• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI DISERTAI MEDIA PUZZLE PADA MATERI POKOK PETA DAN KOMPONENNYA DI KELAS IV SD NEGERI NO. 023908 BINJAI TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI DISERTAI MEDIA PUZZLE PADA MATERI POKOK PETA DAN KOMPONENNYA DI KELAS IV SD NEGERI NO. 023908 BINJAI TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE DISKUSI DISERTAI

MEDIA PUZZLE DI KELAS IV SD NEGERI

NO. 023908 BINJAI TA 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH

MAULIDDIN SYUKRI 0712 1192 0414

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberi rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi berjudul

“Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Dengan Menggunakan Metode

Diskusi Disertai Media Puzzle Di Kelas IV SD Negeri NO. 023908 BINJAI

TA 2012/2013”

yang di susun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada Program

Studi PGSD S-1 Guru Kelas Universitas Negeri Medan.

Peneliti menyadari bahwa penelitian skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik

tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti ingin menyampaikan ucapan terima

kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

1. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

2. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I, Drs. Aman Simare-mare selaku

Pembantu Dekan II dan Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku pembantuk dekan III Fakultas

Ilmu Pendidikan

3. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD FIP UNIMED dan Drs. Ramli

Sitorus, M.Ed selaku Sekretaris Jurusan PPSD Fakultas Ilmu Pendidikan

4. Ibu Dra. Mastiana Ritonga, M.Pd, selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberi

(6)

5. Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Pd, Drs. Daitin Tarigan, M.Pd, dan Ibu Dra. Nurmayani, M.Ag

selaku penguji yang telah banyak memberikan masukan maupun saran kepada peneliti

selama penyusunan skripsi ini.

6. Staf Pengajar dan seluruh pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah memberikan

ilmunya kepada peneliti selama perkuliahan.

7. Ibu Halimatussyakdiah, S.Pd selaku kepala sekolah dan Ibu Indrawati, S.Pd selaku wali

kelas SD Negeri 023908 Binjai yang telah banyak membantu peneliti dalam melakukan

penelitian.

8. Ayahanda Alm. M. Sofyan dan Ibunda Nurhabibah, Kakanda Nurhaida Sofia dan seluruh

keluarga yang telah membantu dan membimbing peneliti serta memberi dukungan kepada

peneliti selama ini sehingga dapat menyelesaikan studi S1 di UNIMED.

9. Sahabat-sahabatku, Patri Silaban, Doni Erikson, M. Fahrol Rozi, dan seluruh teman-teman

kelas G yang telah memberikan motivasi kepada peneliti dalam penelitian skripsi ini.

Peneliti menyadari masih banyak kekurangan baik isi maupun tata bahasa, karenanya

peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi

sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu

pendidikan kita. Amin ya Rabbal Alamin.

Medan, Juli 2012

Peneliti,

(7)

ABSTRAK

MAULIDDIN SYUKRI 0712 1192 0414 Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Dengan Menggunakan Metode Diskusi Disertai Media Puzzle Pada Materi Pokok Peta dan Komponennya di kelas IV SD Negeri No. 023908 Binjai Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Jurusan PPSD, Program Studi PGSD. FIP-UNIMED Tahun 2013.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar IPS siswa khususnya pada materi pokok peta dan komponennya. Rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Sebagai faktor intrinsik motivasi belajar merupakan faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Umumnya siswa kurang termotivasi dalam memperlajari pelajaran IPS karena dianggap pelajaran yang membosankan. Selain itu, metode mengajar guru yang menggunakan metode ceramah membuat proses belajar mengajar menjadi kurang menarik, karena bersifat satu arah yaitu guru merupakan sumber utama dalam belajar. Untuk mengatasi permasalahan yang ada, salah satunya yang dapat dilakukan guru adalah dengan menggunakan metode diskusi disertai dengan media puzzle. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan metode diskusi disertai media puzzle pada materi pokok peta dan komponennya di kelas IV SD Negeri No. 023908 Binjai Tahun Ajaran 2012/2013

Penelitian menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tindakan menggunakan metode diskusi disertai media puzzle sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi peta dan komponennya. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes dan observasi. Untuk mengetahui perubahan hasil belajar siswa. Data dianalisis dengan menggunakan persentase dan analisis kualitatif .

