• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MELODI LAGU PENAMBAHEN ENDE-ENDEN (PEE) GEREJA BATAK KARO PROTESTAN (GBKP) DITINJAU DARI SUDUT MUSIK ETNIK KARO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS MELODI LAGU PENAMBAHEN ENDE-ENDEN (PEE) GEREJA BATAK KARO PROTESTAN (GBKP) DITINJAU DARI SUDUT MUSIK ETNIK KARO."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS MELODI LAGU PENAMBAHEN ENDE-ENDEN

(PEE) GEREJA BATAK KARO PROTESTAN (GBKP)

DITINJAU DARI SUDUT MUSIK ETNIK KARO

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

VERI CRISTINI GULO

NIM 208142135

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

i

ABSTRAK

Veri Cristini Gulo, NIM 208142135: Analisis Melodi Lagu Penambahen Ende-Enden (PEE) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Ditinjau Dari Sudut Musik Etnik Karo. Jurusan Sendratasik Program Studi Pendidikan Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis melodi lagu Penambahen Ende-Enden (PEE) GBKP yang akan ditinjau dari sudut musik etnik Karo. Penambahen Ende-Enden (PEE) merupakan kumpulan lagu-lagu penambahan yang digunakan dalam tata ibadah di GBKP yang diciptakan oleh jemaat GBKP sendiri, sehingga peneliti ingin menganalisis lebih dalam apakah melodi lagu yang terdiri dari ritme dan interval nada lagu tersebut memiliki corak musik etnik Karo.

Penelitian dilaksanakan di Jurusan Sendratasik Program Studi Pendidikan Seni Musik Universitas Negeri Medan, waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2012 sampai dengan akhir Desember 2012. Penulisan skripsi ini mengambil populasi yakni seluruh lagu yang ada dalam Penambahen Ende-enden (PEE) yakni sebanyak 130 lagu yang terdiri dari 102 lagu karangan asli dan 28 lagu merupakan adaptasi dari Kidung Jemaat. Serta sampel sebanyak 10 lagu dari hasil purposive sampling yang peneliti lakukan. Penulisan skripsi ini menggunakan metode deskriptif dan analisis data kualitatif.

Materi yang diangkat pada penelitian ini adalah tentang pengertian analisis musik, dan cara menganalisis melodi yakni dengan melihat bagian-bagian melodi seperti ritme, dan interval nada, dan materi tentang musik etnik Karo.

(4)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan rasa syukur penulis hantarkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan kasih dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Melodi Lagu Penambahen Ende-Enden (PEE) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Ditinjau Dari Sudut Musik Etnik Karo” tepat waktu. Skripsi ini merupakan hasil pemikiran penulis secara ilmiah yang dibangun berdasarkan teori-teori penelitian di lapangan. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.

Banyak sudah dukungan dan bantuan yang penulis dapatkan dalam menyelesaikan skripsi ini, tanpa bantuan yang diperoleh, sulit kiranya penulis menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, pada kesempatan ini rasa hormat dan ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Prof Dr.Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan, beserta jajarannya.

2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan, beserta stafnya.

3. Ibu Dra. Tuti Rahayu, M.Si selaku Ketua Jurusan Sendratasik yang memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Prodi Seni Musik yang juga telah banyak membantu dan memberikan motivasi kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Dra. Theodora Sinaga, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang dengan sepenuh hati membimbing, memberi arahan, ide, dan doa serta semangat yang luar biasa kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 6. Ibu Octaviana Tobing, M.Pd selaku pembimbing Akademik yang telah

banyak memberikan bimbingan dan arahan selama masa perkuliahan. 7. Seluruh Dosen Sendratasik selaku sumber ilmu bagi penulis selama masa

perkuliahan.

8. Bapak Krismas Imanta Barus, M.Th.L M yag telah menjadi narasumber dalam penelitian ini sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. 9. Teristimewa buat orang tua tercinta. Almarhum Fatisokhi Gulo, S.Pd

terima kasih telah menjadi ayah terbaik yang selalu mendukung dan mendoakan penulis. Satinia Waruwu, S.Pd.K sebagai ibu yang sangat luar biasa dalam hidup penulis. Terima kasih buat doa-doa dan dukungan serta semangat yang diberikan kepada penulis.

