• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS BUKU AJAR KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER I BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS BUKU AJAR KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER I BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS BUKU AJAR KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER I BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DALAM UPAYA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh :

NOVI YANTHY NIM : 8126141013

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Novi Yanthy NIM. 8126141013. Analisis Buku Ajar Kimia Untuk SMA/MA Kelas X Semester I Berdasarkan Kurikulum 2013 Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dan Menumbuhkembangkan Karakter Siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis urutan penyajian buku ajar kimia yang digunakan pada SMA/MA kelas X di Sumatera Utara, menyusun urutan materi pelajaran kimia kelas X yang sesuai dan sistematis mengacu pada Kurikulum 2013 dan mengembangkan buku pelajaran kimia SMA/MA kelas X yang standar sesuai Kurikulum 2013. Penelitian pengembangan ini menggunakan data kualitatif yang dijelaskan melalui angket dengan lembar kelayakan buku yang berisi indikator-indikator penilaian yang berasal dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Sampel penelitian ini antara lain SMA Negeri 5 Medan, SMA Dharmawangsa, MAN 1 Medan dan MAN 2 Medan. Adapun perlakuan sampel sebanyak 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan tes objektif untuk hasil belajar siswa sebelum dan sesudah proses pembelajaran, lembar observasi selama proses pembelajaran dilakukan serta angket untuk mengukur karakter yang berkembang yang dilakukan pada akhir pembelajaran. Data dianalisis menggunakan SPSS 19 dengan taraf signifikan 0,05. Hasil penilaian berupa rerata tentang validasi untuk menentukan layak atau tidaknya buku tersebut digunakan di SMA/MA kelas X. Hasil analisis kualitas buku ajar kimia yang dikembangkan berdasarkan beberapa aspek seperti :1) Kesesuaian Urutan Materi Dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar sebesar 98,33%; 2) Keakuratan Materi Ajar sebesar 89,50%; 3) Kemuktahiran Materi sebesar 81,25%; 4) Teknik Penyajian dan Pendukung Penyajian sebesar 89,83%; dan 5) Koherensi dan Keruntutan alur Pikir sebesar 90,83%.Rerata skor kualitas buku ajar sebesar 90 dan 85. Selain itu penelitian ini meningkatkan hasil belajar dan karakter siswa seperti Tanggung Jawab, Kreatifitas, Komunikatif dan Psikomotorik. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dan karakter siswa dengan menggunakan model CPBL (Cooperative Problem Based Learning). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Model pembelajaran CPBL meningkatkan hasil belajar serta karakter tanggung jawab, kreatifitas, komunikatif serta psikomotorik, (2) terdapat perbedaan yang signifikan dari model CPBL, nilai karakter tanggung jawab, kreatifitas , komunikatif, serta psikomotorik dari model yang diterapkan masing-masing dengan nilai sig. 0.05.

(6)

i ABSTRACT

Novi Yanthy. 8126141013. The analytical of chemistry textbook in the Tenth Grade of First

Semester for Senior High School based on 2013 Curriculum in an effort to improve students’

Achievement and develop students’ character.

This study aims to analyze he order of presentation of chemistry textbooks that used in Tenth Grade of Senior high school in North Sumatra, arrange the order of tenth grade chemistry subject appropriate and systematic which reference to the 2013 curriculum and develop he standard of Tenth Grade chemistry textbooks according to 2013 curriculum. The development study used quantitative data through questionnaires described the eliqibility of sheet book which consist of the assessment indicators that derived from Education National Standards Institution (BSNP). The samples of this study are SMA N 5 Medan, Dharmawangsa Senior High School, MAN 1 Medan, and MAN 2 Medan. The sample treatment is divided into two, experimental class and control class. The Data collection is done with objective tests, observation sheets during the learning process is done as well as a questionnaire to measure the evolving character at the end of learning. Data were analyzed using SPSS 19 with significance level 0.05. tehe results of a study to determine the mean of the validation whether or not it is used in the Tenth Grade of Senior High School. The analysis results of the quality of teaching chemistry books are developed based on several aspects such as : 1). The conformity order with the material core competence and basic compeences was 98,33%, 2). The accuracy of teaching materials was 89,50%, 3). The recency of material was 81,25 %, 4). The presentation techniques and supporting was 90,83%. The mean score of textbooks quality was 90 and 85. In addition, this research improves students’ achievement and character such as responsibility, creative, communicative and psychomotor. To determine difference in students’ achievement and students’ character by using Cooperative problem Based Learning (CPBL). The results of this study indicate that 1). CPBL models improve students’ achievement and character like responbility, creative, communicative and psychomotor. 2) There are significant differences from the CPBL model, the value character of responbility, creative, communicative and psychomotor of the model applied each with a significant value of 0.05.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah swt. atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Adapun tesis saya ini berjudul “Analisis Buku Ajar Kimia SMA/MA kelas X Semester I Berdasarkan Kurikulum 2013 Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Siswa”, disusun untuk memperoleh gelar magister Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan.

