• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHADAP PURCHASE DECISION, SURVEI PADA KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHADAP PURCHASE DECISION, SURVEI PADA KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION."

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHADAP PURCHASE DECISION (Survei Pada Konsumen Etude House Toserba YOGYA Riau Junction)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen

Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh:

Cindy Agustina Krishna Gautama 1103485

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015

(2)

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHADAP PURCHASE DECISION (Survei Pada Konsumen Etude House Toserba YOGYA Riau Junction)

Oleh:

Cindy Agustina Krishna Gautama

Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana ekonomi pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

©

Cindy Agustina Krishna Gautama 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Hak cipta dilindungi undang-undang, skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin dari

(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHADAP PURCHASE DECISION (Survei Pada Konsumen Etude House Toserba YOGYA Riau Junction)

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing:

Dr. Vanessa Gaffar, SE. Ak. MBA. 19740307 200212 2 001

Mengetahui Ketua Program Studi Manajemen:

Dr. Chairul Furqon, S.Sos. MM. 19720615 200312 1 001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(4)

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Cindy Agustina Krishna Gautama (1103485), PENGARUH COUNTRY OF

ORIGIN TERHADAP PURCHASE DECISION, SURVEI PADA KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION”, di bawah bimbingan Dr. Vanessa Gaffar, SE. Ak. MBA.

Besarnya potensi pasar kosmetik di Indonesia membuat banyak perusahaan kosmetik asing memasuki pasar kosmetik Indonesia. Salah satu merek kosmetik impor yang

sedang populer di Indonesia adalah Etude House yang merupakan kosmetik asal

Korea Selatan. Sayangnya fenomena tersebut tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Saat ini, di YOGYA Riau Junction merek Etude House diketahui belum bisa menyaingi merek kosmetik global lain yang terlebih dahulu menduduki pasar. Agar dapat bersaing dengan merek global lain, Etude House harus melakukan strategi. Strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan purchase decision dan dapat menguntungkan perusahaan adalah dengan memanfaatkan presepsi konsumen terhadap negara asal atau sering disebut country of origin.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat country of origin dan purchase decision serta pengaruh antara country of origin dan purchase decision. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Teknik penarikan sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 1233 orang yang merupakan konsumen Etude House YOGYA Riau Junction, dengan sampel sebanyak 100 responden. Teknik analisis yang digunakan adalah koefisien korelasi Pearson product moment dan analisis regresi linier sederhana.

Hasil penelitian menunjukan bahwa country of origin konsumen Etude House YOGYA Riau Junction berada pada kategori tinggi, sedangkan purchase decision konsumen Etude House YOGYA Riau Junction berada pada kategori sedang. Hasil perhitungan korelasi menunjukan adanya hubungan yang tinggi dan signifikan antara country of origin dan purchase decision konsumen Etude House YOGYA Riau Junction. Besarnya pengaruh country of origin terhadap purchase decision adalah sebesar 52,8% sedangkan sisanya 47,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti.

Untuk menangani masalah purchase decision, Etude House sebaiknya lebih meningkatkan country of origin dengan cara memberikan informasi mengenai citra baik negara Korea Selatan. Karena, dapat dilihat bahwa terdapat pengaruh yang tinggi antara country of origin terhadap purchase decision.

(5)

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Cindy Agustina Krishna Gautama (1103485), The Influence of Country of Origin

Towards Purchase Decision, Survey on Consumer Etude House Toserba YOGYA Riau Junction”, under guidance of Dr. Vanessa Gaffar, SE. Ak. MBA.

The huge market potential of cosmetics in Indonesia has made many foreign cosmetic companies entering the Indonesian cosmetics market. One of popular global cosmetics brands in Indonesia is Etude House, a South Korean cosmetics brand. Unfortunately, this phenomenon is not in accordance with the facts on the market. Currently, in the YOGYA Riau Junction, Etude House’s brands cannot compete with other global cosmetics brands that have occupied the market. To be able to compete with other global brands, Etude House should develop a strategy that can be used to overcome the problems of purchase decision and can benefit the company by utilizing the consumer perception towards the country of origin.

The purpose of this study are to determine the level of country of origin and purchase decision as well as the influence of country of origin and purchase decision. This research uses descriptive and verification method. The sampling technique used is purposive sampling. The population in this study is 1233 people who are the consumers of Etude House in YOGYA Riau Junction, with samples of 100 respondents. The analysis technique is using the coefficient and the correlation of

“Pearson product moment”and simple regression analysis.

The results show that the country of origin of the Etude House’s consumers in YOGYA Riau Junction is at high category, while the purchase decision of the Etude House’ consumers in YOGYA Riau Junction is in middle category. The correlation calculation results show a high and significant correlation between country of origin and purchase decisions of the Etude House’s consumers in YOGYA Riau Junction. The amount of effect on the country of origin of purchase decision is 52.8% while the remaining 47.2% is influenced by other factors that are not examined by researcher.

The company should pay more attention to the country of origin in order to increase the purchase decision by giving information about the good image of South Korea. Because, it can be seen that there is high impact between the country of origin of the purchase decision.

(6)

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR...vi

DAFTAR LAMPIRAN ...vii

BAB IPENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Penelitian... Error! Bookmark not defined.

1.2 Identifikasi Masalah... Error! Bookmark not defined.

1.3 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not defined.

1.5 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ...Error! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Pemasaran... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Bauran Pemasaran ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Merek ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Country of Origin ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4 Perilaku Konsumen ... Error! Bookmark not defined.

2.1.5 Proses Pengambilan Keputusan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.6 Purchase Decision (Keputusan Pembelian) ... Error! Bookmark not defined.

2.1.7 Pengaruh Country of Origin Terhadap Purchase Decision . Error! Bookmark not defined.

2.1.8 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.

2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

(7)

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii

2.4 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IIIOBJEK DAN METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.4 Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data... Error! Bookmark not defined.

3.4.1Jenis dan Sumber Data... Error! Bookmark not defined.

3.4.2Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel . Error! Bookmark not defined.

3.5.1 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.5.2Teknik Penarikan Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.6 Uji Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.6.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.

3.6.2 Uji Reliabilitas... Error! Bookmark not defined.

3.7 Rancangan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.7.1 Teknik Analisis Data Desktiptif... Error! Bookmark not defined.

