• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ALAT BANTU MUSIK TAM-TAM TERHADAP PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI KELAS V SDN SEKEMANDUNG I KAB. BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ALAT BANTU MUSIK TAM-TAM TERHADAP PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI KELAS V SDN SEKEMANDUNG I KAB. BANDUNG."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ALAT BANTU MUSIK TAM-TAM TERHADAP PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS V SDN SEKEMANDUNG I

KAB. BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh

R Angga Komara H 0809144

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

R ANGGA KOMARA HERDIANA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ALAT BANTU MUSIK TAM-TAM TERHADAP PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS V SDN SEKEMANDUNG I

KAB. BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING I,

Drs. Yoyo Bahagia, M.Pd NIP. 19490316 19721 1 1001

PEMBIMBING II,

Arif Wahyudi, S.Pd NIP. 19740520 20011 2 1001

Diketahui oleh

Ketua Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi,

(3)

ABSTRAK

R Angga Komara H. PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ALAT BANTU MUSIK TAM-TAM TERHADAP PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI KELAS V SDN SEKEMANDUNG I KAB. BANDUNG. Skripsi, Bandung : Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, November 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media alat bantu musik tam-tam terhadap peningkatan partisipasi siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani kelas V SDN Sekemandung I Kab. Bandung.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain One Group

Pretest-Posttest Design. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa

kelas V SDN Sekemandung I berjumlah 45 orang. Keseluruhan dijadikan sampel penelitian. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi dari Muslich (Nugraha, 2011: 66) yang meliputi, kehadiran, terlibat langsung, memiliki tujuan, tanggung jawab, merasakan manfaat, memberikan tanggapan, dan memberikan informasi yang dibuat dalam bentuk tabel. Dan penyebaran lembar angket dari Nugraha (2011: 70) yang meliputi, kehadiran, terlibat langsung, memiliki tujuan, tanggung jawab, merasakan manfaat, memberikan tanggapan, dan memberikan informasi yang dibuat dalam bentuk cek list.

Teknik analisis data yang digunakan dengan menggunakan Uji Normalitas Lilliefors, Uji Homogenitas, Uji Kesamaan Dua Rata-rata yang diberi simbol t. Dalam penelitian ini menggunakan taraf signifikan (α) 1%. Untuk lembar Observasi dengan hasil Thitung 14,88 ≥ Ttabel 2,66, dan penyebaran angket dengan hasil Thitung 13,88 ≥ Ttabel 2,66 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini berbunyi: terdapat pengaruh yang signifikan dalam kegiatan pembelajaran penjas dengan menggunakan media alat bantu musik tam-tam pada kelas V SDN Sekemandung I Kab. Bandung.

(4)
(5)

ABSTRACT

R Angga Komara H. THE INFLUENCE OF THE USE OF MUSIC MEDIA TOOLS TAM-TAM TO INCREASE STUDENT PARTICIPATION

IN LEARNING PHYSICAL EDUCATION CLASS V SDN

SEKEMANDUNG I KAB. BANDUNG. Paper, Bandung: Faculty of Physical Education and Health. Indonesia Education of University (UPI) Bandung, November 2012.

The purpose of this study is to know the influence of the use of media music tools tam-tam to increase student participation in teaching physical education fifth grade SDN Sekemandung I Kabupaten Bandung.

This research uses experimental methods with design of One Group

Pretest-Posttest Design. The population and samples of this study were students

of fifth grade of SDN Sekemandung I which consist of 45 students. All of the students are become as a sample in this study. Data collection techniques by using observation sheets from Muslich (Nugraha, 2011: 66) which consist of attendance, directly involved, have a purpose, responsibility, benefit, giving feedback, and giving information that is created in the form of a table, and the deployment of the questionnaire sheet of Nugraha (2011: 70) which consist of, attendance, directly involved, have a purpose, responsibility, benefit, giving feedback, and giving information that is created in the form of a check list.

Data analyses techniques that are used is Lilliefors Normality Test, Homogeneity Test, Test Two Average Similarity are given the symbol t. In this study, the writer used a significance level (α) 1%. For observation sheet with the results Tobtained 14.88 ≥ Ttabel 2.66, and deployment questionnaire with the results Tobtained 13,88 ≥ Ttabel 2.66, it means that Ho is rejected and Ha is accepted. Thus, the hypothesis in this study states: there is a significant influence in the learning activities of Physical Education and Health by using media musical tools tam-tam in fifth grade of SDN I Sekemandung Kab. Bandung.

