ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMAKASIH... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR DIAGRAM ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Hipotesis Tindakan ... 6
F. Definisi Operasional ... 7
Wiwiet Hervianti, 2013
Penerapan Pendekatan Matematika Realistik Pada Mata Pelajaran Matematika Tentang Pokok Bahasan Perkalian dan Pembagian Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
3. Pendekatan pembelajaran Matematika... 11
B. Pendekatan Matematika Realsitik... 12
1. Pengertian Pendekatan Matematika Realistik...12
2. Karakteristik Pendekatan Matematika Realsitik...13
3. Peranan Guru dan Siswa dalam Pendekatan Matematika Realistik... 13
4. Kelebihan dan kelemahan Pendekatan Matematika Realistik... 14
C. Konsep Belajar... 15
BAB III METODE PENELITIAN ... 16
A. Metode Penelitian ... 16
B. Model Penelitian ... 16
C. Subjek Penelitian ... 18
D. Prosedur Penelitian ... 18
E. Instrumen Penelitian ... 20
F. Analisis Data ... 21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 23
A. Hasil Penelitian ... 23
1. Siklus I ... 23
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 63
A. Simpulan ... 63
Wiwiet Hervianti, 2013
Penerapan Pendekatan Matematika Realistik Pada Mata Pelajaran Matematika Tentang Pokok Bahasan Perkalian dan Pembagian Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada hakekatnya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan setiap
manusia karena dengan pendidikan manusia dapat berdaya guna dan mandiri.
Selain itu pendidikan sangat penting dalam pembangunan suatu bangsa. Utami
(Dewi, 2010: 1) mengemukakan bahwa „pendidikan mempunyai peranan yang
sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan individu, terutama bagi
perkembangan bangsa dan negara‟. Oleh karena itu tidak salah jika pemerintah senantiasa mengusahakan untuk meningkatkan mutu pendidikan baik dari tingkat
yang peling rendah sampai ke tingkat perguruan tinggi.
Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar adalah
matematika. Matematika merupakan ilmu yang bersifat universal yang mendasari
perkembangan teknologi modern. Matematika mempunyai peranan yang sangat
penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia.
Aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari pemanfaatan
dan penerapan konsep-konsep yang ada di dalam matematika. Sebagai ilmu yang
universal, matematika tidak dapat terpisahkan dari berbagai disiplin ilmu lain
yang ada dalam kehidupan manusia.
Mata pelajaran matematika diberikan kepada peserta didik dari sejak
Sekolah dasar untuk membekali siswa kemampuan berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis, kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut
diperlukan agar siswa memiliki kemampuan memperoleh, mengelola dan
memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah,
tidak pasti, dan kompetitif di era globalisasi.
Tujuan mata pelajaran Matematika menurut Kurikulum Tingkat Satuan
berhitung (menggunakan bilangan) sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari,
menumbuhkan kemampuan anak didik yang dapat dialihgunakan melalui kegiatan
matematika, mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal lebih
lanjut, membentuk sikap yang logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin.
Keterampilan berhitung khususnya perkalian dan pembagian merupakan
materi dasar untuk belajar matematika di Sekolah Dasar. Perkalian dan pembagian
di SD mulai diajarkan di kelas 2 semester 2. Perkalian dan pembagian merupakan
topik yang amat penting dalam pembelajaran matematika sebab amat sering
dijumpai terapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Hingga saat ini banyak siswa mengalami kesulitan dalam menerima
pelajaran perkalian dan pembagian. Kenyataan yang peneliti temukan di lapangan
pada saat melakukan kegiatan belajar- mengajar masih banyak ditemui siswa
kelas 3 SDN Rancabolang Bandung tahun ajaran 2012/2013 yang belum
menguasai materi operasi hitung perkalian dan pembagian yang hasilnya bilangan
tiga angka. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai rata- rata kelas hanya
mencapai 60, dari 45 orang siswa yang mengikuti ulangan harian, baru 24 orang
anak atau 53% yang telah mencapai KKM yang telah ditetapkan sekolah yakni 65.
