• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI FLASH DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI FLASH DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI FLASH DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID

Oleh :

Rizky Mulia Sari Harahap NIM 408331043

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Pengaruh Penggunaan Media Animasi Flash Dalam Pembelajaran Koperatif Tipe

STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan

Koloid”. Adapun penyusunan skripisi ini merupakan salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada bapak

Drs.Amser Simanjuntak,M.Pd sebagai dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal seminar

proposal, pelaksanaan penelitian sampai dengan pengolahan data hingga

penyusunan skripsi ini dapat selesai. Ucapan terima kasih juga disampaikan

kepada bapak Drs.M.M.Tambunan,M.Pd, bapak Prof.Dr.Suharta,M.Si, dan bapak

Drs.Asep Wahyu Nugraha,M.Si yang telah memberikan masukan dan saran-saran

demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini.

Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta staff pegawai

jurusan kimia yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan dan membantu

penulis selama proses perkuliahan. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada

Bapak Drs.Sudirman,SP.M.Si selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Medan dan

Ibu T.Purba, S.Pd selaku guru kimia serta siswa siswi yang telah banyak

membantu penulis selama penelitian.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada Ayahanda dan Ibunda yang telah banyak mencucurkan keringat dan tidak

pernah lelah memanjatkan doa demi selesainya studi penulis, serta adik – adik

saya (Khairul,Junita,Rahma) yang sudah berdoa memberi dorongan dan semangat

(3)

v

disampaikan kepada teman-teman seperjuangan semua khususnya Siti, Hilda, ,

Marisa serta teman-teman kelas Eks 2008 semua.

Kepada sahabat terbaik yang banyak membantu, Kak Zizah,Kak Astrivo,

Jehan,Winda,Nuvi,Fifa yang telah mengalirkan do’anya kepada penulis untuk

kelancaran pendidikan penulis, serta menyelesaikan skripsi ini. Teristimewa

kepada Abang M.Nahyan yang selalu memberikan perhatian, kasih sayang, cinta

dan motivasi untuk penulis. Demikan juga Kepada ibu Sunarni dan teman –

teman Ikatan Muda-Mudi Dusun II Sei Rotan,serta kepada semua pihak yang

tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu.

Penulis menyadari masih banyak kelemahan dalam penyusunan skripsi ini

baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Namun, penulis telah berupaya

dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

skripsi ini. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan terlebih kepada para peneliti berikutnya dalam melakukan

pengembangan penelitian.

Medan, Juli 2012 Penulis

(4)

iii

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI FLASH DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS

ACHIEMENT DIVISION(STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK

BAHASAAN SISTEM KOLOID Rizky Mulia Sari (NIM. 408331043)

ABSTRAK

(5)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembaran Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 4

1.3.Batasan Masalah 4

1.4.Rumusan Masalah 5

1.5.Tujuan Penelitian 5

1.6.Manfaat Penelitian 5

1.7.Defenisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1.Model Pembelajaran 8

2.1.1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif 8

2.1.2. Model Pembelajaran Kooperatif 8

2.1.2.1.Pengertian Model Pembelajaran 8

2.1.2.2.Unsur Dalam Pembelajaran Kooperatif 9

2.1.2.3.Keunggulan Dan Kelemahan Kooperatif 9

2.1.3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 10

2.1.3.1.Langkah-langkah Kooperatif Tipe STAD 11

(6)