(6)
(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN………... iii

PERNYATAAN……… iv

ABSTRAK ………... v

KATA PENGANTAR ………. ix

UCAPAN TERIMA KASIH ……….. x

DAFTAR ISI ……….... xiii

DAFTAR TABEL ……… xvi

DAFTAR GAMBAR ……… xvii

DAFTAR LAMPIRAN ……… xviii

BAB I PENDAHULUAN ………. 1

A. LatarBelakang ……….. 1

B. Identifikasi Masalah ……… 8

C. Rumusan Masalah ……… 9

D. Tujuan Penelitian ………. 9

E. Manfaat Penelitian ……… 9

F. Anggapan dasar………. 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA,KERANGKA PEMIKIRAN DAN RUMUSAN HIPOTESIS……… 13

A. Kajian Teori………. 13

1. Pendidikan Jasmani ……….. 13

a. Pengertian Pendidikan Jasmani ……….. 13

b. Peran dan Fungsi Pendidikan Jasmani……… 14

2. Hakikat Pembelajaran Pendidikan Jasmani ………. 16

a. Pengertian Pembelajaran ………. 16

(8)

3. Media Pemebelajaran ……… 19

a. Tujuan Media Pembelajaran ……… 19

b. Manfaat dan Memilih Kriteria Media Pembelajaran ……….. 21

c. Media Pemebalajaran Pendidikan Jasmani ………. 23

4. Alat Musik Tam-tam ……… 26

a. Musik……….. 26

b. Alat Musik ………. 26

1. Alat Musik Berdasarkan Sumber Bunyinya ……….. 27

2. Alat Musik Berdasarkan Cara Memainkannya …………. 28

c. Tam-tam ……… 29

5. Partisipasi……… 31

a. Pengertian Partisipasi ……….. 31

b. Ciri-ciri Partisipasi ……….. 35

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi ……….. 36

d. Partisipasi Belajar ………... 36

e. Manfaat Partisipasi bagi Siswa ………... 38

6. Pengaruh Alat Musik Terhadap Partisipasi Siswa……… 39

B. Kerangka Pemikiran ………... 40

C. Rumusan Hipotesis ……….. 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……… 43

A. Lokasi Penelitian ………... 43

B. Waktu Penelitian ………... 43

C. Subjek Penelitian ……….. 44

D. Teknik Sampling ………... 44

E. Desain Penelitian ……….. 45

F. Metode Penelitian ………. 45

G. Instrument Penelitian ……… 47

H. Teknik Pengumpulan Data ……… 53

I. Pelaksanaan Pembelajaran ……… 55

(9)

1. Uji Normalitas ………. 58

2. Uji Homogenitas ……….. 59

3. Uji Signifikansi ………... 60

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ……… 62

A. Deskripsi Data ……….. 63

B. Pengujian Analisis Data ………... 65

1. Uji Normalitas ……… 65

2. Uji Homogenitas ……… 66

3. Uji Signifikansi ……….. 69

C. Diskusi Penemuan ……… 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……… 75

A. Kesimpulan ……… 75

B. Saran ………... 75

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Tipe-tipe Partisipasi ……… 32 Tabel 3.1 Rancangan One Group Pretest-Posttest Desain ………. 47 Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Partisipasi Siswa ……… 49 Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket tentang Partisipasi Siswa Saat Mengikuti Pembelajaran

Penjas ……… 52

Tabel 3.4 Pelaksanaan Pembelajaran Penjas materi Atletik ……… 56 Tabel 3.5 Pelaksanaan Pembelajaran Penjas materi Aktivitas Ritmik…. 57 Tabel 4.1 Deskripsi Data Hasil Lembar Observasi Penilaian Observasi... 62 Tabel 4.2 Data Persentase Observasi Per Indikator ……… 62 Tabel 4.3 Data hasil Perhitungan Angket Partisipasi ………. 63 Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Pra Observasi dan Observasi Akhir Partisipasi

……….. 65

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Perhitungan Angket Partisipasi ……….. 66 Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Lembar Observasi …….. 66 Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Angket Penelitian Partisipasi

……….. 67

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Bagan 2.1 Cakupan Ranah dari Penjas ………... 18

