MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE DISKUSI DISERTAI
MEDIA PUZZLE DI KELAS IV SD NEGERI
NO. 023908 BINJAI TA 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
OLEH
MAULIDDIN SYUKRI 0712 1192 0414
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberi rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi berjudul
“Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Dengan Menggunakan Metode
Diskusi Disertai Media Puzzle Di Kelas IV SD Negeri NO. 023908 BINJAI
TA 2012/2013”
yang di susun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada ProgramStudi PGSD S-1 Guru Kelas Universitas Negeri Medan.
Peneliti menyadari bahwa penelitian skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti ingin menyampaikan ucapan terima
kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini.
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
1. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
2. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I, Drs. Aman Simare-mare selaku
Pembantu Dekan II dan Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku pembantuk dekan III Fakultas
Ilmu Pendidikan
3. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD FIP UNIMED dan Drs. Ramli
Sitorus, M.Ed selaku Sekretaris Jurusan PPSD Fakultas Ilmu Pendidikan
4. Ibu Dra. Mastiana Ritonga, M.Pd, selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberi
5. Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Pd, Drs. Daitin Tarigan, M.Pd, dan Ibu Dra. Nurmayani, M.Ag
selaku penguji yang telah banyak memberikan masukan maupun saran kepada peneliti
selama penyusunan skripsi ini.
6. Staf Pengajar dan seluruh pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah memberikan
ilmunya kepada peneliti selama perkuliahan.
7. Ibu Halimatussyakdiah, S.Pd selaku kepala sekolah dan Ibu Indrawati, S.Pd selaku wali
kelas SD Negeri 023908 Binjai yang telah banyak membantu peneliti dalam melakukan
penelitian.
8. Ayahanda Alm. M. Sofyan dan Ibunda Nurhabibah, Kakanda Nurhaida Sofia dan seluruh
keluarga yang telah membantu dan membimbing peneliti serta memberi dukungan kepada
peneliti selama ini sehingga dapat menyelesaikan studi S1 di UNIMED.
9. Sahabat-sahabatku, Patri Silaban, Doni Erikson, M. Fahrol Rozi, dan seluruh teman-teman
kelas G yang telah memberikan motivasi kepada peneliti dalam penelitian skripsi ini.
Peneliti menyadari masih banyak kekurangan baik isi maupun tata bahasa, karenanya
peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu
pendidikan kita. Amin ya Rabbal Alamin.
Medan, Juli 2012
Peneliti,
ABSTRAK
MAULIDDIN SYUKRI 0712 1192 0414 Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Dengan Menggunakan Metode Diskusi Disertai Media Puzzle Pada Materi Pokok Peta dan Komponennya di kelas IV SD Negeri No. 023908 Binjai Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Jurusan PPSD, Program Studi PGSD. FIP-UNIMED Tahun 2013.
Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar IPS siswa khususnya pada materi pokok peta dan komponennya. Rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Sebagai faktor intrinsik motivasi belajar merupakan faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Umumnya siswa kurang termotivasi dalam memperlajari pelajaran IPS karena dianggap pelajaran yang membosankan. Selain itu, metode mengajar guru yang menggunakan metode ceramah membuat proses belajar mengajar menjadi kurang menarik, karena bersifat satu arah yaitu guru merupakan sumber utama dalam belajar. Untuk mengatasi permasalahan yang ada, salah satunya yang dapat dilakukan guru adalah dengan menggunakan metode diskusi disertai dengan media puzzle. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan metode diskusi disertai media puzzle pada materi pokok peta dan komponennya di kelas IV SD Negeri No. 023908 Binjai Tahun Ajaran 2012/2013
Penelitian menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tindakan menggunakan metode diskusi disertai media puzzle sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi peta dan komponennya. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes dan observasi. Untuk mengetahui perubahan hasil belajar siswa. Data dianalisis dengan menggunakan persentase dan analisis kualitatif .
Berdasarkan analisis data diperoleh Pada saat diberikan pretes diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar dari 32 orang siswa yang mendapat nilai tuntas sebanyak 8 orang (25%) mendapat nilai tidak tuntas sedangkan 24 orang siswa (75%) yang mendapat nilai tidak tuntas dengan rata-rata nilai sebesar 56,25. Siklus I yang mendapat nilai tuntas sebanyak 15 orang (46,88%) mendapat nilai tidak tuntas sebanyak 17 orang siswa (53,12%) dengan nilai rata-rata 64,69. Siklus II sebanyak 29 orang siswa (90,63%) sedangkan 3 orang siswa (9,37%) yang mendapat nilai tidak tuntas dengan rata-rata sebesar 82,5.