Berdasarkan analisis data diperoleh Pada saat diberikan pretes diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar dari 32 orang siswa yang mendapat nilai tuntas sebanyak 8 orang (25%) mendapat nilai tidak tuntas sedangkan 24 orang siswa (75%) yang mendapat nilai tidak tuntas dengan rata-rata nilai sebesar 56,25. Siklus I yang mendapat nilai tuntas sebanyak 15 orang (46,88%) mendapat nilai tidak tuntas sebanyak 17 orang siswa (53,12%) dengan nilai rata-rata 64,69. Siklus II sebanyak 29 orang siswa (90,63%) sedangkan 3 orang siswa (9,37%) yang mendapat nilai tidak tuntas dengan rata-rata sebesar 82,5.

(8)
(9)

i

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Kerangka Teoritis ... 8

2.1.1 Hakekat Belajar ... 8

2.1.2. Pengertian Hasil Belajar ... 10

2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 11

2.1.4 Pengertian Metode ... 12

2.1.5 Jenis-Jenis Metode ... 13

2.1.6 Pengertian Metode Diskusi ... 14

2.1.7 Pengertian Media ... 15

2.1.8 Jenis-Jenis Media ... 16

2.1.9 Media Puzzle ... 20

2.1.10 Fungsi Media Puzzle ... 22

2.1.11 Jenis-Jenis Media Puzzle ... 22

2.1.12 Karekteristik Media Puzzle ... 23

(10)

ii

2.1.14 Keuntungan dan Kelemaahan Metode Diskusi Disertai

Media Puzzle ... 26

2.1.15 Kelemahan Metode Diskusi Disertai dengan Media Puzzle 27 2.1.16 Hakekat Pelajaran IPS ... 27

2.1.17 Materi pelajaran ... 30

2.2. Kerangkan Berfikir ... 32

2.3 Hipotesis Tindakan ... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

3.1Jenis Penelitian ... 35

3.2Subjek dan Objek Penenilitan ... 35

3.3Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 36

3.4Desain Penelitian ... 36

3.5Prosedur Penelitian ... 37

3.6Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.7Teknik Analisa Data ... 42

3.8Tempat dan Jadwal Penelitian ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

4.1 Hasil Penelitian ... 44

4.2 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I dan II ... 67

4.3 Temuan Penelitian ... 69

4.4 Diskusi Hasil Penelitian ... 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 73

5.1 Kesimpulan ... 73

5.2 Saran ... 74

(11)

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Nilai Pre Test Siswa ... 45

Tabel 2 Deskripsi Nilai Siswa Awal Tindakan ... 46

Tabel 3 Tingkat Kebetuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 53

Tabel 4 Deskripsi Nilai Siswa Pada Siklus I ... 54

Tabel 5. Aktivitas mengajar guru pada siklus I ... 56

Tabel 6. Aktivitas belajar siswa pada siklus I ... 57

Tabel 7 Nilai Siswa Pada Siklus II ... 63

Tabel 8 Deskripsi Nilai Siswa Pada Siklus II ... 64

Tabel 9 Aktivitas Belajar Guru Pada Siklus II ... 66

Tabel 10 Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II ... 67

Tabel 11 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada saat pretest, siklus I dan siklus II ... 68

(12)

iv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Persentase perubahan hasil belajar siswa pada awal tindakan ... 46

Grafik 2. Perubahan hasil belajar siswa pada siklus I ... 55

Grafik 3. Perubahan hasil belajar siswa pada siklus II ... 65

Gambar 4. Grafik peningkatan hasil belajar siswa pada saat

(13)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 75

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 79

Lampiran 3 Soal Pretest ... 82

Lampiran 4 Soal Siklus I ... 84

Lampiran 5 Soal Siklus II ... 86

Lampiaran 6 Kunci Jawaban Pretest ... 88

Lampiran 7 Kunci Jawaban Siklus I ... 89

Lampiran 8 Kunci Jawaban Siklus II ... 90

Lampiran 9 Nilai Pretest Siswa ... 92

Lampiran 10 Nilai Siklus I ... 93

Lampiran 11 Nilai Siklus II ... 94

Lampiran 12 Lembar Observasi Guru siklus I ... 95

Lampiran 13 Lembar Observasi Siswa Siklus I ... 96

Lampiran 14 Lembar Observasi Guru siklus II... 97

Lampiran 15 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 98

Surat Izin Penelitian dari Fakultas

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belajar dan pembelajaran merupakan dua konsep yang tidak dapat

