• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY DAN DISCOVERY PADA MATERI POKOK CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 4 BINJAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY DAN DISCOVERY PADA MATERI POKOK CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 4 BINJAI."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY DAN DISCOVERY PADA MATERI

POKOK CAHAYA KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 4 BINJAI T.A. 2012/2013

Oleh:

Yuliyanti Kesuma Wardani NIM 409321060

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

rahmat dan karunia-Nya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik

sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi ini berjudul “Perbedaan Hasil

Belajar Siswa Menggunakan Metode Pembelajaran Inquiry Dan Discovery Pada

Materi Pokok Cahaya di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 4 Binjai”. Diajukan

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak

Drs. Eidi Sihombing, M.S sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai

selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada

Bapak Dr.Nurdin Bukit, M.Si ; Bapak Drs.Karya Sinulingga, M.Si ; dan Bapak

Drs.Makmur Sirait, M.Si, sebagai penguji I, II, dan III yang telah memberikan

masukan dan saran-saran mulai perencanaan penelitian sampai selesainya

penyusunan skripsi ini. Kepada Bapak Drs. Juniar Hutahaean, M.Si selaku dosen

pembimbing akademik yang selama ini telah memberikan bimbingan dan

motivasi mulai diterimanya penulis di Jurusan Fisika ini. Kepada Bapak Drs.

Japiten Banjarnahor, M.Pd ; Bapak Drs.Pintor Simamora, M.Si dan Bapak

Drs.Henok Siagian, M.Si yang telah memberikan saran dan bimbingan didalam

penyusunan instrumen penelitian skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis

disampaikan kepada seluruh bapak dan ibu dosen serta staf pegawai jurusan fisika

yang telah banyak membantu selama penyelesaian studi di UNIMED.

Penulis juga mengucapkan terima kasih sampaikan kepada Ibu Agustina

Bangun, S.Pd sebagai Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Binjai dan kepada Ibu Nila

Simbolon, S.Pd selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan

membimbing penulis selama penelitian dan para guru staf administrasi SMP

Negeri 4 Binjai yang telah banyak membantu penulis selam penelitian.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda dan Ibunda

(4)

ajaran serta motivasi yang selama penulis peroleh mulai dari ananda mampu

melihat dunia hingga detik ini, baik itu berupa dukungan tenaga, moril maupun

material. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada adik-adik tercinta Arini

silvia dan Chaidir ali yang selalu mendukung penulis didalam penyusunan skripsi

ini.

Tak lupa penulis juga sampaikan terima kasih kepada sahabat terdekat

penulis (Etri Sucita, Ermawati, Atika Febrina, Irdes Hidayana, Sheila Pratiwi,

Anggi Marwina, Fitri Amelia, Rini Wahyuni, Siska, Rika dan Anak Fisika

Ekstensi 2009 lainnya, yang tak dapat disebutkan satu persatu), atas dukungan dan

motivasi kepada penulis.

Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang

membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini

bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Juli 2013

Penulis,

Yuliyanti Kesuma Wardani

(5)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY DAN DISCOVERY PADA MATERI

POKOK CAHAYA KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 4 BINJAI T.A 2012/2013

YULIYANTI KESUMA WARDANI (NIM 409321060) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa menggunakan metode pembelajaran Inquiry dan metode pembelajaran Discovery pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 4 Binjai T.A 2012/2013.

Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Binjai yang terdiri dari 7 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 25 orang untuk kelas eksperimen A dan 25 orang untuk kelas eksperimen B. Sebelum pembelajaran diberikan terlebih dahulu dilakukan pretes kepada kedua kelas. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar pada materi pokok cahaya dalam bentuk pilihan berganda yang berjumlah 15 soal yang terdiri dari 4 pilihan jawaban. Sebelum tes pilihan berganda diberikan kepada siswa yang hendak diteliti, terlebih dahulu tes diuji validitasnya yaitu dengan menggunakan validitas isi.