10. Kepada seluruh keluarga, terkhusus kakak Sulung (Delnis Gulo), dan adik-adik saya Linda, Sherly, Nove, Delvis dan Mega yang telah mendukung dalam doa serta memberikan motivasi kepada penulis.

(5)

iii

12. Teman-teman seperjuangan 2008 Pendidikan Seni musik; Debby, Nia, Mitha, Jessy, Paima, Poniton, Nando, Doli, Sintong, Lilian, Satria dan seluruh teman-teman penulis yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut serta mendukung dan membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Apa yang penulis lakukan ini mungkin belum mencapai hasil yang maksimal, untuk itu saran dan masukan yang membangun dari pembaca sangat diharapkan. Semoga skripsi ini bisa memberi kontribusi terhadap khasanah pengetahuan, dan semoga penelitian ini membantu terhadap kegiatan penelitian – penelitian relevan selanjudnya.

Medan, Januari 2013 Penulis,

(6)

iv

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA

KONSEPTUAL

(7)

v

B. Biografi Singkat Pencipta Lagu Penambahen Ende-Enden

GBKP ... 38 C. Analisis Melodi Lagu Penambahen Ende-Enden (PEE)

GBKP Ditinjau Dari Sudut Musik Etnik Karo ... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 79 B. Saran ... 81

(8)

vi

DAFTAR TABEL

Hal

(9)

vii

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1 Contoh melodi ... 16

Gambar 2.2 Perbedaan nilai nada... 17

Gambar 2.3 Pola ritme ... 18

Gambar 2.4 Contoh ritme ... 18

Gambar 2.5 Contoh interval ... 19

Gambar 2.6 Penggalan lagu Pio-pio ... 24

Gambar 4.1 Partitur lagu Suan Kol ... 44

Gambar 4.2 Partitur lagu Pesikaplah Ukurta... 50

Gambar 4.3 Partitur lagu O Kam Sibas Kematen Si Gelap ... 54

Gambar 4.4 Partitur laguSi Njabuken Bana ... 58

Gambar 4.5 Partitur lagu Isuruh Dibata ... 61

Gambar 4.6 Partitur lagu Njala Ntah Rani ... 65

Gambar 4.7 Partitur lagu Dini Enda Seh Ulina ... 69

Gambar 4.8 Partitur lagu Ku Ikutken Kam O Tuhan ... 73

Gambar 4.9 Partitur lagu M’riah Kal Ukur Kami O Bapa ... 75

(10)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1 Daftar lagu-lagu dalam Penambahen Ende-Enden (PEE)

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Musik merupakan hal yang tidak asing bagi kita. Setiap orang pasti memiliki pengalaman dalam bermusik karena musik mampu menjangkau semua kalangan masyarakat dengan berbagai peranannya. Musik memiliki berbagai peranan dalam masyarakat, seperti sebagai sarana upacara ritual adat maupun keagamaan, pengiring tari, sarana hiburan, sarana komunikasi dan sarana penerangan. Berbagai peranan musik ini menjadikan musik tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat, bahkan musik menjadi sangat penting.

(12)

2

hingga modern, dan dari berbagai aliran musik yang terus berkembang seiring perkembangan pengetahuan manusia akan musik.

Salah satu bagian dalam musik yang tidak dapat dipisahkan dari musik yaitu lagu. Lagu dalam musik adalah musik vokal atau nyanyian berupa rangkaian melodi yang dipadukan dengan unsur bahasa, dimana dalam penyajiannya, sebuah lagu dapat ditampilkan tanpa musik pengiring (acapella) atau dengan musik pengiring (capella). Selain itu lagu juga dapat dikatergorikan berdasarkan jumlah penyanyinya yakni solo (dinyanyikan oleh satu orang), duet (berdua), trio (bertiga) atau beramai-ramai (vokal grup dan paduan suara).

