar variabel bebas. Jika terdapat korelasi antar variabel bebas yang cukup tinggi (> 0,8), hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas.

c) Dilihat dari nilai VIF dan Tolerance. Nilai cut off Tolerance < 0.10 dan VIF>10, hal ini menunjukan adanya gejala multikolinearitas.

Jika terjadi gejala multikolinearitas yang tinggi, standard error koefisien regresiakan semakin besar dan mengakibatkan confidence interval untuk pendugaan parameter semakin lebar. Dengan demikian terbuka kemungkinan terjadinya kekeliruan yaitu menerima hipotesis yang salah.

Uji multikolinearitas dapat dilaksanakan dengan jalan meregresikan model analisis dan melakukan uji korelasi antar independen variable dengan menggunakan variance inflating factor (VIF). Batas VIF adalah 10 apabila nilai VIFlebih besar dari pada 10 maka terjadi multikolinearitas.

4) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut homokedastisitas, sedangkan untuk varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang heteroskedastisitas (Umar, 2006: 82)

(34)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

Untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan berbagai cara, yang diantaranya adalah: Residual Plot, Metode Grafik, Uji Park, Uji Glejser, dan Kelaziman.

Salah satu cara melihat adanya heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan program SPSS, dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SPRESID).

Menurut Ghozali (2013:139) dasar pengambilan keputusan uji tersebut yaitu sebagai berikut:

a) Jika ada titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan adanya heteroskedastisitas.

b) Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y maka mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas.

5) Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2013 :110) “Uji autokorelasi pada intinya digunakan untuk menguji apakah dalam satu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (periode sebelumnya)”. Jika terjadi korelasi, maka disimpulkan terjadi problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Uji Durbin-Watson (DW) mampu mendeteksi adanya autokorelasi. Uji tersebut dihitung berdasarkan jumlah selisih kuadrat nilai taksiran faktor gangguan yang berurutan. Dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi apabila nilai DW terletak diantara du dan 4-du.

b. Pengujian Hipotesis

(35)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel independent sebagai variabel independent yaitu suku bunga, inflasi dan nilai tukar dengan satu variabel dependent yaitu harga saham. Maka dari itu analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier multipel.

Menurut Sugiyono (2012:277) analisis regresi multipel akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua. Sedangkan menurut Sudjana (2003:69) regresi linier mutipel adalah hubungan antara sebuah peubah tak bebas dengan dua buah atau lebih peubah bebas dalam bentuk regresi. Persamaan dari regresi linier multipel tersebut adalah sebagai berikut :

̂= � + � + � + ⋯ . . + �� �

( Sudjana, 2004:235)

Keterangan:

̂ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) Xi = Subvariabel independen

= Nilai variabel jika X bernilai nol

, , = Nilai arah sebagai penentu nilai predikasi yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

Yang harus diselesaikan adalah empat persamaan dengan empat anu berbentuk

∑ = � + ∑ + ∑ + ∑

∑ = ∑ + ∑ + ∑ + ∑

∑ = ∑ + ∑ + ∑ + ∑

∑ = ∑ + ∑ + ∑ + ∑

(36)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

2) Uji F (Uji Keberartian Regresi)

Menurut Sudjana (2003:90) uji keberartian Regresi linier ganda ini dimaksudkan untuk meyakinkan diri apakah regresi (berbentuk linier) yang didapat berdasarkan penelitian ada artinya bila dipakai untuk membuat kesimpulan mengenai hubungan sejumlah peubah yang sedang diamati.

Untuk memperoleh gambaran mengenai keberartian hubungan regresi antara variabel (Suku Bunga), (Inflasi), (Nilai Tukar) terhadap variabel Y (Harga Saham), maka dilakukan pengujian keberartian regresi. Dengan rumusan hipotesis sebagai berikut :

H0: Regresi Tidak Berarti

H1: Regresi berarti

Dengan menggunakan rumus F yang diformulasikan sebagai berikut: �ℎ =

/ / � − −

(Sudjana, 2003:91) Keterangan :

JKreg = Jumlah Kuadrat Regresi JKs = Jumlah kuadrat sisa N = Jumlah data

k = Jumlah variabel independen

Menurut Sudjana (2003:91) Langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji keberartian regresi adalah sebagai berikut :

a) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg) dengan rumus

= ∑ + ∑

b) Mencari jumlah kuadrat sisa (JKsisa) dengan rumus:

=∑( −̅)

(37)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

Maka bila hasil �ℎ � ini dikonsultasikan dengan nilai tabel F dengan dk pembilang k dan dk penyebut (n-k-1) , taraf nyata 5% maka diperoleh � . Kesimpulan yang diambil adalah dengan membandingkan �ℎ � dengan � :

- Jika nilai Fhitung> nilai Ftabel, maka H0 ditolak dan H1diterima

- Jika nilai Fhitung ≤ nilai Ftabel, maka H0 diterima dan H1ditolak.