Hasil pengelolahan data diperoleh nilai rata – rata pretes kelas eksperimen A adalah 26,67 dengan standar deviasi 11,71 dan nilai rata – rata pretes kelas eksperimen B adalah 26,13 dengan standar deviasi 10,53. Dari uji homogenitas data pretes untuk kedua sampel diperoleh pengujian Fhitung = 1,26 < Ftabel = 1,98

pada taraf signifikansi (α) = 0,10 maka hipotesis nol diterima, kedua kelas sampel

adalah homogen. Setelah diberi perlakuan kepada kedua kelas diperoleh nilai rata – rata postes untuk kelas eksperimen A adalah 56,53 dengan standar deviasi 13,89 dan nilai rata – rata postes untuk kelas eksperimen B adalah 48,53 dengan standart

deviasi 12,98. Dari hasil pengujian dengan uji t pada taraf signifikansi (α) = 0,05

dengan dk 48 diperoleh thitung = 2,126 > ttabel = 2,012 maka hipotesis altenatif (Ha)

(6)

vi

DAFTAR ISI

Lembaran Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1Latar Belakang Masalah 1

1.2Identifikasi Masalah 4

1.3Batasan Masalah 5

1.4Rumusan Masalah 5

1.5Tujuan Penelitian 5

1.6Manfaat Penelitian 6

1.7Defenisi Operasional 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1 Kajian Teoritis 7

2.1.1 Pengertian Belajar 7

2.1.2 Makna Mengajar 7

2.1.3 Aktivitas Belajara 8

2.1.4 Hasil Belajar 9

2.1.5 Metode Belajar 11

2.1.6 Variabel 12

2.1.7 Perbedaan Metode Pembelajaran Inquiry dengan Discovery 12

2.1.8 Kajian Pokok Bahasan 17

2.1.8.1 Pemantulan Cahaya 17

2.1.8.2 Cermin 19

2.1.8.3 Pembiasan Cahaya 23

2.1.8.4 Lensa 24

2.1.9 Kerangka Konseptual 27

2.2 Hipotesis Penelitian 27

BAB III. METODE PENELITIAN 29

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 29

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 29

3.2.1 Populasi Penelitian 29

3.2.2 Sampel Penelitian 29

3.3 Variabel Penelitian 29

3.4 Jenis dan Desain Penelitian 29

3.4.1 Jenis Penelitian 29

(7)

vii

3.5 Prosedur Penelitian 30

3.6 Instrumen Penelitian 33

3.7 Teknik Analisa Data 34

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37

4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian 37

4.1.1 Data Nilai Pretes 37

4.1.2 Data Nilai Postes 38

4.1.3 Uji Persyaratan Analisis Data 40

4.1.3.1 Uji Normalitas 40

4.1.3.2 Uji Homogenitas 40

4.1.4 Pengujian Hipotesis 41

4.1.5 Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa 41

4.1.6 Penilaian Kinerja Siswa 42

4.1.7 Penilaian Afektif Siswa 43

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 46

5.1 Kesimpulan 46

5.2 Saran 46

(8)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tahap Pembelajaran Inquiry 14

Tabel 2.2 Tahap Pembelajaran Discovery 16

Tabel 3.1. Two Group Pretest – Postes Design 30

Tabel 3.2. Spesifikasi Tes Hasil Belajar 33

Tabel 4.1 Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen A dan B 37 Tabel 4.2 Data Nilai Postes Kelas Eksperimen A dan B 38 Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata, Standart

Deviasi dan Varians 39

Tabel 4.4 Ringkasan Hasil uji Normalitas 40

Tabel 4.5 Ringkasan Uji t 41

Tabel 4.6 Kriteria dan Nilai Persen Aktivitas 41

(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hieraki ranah kognitif menurut revisi taksonomi Bloom 9

