• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN SAINS DENGAN POKOK BAHASAN PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK DI KELAS IV SD NEGERI 060837 MEDAN T.A 2011-2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN SAINS DENGAN POKOK BAHASAN PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK DI KELAS IV SD NEGERI 060837 MEDAN T.A 2011-2012."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Mupidah Daulay Nim : 071211920604 “ Penggunaan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Pembelajaran Sains dengan Pokok Bahasan Perubahan Lingkungan Fisik di Kelas IV SD Negeri 060837 Medan T.A 2011-2012”.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menerapkan penggunaan model pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran sains dan untuk memberi gambaran kepada guru bagaimana cara penerapan pembelajaran kontekstual itu. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 060837 Medan Tahun Ajaran 2011-2012 sebanyak 30 orang yang terdiri dari 16 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki. Jenis penelitian yang dilakukan termasuk penelitian tindakan kelas ( PTK) sebanyak 2 siklus terdiri dari perencanaan , pelaksanaan tindakan, observasi, dan Refleksi. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi rencana kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti serta lembar observasi pengukuran minat belajar siswa. Bertindak sebagai observer adalah guru kelas IV SD Negeri 060837 Medan.

Hasil penelitian ini diperoleh dari persentase minat belajar siswa pada kondisi awal sebesar 13,3 % yang berminat. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I minat belajar siswa meningkat menjadi 56,7% yang berminat, yang berarti terjadi peningkatan minat sebesar 43,4%. Pada siklus II diperoleh minat belajar siswa sebesar 90% atau dengan kata lain terjadi peningkatan sebesar 33,3% setelah dilakukan siklus II, secara keseluruhan minat belajar telah mencapai standar ketuntasan diatas 80%.

(7)
(8)
(9)
(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dalam perkembangannya guru saat ini haruslah memiliki keahlian untuk

memilih dan menggunakan strategi yang tepat yang sesuai dengan mata pelajaran

serta mengetahui keadaan siswa disamping penguasaan keterampilan yang lain.

Dengan adanya pendidikan, maka sumber daya manusia dapat berkembang

menuju kearah yang lebih baik. Seorang calon pendidik hanya dapat

melaksanakan tugasnya dengan baik jika memperoleh jawaban yang jelas dan

benar tentang apa yang dimaksud dengan pendidikan

Penggunaan metode mengajar yang kurang tepat merupakan salah satu

penyebab kurangnya konsentrasi siswa dalam memperhatikan pelajaran, sehingga

menimbulkan kurangnya minat siswa tersebut dalam memperhatikan

pembelajaran, terutama pembelajaran sains. Dalam upaya meningkatkan minat

belajar siswa tersebut guru berkewajiban untuk dapat menciptakan kegiatan

belajar yang mampu membangun kemampuan siswa dalam memahami pelajaran

sehingga timbul dorongan pada diri siswa untuk melakukan kegiatan belajar

secara mandiri.

Agar dapat meningkatkan minat belajar siswa tersebut guru haruslah

(11)

komponen dalam dunia pendidikan dapat mengelola proses belajar mengajar

menjadi lebih efektik, efisien dinamis dan fositif.

Berdasarkan wawancara dan observasi peneliti di SD Negeri 060837

menunjukkan bahwa minat belajar siswa khususnya pada pembelajaran sains

masih rendah. Menurut guru kelas IV rendahnya minat belajar siswa terhadap

pembelajaran sains tidak hanya disebabkan oleh satu faktor saja namun banyak

faktor yang mempengaruhinya. Bila ditinjau dari diri siswa tersebut (internal)

rendahnya minat dipengaruhi oleh motivasi dan persepsi siswa terhadap mata

pelajaran sains sedangkan bila ditinjau dari luar diri siswa (eksternal) erat

kaitannya dengan lingkungan belajar atau proses belajar mengajar yang

dilaksanakan oleh guru. Yang jelas untuk dapat mengetahui secara pasti siswa

berminat atau tidak terhadap mata pelajaran sains dapat dilihat dari aktivitas siswa

belajar. Siswa yang berminat tentunya akan menunjukkan motivasi dan persepsi

yang baik terhadap mata pelajaran sains.