Lagu dalam sebuah musik memang sangat penting, walaupun beberapa musik mengindahkan keberadaan lagu dengan hanya menggunakan instrument. Musik yang memiliki lagu cenderung mudah diingat oleh penikmat musik, pada umumnya bagi masyarakat awam. Musik yang memiliki lagu sudah tidak asing lagi bagi masyarakat, berbeda dengan musik yang hanya menggunakan istrumen. Dalam kehidupan sehari-hari lagu sering dinyanyikan sembari melakukan aktifitas sehari-hari.

(13)

3

lagu untuk ritual upacara adat, hingga lagu untuk pujian seperti lagu-lagu dalam beribadah.

Lagu dalam sebuah ibadah tidak bisa dipisahkan. Setiap agama dalam ibadahnya pasti memiliki lagu-lagu untuk menghantarkan pujian dan penyembahannya. Salah satu kegiatan yang sering menggunakan lagu yakni dalam tata ibadah di gereja, dimana setiap gereja di seluruh dunia pasti menggunakan lagu-lagu dalam tata ibadahnya. Lagu dalam sebuah ibadah di gereja adalah hal yang sangat penting karena memiliki esensi yang khusus yakni sebagai roh dari pada tata ibadah bagi seluruh gereja-gereja di dunia. Salah satu gereja tersebut seperti Gereja Batak Karo Protestan (GBKP).

Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) merupakan salah satu Gereja suku yang berkembang di Indonesia, dan didominasi oleh jemaat yang bersuku Karo, walaupun ada beberapa jemaat yang tidak bersuku Karo. Seperti uraian sebelumnya, lagu mengambil peranan penting dalam tata ibadah di Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) ini, dimana dalam setiap ibadah yang dilaksanakan di gereja ini lagu menjadi roh dari pada ibadah. Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) menggunakan lagu-lagu pujian yang disusun dalam sebuah buku yang dikenal dengan Kitab Ende-enden (KEE).

(14)

4

jemaat bersuku Batak Toba, Banua Niha Keriso Protestan (BNKP) didominasi oleh suku Nias. Lagu-lagu yang digunakan adalah sama, namun perbedaanya terdapat pada bahasa yang diubah dalam bahasa daerah masing-masing. Lagu-lagu dalam KEE merupakan adaptasi dari Kidung Jemaat, sehingga style lagunya yakni style musik barat. Beberapa contoh lagu dalam KEE seperti: Kekekenlah O Kam

Si Tutus (no.102, Cipt. Pdt.J.H. Neumann), Berngi E Nggo Kepe (no. 135, Cipt. P.dt. E.J. Van Den Berg), I Betlehem Nggo Tubuh (no. 139, Cipt. P.dt. E.J. Van Den Berg), Haleluya Wari Enda (no.152, Cipt. J.H. Neumann) dan lain-lain. Terdapat sebanyak 212 judul lagu dalam Kitab Endan-Enden (KEE) ini, dan disepakati untuk digunakan dalam tata ibadah di seluruh Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) yang tersebar di Indonesia.

(15)

5

Kemudian pada Sidang Sinode GBKP tahun 2005 di Retreat Center GBKP Sukamakmur, Moderamen GBKP sebagai badan tertinggi dalam GBKP menyatukan semua lagu-lagu tersebut ke dalam satu buku yang diberi nama Penambahen Ende-enden (PEE). Pada tahun 2006 Penambahen Ende-enden (PEE) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) resmi diterbitkan dan disosialisasikan untuk digunakan dalam tata ibadah.

Lagu-lagu dalam Kitab Penambahen Ende-enden (PEE) merupakan karya dari jemaat GBKP yang memiliki bakat dalam menciptakan atau berkarya musik. Jemaat GBKP yang memiliki bakat dan pengetahuan tentang musik diberi kesempatan untuk menciptakan lagu-lagu pujian, kemudian di seleksi dan disusun oleh Panitia Penambahan Ende-enden GBKP atau Badan Pengembangan Ibadah Musik Gereja (BPIMG) GBKP. Kitab Penambahan Ende-enden (PEE) berisi 130 lagu, dimana dari 130 lagu terdapat 102 lagu asli ciptaan jemaat GBKP dan 28 judul lagu merupakan adaptasi dari berbagai sumber seperti Kidung Jemaat. Terdapat 26 orang komposer yang memberikan sumbangsih lagu dalam PEE ini diantaranya S. Tarigan, Ph. Surbakti, Elisabeth Tarigan, Krismas I.Barus, EP. Ginting, Maria Rayben Surbakti dan lain-lain. Saat ini dalam tata ibadah GBKP kedua kitab tersebut yakni KEE dan PEE telah digunakan bersama.