Gambar 2.2 Jenis pemantulan 19

Gambar 2.3 Skema percobaan untuk mengidentifikasi sifat 19 pemantulan cahaya

Gambar 2.4 Skema percobaan untuk memperoleh bayangan 20 pada cermin datar

Gambar 2.5 Pembentukan bayangan pada cermin datar 21 Gambar 2.6 Sinar-Sinar Istimewa Cermin Cekung 22 Gambar 2.7 Pembentukkan bayangan pada cermin cekung 22 Gambar 2.8 Sinar-Sinar Istimewa Cermin Cembung 23 Gambar 2.9 Pembentukan Bayangan Cermin Cembung 23

Gambar 2.10 Hukum Snellius 24

Gambar 2.11 Jenis-Jenis Lensa 25

Gambar 2.12 Sifat Lensa Cembung 25

Gambar 2.13 Sinar – Sinar Istimewa Lensa Cembung 26

Gambar 2.14 Sifat Lensa Cekung 26

Gambar 2.15 Sinar-Sinar Istimewa Lensa Cekung 27

Gambar 3.1 Tahapan Penelitian 32

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 50 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 64 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 78

Lampiran 4. Lembar Kegiatan Siswa 1 92

Lampiran 5. Lembar Kegiatan Siswa 2 94

Lampiran 6. Lembar Kegiatan Siswa 3 96

Lampiran 7. Penilaian Afektif 98

Lampiran 8. Penilaian Kerja 101

Lampiran 9. Tes Uji Kemampuan Hasil Belajar Siswa 105

Lampiran 10. Soal-Soal Tes Hasil Belajar 114

Lampiran 11. Data Pretes Kelas Eksperimen A 118

Lampiran 12. Data Postes Kelas Eksperimen A 119

Lampiran 13. Data Pretes Kelas Eksperimen B 120

Lampiran 14. Data Postes Kelas Eksperimen B 121

Lampiran 15. Hasil Belajar Siswa Eksperimen A dan B 122 Lampiran 16. Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standart Deviasi 124

Lampiran 17. Uji Normalitas 127

Lampiran 18. Uji Homogenitas 131

Lampiran 19. Uji Hipotesis 132

Lampiran 20. Hasil Observasi aktivitas Siswa 135 Lampiran 21. Pendoman Penskoran Observasi aktivitas Siswa 147

Lampiran 22. Angket 148

Lampiran 23. Dokumentasi 151

Lampiran 24. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 154 Lampiran 25. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z 155 Lampiran 26. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 156 Lampiran 27. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 157

(11)

1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan sumber

daya manusia. Manusia yang berkualitas memiliki karakteristik tertentu seperti

wawasan pengetahuan yang luas, kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan

sehari-hari yang dihadapinya, dan perilaku positif terhadap lingkungan sosial

maupun lingkungan alam sekitar lainnya. Menurut Sagala (2009 : 3), pendidikan

dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi

manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat

dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada. Pada dasarnya

pendidikan adalah usaha manusia (pendidik) untuk dengan penuh tanggung jawab

membimbing anak-anak didik menjadi kedewasaan.

Fisika merupakan salah satu cabang sains yang diajarkan di tingkat

pendidikan dasar dan menengah, merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat

menarik untuk dipelajari. Fisika adalah sains atau ilmu yang mempelajari gejala

alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Dalam

pembelajaran fisika guru dituntut untuk dapat membuat siswa memahami akan

gejala-gejala fisis yang diukur, memahami simbol serta besaran-besaran yang ada

dalam fisika. Untuk itu seorang guru harus mampu memilih metode yang tepat

pada materi yang akan diajarkan. Penerapan metode pembelajaran yang

digunakan guru sewaktu mengajar sudah disesuaikan dengan kebutuhan siswa,

tetapi kurang maksimal. Kita ketahui bahwa pemilihan metode yang digunakan

sangat berguna untuk meningkatkan hasil belajar siswa, oleh karena itu pemilihan

metode pembelajaran merupakan salah satu cara membangkitkan minat siswa

dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru fisika di SMP N

4 Binjai, Nila Simbolon diperoleh bahwa hasil belajar siswa dalam sehari-hari

masih rendah. Dalam proses pembelajaran guru sering menggunakan metode

diskusi, tanya jawab dan demonstrasi. Jika siswa diajarkan secara teori, maka

(12)