3) Uji t ( Uji Keberartian Koefisien Regresi)

Uji keberartian koefisien regresi pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dengan menganggap variable independen lainnya bernilai tetap. Adapun rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut :

- Untuk Subvariabel Independen 1 ( Suku Bunga )

H0:� =0, suku bunga tidak berpengaruh terhadap harga saham

H1 :� ≠0, suku bunga berpengaruh terhadap harga saham

- Untuk Subvariabel Independen 2 ( Inflasi )

H0:� =0, inflasi tidak berpengaruh terhadap harga saham

H1 :� ≠0, inflasi berpengaruh terhadap harga saham

- Untuk Subvariabel Independen 3( Nilai Tukar rupiah terhadap dollar ) H0:� =0, nilai tukar tidak berpengaruh terhadap harga saham

H1 :� ≠0, nilai tukar berpengaruh terhadap harga saham

Adapun rumus menguji keberartian koefisien regresi adalah sebagai berikut: = �

( Sudjana, 2003:111)

Keterangan :

(38)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

Untuk menentukan galat baku koefisien terlebih dahulu harus dilakukan pehitungan-perhitungan sebagai berikut :

1. Menghitung Nilai Galat Baku Koefisien Regresi ( ), dengan rumus :

= . ∑ − �

( Sudjana, 2003 :110)

2. Menghitung Nilai Galat Baku Taksiran Y ( . ) , dengan rumus : . = �− −

(Sudjana, 2003 :110)

3. Menghitung Nilai Koefisien Korelasi Ganda Antara �2 , dengan rumus :

� = �

( Sudjana, 2003 : 107)

4. Menghitung Jumlah Kuadrat Penyimpangan Peubah (∑ ), dengan rumus :

∑ = ∑ − ∑

(Sudjana, 2003:77)

Setelah menghitung nilai t langkah selanjutnya membandingkan nilai ℎ � ℎ dengan nilai tabel student t dengan dk = (n-k-1) taraf nyata 5% maka yang akan diperoleh nilai . Kesimpulan yang diambil adalah dengan membandingkan ℎ � dengan :

- Jika nilai -ttabel ≤thitung<ttabel, maka H0 diterima dan H1ditolak

(39)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik kesimpulan diantaranya:

1. Perkembangan Suku Bunga periode tahun 2009-2013 mengalami fluktuasi dan di beberapa tahun cenderung tetap.

2. Perkembangan inflasi periode tahun 2009-2013 mengalami fluktuasi yang pada tahun 2009 dan tahun 2011 cenderung turun sedangkan tahun 2010, 2012, dan 2013 cenderung naik.

3. Perkembangan nilai tukar rupiah terhadap US$ periode tahun 2009-2013 mengalami fluktuasi yang pada tahun 2009 -2011 cenderung menguat sedangkan tahun 2012-2013 cenderung melemah.

4. Perkembangan harga saham perusahaan Bakrieland Development Tbk mengalami kenaikan sangat pesat pada tahun 2009 namun kemudian mengalami kecenderungan menurun ditahun-tahun berikutnya hingga tahun 2013.

5. Dari hasil uji regresi linier multiple diketahui bahwa s uku bunga, inflasi, dan nilai tukar berpengaruh terhadap harga saham perusahaan Bakrieland Development Tbk .

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti memberikan saran yang dapat dilakukan agar penelitian selanjutnya lebih akurat, antara lain:

(40)

83

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

yang harus menjadi perhatian para investor dalam berhati- hati memilih investasi mana yang akan dipilih.

2. Setiap perusahaan disarankan untuk selalu memperhatikan perkembangan ekonomi sehingga resiko yang akan dihadapi dapat segera ditanggulangi dan diminimalisir.

(41)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTI (STUDI EMPIRIS PADA SAHAM PERUSAHAAN

BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK PERIODE TAHUN 2009-2013)

Oleh: Lilis Suryani

Pembimbing: Leni Yulianti, S.Pd, MM.

