PERKEMBANGAN PRASARANA DAN SARANA SOSIAL DI
KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN PASCA
PEMEKARAN TAHUN (2008-2013)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
MASRANI SIREGAR NIM. 3101331004
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
v ABSTRAK
Masrani Siregar, NIM. 3101331004.Perkembangan Prasarana dan Sarana Sosial di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Pasca Pemekaran Tahun 2008-2013. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Perkembangan prasarana sosial yang meliputi : prasarana pendidikan, prasarana kesehatan, prasarana jalan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Pasca Pemekaran Tahun (2008-2013) (2) Perkembangan sarana sosial yang meliputi : sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana transportasi di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Pasca Pemekaran Tahun (2008-2013) (3) Ketersediaan dan kesesuaian prasarana dan sarana sosial di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Pasca Pemekaran Tahun (2008-2013)
Penelitian ini di lakasanakan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada bulan oktober sampai november 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah prasarana dan sarana yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan studi dokumenter. Data dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkat
rahmat dan segala karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ” Perkembangan Prasarana dan Sarana Sosial di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Pasca Pemekaran Tahun (2008-2013)”. Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini
dimaksudkan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi masih banyak
mengalami rintangan dan masalah, namun berkat bantuan dari berbagai pihak
akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, pada kesempatan ini
penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan beserta stafnya.
2. Bapak Dr. H. Restu, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan beserta stafnya.
3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi, Ibu
Dra. Asnidar, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi.
4. Bapak Dr.Sugiharto, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang sangat
penuh perhatian dan kesabaran dalam membimbing penulis selama
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah banyak membimbing penulis selama mengikuti studi di jurusan
Pendidikan Geografi.
6. Bapak Darwin P.Lubis, S.Si. M.Si dan Ibu Dra. Minah Sinuhaji, M.Si, selaku
Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran guna
menyempurnakan skripsi ini.
7. Kepala Dinas Bappeda Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Kepada Dinas
Perhubungan Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Kepada Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Labuhanbatu Selatan beserta staf dan jajarannya yang telah
iv
8. Teristimewa penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada dua insan yang
telah membesarkan dan mengajari penulis kesabaran dan semangat yang tidak
berhenti serta keihlasan,yang selalu mendoakan, memberikan dukungan dan
pengorbanannya baik secara material maupun moril, dan memberi semangat
dalam kehidupan yaitu Ayahanda tercinta H.Kh.Muhammad Ali Guntur
Siregar dan Ibunda tercinta Hj.Mardiahhanum, SE. Semoga penulis dapat
menjadi seperti harapan orangtua tercinta dan seluruh keluarga.
9. Abang-abang tersayang Brigadir.Hasanuddin dan Ade Putra, serta adik-adik
tersayang Nurhafizhah dan Muhammad syafii Ramadhan yang selalu
mendoakan dan memotivasi selama perkuliahan dan penyelesaian skripsi.
10.Sahabat senasib dan seperjuangan dalam susah maupun senang yaitu Rainbow
Gee yang terdiri dari : Lita Rizkiana, Siti Wahyuni, Rika Annisya,
Mustawiyah, Eka Wulandari, Basyariahtus Jariah Siregar, Suci Hardiyanti
Matondang bersama-sama melalui 4 tahun perkuliahan ini adalah karunia
terindah dari yang maha kuasa.
11.Sahabat terbaik dan tersayang Ely Febriani Nst, Juli Indah, Sapril Ananta Nst,
terkhusus kepada Ridwan Anshori Hrp yang telah memberikan motivasi dan
kasih sayangnya serta dukungan selama perkuliahan dan penyelesaian skripsi.
12.Seluruh rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi stambuk 2010
khususnya Dwi Isnainy R,Giovanni, Hilman, Arif, Anju, Ali,Oi dan seluruh
kelas A reguler 2010.
13.Kepada saudara-saudara tercinta Asri, Dwi, Dyasti, Rayi, Devi yang tidak
pernah lelah memberi masukan, semangat, dan bantuannya.