Rendahnya perolehan hasil belajar matematika khususnya pokok bahasan
perkalian dan pembagian yang hasilnya bilangan tiga angka pada kelas III SDN
Rancabolang 01 Bandung menunjukan adanya indikasi rendahnya kinerja belajar
siswa dan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang berkualitas.
Banyak faktor yang mempengaruhi siswa dalam proses belajar mengajar
yang menyebabkan terjadinya ketidakpahaman siswa akan konsep-konsep
matematika. Penyebab hal tersebut bisa datang dari dalam diri siswa maupun
faktor dari luar diri siswa, termasuk guru, sarana dan prasarana, serta faktor
Wiwiet Hervianti, 2013
Penerapan Pendekatan Matematika Realistik Pada Mata Pelajaran Matematika Tentang Pokok Bahasan Perkalian dan Pembagian Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
yang hanya menekankan pada latihan mengerjakan soal serta menggunakan
rumus. Sehingga yang tampak adalah aktivitas guru dalam kegiatan belajar
mengajar yang cenderung dominan jika dibandingkan aktifitas siswa yang sangat
terbatas. Dengan kata lain guru tidak membimbing siswa dalam membangun
pengetahuannya melainkan hanya sebatas menyuruh siswa untuk meniru dengan
apa yang dicontohkan guru sebelumnya. Tanpa disadari oleh guru, sikap ini justru
menghambat potensi siswa untuk mengembangkan dirinya dengan optimal.
Raharjo et. al (2009: 5) berpendapat bahwa rendahnya hasil belajar
perkalian dan pembagian terjadi karena pembelajaran awalnya tidak kontekstual,
sebagaimana dikemukakannya bahwa:
Rendahnya perolehan hasil belajar pokok bahasan perkalian dan pembagian terjadi karena pembelajaran awalnya tidak kontekstual dalam arti tidak mengaitkan permasalahan dengan konteks kehidupan nyata yang dikenal peserta didik sehari-hari.
Dalam proses pembelajaran matematika di SD, pada umumnya
matematika disajikan sebagai ilmu yang bersifat abstrak, karena matematika
melibatkan hal- hal yang abstrak. Hal ini bertentangan dengan kondisi
perkembangan siswa usia SD yang masih berada tahap operasi kongkrit. Seperti
yang dikemukakan Jean Piaget (Heruman, 2012 :1), bahwa “anak usia 7 sampai
12 tahun berada pada tahap operasional kongkrit”.
Untuk dapat memahami dan menyukai matematika yang bersifat abstrak,
maka proses pembelajaran matematika khususnya materi pokok konsep dasar
perkalian dan pembagian di SD, sebagaimana dikemukakan oleh Sabandar
(Maulana, 2009: 2) “harus disampaikan secara bermakna (meaningful) serta harus
mampu menunjukkan manfaat matematika dalam memecahkan berbagai masalah
dalam kehidupan (applicability)” .
Salah satu upaya agar proses pembelajaran matematika dapat dirasakan
bermakna oleh siswa adalah dengan menerapkan pendekatan matematika realistik
Pendekatan matematika realistik adalah pendekatan pembelajaran yang bertitik tolak dari hal-hal yang real bagi siswa, menekankan pada keterampilan proses
(process of doing mathematics) seperti berdiskusi, berkolaborasi, dan
berargumentasi dengan guru dan teman sekelas sehingga mereka dapat menemukan sendiri (student inventing) dan siswa mampu menggunakan matematika itu untuk menyelesaikan masalah baik secara individu maupun kelompok.
Pendekatan matematika realistik yang diterapkan dalam proses
pembelajaran matematika membuat siswa tidak menerima secara langsung konsep
dan rumus matematika yang diberikan oleh guru melalui penjelasan. Akan tetapi siswa
membangun sendiri pemahaman konsep matematika melalui hal-hal yang sudah
diketahui. Hal ini mengantarkan siswa untuk melakukan kegiatan diskusi,
kolaborasi, interpretasi, dan berargumentasi dengan guru dan teman sekelasnya
untuk dapat menemukan kembali konsep perkalian dan pembagian oleh siswa itu
sendiri.