3.7.2 Teknik Analisis Data Verifikatif... Error! Bookmark not defined.

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Gambaran Umum Etude House ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2Gambaran Umum Karakteristik Responden ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3Gambaran Umum Pengalaman Responden ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4Country of Origin pada Konsumen Etude House Riau Junction ...Error! Bookmark not defined.

4.1.5Purchase Decision pada Konsumen Etude House Riau Junction ...Error! Bookmark not defined.

4.1.5Hasil Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

4.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

(8)

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iii

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

(9)

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iv

DAFTAR TABEL

1.1 Merek Kosmetik yang Beredar di Indonesia ... .3

1.2 Cabang Toserba YOGYA di Kota Bandung ... .4

1.3 Data Konsumen Etude House YOGYA Riau Junction ... .8

2.1 Strategies for Managing Country of Origin Effect ... 28

2.2 Penelitian Terdahulu... 36

3.1 Operasionalisasi Variabel... 43

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 46

3.3 Interpretasi Nilai r ... 50

3.4 Hasil Pengujian Validitas Variabel Country of Origin... 51

3.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Purchase Decision ... 52

3.6 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel X dan Y ... 54

3.7 Kriteria Bobot Nilai Alternatif ... 55

3.8 Tabel Rekapitulasi Pengolahan Data ... 56

3.9 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 59

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 66

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 66

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan ... 67

4.4 Pengalaman Responden Berdasarkan Frekuensi Membeli ... 68

(10)

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu v

4.6 Pengalaman Responden Berdasarkan Sumber Informasi ... 69

4.7 Pengalaman Responden Berdasarkan Alasan Membeli ... 70

4.8 Pengalaman Responden Berdasarkan Merek Lain yang Dibeli ... 71

4.9 Country of Origin Berdasarkan Country Beliefs ... 72

4.10 Country of Origin Berdasarkan People Affect ... 74

4.11 Country of Origin Berdasarkan Desired Interaction... 75

4.12 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Country of Origin ... 76

4.13 Purchase Decision Berdasarkan Pemilihan Produk ... 79

4.14 Purchase Decision Berdasarkan Pemilihan Merek ... 80

4.15 Purchase Decision Berdasarkan Pemilihan Saluran Pembelian ... 81

4.16 Purchase Decision Berdasarkan Penentuan Jumlah Pembelian... 82

4.17 Purchase Decision Berdasarkan Penentuan Waktu Pembelian ... 83

4.18 Purchase Decision Berdasarkan Pennetuan Metode Pembayaran ... 84

4.19 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Purchase Decision ... 85

4.20 Output Korelasi ... 90

4.21 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 90

4.22 Output Pengaruh Country of Origin Terhadap Purchase Decision ... 91

4.23 Output Koefisien Regresi ... 92

(11)

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

(12)

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vii

DAFTAR GAMBAR

1.1 Penjualan Kosmetik di Indonesia... ..2

1.2 Data Penjualan Kosmetik Riau Junction Tahun 2013-2014 ... ..7

1.3 Pra-Penelitian Purchase Decision Merek Kosmetik ... ..9

2.1 Marketing Mix ... 15

2.2 Kerangka Ekuitas Merek Berbasis Konsumen... 21

2.3 Brand Attributes ... 24

2.4 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen ... 30

2.5 Kerangka Pemikiran ... 39

2.6 Paradima Penelitian ... 40

3.1 Garis Kontinum Variabel X dan Y... 58

4.1 Hasil Kontinum Country of Origin Konsumen YOGYA Riau Junction ... 78

4.2 Hasil Kontinum Purchase Decision Konsumen YOGYA Riau Junction ... 87

(13)

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 – ADMINISTRATIF

LAMPIRAN 2 – ANGKET PENELITIAN

LAMPIRAN 3 – OUTPUT SPSS VALIDITAS DAN RELIABILITAS

LAMPIRAN 4 – OUTPUT SPSS REGRESI BERGANDA

LAMPIRAN 5 – DATA ORDINAL

LAMPIRAN 6 – DATA INTERVAL

LAMPIRAN 7 – CATATAN BIMBINGAN

(14)

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan berkembangnya peradaban manusia, kini kebutuhan manusia semakin beragam. Salah satu kebutuhan yang sulit dipisahkan dari manusia khususnya wanita adalah kosmetik. Kosmetik merupakan bahan-bahan yang digunakan untuk dampak kecantikan dan kesehatan tubuh yang digunakan dari ujung rambut hingga ujung kaki. Ada berbagai macam kategori produk kosmetik pada umumnya diantaranya adalah skincare, color cosmetics, body & bath dan fragrances. Skincare meliputi produk pemeliharaan wajah dan sun care. Colour cosmetic

meliputi face make-up, eye make-up, lip colour, nail colour, beserta alat aplikasinya. Body & bath meliputi hand and body care, produk bath and shower dan aromaterapi.

Fragrances meliputi perfumes, colognes dan fine fragranes. Kebutuhan manusia akan

kosmetik yang terus meningkat membuat banyak perusahaan industri kosmetik bersaing meningkatkan kualitas dan memperluas pasarnya agar dapat selalu memuaskan dan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

(15)

2

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber: indonesianconsume.blogspot.com

Gambar 1. 1

Penjualan Kosmetik di Indonesia

Terus meningkatnya penjualan kosmetik di Indonesia membuka peluang bagi perusahaan industri kosmetik untuk mengembangkan pasarnya. Hal tersebut membuat banyak sekali merek kosmetik berkembang di Indonesia. Di Indonesia sendiri, bukan hanya merek dalam negeri yang terdapat di pasaran kosmetik, tidak sedikit merek asing yang berkembang di pasar kosmetik Indonesia. Bahkan dengan masuknya berbagai merek asing, konsumen produk kosmetik Indonesia mulai lebih menyukai dan terbiasa memakai produk kosmetik yang berasal dari negara lain. Terdapat bermacam-macam produk dan merek kosmetik di pasar kosmetik Indonesia dimulai dari kosmetik yang dijual di minimarket hingga kosmetik premium yang membuka tokonya di mall-mall. Dapat disimpulkan bahwa kosmetik pun memiliki kelasnya masing-masing, hal ini menyebabkan persaingan antara merek kosmetik semakin ketat. Akan tetapi hanya beberapa merek kosmetik yang unggul diantara seluruh kosmetik yang beredar di pasaran. Berikut ini adalah merek-merek lokal dan impor yang unggul di pasar Indonesia.