vii

2.2. Media Pembelajaran 13

2.2.1. Pengertian Media 13

2.2.2. Fungsi Media Pembelajaran 14

2.2.3. Komputer Sebagai Media Pembelajaran 16

2.2.4. Animasi Flash Dalam Pembelajaran Kimia 17

2.2.5. Kelebihan Flash Sebagai Media Presentasi 17

2.3. Sistem Koloid 18

2.3.1. Pengertian Sistem koloid 18

2.3.2. Jenis-Jenis Koloid 20

2.3.3. Sifat-Sifat Koloid 22

2.3.4. Pembuatan Koloid 25

2.3.5. Peranan Koloid Dalam Kehidupan 28

2.4. Kerangka Konseptual 29

2.5. Hipotesis Penelitian 30

2.5.1. Hipotesis Verbal 31

2.5.2. Hipotesis Statistik 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 32

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 32

3.2.1. Populasi 32

3.2.2. Sampel Penelitian 32

3.3. Variabel Penelitian 32

3.4. Instrumen Penelitian 33

3.4.1. Test 33

3.4.2. Non-Test 35

3.5. Standarisai Instrumen Penelitian 36

3.5.1. Validitas Test 36

3.5.2. Reabilitas Test 37

3.5.3. Tingkat Kesukaran Test 37

3.5.4. Daya Pembeda Test 38

(7)

viii

3.7. Desain Penelitian 41

3.8. Teknik Pengumpulan Data 42

3.9. Teknik Analisis Data 42

3.9.1. Uji Normalitas Data Dengan Uji Liliefors 43

3.9.2. Uji Homogenitas Data 44

3.9.3. Pengujian Hipotesis Penelitian 44

3.9.4. Peningkatan Hasil Belajar 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 46

4.1. Hasil Penelitian 46

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 46

4.1.2 Data Hasil Belajar Penelitian 47

4.1.3 Uji Prasyaratan Analisis Data 48

4.1.3.1 Uji Normalitas Data 48

4.1.3.2 Uji Homogenitas Data 49

4.1.4. Uji Hipotesis 49

4.1.5 Peningkatan Hasil Belajar 50

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 55

5.1. Kesimpulan 55

5.2. Saran 55

(8)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif STAD 11

Tabel 2.2. Perbedaan Koloid, Larutan dan Suspensi 20

Tabel 2.3. Jenis-Jenis Koloid 21

Tabel 2.4. Perbandingan sifat sol hidrofil & hidrofob 24

Tabel 2.5. Aplikasi Koloid 28

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Instrumen 34

Tabel 3.2. Pedoman Penskoran Observasi Keaktifan Belajar Siswa 35

Table 3.3. Rancangan Penelitian 39

Tabel 3.4. Tahapan Penelitian 40

Tabel 3.5. Teknik Pengumpulan Data 42

Tabel 4.1. Rata-rata,simpangan baku dan peningkatan Hasil belajar siswa 47

Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas Data 48

Tabel 4.3. Hasil Uji Homogenitas Data 49

Tabel 4.4. Hasil Uji Hipotesis Data Gain 50

Tabel 4.5. Data Rata-rata Gain Kelas Eksperimen I dan II 50

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Bagan Cara Pembuatan Koloid 25

(10)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 RPP Kelas Eksperimen 1 58

Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen 2 70

Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Sebelum Validasi 80

Lampiran 4 Instrumen Soal Sebelum Validasi 81

Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen 92

Lampiran 6 Perhitungan Validitas Tes 94

Lampiran 7 Perhitungan Realibilitas Tes 97

Lampiran 8 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 100

Lampiran 9 Perhitungan Daya Pembeda Tes 103

Lampiran 10 Instrument Penelitian yang divalidkan 105

Lampiran 11 Kunci Jawaban Instrumen Setelah Validasi 110

Lampiran 12 Media 111

Lampiran 13 Lembar Kerja Diskusi 116

Lampiran 14 Jawaban Lembar Kerja Diskusi 119

Lampiran 15 Deskripsi Data Penelitian Hasil Belajar 124

Lampiran 16 Perhitungan Rata-rata Standar Deviasi Pre-Post Test 129

Lampiran 17 Perhitungan Normalitas Pre-Post Test 131

Lampiran 18 Perhitungan Homogenitas Pre-Post Test 135

Lampiran 19 Pedoman Penskoran 138

Lampiran 20 Tabel Aktivitas Belajar Siswa 139

Lampiran 21 Data Aktivitas Belajar Siswa 145

Lampiran 22 Perhitungan Gain (Peningkatan Hasil Belajar) 147

Lampiran 23 Uji Normalitas Gain Kelas Eksperimen I dan II 151

(11)