i
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 Kerangka Teoritis ... 8
2.1.1 Hakekat Belajar ... 8
2.1.2. Pengertian Hasil Belajar ... 10
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 11
2.1.4 Pengertian Metode ... 12
2.1.5 Jenis-Jenis Metode ... 13
2.1.6 Pengertian Metode Diskusi ... 14
2.1.7 Pengertian Media ... 15
2.1.8 Jenis-Jenis Media ... 16
2.1.9 Media Puzzle ... 20
2.1.10 Fungsi Media Puzzle ... 22
2.1.11 Jenis-Jenis Media Puzzle ... 22
2.1.12 Karekteristik Media Puzzle ... 23
ii
2.1.14 Keuntungan dan Kelemaahan Metode Diskusi Disertai
Media Puzzle ... 26
2.1.15 Kelemahan Metode Diskusi Disertai dengan Media Puzzle 27 2.1.16 Hakekat Pelajaran IPS ... 27
2.1.17 Materi pelajaran ... 30
2.2. Kerangkan Berfikir ... 32
2.3 Hipotesis Tindakan ... 34
BAB III METODE PENELITIAN ... 35
3.1Jenis Penelitian ... 35
3.2Subjek dan Objek Penenilitan ... 35
3.3Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 36
3.4Desain Penelitian ... 36
3.5Prosedur Penelitian ... 37
3.6Teknik Pengumpulan Data ... 41
3.7Teknik Analisa Data ... 42
3.8Tempat dan Jadwal Penelitian ... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44
4.1 Hasil Penelitian ... 44
4.2 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I dan II ... 67
4.3 Temuan Penelitian ... 69
4.4 Diskusi Hasil Penelitian ... 71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 73
5.1 Kesimpulan ... 73
5.2 Saran ... 74
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Nilai Pre Test Siswa ... 45
Tabel 2 Deskripsi Nilai Siswa Awal Tindakan ... 46
Tabel 3 Tingkat Kebetuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 53
Tabel 4 Deskripsi Nilai Siswa Pada Siklus I ... 54
Tabel 5. Aktivitas mengajar guru pada siklus I ... 56
Tabel 6. Aktivitas belajar siswa pada siklus I ... 57
Tabel 7 Nilai Siswa Pada Siklus II ... 63
Tabel 8 Deskripsi Nilai Siswa Pada Siklus II ... 64
Tabel 9 Aktivitas Belajar Guru Pada Siklus II ... 66
Tabel 10 Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II ... 67
Tabel 11 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada saat pretest, siklus I dan siklus II ... 68
iv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Persentase perubahan hasil belajar siswa pada awal tindakan ... 46
Grafik 2. Perubahan hasil belajar siswa pada siklus I ... 55
Grafik 3. Perubahan hasil belajar siswa pada siklus II ... 65
Gambar 4. Grafik peningkatan hasil belajar siswa pada saat
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 75
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 79
Lampiran 3 Soal Pretest ... 82
Lampiran 4 Soal Siklus I ... 84
Lampiran 5 Soal Siklus II ... 86
Lampiaran 6 Kunci Jawaban Pretest ... 88
Lampiran 7 Kunci Jawaban Siklus I ... 89
Lampiran 8 Kunci Jawaban Siklus II ... 90
Lampiran 9 Nilai Pretest Siswa ... 92
Lampiran 10 Nilai Siklus I ... 93
Lampiran 11 Nilai Siklus II ... 94
Lampiran 12 Lembar Observasi Guru siklus I ... 95
Lampiran 13 Lembar Observasi Siswa Siklus I ... 96
Lampiran 14 Lembar Observasi Guru siklus II... 97
Lampiran 15 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 98
Surat Izin Penelitian dari Fakultas
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Belajar dan pembelajaran merupakan dua konsep yang tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lainnya. Secara sederhana belajar dapat diartikan
sebagai proses perubahan perilaku sebagai akibat dari interkasi dengan
lingkungan untuk mencapai tujuan. Siswa adalah pihak yang menjadi fokus
sebagai pelaku belajar, sedangkan guru adalah pihak yang menjadi fokus untuk
menciptakan situasi hingga terjadinya proses belajar pada diri siswa.
Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seorang siswa sebagai
subjek yang menerima materi pelajaran. Sedangankan pembelajaran merujuk pada
kegiatan yang dilakukan guru untuk terciptanya interaksi antara guru dengan
siswa, siswa dengan siswa dan siswa dengan lingkungan belajar. Belajar yang
dilakukan oleh siswa bukan hanya menghafal, bukan pula hanya mengingat,
belajar adalah sebuah proses yang ditandai dengan adanya perubahan perilaku
pada diri seseorang.
Pembelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di
SD yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang
berkaitan dengan isu sosial. Melalui mata pelajaran IPS, anak diarahkan untuk
dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, serta
warga dunia yang cinta damai.oleh karenanya dalam pembelajaran IPS sebaiknya
kegiatan belajar mengajar, dapat mengaktifkan pemikirannya sehingga siswa
terhindari dari perasaan jenuh dan bosan dalam mengikuti pelajaran IPS.
Perubahan perilaku sebagai hasil belajar dapat ditujukan dalam berbagai
bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,
keterampilan, kecakapan dan kemampuan, daya reaksi, daya penerimaan dan
lain-lain yang melibatkan semua aspek siswa. Dengan demikian belajar merupakan
proses aktivitas, menuntut aktivitas siswa, belajar menuntut pencapaian tujuan
melalui berbagai pengalaman.
Inti dari keberhasilan siswa dalam belajar diwujudkan dari hasil belajar
siswa. Dengan demikian proses pembelajaran harus bertitik tolak pada upaya guru
untuk mengembangkan dan menciptakan serta mengatur situasi yang
memungkinkan siswa melakukan proses belajar, sehingga bisa merubah perilaku
dalam proses pengajaran. Sehingga peran guru menjadi amat penting untuk
keberhasilan proses pembelajaran.
Untuk mendapatkan hasil belajar IPS yang optimal kebutuhan akan belajar
harus dapat dipenuhi sebab kegiatan ini akan memberikan kepuasan tersendiri
bagi si pembelajar. Singkatnya seorang dapat dikatakan berhasil dalam belajar,
apabila dalam dirinya terdapat keinginan untuk belajar dan perilaku yang berubah
karena belajar. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang disebut dengan
motivasi. Motivasi belajar merupakan pendorong yang menggerakkan siswa untuk
besemangat dalam melakukan kegiatan belajar.
Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan, di
antaranya peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan, pengadaan buku dan
peningkatan mutu manajemen sekolah. Namun kenyataanya, hasil belajar siswa
terhadap mata pelajaran IPS masih rendah.
Selain itu berdasarkan fakta yang ada, pembelajaran IPS khususnya pada
materi pokok peta di kelas IV kebanyakan masih mengunakan paradigma yang
lama dimana guru memberikan pengetahuan kepada siswa yang pasif. Guru
mengajar dengan metode konvensional yaitu metode ceramah dan mengharapkan
siswa duduk, diam, dengar, catat dan hafal sehingga Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) menjadi monoton dan kurang menarik perhatian siswa. Kalupun ada guru
yang melakukan pengembangan pembelajaran namun hasil belajar siswa belum
menunjukan perkembangan yang berarti. Kondisi ini tentunya tidak akan
meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami mata pelajaran peta.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V di SD Negeri No.
023908 Binjai, menjelaskan bahwa banyak sekali permasalahan yang dihadapi
guru dalam melaksanakan pembelajarannya khususya pada materi pokok peta di
antaranya kurang terampilnya guru dalam penggunaan alat peraga berupa peta
pada saat pembelajaran. Adapun bentuk metode pembelajaran yang digunakan
guru umumnya menyuruh siswa untuk maju ke depan dan menunjukkan peta yang
dibacakan oleh guru. Bagi siswa yang berhasil menjukkan posisi nama provinsi
yang tepat akan diberikan penilaian sedangkan bagi siswa salah akan diberi
hukuman atau dibimbing siswa yang mengetahui. Sedangkan pengugunaan
metode dengan menggunakan media puzzle itu sangat jarang dilakukan bahkan
sejauh ini belum pernah dilakukan. Ada beberapa alasan yang menguatkan guru
jarang melakukan media puzzle yaitu 1. guru buta menggunakan puzzle karena
Penggunaan alat peraga berupa puzzle dapat menyita waktu, tenaga dan biaya
yang dikeluarkan juga besar.
Selain itu, motivasi siswa terhadap pelajaran IPS juga sangat rendah.
Kebanyakan dinatara siswa menganggap mata pelajaran IPS sebagai mata
pelajaran yang membosankan karena siswa dituntut untuk menghapal suatu
pengertian atau peristiwa atau mencatatnya ke dalam buku catatan sedangkan
penilaian postes terhadap kerberhasilan siswa setelah mengikuti pelajaran jarang
sekali dilakukan kalaupun dilangsungkan itu hanya dilakukan pada waktu sub
sumatif atau menjelang ujian saja.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan diporeleh bahwa hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPS secara klasikal mencapai 53,21 % atau masih
berada dalam kategori belum tuntas (53,21 < 65). Itu artinya masih terdapat
46,79% siswa yang belum tuntas dalam IPS.
