• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN MOTIVASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Motivasi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada KAP di Surakarta dan Yogyakarta).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN MOTIVASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Motivasi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada KAP di Surakarta dan Yogyakarta)."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN MOTIVASI

AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada

KAP di Surakarta dan Yogyakarta)

NASKAH PUBLIKASI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1

Jurusan akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Disusun oleh:

KETRI SAPUTRI ZULIAN

B 200 120 321

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN

MOTIVASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT

(Studi Empiris Pada KAP di Surakarta dan Yogyakarta)

PUBLIKASI ILMIAH

oleh :

KETRI SAPUTRI ZULIAN

B 200 120 321

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

Dosen Pembimbing

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN

MOTIVASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT

(Studi Empiris Pada KAP di Surakarta dan Yogyakarta)

Yang ditulis oleh :

KETRI SAPUTRI ZULIAN

B 200 120 321

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Sabtu 23 April 2016 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

Dewan Penguji :

1. Dra. Nursiam, M.H., Ak, CA ( ) (Ketua Dewan Penguji)

2. Drs. M. Abdul Aris, M.Si ( ) (Anggota 1 Dewan Penguji)

3. Drs. Wahyono, MA. Ak ( ) (Anggota 2 Dewan Penguji)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi

dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah

disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 23 April 2016 Penulis

(5)

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN MOTIVASI AUDITOR

TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada

KAP di Surakarta dan Yogyakarta)

Ketri Saputri Zulian

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Kota Surakarta

ketrysaputri@gmail.com

Nursiam

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Kota Surakarta

Nursiam@ums.ac.id

Abstract

The purpose of this study was to examine the effect of the competence, independence and motivation auditor to audit quality. Samples were working in Public Accountant Office in Surakarta and Yogyakarta. The sampling technique used convanience sampling. Data were obtained from questionnaires with the amount of data as much as 35 respondents from seven public accounting firm. Data were analyzed using statistical descriptions of testing, testing instrument data and classic assumption test before hypothesis test. Hypothesis testing in this study using multiple linear regression analysis with t test, test F and test R2

. The results of this study indicate that the variable competence of auditors, auditor independence and auditor motivational have effect on audit quality.

Keywords : competence, independence, motivation auditors, audit quality.

ABSTARKSI

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kompetensi, independensi, dan motivasi auditor terhadap kualitas audit. Sampel dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta. Dengan teknik Convanience sampling. Melalui pengisian kuesioner diperoleh data sebanyak 35 orang responden dari 7 Kantor Akuntan Publik. Data dianalisis dengan menggunakan pengujian deskripsi statistik, pengujian instrumen data dan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan uji t, uji f dan uji R2.. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa variabel kompetensi auditor, independensi auditor, dan motivasi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit.

Kata Kunci : kompetensi, independensi, motivasi auditor, kualitas audit.

PENDAHULUAN

(6)

keputusan atas audit yang dilakukan. Semakin lama auditor melakukan pemeriksaan maka semakin banyak pengetahuan yang dimiliki, sebagai seorang auditor. Pengalaman kerja sebagai seorang auditor hendaknya memiliki keunggulan dalam mendeteksi kesalahan, semakin meluasnya kebutuhan jasa profesional akuntan publik.

Menurut De Angelo dalam Kurnia, dkk (2014) kualitas audit adalah probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi klienya. Seorang auditor dalam menemukan pelanggaran harus memiliki kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional. Seorang auditor harus mempunyai standar umum dalam pengetahuan dan keahlian dalam bidang akuntan untuk menjalankan profesinya berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan. Sementara itu, melaporkan pelanggaran klien merupakan sikap independensi yang harus dimiliki seorang auditor. Independensi merupakan sikap dimana auditor tidak dapat dipengaruhi oleh pihak lain yang memiliki kepentingan pribadi.

Meskipun independensi sangat penting auditor juga harus memiliki kompetensi yang memadai dalam melakukan audit. Pengalaman kerja sebagai seorang auditor hendakya memiliki keunggulan dalam mendeteksi kesalahan, memahami kesalahan secara mendalam, dan mencari penyebab masalah. Semakin banyak pengalaman auditor semakin dapat menghasikan berbagai macam dugaan yang dapat menjelaskan temuan audit sehingga turut mempengaruhi kualitas audit, Suraida dalam Septriani (2012).

