• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Opini Konsumen Rokok Terhadap Iklan di Kemasan Rokok T1 362007059 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Opini Konsumen Rokok Terhadap Iklan di Kemasan Rokok T1 362007059 BAB I"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG MASALAH

Industri rokok di Indonesia tergolong sebagai industri yang memiliki peran

penting menggerakkan roda ekonomi secara nasional, hampir dari berbagai

kalangan menggemari rokok, sementara dalam proses produksinya,

pabrik-pabrik rokok mampu menyerap tenaga kerja secara besar-besaran sehingga

mengurangi peluang tumbuhnya angka pengangguran. Rokok menjadi salah

satu produk yang selalu mendapat perhatian dalam bentuk pengemasan baik

dalam bentuk kemasan produk atau iklannya.

Kemasan rokok saat ini harus menyertakan gambar tentang bahaya dari

rokok. Gambar yang dimunculkan berupa akibat setelah seseorang terlalu

sering mengkonsumsi rokok. Kemasan rokok juga harus menampilkan tulisan “Peringatan : Merokok Membunuhmu” sebagai peringatan terhadap pengguna

rokok. Selain itu, sebuah iklan rokok di televisi harus sesuai dengan ketentuan

yang telah diatur secara hukum bahwa iklan rokok memiliki batasan-batasan

yang tertuang dalam Tata krama dan tata cara periklanan Indonesia

(TKTCPI/EPI, 2007: 24) :

a. Iklan tidak boleh mempengaruhi atau merangsang orang untuk mulai

(2)

2

b. Iklan tidak boleh menyarankan bahwa tidak merokok adalah hal yang

wajar.

c. Iklan tidak boleh menggambarkan orang merokok dalam

kegiatan-kegiatan yang dapat membahayakan keselamatan.

d. Iklan tidak boleh menampilkan ataupun ditujukan terhadap anak-anak

di bawah usia 16 tahun dan wanita hamil.

e. Iklan rokok tidak boleh dimuat pada media periklanan yang khalayak

sasaran utamanya adalah anak-anak di bawah usia 16 tahun.

Beberapa point1 tersebut di atas kemudian menimbulkan adanya

pembatasan terhadap materi-materi iklan rokok. Hal inilah kemudian yang

menuntut para produsen dan pembuat iklan rokok harus sekreatif mungkin

dalam mengemas serta menyampaikan pesan tentang produk rokok tanpa harus

melanggar aturan-aturan yang dicantumkan dalam Tata Krama dan Tata Cara

Periklanan Indonesia (TKTCPI).

Iklan (Gambar dan tulisan tentang bahaya merokok) merupakan pesan

yang berupa tanda yang terdapat dalam kemasan rokok. Tanda (sign) adalah

suatu entitas yang tersusun dari dua bagian yang tak terpisahkan, yakni

penanda (signifier atau signifiant) dan petanda (signified atau signifie). Tanda

menurut Saussure dalam (2006: 41), dapat dipahami sebagai paduan tak

terpisahkan antara penanda misalkan dalam bahasa adalah suatu citraan bunyi

1

(3)

3

(misalkan huruf k/u/r/s/i) dengan petanda yaitu konsep mental tentang objek

yang dirujuk (misalkan suatu tempat duduk).

Penanda dalam pemikiran Saussure dekat dengan konsep tanda dalam

pemikiran Peirce. sedangkan petanda dekat dengan konsep interpretant Peirce

(Fiske, 2004: 65). Dalam hal ini, iklan (gambar dan tulisan) yang ada dalam

kemasan rokok merupakan suatu tanda berisi pesan yang mempunyai tujuan

menyampaikan informasi kepada konsumen tentang bahaya merokok. Namun

hal ini bertentangan dengan tujuan produsen rokok. Sebuah produsen rokok

memproduksi rokok dengan kemasan yang menarik dengan tujuan untuk

meningkatkan penjualan.

Tulisan dan gambar yang muncul dalam kemasan rokok juga bertentangan

dengan fungsi dari iklan itu sendiri. Fungsi dari iklan adalah sebagai media

promosi bagi sebuah produk. Iklan digunakan untuk mendorong calon

konsumen mengkonsumsi maupun mempertahankan loyalitasnya terhadap

sebuah produk yang dalam hal ini adalah rokok. Iklan menurut Kotler (2005:

277) didefinisikan sebagai segala bentuk penyajian non-personal dan promosi

ide, barang, atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan

pembayaran.

Grifin dan Ebert yang dikutip oleh Soemanagara (2006: 132) menyebutkan

bahwa advertising is paid, nonpersonal communication used by an identified

(4)

4

komunikasi non-personal yang digunakan untuk mengidentifikasikan sponsor

untuk menginformasikan kepada pendengar tentang sebuah produk ).

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin meneliti tentang

bagaimana opini dari masyarakat (konsumen rokok) mengenai penggunaan

iklan (gambar dan tulisan larangan bahaya merokok) yang terdapat dalam

sebuah kemasan rokok. Studi deskriptif akan menggambarkan opini

masyarakat mengenai hal ini. Peneliti ingin memberikan gambaran kepada

masyarakat seperti apa opini masyarakat (konsumen rokok) terhadap

penggunaan gambar dan tulisan bahaya merokok (iklan) dalam kemasan rokok.

Selain itu peneliti ingin mengetahui pendapat konsumen rokok yang tetap

mengkonsumsi rokok setelah mereka tahu tentang bahaya rokok yang terdapat

dalam kemasan rokok.

2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah “Bagaimana opini konsumen rokok terhadap iklan di kemasan rokok?

3. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui opini konsumen rokok terhadap iklan (gambar dan tulisan

(5)

5

mengapa konsumen rokok tetap merokok setelah melihat iklan (gambar dan

tulisan bahaya merokok) dalam kemasan rokok?

4. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan mampu bermanfaat baik secara praktis maupun

teoritis. Secara praktis penelitian ini diharap mampu memberikan gambaran

tentang opini masyarakat (opini konsumen rokok) terhadap iklan di kemasan

rokok. Secara teori, penelitian ini diharap mampu memberikan pemahaman

terhadap pendekatan deskriptif sebagai metode penggambaran suatu kejadian

yang terdapat dalam masyarakat.

5. KONSEP-KONSEP YANG DIGUNAKAN

5.1.Opini

Opini menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI 2008: 1021)

adalah (opi·ni n) pendapat; pikiran; pendirian .Opini (Opinion) adalah

sebuah pendapat, ide atau pikiran untuk menjelaskan kecenderungan atau

preferensi tertentu terhadap perspektif dan ideologi akan tetapi bersifat

tidak objektif karena belum mendapatkan pemastian atau pengujian, dapat

pula merupakan sebuah pernyataan tentang sesuatu yang berlaku pada

masa depan dan kebenaran atau kesalahannya serta tidak dapat langsung

(6)

6

dapat dibuktikan atau diverifikasi, maka opini akan berubah menjadi

sebuah kenyataan atau fakta.

Opini atau pendapat dalam masyarakat biasa dikatakan sebagai

pendapat umum (opini public). Pendapat umum sebenarnya

pendapat-pendapat mengenai keadaan yang sudah lalu (Astrid,1975:47). Cultip dan

center dalam sastropoetro (1987) menyatakan bahwa opini publik adalah

sejumlah akumulasi pendapat individual tentang suatu isu dalam

pembicaran secara terbuka dan berpengaruh terhadap sekelompok orang.

5.2.Konsumen rokok

5.2.1.Konsumen

Penelitian ini akan selalu berkaitan dengan konsumen.

Konsumen berarti orang yang mengkonsumsi sesuatu. Konsumsi

sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI 2008: 750)

adalah konsumsi n 1 pemakaian barang-barang hasil industri (bahan

pakaian, makanan, dsb); 2 barang barang yg langsung memenuhi

keperluan hidup kita). Dengan demikian Konsumen menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia (KBBI 2008: 750) adalah pemakai

barang-barang hasil industri (bahan pakaian, makanan, dsb). Selain itu

konsumen juga bisa diartikan sebagai penerima pesan iklan dan

(7)

7

Dengan kata lain konsumen merupakan setiap orang pemakai

barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik

kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk

hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan atau dikonsumsi sendiri.

5.2.2.Konsumen Rokok

Rokok merupakan benda yang sudah tidak asing lagi dalam

masyarakat. Merokok sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum

dan meluas di masyarakat. Dan ini dapat dikatakan bahwa konsumen

rokok di Indonesia sangatlah banyak. Seperti yang di kutip dari Latar

belakang Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 40

tahun 2013 tentang peta jalan pengendalian dampak konsumsi rokok bagi

kesehatan (2013: 4) menyebutkan bahwa konsumsi rokok merupakan

epidemi yang mengancam kelangsungan generasi di Indonesia.

