• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIAPOWERPOINTDALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT TERHADAP

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI

Oleh :

Ratna Sabti Wahyuni NIM 408131081

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Judul skripsi ini adalah “Pengaruh Penggunaan Media Powerpoint dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Laju Reaksi”.

Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, saran, motivasi dan waktunya kepada penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd, Ibu Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si dan Bapak Drs. Kawan Sihombing, M.Si yang telah memberikan masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini dan juga kepada Bapak Prof. Dr. Suharta, M.Si selaku dosen pembimbing akademik serta Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si selaku ketua jurusan kimia dan seluruh dosen berikut staf pegawai di Jurusan Kimia FMIPA UNIMED. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Kepala Sekolah dan guru-guru di SMA Negeri 12 Medan yang telah banyak membantu selama penelitian.

(4)

Terimakasih juga penulis sampaikan kepada sahabat terbaik yang selalu ada, walau jauh di mata tapi dekat di hati, Ayu Khairunissa dan Utari Febriyanti. Terimakasih kepada sahabat-sahabat yang telah menemani sampai hari ini; Jojo, Dilah, Sita, Iras, Noe, Yeni, Dedi, Ichan, dan Fozi. Terimakasih kepada sahabat-sahabat yang sekarang ntah dimana; Tiara, Mega, Nopha, Karmen, Isna, dan Uchi serta seluruh teman-teman Kimia Dik-A ’08. Dan tidak lupa terimakasih kepada teman PPL tersayang yang selama ini sudah meluangkan waktunya untuk penulis. Serta terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu selama ini, yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi penyempurnaan skripsi ini. Penulis mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pendidikan.

Medan, Januari 2013 Penulis

(5)

iii

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIAPOWERPOINTDALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT TERHADAP

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI

Ratna Sabti Wahyuni ( NIM. 408131081 )

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan media Powerpoint dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 12 Medan yang terdiri dari 3 kelas. Sampel penelitian ini ditentukan secara pertimbangan (purposif sampling) yang diambil dari populasi sebanyak 2 kelas dengan jumlah siswa setiap kelas sebanyak 40 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah test hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah soal sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid dan reliabel, dengan r = 0,312 pada taraf signifikan α = 0,05. Berdasarkan hasil pretest dan postest pada saat penelitian, diperoleh rata-rata nilai gain ternormalisasi untuk kelas eksperimen I sebesar 0,649 dan untuk kelas eksperimen II sebesar 0,56.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Ruang Lingkup 3

1.3. Rumusan Masalah 4

1.4. Batasan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 4

1.6. Manfaat penelitian 4

1.7. Defenisi Operasional 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1. Kerangka Teoritis 6

2.1.1. Pengertian Belajar 6

2.1.2. Pengertian Hasil Belajar 7

2.1.3. Pembelajaran Kooperatif 7

2.1.3.1. Pengertian dan Karakteristik Pembelajaran Kooperatif 7 2.1.3.2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif 10 2.1.3.3. Pembelajaran kooperatif tipeTeams Games Tournament(TGT) 11

2.1.4. Media Pembelajaran 19

2.1.4.1. Definisi Media Pembelajaran 19

(7)

vii

2.1.4.3. Klasifikasi Media Pembelajaran 20 2.1.4.4. Prinsip Penggunaan Media 21

2.1.4.5. MediaPowerpoint 22

2.1.5. Materi Laju Reaksi 23

2.1.5.1. Kemolaran 23

2.1.5.2. Pengenceran Larutan 24

2.1.5.3. Konsep Laju Reaksi 25

2.1.5.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi 26 2.1.5.5. Persamaan Laju Reaksi dan Orde Reaksi 29

2.2. Kerangka Konseptual 33

2.3. Hipotesis Penelitian 34

BAB III METODE PENELITIAN 35

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 35

3.2. Populasi dan Sampel 35

3.2.1. Populasi 35

3.2.2. Sampel 35

3.3. Variabel Penelitian 35

3.3.1. Variabel Bebas 35

3.3.2. Variabel Terikat 35

3.3.3. Variabel Kontrol 36

3.4. Jenis dan Sumber data 36

3.4.1. Jenis Data 36

3.4.2. Sumber Data 36

3.5. Jenis dan Rancangan Penelitian 36 3.6. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 37

3.7. Desain Penelitian 39

3.8. Instrumen Penelitian 40

3.9. Alat Pengumpul Data 40

3.9.1. Uji Validitas 40

(8)

