• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kompensasi dan Motivasi terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan pada Hotel Furaya Pekanbaru.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kompensasi dan Motivasi terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan pada Hotel Furaya Pekanbaru."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Kompensasi merupakan salah satu aspek dari pembentukan kepuasan kerja karyawan. Oleh karena itu seringkali kompensasi dipergunakan oleh perusahaan melalui departemen personalia untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan dan dengan begitu diharapkan meningkatkan motivasi dan prestasi kerja. Motivasi merupakan salah satu dorongan atau penyebab orang melakukan sesuatu, dengan adanya motivasi yang tinggi maka karyawan dapat bekerja dengan lebih bersemangat dan lebih giat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Judul penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah “Pengaruh Kompensasi dan

Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan”. Penelitian ini dilakukan pada Hotel

Furaya, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa yang berlokasi di Jalan Jendral Sudirman no. 72-74 Pekanbaru.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan data yang diperoleh dari penelitian ini dikumpulkan, dipelajari, dianalisis, dan dibandingkan dengan teori yang dipelajari oleh penulis.

Berdasarkan hasil penelitian dari kuesioner yang disebarkan, menghasilkan persamaan regresi berganda yaitu Y= 14,691+0,44X1+0,253X2, dimana hasil ANOVA menunjukkan bahwa uji Fhitung lebih besar dari pada Ftabel yaitu 4,170 > 3,354. Sehingga hipotesis alternative (Ha) diterima, yang berarti kompensasi dan motivasi secara bersama-sama terbukti berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan Hotel Furaya.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ……… 8

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha 2.1.5 Tantangan-tantangan yang Mempengaruhi Kebijakan

Kompensasi ………. 22

2.1.6 Tahapan Penetapan Kompensasi ……….. 23

2.1.7 Teknik Penetapan Kompensasi ……… 23

2.1.8 Pengupahan Insentif ……… 25

2.1.8.1 Sifat Dasar Pengupahan Insentif ………….. 25

2.1.8.2 Kesulitan Sistem Pengupahan Insentif ……. 26

2.1.9 Kompensasi Pelengkap (Fringe Benefits) ……… 27

2.1.9.1 Manfaat Fringe Benefits ………... 28

2.3.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja …………. 47

2.3.2 Penilaian Kinerja ………. 48

2.3.3 Tujuan, Kegunaan dan Bias Penilaian Kinerja ……… 50

2.3.4 Kriteria Penilaian Kinerja ……… 53

2.3.5 Pengukuran Kinerja Karyawan ……… 53

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN ……… 56

3.1 Gambaran Umum Perusahaan ………. 56

3.1.1 Fasilitas, Klasifikasi dan Struktur Perusahaan ………. 57

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

3.2.6 Analisis Pengujian Kualitas Data ………. 63

3.2.6.1 Analisis Validitas dan Reliabilitas …………. 63

3.2.6.2 Analisis Koefisien Regresi Linier Berganda . 65 3.2.7 Uji Hipotesa ………. 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….. 68

4.1 Deskripsi Data ……… 68

4.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ………... 68

4.1.2 Analisis Regresi Linier Berganda ……… 70

4.1.3 Pengujian Hipotesis ………. 72

4.1.3.1 Uji Signifikansi Regresi Berganda (Uji F) … 72 4.1.3.1.1 Hipotesis Penelitian ……… 72

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Model Dasar Proses Motivasi ……….. 34

Gambar 2 Maslow’s Hierarchy of Needs Theory ………. 39

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

(7)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan perusahaan dalam suatu perekonomian yang bersaing adalah untuk

memperoleh laba yang sebesar-besarnya sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam

jangka panjang. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan dituntut untuk lebih aktif

dalam menghasilkan barang atau jasa secara efektif dan efisien sejalan dengan sikap

sosial dari masyarakat. Biasanya terdapat tujuan-tujuan tambahan dalam mencapai

tujuan utama dari perusahaan, selain tujuan perusahaan, juga ada tujuan individu yaitu

salah satunya tujuan pegawai untuk memperoleh upah yang setinggi-tingginya melalui

sebuah kompensasi.