Beberapa penelitian tentang matematika realistik (Maulana, 2009; Dewi,
2010; Ananda, 2012) menunjukkan bahwa penerapan pendekatan matematika
realistik ternyata mampu meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa, mampu
menanamkan konsep operasi perkalian dan pembagian dengan baik,dan dapat
membuat interaksi dan peran serta siswa menjadi dominan dalam proses
pembelajaran, sehingga siswa menjadi lebih aktif daripada biasanya.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan dan data keberhasilan
dari beberapa penelitian di atas, maka peneliti memfokuskan kajian pada
penerapan pendekatan matematika realistik pada mata pelajaran matematika
tentang pokok bahasan perkalian dan pembagian untuk meningkatkan hasil belajar
siswa di kelas 3 di SDN Rancabolang 01 Kecamatan Rancasari Bandung Tahun
Ajaran 2012-2013.
Wiwiet Hervianti, 2013
Penerapan Pendekatan Matematika Realistik Pada Mata Pelajaran Matematika Tentang Pokok Bahasan Perkalian dan Pembagian Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran matematika dengan menerapkan
pendekatan Matematika Realistik pada pokok bahasan perkalian dan
pembagian di kelas 3 SDN Rancabolang 01 Kecamatan Rancasari Bandung
Tahun Ajaran 2012-2013?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menerapkan
pendekatan Matematika Realistik pada pokok bahasan perkalian dan
pembagian di kelas 3 SDN Rancabolang 01 Kecamatan Rancasari Bandung
Tahun Ajaran 2012-2013?
3. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan
pendekatan Matematika Realistik pada mata pelajaran matematika pokok
bahasan perkalian dan pembagian di kelas 3 SDN Rancabolang 01
Kecamatan Rancasari Bandung Tahun Ajaran 2012-2013?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimanakah perencanaan pembelajaran matematika
dengan menerapkan pendekatan Matematika Realistik pada pokok bahasan
perkalian dan pembagian di kelas 3 SDN Rancabolang 01 Kecamatan
Rancasari Bandung Tahun Ajaran 2012-2013
2. Untuk mengetahui bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran matematika
dengan menerapkan pendekatan Matematika Realistik pada pokok bahasan
perkalian dan pembagian di kelas 3 SDN Rancabolang 01 Kecamatan
Rancasari Bandung Tahun Ajaran 2012-2013
3. Untuk mengetahui bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa dengan
menerapkan pendekatan Matematika Realistik pada mata pelajaran
matematika pokok bahasan perkalian dan pembagian di kelas 3 SDN
D. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang terkait baik perorangan maupun institusi yang dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1. Bagi Siswa
a) Meningkatkan pemahaman siswa tentang perkalian dan pembagian dengan
mengunakan penerapan pendekatan matematika realistik
b) Mengoptimalkan penguasaan perkalian dan pembagian siswa sehingga
terampil menyelesaikan berbagai soal matematika yang mengunakan dasar
perkalian dan pembagian.
2. Bagi Guru
a) Sebagai bahan acuan dan masukan bagi penelitian selanjutnya dalam upaya
meningkatkan pengembangan alternatif pembelajaran matematika di
sekolah
b) Memberikan gambaran mengenai penggunaan penerapan pendekatan
matematika realistik dalam pembelajaran matematika
3. Untuk Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dalam
melaksanakan pembinaan dan pengembangan program pembelajaran
matematika dan berimplikasi pada peningkatan mutu sekolah
E. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah: dengan menggunakan
pendekatan matematika realistik dalam pembelajaran matematika materi
perkalian dan pembagian di kelas III SDN Rancabolang 01 Bandung maka hasil
Wiwiet Hervianti, 2013
Penerapan Pendekatan Matematika Realistik Pada Mata Pelajaran Matematika Tentang Pokok Bahasan Perkalian dan Pembagian Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
F. Definisi Operasional
1. Pendekatan matematika realistik
Pendekatan matematika realistik adalah suatu teori pembelajaran yang
telah dikembangkan khusus untuk matematika. Konsep matematika realistik ini
sejalan dengan kebutuhan untuk memperbaiki pendidikan matematika di
Indonesia yang didominasi oleh persoalan bagaimana meningkatkan pemahaman
siswa tentang matematika dan mengembangkan daya nalar (Supinah, 2009: 16)
2. Perkalian
Perkalian adalah penjumlahan berulang. Oleh karena itu kemampuan
prayarat yang harus dimiliki siswa sebelum mempelajari perkalian adalah
penguasaan penjumlahan (Heruman, 2012: 22).