2

dalam pembelajaran fisika. Bila siswa diajak ke laboratorium maka minat siswa

terhadap fisika akan muncul dan siswa akan menjadi lebih aktif, tetapi guru

membawa siswa ke laboratorium jika ada meteri yang mewajibkan siswa itu

bereksperimen, fasilitas alat yang kurang memadai dan waktu yang tidak cukup.

Hasil observasi yang dilaksanakan di SMP Negeri 4 Binjai pada tanggal

8 Januari 2013, dari hasil angket yang disebarkan kepada 30 siswa kelas VIII

diperoleh data bahwa 20 orang mengatakan tidak suka pelajaran fisika dan

menganggap fisika itu sulit dan kurang menarik. Berdasarkan angket juga

diperoleh bahwa 18 orang menyatakan jarang membaca buku fisika sebelum

diajarkan dan 17 orang menyatakan jarang mengulangi pelajaran di rumah. Sekitar

13 orang siswa menginginkan belajar fisika dengan pratikum dan demonstrasi, 11

orang siswa menginginkan belajar fisika dengan cara mengerjakan soal dan

diskusi kelompok dan selebihnya ingin belajar fisika dengan cara bermain sambil

belajar. Guru dalam mengajar hanya mencatat dan mengerjakan soal saja, ini

dapat dilihat dari angket bahwa 19 orang mengatakan mencatat dan mengerjakan

soal, 8 orang mengatakan berdiskusi dan tanya jawab dan sisanya mengatakan

melakukan demonstrasi. Siswa kurang dilibatkan dalam proses pembelajaran.

Aktivitas yang dialami siswa dalam proses pembelajaran hanya menekankan pada

mendengar, mencatat, mengingat dan mengerjakan soal sehingga minat siswa

terhadap pelajaran fisika kurang dan membosankan. Siswa menganggap pelajaran

fisika sulit dan kurang menarik sehingga sebagian besar siswa tidak menyukai

pelajaran fisika. Sumber belajar siswa berupa suatu kendala dalam proses

pembelajaran karena siswa hanya memegang dua sumber belajar yaitu buku paket

fisika dan lks. Untuk itu dalam penelitian, peneliti ingin menggunakan metode

inquiry dan discovery untuk mengetahui hasil belajar siswa.

Penelitian Istianto, D.,dkk (2012 : 1), dikatakan bahwa Penggunaan

metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V

sekolah dasar. Hal tersebut ditunjukkan pada kegiatan pre-test atau tes awal, siswa

yang mencapai nilai hasil belajar ≥ KKM baru mencapai 40% atau sebanyak 6

siswa. Peningkatan hasil belajar matematika dari pratindakan mencapai 40%, di

(13)

3

penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode inkuiri dalam

pembelajaran matematika sudah sesuai skenario dan dapat meningkatkan hasil

belajar matematika siswa kelas V SD Negeri Indrosari tahun ajaran 2011/2012.

Penelitian Aisya (2009 : 29), dikatakan bahwa hasil yang diperoleh skor

rata-rata hasil belajar fisika menggunakan metode discovery sebesar 13,74 dengan

standar deviasi 2,14 berada pada kategori cukup. Sedangkan skor rata-rata secara

konvensional sebesar 9,33 dengan standar deviasi 2,39 berada pada kategori

kurang. Pada proses pembelajaran ternyata siswa yang diajar dengan metode

pembelajaran discovery lebih termotivasi untuk menyelesaikan masalah-masalah

yang diberikan dan lebih senang dibandingkan dengan siswa yang diajar secara

konvensional. Sehingga ketika dites ternyata hasilnya metode discovery

cenderung lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran secara konvensional.