(16)

6

dari berbagai faktor yang mempengaruhi penciptaan lagu-lagu tersebut, salah satu diantaranya adalah latar belakang komposer lagu-lagu dalam PEE tersebut yang didominasi oleh jemaat yang merupakan jemaat yang bersuku Karo, sehingga tidak bisa terlepas dari pengaruh musik etnik Karo yang memang menjadi budaya musik tersendiri bagi masyarakatnya.

Sebagai salah satu media ungkapan kesenian, musik mencerminkan kebudayaan masyarakat pendukungnya. Musik itu sendiri memiliki bentuk yang khas, baik dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Hal tersebut dapat mempengaruhi karya-karya dalam PEE, yang mungkin saja proses penciptaanya terpengaruh oleh musik etnik budaya Karo.

Musik etnik merupakan musik yang lahir dan berkembang disebuah wilayah atau daerah tertentu dan diwariskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pada prinsipnya setiap daerah memiliki musik etniknya masing-masing. Musik etnik dari sebuah daerah memiliki ciri khasnya masing-masing dan mampu mencerminkan kebudayaan dari setiap daerah. Setiap etnik memiliki musik etnik yang tidak mungkin sama dengan etnik lainnya, setiap etnik akan mencerminkan ciri khas musik etniknya masing-masing yang membedakannya dengan musik etnik lainnya.

(17)

7

etnik Karo sehingga terdapat perbedaan yang jelas jika dibandingkan dengan KEE. Pengaruh musik etnik Karo membuat PEE memiliki ciri khas yang berbeda jika dibandingkan dengan lagu-lagu dalam KEE.

Melihat perbedaan antara melodi lagu KEE dan PEE, maka penulis tertarik untuk meninjau lebih jauh pengaruh musik etnik Karo tersebut dalam membuat ciri khusus yang membedakan PEE dengan KEE dengan menganalisis melodi lagu dalam beberapa karya di PEE tersebut. Analisis yang penulis lakukan adalah analisis terhadap melodi lagu, yakni lagu-lagu dari beberapa komposer yang telah memberi kontribusi dengan menyumbangkan karyanya dalam PEE tersebut.

Menganalisis musik muncul karena berbagai keunikan dari musik tersebut, mulai dari bentuk musiknya yang sangat berbeda dari karya musik lain, fungsinya dalam masyarakat, sampai keberhasilan sebuah karya musik menarik perhatian penikmat musik. Hal tersebut menjadikan musik layak untuk diteliti lebih lanjut, baik melihat keberadaannya sampai meninjau bentuk musik tersebut dengan menganalisis unsur-unsur pembentuk musik.

(18)

8

musik tersebut. Uraian diatas merupakan latar belakang penulis untuk melakukan sebuah analisis terhadap karya musik, dimana penelitian ini adalah analisis terhadap melodi lagu Penambahen Ende-enden (PEE) yang digunakan dalam ibadah di Gereja Batak Karo Protestan (GBKP). Analisis yang penulis lakukan adalah sebuah analisis terhadap melodi lagu ditinjau dari sudut musik etnik Karo.

