iv
ABSTRAK
GAMBARAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT PIRNGADI MEDAN PERIODE 1 JANUARI 2012-31 DESEMBER 2013
Indra Josua M. Tambunan, 2014 Pembimbing : Dr. Iwan Budiman, dr, MS, MM, M.Kes, AIF. .
Kanker serviks merupakan penyakit tumor ganas yang secara global menempati urutan kedua terbanyak setelah kanker payudara, sedangkan di indonesia menempati urutan pertama yaitu 100/100.000 penduduk. Diperkirakan setiap harinya terdapat 41 kasus baru dan 20 kematian akibat kanker serviks. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kejadian kanker serviks di Rumah Sakit Pirngadi Medan periode Januari 2012- Desember 2013.
Metode penelitian dilakukan secara survei analitik terhadap data rekam medis pasien penderita kanker serviks di Rumah Sakit Pirngadi Medan periode Januari 2012- Desember 2013.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka kejadian periode Januari 2012- Desember 2013 adalah 101 kasus. Rentang usia terbanyak adalah 46-50 tahun sebanyak 62 kasus (61,38%), Usia menikah terbanyak adalah 19 tahun sebanyak 53 kasus (52,47%), Riwayat keturunan terbanyak adalah tidak ada riwayat keturunan sebanyak 96 kasus (95,04%), Gejala klinik terbanyak adalah perdarahan spontan sebanyak 75 kasus (74,25%), Status obstetrikus terbanyak adalah P4A1 sebanyak 15 kasus (14,85%), Stadium kanker serviks terbanyak adalah stadium 3B sebanyak 35 kasus (34,65%), Terapi terbanyak adalah operasi, radiasi dan kemoterapi sebanyak 57 kasus (56,43%), Follow Up terbanyak adalah membaik sebanyak 92 kasus (91,08%), Gambaran partus dengan penderita kanker serviks terbanyak adalah partus 4 sebanyak 32 kasus (31,68%).
Kata kunci: kanker serviks, insidensi.
v ABSTRACT
PICTURE OF CERVICAL CANCER IN MEDAN PIRNGADI HOSPITAL FROM JANUARY 2012 TO DECEMBER 2013
Indra Josua M. Tambunan, 2014 Supervisor : Dr. Iwan Budiman, dr, MS, MM, M.Kes, AIF.
Cervical cancer is a malignant tumor disease. in the world which occupies the second most case after breast cancer. While in Indonesia which occupies the first case which is that 100/100.000 population. It is estimated that every day there are 41 new cases and 20 of deaths resulting cervical cancer
The objection of this research was to discover the incidence of cervical cancer in Medan Pirngadi Hospital from January 2012 to December 2013.
The method of this research was carried out by analitic survey way to the medical records of patients with cervical cancer in Medan Pirngadi Hospital from January 2012 to December 2013.
The result showed that the incidence of cervical cancer in period January 2012 to December 2013 there were 101 cases. The age of the most patients ranged from 46 to 50 years old there were 62 cases (61.38%), The most of marriageable age is 19 years as much as 53 cases (52.47%), the most of descendants history was no descendants as much as 96 cases (95.04%), the most clinical symptoms occured was spontaneus bleeding as much as 75 cases (74.25%), the most obstetric status was P4A1 as much as 15 cases (14.85%), the most stage cervical cancer was stage 3B as much as 35 cases (34.65%), the most therapy was operating, radiaton and chemotherapy was 57 cases (56.43%), the most patients follow up is much improved as much as 92 cases (91.08%), Picture of parturition with the highest cervical cancer is parturition 4 as much as 32 cases (31.68%).
viii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL... i
LEMBAR PERSETUJUAN... ii
SURAT PERNYATAAN... iii
ABSTRAK... iv
ABSTRACT ... .... v
KATA PENGANTAR………... vi
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3
1.5 Metode Penelitian ... 3
1.6 Landasan teoritis ... 3
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Genitalia Wanita ... 7
2.1.1 Anatomi ... 7
2.1.2 Histologi Serviks ... 10
2.1.3 Fisiologi Serviks ... 12
2.2 Kanker Serviks ... 14
2.2.1 Epidemiologi ... 14
2.2.2 Etiologi ... ... 15
ix
2.2.3.1 Aktivitas Seksual ... 16
2.2.3.2 Merokok... 16
2.2.3.3 Jumlah Paritas ... 17
2.2.3.4 Kotrasepsi Oral ... 17
2.2.3.5 Anti Septik ... 17
2.2.3.6 Riwayat Penyakit Kelamin……… ... 17
2.2.3.7 Sosioekonomi Rendah ... 18
2.2.3.8 Defisiensi Vitamin dan Nutrisi ... 18
2.2.3.9 Pendidikan ... ... 18