(8)

iv

Hajar, Erni Juliani Siregar, Husna Sari Agustina, Soraya Goeltom, Leony Sanga Lamsari Purba, Harry Fairuz, Fina Wahyuni Saragi, Ikrimah, Susilo Sudarman serta teman-teman kost Uci, Ayu, Wildan, Novi ,dan almi yang sudah memberikan motivasi, nasehat dan doa kepada saya dalam menyelesaikan studi pascasarjana di Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari tesis ini, baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca. Semoga isi dari tesis ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, 20 Juni 2014 Penulis,

(9)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

ABSTRACT ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 5

1.3.Batasan Masalah 5

1.4.Rumusan Masalah 6

1.5.Tujuan Penelitian 6

1.6.Manfaat Penelitian 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 8

2.1. Buku Ajar 8

2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 12

2.3. Kurikulum 2013 15

2.4. Analisis Kebutuhan 16

2.5. Karakteristik Ilmu Kimia 17

2.6. Pendidikan Karakter 19

2.7. Model Pembelajaran 22

2.7.1. Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah (CPBL) 23

2.8. Standar Buku Ajar berdasarkan BSNP 24

2.9. Penelitian Pengembangan 25

2.9.1 Model Konseptual 27

2.9.2 Model Prosedural 27

2.10. Analisis Kebutuhan Buku berdasarkan Kurikulum 2013 29

2.11. Hipotesis Penelitian 30

BAB III METODE PENELITIAN 31

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 31

3.2. Populasi dan Sampel 31

3.3. Jenis Penelitian 32

3.4. Prosedur Penelitian 32

3.4.1. Persiapan Penelitian 32

3.4.2. Pengembangan Buku Ajar 32

3.4.3. Standarisasi Buku Ajar yang Dikembangkan 33

3.4.4. Ujicoba Buku Ajar Kimia yang Dikembangkan 34

3.5. Instrumen Penelitian dan Analisis Data 36

(10)

vi

3.5.2. Analisis Data 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 40

4.1. Deskripsi Data 40

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 41

4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 42

4.1.3. Efektivitas Buku Ajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar 44

4.2. Uji Prasyarat Perlakuan Penelitian 45

4.2.1. Uji Normalitas Data 45

4.2.2. Uji Homogenitas Data 47

4.3. Uji Hipotesis 47

4.3.1. Keefektivan Buku yang Dikembangkan dengan Buku Kurikulum

KTSP 47

4.3.2. Keefektivan Hasil Belajar Siswa terhadap Buku yang

Dikembangkan dan Buku Kurikulum KTSP 48

4.4. Pembahasan 50

4.5. Temuan Penelitian 52

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 54

5.1. Simpulan 54

5.2. Saran 55

(11)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Esensial Kurikulum KTSP dengan Kurikulum 2013 15

Tabel 4.1. Normalitas Pretest, Postest, Tanggung Jawab, Kreativitas,

Komunikatif serta Psikomotor 54

(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Langkah-langkah dalam pengembangan buku ajar 28

Gambar 3.1. Prosedur tahapan penelitian kualitas buku ajar kimia untuk

kelas X SMA/MA semester I dan karakter yang diteliti 33

Gambar 3.2. Prosedur tahapan penelitian kemampuan buku ajar kimia dalam menumbuhkembangkan karakter kelas X SMA/MA

semester I 34

Gambar 3.3. Prosedur dan tahapan penelitian dalam mengukur peningkatan hasil belajar siswa dengan buku yang dikembangkan dan buku

kurikulum KTSP 35

Gambar 4.1. Penilaian Kualitas Buku yang Dikembangkan (Kurikulum 2013)