Bagan 2.2 Kedudukan Media dalam Penyampaian Pesan Pembelajaran.. 20

Gambar 2.1 Alat Musik Tam-tam ……… 29

Gambar 2.2 Alat Musik Tam-tam Modern ……….. 30

Gambar 2.3 Alat Pukul Drum ……….. 30

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. SK Pengesahan Judul dan Penunjukan Dosen Pembimbing…….. 79

2. Data Perhitungan Lembar Pra Observasi 1……….. 85

3. Data Perhitungan Lembar Pra Observasi 2……….. 86

4. Data Perhitungan Lembar Pra Observasi 3……….. 87

5. Data Perhitungan Lembar Pra Observasi Keseluruhan ………….. 89

6. Tabel Hasil Pengambilan Data Observasi Akhir 1……….. 90

7. Tabel Hasil Pengambilan Data Observasi Akhir 2……….. 91

8. Tabel Hasil Pengambilan Data Observasi Akhir 3……….. 92

9. Data hasil Rata-rata ketiga Lembar Observasi……… 93

10. Perhitungan Uji Kenormalan Lilliefors Lembar Observasi……… 96

11. Perhitungan Uji Homogenitas Lembar Observasi………... 98

12. Perhitungan Uji Kesamaan Dua Rata-rata………... 99

13. Angket Penelitian………. 100

14. Data Hasil Penyebaran Angket Pre tes……… 104

15. Data Hasil Penyebaran Angket Post tes……….. 108

16. Perhitungan Uji Normalitas Lilliefors Angket……… 112

17. Perhitungan Uji Homogenitas Angket………. 114

18. Perhitungan Uji Kesamaan Dua Rata-rata Angket……….. 115

19. Dokumentasi Penelitian……… 116

20. Tabel Z………... 123

(13)

22. Tabel Distribusi F……….. 125 23. Daftar Nilai Uji Lilliefors………. 129

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

Kegiatan belajar mengajar pada dasarnya merupakan proses interaksi antara guru dan peserta didik, tujuan dari pembelajaran tersebut meliputi tiga aspek, yakni aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Seperti diungkapkan

Sudjana dan Rivai (2011: 1) bahwa, “ proses belajar-mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat

mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan”.

Untuk mencapai tujuan yang maksimal dari proses belajar mengajar dibutuhkan kreatifitas seorang guru khususnya guru penjas, selain itu juga dibutuhkan kemampuan dari segi penyampaian materi, metode yang diterapkan, pengelolaan kelas dsb. Kemudian seorang guru harus memiliki empat kompetensi yang sudah di tetapkan dalam Permendiknas No. 16 Tahun 2007 yakni :

1) Kompetensi Pedagogik 2) Kompetensi Keahlian 3) Kompetensi Sosial 4) Kompetensi Profesional

(15)

2

dengan bentuk pembelajaran yang beragam dan tidak membosankan. Seperti yang diungkapkan oleh Tarigan (2009: 22) bahwa :

Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru pendidikan jasmani antara lain kemampuan mengelola proses pembelajaran, membangkitkan motivasi dan memberikan berbagai pengalaman belajar bagi siswanya baik dilapangan maupun di ruangan kelas atau bangsal yang digunakan untuk aktivitas jasmani .

Seorang guru harus mampu menguasai kelas dan mengenal karakteristik masing-masing siswa yang senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan senang melakukan sesuatu kegiatan secara langsung serta selalu ingin mencoba segala hal. Apalagi dalam hal ini pendidikan jasmani merupakan wahana pendidikan, yang memberikan kesempatan bagi anak untuk mempelajari hal-hal yang penting. Maka guru harus bisa menjadikan dirinya sebagai fasilitator dari kegiatan pembelajaran tersebut. Pada pembelajaran penjas ada kalanya pembelajaran dilaksanakan diluar kelas. Pada kegiatan tersebut siswa cenderung terlalu aktif, sehingga kurang fokus dan pasif terhadap kegiatan pembelajaran yang akan guru terapkan. Oleh karena itu, guru harus bisa menerapkan gaya dan metode mengajar yang tepat serta mampu memanfaatkan

media yang ada. Seperti dikemukakan Gintings (2007: 42) bahwa, “metoda

pembelajaran adalah cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta berbagai teknik dan sumberdaya terkait lainnya

agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa”. Berkaitan dengan pernyataan

(16)