2.2.3.10 Pekerjaan... 18
2.2.3.11 Riwayat Keluarga... 19
2.2.3.12 Usia... 19
2.2.3.13 Infeksi HSV... 19
2.2.4 Klasifikasi... 19
2.2.5 Patogenesis dan Patofisiologi ... 25
2.2.6 Gejala klinik ... 26
2.2.7 Diagnosis dam Pemeriksaan Penunjang... 27
2.2.7.1 Pemeriksaan Sitologi . ……….….. 28
2.2.7.2 Inspeksi Visual Asam Asetat... 30
2.2.7.3 Tes Schiller………... 33
2.2.7.4 Kopolskopi... 34
2.2.7.5 Koniasi……….. 36
2.2.7.6 Pemeriksaan Servikografi………. ... 37
2.2.7.7 Pemeriksaan uji DNA-HPV………. 37
2.2.7.8 Radiologi……….. 38
2.2.8 Deteksi Dini Kanker Serviks ... .. 38
2.2.9 Penatalaksanaan ... 40
2.2.9.1 Algoritma Penatalakasanaan Berdasarkan Stadium.. 41
2.2.10 Pencegahan ... 41
x
BAB III METODE PENELITIAN ... 45
3.1 Bahan Penelitian ... 45
3.2 Rancangan Penelitian... . 45
3.3 Populasi ... 45
3.4 Teknik Pengambilan Sampel ... 45
3.5 Analisis Data... ... 45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . ... 46
4.1 Distribusi Kasus Persentase Usia Penderita Kanker Serviks di RS Pirngadi Medan periode Januari 2011–Desember 2013…… 46
4.2 Distribusi Kasus Persentase Usia Menikah Penderita Kanker Serviks di RS Pirngadi Medan periode Januari 2011–Desember 2013…… 47
4.3 Distribusi Kasus Persentase Riwayat Keturunan Penderita Kanker Serviks di RS Pirngadi Medan periode Januari 2011–Desember 2013.. 48
4.4 Distribusi Kasus Persentase Berdasarkan Gejala Klinik Penderita Kanker Serviks di RS Pirngadi Medan periode Januari 2011– Desember 2013……….. 48
4.5 Distribusi Kasus Persentase Status Ginekologi Penderita Kanker Serviks di RS Pirngadi Medan periode Januari 2011– Desember 2013……… 50
4.6 Distribusi Kasus Persentase Berdasarkan Stadium Penderita Kanker Serviks di RS Pirngadi Medan periode Januari 2011– Desember 2013……….. 51
4.7 Distribusi Kasus Persentase Berdasarkan Tindakan Penangan Penderita Kanker Serviks di RS Pirngadi Medan periode Januari 2011–Desember 2013………. 52
xi
4.9 Gambaran Kasus Persentase Berdasarkan Partus dengan Penderita Kanker Serviks di RS Pirngadi Medan periode Januari 2011–
Desember 2013………... 54
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 55
5.1 Simpulan ... 55
5.2 Saran . ... 55
DAFTAR PUSTAKA... 61
LAMPIRAN... 62
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Stadium Kanker Serviks menurut FIGO,2000... 20
Tabel 2.2 Stadium Kanker Serviks Menurut ACS... .21
Tabel 2.3 Klasifikasi secara histologi menurut WHO………... 22
Tabel 2.4 Hubungan antara virus HPV dengan gejala klinik…………... 27
Tabel 2.5 Kategori pemeriksaan IVA……….. 32
Tabel 2.6 Perbandingan Pap Smear dan IVA……….. 33
Tabel 2.7 Index Kolposkopi REID 1985………. 36
Tabel 2.8 Pemeriksaan HPV-DNA... 38
Tabel 4.1 Distribusi Kasus Persentase Usia Penderita Kanker Serviks di RS Pirngadi Medan periode Januari 2011–Desember 2013…… 46
Tabel 4.2 Distribusi Kasus Persentase Usia Menikah Penderita Kanker Serviks di RS Pirngadi Medan periode Januari 2011– Desember 2013……… 47
Tabel 4.3 Distribusi Kasus Persentase Riwayat Keturunan Penderita Kanker Serviks di RS Pirngadi Medan periode Januari 2011– Desember 2013………. 48
Tabel 4.4 Distribusi Kasus Persentase Berdasarkan Gejala Klinik Penderita Kanker Serviks di RS Pirngadi Medan periode Januari 2011– Desember 2013………. 48
Tabel 4.5 Distribusi Kasus Persentase Status Obstetrikus Penderita Kanker Serviks di RS Pirngadi Medan periode Januari 2011– Desember 2013……… 50
Tabel 4.6 Distribusi Kasus Persentase Berdasarkan Stadium Penderita Kanker Serviks di RS Pirngadi Medan periode Januari 2011– Desember 2013………..….. 51
xiii
Tabel 4.8 Distribusi Kasus Persentase Berdasarkan Follow up Penderita Kanker Serviks di RS Pirngadi Medan periode Januari 2011–
Desember 2013……….. 53 Tabel 4.9 Gambaran Kasus Persentase Berdasarkan Partus dengan Penderita
Kanker Serviks di RS Pirngadi Medan periode Januari 2011–
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Organ Genitalia Externa... .. 7
Gambar 2.2 Organ Genitalia Interna... .. 9
Gambar 2.3 Histologi Organ Reproduksi Wanita………... ... 12
Gambar 2.4 Fisiologi Organ Reproduksi Wanita ... 13
Gambar 2.5 Stadium Kanker Serviks menurut FIGO,1994………….. ... 20
Gambar 2.6 Squamous Cell Carcinoma…………...……….,... ... 22
Gambar 2.7 Adenocarsinoma……… ... 23
