• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL KONDISI FISIK DAN ANTOPOMETRI ATLET ATLETIK JARAK MENENGAH PASI KABUPATEN KARO TAHUN 2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROFIL KONDISI FISIK DAN ANTOPOMETRI ATLET ATLETIK JARAK MENENGAH PASI KABUPATEN KARO TAHUN 2012."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL KONDISI FISIK DAN ANTHOPOMETRI ATLET

ATLETIK JARAK MENENGAH PASI KABUPATEN

KARO TAHUN 2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat – Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH :

JEPRIANTO SINAGA NIM. 608112152

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Dengan kerendahan hati dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan

Yang Maha Kuasa. Yang telah melimpahkan kasih dan berkatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Profil Kondisi Fisik Dan

Antopometri Atlet Atletik Jarak Menengah PASI Kabupaten. Karo Tahun 2012”. Penulis menyadari, bahwa keberadaan skripsi ini bagai “setetes air di laut”

yang tak punya arti apa-apa, namun dalam penyelesaiannya sangat banyak

mendapat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Selanjutnya penulis sadar

bahwa selaku manusia biasa tak luput dari kesalahan, tidak ada gading yang tidak

retak, kalau tidak retak bukanlah gading. Tidak ada manusia yang tidak punya kesalahan, kalau tidak punya kesalahan bukanlah manusia” oleh karena itu

penulis menyampaikan mohon maaf yang sedalam-dalamnya dan ucapan terima

kasih yang tidak terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Dr.Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Unimed

2. Bapak Drs.Basyaruddin Daulay, M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu

Keolahragaan, Bapak Drs. Suharjo, M.Pd selaku PD I, Bapak Drs Mesnan,

M.Kes.AIFO selaku PD II, Bapak Dr.Budi Valianto, M.Pd selaku PD III.

3. Bapak Dr.Tarsyad Nugraha,M.Kes, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani

Kesehatan dan Rekreasi.

4. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes. selaku Seketaris Jurusan Pendidikan

(5)

5. Bapak Drs. M. Yusuf sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak

meluangkan waktu, memberi bimbingan dan arahan yang sangat berharaga

dalam penulisan skripsi ini.

6. Para pelatih atletik atletik PASI Kab. Karo yang telah memberikan masukan

terhadap penelitian ini.

7. Seluruh Atlet PASI Kab. Karo yang telah banyak membantu dan mendukung

dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Teristimewa buat keluarga tercinta almarhum ayahanda B.Sinaga, Ibunda

tercinta, Kakanda, serta seluruh keluarga yg telah memberikan motivasi

kepada penulis.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu – persatu yang turut

serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti

perkuliahan. Semoga kebaikan yang diberikan kepada penulis mendapatkan

berkat dari Tuhan Yang Maha Esa. Tulisan ini dipersembahkan untuk

pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan prestasi pada khususnya.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, Desember 2012 Penulis

(6)

ABSTRAK

JEPRIANTO SINAGA. Profil Kondisi Fisik dan Antopometri Atlet Atletik Jarak Menengah PASI Kabupaten Karo Tahun 2012.

Pembimbing : M Yusuf

Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiKondisi Fisik Dan Antopometri Atlet Atletik Jarak Menengah PASI Kabupaten Karo Tahun 2012.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif, dengan teknik tes dan pengukuran. Penelitian deskriptif merupakan metode yang berusaha menggambarkan dan menginterprestasikan objek sesuai dengan apa adanya. Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh Atlet Atletik Jarak Menengah PASI Kabupaten Karo Tahun 2012 dengan jumlah sampel sebanyak 13 orang terdiri dari 8 atlet putra dan 5 atlet putri. Alat tes untuk mengukur kondisi fisik adalah dengan tes sesuai cabang atletik yang keseluruhan tesnya yaitu: lari 30 meter, lari 300 meter, loncat tiga kali, tes duduk pada tembok, sit – up, duduk berlunjur dan meraih, dan lari 15 menit. Dan untuk antopometri pengukurannya adalah tinggi badan, lebar bahu, lebar dada, pengerutan rongga dada dan lebar pinggul.