Faktor motivasi auditor merupakan salah satu elemen penting dalam tugas audit. Menurut Mills dalam Hanjani (2014) motivasi auditor dalam melaksanakan audit pada dasarnya untuk melanjutkan keberlangsungan bisnis. Motivasi juga timbul karena yakin bahwa auditor bisa melakukan audit.

Penelitian yang berkaitan dengan kompetensi memperoleh hasil yang berbeda-beda. Hasil penelitian Andarwanto (2015) menunjukkan kompetensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Sementara hasil Kurnia, dkk (2014) menunjukkan kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

Hasil yang sama terjadi antara kompetensi dan independensi dengan kualitas audit. Septriani (2012) menunjukkan bahwa kompetensi dan independensi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Penelitian tersebut didukung dengan penelitian Ningsih dan Yaniartha (2013) yang menunjukkan bahwa kompetensi dan independensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

Hasil penelitian Hanjani (2014) menunjukkan motivasi auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Sementara hasil penelitian Ramadhanis (2012) menunjukkan motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit.

Meskipun telah banyak dilakukan penelitian tentang kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar di Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), namun masih ada perbedaan hasil. Hasil penelitian yang beragam, mungkin dikarenakan perbedaan variabel independen dan dependen yang diteliti, perbedaan periode pengamatan atau perbedaan dalam metodelogi statistik yang digunakan. Hal tersebut mendorong penelitian untuk mengidentifikasi pengaruh kualitas audit. Pengaruh yang akan diuji meliputi kompetensi, independensi dan motivasi.

KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Teori keagenan mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham (shareholders) sebagai prinsipal dan manajemen sebagai agen. Prinsipal didefinisikan sebagai pihak yang memberikan mandat kepada pihak lain yang disebut agen, untuk dapat bertindak atas nama agen tersebut. Jensen dan Meckling (1976) dalam Badjuri (2011) menjelaskan hubungan keagenan sebagai suatu kontrak dimana satu atau lebih orang (prinsipal) memerintah orang lain (agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama prinsipal serta memberi wewenang kepada agen membuat keputusan yang terbaik bagi prinsipal.

(7)

dilakukan klien. Kualitas audit menurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) menyatakan bahwa audit dilakukan auditor dikatakan berkualitas, jika memenuhi standar auditing dan standar pengendalian mutu.

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi Kualitas Audit. Pada penelitian ini dipilih Kompetensi Auditor, Independensi Auditor, dan Motivasi Auditor yang dprediksi dapat mempengaruhi kualitas audit.

1. Kompetensi Auditor

Kompetensi auditor adalah kemampuan auditor untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya dalam melakukan audit, sehingga auditor dapat melakukan audit dengan teliti, cermat dan obyektif. Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa audit harus dilaksanakan oleh orang yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. Semakin tinggi pengetahuan yang dimiliki oleh seorang auditor, maka akan semakin luas juga pengalaman yang dimiliki oleh auditor. Selain itu, pengalaman yang banyak akan membuat auditor lebih mudah dalam mendeteksi kesalahan yang terjadi dalam melakukan audit.

Penelitian Rahmawati dalam Winda Kurnia, dkk, (2014) menyatakan bahwa kompetensi (terdiri dari pengetahuan dan pengalaman) berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit dengan arah pengaruh positif. Oleh karena itu, kompetensi auditor yang terlihat dari ukuran pengetahuan dan pengalaman dapat mempengaruhi kualitas audit.

H1: kompetensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit. 2. Independensi Auditor

Independensi menurut Mulyadi (2002) dapat diartikan sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, dan tidak tergantung pada orang lain. Independensi juga berarti adanya kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang objektif tidak memihak dalam diri auditor dalm merumuskan dan menyatakan pendapatnya. Dalam kenyataannya auditor seringkali menemukan kesulitan dalam mempertahankan sikap mental independen auditor.