Gambar 2.8 Cervical Intraepithelial Neoplasma………... ... 24
Gambar 2.9 Mikroskopik Cervical Intraepithelial Neoplasma yang terlihat pada pemeriksaan Pap Smear……... ... 24
Gambar 2.10 Skematik Patogenesis Kanker Serviks………. ... 26
Gambar 2.11 Konvensional Pap Smear………... ... 28
Gambar 2.12 Alur Penatalaksanaan Hasil Pemeriksaan Pap Smear…... .... 29
Gambar 2.13 Liquid Based Cytology………... 30
Gambar 2.14 Gambaran Portio Serviks Normal dan Stadium Kanker Serviks Melalui Pemeriksaan IVA………... ... 32
Gambar 2.15 Tes Schiller……….. ... 34
Gambar 2.16 Hasil Pemeriksaan kolposkopi………... .. 34
62
Data pasien Rumah Sakit Pirngadi Medan periode 2011-2013
no nama usia usia menikah G P Ab menarche gejala awal usia gejala riwayat stadium operasi radiotekemoterafollow up post op follow up post kemo 1 S 47 tahun 20 tahun 3 3 0 13 tahun perdarahan spontan 40 tahun tidak ada 1b2 ya - - membaik
-2 R 56 tahun 19 tahun 4 4 0 13 tahun perdarahan spontan 50 tahun tidak ada 2a ya - - membaik -3 Y 47 tahun 19 tahun 4 4 0 12 tahun perdarahan spontan 45 tahun tidak ada 2b ya ya ya membaik membaik 4 D 65 tahun 20 tahun 6 6 0 13 tahun perdarahan spontan 60 tahun tidak ada 3b ya ya ya membaik membaik
5 H 46 tahun 18 tahun 3 2 1 12 tahun perdarahan spontan 43 tahun tidak ada 1b1 ya - - membaik -6 L 46 tahun 19 tahun 3 3 0 13 tahun perdarahan dan keputihan 43 tahun tidak ada 2a ya - - membaik -7 L 53 tahun 19 tahun 8 8 0 13 tahun perdarahan spontan 45 tahun tidak ada 4a ya ya ya memburuk memburuk
8 L 48 tahun 19 tahun 6 2 4 13 tahun perdarahan spontan 40 tahun tidak ada 3b ya ya ya membaik membaik 9 M 50 tahun 20 tahun 3 3 0 12 tahun perdarahan spontan 49 tahun tidak ada 3b ya ya ya membaik membaik 10 T 49 tahun 18 tahun 7 4 3 13 tahun perdarahan spontan 48 tahun tidak ada 3b ya ya ya membaik membaik
11 S 43 tahun 18 tahun 3 3 0 14 tahun susah BAK 43 tahun tidak ada 3b ya ya ya membaik membaik 12 W 54 tahun 19 tahun 6 5 1 13 tahun perdarahan spontan 50 tahun tidak ada 2b ya ya ya membaik membaik 13 I 49 tahun 18 tahun 4 4 0 14 tahun perdarahan spontan 47 tahun tidak ada 2b ya ya ya membaik membaik 14 M 51 tahun 19 tahun 5 5 0 13 tahun perdarahan spontan 45 tahun tidak ada 2b ya ya ya membaik membaik
15 S 47 tahun 20 tahun 5 4 1 13 tahun perdarahan spontan 44 tahun tidak ada 2a - - - membaik membaik 16 M 47 tahun 20 tahun 3 3 0 13 tahun perdarahan spontan 45 tahun tidak ada 2a - - - membaik -17 M 60 tahun 20 tahun 5 5 0 13 tahun keputihan 55 tahun tidak ada 2a - - - membaik
-18 R 54 tahun 19 tahun 2 2 0 12 tahun perdarahan dan keputihan 50 tahun tidak ada 3b ya ya ya memburuk memburuk 19 R 53 tahun 19 tahun 4 3 1 13 tahun perdarahan spontan 50 tahun tidak ada 3b ya ya ya membaik membaik 20 A 49 tahun 21 tahun 3 3 0 14 tahun perdarahan dan keputihan 44 tahun tidak ada 1b1 ya ya - membaik membaik
21 A 49 tahun 19 tahun 5 4 1 13 tahun keputihan 45 tahun tidak ada 1a ya - - membaik -22 F 50 tahun 19 tahun 6 5 1 12 tahun perdarahan dan keputihan 47 tahun tidak ada 2b - ya ya membaik membaik 23 E 58 tahun 18 tahun 5 4 1 18 tahun perdarahan dan keputihan 51 tahun tidak ada 2b ya ya ya membaik membaik
24 S 47 tahun 19 tahun 6 4 2 13 tahun perdarahan spontan 45 tahun tidak ada 2b ya ya ya membaik membaik 25 U 48 tahun 20 tahun 6 4 2 14 tahun perdarahan spontan 45 tahun tidak ada 3b ya ya ya membaik membaik 26 S 48 tahun 19 tahun 5 4 1 14 tahun perdarahan spontan 45 tahun tidak ada 3b ya ya ya membaik membaik
27 H 48 tahun 20 tahun 2 2 0 14 tahun perdarahan spontan 47 tahun tidak ada 2b ya - - membaik -28 R 47 tahun 19 tahun 4 3 1 14 tahun perdarahan kontak 45 tahun tidak ada 2b ya ya ya membaik -29 Y 48 tahun 19 tahun 3 3 0 14 tahun perdarahan spontan 46 tahun tidak ada 2b ya ya ya membaik membaik
63
31 H 55 tahun 19 tahun 7 6 1 13 tahun keputihan dan nyeri SP 48 tahun ada 3b - - ya membaik membaik
32 N 49 tahun 20 tahun 6 5 1 13 tahun keputihan 42 tahun ada 2b - ya ya membaik membaik
33 S 46 tahun 19 tahun 4 4 0 13 tahun perdarahan spontan 44 tahun tidak ada 1b1 ya - - membaik
-34 R 47 tahun 19 tahun 2 2 0 13 tahun perdarahan spontan 45 tahun tidak ada 2b ya ya ya membaik membaik