Rendahnya minat belajar siswa sanagat erat dengan motivasi belajarnya.

Siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi tentunya dengan senang hati

mempelajari materi pembelajaran yang disampaikan dan menyediakan waktu

untuk mengulang atau mencari informasi yang dapat mendukung proses

belajarnya di sekolah. Selain itu siswa yang memiliki minat belajar ditandai

dengan perasaan puas dalam melakukan pekerjaan walaupun mengalami

kegagalan. Sebab ia memandang kegagalan sebagai batu loncatan menuju sukses

(12)

Banyak cara yang dinilai efektif untuk membangun minat belajar mulai

dari dukungan sarana dan prasarana, ketepatan cara, gaya belajar seseorang,

motivasi belajar yang kuat dan lingkungan belajar yang mendukung terciptanya

proses belajar mengajar yang menyenangkan. Selain itu, metode mengajar guru

juga dinilai sangat efektif dalam menumbuhkan minat belajar siswa.

Ilmu Pengetahuan Alam sebagai salah satu bagian dari sains merupakan

mata pelajaran yang banyak mempelajari konsep-konsep yang berhubungan

dengan kehidupan sehari-hari, dengan kata lain sains adalah mata pelajaran yang

memiliki cakupan ilmu yang sangat luas. Mengingat demikian luasnya cakupan

sains tersebut, maka dalam pembelajaran sains bukan hanya menekan pada

konsep tetapi lebih kepada bagaimana siswa berlatih menemukan konsep-konsep

tersebut. Pembelajaran dan pengajaran kontekstual merupakan metode yang

efektif dalam menumbuhkan minat belajar siswa, dimana dalam pembelajaran

kontekstual ini siswa melihat makna di dalam materi akademik yang mereka

pelajari dengan cara menghubungkan sabjek materi dengan konteks dalam

kehidupan keseharian mereka yaitu konteks keadaan pribadi, sosial, budaya

mereka.

Berdasarkan pengamatan penulis dan pada kenyataan di sekolah, dalam

proses belajar mengajar guru hanya menggunakan metode ceramah dan tanya

jawab sehingga muncul kejenuhan yang mengakibatkan rendahnya minat belajar

siswa. Maka dengan itu peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang

berjudul “ Penggunaan Model Pembelajaran Kontekstual Dalam Meningkatkan

Minat Belajar Siswa Pada Pembelajaran Sains di SD Negeri 060837 Jalan Sei Deli

(13)

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas maka dapat

diidentifikasikan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Kurangnya kecermatan guru dalam memilih teori dan menyusun

strategi pembelajaran yang akan diterapkan.

2. Guru hanya menggunakan metode ceramah dalam proses belajar

mengajar

3. Rendahnya minat belajar siswa terhadap pembelajaran sains

4. Kurangnya sarana dan prasaran dalam meningkatkan minat belajar

siswa tersebut.

5. Pembelajaran IPA (sains) dianggap kurang menarik dan

membosankan, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam belajar.

6. Siswa lebih banyak pasif dalam kegitan belajar mengajar.

1.3Pembatasan Masalah

Dalam suatu penelitian tanpa ketidakjelasan pembatasan masalah dan

masalah yang akan diteliti menyebabkan penelitian tidak terarah, agar penelitian

ini mencapai sasaran maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun

batasan masalah dalam penelitian ini adalah mengenai “ Bagaimana Penerapan

Pembelajaran Kontekstual Dalam Menoingkatkan Minat Belajar Siswa SD Negeri

060837 Di Jalan Sei Deli Medan T.A 2012-2013

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka peneliti

(14)

“Apakah Penerapan Pembelajaran Kontekstual dapat Meningkatkan Minat Belajar

Siswa Pada pembelajaran Sains kelas IV SD Negeri 060837 Jalan Sei Deli Medan

T.A 2012-2013.

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk mengetahui

peningkatan minat belajar siswa pada pembelajaran sains pokok bahasan

Perubahan Lingkungan Fisik di kelas IV SD Negeri 060837 Jalan Sei Deli Medan

dengan menggunakan model Pembelajaran kontekstual.

1.6Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian tindakan kelas yaitu:

1. Bagi Siswa, perlu meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran

sains, serta meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar.

