• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMK YAPIM BIRU-BIRU TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMK YAPIM BIRU-BIRU TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ANEKDOT

SISWA KELAS X SMK YAPIM BIRU-BIRU

TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidkan

Oleh:

BAGINDA APRI AMSALTA SIDABUTAR

NIM 2103111005

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

rahmat dan anugerahNya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap

Kemampuan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMK YAPIM Biru-biru

Tahun Pembelajaran 2014/ 2015”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu

syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Prodi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia di Universitas Negeri Medan.

Dalam penyelesaian Skripsi ini, penulis menerima berbagai masukan dan

dukungan dari berbagai pihak, baik dari segi material maupun spiritual. Oleh

karena itu, rasa hormat dan ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan,

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni,

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa Dan Sastra Indonesia,

4. Syairal Fahmi Dalimunthe, S.Sos., M.I.Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa dan

Sastra Indonesia,

5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia,

6. Drs. H. Sigalingging, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi,

7. Dra. Rosdiana Siregar, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik,

8. Drs. Azhar Umar, M.Pd., Dosen Penguji Skripsi,

(7)

iii

10. Seluruh Bapak/ Ibu Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,

11. Elbi Agus Sembiring, S.Pd., Kepala Sekolah SMK YAPIM Biru-biru; Martua

R. Sitanggang, S.Pd., Guru bidang studi Bahasa Indonesia; rekan-rekan Guru

dan Staf Tata Usaha serta Siswa kelas X-1 TKJ SMK YAPIM Biru-biru,

12. Ayahanda Alm. Marlian Sidabutar dan ibunda Edi Pinta Sembiring, serta adik

penulis Bobly Wardinata Sidabutar dan Ruth Santa Juliandika Sidabutar,

13. Istri penulis Corsalina Simamora dan anak kami tercinta Arya Elpizo

Sidabutar,

14. Ayahanda mertua Kristoppel Simamora dan ibu mertua Dorlan Mutiara

Lumbantoruan, serta adik ipar penulis Genpi Simamora, Kritusti M.

Simamora, Maldini Simamora, Dea Simamora, Sudirosuke Simamora,

15. Sahabat yang banyak membantu penulis dalam pembuatan Skripsi ini Nova

Manalu, David Limbong, Nurhasanah Sembiring, dan teman seperjuangan

penulis Reguler B 2010 terkhusus Daniel Pardede, Syofiandi,

Semoga Skripsi ini bermanfaat sehingga dapat menambah wawasan dan

ilmu pengetahuan bagi kita.

Medan, Maret 2015

Penulis,

Baginda Apri Amsalta Sidabutar

(8)

i

ABSTRAK

Baginda Apri Amsalta Sidabutar, NIM 2103111005. “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Kemampuan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMK YAPIM Biru-biru Tahun Pembelajaran 2014/2015.”

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan menulis teks anekdot. Sampel penelitian ini berjumlah 40 orang siswa dari 164 populasi yang ada. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan model one group pre-test post-test only, yang dilaksanakan pada satu kelas (kelompok) saja tetapi dua kali diberi test. Tes yang pertama disebut pre-test, yakni sebelum mendapat perlakuan dan tes yang kedua disebut post-test, yakni setelah mendapat perlakuan model pembelajaran berbasis proyek. Alat atau instrumen penelitian ini adalah essay test. Analisis perolehan data dalam penelitian ini dengan menggunakan uji statistik yaitu uji-t dengan t taraf signifikan 5% = 1,68. Karena to yang diperoleh lebih besar dari ttabel yaitu 13,43>1,68, maka hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran berbasis proyek berpengaruh positif terhadap kemampuan siswa dalam menulis teks anekdot. Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukan bahwa model pembelajaran berbasis proyek dapat mempengaruhi kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X SMK YAPIM Biru-biru Tahun Pembelajaran 2014/2015.