Penelitian Darma M. Sidabutar (2012 : 38), menujukkan bahwa nilai

rata-rata pretest kelas eksperimen adalah 40,72 setelah diberikan perlakuan

dengan metode inquiry diperoleh hasil belajar sebesar 70,72. Sedangkan nilai

rata-rata pretest kelas kontrol adalah 39,77 setelah diberikan perlakuan dengan

pembelajaran konvensional diperoleh hasil belajar sebesar 63,33. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen dengan metode inquiry lebih tinggi

daripada kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional dengan perbedaan

peningkatan nilai hasil belajar sebesar 12%, yang dilakukan dengan cara a)

membagi siswa dalam beberapa kelompok, b) mengajukan permasalahan untuk di

diskusikan, c) menbagi LKS dan membimbing siswa dalam merancang percobaan.

Kelemahan dari penelitian ini adalah kurangnya kerjasama siswa dalam kelompok

belajar, hal ini disebabkan oleh kebiasaan belajar siswa sebelumnya.

Penelitian Tumpak alfredo (2010 : 42), menunjukkan bahwa hasil pretest

diperoleh nilai rata-rata kemampuan siswa pada kelas eksperimen adalah sebesar

29,41 sedangkan pada kelas kontrol adalah sebesar 29,06. Kemudian pada kedua

sampel diberikan perlakuan yang berbeda yaitu pada kelas eksperimen di terapkan

metode discovery dan diperoleh nilai rata-rata posttest adalah 71,03 sedangkan

pada kelas kontrol menggunakan metode ceramah dan diskusi dan diperoleh nilai

(14)

4

diberikan pembelajaran discovery lebih baik dari siswa yang diberi pembelajaran

dengan metode ceramah, yang dilakukan dengan cara a) membagi siswa dalam

kelompok, b) melakukan percobaan c) mendiskusikan masalah yang dihadapi, d)

setiap anggota kelompok memberikan pendapat atas permasalahan yang dibahas

dan terjadi perdebatan kecil yang terjadi antar anggota kelompok yang akhirnya

mengarah kepada satu kesimpulan. Kelemahan penelitian ini adalah masih

terdapat 2-3 orang yang kurang berpartisipasi dalam mengeluarkan pendapat

ataupun melakukan percobaan, kurangnya kerjasama antara sesama kelompok dan

siswa ribut saat melakukan percobaan.

Berdasarkan penelitian-penelitian di atas disimpulkan bahwa penerapan

metode inqury dan discovery merupakan metode yang sesuai dalam proses

pembelajaran, ini terlihat dari nilai pretest dan posttest siswa dan terlihat juga dari

keaktifan siswa, maka dalam penelitian ini dilakukan dengan cara a) membagi

siswa dalam kelompok belajar yang terdiri dari 3-4 orang tiap kelompok, b)

membagikan LKS, c) melakukan percobaan yang terdapat pada LKS, d)

mendiskusikan masalah yang ada, e) memberikan pendapat atas permasalahan

yang dibahas. Sehingga ditarik judul penelitian “Perbedaan Hasil Belajar Siswa

Menggunakan Metode Pembelajaran Inquiry dan Discovery pada Materi Pokok Cahaya kelas VIII Semester II SMP Negeri 4 Binjai T.A 2012-2013 ”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi

identifikasi masalah adalah:

1. Kurangnya minat siswa terhadap pelajaran fisika

2. Siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit dan kurang

menarik.