dipisahkan satu dengan yang lainnya. Secara sederhana belajar dapat diartikan

sebagai proses perubahan perilaku sebagai akibat dari interkasi dengan

lingkungan untuk mencapai tujuan. Siswa adalah pihak yang menjadi fokus

sebagai pelaku belajar, sedangkan guru adalah pihak yang menjadi fokus untuk

menciptakan situasi hingga terjadinya proses belajar pada diri siswa.

Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seorang siswa sebagai

subjek yang menerima materi pelajaran. Sedangankan pembelajaran merujuk pada

kegiatan yang dilakukan guru untuk terciptanya interaksi antara guru dengan

siswa, siswa dengan siswa dan siswa dengan lingkungan belajar. Belajar yang

dilakukan oleh siswa bukan hanya menghafal, bukan pula hanya mengingat,

belajar adalah sebuah proses yang ditandai dengan adanya perubahan perilaku

pada diri seseorang.

Pembelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di

SD yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang

berkaitan dengan isu sosial. Melalui mata pelajaran IPS, anak diarahkan untuk

dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, serta

warga dunia yang cinta damai.oleh karenanya dalam pembelajaran IPS sebaiknya

(15)

kegiatan belajar mengajar, dapat mengaktifkan pemikirannya sehingga siswa

terhindari dari perasaan jenuh dan bosan dalam mengikuti pelajaran IPS.

Perubahan perilaku sebagai hasil belajar dapat ditujukan dalam berbagai

bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,

keterampilan, kecakapan dan kemampuan, daya reaksi, daya penerimaan dan

lain-lain yang melibatkan semua aspek siswa. Dengan demikian belajar merupakan

proses aktivitas, menuntut aktivitas siswa, belajar menuntut pencapaian tujuan

melalui berbagai pengalaman.

Inti dari keberhasilan siswa dalam belajar diwujudkan dari hasil belajar

siswa. Dengan demikian proses pembelajaran harus bertitik tolak pada upaya guru

untuk mengembangkan dan menciptakan serta mengatur situasi yang

memungkinkan siswa melakukan proses belajar, sehingga bisa merubah perilaku

dalam proses pengajaran. Sehingga peran guru menjadi amat penting untuk

keberhasilan proses pembelajaran.

Untuk mendapatkan hasil belajar IPS yang optimal kebutuhan akan belajar

harus dapat dipenuhi sebab kegiatan ini akan memberikan kepuasan tersendiri

bagi si pembelajar. Singkatnya seorang dapat dikatakan berhasil dalam belajar,

apabila dalam dirinya terdapat keinginan untuk belajar dan perilaku yang berubah

karena belajar. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang disebut dengan

motivasi. Motivasi belajar merupakan pendorong yang menggerakkan siswa untuk

besemangat dalam melakukan kegiatan belajar.

Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan, di

antaranya peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan, pengadaan buku dan

(16)

peningkatan mutu manajemen sekolah. Namun kenyataanya, hasil belajar siswa

terhadap mata pelajaran IPS masih rendah.

Selain itu berdasarkan fakta yang ada, pembelajaran IPS khususnya pada

materi pokok peta di kelas IV kebanyakan masih mengunakan paradigma yang

lama dimana guru memberikan pengetahuan kepada siswa yang pasif. Guru

mengajar dengan metode konvensional yaitu metode ceramah dan mengharapkan

siswa duduk, diam, dengar, catat dan hafal sehingga Kegiatan Belajar Mengajar

(KBM) menjadi monoton dan kurang menarik perhatian siswa. Kalupun ada guru

yang melakukan pengembangan pembelajaran namun hasil belajar siswa belum

menunjukan perkembangan yang berarti. Kondisi ini tentunya tidak akan

meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami mata pelajaran peta.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V di SD Negeri No.