(7)

DAFTAR ISI

D. Instrumen Penelitian... 35

E. Teknik Analisis Data ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56

A. Deskripsi Data Penelitian ... 56

(8)

C. PembahasanHasilPenelitian ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 68

A. Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 70

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

2.1 Data PrestasiAtlet PASI Kab. KaroTahun 2008 ... 33

2.2 Data PrestasiAtlet PASI Kab. KaroTahun 2009 ... 33

2.3 Data PrestasiAtlet PASI Kab. KaroTahun 2010 ... 34

2.4 Data PrestasiAtlet PASI Kab. KaroTahun 2011 ... 34

2.5 Data PrestasiAtlet PASI Kab. KaroTahun 2012 ... 35

3.1 Norma KecepatanLari 30 M ... 41

3.2 Norma KecepatanLari 300 M ... 42

3.3 Norma Tes Sit Up ... 44

3.4 Norma Tes Sit and Reach ... 46

3.5 Norma TesJingkatTiga Kali ... 47

3.6 Norma TesDudukPadaTembok ... 49

3.7 Norma TesBalke (Lari 15 Menit)... 50

3.8 SubtitusiAngkaKonstantaUntukRumusQuimby ... 54

4.1 Data HasilTesPengukuranKondisiFisik ... 56

4.2 Data HasilTesAntopometri ... 57

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1 Tipe Tubuh Kretshmer ... 29

2.2 Tipe Tubuh Eksomorf, Mesomorph, Dan Endomorph ... 30

3.1 Sampel Melakukan Start 30 M ... 40

3.2 Sampel Melakukan Start 300 M ... 41

3.3 Tes Sit Up ... 43

3.4 Tes Duduk Berselunjur ... 44

3.5 Tes Jingkat Tiga Kali ... 46

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. HasilTesKondisiFisikAtletAtletikJarakMenengahPasi

KabupatenKaroTahun 2012 ... 64 2. HasilTesAntopometriAtletAtletikJarakMenengahPasi

KabupatenKaroTahun 2012 ... 65 3. Hasil Rata-Rata KategoriTesfisikAtletAtletikJarakMenengah

PasiKabupatenKaroTahun 2012 ... 66 4. Hasil Rata-Rata KategoriTesAntopometriAtletAtletikJarakMenengah

PasiKabupatenKaroTahun 2012 ... 67 5. PenilaiantesKondisiFisikAtletAtletikJarakMenengahPasi

KabupatenKaroTahun 2012 ... 68 6. PenilaiantesAntopometriAtletAtletikJarakMenengahPasiKabupaten

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan prestasi olahraga di forum – forum nasional adalah tolak

ukur serta kemajuan daerah dalam memperdayakan masyarakat. Prestasi yang

tinggi dalam suatu olahraga tidak akan datang dengan sendirinya. Prestasi yang

tinggi hanya dapat dicapai melalui usaha dan kerja keras dalam mengembangkan

potensi yang dimiliki melalui proses latihan yang terprogram dan terencana

dengan melibatkan kemajuanIPTEK, yang dapat mempercepat laju peningkatan

prestasi olahraga. Dengan demikian teknologi dan ilmu pengetahuan bidang

olahraga secara otomatis menjadi ukuran ketertinggalan prestasi olahraga.

Atletik adalah induk dari cabang olahraga. Hampir seluruh cabang

olahraga memiliki unsur aktivitas atletik seperti berlari, melompat, melempar,

dan berjalan yang memiliki delapan komponen kondisi fisik yaitu:kekuatan

(Strength), Daya tahan otot (Muscular endurance), Daya tahan (Endurance), daya

ledak otot (Muscular power), kecepatan (Speed), Kelentukan (Flexibility).

Contohnya sepak Bola, kita akan menemukan didalamnya gerak – gerak dasar

atletik seperti: lari, lompat, melempar (untuk penjaga gawang) dan lain – lain.