35 M 50 tahun 20 tahun 5 4 1 14 tahun perdarahan spontan 47 tahun tidak ada 3b ya ya ya membaik membaik
36 M 47 tahun 19 tahun 5 3 2 14 tahun perdarahan spontan 40 tahun tidak ada 2b ya ya ya membaik membaik
37 B 54 tahun 19 tahun 7 7 0 13 tahun perdarahan spontan 49 tahun tidak ada 3b ya ya ya memburuk memburuk
38 A 49 tahun 19 tahun 2 2 0 13 tahun perdarahan spontan 40 tahun tidak ada 1b1 ya - - membaik
-39 D 48 tahun 19 tahun 5 4 1 13 tahun perdarahan spontan 47 tahun tidak ada 2b ya ya ya membaik membaik
40 E 48 tahun 19 tahun 4 3 1 13 tahun perdarahan spontan 47 tahun tidak ada 2b ya ya ya memburuk memburuk
41 H 51 tahun 20 tahun 4 4 0 14 tahun perdarahan spontan 49 tahun tidak ada 2b ya ya ya membaik membaik
42 D 40 tahun 17 tahun 4 4 0 12 tahun perdarahan spontan 39 tahun tidak ada 1b1 ya - - membaik
-43 Y 47 tahun 19 tahun 2 2 0 19 tahun perdarahan spontan 45 tahun tidak ada 2b ya ya ya memburuk memburuk
44 D 48 tahun 19 tahun 2 2 0 13 tahun keputihan 47 tahun tidak ada 2b ya ya ya membaik membaik
45 T 48 tahun 20 tahun 4 4 0 12 tahun perdarahan spontan 47 tahun tidak ada 2a ya - - membaik
-46 E 48 tahun 20 tahun 4 3 1 14 tahun perdarahan spontan 44 tahun tidak ada 2a ya - - membaik
-47 C 50 tahun 19 tahun 9 7 2 13 tahun perdarahan spontan 47 tahun tidak ada 3b ya ya ya membaik membaik
48 M 44 tahun 19 tahun 3 3 0 15 tahun perdarahan kontak 43 tahun tidak ada 2a ya - - membaik membaik
49 E 53 tahun 21 tahun 4 4 0 14 tahun perdarahan spontan 47 tahun tidak ada 3b ya ya ya memburuk memburuk
50 W 50 tahun 19 tahun 7 5 2 13 tahun perdarahan spontan 44 tahun tidak ada 3b ya ya ya membaik membaik
51 S 47 tahun 19 tahun 5 4 1 13 tahun perdarahan spontan 44 tahun tidak ada 2b ya ya ya membaik membaik
52 J 50 tahun 20 tahun 3 3 0 15 tahun keputihan 49 tahun tidak ada 2a ya - - membaik membaik
53 P 51 tahun 19 tahun 6 5 1 14 tahun perdarahan spontan 49 tahun tidak ada 3b ya ya ya membaik membaik
54 D 46 tahun 19 tahun 6 4 2 14 tahun perdarahan kontak 40 tahun tidak ada 1b2 ya - - membaik
-55 S 49 tahun 19 tahun 4 3 1 13 tahun perdarahan spontan 45 tahun tidak ada 2b ya ya ya membaik membaik
56 H 52 tahun 19 tahun 9 7 2 14 tahun perdarahan spontan 47 tahun tidak ada 3b ya ya ya membaik membaik
57 L 45 tahun 18 tahun 5 4 1 14 tahun perdarahan spontan 43 tahun tidak ada 2b ya ya ya membaik membaik
58 R 50 tahun 19 tahun 7 5 2 14 tahun perdarahan spontan 40 tahun tidak ada 3b ya ya ya membaik membaik
59 M 56 tahun 20 tahun 5 4 1 13 tahun perdarahan spontan 53 tahun tidak ada 3b ya ya ya membaik membaik
64
61 L 50 tahun 18 tahun 6 4 2 12 tahun perdarahan spontan 47 tahun tidak ada 2a - - - membaik -62 Y 46 tahun 20 tahun 3 3 0 13 tahun keputihan 45 tahun tidak ada 3b ya ya ya membaik membaik
63 N 45 tahun 19 tahun 2 2 0 12 tahun perdarahan spontan 44 tahun tidak ada 2b ya ya ya membaik membaik 64 P 48 tahun 19 tahun 5 3 2 14 tahun perdarahan spontan 40 tahun tidak ada 2b ya ya ya membaik membaik 65 N 50 tahun 19 tahun 5 4 1 14 tahun perdarahan spontan 45 tahun tidak ada 3b ya ya ya membaik membaik 66 I 44 tahun 20 tahun 7 5 2 14 tahun perdarahan spontan 40 tahun tidak ada 2b ya ya ya membaik membaik 67 V 44 tahun 18 tahun 2 2 0 13 tahun perdarahan spontan 43 tahun tidak ada 1a2 ya - - membaik
-68 R 49 tahun 20 tahun 5 4 1 13 tahun perdarahan spontan 45 tahun tidak ada 3b ya ya ya membaik membaik 69 L 52 tahun 18 tahun 6 5 1 12 tahun keputihan 42 tahun tidak ada 3b - ya ya membaik membaik 70 N 53 tahun 19 tahun 5 4 1 13 tahun perdarahan spontan 47 tahun tidak ada 2a ya - - membaik membaik
71 D 51 tahun 19 tahun 7 6 1 13 tahun keputihan 45 tahun ada 3b - ya ya membaik membaik
72 S 45 tahun 19 tahun 3 3 0 13 tahun perdarahan spontan 43 tahun tidak ada 4a - ya ya memburuk memburuk
73 S 57 tahun 19 tahun 6 6 0 14 tahun perdarahan spontan 50 tahun tidak ada 2b ya ya ya membaik membaik 74 P 54 tahun 19 tahun 4 4 0 13 tahun perdarahan spontan 53 tahun tidak ada 1b1 ya - - membaik -75 H 62 tahun 18 tahun 4 4 0 14 tahun perdarahan spontan 60 tahun tidak ada 1b2 ya - - membaik membaik 76 M 50 tahun 20 tahun 4 4 0 13 tahun perdarahan spontan 49 tahun tidak ada 1b2 ya - - membaik membaik 77 H 60 tahun 19 tahun 5 4 1 13 tahun perdarahan spontan 59 tahun tidak ada 3b - ya ya memburuk memburuk