Akhirnya kata ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada semua yang
telah memberikan bantuan untuk penyelesaian skripsi ini. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya di Jurusan Pendidikan Geografi
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan
Medan, Januari 2015
vii DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
ABSTRAK ... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi
DAFTAR ISI ... vii
B.Identifikasi Masalah ... 4
C.Pembatasan Masalah ... 5
D.Perumusan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Kerangka Teori... 7
B.Penelitian Relevan ... 21
C.Kerangka Berfikir... 25
BAB III METODE PENELITIAN A.Lokasi Penelitian ... 26
B.Populasi dan Sampel ... 26
C.Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 26
D.Teknik Pengumpulan Data ... 28
viii
BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN
A.Keadaan Fisik ... 30
B.Keadaan Non Fisik ... 34
Peta Administrasi Kabupaten Labuhanbatu Selatan ... 31
Peta Persebaran Prasarana Sosial Kabupaten Labuhanbatu Selatan ... 32
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 44
B.Pembahasan ... 69
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 78
B.Saran ... 79
DAFTAR PUSTAKA ... 80
ix
DAFTAR TABEL
No. Uraian Hal
1 Rasio Tenaga Kesehatan Berdasarkan Dinas Kesehatan 2009 ... 15
2 Kriteria penentuan Fasilitas Sosial Muta’ali (2000) ... 15
3. Luas Wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatann 2013 ... 33
4 Kepadatan penduduk ... 36
5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelopok Umur ... 38
6 Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 39
7 Perkembangan SD di Kabupaten Labuhanbatu Selatan... 45
8 Perkembangan SMP di Kabupaten Labuhanbatu Selatan ... 46
9 Perkembangan SMA di Kabupaten Labuhanbatu Selatan ... 47
10. Perkembangan Puskesmas di Kabupaten Labuhanbatu Selatan ... 49
11 Perkembangan Jalan Diaspal di Kabupaten Labuhanbatu Selatan ... 50
12 Perkembangan Jalan Kerikil di Kabupaten Labuhanbatu Selatan ... 51
13 Perkembangan Jumlah Siswa SD di Kabupaten Labuhanbatu Selatan .. 52
14 Perkembangan Jumlah Siswa SMP di Kabupaten Labuhanbatu Selatan53 15 Perkembangan Jumlah Siswa SMA di Kabupaten Labuhanbatu Selatan54 16 Perkembangan Jumlah Guru SD di Kabupaten Labuhanbatu Selatan .... 55
17 Perkembangan Jumlah Guru SMP di Kabupaten Labuhanbatu Selatan . 56 18 Perkembanagn Jumlah Guru SMA di Kabupaten Labuhanbatu Selatan.57 19 Perkembangan Jumlah Dokter di Kabupaten Labuhanbatu Selatan ... 58
20 Perkembangan Jumlah Perawat di Kabupaten Labuhanbatu Selatan ... 59
x
22 Perkembangan Jumlah Mobil Penumpang di Kabupaten Labuhanbatu
Selatan ... 61
23 Ketersediaan Prasarana Pendidikan Tingkat SD ... 62
24 Ketersediaan Prasarana Pendidikan Tingkat SMP ... 63
25 Ketersediaan Prasarana Pendidikan Tingkat SMA ... 64
26 Ketersediaan Prasarana Kesehatan berupa Rumah Sakit ... 65
27 Ketresediaan Prasarana Kesehatan berupa Puskesmas ... 65
28 Ketersediaan Prasarana Kesehatan berupa Puskesmas Pembantu ... 66
29 Ketersediaan Prasarana Kesehatan berupa Posyandu ... 66
xi DAFTAR GAMBAR
No. Uraian Hal
1 Skema Kerangka Berfikir ... 25
2 Peta Kabupaten Labuhanbatu Selatan ... 31
3 Peta Persebaran Prasarana Sosial di Kabupaten Labuhanbatu Selatan .. 32
4 SMA Negeri 1 Kampung Rakyat ... 48
5 Rumah Sakit Umum di Kabupaten Labuhanbatu Selatan ... 83
6 Puskesmas Kampung Rakyat ... 84
xii DAFTAR LAMPIRAN
No. Uraian Hal
1 Pedoman Observasi Prasarana pendidikan tingkat SD ... 80
2 Pedoman Observasi Prasarana pendidikan tingkat SMP ... 80
3 Pedoman Observasi Prasarana pendidikan tingkat SMA ... 80
4 Pedoman Observasi Sarana Pendidikan berupa Jumlah Guru ... 80
5 Pedoman Observasi Sarana Pendidikan berupa jumlah Siswa ... 80
6 Pedoman Observasi PrasaranaKesehatan berupa Rumah Sakit ... 81
7 Pedoman Observasi Prasarana Kesehatan berupa Puskesmas ... 81
8 Pedoman Observasi Prasarana Kesehatan berupa Puskesmas Pembantu81 9 Pedoman Observasi Prasarana Kesehatan Berupa Posyandu ... 81
10 Pedoman Observasi Sarana Kesehatan berupa Jumlah Dokter ... 81
11 Pedoman Observasi Sarana Kesehatan berupa Jumlah Perawat ... 81
12 Pedoman Observasi Sarana Kesehatan berupa Jumlah Bidan ... 81
13 Pedoman Observasi Prasarana Transportasi berupa Jalan Diaspal ... 81
14 Pedoman Observasi Prasarana Transportasi berupa Jalan Kerikil ... 81
15 Pedoman Observasi Prasarana Transportasi berupa Jalan Tanah ... 81
16 Pedoman Observasi Sarana Transportasi berupa Mobil Penumpang .... 82
17 Pedoman Observasi Sarana Transportasi berupa Becak Mesin ... 82
1
1 BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pemekaran wilayah merupakan suatu proses pemecahan wilayah, dari
sebuah wilayah provinsi, kabupaten, ataupun kota menjadi lebih dari satu wilayah.