3. Pembagian
Pembagian merupakan lawan dari perkalian. Pembagian disebut juga
pengurangan berulang sampai habis. Kemampuan prasyarat yang harus dimiliki
siswa dalam mempelajari konsep pembagian adalah pengurangan dan perkalian
(Heruman, 2012: 26).
4. Hasil belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya yang diukur dengan tes sebagai pengukur keberhasilan
belajarnya (Sudjana dalam Hanafi 2012 : 9). Aspek yang diukur pada pada
penelitian ini pada aspek kognitif, hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil tes
Wiwiet Hervianti, 2013
Penerapan Pendekatan Matematika Realistik Pada Mata Pelajaran Matematika Tentang Pokok Bahasan Perkalian dan Pembagian Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas.
Menurut Suharsimi (2004) ada tiga kata yang membentuk pengertian PTK,yaitu
penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu obyek
dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau
informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal, serta menarik minat
dan penting bagi peneliti. Tindakan adalah kegiatan yang sengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu. Sedangkan kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang
sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Dalam hal ini kelas bukan
wujud ruangan tetapi diartikan sebagai sekelompok siswa yang sedang belajar.
Kasihani (Sukayati, 2008:7) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan PTK
adalah penelitian praktis, bertujuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan
dalam pembelajaran di kelas dengan cara melakukan tindakan-tindakan. Upaya
tindakan untuk perbaikan dimaksudkan sebagai pencarian jawab atas permasalahan
yang dialami guru dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.
Jadi masalah-masalah yang diungkap dan dicarikan jalan keluar dalam
penelitian adalah masalah yang benar-benar ada dan dialami oleh guru.
1. Karakteristik PTK
Untuk lebih mengenal tentang PTK kita perlu mengetahui karakteristik atau
a. PTK mengangkat problem atau permasalahan-permasalahan nyata dalam
praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi guru.
b. PTK merupakan tindakan-tindakan untuk memperbaiki proses pembelajaran di
kelas.
c. PTK dapat dilakukan secara bersama-sama dalam suatu tim, misal antara guru
dengan tenaga kependidikan yang lain.
d. PTK merupakan kegiatan penelitian yang tidak hanya berupaya untuk
memecahkan masalah, akan tetapi sekaligus mencari dukungan ilmiahnya.
2. Prinsip Dasar PTK
a. PTK tidak boleh mengganggu tugas utama dari guru yaitu mengajar.
b. Pada saat kegiatan pengumpulan data dalam PTK, tidak disarankan
menggunakan waktu yang terlalu lama
c. Metodologi yang digunakan dalam PTK harus tepat dan terpercaya.
d. Masalah yang diangkat dalam PTK harus merupakan masalah yang memang
ada, faktual, menarik, dan layak untuk diteliti.
e. PTK berorientasi pada perbaikan pendidikan dengan jalan melakukan
perubahan-perubahan yang dilaksanakan dalam tindakan-tindakan.
f. PTK merupakan proses sistematik yang memerlukan kemampuan dan
keterampilan intelektual.
Wiwiet Hervianti, 2013
Penerapan Pendekatan Matematika Realistik Pada Mata Pelajaran Matematika Tentang Pokok Bahasan Perkalian dan Pembagian Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
h. Dalam PTK guru dapat melihat dan menilai diri sendiri terhadap apa yang telah
dilakukan di kelasnya.
3. Tujuan PTK
a. Meningkatkan dan memperbaiki praktek pembelajaran
b. Meningkatkan mutu pendidikan
c. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga
tercipta sikap proaktif untuk memperbaiki pembelajaran
4. Manfaat PTK
a. Inovasi
b. Pengembangan kurikulum di tingkat kelas dan sekolah
c. Peningkatan profesionalisme guru
Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian tindakan kelas model
Kemmis dan Mc Taggart. Menurut Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2007: 16-19)
penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus yang terdiri dari empat
kegiatan pokok, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi),
dan refleksi.
1. Perencanaan
Penyusunan perencanaan didasarkan pada hasil penjajagan refleksi awal.