78 S 48 tahun 21 tahun 6 5 1 12 tahun perdarahan spontan 48 tahun ( bul tidak ada 3b - ya ya membaik membaik 79 R 56 tahun 20 tahun 7 6 1 14 tahun perdarahan spontan 50 tahun tidak ada 3b ya ya ya membaik membaik 80 E 48 tahun 20 tahun 3 3 0 15 tahun perdarahan spontan 45 tahun tidak ada 3b ya ya ya membaik membaik 81 A 46 tahun 19 tahun 2 2 0 14 tahun perdarahan spontan 44 tahun tidak ada 2a ya - - membaik -82 S 47 tahun 20 tahun 7 5 2 14 tahun perdarahan spontan 40 tahun tidak ada 2b - ya ya membaik membaik
83 R 50 tahun 21 tahun 3 3 0 14 tahun perdarahan spontan 47 tahun tidak ada 1b1 ya - - membaik -84 S 49 tahun 20 tahun 4 3 1 14 tahun perdarahan spontan 45 tahun tidak ada 3b ya ya ya membaik membaik 85 P 43 tahun 20 tahun 5 4 1 14 tahun perdarahan kontak 40 tahun tidak ada 2a ya - - membaik -86 N 40 tahun 19 tahun 5 3 2 15 tahun perdarahan spontan 35 tahun tidak ada 2a ya - - membaik -87 R 51 tahun 18 tahun 7 5 2 14 tahun perdarahan spontan 47 tahun tidak ada 2b ya ya ya membaik membaik
65
91 H 50 tahun 18 tahun 5 5 0 14 tahun perdarahan spontan 45 tahun tidak ada 3b ya ya ya membaik membaik
92 D 47 tahun 22 tahun 3 3 0 13 tahun perdarahan spontan 45 tahun tidak ada 1b1 ya - - membaik
-93 S 49 tahun 21 tahun 5 4 1 13 tahun keputihan 42 tahun tidak ada 2a ya - - membaik
-94 R 45 tahun 20 tahun 4 3 1 13 tahun keputihan 40 tahun tidak ada 3b ya ya ya membaik membaik
95 R 50 tahun 21 tahun 6 5 1 13 tahun perdarahan spontan 47 tahun tidak ada 3b - ya ya membaik membaik
96 I 49 tahun 19 tahun 4 4 0 13 tahun keputihan 42 tahun ada 1b1 ya - - membaik
-97 W 55 tahun 19 tahun 7 6 1 13 tahun keputihan 44 tahun ada 1b1 ya - - membaik membaik
98 R 40 tahun 20 tahun 1 1 0 14 tahun keputihan 38 tahun tidak ada 1b1 ya - - membaik
-99 P 46 tahun 19 tahun 2 2 0 12 tahun keputihan 45 tahun tidak ada 1b1 ya - - membaik
-100 S 52 tahun 19 tahun 6 6 0 13 tahun perdarahan spontan 47 tahun tidak ada 3b ya ya ya membaik membaik
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kanker serviks adalah penyakit keganasan serviks akibat dari adanya pertumbuhan
jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal di sekitarnya. Kanker
serviks biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun. 90% dari kanker serviks
berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks dan 10% sisa lainnya berasal dari sel
kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju ke dalam rahim. Epidemiologi menunjukkan bahwa kanker ini merupakan penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh infeksi virus yaitu Human Papilomavirus (HPV) (Heffner, 2008).
Kanker serviks memiliki tingkat keganasan mancakup 80% dibanding dengan kanker
saluran lainnya. Kanker serviks merupakan kanker pembunuh nomor satu serta
menduduki peringkat pertama di dunia dengan klasifikasi jumlah penderita sebanyak
369.500 jiwa pertahunnya, kemudian diikuti kanker lambung dan kanker-kanker lainnya
(Yatim, 2005).
Kanker serviks pertama kali diketahui 150 tahun yang lalu ketika ditemukan bahwa
penyakit ini jarang terjadi pada biarawati dan banyak terjadi pada wanita tuna susila.
Data epidemiologis berikutnya telah mengidentifikasi bahwa omset aktifitas seksual
pada usia remaja dan pasangan seksual multiple merupakan tanda resiko tinggi pada
wanita untuk terkena kanker serviks. Insidensia penyakit lebih tinggi pada wanita
berpenghasilan rendah namun pengaruh dari faktor ini tidak terlepas dari pasangan
seksual multiple (Heffner, 2008)
Menurut World Health Organization (WHO), sekitar 80% kematian akibat kanker
seviks terjadi di Negara berkembang karena penderita datang pada stadium lanjut. Di
dunia, 500.000 wanita didiagnosa menderita kanker serviks dan sedikitnya 231.000
2
Sementara jumlah kejadian kanker serviks di Amerika sendiri sebanyak 10.370
wanita didiagnosa mengidap kanker leher rahim dan 3.900 orang diantaranya meninggal
dalam 1 tahun. Di Indonesia kejadian kanker serviks paling tinggi dibandingkan jenis
kanker lainnya yaitu sekitar (25,6%). Setiap tahun ada 180.000-200.000 kasus baru
kanker serviks dan sekitar 92,4% terdapat di pulau Jawa dan Bali (Errol, 2007).