Tarigan (2010) menyebutkan bahwa pemekaran wilayah merupakan pembagian
kewenangan administratif suatu wilayah menjadi dua atau beberapa wilayah.
Pemekaran wilayah mencakup pembagian luas wilayah beserta potensi sumber
daya alam yang terkandung di dalamnya dan jumlah penduduk.
Era reformasi yang ditandai dengan meningkatnya tuntutan untuk
melakukan pemekaran daerah berjalan seiring dengan regulasi pembentukan
daerah otonom baru yang dianggap lebih mudah daripada waktu sebelumnya.
Sejak otonomi daerah dan desentralisasi fiskal mulai dilaksanakan pada tanggal 1
Januari 2001, pemekaran daerah kabupaten atau kota dan juga provinsi menjadi
sangat populer karena jumlahnya terus bertambah. Sebenarnya pembentukan
daerah baru dengan pertimbangan mendekatkan pelayanan publik pada
masyarakat ataupun pertimbangan strategis geopolitik dan geoekonomi, sudah
dilakukan oleh Pemerintah Indonesia sebelum dikeluarkan Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang diberlakukan sejak
Januari 2001.
Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang terletak di
Pulau Sumatera.Sumatera Utara memiliki luas total sebesar 181.860,65 km² yang
2
2
Republik Indonesia dan luas lautan sebesar 110.000,65 km² yang sebagian
besar berada di daratan Pulau Sumatera dan sebagian kecil berada di Pulau Nias,
Pulau-pulau Batu serta beberapa pulau kecil, baik di perairan bagian barat maupun
di bagian timur Pulau Sumatera dan memiliki perairan laut seluas 110.000 km²
Provinsi Sumatera Utara memiliki 213 pulau yang telah memiliki nama dengan 6
pulau di wilayah Pantai Timur termasuk Pulau Berhala sebagai pulau terluar yang
berbatasan dengan Selat Malaka dan sisanya 207 pulau di wilayah Pantai Barat
dengan Pulau Wunga dan Pulau Simuk sebagai pulau terluar di wilayah Pantai
Barat.
Sampai pada tahun 1998, Provinsi Sumatera Utara memiliki 19
Kabupaten/Kota. Sejak tahun 1999, ada pemekaran daerah dan sudah terbentuk 14
Kabupaten/Kota baru sampai sekarang. Provinsi Sumatera Utara sampai saat ini
memiliki 33 Kabupaten/Kota.
Pengembangan wilayah adalah peningkatan aktifitas terhadap
unsur-unsur dalam wilayah yang mencakup institusi, ekonomi, sosial dan ekologi dalam
upaya meningkatkan tingkat dari kualitas hidup masyarakat (Mahali,
2010).Sedangkankan Hadjisaroso (1993) mengatakan bahwa pengembangan
wilayah adalah suatu tindakan membangun daerah/kawasan dalam rangka usaha
memperbaiki kesejahteraan hidup masyarakat.
Perkembangan suatu wilayah merupakan integral pertumbuhan setiap
sistem yang terdiri dari sosial, ekonomi, infrastruktur, berkurangnya kesenjangan
antar wilayah, serta terjaganya kelestarian lingkungan hidup pada suatu wilayah
(Riyadi, 2002). Perkembangan wilayah menurut Schumpiter dalam (Jhingan,
3
3
senantiasa mengubah dan mengganti situasi keseimbangan yang ada sebelumnya,
dimana dapat diasumsikan bahwa indikator perkembangan wilayah dapat ditinjau
dari perkembangan aspak infrastruktur, ekonomi dan sosial. Kriteria yang dipilih
untuk menyatakan tingkat perkembangan suatu daerah adalah tingkat kemudahan
bagi masyarakat dalam mendapatkan kebutuhan kehidupannya, baik berupa
kebutuhan hidup maupun kebutuhan untuk melakukan kegiatan usaha.