Secara rinci perencanaan mencakup tindakan yang akan dilakukan untuk
memperbaiki, meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap yang diinginkan
sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan. Perlu disadari bahwa perencanaan ini
2. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya
perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan berpedoman pada rencana
tindakan. Jenis tindakan yang dilakukan dalam PTK hendaknya selalu didasarkan
pada pertimbangan teoritik dan empirik agar hasil yang diperoleh berupa peningkatan
kinerja dan hasil program yang optimal.
3. Observasi (pengamatan)
Kegiatan observasi dalam PTK dapat disejajarkan dengan kegiatan
pengumpulan data dalam penelitian formal. Dalam kegiatan ini peneliti mengamati
hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.
Istilah observasi digunakan karena data yang dikumpulkan melalui teknik observasi.
4. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi terhadap semua
informasi yang diperoleh saat kegiatan tindakan. Dalam kegiatan ini peneliti
mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan.
Setiap informasi yang terkumpul perlu dipelajari kaitan yang satu dengan lainnya dan
kaitannya dengan teori atau hasil penelitian yang telah ada dan relevan.
Melalui refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan
tajam. Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK yaitu untuk
Wiwiet Hervianti, 2013
Penerapan Pendekatan Matematika Realistik Pada Mata Pelajaran Matematika Tentang Pokok Bahasan Perkalian dan Pembagian Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pada hakekatnya model Kemmis dan Taggart berupa perangkat-perangkat atau
untaian dengan setiap perangkat terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi yang dipandang sebagai suatu siklus. Banyaknya
siklus dalam PTK tergantung dari permasalahan- permasalahan yang perlu
dipecahkan, yang pada umumnya lebih dari satu siklus. Secara mudah PTK yang
dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart dapat digambarkan dengan diagram alur
berikut ini.
Gambar 3.1 Alur PTK Menurut Kemmis dan McTagart
Observasi Awal Perencanaan
Tindakan SIKLUS I
Refleksi
Observasi
Perencanaan
Tindakan SIKLUS II
Refleksi
Observasi
Perencanaan
Tindakan SIKLUS III
Refleksi
Observasi
Adapun dalam penelitian tindakan kelas ini penulis akan melakukan penelitian
dengan 3 siklus. Diharapkan dengan 3 siklus ini hasil belajar siswa dapat meningkat ,
yaitu daya serap klsikal mencapai 75%. Karena ketuntasan belajar klasikal dikatakan
baik apabila sedikitnya 85% dari jumlah siswa dan apabila ketuntasan belajar klasikal
siswa mencapai 70%, maka ketuntasan belajar kalsikal dianggap cukup. Sedangkan
apabila jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar kurang dari 60 % dikatakan
kurang (Depdiknas, 2006).
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Rancabolang Bandung, yang
berlokasi di Jl. Rancabolang Indah No 1 Kecamatan Rancasari Kota Bandung.
2. Subjek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas III SDN Rancabolang Kecamatan
Rancasari Bandung tahun ajaran 2012-2013 yang berjumlah 45 orang terdiri dari 26
orang laki-laki dan 19 orang perempuan.
C. Prosedur Penelitian
Dalam prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu kegiatan awal,
pelaksanaan penelitian, dan laporan hasil penelitian.
1. Kegiatan Awal
Mengajukan SK ke Fakultas Ilmu Pendidikan UPI, mengajukan SK ke
Wiwiet Hervianti, 2013
Penerapan Pendekatan Matematika Realistik Pada Mata Pelajaran Matematika Tentang Pokok Bahasan Perkalian dan Pembagian Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
2. Pelaksanaan penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus. Setiap siklusnya terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Siklus I
a. Perencanaan
1). Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan
disampaikan pada siswa dengan menggunakan pendekatan matematika
realistik.
2). Penyusunan Rencana Peelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan matematika realistik.
Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat.
Dalam pelaksanaan penelitian guru menjadi fasilitator selama pembelajaran, siswa
dibimbing untuk belajar perkalian menggunakan pendekatan matematika realistik.
Adapun langkah yang dilakukan menyesuaikan dengan RPP.