(9)

iv

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoretis ... 10

B.Hakikat Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 10

1.Pengertian Model Pembelajaran ... 10

2.Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 11

3. Karakteristik Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 12

4.Langkah-Langkah Model Pembelajaran Berbasis Proyek... 14

5. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Berbasis Proyek .. 16

a. Kelebihan Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 16

b.Kelemahan Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 17

(10)

v

a. Pengertian Kemampuan Menulis ... 18

b. Teks Anekdot ... 19

1) Pengertian Teks Anekdot ... 19

2) Struktur Teks Anekdot ... 21

3) Cara Menulis Teks Anekdot ... 21

4) Aspek-aspek Penilaian Teks Anekdot ... 22

C. Kerangka Konseptual ... 23

D. Hipotesis Penelitian ... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 26

1. Populasi ... 26

2. Sampel Penelitian ... 27

3. Metode dan Desain Penelitian ... 28

4. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 29

5. Instrumen Penelitian ... 29

6. Aspek Penilaian Menulis Teks Anekdot ... 30

7. Jalannya Eksperimen ... 33

8. Teknik Analisis Data ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 39

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 55

BAB V SIMPULAN A. Simpulan ... 64

B. Saran ... 65

(11)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Distribusi Jumlah Siswa Kelas X SMK YAPIM Biru-biru Tahun

...Pembelajaran 2014/2015 ... 27

Tabel 3.2 Desain Eksperimen ... 28

Tabel 3.3 Aspek Penilaian Kemampuan Menulis Teks Anekdot ... 30

Tabel 3.4 Kategori dan Penilaian ... 32

Tabel 3.5 Pembelajaran Pre-Test ... 33

Tabel 3.6 Langkah-langkah Model Pembelajaran di Kelas Eksperimen dengan ...Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai tahap ...post-test ... 33

Tabel 4.1 Hasil data kemampuan menulis teks anekdot siswa sebelum ...menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (pre-test) ... 40

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Pre-Test ... 42

Tabel 4.3 Identifikasi Kecenderungan Hasil Pre-Test ... 44

Tabel 4.4 Hasil data kemampuan menulis teks anekdot siswa sesudah ...menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (post-test) ... 46

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Post-Test... 49

Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Hasil Post-Test ... 50

Tabel 4.7 Uji Normalitas Hasil Pre-Test ... 52

Tabel 4.8 Uji Normalitas Hasil Post-Test ... 53

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Gambar Frekuensi Hasil Pre-test ... 45

(13)

VII

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP ... 68

Lampiran 2 Tes Instrumen Pre-test dan Post-test ... 77

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa sebagai Pre-test ... 78

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa sebagai Post-test ... 80

Lampiran 5 Perhitungan Uji Normalitas Hasil Pre-test ... 82

Lampiran 6 Perhitungan Uji Normalitas Hasil Post-test ... 83

Lampiran 7 Uji Homogenitas Menggunakan Rumus Perbandingan Varians ... 84

Lampiran 8 Pengujian Hipotesis ... 85

Lampiran 9 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors ... 86

Lampiran 10 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0-Z ... 87

Lampiran 11 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t ... 88

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara berkembang membutuhkan kualitas

Sumber Daya Manusia (SDM) guna menopang pembangunan dan

meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. SDM yang berkualitas

dapat terwujud melalui peningkatan pendidikan di Indonesia. Salah satu upaya

pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah penyempurnaan

kurikulum beserta perangkat pendukungnya. Hal ini dibuktikan dengan

adanya kurikulum baru, yaitu Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 sejatinya

merupakan langkah lanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi

(KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) 2006, yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,

dan keterampilan secara terpadu.

Pengembangan Kurikulum 2013, menuntut perubahan paradigma

dalam pembelajaran. Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran

kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik

untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Paradigma

Kurikulum 2013 telah mencanangkan pembelajaran bahasa berbasis teks.

Artinya, peserta didik dituntut untuk mampu memproduksi sebuah teks. Salah

satunya adalah teks anekdot, yang diajarkan pada siswa kelas X SMA

(15)

2

Teks anekdot ialah sebuah cerita singkat yang menarik karena lucu

dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan

berdasarkan kejadian yang sebenarnya (Kemendikbud, 2013:111). Ada

berbagai pendapat tentang teks anekdot. Akan tetapi berdasarkan semua

pendapat terdapat satu hal yang para ahli sepakati bahwa anekdot memuat hal

yang bersifat humor atau lucu. Muthiah (2012:3) menyatakan bahwa anekdot

adalah sebuah teks yang berisi pengalaman seseorang yang tidak biasa.