xii

Lampiran 25 Uji Hipotesis 155

Lampiran 26 Tabel Nilai r –Product Moment 158

Lampiran 27 Tabel Nilai Kritis Uji Liliefors 159

Lampiran 28 Tabel F (Nilai Kritis Distribusi F) 161

Lampiran 29 Tabel Nilai-nilai Distribusi F 162

Lampiran 30 Dokumentasi Penelitian 163

(12)

ii

RIWAYAT HIDUP

Rizky Mulia Sari dilahirkan di Kota Medan pada tanggal 27 Desember

1989. Ayah bernama Zainuddin Harahap dan Ibu bernama Normawati Dalimunte,

dan merupakan anak Pertama dari Empat bersaudara. Pada tahun 1996, penulis

masuk SD Taman Harapan, dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002, penulis

melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 12 Medan dan lulus pada tahun 2005.

Kemudian pada tahun 2005 penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 8

Medan dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis diterima di program

studi pendidikan kimia jurusan kimia, fakultas matematika dan ilmu pengetahuan

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pendidikan sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara

dan bangsa,karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan

mengembangkan kualitas sumber daya manusia.Pendidikan adalah usaha sadar

dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia (Djamarah,2002).

Pendidikan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan

sumber daya manusia sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

yang menuntun manusia untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Peran guru dalam pembelajaran adalah fasilitator, mediator, dan

pembimbing. Dalam proses pembelajaran, keberhasilan pembelajaran diukur

berdasarkan pada ketercapaian kompetensi yang ditetapkan sejak awal kegiatan

pembelajaran. Guru dan siswa harus bekerja sama sedemikian rupa, saling

mendukung sehingga memungkinkan tercapainya kompetensi yang ditetapkan.

Untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar diperlukan langkah-langkah agar

tujuan yang ditetapkan dapat dicapai. Unsur yang amat penting dalam suatu

proses belajar-mengajar adalah metode mengajar dan media pengajaran yang

sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan, kedua aspek ini saling berkaitan.

Kecenderungan sikap guru yang memberikan pelajaran kimia dengan

ceramah, mengajak siswa untuk membaca bahan ajar dan menghafalkannya

cenderung membuat siswa merasa bosan, jengkel dan tidak adanya kemauan

dalam benak siswa untuk mendalaminya. Guru dapat membuat siswa merasa

tertarik dan termotivasi dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan

menggunakan media dan metode pembelajaran yang berbeda dan menarik karena

pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan

rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi

(14)

2

Kenyataan di lapangan dengan tuntutan keprofesionalan guru, masih

didapatkan persoalan yaitu banyak guru yang minim pengetahuan tentang media

pembelajaran sebagai sarana penunjang keberhasilan pembelajaran. Di sisi lain

ada beberapa guru yang sudah memanfaatkan media pembelajaran, namun bentuk

dan modelnya sudah ketinggalan zaman atau keberhasilannya belum memuaskan

(Winarji, 2009).

Menurut hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran, SMA

Negeri 8 Medan yang dilaksanakan pada tanggal 07 Februari 2012. Hasil yang

diperoleh melalui wawancara dengan guru mata pelajaran kimia diperoleh data

hasil belajar kimia siswa yang dicapai pada umumnya masih rendah.Fakta ini

diperoleh dari data penilaian ujian semester pada untuk siswa kelas XI T.P

2010/2011 dengan nilai antara 60 – 80 dan nilai rata-rata kelas 68, sedangkan

KKM kimia di sekolah ini adalah nilai 70, meskipun KKM sudah tercapai, namun

nilai yang diperoleh siswa sudah ada nilai tambahan dari guru yaitu penilaian

guru terhadap tugas pribadi/kelompok, kehadiran siswa, dan disiplin

siswa.Rendahnya nilai kimia siswa, disebabkan siswa kurang paham dengan

materi yang disampaikan kepadanya. Dari faktor utama penyebab kurangnya hasil

belajar siswa dalam belajar kimia maka perlu usaha peningkatan hasil belajar

yaitu dengan menambah variasi model pembelajaran, serta media pembelajaran

yang menarik atau menyenangkan. Salah satu model pembelajaran kooperatif

merupakan tindakan pemecahan yang dilakukan karena dapat meningkatkan

kemajuan belajar, sikap siswa yang lebih positif, menambah motivasi dan percaya

diri serta menambah rasa senang.