Mengingat bahwa lagu dalam PEE Pada umumnya diciptakan oleh Jemaat-jemaat GBKP yang bersuku Karo, maka penulis ingin meneliti atau melihat dari sudut pandang musik Karo, apakah melodi lagu PEE bercorak musik etnik Karo. Untuk itu, maka penulis merasa perlu diadakan analisis melodi lagu dengan kaca mata musik etnik Karo. Penulis merasa analisis terhadap melodi lagu PEE sangat penting untuk melihat apakah karya-karya tersebut memang mendapat pengaruh dari musik etnik Karo, sehingga dalam penelitian ini penulis mengangkat judul “Analisis Melodi Lagu Penambahen Ende-enden (PEE) Gereja Batak Karo

Protestan (GBKP), Ditinjau Dari Sudut Musik Etnik Karo.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas, terdapat beberapa permasalahan yang muncul. Maka penulis perlu melakukan identifikasi masalah agar masalah penelitian tidak terlalu luas. Identifikasi masalah dibuat agar penelitian dapat lebih terarah serta masalah yang akan diteliti tidak terlalu luas. Hal ini sesuai dengan pendapat Bungin (2002 : 181) yang mengatakan bahwa: “Permasalahan merupakan titik tolak dari keseluruhan penelitian.”

(19)

9

1. Apa latar Belakang diadakannya lagu Penambahen Ende-enden (PEE) ) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP)?

2. Bagaimana biografi dan riwayat hidup Pencipta lagu-lagu Penambahen Ende-enden (PEE) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP)?

3. Bagaimana latar belakang terciptanya lagu Penambahen Ende-enden (PEE) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP)?

4. Bagaimana fungsi Penambahen Ende-enden (PEE) dalam tata ibadah Gereja Batak Karo Protestan (GBKP)?

5. Bagaimana perbedaan lagu-lagu dalam Kitab Ende-enden (KEE) dan Penambahen Ende-enden (PEE) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP)?

6. Bagaimana ciri khas melodi lagu Penambahen Ende-enden (PEE) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP)?

7. Bagaimana struktur atau bentuk melodi lagu Penambahen Ende-enden (PEE) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP)?

8. Bagaimana interval nada lagu Penambahen Ende-enden (PEE) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP)?

9. Bagaimana pola ritme yang digunakan dalam lagu Penambahen Ende-enden (PEE) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP)?

10.Bagaimana jenis tangga nada lagu Penambahen Ende-enden (PEE) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP)?

(20)

10

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah adalah upaya untuk menetapkan batasan permasalahan dengan jelas, yakni faktor-faktor apa yang dimaksudkan dalam ruang lingkup masalah. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2008:207) yang menyatakan bahwa: “Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan

fokus, yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum.” Dari pendapat

diatas maka penulis membatasi masalah, yakni:

1. Apa latar belakang diadakannya lagu Penambahen Ende-enden (PEE) ) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) ?

2. Bagaimana biografi pencipta lagu Penambahen Ende-enden (PEE) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP)?

3. Bagaimana struktur melodi yakni interval nada, dan pola ritme serta tangga nada lagu Penambahen Ende-enden (PEE) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) ditinjau dari sudut musik etnik Karo?

D. Perumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan fokus dari sebuah penelitian, dimana penelitian dilakukan untuk menemukan jawaban pertanyaan. Untuk itu perumusan masalah dibutuhkan sehingga dapat mendukung menemukan jawaban dari apa yang akan diteliti. Hal ini didukung juga dengan pendapat Sugiono (2008:209) yang menyatakan bahwa: “ Rumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian,

(21)

11

Dari uraian pendapat tersebut, dan latar balakang, identifikasi serta pembatasan masalah maka didapat perumusan masalah : “Bagaimana Struktur

Melodi yakni Interval Nada, Pola Ritme dan Tangga Nada lagu Penambahen Ende-enden (PEE) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Ditinjau dari Sudut Musik Etnik Karo?”

E. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian yang diadakan harus memiliki tujuan yang diharapkan dapat tercapai untuk kemajuan yang lebih baik. Menurut Hariwijaya (2008:50) mengatakan bahwa: “Tujuan penelitian merupakan sasaran yang hendak dicapai oleh peneliti sebelum melakukan penelitian dan mengacu pada permasalahan.”

Pendapat ini juga labih ditegaskan oleh Sugiono (2008:290) yang mengatakan: “Secara khusus tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menemukan. Menemukan berarti sebelumnya belum pernah ada atau belum diketahui.”

Dari kedua pendapat tersebut, maka tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui latar belakang diadakannya lagu Penambahen Ende-enden (PEE) ) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP).