Atletik mempertandingkan dua nomor lomba yaitu,track dan field. Track

mempertandingkan 13 nomor lomba yang terbagi kedalam beberapa kelompok

yakni,nomor sprint, jarak menengah, jarak jauh dan jalan cepat.Di nomor sprint

dipertandingkan 6 nomor lomba yaitu: 100m, 200m, 400m, dan 100m, 110m,

(13)

400m gawang. Sedangkan dinomor jarak menengah mempertandingkan tiga

nomor lomba yaitu: 800, 1500m, dan 3000m steeplechase. Untuk jarak jauh hanya

dipertandingkan tiga nomor lomba yaitu: 5000m, 10000m dan marathon.Dan

untuk nomor field mempertandingkan delapan nomor lomba yakni: lompat jauh,

lompat jangkit, lompat tinggi, lompat galah, tolak peluru, lempar cakram, lempar

lembing dan lontar martil. Selain nomor - nomor diatas, atletik juga

mempertandingkan nomor lomba yang mempertandingkan nomor track dan

nomor field sekaligus untuk satu orang atlet yaitu dasalomba untuk putera dan

sapta lomba untuk puteri.

Banyak upaya pemerintah Indonesia dalam upaya membina prestasi

dibidang atletik, seperti membuat program pemerintah yaitu program PAL

(Program Atlet Andalan), dan PRIMA ( Program Indonesia Emas). Dalam hal ini

pemerintah yaitu KONI bekerja sama dengan organisasi masing – masing cabang

olahraga merekrut atlet – atlet Indonesia yang berprestasi didaerah dan di

nasional. Program ini dibentuk untuk membina atlet – atlet muda di Indonesia

dengan harapan dapat menorehkan prestasi di ajang – ajang bergengsi

Internasional seperti SEA GAMES, ASEAN GAMES, maupun OLIMPIADE.

Pembinaan tersebut dibuat berupa pelatnas jangka panjang yang memberikan

fasilitas yang layak untuk para atlet seperti pemberian uang saku perbulan, makan,

dan perumahan atlet.Dengan demikian PASI (Persatuan Atletik Seluruh

Indonesia) sebagai organisasi atletik tertinggi di Indonesia ikut mengambil bagian

(14)

PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) yang sudah terbentuk sejak

tahun 80-an sudah banyak melahirkan atlet – atlet berprestasi yang sangat

mengharumkan nama bangsa Indonesia. PASI sendiri dibentuk sebagai tempat

bernaungnya atlet atletik yang ada diseluruh Indonesia dan bertujuan untuk

menciptakan atlet atletik yang berakhlak dan bermartabat. Untuk lebih

mengoptimalkan kinerja PASI maka pemerintah berinisiatif untuk membentuk

cabang – cabang pembantu di daerah – daerah wilayah Indonesia. Tak tanggung –

tanggung PASI berdiri hingga ke kabupaten/kota.

Kabupaten Karo adalah salah satu anggota dari PASI tersebut. Kabupaten

Karo ini terletak didaerah dataran tinggi Sumatera Utara. Daerah ini adalah daerah

dingin dan dikelilingi oleh bukit – bukit dan dua gunung yang mana salah satu

gunung tersebut adalah gunung aktif. Daerah ini memiliki kesuburan tanah yang

luar biasa sehingga hasil bumi seperti sayur – sayuran dan buah – buahan segar

banyak diproduksi didaerah ini. Tak heran jika hampir 70% penduduk didaerah ini

hidup dari bercocok tanam. Hasil bumi didaerah ini sangat bagus dibuktikan

dengan banyaknya hasil bumi seperti sayuran dan buah – buahan yang diekspor

dari daerah ini. Untuk melakukan segala aktivitas sehari – hari, seperti pergi ke

kebun, bekerja, bersekolah dan melakukan aktivitas lainnya masyarakat disekitar

kabupaten Karo ini lebih sering memilih untuk berjalan kaki dengan mendaki

perbukitan – perbukitan kecil dan jalanan yang turun naik. Tak heran jika daerah

ini banyak melahirkan atlet - -atlet jarak menengah jauh yang berprestasi. Itu

dibuktikan dari prestasi – prestasi atlet atletik jarak menengah jauh PASI KARO

(15)

Perangin – Angin yang pada SEA GAMES bulan November tahun 2011 lalu di

Jakarta ikut berpartisipasi di nomor 800 meter. Selain itu atlet PASI kabupaten

Karo juga banyak menyumbang atlet ke PPLP (Pusat Pendidikan dan Latihan

Pelajar) Sumatera Utara.