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam

menyampaikan pokok bahasan Sistem Koloid adalah model pembelajaran

kooperatif tipe Student Teams Achiement Division (STAD).

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD ialah salah satu model

pembelajaran yang berguna untuk menumbuhkan kemampuan kerja

(15)

3

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh wahyuni (2007) menunjukan

bahwa penyampaian materi pembelajaran kimia tentang larutan elektrolit dan non

elektrolit yang menggunakan strategi belajar kooperatif Tipe STAD

menunujukan adanya pengaruh signifikan.Demikian juga hasil penelitian sri dewi

kartini (2005) pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan bantuan

media peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasaan struktur

atom menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan.Hal ini juga terbukti dari

hasil penelitian nina karmila lubis (2005) menunjukkan hasil belajar siswa dengan

media Handout pada pokok bahasaan zat radioaktif sebesar 14%.Hasil penelitian

Ellys S.Nainggolan (2010) melalui penerapan kontruktivisme dengan

pembelajaran kooperatif Tipe STAD menggunakan handout pada pokok bahasaan

sistem koloid juga menunjukan adanya pengaruh yang signifikan.

Pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD ini akan lebih menarik

jika disajikan dengan media. Salah satu media yang dapat digunakan ialah

animasi flash.

Salah satu media yang dapat digunakan untuk membantu kegiatan

pembelajaran adalah media komputer. Komputer dapat bekerja atau dijalankan

karena ada software/program di dalamnya. Software yang dapat diterapkan dalam

pembelajaran, misalnya dalam pembelajaran multimedia, adalah microsoft office,

software design photo, editing film dan macromedia flash. Dengan menginstal berbagai software tersebut, kita dapat membuat media pelajaran yang dapat

membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan inovatif. (Rida, 2008)

Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang,benda)

yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang (Kamus

Besar Bahasa Indonesia, 2002: 849). Mengacu dari pengertian tersebut, pengaruh

adalah akibat atau hasil dari penerapan sesuatu model dan media pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul ”Pengaruh Penggunaan Media Animasi Flash Dalam

(16)

4

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di atas maka dapat di

identifikasikan beberapa masalah,sebagai berikut :

1. Apakah pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan

mengembangkan kualitas sumber daya manusia?

2. Mengapa masih banyak guru yang belum menggunakan model

pembelajaran yang variatif dan menarik?

3. Bagaimanakah Peningkatan hasil belajar siswa yang dicapai yang

dibelajarkan dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media

animasi flash dan tanpa media animasi flash?

4. Apakah penggunaan Animasi flash dalam pembelajaran kooperatif tipe

STAD dapat lebih melibatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran?

5. Adakah pengaruh penggunaan Animasi flash dalam pembelajaran

kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa SMA

pada pokok bahasan sistem koloid?

1.3 Batasan Masalah

Agar ruang lingkup penelitian tidak terlalu luas, perlu dilakukan

pembatasan masalah. Dalam penelitian ini, masalah dibatasi dalam ruang

lingkup :

• Model pembelajaran yang diterapkan adalah model pembelajaran

kooperatif tipe STAD.

Media pembelajaran yang digunakan adalah Animasi Flash.

• Pada pokok bahasan Sistem Koloid yang membahas tentang

Pengertian koloid,jenis-jenis koloid,sifat–sifat koloid,pembuatan

koloid,dan aplikasi koloid dalam kehidupan sehari-hari.

• Penelitian ini hanya dilakukan pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Medan yaitu kelas XI IPA2 dan kelas XI IPA4.