2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3

Dalam Triliun Rupiah

7,56

11,2

9,76

(16)

3

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1. 1

Merek Kosmetik yang Beredar di Indonesia

NO Merek Kosmetik Asal Negara NO Merek Kosmetik Asal Negara

1 Mustika Ratu Indonesia 1 Maybelline US

2 Sari Ayu Indonesia 2 Make Up Forever Fance

3 Wardah Indonesia 3 Etude House South Korea

4 Caring Colour Indonesia 4 NYX US

5 Viva Indonesia 5 Ultima II US

6 Make Over Indonesia 6 Nivea Germany

7 P.A.C Indonesia 7 The Face Shop South Korea

8 L’Oreal France 8 Missha South Korea

9 The Body Shop UK 9 Max Factor US

10 Revlon US 10 Silky Girl Malaysia

Sumber: Diolah dari berbagai sumber (www.uniquedailytips.com, www.vemale.com)

Jika di bandingkan, dewasa ini konsumen kosmetik Indonesia lebih senang menggunakan kosmetik impor. Dapat dibuktikan melalui data dari Kementrian Perindustrian yang menyatakan bahwa penjualan kosmetik dalam negeri kalah dua kali lipat dibandingkan dengan penjualan kosmetik impor. Berkembangnya produk kosmetik impor di Indonesia juga disebabkan oleh permintaan akan produk impor yang terus bertambah. Bahkan hampir setiap tahun permintaan akan kosmetik impor

naik 30% (www.kemenperin.go.id).

(17)

4

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1.2

Cabang Toserba YOGYA di Kota Bandung

Cabang Alamat Merek Impor yang Dijual

Toserba Yogya Sunda 60 Jl. Sunda No. 56-62

Revlon, Amaranthine, P.A.C, Silky Girl, Ultima II, Ponds, Mustika Ratu, Sariayu, Garnier, LOreal, Pixy, Wardah, La Tulipe, Mustika Ratu, Sariayu, Garnier, LOreal, Pixy, Wardah, La Tulipe, Mustika Ratu, Sariayu, Garnier, LOreal, Pixy, Wardah, La Tulipe, Olay, Nivea, Viva, Maybelline, Mustika Ratu, Sariayu, Garnier, LOreal, Pixy, Wardah, La Tulipe, Olay, Nivea, Viva, Maybelline

Toserba Yogya

Kiaracondong Jl. Kiaracondong

Revlon, Silky Girl, Ponds, Mustika Ratu, Sariayu, Garnier, LOreal, Pixy, Wardah, La Tulipe, Olay, Nivea, Viva, Maybelline

Toserba Yogya Kopo Mas Jl. Kopo Cirangrang

Revlon, Silky Girl, Ponds, Mustika Ratu, Sariayu, Garnier, LOreal, Pixy, Wardah, La Tulipe, Olay, Nivea, Viva

(18)

5

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lanjutan Tabel 1.2

Toserba Yogya Kopo Permai Kopo Permai

Revlon, Ponds, Mustika Ratu, Sariayu, Garnier, LOreal, Pixy, Wardah, La Tulipe, Olay, Nivea, Viva

Toserba Yogya Kosambi Jl. Jendral Ahmad Yani No.119

Ponds, Mustika Ratu, Sariayu, Garnier, LOreal, Pixy, Wardah, La Tulipe, Olay, Nivea, Viva

Toserba Yogya Lucky Square Lucky Square, Jl. Terusan Jakarta No.2

Toserba Yogya Setrasari Jl. Setrasari

Revlon, Ponds, Mustika Ratu, Sariayu, Garnier, LOreal, Pixy, Wardah, La Tulipe, Olay, Nivea, Viva, Maybelline

Toserba Yogya Sukajadi Jl. Sukajadi

Revlon, Silky Girl, Ponds, Mustika Ratu, Sariayu, Garnier, LOreal, Pixy, Wardah, La Tulipe, Olay, Nivea, Viva

Yogya Supermarket Merdeka Jl. Merdeka

Ponds, Mustika Ratu, Sariayu, Garnier, LOreal, Pixy, Wardah, La Tulipe, Olay, Nivea, Viva,

Yogya Supermarket Pajajaran Jl. Padjajaran

(19)

6

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Toserba Yogya Junction 8

Toserba Yogya Gatot Subroto Jl. Gatot Subroto

Revlon, Ponds, Mustika Junction merupakan cabang YOGYA yang paling banyak memasarkan merek kosmetik impor. Merek kosmetik yang dipasarkan di Riau Junction diantaranya adalah Revlon, Amaranthine, P.A.C, Silky Girl, Ultima II, Ponds, Mustika Ratu, Sariayu, Garnier, LOreal, Pixy, Wardah, La Tulipe, Olay, Nivea, Viva, Maybelline, Etude House, Missha. Diantara semua merek tersebut merek Etude House merupakan merek yang digemari remaja dewasa ini. Etude House merupakan salah satu merek kosmetik asal Korea Selatan yang mulai populer di pasar Indonesia. Etude House adalah color make-up brand pertama di Korea Selatan yang merupakan anak perusahaan dari Amorepacific yang juga memproduksi merek kosmetik dan skin care lain seperti Laneige, Innisfree, Sulwhasoo dan Mamonde. Etude House telah membuka cabang di 13 Negara termasuk di Indonesia sejak tahun 2008 dan memiliki 36 toko di seluruh Indonesia. Etude House menciptakan konsep kosmetik dengan kualitas yang terbaik, desain produk yang cantik dan varian warna yang menarik, hal tersebut membuat produk Etude House terkesan menyenangkan dan cocok dipakai oleh kalangan muda. Hal tersebut membuat merek Etude House menjadi merek kosmetik favorit dikalangan anak muda.