023908 Binjai, menjelaskan bahwa banyak sekali permasalahan yang dihadapi

guru dalam melaksanakan pembelajarannya khususya pada materi pokok peta di

antaranya kurang terampilnya guru dalam penggunaan alat peraga berupa peta

pada saat pembelajaran. Adapun bentuk metode pembelajaran yang digunakan

guru umumnya menyuruh siswa untuk maju ke depan dan menunjukkan peta yang

dibacakan oleh guru. Bagi siswa yang berhasil menjukkan posisi nama provinsi

yang tepat akan diberikan penilaian sedangkan bagi siswa salah akan diberi

hukuman atau dibimbing siswa yang mengetahui. Sedangkan pengugunaan

metode dengan menggunakan media puzzle itu sangat jarang dilakukan bahkan

sejauh ini belum pernah dilakukan. Ada beberapa alasan yang menguatkan guru

jarang melakukan media puzzle yaitu 1. guru buta menggunakan puzzle karena

(17)

Penggunaan alat peraga berupa puzzle dapat menyita waktu, tenaga dan biaya

yang dikeluarkan juga besar.

Selain itu, motivasi siswa terhadap pelajaran IPS juga sangat rendah.

Kebanyakan dinatara siswa menganggap mata pelajaran IPS sebagai mata

pelajaran yang membosankan karena siswa dituntut untuk menghapal suatu

pengertian atau peristiwa atau mencatatnya ke dalam buku catatan sedangkan

penilaian postes terhadap kerberhasilan siswa setelah mengikuti pelajaran jarang

sekali dilakukan kalaupun dilangsungkan itu hanya dilakukan pada waktu sub

sumatif atau menjelang ujian saja.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan diporeleh bahwa hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPS secara klasikal mencapai 53,21 % atau masih

berada dalam kategori belum tuntas (53,21 < 65). Itu artinya masih terdapat

46,79% siswa yang belum tuntas dalam IPS.

Memperhatikan permasalahan di atas, maka sudah selayaknya pengajaran

IPS dijadikan sebagai bentuk pembelajaran inovatif dan kreatif. Proses hendaknya

diarahkan pada aktivitas belajar siswa, mengaktifkan kegiatan berfikir dan bukan

beroritesi pada kegiatan guru. Hal ini akan mendorong keinginan siswa untuk

belajar sehingga proses pembelajaran pada siswa berlangsung secara aktif, efektif,

kreatif, menarik dan menyenangkan.

Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan hasil

belajar siswa dengan cara mengaktifkan siswa dalam pembelajaran melalui

kegiatan diskusi kelompok serta disertai dengan media. Metode diskusi

merupakan metode pembelajaran yang mengedepankan kerja sama antara

(18)

dalam kelompok dan secara bersama-sama memecahakan semua persoalan yang

dihadapinya sehingga diperoleh pengetahuan dalam belajar. Sedangkan media

puzzle yang dimaksud adalah alat atau perantara yang digunakan guru untuk

menyapaikan materi pelajaran kepada siswa. Penggunaan metode diskusi disertai

media puzzle dinilai efektif karena melalui kegiatan dan media yang dipersiapkan

siswa dapat berbagi informasi, meningkatkan kemampuan berfikir siswa,

membangkitkan motivasi belajar siswa dan meningkatkan kreativitas siswa. Hal

ini senada dengan yang dikemukakan Hamalik (dalam Arsyad, 2008:15)

menyatakan pemakaian media disertai dengan kegiatan diskusi dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan

rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis

terhadap siswa”.

Demikian halnya dengan penggunan metode diskusi disertai media puzzle

dinilai sangat sesuai dalam pembelajaran IPS khususnya pada mata pelajaran peta.