Persatuan AtletikSeluruh Indonesia (PASI) Kabupaten Karo ini membina

atlet pelajar mulai dari SMP sampai SMA maupun masyarakat umum yang

tinggal di sekitar Kabupaten Karo. Atlet atletik kabupaten Karo dilatih oleh tiga

pelatihyaitu Kenop Tarigan yang bersertifikat level satu nasional, Jaman Ginting,

S.Pd yang berprofesi sebagai guru pendidikan jasmani di MTsN kabupaten Karo,

danSurya Hendra S.Pd yang juga berprofesi sebagai guru pendidikan jasmani

SMP/SMA swasta MUHAMMADYAH kabanjahe kabupaten Karo. Atlet Atletik

PASI kabupaten Karo berlatih di stadion Samura kabanjahe selama 5 kali

seminggu yang dilakukan setiap sore tepatnya dari pukul 15.00 wib –

selesai.Banyak nomor – nomor pertandingan yang menjadi fokus pembinaan di

Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Kabupaten Karo ini mencakup lari

100m, 200m, 400m, 100m dan 110m gawang serta 400m gawang, jarak

menengah, 1500m, 3000m steeplechase, 5000m, 10000m, jalan cepat, lempar

cakram, tolak peluru, lempar lembing.

Pembinaan yang dilakukan sampai saat ini tampak telah menghasilkan

kemajuan yang positif, itu dapat dilihat dari keikutsertaan atlet – atlet Persatuan

Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Kabupaten Karo dalam berbagai event Nasional

(16)

yang dicapai belum memperoleh hasil yang maksimal. Terutama bagi pelari jarak

menengah putra.

Banyak faktor pendukung yang dapat melahirkan atlet jarak menengah

yang berprestasi seperti: letak geografis tempat latihan, makanan, bagaimana

peran pelatih terhadap psikologi dan program latihan atlet, dan yang tidak kalah

pentingnya adalah faktor kondisi fisik dan anthopometri seorang atlet.

Selain faktor diatas faktor Hemoglobin (Hb) juga sangat mempengaruhi

prestasi atlet jarak menengah jauh. Ilmu fisiologi manusia menyatakan fungsi dari

hemoglobin adalah mengangkut oksigen dari paru – paru dan dalam peredaran

darahuntuk dibawa ke jaringan. Seorang atlet jarak menengah jauh sangat

memerlukan oksigen yang tinggi saat melakukan aktivitas, dimana dengan

memiliki oksigen yang tinggi maka seorang atlet akan mampu melakukan

aktivitas dalam jangka waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan yang

berlebihan setelah melakukan aktivitas tersebut.

Sehubungan dengan hal itu maka terus diadakan pembinaan yang lebih

intensif lagi. Sedikitnya ada empat aspek yang perlu diberikan kepada para atlet

pada waktu latihan untuk memungkinkan mereka mencapai prestasi yang

maksimal, yaitu : Aspek Teknik, Aspek Taktik, Aspek Fisik dan Aspek Mental.

(17)

komponen fisik antara lain kekuatan otot (strength), daya tahan (endurance), fleksibilitas, power, daya tahan otot, stamina, agilitas, dan sebaginya. 4). Latihan mental ; latihan mental adalah latihan yang menekankan pada perkembangan kedewasaan atlet dan perkembangan emosional seperti semangat berlomba, sportifitas, percaya diri dan lain – lain (Lutan, 1999; 1).

Prestasi olahraga dapat dicapai apabila seseorang itu memiliki potensi

dasar, dalam hal ini adalah kondisi fisik, dimana kondisi fisik adalah satu

prasyarat yang sangat diperlukan oleh seorang atlet bahkan dapat dikatakan suatau

pelaksanaan dasar yang tidak dapat ditunda atau di tawar – tawar lagi.