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin mengetahui gambaran insidensi
kanker serviks di Rumah Sakit Pirngadi Medan periode Januari 2012–Desember 2013.
1.2Identifikasi Masalah
Bagaimana gambaran rentang usia pada penderita kanker serviks di Rumah Sakit Pirngadi Medan.
Bagaimana gambaran usia menikah pada penderita kanker serviks di Rumah Sakit Pirngadi Medan.
Bagaimana gambaran riwayat keturunan pada penderita kanker serviks di Rumah Sakit Pirngadi Medan.
Bagaimana hubungan gejala klinik pada penderita kanker serviks di Rumah Sakit Pirngadi Medan.
Bagaimana gambaran status obstetrikus penderita kanker serviks di Rumah Sakit Pirngadi Medan.
Bagaimana gambaran stadium kanker serviks pada saat terdiagnosis di Rumah Sakit Pirngadi Medan.
Bagaimana terapi pada penderita kanker serviks di Rumah Sakit Pirngadi Medan. Bagaimana follow up pada penderita kanker serviks di Rumah Sakit Pirngadi
Medan.
3
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud Penelitian
Ingin mengetahui gambaran kejadian kanker serviks di Rumah Sakit Pirngadi Medan periode Januari 2012–Desember 2013.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Mengetahui gambaran kanker serviks dan hubungannya dengan usia, status obstetrikus, gejala klinik, stadium kanker serviks, terapi, gambaran partus dengan penderita.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
- Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan pengetahuan tentang angka kejadian kanker serviks dan gambaran serta informasi bagi penelitian selanjutnya
1.4.2 Manfaat Praktis
- Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai bahaya kanker serviks sehingga membangun motivasi kepada para wanita yang berisiko tinggi untuk melalukan skrining sejak dini.
1.5 Metodologi Penelitian
4
1.6 Landasan Teoritis
Kanker serviks merupakan keganasan yang terjadi pada leher rahim dan disebabkan oleh infeksi Human Papilomavirus (HPV). HPV ini ditularkan melalui hubungan seksual dan infeksinya terjadi pada 75% wanita yang telah pernah berhubungan seksual. Kanker ini telah menyerang lebih dari 1,4 juta wanita di seluruh dunia (DEPKES RI, 2009). Human papillomavirus (HPV) merupakan salah satu etiologi kanker serviks. HPV adalah virus deoxyribonucleic acid (DNA) untaian ganda yang menular secara seksual dan menginfeksi permukaan kulit dan mukosa epitel (Jessica dan Kahn, 2009). DNA HPV dapat ditemukan pada 99% kasus kanker serviks di seluruh dunia. Pada proses karsinogenesis, asam nukleat virus dapat berintegrasi ke dalam gen dan DNA manusia sehingga menyebabkan mutasi sel. HPV 18 memproduksi protein E6 dan pada HPV tipe 16 memproduksi protein E7 yang masing-masing mensupresi gen P53 dan gen Rb yang merupakan gen penghambat perkembangan tumor (Pradipta B dan Sungkar S, 2007). Usia pertama kali menikah dan menikah pada usia kurang 20 tahun dianggap terlalu muda untuk melakukan hubungan seksual dan berisiko terkena kanker leher rahim 10-12 kali lebih besar dari pada mereka yang menikah pada usia > 20 tahun. Hal ini berkaitan dengan maturitas sel-sel mukosa pada serviks. Kanker serviks biasanya menyerang wanita usia pertengahan atau lebih tua (usia diatas 40 tahun) tetapi dapat terdiagnosis pada semua wanita usia reproduktif. Secara umum, kanker serviks mulai berkembang pada umur yang lebih muda yaitu 35-55 tahun tetapi rata-rata terdiagnosis pada umur 40-59 tahun (Prastowo, 2007; Abeloff, 2008).
5
Paritas yang tinggi (melahirkan 3 kali atau lebih) meningkatkan insidensi kanker serviks karena selama kehamilan, terjadi imunosupresi dan perubahan hormonal yang mempengaruhi epitel mukosa serviks ditambah terjadinya trauma epitel pada saat persalinan per vaginam, diduga berhubungan dengan perkembangan neoplasia servikal. Aktivitas seksual tinggi dengan orang yang terinfeksi HPV, merupakan faktor risiko yang paling penting. Wanita yang berisiko terjadinya kanker serviks adalah mereka yang memiliki beberapa mitra seksual, hubungan seksual pada usia 17 tahun atau lebih muda (Anonim, 2012; Schorge et al, 2008)
Kanker serviks pada stadium dini biasanya bersifat asimtomatik sehingga sering terdiagnosis pada stadium lanjut, sedangkan pada stadium lanjut ditandai dengan fluor
albus (keputihan) yang makin lama akan berbau busuk akibat proses nekrosis jaringan,
pendarahan pervaginam (spontan) dan pendarahan kontak (Akram, 2012).
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
55
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa:
- Angka kejadian kanker serviks di RS Pirngadi Medan periode Januari 2012–Desember 2013 adalah 101 kasus.