Konsumsi rokok meningkat secara pesat dari tahun ke tahun dan saat

ini Indonesia merupakan negara nomor 3 (tiga) dengan jumlah

perokok tertinggi di dunia setelah Cina dan India.

5.3.Iklan (gambar dan tulisan bahaya merokok) dalam kemasan rokok. Menurut Heru Nugroho dalam bukunya Jalan Tengah Memahami

Iklan (2002:22-23) mengatakan bahwa iklan adalah salah satu bentuk

komunikasi. Iklan merupakan struktur informasi dan susunan komunikasi

(8)

produk-8

produk (barang,jasa dan gagasan) oleh sponsor yang teridentifikasi,

melalui berbagai macam media.

Iklan bahaya merokok dalam kemasan rokok merupakan iklan

layanan masyarakat atau periklanan Layanan Masyarakat. Monle dan

Carla dalam bukunya prinsip-prinsip pokok periklanan dalam perspektif

global (2007:9) menjelaskan bahwa Iklan Layanan masyarakat dirancang

untuk beroprasi untuk kepentingan masyarakat dan mempromosikan

kesejahteraan masyarakat. Iklan-iklan ini diciptakan bebas biaya oleh para

profesional periklanan dengan ruang dan waktu iklan merupakan hibah

oleh media. Gambar dan tulisan bahaya merokok dalam kemasan rokok

merupakan iklan layanan masyarakat yang disisipkan dalam sebuah

kemasan.

Kemasan berasal dari kata dasar kemas a 1 teratur (terbungkus) rapi;

2 bersih; rapi; beres; selesai. Kemasan berarti hasil dari mengemas atau bungkus pelindung barang dagangan (niaga)(KBBI 2008: 678). Sedangkan

label /labél/ n 1 sepotong kertas (kain, logam, kayu, dsb) yang ditempelkan pada barang yang berisikan tentang nama barang, nama

pemilik, tujuan, alamat, dsb; 2 etiket; merek dagang; 3 petunjuk singkat

tentang zat-zat yang terkandung dalam obat dsb; 4 petunjuk kelas kata,

sumber kata, dsb dalam kamus (KBBI 2008: 788).

Kemasan rokok saat ini harus menyertakan gambar (label) tentang

(9)

9

seseorang terlalu sering mengkonsumsi rokok. mulai tanggal 24 Juni 2014

kemasan rokok akan diberi label peringatan bergambar berisi lima gambar

pilihan masyarakat yang diadopsi dari UU Kesehatan 36/2009, ditetapkan

dengan PP 109/2012 dan dijabarkan dalam Permenkes 28/2013.2

2

Referensi

Dokumen terkait

ini terjadi baik pada ayah maupun ibu. Ayah dan ibu menunjukkan reaksi yang berbeda dari stres yang mereka alami yang berhubungan dengan masalah-masalah anak

Seperti pada fermentasi tempe kedelai, pada fermentasi tempe lamtoro ini diduga juga terjadi perubahan kadar senyawa gizi seperti protein total, protein terlarut,

Puji syukur pada Tuhan atas rahmatNya sehingga penyusunan penulisan hukum/skripsi yang berjudul: “TINJAUAN HUKUM PIDANA TERHADAP REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA”..

Penyusunan program pengawasan adalah kegiatan PS dalam menyusun program pengawasan akademik dan manajerial, program pembinaan guru dan/atau kepala sekolah, program

Meskipun narkotika sangat bermanfaat dan diperlukan untuk pengobatan dan pelayanan kesehatan, namun apabila disalahgunakan atau digunakan tidak sesuai dengan standar kesehatan,

Jenis Usaha Jasa Pariwisata yang dipilih adalah Biro Perjalanan Wisata – Penyedia paket wisata minat khusus di Jogjakarta. Mengapa hanya satu mata rantai saja yang

Saya yang bertanda tangan dibawah ini merekomendasikan Ujian Proposal / Tugas Akhir mahasiswa Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro :1. Nama

Pada masa pembangunan bangsa indonesia yang bergerak pada kemajuan teknologi yang meningkat dan pesat, serta adanya keinginan untuk mengurangi ketergantungan terhadap pihak asing,