(20)

7

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kebanyakan menjual produk kosmetik lokal dan juga kosmetik impor kategori skincare serta body & bath, dan yang kedua adalah di area ladies yang berupa counter

kosmetik merek-merek tertentu. Merek Etude House sendiri merupakan kosmetik yang dipasarkan di area ladies berupa counter. Ada beberapa kosmetik impor lainnya yang merupakan pesaing dari Etude House yaitu Revlon, Ultima II dan Silky Girl. Banyaknya counter kosmetik yang tersedia di Toserba YOGYA Riau Junction membuat persaingan antara kosmetik tersebut semakin ketat. Akan tetapi, menurut data penjualan kosmetik Riau Junction tahun 2013-2014 (Gambar 1.2) penjualan Etude House terlihat kurang bersaing dengan merek-merek pesaingnya yaitu Revlon dan Ultima II. Berikut ini adalah Data Penjualan Kosmetik Riau Junction Tahun 2013-2014:

Sumber: Supervisor Kosmetik, Toserba YOGYA Riau Junction

Gambar 1.2

Data Penjualan Kosmetik Riau Junction Tahun 2013-2014

R E V L O N U L T I M A I I E T U D E H O U S E S I L K Y G I R L

2013 2014

35% 38%

34% 36%

6% 6% 25%

(21)

8

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa Etude House berada di peringkat ketiga dengan kontribusi penjualan sebesar 25%, turun 5% dari tahun sebelumnya. Menurut data tersebut, merek Etude House dapat dikatakan belum dapat bersaing dengan merek-merek impor lain seperti Revlon dan Ultima II yang lebih dahulu menguasai pasar kosmetik di Riau Junction. Jumlah Penjualan yang menurun ini diduga dipengaruhi oleh purchase decision atau keputusan pembelian, karena saat ini terdapat banyak sekali merek kosmetik yang bermunculan khususnya di Toserba YOGYA Riau Junction. Hal tersebut berpengaruh pada pangsa pasar dimana konsumen berpindah dan memilih untuk mencari merek kosmetik lain yang lebih menarik perhatian dibandingkan dengan merek Etude House. Dengan demikian hal tersebut dapat menurunkan tingkat pembelian pada merek Etude House.

Hal tersebut dapat dibuktikan pada Tabel 1.3, dapat dilihat pada tabel tersebut bahwa setiap bulannya jumlah konsumen yang membeli produk Etude House tidak stabil. Jumlah konsumen pada bulan Januari sampai dengan Maret 2015 menurun sebanyak 67 konsumen dari tahun sebelumnya. Penurunan penjualan dan penurunan

jumlah konsumen tersebut menunjukan bahwa diindikasikan telah terjadi

permasalahan pada purchase decision.

Tabel 1.3

Data Konsumen Etude House YOGYA Riau Junction 2014-2015

Etude House - Korea Selatan

(22)

9

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

October 94

November 83

December 96

JUMLAH 1233 362

Sumber: Supervisor Kosmetik, Toserba YOGYA Riau Junction

Untuk mengetahui mengenai presepsi konsumen terhadap purchase decision merek kosmetik, peneliti melakukan pra-penelitian yang diajukan kepada 50 responden konsumen kosmetik yang merupakan wanita berumur 19-25 tahun. Pra-penelitian ini dilakukan untuk mengetahui merek kosmetik apa yang akan dipilih oleh konsumen yang terdiri dari beberapa merek yang terdapat di Toserba YOGYA Riau

Junction yaitu, Etude House, Revlon, Ultima II, dan Silky Girl.

Sumber: Pra-penelitian kepada konsumen kosmetik (2015)

Gambar 1.3

Pra-penelitian Purchase Decision Merek Kosmetik

Dari Gambar 1.3 dapat dilihat bahwa Revlon memiliki presentase tertinggi dalam pemilihan brand yaitu sebesar 44%. Sedangkan Etude House dipilih oleh 18%

44%

14% 24%

18%

(23)

10

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

responden. 24% responden memilih Ultima II dan 14% responden memilih Silky Girl. Berdasarkan hasil pra penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa konsumen kosmetik lebih banyak memilih merek kosmetik Revlon dibandingkan dengan Etude House. Hasil pra-penelitian tersebut sesuai dengan data pada Gambar 1.2 dan Tabel 1.3 bahwa diduga terdapat permasalahan pada purchase decision yang dialami oleh merek Etude House.

Purchase decision merupakan tahap evaluasi bagi konsumen untuk membentuk

pilihan diantara merek yang ada dan membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Purchase decision juga dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti harga, presepsi kualitas produk, citra perusahaan, promosi penjualan dan lain-lain. Banyaknya faktor dalam menentukan purchase decision membuat perusahaan harus cermat dalam memanfaatkan peluang dan situasi. Berkembangnya pemasaran global dapat dijadikan peluang oleh pelaku bisnis yaitu memanfaatkan country of origin untuk meningkatkan penjualan, dalam hal ini konsumen akan mempertimbangkan suatu produk untuk di beli berdasarkan negara asal produk tersebut.

Seperti yang diketahui, negara Korea Selatan saat ini sedang menunjukan kemajuan yang signifikan baik itu dalam bidang industri, fashion, maupun musik. Maraknya Korean Wave di seluruh penjuru dunia membuat negara Korea Selatan mulai dipandang oleh dunia internasional. Maraknya Korean Wave sangat menguntungkan untuk industri kosmetik Korea Selatan. Banyak konsumen yang ingin terlihat cantik seperti bintang Korea Selatan membuat kosmetik asal Korea Selatan menjadi pilihan. Presepsi konsumen terhadap negara asal atau country of origin terhadap kosmetik yang dihasilkan Korea Selatan yang saat ini sedang

(24)

11

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

House. Berdasarkan penjabaran latar belakang diatas maka peneliti akan melakukan

penelitian yang berjudul “Pengaruh Country Of Origin Terhadap Purchase

Decision (Survei Pada Konsumen Etude House Toserba YOGYA Riau Junction)

1.2Identifikasi Masalah

Berkembangnya pemasaran global, membuat konsumen dihadapkan dengan banyak merek terutama kategori produk kosmetik. Saat ini banyak sekali pilihan produk kosmetik yang tersedia di pasar lokal. Bukan hanya kosmetik lokal saja yang berkembang di Indonesia, akan tetapi banyak kosmetik impor yang berkembang bahkan mendominasi pasar di Indonesia.