2. Untuk mengetahui biografi pencipta lagu Penambahen Ende-enden (PEE) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP).

(22)

12

F. Manfaat Penelitian

Selain tujuan penelitian, setiap penelitian juga harus memiliki manfaat, sehingga penelitian tersebut tidak hanya teori semata tetapi dapat dipakai oleh pihak-pihak yang membutuhkan. Menurut Hariwijaya (2008:50) yang mengatakan bahwa: “Manfaat penelitian adalah apa yang diharapkan dari hasil penelitian

tersebut, dalam hal ini mencakup dua hal yakni kegunaan dalam pengembangan ilmu dan manfaat dibidang praktik.” Berdasarkan pendapat tersebut maka manfaat

penelitian merupakan hal-hal yang diharapkan dari hasil penelitian dalam hal pengembangan ilmu dan praktik. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

1. Bahan Informasi kepada masyarakat pecinta musik, terkhusus pencinta musik etnik Karo.

2. Menambah wawasan penulis, siswa jurusan musik, pengajar musik dan masyarakat pencinta musik.

3. Sebagai bahan referensi untuk menjadi bahan acuan pada penelitian yang relevan dikemudian hari.

4. Bahan informasi kepada masyarakat yang belajar atau mendalami musik etnik Karo dan masyarakat yang berkecimpung dalam bidang Pengembangan Musik Ibadah Gereja.

5. Sebagai bahan tambahan atau pengayaan kepustakaan dalam bidang analisis musik.

(23)

79

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dalam menganalisis beberapa lagu Penambahen Ende-enden (PEE) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) yang telah dilakukan penulis, maka penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Penambahen Ende-Enden merupakan lagu tambahan yang sudah digunakan

dalam tata ibadah GBKP. Lagu-lagu dalam Penambahen Ende-Enden ini merupakan lagu yang diciptakan oleh jemaat GBKP sendiri, walaupun masih ada beberapa lagu yang diadaptasi dari Kidung Jemaat. Jumlah lagu dalam Penambahen Ende-Enden ini 130 judul lagu diantaranya terdapat 102 lagu ciptaan asli jemaat-jemaat GBKP dan 28 lagu merupakan adapatasi dari Kidung Jemaat.

2. Melodi lagu dalam Penambahen Ende-Enden khususnya lagu-lagu ciptaan asli jemaat GBKP ini dibangun dari nada-nada yang berada pada skala minor. Kecenderungan penggunaan nada-nada berskala minor dalam lagu Penambahen Ende-Enden ini sama dengan kecenderungan nada-nada yang digunakan pada musik etnik Karo pada umumnya.

(24)

80

Dalam musik etnik Karo, interval seperti dalam lagu Penambehen Ende-Enden ini juga umum dipakai.

4. Tangga nada beberapa lagu dalam Penambehen Ende-Enden ini berada pada skala minor.

5. Pola ritme lagu-lagu dalam Penambehen Ende-Enden ini sangat sederhana yakni banyak mengunakan nada ½ , ¼ dan 1/8. Sedangkan tempo lagu pada umumnya andante dan moderato.

6. Lagu-lagu dalam Penambehen Ende-Enden ini pada umumnya mengunakan tanda legato, dimana tanda legato ini biasanya untuk nada-nada panjang dan pada beberapa nada khusus saja, seperti pada interval nada tingkat VI menuju tingkat III. Selain itu tanda legato juga digunakan pada perjalanan nada seperti nada tingkat III – VI- III-IV-VI. Penggunaan legato ini menjadikan lagu-lagu dalam Penambehen Ende-Enden ini memiliki corak musik etnik Karo yang juga sering menggunakan legato pada nada-nada tersebut.

7. Meskipun dalam penulisannya tidak terdapat “rengget” namun ketika

dinyanyikan pada umumnya terdapat rengget dalam lagu, hal ini terjadi karena kebiasaan masyarakat Karo dalam bernyanyi atau bermain musik. Rengget adalah ciri khas musik instrument maupun vocal dalam masyarakat Karo yang menjadi ciri khas yang membedakannya dengan musik yang lain.

(25)

81

B. Saran

Setelah melakukan penelitian ini dan memperoleh kesimpulan, penulis juga mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa lain atau pembaca yang juga berminat untuk menganalisis musik vokal maupun instrumental, sebaiknya memiliki buku-buku atau referensi yang dapat dijadikan acuan dalam menganalisis musik tersebut. 2. Bagi mahasiswa yang juga berminat untuk memilih judul skripsi mengenai

analisis musik, sebaiknya mempelajari dan menguasai program finale pada komputer untuk mempermudah peneliti dalam penulisan notasi dan menganalisis.

3. Bagi Badan Pengembangan Ibadah Musik Gereja (BPIMG) GBKP selain mengolah lagu-lagu ciptaan para komposer, sebaiknya perlu juga membuat profil atau biografi para komposer, karena data-data tersebut akan diperlukan baik oleh GBKP sendiri maupun peneliti berikutnya yang tertarik pada musik Gereja GBKP. Selain itu BPIMG juga perlu menuliskan partitur lagu dalam Penambehen Ende-Enden ini dalam bentuk notasi balok.

4. Bagi para komposer atau jemaat GBKP yang ingin menciptakan lagu-lagu dalam ibadah GBKP sebaiknya perlu memperdalam pengetahuan dalam bidang musik, untuk meningkatkan kualitas lagu-lagu yang diciptakan.

(26)

82

DAFTAR PUSTAKA

Banoe, Pono. 2003. Pengantar Pengetahuan Harmoni. Yogyakarta: Kanisius. Bungin. 2002. Metodologi Pendidikan Kualitatif. Jakarta: Rjagrafindofersada. Copland. 1953. What To Listen For In Music. USA: The New America Library. Hariwijaya. 2008. Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan Skripsi. Tugu

Yogyakarta: Publishes.

Hurd. 1979. The Oxford Illustrated Dictionary Of Music. Wellington: Oxford University Press.

http;// Limbeng.blogspot.com./2007/Karo Skala Minor. 18 September 2012/ 20:00 Jones. 1974. Music Theory. New York: Harper & Row.

Marzoeky. 2004. Istilah-Istilah Musik. Jakarta: C.V. Baru. Meriam, Alan. 1964. The Antropology Of Music. North Western.

Miller. 2002. The Complete Idiot’s Guide Tto Music Theory. USA: Alpha. Nallin. 1968. The Musical Idea; A Consideration Of Music And Its Ways.New

York: The Macmillan Company.

Pier SJ, Karl, 2011. Kamus Musik. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Balai Pustaka.

Seigmeiter, Ellie. 1985. Harmony and Melody. California: Wadsworth Publishing Company.

Soeharto,M. 1992. Kamus Musik. Pusat Musik Liturgi.Gramedia Widiasarana Jakarta: Indonesia.

Sugiono.2008. Penelitian Kuantitatif Kualilatif dan R & D. Bandung: Alfabet. Tarigan. 2004. Musik Tradisisonal Karo. Pusat Dokumentasi dan Pengkajian

Gambar

Tabel 3.1 Sampel penelitian ...............................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah yang terjadi diatas maka dapat diajukan sebuah penelitian dengan judul “Analisis Harga dan Kualitas Pelayanan

Blackwell Publishing Ltd.. Kalau pendekatan struktural fungsional seperti ini dipakai, maka analisis terhadap perilaku kolektif keagamaan jemaat Eli Salom Kele’i

Berpijak pada uraian latar belakang masalah yang terjadi diatas dapat diajukan sebuah penelitian dengan judul “ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA, KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengkritisi dari pandangan Ulrich Zwingli terhadap musik di dalam ibadah gereja. Pada penulisan ini penulis menggunakan pendekatan

Buku tersebut memamparkan tentang unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah lagu meliputi definisi figur, motif, frase, tema dalam proses analisis struktural dari sebuah karya

Penulis pun menjadikan latar belakang ini menjadi sebuah judul penelitian “Analisis Gaya Bahasa Perulangan pada Lirik Lagu dalam Album Monokrom Karya Tulus dan Implikasinya Terhadap