Kompensasi merupakan salah satu aspek dari pembentukan kepuasan kerja

karyawan. Oleh karena itu seringkali kompensasi dipergunakan oleh perusahaan melalui

departemen personalia untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan dan dengan begitu

diharapkan meningkatkan motivasi dan prestasi kerja. Memberikan kepuasan kerja bagi

karyawan adalah kewajiban setiap pemimpin perusahaan, karena kepuasan kerja

merupakan faktor yang diyakini dapat mendorong dan mempengaruhi semangat kerja

karyawan agar karyawan dapat bekerja dengan baik dan secara langsung akan

mempengaruhi prestasi karyawan (Hani Handoko, 1998:135)

Dengan adanya balas jasa yang adil dan layak yang diterima oleh karyawan,

maka karyawan akan termotivasi untuk bekerja dengan sebaik-baiknya dan penuh

(8)

BAB I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha Dengan semakin meningkatnya produktivitas akan semakin menguntungkan bagi

perusahaan maupun karyawan dan akan semakin meningkatkan keunggulan perusahaan

dalam bersaing. Sehingga untuk mendapatkan keunggulan dalam sumber daya manusia,

yang berarti juga keunggulan bagi perusahaan, maka perusahaan harus mampu

meningkatkan produktivitas sumber daya manusia yang dimilikinya.

Penyusunan sistem kompensasi ini tidaklah mudah, perusahaan harus

memperhatikan peraturan yang berlaku dan juga memperhatikan faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi besar kecilnya kompensasi yang akan diberikan. Dengan begitu

perusahaan baru akan mampu memberikan kompensasi yang adil dan layak kepada

karyawannya.

Secara garis besar program kompensasi dapat dibagi menjadi dua kelompok

besar, yaitu berdasarkan bentuk kompensasi dan cara pemberiannya. Berdasarkan

bentuknya, kompensasi dibagai atas kompensasi finansial (financial compensastion) dan

kompensasi non finansial (non financial compensation). Sedangkan menurut cara

pemberiaannya kompensasi dapat dibagi dua, yaitu kompensasi langsung (direct

compensation) dan kompensasi tidak langsung (indirect compensation). Kompensasi

finansial terbagi atas kompensasi finansial langsung dan kompensasi finansial tidak

langsung. Kompensasi finansial langsung terdiri atas bayaran (pay) yang diperoleh

seseorang dalam bentuk gaji, upah, bonus, atau komisi. Sedangkan kompensasi finansial

tidak langsung yang merupakan tunjangan, meliputi semua imbalan finansial yang tidak

tercakup dalam kompensasi finansial langsung. Kompensasi non finansial merupakan

(9)

BAB I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha atau dari lingkungan baik secara fisik atau psikologis dimana orang tersebut bekerja. Ciri

dari kompensasi non finansial ini meliputi kepuasan yang didapat dari pelaksanaan

tugas-tugas yang bermakna yang berhubungan dengan pekerjaan (Syaifullah, 2005:9).

Teori yang dikemukakan oleh Herzeberg yang dikutip oleh Gary siegel dan

Marconi dalam buku Behavioral Accounting yang menuliskan bahwa “Herzeberg’s two

factor theory focuses on two sets of reward that result from work: those related to job satisfaction (motivator) and those related to job dissatisfaction (hygiene factor). Motivator, related to the content of the job, include promotion, recognition, responsibility, the work it self, and the potential for self-actualization. Hygiene factor, related to the contextual of the job, or environment in which the job is performed, include job security, salary, company policy, working conditions, and personal

relationship at work”.

Penelitian yang berdasarkan kompensasi telah ada sebelumnya dan cukup

banyak. Salah satu hasil penelitian mengenai kompensasi yaitu oleh Potra Abimantrana

yang berjudul “Pengaruh Pelatihan, Kompensasi, dan Pola Komunikasi Terhadap

Kinerja Karyawan di Starbucks Coffee" di dalam penelitiannya, terdapat pernyataan

sebagai berikut “ Berdasarkan hasil analisis dengan pengujian regresi linier berganda

dapat diketahui bahwa kompensasi mempunyai pengaruh yang paling dominan diantara

pelatihan dan komunikasi terhadap kinerja karyawa. Karena semakin besar kompensasi

yang diberikan kepada karyawan maka kinerja karyawan dapat meningkat dengan baik”.

(10)

BAB I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha dalam peningkatan kinerja. Akan tetapi terdapat penelitian yang berpendapat berbeda

dengan penelitan yang dilakukan oleh Potra Abimantrana.