Pengalaman yang tidak biasa tersebut disampaikan kepada orang lain dengan

tujuan untuk menghibur si pembaca. Teks anekdot sering juga disebut dengan

cerita jenaka. Teks anekdot dapat berisi peristiwa-peristiwa yang membuat

jengkel atau konyol bagi partisipan yang mengalaminya.

Sebenarnya istilah anekdot telah muncul dalam pembelajaran

bahasa Inggris Kurikulum 2004. Diutarakan Fatimah (2013:217) dalam

kurikulum 2004 bahwa jenis anekdot telah dipelajari sejak kelas VIII Sekolah

Menengah Pertama atau Madrasah Tsanawiyah. Dalam kurikulum tersebut

dinyatakan bahwa anekdot bertujuan menceritakan suatu kejadian yang tidak

biasa dan lucu. Sementara itu munculnya teks anekdot sebagai teks yang

diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia baru disampaikan secara

tersurat dalam Kurikulum 2013. Sesuai dengan prinsip pembelajaran bahasa

Indonesia dalam kurikulum tersebut yakni berbasis teks, maka teks anekdot

menjadi salah satu teks yang wajib dipelajari siswa.

Salah satu tuntutan yang diharapkan dari siswa di dalam

(16)

3

sederajat adalah mampu menghasilkan produk, yang termaktub pada setiap

materi tidak terkecuali pada teks anekdot. Hal ini sesuai dengan Kemdikbud

(2013:1) yang menyatakan dalam silabus Kurikulum 2013, Kompetensi Dasar

4.2 kelas X, yaitu memproduksi teks anekdot baik secara lisan maupun tulisan.

Memproduksi teks secara lisan dapat diartikan sebagai produk yang

diucapkan, sedangkan memproduksi teks secara tertulis dapat diartikan

sebagai produk yang dituliskan. Sesungguhnya hal ini bukan hal baru di dalam

kurikulum mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pada KTSP misalnya, disebutkan

dalam Kompetensi Dasar untuk membuat atau menulis.

Terkait hal tersebut, yang menjadi permasalahan klasik adalah

kemampuan siswa dalam menulis masih lemah. Hal ini didukung oleh

pernyataan hasil penelitian berikut:

Endang (2009:2) dalam penelitiannya menyatakan,

Permasalahan keterampilan menulis (dalam hal ini menulis narasi) juga terjadi pada siswa kelas VII B SMP Islam Al Hadi Mojolaban, Sukoharjo. Berdasarkan hasil wawancara dan sharing ideas dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII B, diperoleh fakta bahwa kemampuan menulis siswa masih rendah. Kelas VII B yang berjumlah 40 siswa, sebanyak 8 siswa (20%) tidak mengerjakan tugas menulis narasi yang diberikan guru; 15 siswa (40%) yang mengerjakan asal-asalan tidak sesuai perintah/yang diharapkan; 13 siswa (40, 625% dari 32 siswa) menulis kurang runtut; dan 12 siswa (37, 5 % dari 32 siswa) yang menulis dengan kesalahan tanda baca.

Herlina (2012:1) dalam penelitiannya menyatakan,

(17)

4

karakter tokoh dan latar peristiwa, memilih kosakata, merangkai kalimat, menggunakan ejaan yang benar, dan mengungkapkan cerita dengan lancar.

Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis disebabkan oleh

beberapa faktor, kurangnya motivasi siswa untuk menulis, ataupun karena siswa

kurang dilatih untuk menulis. Hal tersebut senada dengan Ismail (2003:12) yang

menyatakan,

....bimbingan mengarang di 13 negara tersebut rata-rata sebuah karangan seminggu. Artinya, 36 karangan dalam setahun, dan 108 karangan untuk tiga tahun.Di SMU kita, tugas enam karangan dalam setahun sudah tergolong tinggi. Itu pun hanya 16,6%, dan di kelas XIISMU praktistidak ada lagi tugas mengarang.

Sementara itu, hasil wawancara penulis dengan guru mata pelajaran

bahasa Indonesia di SMK YAPIM Biru-biru, M.R. Sitanggang, S.Pd., yang

mengatakan bahwa para siswa SMK YAPIM, khususnya siswa kelas X, tidak

hanya lemah dalam menulis, namun lemah juga dalam membaca. Selain

dikarenakan faktor kurangnya motivasi, terdapat juga faktor ekonomi.