Pada akhir pelaksanaan pembelajaran pada setiap siklus, guru memberikan tes
secara tertulis untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik selama proses
pembelajaran berlangsung.
c. Observasi
Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan pengamatan
dilakukan secara kolaborasi dalam pelaksanaannya bersama 1 orang rekan guru SDN
d. Refleksi
Pada tahapan ini dilakukan evaluasi terhadap kegiatan belajar mengajar dan
dilakukan juga analisis data hasil tes yang sudah dilaksanakan. Hasil refleksi
dijadikan bahan masukan untuk merancang langkah selanjutnya agar menghasilkan
perbaikan pada siklus selanjutnya.
Siklus II
a. Perencanaan
1). Penyusunan RPP.
2). Penyusunan lembar kerja peserta didik sesuai dengan indikator pembelajaran
yang ingin dicapai.
3). Membuat soal tes yang akan diadakan untuk mengetahui hasil pembelajaran
peserta didik.
4). Menyiapkan alat peraga yang digunakan yaitu sedotan dan kertas kotak
b. Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah
dibuat. Dalam pelaksanaan penelitian guru menjadi fasilitator selama pembelajaran,
peserta didik dibimbing untuk belajar peembagian dengan pendekatan matematika
realistik. Adapun langkah yang dilakukan menyesuaikan dengan RPP.
Pada akhir pelaksanaan pembelajaran pada setiap siklus, guru memberikan tes
secara tertulis untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik selama proses
pembelajaran berlangsung.
c. Observasi
Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan pengamatan
Wiwiet Hervianti, 2013
Penerapan Pendekatan Matematika Realistik Pada Mata Pelajaran Matematika Tentang Pokok Bahasan Perkalian dan Pembagian Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
d. Refleksi
Pada tahapan ini dilakukan evaluasi terhadap kegiatan belajar mengajar dan
dilakukan juga analisis data hasil tes yang sudah dilaksanakan. Hasil refleksi
dijadikan bahan masukan untuk merancang langkah selanjutnya agar menghasilkan
perbaikan pada siklus selanjutnya.
Siklus III
a. Perencanaan
1). Penyusunan RPP.
2). Penyusunan lembar kerja peserta didik sesuai dengan indikator pembelajaran
yang ingin dicapai.
3). Membuat soal tes yang akan diadakan untuk mengetahui hasil pembelajaran
peserta didik.
b. Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat.
Dalam pelaksanaan penelitian guru menjadi fasilitator selama pembelajaran, peserta
didik dibimbing untuk belajar peembagian dengan pendekatan matematika realistik.
Adapun langkah yang dilakukan menyesuaikan dengan RPP.
Pada akhir pelaksanaan pembelajaran pada setiap siklus, guru memberikan tes
secara tertulis untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik selama proses
pembelajaran berlangsung.
c. Observasi
Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan pengamatan
dilakukan secara kolaborasi dalam pelaksanaannya bersama 1 orang rekan guru SDN
d. Refleksi
Pada tahapan ini dilakukan evaluasi terhadap kegiatan belajar mengajar dan
dilakukan juga analisis data hasil tes yang sudah dilaksanakan serta membuat
kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran yang telah direncanakan dengan
melaksanakan tindakan tertentu.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini dibagi
dua jenis, yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.
1. Instrumen pembelajaran
Instrumen pembelajaran adalah kelengkapan yang harus dipersiapkan dalam
melaksanakan pembelajaran di kelas. Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Rencana pelaksanaan pembelajaran digunakan sebagai pedoman bagi penenliti
dalam melaksanakan proses pembelajarannya. RPP dibuat persiklus yang menuat
standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, dan
evaluasi (lembar RPP terlampir)
b. Lembar Kerja Kelompok
Wiwiet Hervianti, 2013
Penerapan Pendekatan Matematika Realistik Pada Mata Pelajaran Matematika Tentang Pokok Bahasan Perkalian dan Pembagian Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
memahami konsep matematika sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.
(lembar kerja kelompok terlampir).