Munculnya beberapa provinsi,kabupaten,serta kecamatan baru akibat dari
hasil pemekaran hal ini akan mengakibatkan daerah baru ini membutuhkan
prasarana dan sarana sosial didaerah ini guna untuk memenuhi kebutuhan daerah
itu sendiri. Prasarana dan sarana sosial yang dimaksud merupakan ; sarana dan
prasarana meliputi sarana sosial (pendidikan, kesehatan, transportasi), prasarana
dan sarana Perkembangan prasarana dan sarana tersebut dimaksudkan untuk
memenuhi peningkatan kebutuhan pelayanan penduduk disuatu daerah yang
berkembang.
Kabupaten Labuhanbatu Selatan merupakan salah satu daerah otonomi hasil
pemekaran dari Kabupaten Labuhanbatu yang dibentuk berdasarkan
Undang-Undang No. 22 Tahun 2008 dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan ini dibentuk
menjadi sebuah Kabupaten baru pada 28 Juni 2008. Semenjak pemekaran tersebut
Kabupaten Labuhanbatu Selatan ini mengalami perubahan baik secara fisik
maupun sosialnya. Seiring dengan perkembangan jaman dan telah berdiri sendiri,
Kabupaten Labuhanbatu Selatan ini pasti membutuhkan sarana dan prasarana
sosial ekonomi.
Kabupaten Labuhanbatu Selatan terdiri dari lima Kecamatan yaitu;
4
4
Silangkitang dengan jumlah penduduk 277.673 jiwa pada tahun 2010 dan
memiliki luas wilayah sekitar 3.596 km² (BPS Labuhanbatu Selatan). Dari studi
pendahuluan peneliti, bahwa Kabupaten Labuhanbatu Selatan ini masih tetap
bergantung pada Kabupaten Labuhan Batu, hal ini terlihat dari minimnya
perkembangan prasarana dan sarana sosial di Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Prasana dan Sarana sosial yang minim tersebut dapat dilihat dari kegiatan sosial
masyarakat Kabupaten Labuhanbatu Selatan tersebut seperti; masyarakat
Kabupaten labuhanbatu Selatan bersekolah ke Kabupaten Labuhanbatu,
memeriksa kesehatan di Kabupaten Labuhanbatu sebagai wilayah induk.
Dengan melihat kenyataan yang demikian, minimnya perkembangan
prasarana dan sarana di Kabupaten Labuhanbatu Selatan ini menjadi kendala
dalam perkembangan suatu wilayah tersebut, maka minimnya perkembangan
wilayah ini akan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat di Kabupaten
Labuhanbatu Selatan. Perkembangan daerah yang baik akan di dukung dengan
perkembangan prasarana dan sarana untuk menunjang daerah tersebut. Untuk itu
perlu dilakukan penelitian mengenai Perkembangan Prasarana Dan sarana Sosial
di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Pasca Pemekaran Tahun (2008-2013).
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas yang menjadi identifikasi
masalah yaitu sebagai berikut: Munculnya daerah baru yang merupakan hasil
pemekaran wilayah dimaksudkan akan membutuhkan prasarana dan sarana sosia
berupa : (pendidikan, kesehatan, transportasi). Prasarana dan sarana sosial tersebut
akan disesuaikan juga dengan kebutuhan yang seimbang dengan daerahnya agar
5
5
bergantung lagi dengan wilayah lain seperti wilayah induknya maupun wilayah
sekitarnya.
C.Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas dan mengingat luasnya
permasalahan yang membutuhkan pembahasan yang lebih lanjut tentang
perkembangan prasarana dan sarana sosial, maka penulis membatasi ruang
lingkup prasarana dan sarana sosial yang akan diteliti yang meliputi prasarana
pendidikan (SD, SMP dan SMA), Sarana pendidikan (jumlah tenaga pendidik,
jumlah siswa)prasarana kesehatan (rumah sakit, puskesmas, Puskesmas pembantu,
posyandu), sarana kesehatan (jumlah dokter, jumlah perawat, jumlah
bidan),prasarana transportasi(jalan aspal, kerikil, tanah), sarana transportasi
(jumlah unit becak, sepeda bermotor, mobil penumpang, mobil pribadi).