Setelah melakukan observasi pada atlet jarak menengah di PASI

Kabupaten Karo yang dilaksanakan pada akhir bulan januari 2012 maka dari data

tersebut prestasi atlet jarak menengahPASI Kabupaten Karo masih jauh dari yang

diharapakan bila dibandingakan dengan prestasi pelajar daerah – daerah

laindikejuaraan – kejuaran nasional.

Itu dibuktikan dengan hasil yang mereka capai masih sangat jauh dengan

pelari – pelari daerah lain yangbertanding diajang nasional. Jika dibandingkan

dengan hasil kejurnas yunior pada tahun 2011 yang lalu yaitu rata – rata setiap

atlet yang bertanding yang berjenis kelamin laki – laki untuk nomor 800 meter

saja contohnya sudah mampu berlari diabawah 2.00 menit. Sedangkan atlet PASI

KARO yang paling baik saja hanya mampu berlari di 2.18 menit. Selain dari hasil

yang mereka capai, hal ini juga dibuktikan dari performa mereka pada saat

observasi. Hampir seluruh pelari kurang di daya tahan otot dan daya tahan

kardiovaskular, itu tampak pada setiap lap yang mereka lalui akan mengalami

penurunan kecepatan. Padahal di nomor lari jarak menengah dibutuhkan

(18)

otot dan daya tahan kardiovaskular atlet – atlet tersebut juga kurang di kekuatan,

power, serta kecepatan. Itu tampak di saat mereka sedang berlari, mereka tidak

memiliki dorongan telapak kaki yang sangat diperlukan untuk menambah lebar

langkah. Selain itu kecepatan mereka juga sangat tampak rendah dibuktikan

dengan hampir setiap pelari itu tidak memiliki kecepatan pada saat menjelang

finish. Bahkan kecepatan mereka sangat jauh berkurang pada saat menjelang

finish. Kecepatan pada saat menjelang finish adalah salah satu faktor yang sangat

penting dalam pencapaian keberhasilan seorang pelari jarak menengah.

Maka dari pengamatan saya selaku peneliti menyadari bahwa hasil yang

dicapai atlet kurang maksimal itu bisa dikarenakan fisik atlet – atlet PASI

Kabupaten Karo yang kurang dari kata layak untuk seorang atlet selain fisik atlet.

Karena fisik merupakan dasar yang sangat penting dimiliki seorang atlet .

Pada pelaksanaan latihan fisik yang dilakukan di PASI Kabupaten Karo

seorang pelatih dalam memberikan suatu program latihan yang akan dilaksanakan

pada esok harinya pelatih telah memberikan suatu arahan untuk para atlet. Arahan

tersebut berupa buku catatan program latihan. Dimana seorang atlet diharuskan

mengerti program yang akan dilaksanakan pada saat latihan.

Dengan demikian penulis merasa perlu melakukan penelitian terhadap

kondisi fisik dan anthopometri tubuh atlet PASI Kabupaten Karo. Unsur kondisi

fisik yang perlu ditingkatkan bagi atlet atletik PASI Kabupaten Karo adalah

kekuatan (Strength), Daya tahan otot (Muscular endurance), Daya tahan

(Endurance), daya ledak otot (Muscular power), kecepatan (Speed), Kelentukan

(19)

Anthopometri berasal dari kata anthopros dan metros.Anthropos artinya

tubuh dan metros artinya ukuran.Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh

manusia.Metode antopometri adalah menjadikan ukuran tubuh manusia sebagai

alat untuk menentukantipe badan manusia.Konsep dasar yang harus dipahami

dalam menggunakan antropometri adalah konsep pertumbuhan.

(http://mediague.wordpress.com/2009/pengertian-antropometri)

Tujuan akhir dari pengukuran antopometri adalah menetapkan bentuk atau

tipe badan seseorang. Tipe badan seseorang sebelum ia bekerja adalah penting,

karena dengan tipe badan yang ideal untuk jenis pekerjaan tertentu dapat

meningkatkan capaian keberhasilan kerjanya termasuk dalam pencapain prestasi

olahraga. Dengan tes antropometri, dapat diketahui : apakah pertumbuhan badan

seseorang normal atau tidak, apakah kekurangannya dan bagaimana

mengupayakan pertumbuhan badan secara ideal (Wahjoedi, 2001 : 54). Setelah

pengamatan langsung yang dilakukan peneliti maka tampak bentuk tubuh atlet

sebagian besar dari atlet memiliki tinggi badan yang kurang ideal, badan yang

kurus berotot dan memiliki tungkai yang ideal (sesuai dengan tinggi badan).