Ekonomi keluarga yang seadanya memaksa para siswa untuk lebih sibuk

membantu orang tua mencari biaya keluarga, sehingga tidak memiliki waktu

yang cukup untuk belajar. Imbasnya, ketika mengikuti proses pembelajaran di

sekolah juga kebanyakan siswa menjadi kurang bersemangat. Beliau juga

mengatakan bahwa materi teks yang terdapat dalam kurikulum 2013 masih

sulit untuk diterapkan terhadap siswa, karena tidak terbiasa belajar aktif.

Memang belum ditemukan secara khusus tingkat kemampuan

(18)

5

secara umum dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis para siswa masih

rendah.

Belum selesai permasalahan tersebut, kini muncul persoalan baru

dalam dunia pendidikan kita. Permasalahan tersebut berkaitan dengan

Kurikulum 2013 yang sudah diterapkan sebagian kecil sekolah sejak tahun

2013. Telah diutarakan sebelumnya bahwa di dalam Kurikulum 2013 siswa

dituntut untuk memproduksi teks, dalam hal ini teks anekdot. Prihantoro

(2014:1) menyatakan,

Simpulan penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut. Pertama, perencanaan pembelajaran berupa RPP sudah sesuai dengan kurikulum 2013, namun masih ada kekurangan pada perumusan kompetensi dasar dan indikator; Kedua, pelaksanaan pembelajaran menulis teks anekdot menggunakan metode diskusi kelompok. Jenis materi yang diberikan berupa fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Evaluasi yang dilakukan guru adalah penilaian proses dan penilaian hasil; Ketiga, kendala yang timbul dari segi guru: kesulitan menyusun RPP sesuai kurikulum 2013; materi masih kurang; kesulitan menentukan metode dan media yang tepat; penggunaan waktu yang kurang efisien. Dari segi siswa: Presepsi siswa bahwa menulis itu sulit; minat yang rendah; kesulitan menuangkan ide;...”

Berdasarkan penelitian Bambang Prihantoro tersebut, dapat

diketahui bahwa selain adanya permasalahan pada siswa, terdapat juga

persoalan yang harus dihadapi guru. Guru masih kesulitan menyusun RPP

sesuai kurikulum 2013, materi masih kurang terkhusus untuk teks anekdot,

dan bahkan guru kesulitan menentukan metode pembelajaran yang tepat.

Permasalahan tersebut juga dialami guru-guru di SMK YAPIM Biru-biru,

khususnya guru bahasa Indonesia, hal ini diamini oleh guru yang

(19)

6

terdapat empat model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam kurikulum

2013, yaitu:

1. Model Pembelajaran Inkuiri (Inquiry)

2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

3. Model Pembelajaran Berbasis Proyek

4. Metode Discovery dan Metode Eksperimen.

Terkait dengan kesulitan guru menerapkan model yang tepat,

penulis mencoba mengujikan salah satu model pembelajaran yang sesuai

dengan kurikulum 2013, yaitu Model Pembelajaran Berbasis Proyek. Diffily

dan Sassman (dalam Abidin, 2014:168) menjelaskan bahwa model

pembelajaran ini memiliki tujuh karakteristik sebagai berikut:

1. melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran,

2. menghubungkan pembelajaran dengan dunia nyata,

3. dilaksanakan dengan berbasis penelitian,

4. melibatkan berbagai sumber belajar,

5. bersatu dengan pengetahuan dan keterampilan,

6. dilakukan dari waktu ke waktu, dan

7. diakhiri dengan sebuah produk tertentu.

Senada dengan karakteristik tersebut, penulis menemukan

kecocokan antara model pembelajaran berbasis proyek dengan Kompetensi

dasar 4.2 kelas X: memproduksi teks anekdot baik secara lisan maupun

tulisan. Berdasarkan hal tersebut penulis termotivasi untuk melakukan

(20)

7

kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X SMK Swasta YAPIM

Biru-birutahun pembelajaran 2014/2015.

B. Identifikasi Masalah

Masalah penelitian ini terdapat empat hal, yaitu sebagai berikut.