D.Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana Perkembangan Prasarana sosial meliputi prasarana pendidikan (SD,
SMP, SMA), prasarana kesehatan (rumah sakit, puskesmas, Puskesmas
pembantu, posyandu),prasarana transportasi (aspal, krikil, tanah) di Kabupaten
Labuhanbatu Selatan pacsa pemekaran tahun(2008-2013)
2. Bagaimana Perkembangan Sarana Sosial meliputi sarana pendidikan (jumlah
tenaga pendidikan, jumlah siswa) ,Sarana kesehatan (jumlah dokter, jumlah
perawat, jumlah bidan), sarana transportasi (mobil penumpang, becak, sepeda
motor) di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Pacsa Pemekaran
6
6
3. Ketersediaan dan Kesesuaian Prasana dan Sarana Sosisal di Kabupaten
Labuhanbatu Selatan Pasca Pemekaran Tahun (2008-2013)
E.Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang dicapai dari
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perkembangan prasarana sosial yang meliputi : prasarana
pendidikan, prasarana kesehatan, prasarana transportasi di Kabupaten
Labuhanbatu Selatan Pasca Pemekaran Tahun (2008-2013)
2. Untuk mengetahui perkembangan sarana sosial yang meliputi : sarana
pendidikan, sarana kesehatan, sarana transportasi di Kabupaten Labuhanbatu
Selatan Pasca Pemekaran Tahun (2008-2013)
3. Untuk mengetahui ketersedian dan kesesuaian prasarana dan sarana sosial di
Kabupaten Labuhanbatu Selatan Pasca Pemekaran Tahun (2008-2013)
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan masukan bagi penulis untuk memperoleh pengetahuan di bidang
perkembangan pembangunan fasilitas sosial di Kabupaten Labuhanbatu
Selatan.
2. Sebagai sumber informasi bagi pemerintah setempat dalam upaya perencanaan
pembangunan wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
3. Sebagai sumbangan pemikiran, bahan studi atau tambahan ilmu pengetahuan
khusunya bagi mahasiswa jurusan Pendidikan Geografi
4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian
78
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data yang telah dilakukan
dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan antara lain :
1. Perkembangan Prasarana di Kabupaten Labuhanbatu Selatan dari tahun
2008-2013 antara lain prasarana yang mengalami pertambahan dan pengurangan.
Prasarana pendidikan SD 5,97 % pertahun, prasarana pendidikan SMP 18,75 %
pertahun, prasarana pendidikan SMA 4,36 % pertahun, kesehatan puskesmas
bertambah 1,66 % pertahun, kesehatan posyandu 0,69 % pertahun, prasarana
jaringan jalan diaspal 1,17 % pertahun, jaringan jalan tanah 1,21 % pertahun,
prasarana jaringan jalan kerikil 1,06 % pertahun. Prasarana yang tidak
mengalami pertambahan dan pengurangan (tetap) prasarana kesehatan rumah
sakit 3 unit, puskesmas pembantu 38 unit.
2. Perkembangan Sarana di Kabupaten Labuhanbatu Selatan dari tahun
2008-2013 anatara lain sarana yang mengalami pertambahan dan pengurangan.
Sarana pendidikan jumlah guru SD bertambah 44 guru, jumlah guru SMP 197
guru, jumlah guru SMA 136 guru. Sarana kesehatan jumlah tenaga perawat
bertambah 38 orang, jumlah tenaga bidan bertambah 74 orang, sarana
transportasi mobil penumpang 15,60 % pertahun, sarana transportasi sepeda
motor 1 % pertahun. Sarana pendidikan jumlah siswa SD berkurang 3.149
siswa, jumlah siswa SMP berkurang 25.056 orang siswa, jumlah siswa SMA
berkurang 8.721 siswa dan sarana kesehatan jumlah tenaga dokter berkurang 9
79
Sarana yang tidak mengalami pertambahan dan penguranagan (tetap) sarana
transportasi becak mesin 198 unit.
3. Perkembangan prasarana pendidikan SMP, SMA, dan prasarana kesehatan
Puskesmas bila dilihat dari aspek ketersediaan prasarana dan sarana
dibandingkan dengan jumlah penduduk masih belum tercukupi dengan
kebutuhan atau tidak sesuai dengan kriteria baku yang telah ditentukan.