Pemberian kompensasi belum menjamin akan meningkatkan kinerja karyawan

seperti yang diharapkan, terdapat kemungkinan bahwa kompensasi yang diberikan

kepada karyawan akan menurunkan motivasi perusahaan sehingga akan menurunkan

kinerja perusahaan. Seperti contoh artikel ketika terjadi krisis global yang disebut

tsunami finance mengatakan bahwa “beberapa perusahaan financial yang sekarang

terlilit masalah ternyata membayarkan gaji untuk ”top executive” sangat tinggi,

meskipun secara financial perusahaan tidak terlalu baik, jadi dengan kekuasaannya para

eksekutif ini membuat keputusan yang memberikan gaji dan bonus yang sangat tinggi

untuk diri mereka sendiri.” (Alvi Fauzan at 10/03/2008 Tsunami Finance).

Selain artikel tersebut, terdapat penelitian yang dilakukan oleh Yani, Trisnantoro,

dan Meliala (2008 :7-8) yang berjudul “Hubungan Kompensasi Dengan Kinerja Bidan

Dalam Upaya Pencapaian Program KIA di Kota Tanjung Pinang” yang memaparkan

bahwa “dari 10 orang yang kompensasinya tinggi sebagian besar memiliki kinerja

kurang, sedangkan dari 2 orang yang kompensasinya rendah memiliki kinerja yang baik,

hal ini dapat disimpulkan bahwa kompensasi tidak berpengaruh terhadap kinerja”. Selain

itu terdapat pernyataan mereka yang mengatakan “Bahwa pemberian kompensasi tidak

selamanya meningkatkan kinerja karena masih ada faktor-faktor lain yang berhubungan

dengan kinerja.” Dan “ tidak adanya penghargaan dan sangsi yang jelas terhadap kinerja,

(11)

BAB I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha Artikel dan penelitian diatas menjelaskan bahwa pemberian kompensasi belum

memberikan kepastian akan meningkatnya kinerja karyawan. Perilaku karyawan

menjadi penyebab utama dalam kegagalan dalam kompensasi. Tiap individu memiliki

pandangan dan motivasi terhadap kompensasi yang mereka terima, sifat egois manusia

tidak akan pernah hilang, apalagi menyangkut hal yang berhubungan dengan uang. Oleh

sebab itu kompensasi sebaiknya direncanakan dengan sebaik-baiknya sehingga tidak

terjadi kesalahan.

Selain kompensasi, motivasi juga menjadi bagian dari peningkatan kinerja

perusahaan. Berawal dari pemberian kompensasi yang akan memotivasi karyawan untuk

bekerja lebih baik sehingga akan meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Motivasi merupakan salah satu dorongan atau penyebab orang melakukan sesuatu,

dengan adanya motivasi yang tinggi maka karyawan dapat bekerja dengan lebih

bersemangat dan lebih giat untuk mencapai tujuan yang diinginkan sedangkan jika

motivasi karyawan rendah maka selanjutnya akan berdampak pada kinerja karyawan

yang tidak maksimal.

Menurut Stephen P. Robbins (2001:214) ada tiga elemen kunci dalam motivasi

yaitu upaya, tujuan organisasi dan kebutuhan. Upaya merupakan ukuran intensitas. Bila

seseorang termotivasi maka ia akan berupaya sekuat tenaga untuk mencapai tujuan,

namun belum tentu upaya yang tinggi akan menghasilkan kinerja yang tinggi. Oleh

karena itu, diperlukan intensitas dan kualitas dari upaya tersebut serta difokuskan pada

tujuan organisasi. Kebutuhan adalah kondisi internal yang menimbulkan dorongan,

(12)

BAB I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha dorongan dari dalam diri individu. Dorongan ini menimbulkan perilaku pencarian untuk

menemukan tujuan, tertentu. Apabila ternyata terjadi pemenuhan kebutuhan, maka akan

terjadi pengurangan tegangan. Pada dasarnya, karyawan yang termotivasi berada dalam

kondisi tegang dan berupaya mengurangi ketegangan dengan mengeluarkan upaya.