2. Bagi Guru, hasil penelitian ini menjadi alternatif guru dalam

meningkatkan minat dan aktifitas siswa dalam pembelajaran sains kelas IV

SD Negeri 060837 di Jalan Sei Deli Medan.

3. Bagi Sekolah, hasil penelitian ini menjadi refrensi masukandan evaluasi

guna dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di SD

4. Bagi Peneliti, hasil penelitian ini dapat mengembangkan wawasan dan

pengalaman peneliti dalam meningkatkan minat dan kualitas mengajar

(15)

BAB V

Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan data penelitian yang dilakukan terhadap peningkatan

minat belajar siswa pada pokok bahasan Perubahan Lingkungan Fisik dengan

menggunakan pembelajaran kontekstual di kelas IV SDN 060837 di jalan Sei Deli

Medan. Maka peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Minat belajar siswa SDN 060837 Di Jalan Sei Deli Medan pada pembelajaran

sains (IPA) pokok bahasan Perubahan Lingkungan Fisik dengan menggunakan

pembelajaran kontekstual cenderung lebih besar bila dibandingkan tanpa

menggunakan pembelajaran kontekstual

2. Rata-rata minat belajar siswa yang diajarkan dengan mengggunakan metode

kontekstual lebih baik daripada sebelumnya

3. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti bahwa dengan

menggunakan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan minat belajar siswa.

Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian selama dilapanagan yaitu: dapat

diketahui minat belajar siswa pada kondisi awal menunjukkan bahwa katagori

siswa yang berminat sebanyak 4 orang atau (13,3%)yang tergolong tinggi, siklus

I siswa yang berminat sebanyak 17 orang atau (56,7%)yang tergolong tinggi, dan

pada siklus II siswa yang berminat sebanyak 27 orang atau (90%). Dengan

demikian pada siklus II siswa sudah berminat untuk belajar maka peneliti telah

(16)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penemuan- penemuan penelitian, maka peneliti menyarankan

kepada berbagai pihak sebagai berikut:

1. Siswa, kepada siswa peneliti menyarankan agar lebih banyak bertanya kepada

guru mengenai materi yang diajarkan, melakukan latihan-latihan dirumah dan

disarankan untuk tidak malu atau takut bertanya kepada guru pada materi yang

masih kurang dimengerti, agar proses belajar mengajar dan hasil belajar dapat

lebih meningkat.

2. Guru, kepada guru sebaiknya mengaitkan materi pelajaran dengan konteks

kehidupan anak murid sehari-hari yaitu berupa konteks kehidupan lingkungan,

pribadinya, sosial dan budaya.

3. Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian tindakan kelas, sebaiknya

melakukan penelitian secara tuntas dengan cara mengkombinasikan berbagai

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Bagi saya, pemimpin itu bukan berarti memiliki jiwa yang besar, pemimpin juga bukan berarti memiliki jiwa yang keras, pemimpin adalah yang melakukan segala hal dengan kombinasi

Selain itu laut dipilih dalam metode sea carbon storage karena laut merupakan daerah yang lebih luas dari pada daratan, laut tidak seperti daratan yang banyak

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa arah perdagangan antara dua negara tergantung pada tingkat kurs mata uang (harga mata uang sebuah negara bila

REVIEW OF RELATED LITERATURE ……….. CONCLUSION AND

Kesimpulan : Infra Red dapat memgurangi nyeri dan oedema pada sendi siku kanan dalam kondisi Stiffness elbow, Terapi Latihan dapat meningkatkan kemampuan

Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Pematang Kiwah Bandar Lampung (Survey terhadap karyawan bagian pengolahan) ”. Di bawah bimbingan Dr. Syamsul Hadi Senen, MM dan

Intervensi psikologis yang paling umum digunakan pada pasien skizofrenia berasal dari prespektif perilaku yang memperlihatkan bahwa banyak kesulitan yang

Berdasarkan Penetapan Pemenang Penyedia Jasa Konstruksi Nomor : 049 /7/POKJA I KONSTRUKSI/2013 Tanggal 16 Mei 2013 terhadap Calon Penyedia Jasa Pemborongan Pekerjaan Pembangunan