3.9.3. Tingkat Kesukaran Soal 42

3.9.4. Daya Pembeda Soal 43

3.10. Teknik Analisis Data 44

3.10.1. Uji Normalitas 44

3.10.2. Uji Homogenitas 45

3.10.3. Uji Hipotesis 45

3.10.4. Persen (%) Peningkatan Hasil Belajar 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47 4.1. Analisa Data Instrumen Penelitian 47

4.2. Hasil Penelitian 48

4.3. Analisis Data Hasil Penelitian 49

4.3.1. Uji Normalitas Data 49

4.3.2. Uji Homogenitas Data 49

4.3.3. Uji Hipotesis 50

4.3.4. Peningkatan Hasil Belajar Siswa 51 4.4. Pembahasan Hasil Penelitian 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 54

5.1. Kesimpulan 54

5.2. Saran 54

(9)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perbandingan antara Model Kooperatif Tipe STAD dengan TGT 12 Tabel 2.2. Kriteria Penghargaan Kelompok 15

Tabel 2.3. Lembar Skor Permainan 17

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 37

Tabel 4.1. Hasil Belajar Siswa 48

Tabel 4.2. Uji Normalitas 49

Tabel 4.3. Uji Homogenitas 50

Tabel 4.4. Hasil Uji Hipotesis 50

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Penempatan pada Meja Turnamen 14

Gambar 2.2. Aturan Permainan TGT 16

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan kimia pada masa sekarang mempunyai peranan yang sangat

penting dalam kehidupan, karena kimia merupakan ilmu dasar untuk tumbuh

kembangnya teknologi. Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang

dianggap sulit oleh siswa, sehingga siswa kurang tertarik untuk mempelajarinya.

Kesulitan tersebut terkait dengan karakter ilmu kimia itu sendiri dan pengajaran

yang dilakukan oleh guru yang dianggap kurang menarik bagi siswa. Selain itu

siswa cenderung menganggap belajar itu sebagai suatu beban, bukan suatu

kegemaran.

Berdasarkan hasil wawancara yang saya lakukan kepada salah satu guru

kimia di SMA Negeri 12 Medan pada saat observasi, maka dapat saya simpulkan

beberapa kelemahan dalam pembelajaran kimia, yaitu: (1) Pembelajaran masih

didominasi oleh guru, dimana guru menjadi satu-satunya sumber pengetahuan

bagi siswa. (2) Guru masih sering menerapkan metode ceramah sehingga siswa

cepat bosan dan tidak tertarik dengan pembelajaran yang sedang berlangsung. (3)

Siswa hanya menunggu dan menerima pelajaran yang diberikan tanpa ada umpan

balik yang mendalam akan materi yang diberikan sehingga siswa menjadi pasif.

(4) Para guru masih jarang sekali bahkan hampir tidak pernah menggunakan

media pembelajaran dalam menyampaikan materi pelajaran.

Model pembelajaran memegang peranan penting dalam interaksi belajar

mengajar. Salah satu model pembelajaran yang efektif untuk mengikuti kurikulum

yang berlangsung saat ini adalah model pembelajaran kooperatif. Model

pembelajaran kooperatif sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial

yang penuh ketergantungan dengan orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung

jawab bersama, pembagian tugas, dan rasa senasib. Berdasarkan kenyataan itu,

dengan belajar berkelompok secara kooperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk

(12)

Model pembelajaran kooperatif memiliki beberapa variasi pembelajaran dan salah

satunya adalah pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament).

Teams Games Tournament (TGT) adalah salah satu tipe pembelajaran

koopoeratif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang

beranggotakan 4 atau 5 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin,

dan suku atau ras yang berbeda. Dengan adanya heterogenitas anggota kelompok,

diharapkan dapat memotivasi siswa untuk saling membantu antar siswa yang

berkemampuan lebih dengan siswa yang berkemampuan kurang dalam menguasai

materi pelajaran. Teams Games Tournament (TGT) terdiri dari 5 langkah tahapan

yaitu : presentasi di kelas (Class presentation), belajar dalam kelompok (teams),

permainan (games), pertandingan (tournament) dan penghargaan kelompok (team

recognition) (Slavin , 2005). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa metode

pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki dampak positif terhadap kegiatan

belajar mengajar. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Handayani

(2010), dan Milati (2009) menunjukkan bahwa ada pengaruh hasil belajar siswa

yang diajarkan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

Hasil dari penelitian Siahaan (2007), diperoleh nilai rata-rata pada siklus I adalah

56,5% dan nilai rata-rata pada siklus II adalah 79,16%.