Seperti yang telah dijelaskan di latar belakang bahwa terjadi permasalahan pada purchase decision merek Etude House di Toserba YOGYA Riau Junction. Purchase

decision didominasi oleh tiga merek pesaingnya yaitu Revlon, Maybelline dan Ultima

II. Untuk dapat menarik konsumen perusahaan industri kosmetik harus melakukan strategi dan memanfaatkan situasi dan peluang yang ada di pasar. Presepsi country of origin diduga dapat membantu brand Etude House untuk menumbuhkan dan

mempengaruhi minat konsumen untuk melakukan purchase decision. 1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana gambaran country of origin menurut konsumen Etude House di

Toserba YOGYA Riau Junction?

2. Bagaimana gambaran purchase decision menurut konsumen Etude House di

Toserba YOGYA Riau Junction?

3. Seberapa besar pengaruh country of origin terhadap purchase decision menurut

konsumen Etude House di Toserba YOGYA Riau Junction?

1.4Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran country of origin menurut konsumen

Etude House di Toserba YOGYA Riau Junction.

2. Untuk mengetahui bagaimana gambaran purchase decision menurut konsumen

(25)

12

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh country of origin terhadap purchase

decision menurut konsumen Etude House di Toserba YOGYA Riau Junction.

1.5 Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Sebagai suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori-teori yang telah diperoleh selama masa perkuliahan dan sebagai tolak ukur kemampuan penulis dalam menganalisis sebuah permasalahan dan diharapkan penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk perkembangan ilmu khususnya manajemen pemasaran mengenai country of origin dan purchase decision pada industri kosmetik.

2. Kegunaan Praktis

(26)

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1Objek Penelitian

Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh country of origin sebuah brand kosmetik ternama asal Korea Selatan, Etude House terhadap purchase decision kosmetik brand Etude House. Penelitian ini akan meneliti dua variabel yaitu variabel bebas (independent variable) dan juga variabel terkait (dependent variable). Variabel bebas “X” yang akan diteliti oleh peneliti yaitu country of origin. Country of origin terdiri dari tiga indikator yaitu country beliefs, people affect, dan desired interaction. Sedangkan variabel terkait “Y” pada penelitian ini adalah purchase decision yang terdiri dari enam dimensi yaitu pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran pembelian, penentuan jumlah pembelian, penentuan waktu pembelian, dan penentuan metode pembayaran. Responden yang akan diambil dalam penelitian ini adalah konsumen Etude House di YOGYA Riau Junction. Peneliti mengambil responden dari konsumen Etude House di YOGYA Riau Junction dikarenakan konsumen Etude House diduga lebih mengenal dan mengetahui spesifikasi mengenai kosmetik Etude House.

(27)

42

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2Metode Penelitian dan Desain Penelitian

3.2.1 Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu manajemen pemasaran dengan menggunakan konsep country of origin dan seberapa besar pengaruhnya terhadap purchase decision. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Menurut Aaker, Kumar, Day dan Leone (2011:73), penelitian deskriptif mencakup sebagian besar riset pemasaran. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran yang akurat dari beberapa aspek lingkungan pasar. Dalam hal ini penelitian deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran yang akurat dari beberapa aspek lingkungan pasar mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki yaitu country of origin yang terdiri tiga indikator yaitu country beliefs, people affect, dan desired interaction dan purchase decision yang memiliki enam

dimensi yaitu pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran pembelian, penentuan jumlah pembelian, penentuan waktu pembelian dan penentuan metode pembayaran.

Arikunto (2010:15) menyatakan bahwa jenis penelitian verifikatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengecek kebenaran penelitian lain. Penelitian

verifikatif juga bertujuan untuk menguji hipotesis yang dilaksanakan pada

pengumpulan data dilapangan. Penelitian ini menguji hubungan antara country of origin (X) dengan purchase decision (Y).

(28)

43

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagainya. Menurut Aaker et al (2011:224) ada tiga keuntungan dari penelitian survey. Pertama, dari segi biaya. Kedua, hasil yang lebih baik. Ketiga, periode pengumpulan data yang lebih pendek dan dapat lebih diandalkan. Waktu penelitian yang digunakan adalah cross sectional method, karena penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.

3.2.2 Desain Penelitian

Desain penelitian menurut Arikunto (2010:90) adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan di laksanakan. Desain penelitian merupakaan perencanaan mengenai penelitian yang akan dijalankan

yang merupakan pedoman dari saat memulai penelitian sampai dengan

menyimpulkan penelitian.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara dua variabel yaitu country of origin sebagai variabel bebas atau independent variable dan purchase decision yang merupakan variabel terkait atau dependent

variable.

3.3Operasionalisasi Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang di teliti yaitu variabel bebas dan variabel terkait. Variabel bebas atau independent variable yang diteliti adalah country of origin yang memiliki tiga indikator yaitu country beliefs, people affect, dan desired

interaction. Sedangkan variabel terkait atau dependent variable dalam penelitian ini

adalah purchase decision yang memiliki enam indikator yaitu pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran pembelian, penentuan jumlah pembelian, penentuan waktu pembelian, dan penentuan metode pembayaran. Berdasarkan pemaparan tersebut, berikut ini tabel operasionalisasi variabel:

Tabel 3. 1

(29)

44

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Variabel/Konsep

Variabel Indikator Ukuran Skala

No.

Country beliefs  Tingkat inovasi yang dilakukan Korea Selatan dimana Etude House berasal dalam Korea Selatan dimana Etude House berasal.

Ordinal 3

 Tingkat reputasi Korea Selatan

dimana Etude House berasal.

Ordinal 4

People affect  Tingkat kreatifitas tenaga kerja yang dimiliki Korea Selatan dimana Etude House berasal dalam pembuatan kosmetik.

Ordinal 5

 Tingkat kualitas tenaga kerja yang dimiliki Korea Selatan dimana Etude House berasal dalam pembuatan kosmetik

Ordinal 6

Desired Interaction

 Tingkat idealitas Korea Selatan

(30)

45

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ada dan membentuk lokasi outlet kosmetik Etude House strategis. 

Ordinal 13

 Tingkat ketersediaan produk

kosmetik di outlet Etude House.