Dan Buku Kurikulum KTSP 43

Gambar 4.2. Penilaian Karakter Tanggung Jawab, Kreativitas, dan

Komunikatif Siswa pada Buku yang Dikembangkan dan Buku

(13)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Mata Pelajaran Kimia 60 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 84

Lampiran 3 Kisi-Kisi Soal 148

Lampiran 4 Soal-Soal Instrumen 200

Lampiran 5 Angket Kualitas Buku 226

Lampiran 6 Lembar Observasi 233

Lampiran 7 Validitas Soal Instrumen 235

Lampiran 8 Penilaian Buku Ajar Kimia 267

Lampiran 9 Rangkuman Buku 269

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan modal utama yang harus dimiliki oleh suatu bangsa agar menjadi bangsa yang besar. Modal ini harus diperhatikan dengan serius agar mampu menyokong pembangunan negara, sehingga untuk meningkatkan kualitas suatu negara tidak terlepas dari peningkatan kualitas sumber daya manusia di negara tersebut melalui peningkatan kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan dinilai dari berbagai aspek kompetensi yang harus dikembangkan secara simultan dalam proses pendidikan. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan terus menerus dilakukan baik secara konvensional maupun inovatif. Hal ini lebih terfokus lagi setelah diamanatkan dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003 pasal 3 bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan memiliki permasalahan yang berintikan pada proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada lingkungan belajar (UU No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas). Proses belajar merupakan implementasi dari serangkaian perencanaan yang telah dilakukan oleh guru dalam bentuk interaksi dengan siswa di dalam maupun di luar kelas untuk mencapai tujuan. Dalam kondisi ini terdapat serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif (Basuki, S., 2012).

(15)

2

Penyempurnaan sistem pendidikan dilakukan Pemerintah baik melalui penataan regulasi maupun perombakan kurikulum. Perombakan kurikulum selalu mejadi sorotan penting bagi seluruh lapisan masyarakat, karena hal tesebut akan membawa perubahan bagi banyak aspek. Aspek ini menyangkut berbagai hal yang mendukung mutu pendidikan. Salah satunya adalah aspek sarana dan prasarana pendidikan.

Pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melakukan langkah revitalisasi sistem pendidikan yang selama ini berjalan menjadi pendidikan karakter melalui pengembangan Kurikulum 2013. Pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan (Mulyasa, 2013).

Gagne menyatakan bahwa hasil belajar sebagai kapasitas atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar meliputi lima kategori hasil belajar yaitu 1) keterampilan intelektual, 2) informasi verbal, 3) strategi kognitif, 4) keterampilan kognitif, 5) sikap atau nilai – nilai. Namun secara umum seorang yang dianggap berhasil dalam proses pembelajaran adalah siswa yang telah memiliki kemampuan memahami materi yang diajarkan yang ditetapkan oleh kurikulum.

Pengembangan bahan ajar harus memperhatikan kurikulum yang sedang berlaku yaitu kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013, terdapat rumusan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang memasukkan pendidikan karakter harus terintegrasi dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, bahan ajar yang dihasilkan dalam penelitian ini harus dilengkapi dengan materi ajar yang menunjang tercapainya kompetensi inti dan kompetensi dasar seperti yang dirumuskan dalam kurikulum 2013.

(16)

3

Sri Basuki (2012) menyatakan bahwa pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai – nilai yang dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan, dalam konteks kehidupan sehari – hari. Dengan demikian pembelajaran karakter tidak hanya menyentuh pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internal dan pengalaman nyata peserta didik di kehidupan sehari – hari.

Buku ajar yang digunakan terutama buku ajar Kimia di SMA/MA belum adayang memasukan nilai-nilai karakter masuk dalam rumusan Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar sesuai dengan Kurikulum 2013. Akibatnya pendidikan yang dilaksanakan selama ini menghasilkan anak didik yang pandai dan berilmu, namun kurang memiliki karakter yang baik. Bila hal ini terus berlangsung maka terjadinya kemerosotan moral bangsa Indonesia akan terus berlanjut. Hal ini ditandai oleh semakin banyak anak-anak SMA yang melakukan tawuran antar sekolah, tindak kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Nasional, melakukan tindakan brutal dan anarkis serta tidak menggunakan nalar yang sehat. Masih banyak lagi tindakan-tindakan negatif yang dilakukan siswa yang menunjukkan bahwa kurangnya usaha dari sekolah dalam menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter positif pada siswa.