Ahson dan Asokan dalam Kurnia,dkk, (2014) menyatakan bahwa independensi yang dirasakan auditor sangat penting untuk memelihara kepercayaan masyarakat terhadap profesi audit. Tekanan independensi didefinisikan sebagai kemampuan individu untuk melawan tekanan dan mempertahankan sikap tidak memihak ketika menghadapi tekanan. Penelitian yang dilakukan Alim dkk (2007) juga menemukan bukti empiris bahwa independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Oleh sebab itu, independensi yang terlihat dari ukuran lama hubungan dengan klien (audit tenure), tekanan dari klien, telaah dari rekan auditor (peer review), dan jasa non audit dapat mempengaruhi kualitas audit.

H2: independensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit. 3. Motivasi Auditor

Menurut Terry dalam Hanjani (2014) Motivasi didefinisikan sebagai kenginan (desire) dari dalam mendorong seorang untuk bertindak. Motivasi Auditor dalam penelitian ini mempunyai pengaruh terhadap Kualitas Audit. Efendy (2010) dalam hidayat (2014), yang menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

Kualitas audit akan tinggi apabila kenginan dan kebutuhan auditor yang menjadi motivasi kerjanya dapat terpenuhi. Kompensasi dari organisasi berupa (reward) sesuai profesinya, akan menimbulkan kualitas audit karena mereka merasa bahwa organisasi telah memperhatinkan kebutuhan dan pengharapan kerja mereka.

(8)

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei. Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok Indriantoro dan Bambang Supeno (2002).

B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada kantor Akuntan Publik yang berada di Surakarta dan Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ditentukan dengan teknik convenience sampling, sehingga sampel yang terpilih dalam penelitian ini sebanyak 35 auditor.

C. Metode Pengumpulan Data

Data dikumpulkan melalui metode angket, yaitu menyebarkan daftar pertanyaan (Kuesioner) yang akan diisi atau dijawab oleh responden audior pada kantor akuntan publik di Surakarta dan Yogyakarta. Kuesioner berisi daftar pertayaan/pertanyaan yang jawabannya dinyatakan dengan skala likert dengan rentang 1 sampai dengan 5 untuk mendapatkan jawaban tidak sangat setuju sampai dengan jawaban sangat setuju dengan memberi tanda ceklist pada jawaban yang akan dipilih oleh responden pada lembar kuesioner.

D.Variabel Independen 1. Kompetensi Auditor

Kompetensi adalah kemampuan auditor untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya dalam melakukan audit, sehingga auditor dapat melakukan audit dengan teliti, cermat dan obyektif. Kompetensi auditor diukur dengan menggunakan instrumen yang diporoleh dari Daryanti (2014) instrumen tersebut terdiri dari 10 item pertanyaan.

2. Independensi Auditor

Independensi merupakan dasar dari profesi auditing. Hal itu berarti bahwa auditor akan bersikap netral terhadap entitas, dan oleh karena itu akan bersikap objektif yaitu Sikap yang diharapkan dari seorang auditor untuk bebas dari pengaruh, tidak memihak, tidak dikendalikan, tidak tergantung pada pihak lain, tidak biasa dalam melakukan audi, menghindari konflik kepentingan, merumuskan dan menyatakan pendapat, jujur dalam mempertimbangkan fakta. Independensi auditor diukur dengan menggunakan instrumen yang diperoleh dari Oklivia dan Marlinah (2014). Yang terdiri dari 9 item pertanyaan. Pengukuran dalam variabel independensi auditor diukur dengan menggunakan skala interval (interval scale).

3. Motivasi Auditor

Motivasi adalah proses yang menunjukkan intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan (Robbins dan Judge, 2008). Motivasi yang membuat sumber daya manusia melakukan pekerjaannya sebaik mungkin. Motivasi auditor diukur dengan menggunakan instrumen yang diperoleh dari Arianto dalam Setyani (2015) yang terdiri dari 9 item pertanyaan.

E. Variabel Dependen

De Angelo dalam kurnia, dkk (2014) mendefinisikan kualitas audit sebagai probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya. Kualitas audit diukur dengan menggunakan instrumen yang diperoleh dari Oklivia dan Marlinah (2014) yang terdiri dari 8 item yang terdiri dari beberapa indikator.