Menurut Pramedya Andersen Sengkey yang telah melakukan penelitian

mengenai “Pengaruh Lingkungan Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Unit

Perkapalan PT. Pelindo III Surabaya” mengungkapkan bahwa “Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja dan motivasi terhadap kinerja

karyawan Unit Perkapalan PT. Pelindo III Surabaya. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa lingkungan kerja dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja

karyawan”. Sehingga dapat kita lihat bahwa motivasi juga menjadi peranan penting

dalam meningkatkan kinerja.

Bisnis perhotelan merupakan salah satu bisnis yang sangat mementingkan

pemberian kompensasi. Pemberian penghargaan berupa kompensasi sangat mendorong

motivasi para pegawai untuk lebih giat bekerja. Apalagi dengan banyaknya persaingan

antar hotel yang cukup banyak terutama di Bandung, maka pihak manajemen hotel

dituntut untuk lebih jeli dan teliti dalam membuat perencanaan dan pengontrolan dalam

pemberian kompensasi. Dengan demikian karyawan dapat memberikan pelayanan

terbaik mereka kepada pelanggan.

Berdasarkan penelitian yang telah ada sebelumnya membuat penulis ingin

mendalami penelitian mengenai pengaruh kompensasi dan motivasi terhadap kinerja

(13)

BAB I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha yang lebih menekankan bagian kompensasi berupa financial secara langsung seperti

pemberian bonus gaji dan non financial berupa pengakuan sebagai salah satu

pengendalian dan motivasi sebagai salah satu indikator yang berpengaruh dalam

perkembangan kinerja karyawan sehingga dapat dilihat seberapa besar peningkatan

kinerja bagi industri hotel.

Untuk melihat hubungan antara pemberian kompensasi dan motivasi sebagai

salah satu pengendalian dalam peningkatan kinerja karyawan, maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Kompensasi dan Motivasi

Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan “ dengan objek penelitian Hotel Furaya

yang terletak di Pekanbaru

1.2Identifikasi Masalah

Kegiatan pengendalian oleh manajer memegang peranan penting dalam

mencapai tujuan suatu perusahaan termasuk perusahaan jasa, terutama dalam pemberian

kompensasai berupa penghargaan.

Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti merumuskan masalah-masalah

yang akan diteliti:

a. Bagaimana sistem kompensasi yang diterapkan di Hotel Furaya meningkatkan

motivasi?

b. Bagaimana motivasi mempengaruhi kinerja?

c. Bagaimana pengaruh antara kompensasi dan motivasi terhadap peningkatan

(14)

BAB I Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian atas pengaruh penghargaan terhadap peningkatan kinerja dan

profitabilitas yang diteliti adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui sistem kompensasi yang diterapkan di Hotel Furaya

meningkatkan motivasi.

b. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja.

c. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan motivasi yang diberikan terhadap

meningkatnya kinerja karyawan di Hotel Furaya.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian atas pengaruh kompensasi dan motivasi terhadap peningkatan kinerja

karyawan diharapkan dapat berguna :

1. Bagi Penulis

Dapat menjadi sarana aplikasi dari hasil pembelajaran yang di dapat semasa

perkuliahan. Juga untuk menambah wawasan penulis mengenai hubungan antara

kompensasi yang diberikan dengan kinerja karyawan sehingga dapat mencapai

profitabilitas yang hendak dicapai.

2. Bagi Perusahaan

Melalui penelitian ini, perusahaan dapat mengetahui kekurangan dalam

merencanakan sistem kompensasi, sehingga dapat memperbaikinya.

3. Bagi Pembaca

a. Dapat menjadi referensi bagi mahasiswa lain yang akan membuat skripsi

(15)

BAB I Pendahuluan 9

Universitas Kristen Maranatha b. Dapat menjadi pembelajaran bagi mahasiswa mengenai kenyataan suatu

sistem pengendalian melalui kompensasi penghargaan.

1.5 Kerangka Pemikiran

Kompensasi untuk memberikan kepuasan karyawan salah satunya adalah berupa

imbalan. Imbalan merupakan elemen kritis di setiap strategi organisasi guna memotivasi

karyawan. Untuk memotivasi, imbalan harus dinilai oleh karyawan dan distribusi

mereka harus wajar. Semua faktor lain sama, karyawan dengan prestasi yang lebih baik

sebaiknya menerima imbalan lebih besar dari mereka yang kurang (Gibson et

al.;1996;279).