Prasarna pendidikan SD, kesehatan rumah sakit, puskesmas pembantu,
posyandu apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk sudah mencukupi
atau memenuhi kebutuhan penduduk.
B. Saran
Adapun saran penulis dalam penelitian adalah :
1. Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan sebaiknya memperhatikan
perkembangan prasarana dan sarana, terutama sarana kesehatan yang masih
kurang dari kriteria kebutuhan jumlah penduduk yang ada karena sarana
kesehatan merupakan salah satu keadaan sejahtera dari jiwa, raga, dan sosial
yang memungkinkan setiap orang hidup secara produktif secara sosial dan
ekonomi. Dan Untuk sarana pendidikan yang belum memadai hendaknya ada
penambahan tenaga pendidik/guru agar dapat meningkatkan kualitas sumber
daya manusia.
2. Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan hendaknya bisa mengambil
kebijakan didalam menyediakan atau menambah prasarana dan sarana sesuai
dengan kebutuhan masyarakat yang telah disesuaikan dengan kriteria yang
berlaku. Agar merata diseluruh wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan
80
3. Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan sebaiknya memperhatikan
persebaran parasana dan sarana sosial di masing-masing Kecamatan yang ada
diKabupaten Labuhanbatu Selatan, agar persebarannya merata di
masing-masing Kecamatan dan dapat memenuhi kebutuhan penduduk di Kecamatan
81
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, Raharjo. 2006. Pengembangan Perdesaan dan Perkotaan. Yogyakarta:Graha Ilmu
Adisasmita, Raharjo. 2010. Pembangunan Kawasan dan Tata Ruang. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Adisasmita, Raharjo. 2011. Perencanaan Pembangunan Transportasi. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Adisasmita, Sakti Adji. 2010. Perencanaan Infrastuktur Transportasi Wilayah. Yogyakarta: Graha Ilmu
Aslimeri, dkk. 2008. Teknik Distribusi Tenaga Listrik. Yogyakarta: Graha Ilmu
Badan Pusat Statistik. 2009. LabuhanBatu Dalam Angka. Kabupaten Labuhan Batu: BPS
Badan Pusat Statistik. 2010. LabuhanBatu Dalam Angka. Kabupaten Labuhan Batu: BPS
Badan Pusat Statistik. 2011. LabuhanBatu Dalam Angka. Kabupaten Labuhan Batu: BPS
Badan Pusat Statistik. 2012. LabuhaBatu Dalam Angka. Kabupaten Labuhan Batu: BPS
Badan Pusat Statistik. 2013. LabuhanBatu Dalam Angka. Kabupaten Labuhan Batu: BPS
Barelay, W, George. 1984. Teknik Analisis Kependudukan. Jakarta: Bima Aksara
82
Budiharjo, Prof Ir Eko Msc. 1997. Tata Ruang Perkotaan. Bandung: Penerbit PT. Alumni.
Damayanti, Elvira. 2011. Perkembangan Fasilitas Perkotaan di Kota Tebing Tinggi dari Tahun 2005-2010. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED
Djaljoeni, N. 1987. Geografi Desa Kota. Bandung: Alumni
Eni, Maulida. 2011. Perkembangan Fasilitas Kota Banda Aceh Pasca Tsunami Tahun 2005-2009. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED
Harto, Murni. 2012. Perkembangan Fasilitas Kota di Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai Selama Periode Tahun 2000-2010. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED
Moenir. 2000. Manajemen Pelayanan Publik. Jakarta: Bima Aksara
Muta’ali, Luthfi. 2010. Teknik Analisis Regional (Perencanaan
Pembangunan Wilayah). Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
Muta’ali, Luthfi. 2000. Teknik Analisa Regional. Yogyakarta: Jurusan
Perencanaan Pembangunan Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
Muta’ali, Luthfi .2013. Pengembangan Wilayah Pedesaan. Yogyakarta:
Jurusan
Perencanaan Pembangunan Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada
Poerwadarminta, W.J.S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Rahardjo. 2010. Pembangunan Kawasan dan Tata Ruang. Jakarta: Graha Ilmu
83
Sadyohutomo, Mulyono. 2009. Manajemen Kota dan Wilayah. Bandung: Bumi Aksara
Sitanggang, Erna Wati. 2011. Perkembangan Sarana dan Prasarana di Kota Langsa dari Tahun 2005-2010. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED
Tarigan, Robinson. 2005. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta: Bumi