- Kejadian dari kanker serviks yang paling banyak terdiagnosis pada rentang usia 46-50 tahun, yaitu sebanyak 62 kasus (61,38%).
- Usia menikah terbanyak dari penderita kanker serviks adalah pada usia 19 tahun, yaitu sebanyak 53 kasus (52,47%).
- Riwayat keturunan terbanyak terdiagnosis dari penderita kanker serviks adalah tidak ada riwayat keturunan yaitu 96 kasus (95,04%).
- Gejala klinik terbanyak terdiagnosis dari penderita kanker serviks adalah gejala perdarahan spontan, yaitu sebanyak 75 kasus (74,25%).
- Status obstetrikus terbanyak terdiagnosis dari penderita kanker serviks adalah P4A1 (Partus 4 Abortus 1), yaitu sebanyak 15 kasus (14,85%). - Stadium terbanyak terdiagnosis dari penderita kanker serviks adalah
stadium 3B, yaitu sebanyak 35 kasus (34,65%).
- Terapi terbanyak dari penderita kanker serviks adalah operasi, radioterapi dan kemoterapi, yaitu sebanyak 57 kasus (56,43%).
- Follow up terbanyak dari penderita kanker serviks adalah membaik, yaitu
sebanyak 92 kasus (91,08%).
- Gambaran partus dengan penderita kanker serviks terbanyak adalah jumlah partus 4 (P4), yaitu sebanyak 32 kasus (31,68%).
5.2Saran
56
- Melakukan penyuluhan pengetahuan tentang deteksi dini kanker serviks sehingga diharapkan dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas akibat karsinoma serviks.
- Meningkatkan sistem rujukan yang efektif pada tiap tingkat pelayanan kesehatan dan edukasi bagi petugas kesehatan.
- Pemerintah daerah setempat melakukan skrining masal di lokasi atau pada wanita yg berisiko tinggi terutama di tiap-tiap daerah.
57
DAFTAR PUSTAKA
Abeloff., Armitage JO., Niederhuber JE., Kastan MB., McKenna WG. 2008. Abeloff's Clinical Oncology, 4th ed. Churchill Livingstone: Elsevier. Chapter 91
Akram.2011. Epidemiologi Kanker Serviks pada Wanita Usia Subur.
http://pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-386-487930089-bab%202.pdf. 29 Maret 2012
American Cancer Society. 2012. Cervix Cancer
http://www.cancer.org/acs/groups/cid/documents/webcontent/003094-pdf.pdf. 22 Maret 2012
Andrijono, 2007. Vaksinasi HPV Merupakan Pencegahan Primer Kanker Serviks.
Majalah Kedokteran Indonesia. 57(5): 153-158
Angie Clarisa. 2009. Respon Limfosit pada Kejadian Rekurensi Kanker Serviks di Rumah Sakit Dr. Kariadi SEMARANG.
http://eprints.undip.ac.id/7435/1/LAPORAN_HASIL_carissa.pdf. 20 Maret 2012
An Nur Fatimah. 2008. Studi Kualitatif tentang Perilaku Keterlambatan Pasien dalam Melakukan Pemeriksaan Ulang Pap Smear di Klinik Keluarga Yayasan Kusuma Buana Tanjung Priok Jakarta Tahun 2008.
www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/126271-S...Studi%20kualitatif. 1 April 2012
Anonim. 2009. Cervix Cancer.
http://www.cancerhelps.com/seks-kanker-serviks.htm. 30 Mei 2012
Anonim. 2010. Ibu yang memeriksakan Pap Smear di Rumah Sakit. http://www.kti-kebidanan.co. 31 Juli 2012
Anonim. 2011. Metode Inspeksi Visual Asam Asetat pada Skrining Kanker Serviks.
http://pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-386-2094425994-bab%201.pdf. 25 Maret.2012
Anonim. 2012. Cervical Cancer Treatment.
58
Aziz F., Julianto Witjaksono., Imam Rasjidi. 2008. Panduan Pelayanan Medik Model Interdisiplin Penatalaksanaan Kanker Serviks. EGC: Jakarta. Bab 4 hal 90
Aziz MF. 2001. Masalah pada Kanker Serviks. Cermin Dunia Kedokteran: 133: 5-7
Berek, JS. 2007. Berek & Novak’s Gynecology 14th Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
Bobby Pratama Saputra. 2011.
Angka kejadian kanker serviks di rumah sakit umum daerah sumedang periode januari 2010 – desember 2011. Fakultas Universitas Kristen Maranatha.
Bram P., Saleha S. 2007. Penggunaan Vaksin Human Papilloma Virus dalam Pencegahan Kanker Serviks. Majalah Kedokteran Indonesia, Volume: 57, Nomor: 11, November 2007.
Bristow RE. Cervical Cancer. 2003. In: Danforth’s Obstetric and Gynecology, 9th ed. New York: Lippincott Williams and Wilkins Publishers : 1264-78
Brooks GF., Butel JS., Morse SA. 2007. Jawetz, Melnick, Adelberg's Medical
Microbiology. 24th ed. McGraw-Hill Companies. Chapter 43
Burghardt E., Pickel H., Girardi F., and Tammusino K. 2004. Primary Care
Colposcopy. Georg Thieme Verlag. Stuttgart. Germany
DEPKES RI. 2008. Skrining Kanker Leher Rahim dengan Metode Inspeksi Visual Asam Asetat. http://buk.depkes.go.id/index.php?option=com_docman&task. 23 Maret 2012
DEPKES RI, 2009. Buku Saku Pencegahan Kanker Rahim dan Kanker Payudara. www.pppl.depkes.go.id/_asset/_download/bukusaku_kanker.pdf. 24 desember 2011
Drake RL.,Volg W., Mitchell AWM. 2007. Gray’s Anatomy for Students. Philadelphia: Elsevier inc.