Konsep-konsep abstrak khususnya dalam kimia tidak bisa dipahami hanya

dengan membaca buku dan menghapal rumus saja, tetapi juga perlu penalaran

tinggi. Beberapa hasil penelitian menyimpulkan bahwa ketersediaan media belajar

sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Oleh karena itu, selain model

pembelajaran yang tepat juga diperlukan media dalam proses belajar mengajar.

Melalui media pembelajaran bahan pelajaran yang bersifat abstrak menjadi

konkret sehingga mudah dipahami. Media dapat menanamkan konsep dasar yang

benar, nyata dan tepat. Selain itu motivasi belajar siswa juga dapat meningkat

sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat.

(Sanjaya, 2006). Salah satu media pembelajaran yang cocok dengan model

pembelajaran koopertaif tipe TGT menurut peneliti adalah media berbasis

komputer yang menggunakan fasilitas Microsoft Powerpoint. Dewasa ini

(13)

3

latihan (Arsyad, 2002). Komputer berperan sebagai pembantu tambahan dalam

mengajar. Pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran,

latihan, atau kedua-duanya. Banyak ahli pendidikan yang berpendapat bahwa

komputer sebagai media pembelajaran memiliki potensi yang sangat besar untuk

membantu proses pendidikan.

Laju reaksi merupakan materi pokok yang dipelajari di kelas XI SMA

pada semester ganjil. Materi Laju Reaksi adalah materi yang cukup penting dalam

mempelajari pelajaran kimia. Dalam materi Laju Reaksi banyak mengandung

teori yang bersifat abstrak sehingga sukar di pahami oleh siswa. Untuk itu

diperlukan media dan model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana yang

menyenangkan agar siswa dapat lebih memahami materi pelajaran Laju Reaksi.

Dengan menggabungkan media Powerpoint kedalam pembelajaran kooperatif tipe

TGT pada materi pokok Laju Reaksi diharapkan akan memberikan variasi

terhadap penggunaan model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana yang

menyenangkan dan tidak membosankan sehingga pelajaran kimia tersebut mudah

dipahami oleh siswa.

Sesuai dengan uraian di atas penulis ingin melihat apakah ada

“Pengaruh Penggunaan Media Powerpoint dalam Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe TGT Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada

Materi Pokok Laju Reaksi”.

1.2. Ruang Lingkup

Adapun masalah yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini adalah:

1. Sulitnya siswa memahami konsep pelajaran yang bersifat abstrak.

2. Model pembelajaran yang kurang tepat sehingga membuat siswa kurang

berminat untuk mempelajari kimia.

(14)

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan media Powerpoint pada model

pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki pengaruh lebih baik dari model

pembelajaran kooperatif tipe TGT tanpa menggunakan media Powerpoint?

1.4. Batasan masalah

Berdasarkan ruang lingkup masalah yang telah dipaparkan di atas, maka

batasan masalah dalam penelitian ini, antara lain :

1. Penelitian ini dibatasi pada peningkatan hasil belajar siswa kelas XI IPA

SMA Negeri 12 Medan Tahun Ajaran 2012/2013.

2. Materi pokok yang diajarkan pada penelitian ini adalah Laju Reaksi.

3. Model pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah model

pembelajaran kooperatif tipe TGT.

4. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media Powerpoint.

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh

penggunaan media Powerpoint dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT

terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan bagi guru kimia dalam memilih model dan media

pembelajaran yang tepat sehingga diperoleh hasil belajar siswa yang

optimal.

2. Dapat meningkatkan minat belajar siswa terhadap pelajaran kimia

khususnya materi pokok Laju Reaksi.

3. Menjadi bahan masukan bagi peneliti yang ingin meneliti hal yang sejalan

(15)

5

1.7. Defenisi Operasional

1. Model Pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan

prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar tertentu

dan fungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dalam merencanakan

aktivitas belajar mengajar.

2. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang berfokus pada

penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam

memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.

3. Teams Games Tournament (TGT) adalah pembelajaran kooperatif yang

didalamnya terdapat turnamen atau pertandingan pada akhir pelajaran.