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor fundamental (suku bunga, inflasi dan nilai tukar) terhadap harga saham sektor properti. Suku bunga, inflasi dan nilai tukar sebagai variabel independen dan harga saham sebagai variabel dependen.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif, dengan metode survey terhadap data sekunder berupa data harga saham dari Bursa Efek Indonesia serta suku bunga, inflasi dan nilai tukar yang diperoleh dari Bank Indonesia dengan periode tahun 2009-2013.

Pengujian statistik menggunakan analisis regresi berganda, dimana pengaruh bersama-sama diuji dengan menggunakan uji-F dan pengaruh individual diuji degan uji-t. Penelitian secara bersama-sama memberikan hasil bahwa suku bunga, inflasi dan nilai tukar berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian secara individual menyatakan bahwa suku bunga memiliki pengaruh terhadap harga saham. Inflasi memiliki pengaruh terhadap harga saham. Niai tukar juga memiliki pengaruh terhadap harga saham.

(42)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

THE INFLUENCE OF FUNDAMENTAL FACTORS ON PROPERTY SECTOR’S STOCK PRICE (EMPIRICAL STUDY IN PT BAKRIELAND

DEVELOPMENTTBK PERIOD 2009-2013)

Author: LilisSuryani

Supervisor: LeniYulianti, S.Pd, MM.

ABSTRACT

The objective of this research is to investigate the influence of some fundamental factors (interest, inflation and exchange rates) to stock price in property sector. The interest rate, inflation, and exchange rate are independent variable otherwise stock price is the dependent variable.

The study type used in this research is descriptive and verificative study. The researcher used the secondary data of stock price from Indonesian stock exchange as well as interest rates, inflation and exchange rate obtained from Bank Indonesiain the period 2009-2013.

The statistical computation was done by using multiple linier regresion analysis which the concidentally influence was tested by using F-test and the individually influence was tested by using t-test. The result of the coincidental research shows that the interest rate, inflation, and exchange rate influence the stock price. The result of the individual research shows that interest rate influenced the stock price. Inflation influence the stock price. Exchange rate influence the stock price as well.

(43)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Buku Sumber:

Ahmad,Kamaruddin, (2004), Dasar-dasar Manajemen Investasi dan Portofolio, Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Yogyakarta: Bina Aksara

Darmadji,Tjiptono and M. Fakhrudin,Hendy. (2006). Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab, Jakarta: Salemba Empat

Fahmi,I., and Hadi, Yovi L., (2009), Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Bandung: Alfabeta

Firdaus, Muhammad. (2004). Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. Jakarta: Bumi Aksara

FPEB.(2013). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi.Bandung : Prodi Pendidikan Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.Edisi 7.Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gujarati.(2003). Basic Econometric.Singapore : McGraw Hill

Husnan , S. (2003), Dasardasar Teori portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Ketiga, Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Jogiyanto.(2007). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta:BPFE

Murhadi, Werner.R. (2009). Analisis Saham Pendekatan Fundamental. Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang

Nazir, Mohamamad. (2005), Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

(44)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

Rosyidi, Suherman. (2006). Pengantar Teori Ekonomi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Rusdin. (2005). Pasar Modal. Bandung: Alfabeta

Samsul, M. (2006), Pasar Modal & Manajemen Portofolio, Surabaya: Erlangga Sudjana.(2003). Teknik Analisis Regresi Dan Korelasi.Bandung : Tarsito Sudjana. (2004). Statistika Untuk Ekonomi dan Niaga.Bandung : Tarsito Sugiyono.(2012) Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sukirno, Sadono. (2006). Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada

Tambunan, Andi Porman. (2007). Menilai Harga Wajar Saham. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Tandelilin, Eduardus. (2010). Manajemen Investasi. Jakarta : Universitas Terbuka

Umar, Husein. (2006). Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Waspada, Ikaputera. (2010). Pengetahuan Pasar Modal dan Portofolio. Bandung:

Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi.

Jurnal dan Penelitian Tedahulu :

Almilia, L.S. (2004). “Analisis Faktor‐faktor yang mempengaruhi kondisi financial distress Suatu Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Simposium Nasional Akuntansi. Vol.VI.Hal. 546‐564.

Granger, C.W.J., Bwo‐Nung, H., Yang, C.W. (2000) “A Bivariate Causality Between Stock Prices and Exchange Rates: Evidence from Recent Asia Flu” The Quarterly Review of Economics and Finance, Volume 40, 337‐54.