1. Kemampuan menulis siswa kelas X SMK YAPIM Biru-birumasih rendah

dan tidak terbiasa menghasilkan produk berupa tulisan.

2. Teks anekdot adalah kajian baru dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia

dan materi pendukung pembelajaran masih terbatas.

3. Guru masih kesulitan mengajarkan materi di kurikulum 2013 secara

umum, teks anekdot secara khusus, terlebih terbatasnya model

pembelajaran yang dapat diterapkan dalam kurikulum 2013.

4. Guru kesulitan menyusun RPP Kurikulum 2013.

C. Batasan Masalah

Batasan masalah diperlukan untuk menjaga agar penelitian terarah

dan fokus. Berdasarkan pernyataan tersebut maka masalah yang menjadi

acuan penelitian ini adalah kemampuan menulis siswa kelas X di SMK

YAPIM Biru-biru yang masih rendah dan tidak terbiasa menghasilkan produk

berupa tulisan dan terbatasnya model pembelajaran yang dapat diterapkan

(21)

8

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X SMK YAPIM

Biru-biru tahun ajaran 2014/2015 sebelum penerapan model pembelajaran

berbasis proyek?

2. Bagaimana kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X SMK YAPIM

Biru-biru tahun ajaran 2014/2015 setelah penerapan model pembelajaran

berbasis proyek?

3. Apakah terdapat pengaruh kemampuan menulis teks anekdotsiswa kelas X

SMK YAPIM Biru-biru tahun ajaran 2014/2015sebelum dan sesudah

menggunakan model pembelajaran berbasis proyek?

E. Tujuan Penelitian

Berlandaskan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian

yang hendak dicapai ialah:

1. untuk mengetahui kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X SMK

YAPIM Biru-biru tahun ajaran 2014/2015 sebelum penerapan model

pembelajaran berbasis proyek;

2. untuk mengetahui kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X SMK

YAPIM Biru-biru tahun ajaran 2014/2015 setelah penerapan model

pembelajaran berbasis proyek;

3. untuk mengetahui pengaruh kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas

X SMK YAPIM Biru-biru tahun ajaran 2014/2015sebelum dan sesudah

(22)

9

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat yang mencakup manfaat teoretis

dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini dapat menambah konsep atau teori yang memperkaya

ilmu pengetahuan Bahasa dan Sastra Indonesia khususnya materi teks

anekdot.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru

Sebagai alternatif model pembelajaran bagi guru-guru Bahasa

Indonesia untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

b. Bagi siswa

Penelitian ini diharapkan memotivasi siswa, khususnya siswa kelas X

SMK YAPIM Namorambe dalam meningkatkan kemampuan menulis

teks anekdot.

c. Bagi sekolah

Menambah referensi sekolah tentang model pembelajaran.

d. Bagi peneliti lain

Menjadi bahan referensi atau bahan rujukan bagi peneliti lain dalam

(23)

64

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model

pembelajaran berbasis proyek dalam meningkatkan kemampuan menulis teks

anekdot. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV dapat

disimpulkan beberapa hal dalam paparan di bawah ini.

1. Kemampuan siswa kelas X SMK YAPIM Biru-biru tahun pembelajaran

2014/2015 dalam menulis teks anekdot sebelum menggunakan model

pembelajaran berbasis proyek tergolong dalam kategori kurang, dengan nilai

rata-rata siswa yaitu 58,05.

2. Kemampuan siswa kelas X SMK YAPIM Biru-biru tahun pembelajaran

2014/2015 sesudah menggunakan model pembelajaran berbasis proyek

tergolong dalam kategori baik, dengan nilai rata-rata siswa yaitu 77,35.

3. Model pembelajaran berbasis proyek berpengaruh signifikan terhadap menulis

teks anekdot siswa kelas X SMK YAPIM Biru-biru tahun pembelajaran

2014/2015. Ini diperoleh dari hasil perhitungan uji hipotesis, yaitu

thitung >ttabel (13,43>1,68) pada taraf signifikasi 5%, telah membuktikan

(24)

65

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini,

perlu dikemukakan beberapa saran sebagai berikut.

1. Keterampilan siswa dalam menulis teks anekdot perlu ditingkatkan lagi. Hal

tersebut dapat dilakukan dengan memberikan model pembelajaran yang lebih

efektif digunakan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Salah satu model

pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif adalah model pembelajaran

berbasis proyek.