F. Metode Analisis Data

(9)

G. Uji Hipotesis

1. Analisis Regresi Berganda

Metode analisis data yang digunakan adalah metode regresi linear berganda (Multiple Linear Regression Analysis). Metode analisis regresi merupakan metode statistik yang digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier. Dalam melakukan analisis regresi berganda persamaan yang digunakan dalam analisis ini yaitu:

KA = + 1 Kom + 2 IA + 3 MA + €

2. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen, dilakukan dengan membandingkan p-value pada kolom Sig. Masing-masing variabel independen dengan tingkat signifikan yang digunakan yaitu 5%. Jika nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel pada tarif signifikan 5% maka Ha ditolak dan Ho diterima, sedangkan jika nilai t hitung lebih besar dari t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak (Ghozali, 2005:84).

3. Uji Signifikan Residual (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui variabel-variabel indepeden secara simultan mempengaruhi variabel dependen, dengan membandingkan p-value pada kolom Sig. Uji F diuji dengan tingkat signifikasi yang digunakan sebesar 0,05 (Ghozali, 2005:84).

4. Uji Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi R² bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Nilai R² sebesar 1, berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Jika nilai R² berkisar antara 0 sampai dengan 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan flukuasi variabel dependen (Ghozali, 2005:83).

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengujian Asumsi

1. Uji Instrumen Data

a. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Berdasarkan hasil uji Validitas menunjukkan bahwa butir pertanyaan kompetensi, independensi, motivasi auditor, dan kualitas audit adalah valid karena rtabel > rtabel. Berdasarkan hasil uji

(10)

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Berdasarkan hasil pengujian normalitas dengan melihat nilai Kolmogorov-Smirnov terhadap data

unstandardized residual adalah sebesar 0,744, dapat diketahui bahwa semua p-value untuk data ternyata lebih besar dari =5% (p>0,05), sehingga dapat dinyatakan bahwa keseluruhan data yang diperoleh

Hasil perhitungan uji heteroskedastisitas yang menunjukkan tidak ada gangguan heteroskedastisitas, karena nilai p>0,05 > 0,245 Dengan demikian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah heteroskedastisitas dalam penelitian ini.

3. Uji Hipotesis

a. Analisis Regresi Linear Berganda

Berdasarkan hasil regresi, diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: KA = 4,780a+ 0,303 Kom + 0,303IA + 0,412 MA

b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)

Berdasarkan perhitungan thitung dari variabel kompetensi auditor sebesar 2,750 lebih besar dari ttabel

sebesar 2,039, dan nilai sig. sebesar 0,010 lebih kecil dari 5%, sehingga H1 diterima. Artinya kompetensi

auditor berpengaruh terhadap kualitas audit.

Nilai variabel independensi auditor sebesar 2,323 lebih besar dari t tabel sebesar 2,039, dan nilai sig. sebesar 0,027 lebih kecil dari 5%, sehingga H2 diterima. Signifikan independensi auditor berpengaruh

terhadap kualitas audit secara statistik signifikan.

Dari perhitungan t hitung dari variabel Motivasi Auditor sebesar 2,708 lebih besar dari t tabel sebesar 2,039, dan nilai sig. sebesar 0,011 lebih kecil dari 5%, sehingga H3 diterima sehingga artinya Motivasi

Auditor berpengaruh terhadap kualitas audit. c. Uji Signifikan Residual (Uji F)

Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh data sebagai berikut : Untuk variabel Kualitas Audit didapatkan hasil bahwa nilai F hitung (12,811) dengan p-value = 0,000 < 0,01 sedangkan F tabel (2,91) hasil uji dari distribusi Fhitung (12,811) > Ftabel (2,91) dengan p-value 0,000 < 0,05. Jadi dapat disimpulkan

bahwa variabel kompetensi auditor, independensi auditor dan motivasi auditor secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit.

d. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Berdasarkan analisis diperoleh nilai koefisien determinasi (adjusted R2) sebesar 0,510. Hal ini

berarti bahwa variabel independen dalam model (kompetensi auditor, independensi auditor dan motivasi auditor ) menjelaskan variasi kualitas audit di Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Surakarta dan Yogyakarta sebesar 51% sedangkan 49% dijelaskan oleh faktor atau variabel lain di luar model

Kesimpulan

Berdasarkan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kompetensi auditor, independensi auditor, dan motivasi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit.