Buku sebagai bahan sekaligus media belajar harus sesuai dengan standar pendidikan nasional. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, ada empat ruang lingkup Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang harus dipenuhi oleh sebuah buku. Standar Nasional Pendidikan tersebut meliputi standar isi buku, standar proses pendidikan, standar kompetensi lulusan, serta standar kompetensi lulusan dan tenaga kependidikan.

Model pembelajaran yang akan digunakan untuk mendukung tumbuhkembangnya karakter siswa dan sesuai dengan tujuan kurikulum 2013 adalah model pembelajaran kooperatif berbasis masalah (CPBL). Model pembelajaran ini terbukti secara signifikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat menumbuhkembangkan karakter mulia siswa (Suharta, 2013).

(17)

4

meningkatkan motivasi siswa. Handayani (2009) juga menyatakan penerapan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, dan respon siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Selanjutnya Hamizul dan Abbas (2012) juga menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaian masalah.

Jenis penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah gabungan dari penelitian eksperimendan deskriptif kuantitatif.Penelitian eksperimen dilakukan untuk melihat nilai hasil belajar siswa yang diukur dengan test soal, sedangkan penelitian deskriptif kuantitatif dilakukan untuk mengukur tumbuhkembangnya karakter dengan menggunakan angket. Target dalam penelitian ini adalah dihasilkan bahan ajar kimia SMA/MA Kelas XI Semester 1 untuk mengembangkan karakter mulia siswa serta meningkatkan hasil belajarnya.

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah dapat menghasilkan buku ajar yang secara efektif dapat meningkatkan hasil belajar dan menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter mulia pada siswa pada pelajaran kimia di SMA/MA. Di samping itu, penelitian ini juga bertujuan untuk dapat menentukan efektifitas dari buku ajar dalam meningkatkan hasil belajar dan menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter mulia siswa.

Dalam penelitian iniakan dihasilkan buku ajar Kimia untuk SMA/MAberdasarkan Kurikulum 2013 yang secara efektif dapat meningkatkan hasil belajar dan menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter mulia siswa. Nilai-nilai karakter yang akan dikembangkan dalam penelitian ini antara lain : 1.Tanggung jawab; 2. Kreativitas; dan 3.Komunikatif.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis ingin mengkaji dan

mengembangkan lebih dalam buku pelajaran yang mengintegrasikan pada sebuah media, model dan penerapan kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013

dengan judul :

(18)

5

1.2. Identifikasi Masalah

Secara umum permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana buku ajar kimia SMA/MA kelas X semester I yang sesuai berdasarkan kurikulum 2013 yang terintegrasi pendidikan karakter untuk menumbuhkembangkan karakter siswa, serta membantu peserta didik memperoleh hasil belajar yang optimal. Untuk menemukan masalah yang penting untuk dikaji dan diteliti, maka berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentififkasi masalah sebagai berikut ini: 1. Dalam proses belajar mengajar di sekolah sebagian besar guru

mengintegrasikan pendidikan karakter dalam pelaksanaan pembelajaran. 2. Sampai saat ini belum ada RPP yang berbasiskan pendidikan karakter

berdasarkan kurikulum 2013.

3. Sebagian besar guru belum memahami model pembelajaran yang inovatif yang dapat mengintegrasikan pendidikan didalam pelaksanaan pembelajaran dikelas.

4. Sampai saat ini belum ada buku ajar kimia untuk kelas X yang berbasis pendidikan karakter berdasarkan kurikulum 2013.

1.3. Pembatasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Urutan materi yang akan dianalisis adalah urutan materi yang terdapat dalam buku pelajaran kimia kelas X semester 1, yang mengacu pada standar isi kurikulum 2013.

2. Komponen yang akan diintegrasikan ke dalam buku ajar kimia adalah model pembelajaran dan media pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013. 3. Menyusun buku ajar kimia yang efektif dalam pembelajaran kimia SMA kelas

X semester 1 dalam meningkatkan hasil belajar dan menumbuhkembangkan karakter siswa.