Sedangkan yang memiliki tinggi tubuh yang ideal hanya beberapa orang. Namun

keseluruhan atlet tampak memiliki berat badan yang ideal (sesuai dengan

tinggibadan). Untuk pelari jarak menengah bentuk tubuh yang sesuai adalah

bentuk tubuh atletis yaitu, tulang dan otot tampak kuat, badan kokoh dan tegap,

(20)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dibuat suatu gambaran

tentang permasalahan yang dihadapi. Agar tidak terlalu jauh permasalahan yang

dihadapi maka masalah yang diteliti dapat diidentifikasi sebagai berikut :

Bagaimana profil kondisi fisik atlet jarak menengah atlet PASI kab. Karo tahun

2012?, Apakahkondisi fisik atlet akan mempengaruhi prestasi atlet jarak

menengah kab. Karo tahun 2012?, Apa saja unsur kondisi fisik yang dapat

meningkatkan kemampuan atlet jarak menengah kabupaten Karo tahun 2012?,

Apakah evaluasi rutin perlu dilakukan pada setiap berjalannya program latihan?,

Apakah anthopometri tubuh atlet dapat mempengaruhi kemampuan atlet jarak

menengah PASI kabupaten Karo tahun 2012.

C. Pembatasan Masalah

Dari penjelasan yang telah diuraikan sebelumnya dan melihat banyaknya

identifikasi masalah yang timbul tentang topic yang dibahas diatas maka untuk

menghindari perbedaan penafsiran, maka masalah yang diteliti dalam penelitian

ini dalam Anthopometri adalah tentang Weight Estimated (berat badan), sehingga

peneliti membatasi pada Profil Kondisi Fisik Dan Anthopometri Atlet Atletik

(21)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan

pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti

yaitu:

1. bagaimana kondisi fisik atlet jarak menengah PASI kabupaten Karo tahun

2012.

2. Bagaimana kondisi anthopometri atlet jarak menengah PASI kabupaten

Karo Tahun 2012?

E. Tujuan Penelitian

1. Adapun tujuan penelitian ini dilaksanakan adalah untuk

mengetahui kondisi fisik atlet jarak menengah PASI kabupaten

Karo tahun 2012.

2. Bagaimana kondisi anthopometri atlet jarak menengah PASI

kabupaten Karo Tahun 2012.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :

1. Hasil penelitian ini dapat sebagai bahan masukan dan informasi bagi

pelatih dan atlet dalam meningkatkan latihan untuk mencapai prestasi

yang baik.

2. Menjadi masukan bagi pelatih dan pembinaan Persatuan Atletik Seluruh

Indonesia kabupaten Karo.

3. Sebagai bahan evaluasi dan tolak ukur kemajuan hasil pembinaan atlet

(22)

4. Memberikan masukan dan pandangan tentang pembinaan atletik tingkat

nasional agar selalu memperhatikan kondisi fisik dan anthopometri atlet.

5. Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan kajian bagi peneliti lain untuk

(23)

56

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari data tes dan pengukuran dan pembahasan dari hasil penelitian

menyatakan bahwa kondisi fisik dan antopometri atlet Atletik Jarak Menengah

PASI Kab. Karo tahun 2012, maka dapat disimpulkan kondisi fisik atlet Atletik

Jarak Menengah PASI Kab. Karo tahun 2012 berada pada kategori kurang dan

antopometri (estimated weight) berat badan pad kategori tidak normal.

B. Saran

Dari hasil kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini maka

disarankan :

1) Kepada pelatih diharapakan agar lebih menguasai dan memilih metode dan

program latihan yang kompleks dan tepat, aktif dan menyenangkan serta

tidak monoton. Agar kiranya juga memperhatikan istirahat serta konsusi

asupan gizi yang baik, yang mana kesemuanya itu menunjang terjaganya

kondisi fisik dan berat badan yang ideal.