3. Alat laboratorium kurang memadai dan waktu yang tidak cukup

4. Penerapan metode yang kurang maksimal.

(15)

5

1.3 Batasan Masalah

Sehubungan dengan banyaknya permasalahan dan juga keterbatasan

kemampuan yang dimiliki penulis, maka penulis membatasi masalah sebagai

berikut :

1. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode inquiry dan

discovery

2. Hasil belajar fisika siswa kelas VIII semester II SMP Negeri 4 Binjai

pada materi pokok cahaya tahun ajaran 2012/2013.

3. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII semester II SMP Negeri 4

Binjai tahun ajaran 2012/2013.

1.4 Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah

adalah

1 Bagaimana aktivitas proses pembelajaran dengan menggunakan metode

pembelajaran inquiry dan discovery pada materi pokok cahaya kelas VIII

semester II SMP Negeri 4 Binjai T.A 2012-2013?

2 Berapa tingkat keberhasilan siswa menggunakan metode pembelajaran

inquiry dan discovery pada materi pokok cahaya kelas VIII semester II

SMP Negeri 4 Binjai T.A 2012-2013?

3 Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa menggunakan metode

pembelajaran inquiry dan discovery pada materi pokok cahaya kelas VIII

semester II SMP Negeri 4 Binjai T.A 2012-2013?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Mengetahui aktivitas proses pembelajaran dengan menggunakan metode

pembelajaran inquiry dan metode pembelajaran discovery.

2. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa menggunakan metode

(16)

6

3. Mengetahui adanya perbedaan hasil belajar siswa menggunakan metode

pembelajaran inquiry dan metode pembelajaran discovery.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian ini adalah :

1 Sebagai informasi hasil belajar dengan menggunakan metode

pembelajaran inquiry dan metode discovery.

2 Sebagai alternative pemilihan metode pembelajaran berikutnya

1.7 Defenisi Operasional

1. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

ia menerima pengalaman belajarnya.

2. Metode pembelajaran inquiry berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang

melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan

menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat

merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri

3. Metode pembelajaran discovery adalah belajar mencari dan menemukan

sendiri informasi. Dalam sistem belajar mengajar ini guru menyajikan

bahan pelajaran tidak dalam bentuk yang final, tetapi anak didik diberi

peluang untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan

(17)

46

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Selama proses pembelajaran, untuk kelas eksperimen A diperoleh hasil

rata-rata observasi aktivitas belajar siswa setelah menerapkan metode inquiry

sebesar 75% mendapat kategori aktif dan untuk kelas eksperimen B diperoleh

hasil rata-rata observasi aktivitas belajar siswa setelah menerapkan metode

discovery sebesar 70% mendapat kategori cukup aktif. Melalui data observasi

aktivitas belajar siswa menggunakan metode inquiry lebih aktif dibandingkan

aktivitas belajar siswa menggunakan metode discovery.

2. Nilai rata-rata pretes yang diperoleh dikelas eksperimen A sebesar 26,67 dan

dikelas eksperimen B sebesar 26,13. Setelah diberi perlakuan yang berbeda di

kedua kelas, nilai rata-rata postes yang diperoleh dikelas eksperimen A

menggunakan metode inquiry sebesar 56,63 dan nilai rata-rata postes yang

diperoleh dikelas eksperimen B menggunakan metode discovery sebesar 48,53.

Hasil data ini menunjukkan bahwa sampel yang telah diberi perlakuan yang

berbeda, hasil belajarnya meningkat.

3. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa ada perbedaan yang

signifikan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran

inquiry dan discovery pada materi pokok cahaya kelas VIII semester II SMP

Negeri 4 Binjai T.A 2012-2013.

5.2 Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak

lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Kepada peneliti selanjutnya jika ingin meneliti metode inquiry dan discovery

(18)

47

menjadi 70 menit sehingga siswa lebih efektif lagi dan di kegiatan penutup

sebaiknya waktu yang digunakan 5 menit.

2. Kepada peneliti selanjutnya lebih menguasai dalam pembagian kelompok,

sebaiknya jumlah siswa dalam tiap kelompok 3 siswa agar siswa lebih

konsentrasi dalam melakukan pratikum dan seluruh anggota kelompok ikut

aktif.