Memperhatikan permasalahan di atas, maka sudah selayaknya pengajaran
IPS dijadikan sebagai bentuk pembelajaran inovatif dan kreatif. Proses hendaknya
diarahkan pada aktivitas belajar siswa, mengaktifkan kegiatan berfikir dan bukan
beroritesi pada kegiatan guru. Hal ini akan mendorong keinginan siswa untuk
belajar sehingga proses pembelajaran pada siswa berlangsung secara aktif, efektif,
kreatif, menarik dan menyenangkan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dengan cara mengaktifkan siswa dalam pembelajaran melalui
kegiatan diskusi kelompok serta disertai dengan media. Metode diskusi
merupakan metode pembelajaran yang mengedepankan kerja sama antara
dalam kelompok dan secara bersama-sama memecahakan semua persoalan yang
dihadapinya sehingga diperoleh pengetahuan dalam belajar. Sedangkan media
puzzle yang dimaksud adalah alat atau perantara yang digunakan guru untuk
menyapaikan materi pelajaran kepada siswa. Penggunaan metode diskusi disertai
media puzzle dinilai efektif karena melalui kegiatan dan media yang dipersiapkan
siswa dapat berbagi informasi, meningkatkan kemampuan berfikir siswa,
membangkitkan motivasi belajar siswa dan meningkatkan kreativitas siswa. Hal
ini senada dengan yang dikemukakan Hamalik (dalam Arsyad, 2008:15)
menyatakan pemakaian media disertai dengan kegiatan diskusi dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa”.
Demikian halnya dengan penggunan metode diskusi disertai media puzzle
dinilai sangat sesuai dalam pembelajaran IPS khususnya pada mata pelajaran peta.
Hal ini disebabkan karena metode diskusi dan media puzzle dapat membantu
siswa dalam memperjelas pemahaman siswa tentang materi pelajaran yang
disampaikan oleh guru. Oleh karena itu proses pembelajaran yang diberikan
diupayakan untuk dapat mengembangkan aktifitas belajar siswa, sehingga anak
tidak hanya diajar dengan menggunakan hafalan saja tetapi mereka dapat belajar
berbagi informasi, saling berkerja sama dan saling bermain.
Penggunaan metode diskusi disertai media puzzle dapat menuntut peran
aktif siswa dalam permainan untuk mengembangkan kreativitas siswa dalam
memecahkan masalah. Cara yang dilakukan adalah menutup peta dan
sebuah peta sehingga potongan-potongan yang tadinya belum tersusun menjadi
sebuah peta yang utuh. Hal ini dilakukan dengan maksud agar merangsang siswa
lebih aktif, kreatif dan inovatif dalam pengembangan pengetahuannya tentang
peta.
Dengan demikian maka dapat dikatakan penggunaan metode diskusi
disertai media puzlle dapat menarik minat siswa karena cara ini dapat memotivasi
siswa untuk berperan aktif selama proses pembelajaran. Oleh karena itu, kegiatan
diskusi sebaiknya disertai permainan Puzzle yang di dalam nya terdapat teka-teki
berupa gambar yang dibuat sedemikian rupa agar dapat merangsang siswa untuk
berpikir kreatif.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneliti tertarik melakukan
penelitian yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Dengan Menggunakan Metode Diskusi Disertai Media Puzzle Pada Materi Pokok Peta dan Komponennya di kelas IV SD Negeri No. 023908 Binjai Tahun Ajaran 2012/2013”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Pada saat proses belajar mengajar berlangsung siswa lebih banyak
datang, duduk, diam dan mendengarkan guru sedangakan aktivitas dan
kreativitas belajar siswa kurang diperhatikan guru.
2. Kuranganya ketersediaan media pembelajaran khususnya media puzzle
3. Kurangnya keterampilan guru untuk mempergunakan media puzzle
pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Bentuk pembelajaran
yang dilasanakan guru umumnya hanya meminta siswa mencatat dan
menghapal materi pelajaran yang disampaikan.
4. Metode mengajar guru masih monoton.
1.3 Pembatasan Masalah
Adapun yang menjadi batasan dalam penelitian ini adalah ”Meningkatkan
hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan metode diskusi disertai media puzzle
pada materi pokok peta dan komponennya di kelas IV SD Negeri No. 023908
Binjai Tahun Ajaran 2012/2013.