4. Menguji coba buku ajar kimia tersebut kepada guru kimia dan siswa.

(19)

6

6. Hasil belajar siswa yang diukur pada penelitian ini berupa ranah kognitif, ranah afektif/karakter yaitu karakter tanggung jawab, kreatifitas serta komunikatif dan ranah psikomotor.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah kualitas buku ajar kimia yang dihasilkan dalam penelitian ini memenuhi standar kualitas seperti yang dipersyaratkan oleh BSNP?

2. Berapa besar efektivitas buku ajar kimia yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat menumbuhkembangkan karakter siswa?

3. Berapa besar efektivitas buku ajar kimia yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan psikomotorik siswa?

4. Apakah terdapat perbedaan signifikan kualitas buku ajar kimia untuk SMA/MA yang dihasilkan dalam penelitian ini dibandingkan dengan kulitas buku ajar kimia berdasarkan kurikulum KTSP?

5. Apakah buku ajar kimia untuk SMA/MA yang dihasilkan pada penelitian ini dalam menumbuhkembangkan karakter siswa lebih baik dibandingkan dengan kemampuan buku ajar kimia berdasarkan kurikulum KTSP?

6. Apakah terdapat perbedaan signifikan hasil belajar siswa yang diajar dengan buku ajar kimia yang dihasilkan dalam penelitian ini dibandingkan dengan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan buku ajar kimia berdasarkan kurikulum KTSP?

1.5. Tujuan Penelitian

(20)

7

1. Menentukan kualitas buku ajar kimia yang dihasilkan dalam penelitian ini berdasarkan standar kualitas yang dibuat oleh BSNP.

2. Menentukan besarnya efektifitas dari buku ajar kimia yang dihasilkan dalam penelitian ini dalam menumbuhkembangkan karakter siswa.

3. Menentukan besarnya efektifitas dari buku ajar kimia yang dihasilkan dalam penelitian ini dalam meningkatkan aspek psikomotorik siswa.

4. Mengetahui perbedaan yang signifikan antara kualitas buku ajar kimia yang dihasilkan dalam penelitian ini dibandingkan dengan kualitas buku buku ajar kimia berdasarkan kurikulum KTSP.

5. Mengetahui kemampuan dari buku ajar kimia yang dihasilkan pada penelitian ini dalam menumbuhkembangkan karakter siswa lebih baik dibandingkan dengan kemampuan buku ajar kimia berdasarkan kurikulum KTSP.

6. Mengetahui perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar dengan buku ajar kimia yang dihasilkan dalam penelitian ini dibandingkan dengan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan buku ajar kimia berdasarkan kurikulum KTSP.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat dari penelitian ini antara lain sebagai berikut : 1. Buku ajar kimia yang dihasilkan dalam penelitian ini diharapkan dapat

menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter positif pada siswa sehingga diharapkan akan membentuk lingkungan sekolah yang berbudaya sehat dan inovatif, sehingga pada akhirnya tujuan pendidikan nasional dapat terwujud. 2. Buku ajar yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk bahan acuan dalam

pengembangan buku ajar di Indonesia dengan memasukkan nilai-nilai karakter terintegrasi ke dalam isi materinya.

(21)

54 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Adapun beberapa simpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Telah diperoleh buku ajar kimia kelas X semester I yang sesuai dengan BSNP dan kurikulum 2013 yang terdiri dari 4 pokok bahasan yaitu Peranan Ilmu Kimia, Struktur Atom, Sistem Periodik Unsur dan Ikatan Kimia.

2. Kualitas buku ajar kimia yang dikembangkan dalam penelitian ini lebih baik daripada kualitas buku kurikulum KTSP. Hal ini dapat dilihat dari nilai kualitas buku sebesar 68,94 yang dikategorikan sangat tinggi dibandingkan nilai kualitas buku KTSP sebesar 63,76.

3. Hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan buku yang dikembangkan dalam penelitian ini lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang menggunakan buku kurikulum KTSP. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan buku yang dikembangkan sebesar 82,54 sedangkan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan buku kurikulum KTSP sebesar 80,13.

4. Adapun nilai efektivitas buku ajar yang dikembangkan dalam penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 74,12 yang dikategorikan sangat tinggi.

5. Tumbuhkembangnya karakter siswa yang menggunakan buku yang dikembangkan dalam penelitian ini lebih baik dibandingkan daripada tumbuhkembangnya karakter siswa yang menggunakan buku kurikulum KTSP. Adapun nilai karakter yang diuji dalam penelitian ini adalah tumbuh kembangnya karakter Tanggung Jawab, Kreatvitas serta Komunikatif.