Ordinal 14

Penentuan Jumlah Pembelian

 Frekuensi membeli kosmetik

(31)

46

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Tingkat pertimbangan

3.4Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1Jenis dan Sumber Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:172), sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh. Sumber data bisa diperoleh dari sumber internal perusahaan maupun dari eksternal perusahaan. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu sumber data primer dan sekunder.

Sumber data primer menurut Malhotra (2010:73) adalah data yang berasal langsung dari peneliti dengan tujuan khusus untuk digunakan permasalahan dalam penelitian tersebut. Dalam penelitian ini sumber data primer berasal dari wawancara dan pengisian kuisioner yang ditujukan kepada konsumen Etude House.

Sumber data sekunder menurut Aaker et al (2011:93) adalah data yang telah dikumpulkan untuk berbagai tujuan selain permasalahan yang sedang dihadapi. Data sekunder telah ada sebelum melakukan penelitian. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan melalui penelitian terdahulu, jurnal ilmiah, buku dan website internet untuk kepentingan penelitian. Berikut ini adalah jenis dan sumber data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini:

Tabel 3. 2 Jenis dan Sumber Data

No Jenis Data Kategori

Data Sumber Data

1. Penjualan Kosmetik di Indonesia Sekunder indonesianconsume.blogspot.com

2. Merek Kosmetik yang Beredar

di Indonesia

Sekunder www.vemale.com,

www.uniquedailytips.com

(32)

47

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Cabang Toserba YOGYA Kota

Bandung

Sekunder www.toserbayogya.com

4. Data Penjualan Kosmetik Riau

Junction Tahun 2013-2014

Sekunder Supervisor, Toserba YOGYA

5. Data Konsumen Etude House

YOGYA Riau Junction 2014-2015

Sekunder Supervisor, Toserba YOGYA

6. Pra-penelitian Merek Kosmetik

Pilihan Konsumen

Primer Hasil pra-penelitian penulis

Sumber: Hasil olahan penulis (2015)

3.4.2Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara sistematis dan ilmiah yang digunakan untuk mengumpulkan data yang relevan mengenai fenomena dalam penelitian. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

 Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari setiap hal yang berhubungan dengan penelitian ini. Hal yang dipelajari untuk penelitian ini bisa didapatkan dari buku, ataupun internet yang dapat membantu memberi informasi dalam pemahaman, konsep maupun teori yang berkaitan dengan country of origin dan purchase decision.

 Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara bertatap muka langsung dengan responden dengan mengajukan pertanyaan seputar country of origin dan purchase decision. Responden dalam penelitian ini adalah

konsumen Etude House di YOGYA Riau Junction.

 Kuisioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan memberikan

(33)

48

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

House di YOGYA Riau Junction mengenai hal yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu mengenai country of origin dan purchase decision.

 Observasi (pengamatan)

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan

pengamatan langsung di outlet Etude House di YOGYA Riau Junction untuk mengetahui kegiatan yang terjadi di lapangan.

3.5Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 3.5.1 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014:80). Dalam penelitian ini populasi sasarannya adalah konsumen kosmetik Etude House di YOGYA Riau Junction. Jumlah populasi yang akan diteliti adalah 1233 orang berdasarkan data konsumen Etude House YOYA Riau Junction tahun 2014.

Menurut Arikunto (2010:174) Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Tidak terdapat batasan tertentu mengenai berapa besar sampel yang diambil dari populasi, karena absah tidaknya sampel bukan terletak pada besar atau banyaknya sampel yang diambil tetapi terletak pada sifat karakteristik sampel apakah mendekati populasi atau tidak.

Untuk penarikan jumlah sampel penelitian, dihitung dengan rumus slovin yang berasal dari buku metodologi penelitian pendekatan praktis dalam penelitian (Simamora,2004 : 37) :

n

=

+��2

Keterangan :

n : Jumlah sampel

(34)

49

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

N : Jumlah populasi

Berdasarkan rumus slovin maka dapat diukur besarnya sampel sebagai berikut:

n

=

+ . ,

=

,

=

92,49 ≈ 100 orang.

Jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 100 responden dari 1233 jumlah konsumen Etude House YOGYA Riau Junction 2014.

1.5.2 Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non Probability Sampling. Ulber Silalahi (2009:273) mengemukakan bahwa dalam non

probability sampling, elemen dalam populasi tidak memiliki peluang yang sama

untuk dipilih menjadi subjek dalam sampel. Teknik pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Menurut Jogiyanto (2007:79), Purposive sampling dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dapat berdasarkan pertimbangan tertentu atau jatah (quota) tertentu. Alasan mengambil purposive sampling karena kriteria sampel yang diperoleh benar-benar sesuai dengan penelitian

yang akan dilakukan dimana kriteria untuk sampel pada penelitian ini diantara lain adalah sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah menggunakan produk Etude House, pemakaian produk minimal sekali pemakaian dalam jangka yang pendek maupun panjang.

3.6 Uji Instrumen Penelitian 3.6.1 Uji Validitas

(35)

50

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

instrumen adalah rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:

Keputusan pengujian validitas adalah menggunakan taraf signifikasi sebagai berikut:

1. Item pertanyaan atau pernyataan tersebut dikatakan valid apabila ℎ� �� lebih

besar atau sama dengan �� ( ℎ� ���� ).

2. Item pertanyaan atau pernyataan tersebut dikatakan tidak valid

apabila ℎ� ��lebih kecil daripada �� ( ℎ� ����).

Secara teknis pengujian instrument dengan rumus diatas menggunakan software SPSS 22.0 for windows. Besarnya koefisien korelasi diinterpretasikan dengan menggunakan tabel berikut:

Tabel 3.3 Interpretasi Nilai r

Besarnya nilai r Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Sangat Tinggi

Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi

= ∑ − ∑ ∑

(36)

51

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Sedang

Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah

Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Tidak berkolerasi

Sumber: Arikunto (2010:319)

Pengujian validitas instrumen ini dilakukan terhadap 30 responden dengan tingkat signifikan 5% dengan n = 30 – 2 = 28 didapat �� sebesar 0,374. Uji validitas instrumen penelitian untuk variabel country of origin dan purchase decision dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.4

Hasil Pengujian Validitas

Instrumen Penelitian Variabel X(Country of Origin)

No. Butir Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

1

Negara Korea Selatan dimana Etude House berasal adalah negara yang inovatif dalam mengembangkan produk kosmetik.