Dimana dalam kelompok tersebut siswa digolongkan dari tingkat

kognitifnya yaitu yang berkemampuan rendah, sedang dan tinggi.

4. Powerpoint merupakan software dalam komputer yang digunakan untuk

menambahkan multimedia dalam presentasi/pembelajaran, seperti clip art,

foto animasi, sound, dan movie.

5. Laju reaksi menyatakan laju berkurangnya jumlah reaktan atau

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Adri, M., (2008), Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Pengembangan Media Pembelajaran, http://www.Ilmukomputer.com/Adri.htm (accessed Februari - Maret 2012)

Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Arsyad, A., (2002),Media pembelajaran,PT. Raja Grafindo, Jakarta.

Chang, R., (2005), Kimia Dasar Konsep Konsep dan Inti Edisi Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, S.B., (2002),Psikologi Belajar,Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010),Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi, FMIPA Unimed,, Medan.

Handayani, F., (2010), Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Purwodadi Kabupaten Pasuruan pada Materi Keragaman Bentuk Muka Bumi , Jurnal Penelitian Kependidikan, TH. 20, NO. 2 (accessed Februari-Maret 2012)

Huda, M., (2011), Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Isjoni, (2009), Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok, Alfabeta, Bandung.

Lie, A., (2008), Cooperative Learning : Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas, Cetakan keenam, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

(17)

56

Purba, M., (2008),Kimia untuk SMA Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Rahardjo, B. S., (2008), Kimia Berbasis Eksperimen 2, Penerbit Platinum, Jakarta. Sardiman, A. M., (2009), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali

Pers, Jakarta.

Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Prenada Media Group, Jakarta.

Setiawan, F., (2010), Pembuatan Media Pembelajaran Kimia Berbasis Komputer Pada Pokok Bahasan Termokimia., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Siahaan, Marissa., (2007), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Sub Materi Pokok Hukum I Termodinamika Kelas XII IPA Semester I SMA BTB 1 Balige T.A 2007/2008.,Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Silitonga, P.M., (2009), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA, Unimed, Medan.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Slavin, R.E., (2005),Cooperative Learning, Penerbit Nusa Media, Bandung. Sudjana, (2005),Metoda Statistika, PT. Tarsito, Bandung.

Suyatno, (2009), Menjelajah Pembelajaran Inovatif, Masmedia Buana Pustaka, Jawa Timur.

Wena, Made., (2009),Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tujuan Konseptual Operasional,Bumi Aksara, Jakarta.

Woen, Marselina, (2010), Laju Reaksi PPT, http://Marselina.blogspot.com/2010/02/laju-reaksi-ppt.html (accessed April-Mei 2012)

Wulandari, (2009), Perancangan Media Pembelajaran Kimia Berbasis Komputer dengan Microsoft Powerpoint Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan yang dihadapi mitra kami meliputi efisiensi dalam proses produksi karena keterbatasan ukuran oven dan mikser yang relatif kecil sehingga kalau ada pesanan

Dengan latar belakang masalah seperti tersebut di atas, maka fisioterapi sebagai salah satu tim pelayanan media dapat berperan dalam mengurangi masalah-masalah atau gangguan gerak

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendiskripsikan proses pembelajaran matematika melalui pendekatan konstruktivisme yang dilakukan guru dan untuk mengetahui aktivitas

konsep, menyelesaikan soal, dan memecahkan masalah matematika.. Aktivitas belajar Matematika pada siswa kelas IV SD Negeri I Mojoreno,. Sidoharjo, Wonogiri. Aktivitas siswa

Tahap Aplikasi Adsorben dalam Pemurnian Minyak Goreng Bekas Pakai terdiri dari proses filtrasi minyak goreng bekas pakai yang digunakan pada tahap kajian pengaruh

Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah ini adalah Apakah ada hubungan antara pengetahuan gizi dan sikap anak Sekolah Dasar dalam memilih makanan jajanan di

tersebut dapat meningkatkan aktivitas kitinase dan Peroxydase pada jeringan kalus.  Hal  tersebut  diduga  dapat  terjadi  melalui  (1)  meningkatnya  jumlah 

disarmament and r:too-protiterati;m and mprove gtobal heaiOl , Botti mゥョ ゥセエ・イウ@ agreed thet lJlE partne--sf'lip betv,een their two counlb'1ie-s セ@