1.4 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: ”Apakah penggunaan
metode diskusi disertai media puzzle dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa
pada materi pokok peta dan komponennya di kelas IV SD Negeri No. 023908
Binjai Tahun Ajaran 2012/2013?”.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitain dalam penelitain ini adalah :”
Untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan metode diskusi
disertai media puzzle pada materi pokok peta dan komponennya di kelas IV SD
Negeri No. 023908 Binjai Tahun Ajaran 2012/2013”.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Secara praktis dapat digunakan dalam membantu siswa dalam meningkatkan
hasil belajar di sekolah khususnya pada mata pelajaran IPS materi pokok Peta
dan Komponennya.
2. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan bagi guru untuk meningkatkan keterampilan
mengajarnya khususnya menggunakan media puzzle dengan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi Sekolah
Sebagai bahan referensi bagi sekolah untuk meningkatkan keterampilan
mengajar guru khususnya pada materi poko peta.
4. Bagi peneliti
Dapat meningkatkan pengetahuan peneliti tentang penggunaan media puzzle
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data maka dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pada saat diberikan pretes diperoleh tingkat ketuntasan secara klasikal yaitu 8
orang (25%) mendapat nilai tuntas sedangkan 24 orang siswa (75%) mendapat
nilai tidak tuntas dengan rata-rata nilai sebesar 56,25.
2. Setelah pelaksanaan siklus I sebanyak 15 orang (46,88%) telah mendapat nilai
tuntas sedangkan 17 orang siswa (53,12%) yang mendapat nilai tidak tuntas
3. Setelah pelaksanaan siklus II sebanyak 29 orang siswa (90,63%) sedangkan 3
orang siswa (9,37%) yang mendapat nilai tidak tuntas dengan rata-rata sebesar
82,5.
4. Dengan demikian maka dapat hipotesis yang menyatakan bahwa metode diskusi
disertai dengan media puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa dapat
diterima.
5.2Saran
1. Kepada guru hendaknya menggunakan metode diskusi disertai media puzzle
dengan memperhatikan langkah-langkah yang terkandung dalam metode ini.
2. Sebaiknya penerapan metode diskusi disertai dengan media puzzle
dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi peneliti lain, sebaiknya melakukan penelitian secara tuntas dengan cara
mengkombinasikan berbagai metode pengajaran dengan memperhatikan
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, 2008. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka
Anni, Chatarina Tri. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Press.
Arinil 2011 Pedia Puzzlehttp://groupkn.pers.wordpers.com.2007/11/16. pukul 18.20 Wib
Arsyad 2008, Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Grafindo PErsada
Depdiknas, Pedoman Pembelajaran Untuk Guru Sekolah Dasar. Jakarta : Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah
Djamarah 2006 Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Juanda, 2010. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Medi Puzzle Pada Pokok Bahasan Peta di SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan. Medan : FE UNIMED
Kesuma 2002 Belajar dan Metode Mengajar http://alhafizh. wordpers om.2010/01/16
Misbach. 2009.Media Puzzle.http:bloger.comprofile.comBermain Puzzle Bikin AnakCerdas http://miamiashop.multiply.com/jurnal.item./64 /Replubika .Maret 30-01-2010
Munadi, 2008 Media Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Nashar. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan awal dalam kegiatan Pembelajaran. Jakarta: Delia Press.
Purwanto,Ngalim 2007 Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Sabri, Ahmad. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Micro Teaching. Jakarta :Quantum Teaching
Sadiman, 2009. Media Pembelajaran. Bandung : Rineka Cipta
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Berorentasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Prenada Media Grup
Sardiman, A.M. 2000. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta Grafindo Persada.
Slameto. 2003 Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Supriatna,2009 Pengenalan Media Pembelajaran. Bahan ajar untuk Diklat Training PPPPTK TK dan PLB. PUSAT Pengembangan
Dan Pemberdaya an Pendidik dan Tenaga Kependidikan TamanAnak Kanak dan pendidikan luar Bias.
http://www.tkplb.org/documents/etraining-media%20pembelajaran/ 2 Pengena lanMedia_Pembelajaran.pdf
Sudjna. 2000. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Jakarta : Falah Production.
Su’udi 2002 Media Pembelajaran.http://www.google.com
Sumaatmadja 2010 Materi Pendidikan IPS Untuk Sekolah Dasar. Bandung : Erlangga
Syah, Muhaibin. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Tarigan, Dkk 2005. Membaca Sebagai Sesuatu Keterampilan Berbahasa. Bandung :Angkasa.
Toys 2011 Puzzle
http://www.omochatoys.com/index.php?option=com_content &view=article