(17)

5

1.4 Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari identifikasi dan batasan masalah di atas yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada pengaruh penggunaan media animasi flash dalam

pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar kimia siswa

SMA?

2. Apakah peningkatan hasil belajar dengan menerapkan penggunaan media animasi flash dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih

baik daripada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

terhadap pokok bahasan sistem koloid di kelas XI SMA N 8 Medan

tahun ajaran 2011/2012?

1.5 Tujuan Penilitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Mengetahui adanya pengaruh penggunaan media animasi flash dalam

pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar kimia siswa

SMA pada pokok bahasan Sistem Koloid.

2. Mengetahui pengaruh penggunaan media animasi flash dalam

pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap peningkatan hasil belajar

siswa pada pokok bahasan sistem koloid di kelas XI SMA N 8 Medan

tahun ajaran 2011/2012.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat bagi siswa

a. Hasil belajar siswa meningkat

b. Pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan meningkat

2. Manfaat bagi guru

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai informasi atau

(18)

6

menerapkan pembelajaran menggunakan media animasi flash dalam

pembelajaran kimia.

3. Manfaat bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk perbaikan

kondisi pembelajaran kimia di SMA Negeri 8 Medan.

1.7 Defenisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan istilah, Perlu

diberikan defenisi operasional sebagai berikut :

1. Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang

digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat

pada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan

yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerja

sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang

lain. (Isjoni, 2010)

2. Model pembelajaran Tipe Student Teams Achiement Division (STAD) Model pembelajaran Tipe Student Teams Achiement Division (STAD)

adalah salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan

menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap

kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen.diawali dengan penyampaian

materi,kegiatan kelompok,kuis,dan penghargaan kelompok.(Slavin,1995)

3. Media Pembelajaran

Media yang digunakan adalah Animasi atau lebih akrab disebut dengan

film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar

tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Pada awal penemuannya,

film animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang kemudian

di-"putar" sehingga muncul efek gambar bergerak. Dengan bantuan

komputer dan grafika komputer, pembuatan film animasi menjadi sangat

mudah dan cepat. Flash didesain dengan kemapuan untuk membuat

(19)

7

digunakan untuk membangun dan memberikan efek animasi pada website,

CD Interaktif dan yang lainnya. (Munandi, 2010)

4. Sistem Koloid

Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak

antara larutan dan suspensi (campuran kasar).Sistem koloid tergolong

campuran heterogen dan merupakan sistem dua fase. Zat yang

didispersikan disebut fase terdispersi,sedangkan medium yang digunakan

untuk mendispersikan zat disebut medium dispersi.Ukuran partikel koloid

(20)

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu :

1. Ada pengaruh media Animasi Flash pada pembelajaran kooperatif tipe

STAD terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan

sistem koloid di kelas XI IPA SMA Negeri 8 Medan.

2. Hasil uji hipotesis diperoleh thitung = 3,5035 pada α = 0,05 dan ttabel =

1,6698, sehingga thitung > ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak.

3. Peningkatan hasil belajar kimia siswa pada pembelajaran STAD (Student

Teams Achiement Division) dengan Media animasi flash pada materi

sistem Koloid sebesar 63,44% sedangkan peningkatan hasil belajar kimia

siswa yang dibelajarkan dengan STAD tanpa menggunakan Media animasi

flash sebesar 53,42%.

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas

maka penulis menyarankan hal-hal berikut :

1. Bagi para guru kimia, penerapan media animasi flash pada model kooperatif

tipe STAD untuk materi Sistem Koloid dapat dijadikan sebagai salah satu

alternatif model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil

belajar kimia siswa.