(22)

55

7. Nilai psikomotor siswa yang menggunakan buku yang dikembangkan lebih baik dibandingkan nilai psikomotor siswa yang menggunakan buku kurikulum KTSP. Adapun rata-rata nilai psikomotor siswa yang menggunakan buku yang dikembangkan sebesar 83,45 sedangkan siswa yang menggunakan buku kurikulum KTSP sebesar 83,18.

8. Nilai efektivitas buku ajar yang dikembangkan untuk meningkatkan nilai psikomotor siswa sebesar 83,45 yang dikategorikan sangat tinggi.

5.2.Saran

Sebagaimana hasil data analisis yang telah disajikan, maka penulis memberikan beberapa saran, sebagai berikut.

1. Sebaiknya guru menggunakan buku pegangan yang dikembangkan untuk proses belajar mengajar dan menggunakan model CPBL dapat mengkombinasikan media pembelajaran lainnya yang dapat meningkatkan hasil belajar dan karakter siswa secara maksimal lagi.

2. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya mengangkat materi kimia lainnya yang memiliki sifat materi yang sama dengan materi kimia yang lainnya.

(23)

56

DAFTAR PUSTAKA

Akinoglu, O, dan Tandogan, R.O., (2007) The Effects Of Problem Based Active Learning In science Education on Students’ Academic Achievement, Attitude and Concept Learning, Eurasia Journal Of Mathematics, science & technology Education, 3 (1):71-81

Arends, R.I., (2008), Learning To Teach Belajar Untuk Mengajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Arikunto, S., (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Borg, WR dan Gall, Meredith D., 1983, Educational Research an Introduction New york, Longman Inc.

Chin, C., dan Chia, L., (2005), Problem-Based Learning : Using III-Structured Problems in Biology Project Work.

Cristian, M. dan Pepple,T.F., (2012), Cooperative and Individualized Learning Strategies As Predictors of Student’ Achievement in Secondary School Chemistry in reivers State, J Vocational Education & technology:9(2):109-12.

Departemen Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, (2008), Kumpulan Permendiknas tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan Panduan KTSP. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Jakarta. Ekawarna, 2007., Mengembangkan buku ajar mata kuliah permodalan koperasi

untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar mahasiswa, Jurnal Makara Sosial Humaniora.

Halimah, L., Rostika, D, dan Sudirjo, E., (2009). Pengembangan model penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang mengacu pada standar nasional pendidikan, Jurnal Penelitian.

Departemen Pendidikan Nasional, (2004)., Pengembangan Model Pendidikan Kecakapan Hidup, Puskur Balitbang Depdiknas, Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional, Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006, Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran SMT/MTs dan SMA/MA Tahap I, Jakarta.

(24)

57

Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama. (2004)., Pedoman Diagnostik potensi peserta didik. Jakarta:Depdiknas

Hamid, H. dan Abbas, M., (2012), Problem Based Learning With Cooperative Learning on Performance in Solving Moral Dilemmas among Form Four Students That Different Gender, Birth Order and Family Size, International Journal Of Scientific and Engeenering Research.

Handayani,S dan Sapir, (2009), Efektifitas penerapan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dan pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas belajar, hasil belajar dan respon belajar.

Kaufman, D, Sutow, E, & Three, K.D., (1997). Approaches to Cooperative Learning in Higher Education. The Canadian journal Of Higher Education.

Kazembe, T., (2010), Combining Lectures with Cooperative Learning Strategies to Enhance Learning of Natural Product Chemistry.

Park, D.Y., (2005), Difference Between a Standart-based Curriculum and traditional textbooks in high school earth science,Journal of Geooscience Education.

Metsala, J.L., Glynn,S., (1996), Teaching With Analogies : Building on The Science Textbook, The Reading Teacher. 49

Kurnia, I., (2010), Pengembangan model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan reflektif mahasiswa S-1 PGSD pada Mata Kuliah penelitian tindakan kelas, Unika Atmajaya, Jakarta.

Konsorsium Sertifikasi Guru, (2013), Kurikulum 2013, Devisi Rayon 102 Universitas Negeri Medan.

Maliki, I, dan Soesamo, L.H., 2010, Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jurnal Teknologi Pendidikan.