0,922 0,374 Valid

2

Negara Korea Selatan dimana Etude House berasal adalah negara yang memiliki tingkat pendidikan dan penguasaan teknologi tinggi.

0,882 0,374 Valid

3

Negara Korea Selatan dimana Etude House berasal adalah

negara yang baik dalam disain produk kosmetik. 0,849 0,374 Valid

4

Negara Korea Selatan dimana Etude House berasal adalah

negara yang memiliki reputasi baik (terhormat). 0,842 0,374 Valid

5

Negara Korea Selatan dimana Etude House berasal adalah

negara yang memiliki tenaga kerja yang kreatif. 0,873 0,374 Valid

6

Negara Korea Selatan dimana Etude House berasal adalah negara yang yang memiliki tenaga kerja yang berkualitas tinggi.

0,828 0,374 Valid

7

Negara Korea Selatan dimana Etude House berasal adalah

(37)

52

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber: Hasil pengolahan data, 2015 dengan SPSS 22.0 for Window

Berdasarkan hasil uji validitas instrumen penelitian variabel X (country of origin) pada Tabel 3.4 diatas, dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pertanyaan dari pertanyaan no. 1 sampai dengan no. 7 dinyatakan valid karena rtabel ≤ rhitung.

Tabel 3.5

Hasil Pengujian Validitas

Instrumen Penelitian Variabel Y (Purchase Decision)

No. Butir Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

1 Saya membeli produk kosmetik karena produk kosmetik

memiliki fungsi untuk perawatan dan pemeliharaan kulit wajah. 0,759 0,374 Valid

2 Saya membeli produk kosmetik karena produk kosmetik memiliki fungsi untuk merias wajah.

0,883 0,374 Valid

3 Saya membeli kosmetik Etude House karena merek kosmetik

Etude House sudah terpercaya. 0,754 0,374 Valid

4 Saya membeli kosmetik Etude House karena merek kosmetik

Etude House memiliki popularitas yang tinggi. 0,768 0,374 Valid

5 Saya membeli kosmetik Etude House karena akses untuk

mendapatkannya mudah. 0,799 0,374 Valid

6 Saya membeli kosmetik Etude House karena lokasi outlet yang

strategis. 0,858 0,374 Valid

7 Saya membeli kosmetik Etude House karena ketersediaan

produk kosmetik di outlet Etude House lengkap. 0,832 0,374 Valid

8 Saya sering membeli kosmetik Etude House. (dalam 6 bulan) 0,872 0,374 Valid

9 Saya membeli kosmetik Etude House lebih dari satu produk

dalam satu kali pembelian. 0,824 0,374 Valid

10 Saya membeli kosmetik Etude House karena kebutuhan. 0,815 0,374 Valid

(38)

53

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 12 Saya membeli kosmetik Etude House karena metode

pembayaran yang beragam. 0,832 0,374 Valid

13 Saya membeli kosmetik Etude House karena metode

pembayaran yang mudah. 0,883 0,374 Valid

Sumber: Hasil pengolahan data, 2015 dengan SPSS 22.0 for Window

Berdasarkan hasil uji validitas instrumen penelitian variabel Y (purchase

decision) pada Tabel 3.5 diatas, dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pertanyaan

dari pertanyaan no. 1 sampai dengan no. 13 dinyatakan valid karena rtabel ≤ rhitung.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Suharsimi Arikunto (2010:221) menyatakan bahwa reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Suatu instrumen penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai apabila koefisien Alpha Cronbach lebih besar atau sama dengan 0,60 (Sugiyono, 2014:184). Untuk menguji tingkat reliabilitas, dalam penelitian ini digunakan rumus Cronbach

Alpha’s, degan rumus sebagai berikut:

(Suharsimi Arikunto, 2010:239)

Keterangan:

r = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan

σ t = Varians total ∑σb = Jumlah varian butir

Jumlah varians butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varians tiap butir, kemudian dijumlahkan Sebagai berikut :

r = [

k −

k

] [ −

∑σb

σt

]

(39)

54

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (Suharsimi Arikunto, 2010:239)

Keterangan:

σ 2

= Varians

∑X = Jumlah skor

N = Jumlah responden

Ketentuan uji reabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika ℎ� ��> �� maka item pertanyaan dikatakan reliabel.

2. Jika

ℎ� ��≤ �� maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.

Secara teknis pengujian instrument dengan rumus-rumus diatas menggunakan fasilitas software SPSS 22.0 for window, dengan hasil yang tercantum pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.6

Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Country of Origin dan Variabel Purchase Decision)

No Variabel rhitung rtabe l Keterangan

1 Country of Origin 0,943 0,600 Reliabel

2 Purchase Decision 0,959 0,600 Reliabel

Sumber: Hasil pengolahan data, 2015 dengan SPSS 22.0 for Window

Berdasarkan jumlah kuesioner yang disebar kepada 30 responden dengan tingkat signifikan 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 (30-2 = 28) maka bila dikonsultansikan dengan nilai rtabel yaitu sebesar 0,600. Dari hasil uji reliabilitas pada

(40)

55

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

decision dinyatakan reliabel. Hal ini dikarenakan r hitung variabel country of origin dan

r hitung purchase decision lebih besar dari r tabel.

Dari hasil uji validitas dan uji reliabilitas dapat disimpulkan bahwa instrument yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan valid dan reliabel. Dengan demikian penelitian ini dapat dilanjutkan tanpa adanya suatu kendala terjadinya kegagalan penelitian yang disebabkan oleh instrument penelitiannya yang belum teruji tingkat validitas dan reliabilitasnya.

3.7Rancangan Analisis Data

Data yang telah terkumpul dari responden kemudian harus dilakukan pengolahan dan penafsiran data sehingga dari hasil tersebut dapat dilihat pengaruh antara variabel X country of origin dan variabel Y purchase decision. Menurut Arikunto (2010:278) secara garis besar, analisis data meliputi tiga langkah yaitu persiapan, tabulasi, dan penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian sebagai berikut:

Editing, yaitu pemeriksaan angket yang terkumpul kembali setelah diisi oleh responden seperti mengecek kelengkapan data artinya memeriksa isi instrumen pengumpulan data (termasuk pula kelengkapan lembar instrumen barangkali ada yang terlepas atau sobek).