Hal ini disebabkan karena metode diskusi dan media puzzle dapat membantu

siswa dalam memperjelas pemahaman siswa tentang materi pelajaran yang

disampaikan oleh guru. Oleh karena itu proses pembelajaran yang diberikan

diupayakan untuk dapat mengembangkan aktifitas belajar siswa, sehingga anak

tidak hanya diajar dengan menggunakan hafalan saja tetapi mereka dapat belajar

berbagi informasi, saling berkerja sama dan saling bermain.

Penggunaan metode diskusi disertai media puzzle dapat menuntut peran

aktif siswa dalam permainan untuk mengembangkan kreativitas siswa dalam

memecahkan masalah. Cara yang dilakukan adalah menutup peta dan

(19)

sebuah peta sehingga potongan-potongan yang tadinya belum tersusun menjadi

sebuah peta yang utuh. Hal ini dilakukan dengan maksud agar merangsang siswa

lebih aktif, kreatif dan inovatif dalam pengembangan pengetahuannya tentang

peta.

Dengan demikian maka dapat dikatakan penggunaan metode diskusi

disertai media puzlle dapat menarik minat siswa karena cara ini dapat memotivasi

siswa untuk berperan aktif selama proses pembelajaran. Oleh karena itu, kegiatan

diskusi sebaiknya disertai permainan Puzzle yang di dalam nya terdapat teka-teki

berupa gambar yang dibuat sedemikian rupa agar dapat merangsang siswa untuk

berpikir kreatif.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneliti tertarik melakukan

penelitian yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Dengan Menggunakan Metode Diskusi Disertai Media Puzzle Pada Materi Pokok Peta dan Komponennya di kelas IV SD Negeri No. 023908 Binjai Tahun Ajaran 2012/2013”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Pada saat proses belajar mengajar berlangsung siswa lebih banyak

datang, duduk, diam dan mendengarkan guru sedangakan aktivitas dan

kreativitas belajar siswa kurang diperhatikan guru.

2. Kuranganya ketersediaan media pembelajaran khususnya media puzzle

(20)

3. Kurangnya keterampilan guru untuk mempergunakan media puzzle

pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Bentuk pembelajaran

yang dilasanakan guru umumnya hanya meminta siswa mencatat dan

menghapal materi pelajaran yang disampaikan.

4. Metode mengajar guru masih monoton.

1.3 Pembatasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan dalam penelitian ini adalah ”Meningkatkan

hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan metode diskusi disertai media puzzle

pada materi pokok peta dan komponennya di kelas IV SD Negeri No. 023908

Binjai Tahun Ajaran 2012/2013.

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: ”Apakah penggunaan

metode diskusi disertai media puzzle dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa

pada materi pokok peta dan komponennya di kelas IV SD Negeri No. 023908

Binjai Tahun Ajaran 2012/2013?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitain dalam penelitain ini adalah :”

Untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan metode diskusi

disertai media puzzle pada materi pokok peta dan komponennya di kelas IV SD

Negeri No. 023908 Binjai Tahun Ajaran 2012/2013”.

1.6 Manfaat Penelitian

(21)

1. Bagi Siswa

Secara praktis dapat digunakan dalam membantu siswa dalam meningkatkan

hasil belajar di sekolah khususnya pada mata pelajaran IPS materi pokok Peta

dan Komponennya.

2. Bagi Guru

Sebagai bahan masukan bagi guru untuk meningkatkan keterampilan

mengajarnya khususnya menggunakan media puzzle dengan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi Sekolah

Sebagai bahan referensi bagi sekolah untuk meningkatkan keterampilan

mengajar guru khususnya pada materi poko peta.

4. Bagi peneliti

Dapat meningkatkan pengetahuan peneliti tentang penggunaan media puzzle

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data maka dapat diambil beberapa kesimpulan

sebagai berikut:

1. Pada saat diberikan pretes diperoleh tingkat ketuntasan secara klasikal yaitu 8

orang (25%) mendapat nilai tuntas sedangkan 24 orang siswa (75%) mendapat

nilai tidak tuntas dengan rata-rata nilai sebesar 56,25.

2. Setelah pelaksanaan siklus I sebanyak 15 orang (46,88%) telah mendapat nilai

tuntas sedangkan 17 orang siswa (53,12%) yang mendapat nilai tidak tuntas

3. Setelah pelaksanaan siklus II sebanyak 29 orang siswa (90,63%) sedangkan 3

orang siswa (9,37%) yang mendapat nilai tidak tuntas dengan rata-rata sebesar

82,5.