Lickona, T., . Schaps, E., & Lewis, C. 2003, CEP’s Eleven Principles Of Efective Character Education, Washington, DC: Character Education Partnership. Mulyasa, H.E., (2013) Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013

Bandung.

(25)

58

Suharta, 2012 , Model Pendidikan Karakter yang terintegrasi dalam Perkuliahan Kimia Lingkungan sebagai Model Alternatif dalam Pengembangan Pendidikan Karakter di Universitas Negeri Medan, Universitas Negeri Medan, Medan.

Suharta, 2013, Pendidikan Karakter yang Terintegrasi dalam Perkuliahan Kimia Lingkungan di Universitas Negeri Medan, Jurnal Pendidikan Kimia, 5:No1 April 2013.

Suharta, Dalimunthe, M., dan Aritonang, M., 2013, Pengembangan Model Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan karakter Mulia Siswa dalam Pelajaran Kimia di SMA, Prosiding Seminar Nasional kimia dan Pendidikan Kimia Tahun 2013, 28 September 2013 di Universitas Negeri Medan.

Suharta dan Luthan,, P.L.A., 2013, Pengembangan Model Pembelajaran dan Penyusunan Bahan Ajar dengan Pendekatan PAKEM PLUS untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Mulia Siswa dalam Pelajaran Kimia di SMA, Universitas Negeri Medan.

Suci, N.M., (2008), Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar dan Hasil Belajar Teori Akuntansi Mahasiswa Jurusan Ekonomi Undiksha, Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, 2(1):74:86.

Upriadi, D., 2001, Anatomi Buku Sekolah Indonesia, Adi Cita Karya Nusa, Yogyakarta.

Smith, K.A., (2002), Effective Design and Practices for Problem-Based Cooperative Learning (PBCL), University of Minnesota, Hongkong University of Science and Technology.

Sutama, I.M., (2008) Inovasi Pembelajaran oleh Guru Profesional dala Era Global, Jurnal pendidikan dan pengajaran UNDHIKSA, XXXXI:495-50.

Suyanto., 2010, Urgensi Pendidikan karakter, diunduh tanggal 1 maret 2010 www.kemendiknas.go.id.

Syafii, W. & Yasin, R.M., (2013), Problem Solving Skills and Learning Achievement Through Problem-Based Module and Teaching and Learning Biology in High School, Asian Social Science, 9 (12):220-228.

Tarigan, HG., 1990, Pengajawan Keterampilan Membaca, Bandung, Angkasa.

(26)

59

Wachanga, S.W., (2004), Effect of the Cooperative Class Experiment Teaching Method on Secondary School Students’ Chemistry Achievement in Kenya’s Nakuru District, International Edecation Journal, 5 (1):26-36.

Yusof, KM. , Hassan, S.H.A.S., Jamaluddin, M.Z., dan Harun,N.F., (2011) Motivation and Engagement of Learning in the cooperative Problem-based Learning (CPBL) Framwork, Research report, American Society For Engeenering Education.

Zhang, G.,(2002), Using Problem Based Learning and Cooperative Group Learning in Teaching Instrumental Analysis, The China Papers.

Zuchdi, D., (Kuntoro, S.A., Kunprasetya, Z., dan MArzuki, 2010, Pendidikan karakter dengan pendekatan komprehensif dalam perkuliahan dan pengembangan kultur Universitas, UNY Press, Yogyakarta.

Gambar

Tabel 2.1 Perbedaan Esensial Kurikulum KTSP dengan Kurikulum 2013  15
Gambar 2.1 Langkah-langkah dalam pengembangan buku ajar

Referensi

Dokumen terkait

Reducing energy related emissions: using an energy systems optimisation model to support policy planning in Finland.. Proyeksi dan Optimasi Pemanfaatan Energi Ter- barukan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan isolat Actinomycetes pasir Pantai Baron Gunung Kidul yang berpotensi sebagai penghasil antibiotik. Metode yang digunakan

[r]

[r]

[r]

Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 62 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, perlu ditetapkan Peraturan

Penurunan biaya perantara penjualan sapi, peningkatan biaya transpor penjualan sapi, biaya administrasi, biaya retribusi, biaya transpor penjualan jagung/kopra dan harga output

2 : Kurang mampu menanggapi pertanyaan dari, kurang mampu mengkomunikasikan materi dengan baik, kurang memperhatikan guru saat mengajar, 3 : Tidak mampu menanggapi