3

Pendidikan Jasmani merupakan salah satu bidang pendidikan yang memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk kesegaran jasmani dan kesehatan, yang dilakukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani dengan meningkatkan keterampilan motorik serta perkembangan kepribadian yang harmonis. Meskipun penjas menawarkan kepada siswa untuk bergembira, namun pendidikan jasmani tidak hanya semata-mata dilaksanakan agar siswa bergembira dan bersenang-senang. Bila demikian, seolah-olah pendidikan jasmani hanyalah sebagai mata pelajaran selingan, tidak berbobot, dan tidak memiliki tujuan yang bersifat mendidik. Hal tesebut tercermin dari berbagai gambaran negatif tentang pembelajaran penjas, mulai dari kelemahan proses yang menetap misalnya membiarkan siswa bermain sendiri sehingga rendahnya mutu hasil pembelajaran dan kebugaran jasmani yang rendah.

Pembelajaran seperti itu digambarkan oleh beberapa kalangan guru penjas yang beranggapan bahwa pelajaran pendidikan jasmani dapat dilaksakan seadanya, sehingga pelaksanaannya cukup hanya menyuruh anak pergi kelapangan, menyediakan bola secukupnya dan membiarkan anak untuk bermain sedangkan guru tinggal mengawasi di pinggir lapangan tanpa memberikan arahan atau tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

(17)

4

perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta

emosional”. Hal tersebut sejalan dengan tujuan pendidikan nasional. Seperti

dikemukakan oleh Tarigan (2009: 70) bahwa, “Pendidikan jasmani adalah bagian

integral dari proses pendidikan secara menyeluruh, sehingga tujuan pendidikan jasmani seyoginya selaras dengan tujuan yang ingin dicapai dalam dunia

pendidikan Indonesia”.

Oleh karena itu pembelajaran pendidikan jasmani perlu di tingkatkan mulai dari mutu pembelajaran untuk siswa serta profesionalisme guru penjas itu sendiri sebagai fasilitator dan mediator untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani.

(18)

5

Padahal partisipasi atau keikutsertaan siswa sangat penting dalam setiap kegiatan pembelajaran karena tanpa adanya peserta didik maka kegiatan belajar

mengajar tidak akan terlaksana. Menurut Suryosubroto (2002: 279), “menjelaskan

bahwa partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab didalamnya”. Dari pemaparan tersebut maka dibutuhkan keikutsertaan siswa dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

Dalam kegiatan pembelajaran khususnya penjas, partisipasi siswa sangat dibutuhkan karena jika siswa tidak mengikuti secara keseluruhan intruksi dari guru maka siswa akan sibuk dengan kegiatannya masing-masing dan besar kemungkinan mengalami resiko cedera dan tujuan pembelajaran tidak akan tercapai. Maka guru harus kreatif dalam menguasai kegiatan pembelajaran dengan memberikan suatu media alat bantu yang dapat menarik perhatian siswa.

Dalam ruang lingkup pembelajaran pendidikan jasmani terdapat kurikulum yang menerapkan materi pelajaran aktivitas ritmik, aktivitas ritmik merupakan istilah baru dalam pendidikan jasmani karena sebelumnya materi ini termasuk kedalam pembelajaran senam irama. Menurut Mahendra (2008:

3)“Aktivitas ritmik adalah rangkaian gerak manusia yang dilakukan dalam ikatan

(19)

6

media alat bantu untuk mengiringi pola gerak dalam kegiatan pembelajaran aktivitas ritmik pada mata pelajaran pendidikan jasmani.

Manfaat menggunakan media alat musik dalam pembelajaran penjas selain membuat siswa merasa senang siswa juga bisa mengeksplorasi gerakan dari suara-suara yang ditimbulkan oleh alat musik tersebut. Pada dasarnya suara-suara alat musik dapat bekerja secara cepat dalam memberikan stimulus terhadap otak sehingga dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap kegiatan pembelajaran, apalagi jika dibarengi dengan sebuah permainan dengan menggunakan alat musik tersebut, siswa akan lebih bersemangat untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran penjas.

Oleh karena itu, dalam pembelajaran penjas dapat digunakan suatu media alat bantu seperti tam-tam, karena tam-tam merupakan suatu alat musik pukul yang suaranya sangat keras dan alunan bunyi ketukannya yang dapat di modifikasi. Selain itu juga ketukan suara tam-tam dapat disesuaikan dengan gerakan badan seseorang mulai dari jalan, lari, lompat maupun sebuah tarian. Maka dari itu tam-tam ini dapat digunakan sebagai media alat bantu dalam kegiatan pembelajaran penjas pada siswa SD, dengan mengkombinasikan ketukan alat musik tam-tam dengan keterampilan gerak yang akan dilakukan oleh siswa seperti jalan, lari, lompat maupun berupa tarian. Selain itu juga dengan media alat bantu tam-tam ini dapat memudahkan seorang guru untuk menguasai kelas dan memberikan pembelajaran di kelas.