2. Bagi peneliti selanjutnya, dapat melakukan penelitian dengan menggunakan

media animasi flash dan model kooperatif tipe STAD untuk pokok bahasan

yang berbeda dan dengan sampel yang berbeda agar dapat dilakukan

perbandingan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan kualitas pendidikan

(21)

56

DAFTAR PUSTAKA

Antoniate, Ikhsan., (2010). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran flash Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Sub Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Arsyad, Azhar., (2009), Media Pembelajaran, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Penerbit Yrama Widya, Bandung

Dimyati, dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Djamarah, B.S., dan Zein, A., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Isjoni, (2010), Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik, Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta

Metlzer,(2002) ,The relation ship Between matchematch prepation and conceptual learning Gain,in physic,Hidden variabel in Diagnostic pretes score Amerika Journal physic : 70 (12), (1259-1207)

Nasution,Zuhairiah, (2010), Pengaruh Software Macromedia Flash Pada Pembelajaran Dengan Model Kooperatif Tipe TAI Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Materi Termokimia, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Keenan,ddk., (1984 ), Kimia Untuk Universitas,Penerbit Erlangga,Jakarta

Pandiangan, Elida., (2010), Pengaruh Media Komputer (Animasi Flash Power Point)Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia di SMA Negeri 21 MedanTahun Ajaran 2009/2010, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Purba,M., (2006), Kimia SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta

Sabri, A., (2007), Strategi Belajar dan Micro Teaching, Quantum Teaching, Penerbit PT. Ciputat Press, Ciputat.

(22)

57

Silitonga, P.M.,(2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Penerbit FMIPA UNIMED, Medan

Situmorang,Manihar.,Silitonga,L.L.,(2007), Efektifitas Media Audiovisual

Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Pengajaran Sistem Koloid,Jurnal pendidikan Kimia

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor–Faktor yang Mempengaruhi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Slavin, Robert E., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek Terjemahan, Penerbit:Nusa Media, Bandung.

Solihatin, E. dan Raharjo, (2005), Cooperative Learning, Penerbit Bumi Aksara, Bandung

Sudarmo,U.P.,(2006) , Kimia SMA/MA Kelas XI. Penerbit PT. Gelora Aksara Pratama, Jakarta

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

Sukardjo, (2009), Kimia SMA/MA Kelas XI, PT. Bumi Aksara, Jakarta

Sunardi, (2008), Kimia Bilingual SMA Kelas XI., Yrama Widya., Bandung.

Tambunan,Mananti M.,Simanjuntak,Amser.,(2010), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit FMIPA UNIMED, Medan.

Zuhairiah, (2010), Pengaruh Software Macromedia Flash Pada Pembelajaran Dengan Model Kooperatif Tipe TAI Terhadap Hasil Belajar Kimia

Tambunan,M.M & Simanjuntak.A. (2010),Strategi Belajar Mengajar. Penerbit FMIPA UNIMED, Medan.

http://van88.wordpress.com/makalah-permasalahan-pendidikan-di-indonesia/(di acses tanggal 15 Februari 2012)

http://www.adi sumaryadi. Web.id/tulisan/detail/12/46/mengenal macromedia flash.html (di acses tanggal 20 Februari 2012)

Gambar

Gambar 2.1. Bagan Cara Pembuatan Koloid

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan, karena atas berkat dan perlindunganNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pola Pengobatan Demam

Depkes mengembangkan metode pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue untuk mengubah perilaku masyarakat dengan melibatkan peran serta masyarakat dalam pemberantasan

Perhatian anak pada saat pembelajaran kegiatan bercerita dapat ditingkatkan melalui metode bercerita dengan media boneka tangan dengan langkah-langkah (1) guru

Berdasarkan telaahan hasil percobaan mengenai “Pemanfaatan Flavonoid Sebagai Stimulan Simbiosis Antara Mikoriza Dengan Bibit Manggis In-Vitro Pada Tahap

4.2 Data from Observation: The Kinds of Activity that Take Place in the Process of Teaching and Learning Narrative Texts through

[r]

Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Tidak Langsung serta Pendekatan Gabungan Langsung dan Tidak Langsung dalam Rangka Meningkatkan Kemampuan berpikir Matematika

Nilai daya dukung dan penurunan berdasarkan program Metode Elemen Hingga sebesar 285,46 ton dan 11,42 mm nilai ini tidak jauh berbeda dengan secara analitis.. Kata Kunci :