Kompensasi berupa imbalan telah menjadi suatu bagian dari pengendalian yang

digunakan oleh perusahaan dalam meningkatkan kinerja karyawan, dengan demikian

maka tujuan perusahaan untuk memperoleh kinerja dapat tercapai.

Karyawan menjadi faktor utama dalam menunjang perusahaan mencapai

tujuannya. Karyawan adalah manusia yang pastinya memerlukan kebutuhan, dan setiap

manusia memiliki kebutuhan yang berbeda dan berusaha untuk mencapai kebutuhan

tersebut. Menurut teori kebutuhan Maslow, kebutuhan manusia dapat dibagi menjadi:

1. Fisiologi : Makanan, minuman, tempat tinggal dan sembuh dari saki.

2. Keamanan dan keselamatan : Kebutuhan untuk kemerdekaan dari ancaman, yaitu

keamanan dari kejadiaan atau lingkungan yang mengancam.

3. Rasa memilik, sosial, dan kasih sayang : Kebutuhan atas persahabatan,

(16)

BAB I Pendahuluan 10

Universitas Kristen Maranatha 4. Penghargaan (esteem) : Kebutuhan atas harga diri ( self esteem ) dan

penghargaan dari pihak lain.

5. Aktualisasi diri : Kebutuhan untuk memenuhi diri seseorang melalui

memaksimumkan penggunaan kemampuan, keahlian dan potensi.

Kompensasi menjadi salah satu teori yang dikemukakan oleh Maslow sehingga

hal ini membuktikan bahwa manusia memiliki salah satu kebutuhan untuk untuk

dihargai oleh perusahaan atas jasa atau usaha yang telah mereka lakukan untuk

perusahaan.

Kompensasi menjadi salah satu bentuk penghargaan atas jasa karyawan yang

telah mengerahkan tenaga dan pikiran untuk perusahaan dimana mereka bekerja.

Penghargaan yang diperoleh akan menjadi suatu kepuasan yang akan mendorong atau

menambah semangat dari para karyawan.

Dalam sebuah jurnal yang ditulis oleh Rai Utama yang berjudul “membangun

motivasi kerja melalui kepuasaan kerja” menyampaikan beberapa hal, yaitu :

1. Karyawan memegang peran utama dalam menjalankan roda kehidupan

perusahaan. Apabila karyawan memiliki produktivitas dan motivasi kerja yang

tinggi, maka laju roda pun akan berjalan kencang, yang akhirnya menghasilkan

kinerja dan pencapaian yang baik bagi perusahaan.

2. Motivasi dan produktivitas kerja yang tinggi dari karyawan hanya bisa dibangun

(17)

BAB I Pendahuluan 11

Universitas Kristen Maranatha 3. Daya saing yang berfokus pelanggan dengan mengedepankan kepuasan

konsumen, selayaknya dimulai melaului kepuasan karyawan. karena kepuasan

komsumen adalah faktor ikutan dari kepuasan karyawan.

4. Kepuasan karyawan menjadikan mereka loyal, yang medorong memberikan

pelayanan yang tinggi dan terbaik yang mereka miliki (prima) kepada pelanggan.

Nilai layanan yang prima membuat komsumen puas dan loyal. loyalitas

pelanggan akan mendatangkan keuntungan dan sumber pertumbuhan

perusahaan.

5. Sebelum meperlakukan hukum bisnis “ pelanggan adalah raja”, sebaiknya puas

-kah karyawan dalam bekerja, karena hanya barisan karyawan yang puas-lah yang

benar-benar akan mampu membuat para pelanggan tersenyum dan bersorak

riang.

Dalam jurnal manajemen yang ditulis oleh Ninuk Muljani (2002;108),

mengatakan “ jika program kompensasi dirasakan adil dan komparatif oleh karyawan,

maka perusahaan akan lebih mudah untuk menarik karyawan yang potensial,

mempertahankannya dan memotivasi karyawan agar lebih meningkatkan kinerjanya,

sehingga produktivitas meningkat dan perusahaan mampu menghasilkan produk dengan

harga yang kompetitif. Pada akhirnya, perusahaan bukan hanya unggul dalam

persaingan, namun juga mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya, bahkan

(18)

BAB I Pendahuluan 12

Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan uraian kerangka pemikiran diatas, penulis dalam penelitian ini

merumuskan hipotesis sebagai berikut : “Kompensasi dan Motovasi Mempengaruhi

Peningkatan Kinerja Karyawan”.