Saran

(11)

1. Peneliti diharapkan mengawasi pengisian kuesioner dalam pengambilan jawaban dari responden, sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan kondisi yang sebenar-benarnya. 2. Bagi peneliti berikutnya diharapkan menambah variabel independen seperti etika dan fee audit. 3. Lingkup penelitian terbatas karyawan pada KAP di Surakarta dan Yogyakarta. Peneliti

berikutnya diharapkan menambah lagi karyawan di kantor yang lain dan menambah lagi KAP yang berada di Semarang, dll.

Daftar Pustaka

Andarwanto, Andri. 2015. Pengaruh kompetensi, Independensi, Akuntanbilitas dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit (studi empiris pada KAP di Surakarta dan Yogyakarta). Skripsi. Sarjana universitas muhammadiyah Surakarta.

Badjuri, Acmat. 2011. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas audit auditor independen pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jawa Tengah. Dinamika Keuangan dan perbankan, November 2011, Vol. 3, No. 2.

Ningsih, Cahaya, Putu Ratih A.A daan Yaniartha, Dyan P. 2013. Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Time butget pressure terhadap kualitas audit. E-JURAL Akuntansi Universitas Udayana 3.1 (2013) : 136-158.

Daryanti, 2014. Pengaruh kompetensi, independensi dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit (studi empiris pada KAP di Surakarta dan Semarang. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi ketiga. Semarang :Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hanjani, Andreani. 2014. Pengaruh Etika auditor, pengalama auditor, fee audit, dan motivasi auditor, terhadap kualitas audit (studi empiris pada auditor KAP di Semarang). Vol. 3, No. 2. Tahun 2014. Halaman 1-9. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting. ISSN (Online): 2337-3806.

Hidayat, Ridho. Dkk. 2014. Pengaruh pengalaman kerja, etika, integritas, dan motivasi terhadap kualitas audit (stud empiris pada auditor BPKP Provinsi Riau). JOM FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014.

Indriantoro, Nur. Dan Supomo, Bambang. 2002. Metodologi penelitian bisnis untuk akuntansi dan manajemen. Yogyakarta : BPFE.

Kurnia, Winda. Dkk. 2014. Pengaruh kompetensi, independensi, tekanan waktu, dan etika auditor terhadap kualitas audit. E-jural Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Trisakti. Vol. 1 No. 2. September 2014. Hal 49-67.

Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Keenam. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Oklivia, dan Marlina, Aan. 2014. Pengaruh kompetensi, independensi, dan faktor-faktor dalam diri auditor lainnya terhadap kualitas audit. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. STIE Trisakti. Vol. 16 No. 2. Desember 2014. Hal. 143-157.

Ramadhanis, Sari. 2012. Pengaruh kompetensi, independensi, dan motivasi terhadap kualitas audit pada Inspektorat. e-jurnal BINAR KUNTANSI vol. 1 No. 1 September 2012.

Rosnidah, Ida. Rawi dan Kamarudin. 2010. Analisis dampak motivas dan profesioalisme terhadap kualitas audit Aparat Inspektorat dalam pengawasan keungan daerah (studi empiris pada Pemerintahan Kabupaten Cirebon). Jurnal Akuntansi.

Septriani, Yossi. 2012. Pengaruh independensi dan kompetensi auditor terhadap kualitas audit studi kasus auditor KAP di Sumatera Barat. Jurnal Akuntansi dan Manajemen. Vol 7 No. 2 Desember 2012 ISSN 1858-3687. Hal 78-100.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Title: * Abstract test suite seems to imply that a &#34;Simple WFS&#34; must implement remote resolve.. Seems reasonable to require A.2.17.1 - basically

Tujuan utama dalam penulisan ini adalah (1) Mengkonstruksi model penyebaran penyakit chikungunya model SEIRS-LSEI, (2) Melakukan analisis kestabilan model penyebaran

Media ini dapat dijadikan sebagai media pembelajaran bagi berbagai bidang ilmu salah satunya Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) baik sebagai media

pada anak usia sekolah, yang mungkin tingkat kebersihannya masih kurang dimana.. bakteri Salmonella thypii banyak berkembang biak khususnya dalam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk nitrogen terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pegagan, serta memperoleh informasi dosis

DAN MAKE A MATCH (MM) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI HIMPUNAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN PENALARAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA siswa yang diberi pengajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe