• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PERMAINAN GERAKAN MELOMPAT PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER ATLETIK SMP NEGERI 1 BATANG KUIS TAHUN AJARAN 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PERMAINAN GERAKAN MELOMPAT PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER ATLETIK SMP NEGERI 1 BATANG KUIS TAHUN AJARAN 2013."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PERMAINAN GERAKAN MELOMPAT PADA

SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER ATLETIK SMP NEGERI 1 BATANG KUIS

TAHUN AJARAN 2013

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Syarat- syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

TIARDI GUNA NIM: 071266220024

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

TIARDI GUNA. Upaya Meningkatkan Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok Melalui Metode Permainan Gerakan Melompat Pada Siswa Putra Ekstrakurikuler Atletik SMP Negeri 1 Batang Kuis Tahun Ajaran 2013.

( Pembimbing: M.ISMAIL)

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang peningkatan hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra ektrakurikuler SMP Negeri 1 Batang Kuis tahun 2013 melalui metode permainan berbagai gerakan melompat dengan subjek penelitian seluruh siswa putra ektrakurikuler SMP Negeri 1 Batang Kuis tahun 2013 yang berjumlah 10 orang. Instrument yang digunakan adalah test lompat jauh gaya jongkok.

(6)

v

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Hal

Gambar 1. Sikap Awal Melakukan Lompat Jauh ... 8

Gambar 2. Sikap Tolakan Melakukan Lompat Jauh ... 9

Gambar 3. Sikap Melayang Di Udara ...10

Gambar 4. Sikap Mendarat ... 11

Gambar 5. Melompati Seutas tali... 20

Gambar 6. melompat tanpa menentukan tempat tumpuan ... 21

Gambar 7. Melompat awalan yang bervariasi ... 21

Gambar 8. Alur Kegiatan Siklus ... 29

Gambar 9. Diagram Pos-test ... 38

(7)

DAFTAR TABEL

TABEL Hal

Table 4. Rincian Kegiatan ... 26

Table 5. Contoh Tehnik dan Alat Pengumpulan Data ... 27

Tabel 6. Rencana Langkah-langkah Siklus I ... 30

Tabel 7. Data Hasil Tes Awal (Pre Test ) ... 34

Tabel 8. Data Hasil Tes Siklus I (Post-test) ... 38

Tabel 9. Data Siswa Yang Mencapai Target PPH ... 36

(8)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN Hal

Lampiran 1 : Tabel Norma Lompat Jauh dan Tabel Daftar Nama Atlet ... 45

Lampiran 2 : Tabel Hasil Tes Awal (Pre-test) ... 46

Lampiran 3 : Contoh Penghitungan Nilai (Pre-test) ... 47

Lampiran 4 :Tabel Hasil Tes Akhir (Pos-test) ... 48

Lampiran 5 : Contoh Penghitungan Nilai (Pos-test) ... 49

Lampiran 6 : Contoh Format Penilain Observasi ... 50

Lampiran 7 : Contoh Format Penilaian Pelatih ... 51

Lampiran 8 : Contoh Lembar Penilaian Tehnik Lompat Jauh ... 52

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah mengenal berbagai macam bentuk olahraga, salah satunya adalah atletik. Menurut Yoyo Bahagia (2000:7) “Atletik merupakan cabang olahraga yang tertua didunia. Gerak-gerak dasar yang terkandung di dalam atletik sudah dilakukan sejak adanya peradaban manusia di permukaan bumi ini. Bahkan gerakan itu secara tidak kita sadari sudah kita lakukan sejak kita dilahirkan yang secara bertahap berkembang sejalan dengan tingkat perkembangan dan kematangan biologis, mulai dari gerakan yang sangat

sederhana sampai kepada gerakan yang sangat kompleks.” Selanjutnya Yoyo Bahagia (2000:61)

menyatakan “ struktur pola gerak dalam atletik bermuara pada tiga hal pokok, yaitu : (1) lari

termasuk jalan, (2) lompat, dan (3) lempar.”

Menurut Yoyo Bahagia (2000:8) “ Di Indonesia perkumpulan atletik yang pertama kali

berdiri pada tanggal 3 September 1950 di Semarang yang sekarang disebut dengan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI). Prestasi atlet Indonesia dalam atletik pada angkatan pertama sekitar tahun 1960-an mulai mendapat perhatian ditingkat asia. Hal ini tentunya diraih bukan karena kebetulan saja, melainkan melalui proses latihan yang sangat panjang.”

(10)

2

harus dimulai dari usia dini. Oleh karena itu melalui pengembangan dan pembinaan masyarakat, lompat jauh yang merupakan salah satu nomor dari cabang olahraga atletik perlu dilatih sejak dini agar kelak atlet bisa meraih prestasi secara maksimal.

Dalam lompat jauh seorang pelompat akan bertumpu pada balok tumpuan sekuat -kuatnya untuk mendarat pada bak lompat sejauh mungkin. Menurut Aip Syaifuddin (1992:90) “ lompat jauh adalah suatu gerakan melompat mengangkat kaki ke atas, ke depan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh – jauhnya”. Kerena lompat jauh termasuk nomor yang diperlombakan, maka diperlukan metode latihan yang tepat untuk meningkatkan prestasi. Dalam lompat jauh terdapat beberapa macam gaya atau sikap badan pada saat melayang di udara. Selanjutnya Soegito (1994 : 143) menyebutkan “ ada tiga cara dalam sikap melayang yaitu: 1) gaya jongkok (waktu melayang bersikap jongkok), 2) gaya lenting (waktu di udara badan dilentingkan), dan 3) gaya jalan di udara (waktu melayang kaki bergerak seolah-olah berjalan di udara)”.

(11)

SMP Negeri 1 Batang Kuis merupakan salah satu sekolah yang turut serta dalam pengambangan pembinaan atlet usia dini hal ini dibuktikan dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan di sekolah tersebut. Bedasarkan hasil pengamatan selama peneliti melukan observasi di sekolah tersebut yang dilaukan pada hari Senin tanggal 21 Mei sampai dengan Sabtu 26 Mei 2012, serta pelaksanaan tes kemampuan awal lompat jauh pada hari Sabtu tanggal 26 Mei 2012 pukul 16.00.WIB, peneliti memperoleh informasi bahwasanya masih banyak hasil lompat jauh para siswa yang jika di konsultasikan kedalam norma Gerry A. Carr (1997:159) , maka hasil lompat jauh para siswa masih dalam kategori kurang (lihat pada lampiran 2) dari 10 siswa yang mengikuti kegiatan tersebut 8 diantara masuk kedalam kategori kurang sementara hanya 2 orang siswa yang termasuk kedalam kategori cukup, hal ini mengundang pertanyaan dan ketertarikan peneliti untuk menelusuri hal ini lebih lanjut dan mencoba memberikan solusi untuk menyelesaikannya, berdasakan temuan diatas peneliti menduga, hasil lompat jauh para siswa yang tidak meningkat di sebabkan oleh tidak berkembangnya komponen fisik pendukung lompat jauh, seperti: Kecepatan, daya ledak, kekutan, ketepatan.

Menurut Aip Syaifuddin (1992:90) “ pelompat harus memiliki kekuatan, daya ledak,

kecepatan, kelenturan dan koordinasi gerak, juga kemampuan menguasai tehnik untuk melakukan gerakan lompat jauh dapat melakukannya dengan cepat, tepat, luweas, dan lancar”. Sementara itu Yoyo Bahagia (1999:16) mengatakan “ lompat jauh yang benar perlu

memperhatikan unsur-unsur awalan, tolakan, sikap badan di udara (melayang) dan mendarat. Keempat unsur ini merupakan suatu kesatuan urutan gerakan melompat yang tidak terputus-putus”. Dengan demikian dapat di pahami bahwa hasil lompat jauh di pengaruhi oleh kecepatan

(12)

4

waktu melayang di udara dan mendarat di bak lompat. Hal inilah yang belum dapat di laukukan sepenuhnya dari para siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Peneliti menduga hal ini di akibatkan oleh proses latihan yang kurang bervariasi. Menurut Harsono (1988:121) “ Untuk mencegah kemungkinan timbulnya kebosanan berlatih, pelatih harus kreatif dan pandai-pandai mencari dan menerapkan variasi-variasi dalam latihan.” Selanjutnya “ Variasi latihan dapat pula berbentuk permainan-permainan dengan bola, perlombaan-perlombaan estafet, berenang, naik sepeda kegunung, cross country, dan sebagainya. Sementara itu Yoyo bahagia (2000:57) menyatakan “ sudah selayaknya seorang guru dan pelatih yang baik memahami secara mendasar

pentingnya penyajian atletik yang bernuansa permainan”.

Ada berbagai macam bentuk dan jenis permainan dalam atletik menurut Djunidar (2002:58) “ materi pembelajaran lompat dapat dilakukan dengan latihan lompat tanpa

menggunakan alat seperti lompat ke depan, lompat ke belakang, lompat ke atas, dan lain sebagainya”. Sementara itu Yoyo Bahagia (2000:86) menjelaskan “ salah satu bentuk latihan

untuk lompat adalah dengan permainan lompat melewati tali”. Berdasarkan teori diatas peneliti

(13)

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas dapat di identifikasi masalah sebagai berikut: ha- hal apa sajakah yang dapat mempengaruhi hasil lompat jauh pada siswa putra ekstrakurikuler SMP Negeri 1 Batang Kuis ?. Apakah Metode latihan yang bervariasi dapat mempengaruhi hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra ekstrakurikuler atletik SMP Negeri 1 Batang Kuis ?. Apakah Metode latihan yang tidak bervariasi dapat mempengaruhi hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra ekstrakurikuler atletik SMP Negeri 1 Batang Kuis ?.

C. Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah yang diberikan diatas, cakupanya sangat luas, maka peneliti

member batasan hanya pada “ Upaya meningkatkan hasil lompat jauh gaya jongkok melalui

metode permainan gerakan melompat pada siswa ekstrakurikuler putra atletik SMP Negeri 1 Batang Kuis Tahun Ajaran 2012/2013”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah diatas maka perumusan masalah dalampenelitian ini adalah “

Bagaimanakah meningkatkan hasil lompat jauh gaya jongkok dengan menggunakan metode permainan gerakan melompat dapat meningkatkan hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa ekstrakurikuler putra atletik SMP Negeri 1 Batang Kuis Tahun Ajara 2012/2013” ?

E. Tujuan Penelitian

(14)

6

F.Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan dapat bermanfaat untuk :

1. Sebagai bahan masukan bagi pelatih dalam menyusun dan memilih bentuk latihan yang akan di berikan kepada atlet.

2. Sebagai usaha pelatih untuk meningkatkan prestasi atletnya. 3. Sebagai bahan pengetahuan untuk siswa / atlet.

(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada peningkatan hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra ekstrakurikuler SMP Negeri 1 Batang Kuis melalui metode permainan berbagai gerakan melompat seperti : melompat tanpa menentukan tempat tumpuan, melompat dengan variasi awalan 2 s/d 3 langkah, melompat dengan melewati rintangan yang bervariasi dan juga melompat dengan melewati rintangan dengan awalan yang bervariasi antara 2 s/d 3 langkah.

B. Saran – saran

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dapat diberikan saran sebagai berikut :

1. Kepada pelatih hendaknya selalu memperhatikan prinsip-prinsip latihan sehingga dapat meningkatkan prestasi para atletnya.

(16)

43

DAFTAR PUSTAKA

Aip Syaifuddin, 1992. Atletik. Jakarta : Depdikbud

Arikunto. S, Suharjono (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta Aip Syaifuddin dan Muhadi. 1992/1993. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

Jakarta : Depdikbud

Agus Kristiyanto, 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan Jasmani dan Kepelatihan Olahraga. Surakarta : UNS Press. 2010

Bernhard, G. 1993. Atletik Prinsip Dasar Latihan Loncat Tinggi, Jauh, Jangkit dan Loncat Galah. Terjemahan dari String Trainning voor. Djeugd. Semarang : Dahara Prize.

Carr, Gerry. 1997. Atletik (Edisi Terjemahan) Atletik untuk sekolah. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Engkos Kosasih, 1985. Olahraga Tehnik dan Program Latihan, Jakarta : Akademika Pressindo.

Harsono, 1988. Ilmu Coaching. Jakarta : KONI Pusat

http://belajarpsikologi.com/metode-permainan-dalam-pe belajara /

http://carapedia.com/pengertian_definisi_bermain_info2105.html

KONI. 2000. Panduan Kepelatihan. Jakarta: KONI.

Mochamad Djumidar A. Widya, 2002. Belajar Berlatih Gerak Gerak Dasar Atletik Dalam Bermain. Jakarta : 2002

(17)

Sugito dkk. 1994. Pendidikan Atletik. Jakarta : Depdikbud.

Gambar

GAMBAR Hal
TABEL Hal

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 3.1 merupakan tabel dosen yang memuat 6 fields yaitu field id yang digunakan untuk menyimpan ID dosen dan sebagai primary key , field nama_dosen

SISTEM INFORMASI AKADEMIK PENGOLAHAN NILAI BERBASIS WEBSITE DISMP N 1 JOGONALAN..

belajar siswa pada mata pelajaran produktif dengan menerapkan model. pembelajaran discovery dengan menggunakan

media yang tidak sebaikmedia lain dalam hal menghibur konsumen. Ini dikarenakan ruang lingkup editorial surat kabar yang cenderung lebih serius. Iklan di surat

pedesaan sebagai pihak yang di-Lain-kan dilandasi penolakan penggunaan tipe ideal dari narasi besar modernisasi, kesediaan menggali beragam diskursus dan praktik

Penerapan Pendidikan Moral untuk Anak Usia Dini Melalui Metode Bercerita (Studi Kasus Terhadap Proses Pembelajaran di Rumah Pensil Bandung).. PLS FIP

Informasi adalah data yang telah diringkas/disimpulkan atau diolah untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.. Pengantar Teknologi Informasi Prajanto Wahyu Adi,

b. Evaluasi kedua dilakukan pada per- temuan guru bahasa Jerman se-Malang di Jl. Alpaka 31 Malang. Dari evaluasi tersebut diketahui hal-hal sebagai berikut. 1) Semua peserta