1.6 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Metode deskriptif menurut Nazir (2003;63) adalah sebagai berikut : “Metode deskriptif

adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu

kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu peristiwa pada masa sekarang ini. Tujuan dari

penelitian deskritif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, aktual

dan akurat mengenai fakta-fakta, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Data

yang diperoleh dari penelitian ini dikumpulkan, dipelajari, dianalisis, dan dibandingkan

dengan teori yang dipelajari oleh penulis”.

1.6.1 Teknik – Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis memperoleh data yang diperlukan dengan

menggunakan cara sebagai berikut:

1. Penelitian Lapangan ( Field Research )

Yaitu pengumpulan data secara langsung dan mengadakan penelitian terhadap

(19)

BAB I Pendahuluan 13

Universitas Kristen Maranatha a. Observasi

Yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati secara langsung pada objek

penelitian, dokumen-dokumen yang digunakan, guna mendapatkan gambaran yang

sebenarnya.

b. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara Tanya jawab dengan pejabat yang

berwenang atau bagian yang berhubungan langsung dengan masalah tersebut.

c. Kuesioner

Yaitu membuat daftar pertanyaan yang ditujukan kepada pimpinan dan personil

perusahaan yang dianggap mampu dan berwenang dalam memberikan jawaban yang

diperlukan.

2. Penelitian Kepustakaan ( Library Research )

Yaitu pengumpulan data dengan mencari dan mempelajari bahan-bahan dan

membandingkan dengan beberapa sumber kepustakaan, seperti buku literature,

majalah-majalah dan lain-lain yang ada hubungan dengan masalah yang diteliti.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Untuk memperoleh data sehubungan dengan masalah yang akan dibahas dalam

penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada Hotel Furaya. Adapun waktu

(20)

BAB I Pendahuluan 14

Universitas Kristen Maranatha Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap

Peningkatan Kinerja Karyawan

Tidak terbukti berdasarkan penelitian Yani, Trisnantoro, dan Meliala mangatakan bahwa “kompensasi tidak berpengaruh terhadap kinerja”

Terbukti dari penelitian Abimantrana mengatakan “semakin besar kompensasi yang diberikan kepada karyawan maka kinerja karyawan dapat meningkat dengan baik”

Penelitian Kepustakaan ( Library

Research )

Hotel Furaya Kompensasi

Kinerja Motivasi

(21)

75 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada bagian sebelumnya, maka

diperoleh kesimpulan yaitu:

a. Sistem kompensasi yang diberikan oleh Hotel Furaya kepada karyawannya telah

meningkatkan motivasi yang kita liat dari persamaan regresi yaitu: Y=

14.691+0.444X1+0.253X2

b. Dengan berpengaruhnya kompensasi terhadap motivasi, maka secara tidak

langsung hal ini juga mempengaruhi kinerja karyawan Hotel Furaya.

c. Sistem kompensasi yang diterapkan di Hotel Furaya memberikan pengaruh yang

positif terhadap motivasi karyawan dan peningkatan kinerja, hal ini dapat dilihat

dari hasil pengujian dimana Ho ditolak dengan signifikansi =0.026 < 0.05.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan yang telah disebutkan diatas, maka dapat diajukan saran sebagai

berikut:

1. Pihak manajerial Hotel Furaya di Pekanbaru hendaknya mempertahankan dan

bahkan meningkatkan lagi kompensasi yang diberikan perusahaan kepada

karyawannya agar mereka termotivasi karena dari hasil penelitian diketahui

(22)

BAB V Kesimpulan 76

Universitas Kristen Maranatha 2. seperti halnya yang tertera di kuesioner mengenai kompensasi, dan kinerja, ada

bagian dimana para karyawan merasa tidak puas sehingga mereka beranggapan

bahwa kinerja mereka tidak meningkat, sehingga penting bagi perusahaan untuk

mengevaluasi kembali mengenai pemberian kompensasi tersebut dan mulai

untuk mengukur tingkat kepuasan para karyawan sehingga tercapai kinerja yang

(23)

77 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Abimantrana. (2008). Pengaruh Pelatihan, Kompensasi dan Pola Komunikasi

terhadap Kinerja Karyawan di Starbucks Coffee. Manajemen Perhotelan.