Eka Setyarini. 2009. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kanker Rahim di RSUD DR. Moewardi Surakarta.
http://etd.eprints.ums.ac.id/3942/2/J410040010.pdf. 20 Desember 2011.
Fadli Firman Fauzi. 2011.
59
Gartner LP. Hiat JS. 2007. Color Textbook of Histology. 3rd ed. Sauders Elvesier
Grenhenson DM., Ramizez PT 2008. Cervical Cancer.
hhtp://www.com/mmpe.sec18.ch254/ch254g.html. 20 maret 2012
Ida Bagus Gde Manuaba. 2000. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. EGC: Jakarta. Onkologi hal 638
International Agency Research On Cancer (IARC). 2008
http://globocan.iarc.fr/factsheets/populations/factsheet.asp?uno=902#WOMEN . 20 Maret 2012.
Kahn JA. 2009. HPV: Vaccination for the Prevention of Cervical Intraepithelial
Neoplasia. N Engl J Med. 361:271-278. 24 Desember 2012.
Kanayasan Prakash. 2007. Tingkat Pengetahuan Mahasiswi Mengenai Faktor Resiko Terjadinya Kanker Serviks di Fakultas Kedokteran Gigi USU.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21545/4/Chapter%20II.pdf. 20 Maret 2012
Kumar V. Abbas K. Fausto N. 2004. Phatologic Basis Of Disease. 7th ed. Elsevier Saunders : chapter 22
Kuehnel W. 2003. Color Atlas of Cytology, Histology, and Microscopic Anatomy. 4th ed. Thieme Stuttgart :New York. Page 400
Laras L. 2009. Analisa Faktor Pendidikan pada Wanita Peserta Program Penapisan Kanker Leher Rahim dengan Pendekatan “See & Treat”. FKUI
www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/122569-S09011fk. 31 Maret 2012
Laila N. 2001. Skrining Kanker Serviks dengan Metode Skrining Alternatif: IVA.
Cermin Dunia Kedokteran, 133: 22-5.
www.kalbe.co.id/files/cdk/.../cdk_133_obstetri_dan_ginekologi.pdf. 23 Maret 2012
Melva, 2008. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Kanker Leher Rahim pada Penderita yang Datang Berobat di RSUP H. Adam Malik Medanhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6778/1/09E00801. pdf. 21 Desember 2011
Morgan K., Kathryn L. 2006. Pathophysiology the Biology Basic for Disease In
Adult and Children. 5th ed. St. Louis, Missouri: Elsevier Mosby. Chapter 23 page 795.
Parkin DM., Bray F, Ferlay J, Pisani P. 2002. Global cancer statistics, CA Cancer
J Clin 2005; 55:74-108.
60
Pitaria Rebecca. 2011. Karakteristik Karsinoma Serviks di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Marantha
Prastowo Mardjikoen. 2007.Tumor Ganas Alat Genital, In: Ilmu Kandungan, 2nd edition. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: 380-90.
Rasjidi, 2008. Cervix. 2012
www.repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21524/.../Chapter%20II.pdf.
University of Maryland Medical Center. 2 Maret 2012
Rasjidi. 2009. Epidemiologi Kanker Serviks. Indonesian Journal of Cancer Vol. 3. http://indonesianjournalofcancer.org/images/stories/2009/IJoC_2009_3_103.pd f . 2 Maret 2012
Rubin R., Strayer DS. 2008. Rubin's Pathology: Clinicopathologic Foundations of
Medicine, 5th ed. Lippincott Williams & Wilkins. Chapter 18
Sulaiman S.1983. Obstetri fisiologi. edisi 1. Bandung: Eleman. Bab 3
Santoso S. 2010. Deteksi Dini Kanker Serviks melalui Uji Sitologi dan DNA HPV.
www.kalbe.co.id/files/cdk/files/cdk_175_Kebidanan.pdf. 23 Maret 2011. Schorge JO., Schaffer JI., Halvorson LH., Hoffman BL.,Bradshaw KD.,
Cunningham FG. 2008. Cervical Cancer, In: Williams Gynecology. United States: Mc Graw Hill: Chapter 30 section 4
Sjahrul SJ. 2011. Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Serviks. 2001.
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/06_PencegahandanDeteksiDini.pdf/06_P encegahandanDeteksiDini.html. 25 Maret 2012.
Sjahriar Rasad. 2005. Radiologi Diagnostik. ed 2. FKUI: Jakarta
Tortora, GJ, Derrickson B. 2009. Principles of Anatomy and Physiology. 12th ed. USA: Wiley
Youvella S. 2011. Kanker Kerviks.
61
WHO. 2006. Comprehensive cervical cancer control: a guide to essential
practice. switzerland
http://www.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=a4cYeKpbXH8C&oi=fnd&pg= PP2&dq=comprehensive+cervical+cancer+control+a+guide+to+essential+prac tice.+who+2006&ots=Jk8VMroYIU&sig=fFFO08Airp32t_CaWQwCLC7yGK 8&redir_esc=y#v=onepage&q=comprehensive%20cervical%20cancer%20cont rol%20a%20guide%20to%20essential%20practice.%20who%202006&f=false. 22 Maret 2012
WHO. 2007. HPV and Cervical Cancer in The World 2007 Report.