3. Kepada peneliti selanjutnya hendaknya memperhatikan ketersedian alat dan

(19)

48

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, (2009), Peranan Metode Discovery Dalam Pembelajaran Fisika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 30 Makassar, JSPF Vol. 8, Januari 2009

Alfredo, Tumpak, (2010), Pengaruh Metode Discovery Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Dinamis Kelas IX Semester I SMP Negeri 6 Pematangsiantar T.A 2009/2010 Jurusan Fisika FMIPA Unimed., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Arikunto, S., (2009) , Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta

Bangkititahermawati, (2012), Pembelajaran Inquiry dan Discovery, diakses (http://bangkititahermawati.wordpress.com/ipa-kelas-vii/pembelajaran-inquiry-dan-discovery/5.42)

David, R.K., (2012), Kemampuan Kognitif Menurut Revisi Taksonomi Bloom, http://myunanto.staff.gunadarma.ac.id, (Diakses Sabtu, 27 Oktober 2012, 4:08 pm)

Djamarah, S.B., (2010), Strategi Belajar Mengajar, PT Rineka Cipta, Jakarta

Fathurrohman, P., (2007), Strategi Belajar Mengajar, PT Refika Aditama, Bandung

Istianto, D.,dkk, (2012), Penggunaan Metode Inkuiri dalam Peningkatan Hasil Belajar Matematika di Kelas V Sekolah Dasar , diakses

(http://scrib.com/doc/120910953/jurnal-Metode-Inkuiri-Dalam-Peningkatan-Hasil-Belajar)

Kanginan, M., (2006), Fisika untuk SMP Kelas VIII, Erlangga, Jakarta

Karim, S., (2008), Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar Kelas VIII, Pusat Perbukuan, Jakarta

Sardiman, (2009), Interaksi Dan Motivasi Belajar-Mengajar, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

(20)

49

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mepengaruhinya, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta

Suryosubroto, B., (2002), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta

Sutrisno, J., (2008), Pengaruh Metode Pembelajaran Inquiry dalam belajar Sains terhadap Motivasi Belajar Siswa, http://www.erlangga.co.id, Artikel, (Diakses pada tanggal 25 Maret 2008, 17:32)

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung

Sugiono, (2009), Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung

Syaiful. S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung

Gambar

Tabel 2.1 Tahap Pembelajaran Inquiry Tabel 2.2 Tahap Pembelajaran Discovery

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan struktur yang membangun novel Geni Jora karya Abidah El Khalieqy; (2) mendeskripsikan aspek kepribadian

1 Menampilkan data secara detail dari baris data yang dipilih pada halaman lokasi atau hasil pencarian Halaman lokasi Pengguna meng-klik link ‘View’ Menampilkan

Untuk hasil analisa LQ di Propinsi DIY dalam kurun waktu 1995-2003, sektor- sektor ekonomi yang menjadi basis atau andalan dengan nilai lebih dari 1 (LQ &gt; 1) dan yang

Dengan membandingkan nilai sumbangan relatif dan efektif nampak bahwa variabel pengalaman mengajar memiliki pengaruh yang lebih tinggi terhadap kinerja guru

Sempitnya lahan, terbatasnya kesempatan kerja non pertanian, pendapatan yang rendah di daerah asal, variasi jenis pekerjaan di daerah tujuan, pendapatan yang tinggi, serta

Dari analisis dan pembahasan hasil penelitian tindakan kelas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan model active learning tipe Think-Pair-Share pada mata

lubang tanam menghasilkan tanaman yang nyata lebih tinggi daripada jumlah. bibit satu atau dua bibit per lubang tanam, tetapi tidak berbeda nyata

Korelasi Antara C-Reactive Protein (CRP) Dan Apolipoprotein B Pada Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Hipertensi.. Pembimbing