2) Kepada atlet yang berada pada kategoi kurang dan (estimated weight) berat

badan pada kategori tidak norma diharapkan meluangkan waktu untuk

berlatih dengan sungguh – sungguh agar dapat meningkatkan kondisi fisik

yang baik sebagai penunjang prestasi, serta menjaga pola hidup sehat,

(24)

57

atlet agar tidak melakukan olahraga yang merugikan bagi prestasi (yang

tidak sesuai dengan program peningkatan prestasi).

3) Diharapakan kepada atlet untuk selalu memotivasi dirinya untuk

berprestasi sehingga menimbulkan rasa tanggung jawab untuk enjaga

kondisi fisik dan mendapatkan prestasi yang baik.

4) Diharapakan kepada pelatih agar melakukan evaluasirutin terhadap

atletnya, ini dilakukan untuk memantau perkembangan perfomance atlet.

5) Kepada para pembaca dan peneliti selanjutnya diharapakan dapat

melnjutkan penelitian ini dengan ruang lingkup yang leebih luas dan dalam

pelaksanaan tes kondisi fisik dan antopometri lebih berhati – hati dan teliti

(25)

70

DAFTAR PUSTAKA

Bompa, Tudor. O. (1994).Power Training For Sport. Canada. Mosaic Press.

Dick, F. Jhonson, C.Paish, Wilf. (1978). Strength Training For Athletik.London. British Amateur Athletics.

Harre D. (1982).Trainingglehre (Principle of Sport Training : Introduction to Theory and Methods of Training). Berlin. Sportverlage.

Harsono. (1982). Coaching dan Aspek aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta. C.V. Tambak Kusuma.

Harsuki, dkk.(2003). Perkembangan Olahraga Terkini. Jakarta. Kajian Para Pakar.

http://id.wikipedia.org/wiki/Antropometri

http://mediague.wordpress.com/2009/pengertian-antropometri

http://referensikedokteran.blogspot.com/2010/08/referat-antropometri.html

Irianto.(2006). Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan.Yogyakarta Penerbit Andi.

Lutan R, dkk.(1999). Sistem Monitoring Evaluasi dan Pelaporan (SMEP).Jakarta KONI Pusat.

Nossek, Yosef (1982). Teori Umum Latihan. LAGOS: PAN AFRICAN PRESS LTD. LAGOS.

Pate.(1993). Dasar – Dasar Ilmiah Kepelatihan.Semarang.IKIP Semarang Press.

Sadoso, S. (1996).Sehat dan Bugar. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Sajoto, M. (1988).Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta. Depdikbud. Dirjen Pendidikan Tinggi.

Gambar

Tabel Hal
Gambar Hal

Referensi

Dokumen terkait

Ketidakpastian intensitas dan distri- busi hujan yang sering terjadi perlu di antisi- pasi melalui pengembangan teknologi budi- daya padi di lahan sawah tadah hujan melalui

Di dalam penelitian ini menghasilkan Pengembangan Sub Sistem Aset Pada Sistem Informasi Manajemen Sekolah yang terdiri dari beberapa proses antara lain :

It can be lower than before or it can be higher than before, because IQ is supported by some factors (external factors) beside genetic factor (internal factor), so

[r]

Untuk mengetahui solusi yang dilakukan oleh ustadzah dalam menghadapi penghambat dari metode pembelajaran tahfidhul qur’an di pondok tahfidh putri anak-anak Y anaabii’ul Q

285 Assessment of Relationship between Land Uses of Riparian Zone and Water Quality of River for Sustainable Development of River Basin, A Case Study of U-Tapao River

Pada beberapa titik pengamatan, ditemukan pola sebaran dimana satu tanaman ditemukan telah menunjukkan gejala dari penyakit akar merah ini yaitu dengan munculnya tubuh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa “Program Melangkah dengan Sindrom Metabolik” efektif untuk memp erbaiki status sosio kognitif penderita diabetes dalam berolahraga