Universitas Kristen Petra: Surabaya.

Davis, K. (1998). Organization Behavior, Human Behavior at work. New York: Mc Graw-Hill.

George, M. (2000). Compensation (2ed). California: Cornell University.

Griffin, Ricky, W. & Ronald, J. Ebert. (1998). Bisnis. Jakarta: Prenhallindo, edisi bahasa Indonesia.

Halim, A., Tjahyono, A., & Hussein, M.F. (2000). Sistem Pengendalian

Manajemen. Yogyakarta: Penerbit UPP AMP YKPN.

Handoko, H. (1997). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (2 end). Yogyakarta: BPFE.

Handoko, T. Hani. (2003). Manajemen, Yogyakarta:BPFE.

Harsono, (1984). Kompensasi: Apakah memberikan Motivasi dan Kepuasan. Surabaya: Universitas Widya Mandala.

Hasibuan, Malayu S.P. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Haji Masagung.

Kaplan, Robert S., and Atkinson, Anthony A. (1999), Advanced Management

Accounting (Second edition), New Jersey: Prentice Hall In., Englewood.

(24)

78 Universitas Kristen Maranatha Marconi, Helene Ramanauskas., and Gary Siegel. (1989). Behavioral Accounting,

South-Western Publishing Co.

Maslow. Abraham, H. (1984). Motivasi dan Kepribadian. Jakarta: PT.Gramedia, cetakan pertama.

Mondy, Jery M. (2003). Compensation (First Edition), New Jersey: Prentice Hall Inc., Englewood.

Muljani, Ninuk. (2002). Kompensasi Sebagai Motivator untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 4 (2) September, hal. 5-8.

Nazir, Moh. (1999). Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Obringer, L.N. (1998). How Employee Compensation Works. How stuff work inc. http:/money.howstufwork.com/benefit1.html.

Priyatno, Duwi. (2008). Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta: Mediakom.

Robbins, Stephen. P. (1998). Organization Behavior. Eighth Edition. Prenctice Hall International, Inc., New Jersey.

Saifuddin Azwar. (2001). Reliabilitas dan Validitas. Cetakan Ketiga. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.

Sengkey, Pramedya Andersen. (2008). Pengaruh Lingkungan Kerja dan Motivasi

Terhadap Kinerja Karyawan Unit Perkapalan PT. Pelindo III. Program

Manajemen. Universitas Kristen Petra: Surabaya.

Siagian, Sondang. P. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Bumi Aksara Jakarta.

Simamora, Henry. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: STIE YKPN.

(25)

79 Universitas Kristen Maranatha Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis (Cetakan Keenam). Bandung:Alfabeta.

Timpe, A.D. (1996). Kinerja (Cetakan 2). PT.Gramedia, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Ini adalah kerana DFTZ ini merupakan zon perdagangan pertama di dunia yang menyediakan pelbagai fasiliti berbentuk fizikal dan maya bagi membantu perniagaan untuk

Bila ada kesalahan dalam proses Input data baru maka pilih data yang akan di perbaharui lalu tekan tombol “ Update ” untuk mengubah data.. Bila ada data yang

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang di lakukan Rimonta (2007) tentang perbandingan efektivitas kombinasi ekstrak jahe dan piridoksin dengan piridoksin

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ukuran serbuk cangkang kerang darah yang paling optimal saat kalsinasi sebagai antibakteri, dan efeknya terhadap aktivitas

Intensitas cahaya 50% mengakibat- kan perubahan karakter tanaman kedelai meliputi batang lebih tinggi, jarak antar buku lebih panjang, jumlah buku berkurang, diameter batang

hasil enrichment pakan alami berdasarkan data dan hasil praktikum Tugas  Membuat paper tentang siklus hidup pakan alami phytoplanton, zooplanton, benthos 

Susu terbaik yang dihasilkan dari penelitian ini diperoleh pada kondisi mikrofiltrasi dengan beda tekan 4 bar dan reverse osmosis pada beda tekan 8 bar dengan komposisi

Hal ini disebabkan karena di daerah Binjai Sudirman masyarakat di sektor perikanan tidak mau menggunakan produk pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro iB di Bank