4. Dengan demikian maka dapat hipotesis yang menyatakan bahwa metode diskusi

disertai dengan media puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa dapat

diterima.

5.2Saran

1. Kepada guru hendaknya menggunakan metode diskusi disertai media puzzle

dengan memperhatikan langkah-langkah yang terkandung dalam metode ini.

2. Sebaiknya penerapan metode diskusi disertai dengan media puzzle

dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi peneliti lain, sebaiknya melakukan penelitian secara tuntas dengan cara

mengkombinasikan berbagai metode pengajaran dengan memperhatikan

(23)
(24)

DAFTAR PUSTAKA

Anitah, 2008. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka

Anni, Chatarina Tri. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Press.

Arinil 2011 Pedia Puzzlehttp://groupkn.pers.wordpers.com.2007/11/16. pukul 18.20 Wib

Arsyad 2008, Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Grafindo PErsada

Depdiknas, Pedoman Pembelajaran Untuk Guru Sekolah Dasar. Jakarta : Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah

Djamarah 2006 Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Juanda, 2010. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Medi Puzzle Pada Pokok Bahasan Peta di SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan. Medan : FE UNIMED

Kesuma 2002 Belajar dan Metode Mengajar http://alhafizh. wordpers om.2010/01/16

Misbach. 2009.Media Puzzle.http:bloger.comprofile.comBermain Puzzle Bikin AnakCerdas http://miamiashop.multiply.com/jurnal.item./64 /Replubika .Maret 30-01-2010

Munadi, 2008 Media Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Nashar. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan awal dalam kegiatan Pembelajaran. Jakarta: Delia Press.

Purwanto,Ngalim 2007 Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Sabri, Ahmad. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Micro Teaching. Jakarta :Quantum Teaching

Sadiman, 2009. Media Pembelajaran. Bandung : Rineka Cipta

(25)

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Berorentasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Prenada Media Grup

Sardiman, A.M. 2000. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta Grafindo Persada.

Slameto. 2003 Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Supriatna,2009 Pengenalan Media Pembelajaran. Bahan ajar untuk Diklat Training PPPPTK TK dan PLB. PUSAT Pengembangan

Dan Pemberdaya an Pendidik dan Tenaga Kependidikan TamanAnak Kanak dan pendidikan luar Bias.

http://www.tkplb.org/documents/etraining-media%20pembelajaran/ 2 Pengena lanMedia_Pembelajaran.pdf

Sudjna. 2000. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Jakarta : Falah Production.

Su’udi 2002 Media Pembelajaran.http://www.google.com

Sumaatmadja 2010 Materi Pendidikan IPS Untuk Sekolah Dasar. Bandung : Erlangga

Syah, Muhaibin. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Tarigan, Dkk 2005. Membaca Sebagai Sesuatu Keterampilan Berbahasa. Bandung :Angkasa.

Toys 2011 Puzzle

http://www.omochatoys.com/index.php?option=com_content &view=article

Referensi

Dokumen terkait

Error of the Estimate Predictors: (Constant), Prestasi Kerja. Dependent Variable: Kepuasan

in accomplishing this research paper entitled Management of Beyond Center Learning and Circle Time (A Site Study at Early Childhood Education Bunga.. Bangsa

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ada beberapa macam biaya yang termasuk di dalam holding cost ini, yaitu biaya memiliki persediaan (modal), biaya gedung (biaya ini merupakan biaya sewa gedung jika perusahaan

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan diabetes melitus dengan kejadian stroke iskemik. Penelitian dilaksanakan di Unit Rawat Inap di bagian penyakit Saraf

[r]

Dengan mengamati media gambar berbagai pilihan kegiatan Siti, siswa dapat menunjukkan beberapa contoh perilaku yang bertentangan dengan aturan yang berlaku dalam kehidupan

The analysis of his sample (379 students) provided evidence that the significant vari- ables that affect the student performance in the PFA course are: (a) the preuniversity