2. Untuk menggunakan model pembelajaran berbasis proyek ini diperlukan

pemahaman guru bahasa dan sastra Indonesia baik dari segi persiapan,

pelaksanaan, sampai evaluasi agar hal yang diharapkan yakni peningkatan

keterampilan menulis siswa lebih baik.

3. Meskipun model pembelajaran berbasis proyek berpengaruh signifikan

terhadap kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas X SMK YAPIM

Biru-biru, namun secara eksplisit dapat diketahui bahwa kemampuan siswa

memahami struktur krisis hanya 50% dengan nilai rata-rata post-test 6,15 dari

nilai maksimal 12. Seharusnya data tersebut menjadi perhatian bagi para

pengajar untuk lebih mampu mengajarkan tentang teks anekdot.

4. Disarankan kepada rekan-rekan mahasiswa sebagai peneliti selanjutnya,

semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dalam melakukan

(25)

66

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. 2014. Desain Sistem pembelajaran dalam Konteks Kurikulum2013. Bandung: Refika Aditama

Ansori, Ayub Al. 2013. Penerapan Model PjBL (Project Basid Learning) dalam Upaya Meningkatkan Kreatifitas Siswa Pada Konsep Pencemaran Lingkungan Di Man Babakan Ciwaringin CirebonTersedia di: https://www.academia.edu/ [24 November 2014)

Arikunto, Suharsimi. 2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara

Depdiknas.2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Fatimah, Nuraini.2013. Teks Anekdot Sebagai Sarana Pengembangan Kompetensi Bahasa Dan karakter Siswa. Skripsi FBS Universitas Muhammadiyah Surakarta

Kemendikbud.2013. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta: Kemendikbud

Kemendikbud. 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik (Edisi Revisi). Jakarta: Kemendikbud

Kosasih, Engkos. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta: Erlangga

Munawaroh, Amatul, Wulan Christijanti, & Supriyanto. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sistem Pencernaan SMP. Semarang: Unnes Journal of Biology Education.

Muthiah,Hani.2012.Penggunaan Media Teks Dongeng dalam Pembelajaran Menganalisis Teks Anekdot Baik Lisan Maupun Tulisan. Skripsi FBS Universitas Pasundan Bandung

Nazir. 2005. Metode Penelitian. Bogor:Ghalia Indonesia

(26)

67

Setyowati, Herlina. 2012. Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pendek Berbahasa Jawa Siswa Kelas X TKR SMK YPT Purworejo melalui Pendekatan Kontekstual. Yogyakarta: Tesis Universitas Negeri Yogyakarta

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Susilowati, Endang. 2009. Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi Melalui Penerapan Media Buku Cerita Bergambar pada Siswa Kelas VII B SMP Islah Alhadi Mojolaban Tahun Ajaran 2008/2009. Digital Library Universitas Sebelas Maret. Tersedia di: digilib.uns.ac.id [24 November 2014]

Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.

Gambar

Gambar 4.2 Gambar Frekuensi Hasil Post-test.....................................................

Referensi

Dokumen terkait

(2011) yang menyatakan bahwa melanin memiliki karakteristik yang tidak larut pada akuades, asam klorida (HCl) dan pelarut organik umumnya seperti metanol, etano, etil

PENGUMPULAN DATA & INFORMASI PENDUKUNG AKREDITASI. SDN JATIBENING

Sesuai dengan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas maka penelitian ini mempunyai tujuan untuk menganalisis pengaruh variabel

Sekretaris P2K3 mendatangi kantor Instansi Pemerintahan setempat dengan membawa data-data di atas untuk mengonsultasikan perihal perizinan- perizinan yang diperlukan,

terjadi di Intensive Care Unit Rumah Sakit Umum Islam Kustati Surakarta,

Dimyati Khudzaifah, Metode Penelitian Hukum.. Data primer adalah data utama yang diperoleh melalui data-data yang berupa keterangan-keterangan yang berasal dari pihak-pihak

[r]

Masalah gizi rentan terjadi pada semua kelompok umur, terutama       bayi dan anak yang sedang mengalami masa tumbuh kembang (Arisman, 2009).. Anak mulai memahami bahwa makanan yang