(45)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

Saini, Azman., Habibullah, Muzawar Shah dan M.Azali.(2002). “Stock Price and Exchange rate Interaction in Indonesia: An Empirical Inquiry”, Jurnal ekonomi dan keuangan Indonesia, Volume I.No.3. Hal 311‐324.

Thobarry, Achmad. (2009). “Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Suku Bunga, Laju Inflasi dan Pertumbuhan GDP Terhadap Indeks Harga Saham Sektor

Properti” Tesis. Semarang: Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Yasmiandi, Fauzan. (2011). Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, Suku Bunga,

Harga Minyak dan Harga Emas Terhadap Return Saham Skripsi. Jakarta.

Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah.

Witjaksono, Ardian Agung. (2010). Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Harga Minyak Dunia, Harga Emas Dunia, Kurs Rupiah, Indeks Nikkei

225, dan Indeks Dow Jones terhadap IHS. Tesis. Semarang. Program

Pascasarjana Universitas Diponegoro

Sumber Internet

Ahniar, Nur Farida. (2011). BPS Terkejut, Inflasi 2010 Tembus 6,96%. [Online]. Tersedia: http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/197171- inflasi-desember-0-92-persen (18 Agustus 2014)

Info Bank (2009). Nilai Tukar Rupiah Selama 2009 Rata-Rata Rp10.374/USD [Online]. Tersedia: http://www.infobanknews.com/2010/01/nilai-tukar-rupiah-selama-2009-rata-rata-rp10-374usd/ (14 Agustus 2014)

Malau, Andri (2010) BI: Nilai Tukar Rupiah Alami Apresiasi 3,56 Persen [Online]. Tersedia: http://www.tribunnews.com/bisnis/2012/01/12/bi-nilai-tukar-rupiah-alami-apresiasi-356-persen (14 Agustus 2014)

Purnomo, Hendaru (2009). Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Capai Rp 9.800/US$ di 2010

[Online]. Tersedia:

(46)

LILIS SURYANI, 2014

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTI

: Studi Empiris Pada Saham Perusahaan Bakrieland Development Tbk Periode Tahun 2009-2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |persustakaan.upi.edu

Susanto, Heri (2009). BI Pertahankan Suku Bunga Akhir Tahun 6,5% [Online]. Tersedia:http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/110902

bi_pertahankan_suku_bunga_akhir_tahun_6_5 (13 Agustus 2014)

UGM. (2013). Indonesian Economic Review And Outlook. [Online]. Tersedia:

http://macroeconomicdashboard.com/index.php/id/moneter/138-perkembangan- moneter-2013-iii [02 Juli 2014) www.idx.co.id

Gambar

GAMBAR 1.1 Perkembangan Perusahaan Bakrieland Development Tbk
TABEL 3.1 Operasionalisasi Variabel
tabel chi kuadrat dengan dk= k-3 , taraf nyata 5% maka diperolehchi kuadrat

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran penyuluh pertanian dalam pengembangan kelompok tani, sikap anggota kelompok tani terhadap peran penyuluh, dan hambatan-

hasil penelitian adalah terdapat pengaruh yang signifikan dari lesson study terhadap.. efektivitas guru dalam proses belajar mengajar Pendidikan Jasmani Olahraga

Berbeda dengan teknik pemrograman tradisional, dimana user harus memasukan informasi dalam suatu urutanyang telah ditentukan dalam suatu program Aplikasiyang di bentuk. Microsoft

(1988).Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. “Panduan Pelaksanaan Lesson Study”. Universitas Negeri Malang. Pengaruh Reinforcement Terhadap Minat Siswa dan JWAB

Kerista Sebayang M.Sc selaku Dekan Departemen Fisika Fakultas Matematika dan ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara Medan.. Marhaposan Situmorang selaku ketua

guru, baik dalam uji coba terbatas maupun uji coba luas menggunakan observasi. Kegiatan observasi ditujukan untuk menghimpun data dan menilai semua. kegiatan yang dilakukan

Untuk merancang aplikasi tersebut diperlukan ERD untuk menentukan keterhubungan antara entity yang ada, Normalisasi untuk mencegah kerangkapan data, juga alur program yang dibuat

J arak atau Garis Garis Bilan gan.. Siapkan tam pilan jarak atau garis bilangan sehingga tam pak angka 0 sebagai titik awal den gan cara m em utar titik awal atau titik akhir karen