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini adalah :
a. Tes
Tes yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah tes formatif. Tes formatif
dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Tes formatif bertujuan untuk untuk mengukur
hasil belajar siswa dan sebagai bahan refleksi pembelajaran yang dilaksanakan untuk
memperbaiki siklus berikutnya. ( Lembar tes terlampir).
b. Lembar Observasi
Lembar observasi yang dimaksud berupa daftar isian yang diisi oleh observer
selama proses pembelajaran. Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati
aktivitas siswa dan guru (peneliti) selama proses pembelajaran dengan menerapkan
pendekatan matematika realistik pada materi perkalian dan pembagian di kelas 3.
(Lembar observasi terlampir)
3. Catatan Lapangan
Catatan lapangan berupa dokumentasi/ foto-foto kegiatan siswa selama
penelitian di SDN Rancabolang Bandung.
E. Pengumpulan dan Pengolahan Data
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan dari pelaksanaan siklus
persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam pembelajaran. Tingkat
kemampuan siswa dianalisis berdasarkan nilai rata- rata tes formatif. Sedangkan
penilaian untuk aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menganalisis
tingkat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran tersebut. Penilaian untuk
implementasi pembelajaran yaitu dengan menganalisis tingkat keberhasilan yang
dicapai apakah telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal.
Untuk mengolah data yang diperoleh melalui instrumen yang telah dikumpulkan
sebelumnya dikelompokkan menjadi dua kelompok data yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif .
1. Data kuantitatif
Data kuantitatif berasal dari tes formatif yang dilakukan pada akhir siklus. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan dan hasil belajar siswa
dalam materi perkalian dan pembagian. Perhitungan data kuantitatif dalam penelitian
ini meliputi:
a. Menghitung nilai rata- rata kelas dengan rumus:
x̅
=
n N
Keterangan :
x̅
= nilai rata- rata kelasWiwiet Hervianti, 2013
Penerapan Pendekatan Matematika Realistik Pada Mata Pelajaran Matematika Tentang Pokok Bahasan Perkalian dan Pembagian Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
b. Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dengan rumus:
Rumus yang digunakan untuk menghitung daya serap klasikal atau ketuntasan siswa
dalam belajar, yaitu :
Dalam penelitian ini suatu kelas dapat dikatakan tuntas belajarnya apabila daya
serap klasikal minimal 70%. Karena ketuntasan belajar klasikal dikatakan baik
apabila sedikitnya 85% dari jumlah siswa dan apabila ketuntasan belajar klasikal
siswa mencapai 70%, maka ketuntasan belajar klasikal dianggap cukup. Sedangkan
apabila jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar kurang dari 60 % dikatakan
kurang (Depdiknas 2006).
2. Data Kualitatif
Data kualitatif diperoleh melalui lembar observasi aktivitas guru dan siswa.
Lembar observasi guru digunakan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan guru
dan untuk mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran.
Analisis data lembar observasi guru dan siswa yang telah diberikan pada
F. Jadwal Penelitian
No Kegiatan Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Wiwiet Hervianti, 2013
Penerapan Pendekatan Matematika Realistik Pada Mata Pelajaran Matematika Tentang Pokok Bahasan Perkalian dan Pembagian Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berdasarkan uraian di atas dan penelitian yang ditemukan di lapangan
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
A. SIMPULAN
1. Perencanaan pembelajaran matematika dengan menerapkan pendekatan
matematika realistik di kelas 3 SDN Rancabolang, Kecamatan Rancasari
Bandung telah berjalan dengan baik sesuai dengan Kurikulum Tingkat
Satuan pendidikan (KTSP). Perencanaan dimulai dengan menentukan
standar kompetensi dan kompetensi dasar kemudian membuat instrumen
penelitian dan alat peraga yang akan digunakan pada setiap siklus.
2. Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menerapkan pendekatan
matematika realistik di kelas 3 SDN Rancabolang, Kecamatan Rancasari
Bandung telah berjalan dengan baik. Pelaksanaan pembelajaran dengan
melaksanakan kegiatan sesuai dengan karakteristik pendekatan
matematika realsitik yaitu memulai pembelajaran dengan masalah
kontekstual, penggunaan model, adanya kontruksi siswa itu sendiri,
adanya interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dan guru, serta adanya
keterkaitan.
3. Peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan pendekatan
matematika realistik di kelas 3 SDN Rancabolang, Kecamatan Rancasari
siklus 3 mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu dari siklus 1
yang mencapai rata-rata 67 menjadi rata-rata 74 di siklus 2, dan meningkat
menjadi 80 pada siklus 3. Ketuntasan siswa mencapai 80% di siklus 3 dari
ketuntasan sebesar 71% di siklus 2, dan 62% di siklus 1
B. REKOMENDASI
Dari kesimpulan yang telah dipaparkan di atas, maka penulis
merekomendasikan hal-hal sebagai berikut:
1. Pendekatan matematika realistik pada pokok perkalian dan pembagian
dapat diimplementasikan pada pembelajaran sehari-hari untuk
meningkatkan aktivitas, minat, dan bakat serta hasil belajar siswa.
2. Disarankan sekolah memiliki sistem yang mendorong guru untuk selalu
berinovasi dan menggunakan berbagai pendekatan dalam kegiatan belajar
mengajar , salah satu alternatifnya adalah melalui pendekatan matematika
Wiwiet Hervianti, 2013
Penerapan Pendekatan Matematika Realistik Pada Mata Pelajaran Matematika Tentang Pokok Bahasan Perkalian dan Pembagian Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
DAFTAR PUSTAKA
Ananda, T. T. (2012). Penerapan Pendekatan Matematika Realistik pada
Pembelajaran Matematika tentang Pembagian dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SDN Tegalsari Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur. Skripsi. UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Arikunto, S. Dkk. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Dewi, N. S. (2010). Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Topik Pecahan Kelas IV SDN Suakaratu Garut 01 Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut. Skripsi. UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Hanapi. (2012). Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Make A Match Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika.
Skripsi. UPI. Bandung. Tidak diterbitkan
Heruman, (2012). Model Pembelajaran Matematika di SD. Bandung: Rosdakarya.
Karso. Dkk. (2006). Pendidikan Matematika I. Jakarta: Universitas Terbuka
Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers
Maulana. (2009). Penerapan Pendekatan Matematika Realistik dalam Penanaman
Konsep Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat 1(Studi Deskriptif di Kelas IV SD Negeri Cipanas Kec. Tanjungkerta Kab. Sumedang). [Online]
Tersedia:
http://file.upi.edu/Direktori/KD-SUMEDANG/198001252008121001-MAULANA/Artikel/RME-Bilangan
_Bulat.pdf. [ 21 September 2012]
Raharjo et al. (2009). Modul Matematika SD Program Bermutu. Pembelajaran
Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di SD.
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal (PPPPTK)Matematika. [Online].
Tersedia:http://mgmpmatsatapmalang.files.wordpress.com/2011/10/2/
Rakhmat et al . (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung. UPI
Rusman. (2012). Model- model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Sanjaya. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Perdana Media Group
Suciati. Dkk. (2003). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka
Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Suharsimi, A. (2012). Dasar- dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Suherman, E . et al. (2003). Strategi Matematika Kontemporer. Bandung: UPI
Sukayati. (2008). Penelitian Tindakan Kelas di SD. [Online].
Tersedia:http://p4tkmatematika.org.[28 Oktober 2012]
Suparno, P. (1997). Filsafat kontruktivisme dalam pendidikan. Jakarta: Kanisius
Supinah. (2008). Pembelajaran Matematika SD dengan Pendekatan Kontekstual
dalamMelaksanakanKTSP.PPPPTKM.http://p4tkmatematika.org./fasilitasi/1 1-Pembel-matematika-kontekstual-sd-ktsp-supinah.pdf [ 28 Okober 2012]
Supriatna, N. (2007). Sosialmu untuk Kelas III Sekolah Dasar. Bandung. Grafindo Media Pratama.
__________ . (2007). Pendidikan Kewarganegaraan. untuk Kelas III Sekolah
Dasar. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Suwaningsih, E dan Tiurlina. (2010). Model Pembelajaran Matematika. Bandung. UPI PRESS.
Wiwiet Hervianti, 2013
Penerapan Pendekatan Matematika Realistik Pada Mata Pelajaran Matematika Tentang Pokok Bahasan Perkalian dan Pembagian Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Usman, M. U. (1996). Menjadi Guru Profesional. (Edisi Kedua). Bandung: Remaja Rosdakarya.