Coding, yaitu pemberian skor atau kode untuk setiap pilihan dari item berdasarkan ketentuan yang ada dimana untuk menghitung bobot nilai dari setiap pertanyaan atau pernyataan dalam angket menggunakan skala likert kategori lima. Skor atau bobot untuk jawaban positif diberi skor 5-4-3-2-1, sedangkan untuk jawaban negatif diberi skor 1-2-3-4-5.

Tabel 3.7

Kriteria Bobot Nilai Alternatif

Pilihan Jawaban Bobot Pernyataan

(41)

56

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tinggi / sangat menarik

Tabulating, maksudnya menghitung hasil skoring dan dituangkan dalam tabel rekapitulasi secara lengkap.

Analisis deskriptif digunakan untuk melihat faktor penyebab dan

mendeskripsikan variabel-variabel penelitian antara lain :

Analisis deskriptif mengenai country of origin brand Etude House, yang

terdiri dari tiga indikator yaitu country beliefs, people affect, dan desired interaction kepada konsumen Etude House.

(42)

57

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis deskriptif mengenai purchase decision yang memiliki enam

indikator yaitu pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran pembelian, penentuan jumlah pembelian, penentuan waktu pembelian, dan penentuan metode pembayaran kepada konsumen Etude House.

Melakukan rancagan analisis deskriptif, yaitu mengolah data dari kuisioner dengan langkah- langkah sebagai berikut :

 Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus:

SK = ST x JB x JR Keterangan : ST = Skor tertinggi JB = Jumlah bulir JR = Jumlah responden

 Membuat daerah kategori kontinum

Membagi daerah ketegori kontinum menjadi lima tingkatan, contohnya sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Tinggi = ST x JB x JR

Rendah = SR x JB x JR

Keterangan:

ST : Skor Tertinggi SR : Skor Terendah JB : Jumlah Bulir JR : Jumlah Responden

1. Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan rumus:

(43)

58

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Selanjutnya menentukan daerah kontimun tinggi, sedang, dan rendah

dengan cara menambahkan selisih (R) dari mulai kontinum tinggi sampai rendah.

 Menentukan garis kontinum dan menentukan daerah letak skor untuk variabel

green awareness (X) dan green consumer behavior (Y).

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Gambar 3.1

Garis Kontinum Variabel X dan Y

3.7.2 Teknik Analisis Data Verifikatif

Analisis verifikatif bertujuan untuk menguji nilai hipotesis suatu variabel. Melalui analisis ini dapat diketahui pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya. Sehingga dapat diketahui pengaruh country of origin terhadap purchase decision. Karena penelitian ini hanya meneliti dua variabel maka teknik analisa

yang digunakan adalah analisis korelasi dan regresi linier sederhana.

(44)

59

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.7.2.1 Pengujian Persyaratan Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan uji persyaratan regresi. Adapun syaratnya adalah uji normalitas data. Seperti menurut Arikunto (2010:278) menyebutkan bahwa dikatakan normal apabila nilai residual yang dihasilkan diatas nilai signifikasi yang ditetapkan.

3.7.2.2 Analisis Korelasi

Analisis korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pearsonian Coefficient Correlation atau sering juga disebut dengan The Product Moment

Coefficient Correlation (koefisien korelasi produk moment). Rumusnya adalah :

(Suharsimi Arikunto, 2010:213) Keterangan:

r

xy = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor total

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑ = Jumlah skor dalam distribusi Y

∑X2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

∑Y2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

N = Banyaknya responden

Korelasi produk momen dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1< r <1), apabila r = -1 artinya korelasinya negative sempurna; r = 0 tidak ada korelasi; r = 1 berarti koefisien korelasinya sangat kuat dan positif. Untuk mendapatkan penjelasan terhadap koefisien korelasi yang diteliti, maka dapat berpedoman kepada tabel berikut :

= �∑ − ∑ ∑

(45)

60

Cindy Agustina Krishna Gautama, 2015

PENGARUH COUNTRY OF ORIGIN TERHAD AP PURCHASE D ECISION, SURVEI PAD A KONSUMEN ETUDE HOUSE TOSERBA YOGYA RIAU JUNCTION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.9

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Klasifikasi

Teknik analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel dependen (Y) purchase decision dapat diprediksikan melalui variabel independen (X) country of origin atau prediktor secara individual. Maksud dari teknik analisis ini juga dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik dan menurunnya variabel independen, atau untuk meningkatkan keadaan variabel dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan variabel independen ataupun sebaliknya. Menurut Sugiyono (2014:270) regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:

Y = a + bX

Dimana :

Y = subjek dalam variabel dependen yang dipredeksikan

a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang

didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan (-) maka terjadi penurunan.

X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai

Gambar

Gambar 1. 1
Tabel 1. 1
Tabel 1.2 Cabang Toserba YOGYA di Kota Bandung
Gambar 1.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peserta Simposi um dan Workshop “ Pertemuan Ilmiah Tahunan Ilmu Penyakit Dalam XIV &amp; Gastroentero Hepatologi. Update

Walaupun pemerintah telah mempermudah anak-anak Bungin dalam menikmati fasilitas pendidikan dengan menyediakan perahu penyebrangan namun angka anak putus

Provinsi Indonesia yang memisahkan diri dan menjadi negara baru yaitu ..2. Gorontalo merupakan pemekaran dari

Menganalisis pengaruh sumber daya manusia (SDM) yaitu curahan tenaga kerja, penyuluhan/pelatihan dan produktivitas tenaga kerja, secara langsung dan melalui kegiatan

Melaksanakan observasi di SDN Sukaraksa, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran kondisi awal siswa sebelum peneliti melakukan tindakan. Selama

[r]

Hasil belajar siswa setelah menerapkan Pendekatan Pingkungan pada materi Daur Hidup Hewan mata pelajaran IPA siswa kelas 4 SDN Sukaraklsa mengalami peningkatan

Hasil kajian menunjukkan bahwa pada Tabel 5.56 bahwasanya pengaruh setelah menerapkan kearifan lokal dalam bentuk doa turun tanam secara langsung yang terdiri dari