(20)

7

memegang perannya masing-masing dalam mencapai tujuan pembelajaran. Seperti yang dikemukakan oleh Zamroni (Susetyo, dkk, 1988: 79) bahwa

„Komponen-komponen pembelajaran meliputi : metode belajar, sarana dan

prasarana, guru, siswa, kurikulum, alat evaluasi, dan sebagainya.‟

Jika salah satu aspek tersebut tidak terpenuhi maka tujuan pembelajaran penjas tidak akan tercapai sepenuhnya. Khususnya seorang guru penjas harus mampu menerapkan beberapa metode, seperti yang diungkapkan Sudjana (Suryosubroto, 2009: 36) bahwa:

Dalam praktik mengajar metode yang baik digunakan adalah metode mengajar yang bervariasi/kombinasi dari beberapa metode mengajar seperti:

a. Ceramah, tanya jawab dan tugas b. Ceramah, diskusi dan tugas

c. Ceramah, demonstrasi dan eksperimen d. Ceramah, sosiodrama dan diskusi e. Ceramah, problem solving dan tugas f. Ceramah, demonstrasi dan latihan.

(21)

8

Terhadap Peningkatan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Penjas Kelas V di SDN Sekemandug I Desa Giri Mekar Kecamatan Cilengkrang Kab.Bandung

B.Identifikasi Masalah

Merujuk pada latar belakang masalah di atas maka dapat di identifikasi masalah yang berkaitan dengan latar belakang antara lain :

1. Pembelajaran adalah memotivasi dan memberikan fasilitas kepada siswa agar dapat belajar sendiri.(Gintings, 2007: 5)

2. Media pembelajaran dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan atau materi ajar dari guru sebagai komunikator kepada siswa sebagai alat bantu mengajar.(Gintings, 2007: 140)

3. Tam-tam adalah salah satu alat musik jenis membranofon yang sumber bunyinya berasal dari selaput atau membran dan termasuk pada alat musik pukul.(Wikipedia.go.id)

4. Partisipasi adalah suatu keterlibatan mental dan emosi serta fisik manusia dalam memberikan respon terhadap kegiatan yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar serta mendukung pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas keterlibatannya.(Suryosubroto, 2009: 294)

5. Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan.(Mahendra, 2009: 21)

(22)

9

maka tujuan pembelajaran penjas tidak akan terlaksana dengan baik bahkan pembelajaran tersebut bisa dibilang tidak ada.

7. Belum diketahui peranan media alat bantu musik tam-tam terhadap peningkatan partisipasi siswa dalam pembelajaran penjas di SDN Sekemandung I

C.Rumusan Masalah

Merujuk pada latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah diungkapkan di atas, maka masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah penggunaan media alat bantu musik tam-tam dapat meningkatkan partisipasi siswa kelas V dalam pembelajaran penjas di SDN Sekemandung I?

D.Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan diatas, penelitian ini bertujuan untuk :

Mengidentifikasi pengaruh penggunaan media alat bantu musik tam-tam terhadap peningkatan partisipasi siswa kelas V dalam pembelajaran pendidikan jasmani di SDN Sekemandung I.

E.Manfaat Penelitian

(23)

10

1. Manfaat secara teoritis :

a. Dapat meningkatkan partisipasi siswa terhadap kegiatan pembelajaran penjas melalui penggunaan media alat bantu musik tam-tam.

b. Dapat digunakan sebagai tata cara, metoda serta sebagai bahan media pengajaran untuk meningkatkan partisipasi siswa sekolah dasar.

2. Manfaat secara praktis :

a. Memberikan salah satu media alat bantu kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar.

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu media untuk meningkatkan partisipasi dan penguasaan kelas dalam kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani.

c. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan dan pengalaman, serta sebagai dorongan agar lebih meningkatkan penguasaan tata cara, metode serta gaya mengajar sebagai bahan atau media pengajaran di masa yang akan datang. F. Anggapan Dasar

Anggapan dasar diperlukan untuk pegangan dan titik tolak dari proses penelitian yang dikerjakan dalam penelitian ini, tujuan pendidikan jasmani merupakan pembelajaran yang sangat penting sebagai mata pelajaran yang bersifat menyeluruh seperti ungkapan Mahendra (2009: 10) penjas memberikan kesempatan kepada siswa untuk :

(24)

11

2. Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani

3. Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali.

4. Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jamani baik secara kelompok maupun perseorangan.

5. Berpartisipasi dalm aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang.

6. Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk permainan olahraga.

Dari pemaparan tersebut penjas berperan sebagai wadah pengembangan kereatifitas siswa dan dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran serta mengembangkan kemampuan bersosialisasi, estetika, dan emosional siswa. Dengan pembelajaran penjas siswa dapat menikmati kesenangan dan keriangan dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa tidak merasa jenuh.

Namun dalam kegiatan pembelajaran dibutuhkan kreatifitas guru dalam menerapkan metoda yang sesuai dengan karakteristik siswa, kemudian penggunaan media alat bantu yang dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Media merupakan suatu alat atau sumber dalam setiap

kegiatan pembelajaran. Seperti diungkapkan Soepartono (2000: 15) “Manfaat

media dalam proses pembelajaran secara umum adalah memperlancar proses interaksi antara dosen dan mahasiswa untuk membantu mahasiswa belajar secara

optimal”. Dari pendapat tersebut, media mempunyai peran dan fungsi yang

(25)

12

Menyesuaikan dengan kurikulum pendidikan jasmani tingkat sekolah dasar terdapat materi ajar aktivitas ritmik maka dalam penelitian ini akan diterapkan sebuah media alat bantu musik tam-tam dalam peningkatan partisipasi siswa dalam pembelajaran penjas. Campbell (2002: 17) mengungkapkan bahwa :

Musik dapat mengajari manusia tentang kebiasaan belajar yang baik, membantunya mengingatkan fakta-fakta dengan mudah baik secara visual dan aural dalam bergerak, mencipta dan berinteraksi dengan kelembutan dan kepekaan dalam mengekspresikan emosi dan membebaskan diri dari stress

(26)

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian

Untuk memperoleh keterangan yang dibutuhkan dalam memecahkan masalah dalam penelitian ini peneliti memilih lokasi penelitian yang dilaksanakan di SDN Sekemandung I Jl. SD Sekemandung Desa Giri Mekar Kec. Cilengkrang Kab. Bandung.

B. Waktu Penelitian

Dalam setiap penelitian dibutuhkan waktu untuk penyusunan rencana penelitian, pembuatan rancangan, waktu penelitian, dan pembuatan laporan hasil penelitian. Menurut Musfiqon (2012: 85) “dalam penelitian, peneliti dituntut mampu untuk melakukan penelitian selama enam bulan, maka desain penelitiannya juga diharuskan enam bulan. Sedangkan untuk penelitian skripsi waktu penelitian waktunya agak longgar”. Menurut Hebblinck dan Dan (1978:28)

oleh (Risnawan, 2011:53) bahwa „… The ability efficiently to meet demands of exercise in produce by an adaptive response to regular exercise. Since the effect

of training can be observed after two or three weeks it is convicient to label

medium term effect‟.

(27)

44

media alat bantu musik tam-tam sekaligus melakukan observasi tiap pertemuan, dan pertemuan terakhir melakukan observasi dan pemberian angket untuk mengetahui hasil dari pemberian perlakuan.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Sekemandung I sebanyak 45 orang .

D. Teknik Sampling

Data dalam penelitian didapatkan dari sumber data yang terpercaya. Seluruh sumber data disebut populasi. Sugiyono ( 2011 : 117 ) menyatakan, “ Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas, obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Sedangkan sampel menurut Sugiyono ( 2011 : 118 ) menyatakan, “ sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Dari pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi adalah suatu kumpulan individu yang dijadikan subyek penelitian. Sedangkan sampel adalah jumlah individu yang diambil untuk mewakili jumlah populasi

(28)

45

E. Desain Penelitian

Setiap penelitian perlu di identifikasi hal-hal yang merupakan sebuah permasalahan, atau menemukan pengaruh perlakuan tertentu untuk menyelesaian masalah tersebut. Oleh karena itu perlu disusun desain penelitian, desain penelitian ini peneliti menggunakan penelitian eksperimen. Seperti yang diungkapkan Sugiyono ( 2011: 107) “penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali”. Namun, berdasarkan

jenis desain eksperimen, penelitian ini termasuk eksperimen semu.

F. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan langkah-langkah pembuatan sebuah penelitian yang bersifat bertahap menurut Musfiqon(2012: 14) “Metode penelitian

adalah langkah dan cara dalam mencari, merumuskan, menggali data, Gambar 3.1 desain Penelitian

Tes akhir Tes awal Pemberian

Treatment Pengumpulan

Data

Kesimpulan

dan Saran Analisis

Data Populasi

&Sampe

Observasi & Angket (kuesiner) Observasi &

(29)

46

menganalisis, membahas dan menyimpukan masalah dalam penelitian”. Sugiyono(2011: 6) bahwa:

Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.

Dari pemaparan pendapat di atas maka metode penelitian merupakan suatu langkah ilmiah yang tersetruktur dan bertahap untuk dijadikan sebagai system pemecahan masalah dalam proses penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Berdasarkan jenis rancangan eksperimen, penelitian ini termasuk eksperimen semu. Hal ini karena tidak adanya variabel kontrol atau variabel pembanding dengan variabel utama. Sugiyanto (1995) dalam (Asniarno, 2009: 54) menyatakan,

Penelitian eksperimental semu berbeda dalam hal tingkat kemungkinan si peneliti mengontrol variabel-variabel yang relevan. Langkah-langkah yang harus ditempuh sama saja, karena adanya suatu sebab yang mengikat yang tidak mungkin dihindari, si peneliti tidak mungkin untuk mengontrol variabel-variabel yang relevan kecuali beberapa variabel-variabel utama.

Langkah-langkah yang harus ditempuh sama saja, karena adanya suatu sebab yang mengikat yang tidak mungkin dihindari, peneliti tidak mungkin untuk mengontrol variabel-variabel yang relevan kecuali beberapa variabel utama. Rancangan dalam penelitian ini adalah Rancangan one group pre test-post test

design. Metode ini meliputi dilakukan observasi sebelum diberikannya treatment

(30)

47

[image:30.595.111.518.193.606.2]

kelompok kemudian dilakukan observasi untuk mengetahui hasil dari perlakuan yang diberikan.

Tabel. 3.1 Rancanagan One Group Pretest-Posttest Design Pre test Variable independen Post test

T1 X T2

Keterangan :

T1 : Tes yang diberikan sebelum diberikan perlakuan X : Perlakuan yang diberikan oleh peneliti

T2 : Tes atau observasi yang dilakukan setelah diberikan perlakuan

G. Instrumen Penelitian

Penelitian pada dasarnya merupakan kegiatan ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk mendapatkan data yang akurat maka setiap penelitian harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan dalam penelitian sebagai proses pengambilan data atau informasi dari suatu objek.

(31)

48

memberikan informasi, bertanggung jawab, dan merasakan manfaat dari kegiatan pembelajaran penjas.

1. Observasi

Musfiqon(2012: 120) “Observasi adalah kegiatan pengumpulan data melalui pengamatan atas gejala, fenomena dan fakta empiris yang terkait dengan masalah penelitian”. Dari pemaparan diatas observasi yang akan dilakukan adalah

mengamati kegiatan dan perilaku siswa saat pembelajaran akan dimulai, ketika pembelajaran berlangsung dan ketika pembelajaran selesai. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kondisi nyata proses pembelajaran secara menyeluruh.

Menurut Musfiqon(2012: 122) dalam teknik observasi ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan peneliti antara lain:

1. Aspek tingkah laku dan jenis interaksi telah ditentukan 2. Peneliti telah menyiapkan instrumen, berupa check list.

3. Observer harus dilatih dan memahami aspek yang diobservasi. 4. Penentuan kriteria gejala yang diamati harus dapat dikontrol. 5. Validasi instrumen terjamin.

[image:31.595.118.514.240.621.2]
(32)
[image:32.595.108.516.149.660.2]

49

Tabel 3.2

Kisi-kisi lembar observasi partisipasi siswa No Nama

siswa

Aspek yang dinilai Total skor

Rata-rata

Ket

1 2 3 4 5 6 7

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sumber : Muslich (Nugraha, 2011: 66)

Keterangan :

Aspek yang dinilai : 1. Kehadiran

2. Terlibat langsung

3. Mempunyai tujuan skor 1 jika hanya 1 indikator yang terpenuhi 4. Tanggung jawab

5. Merasakan manfaat 6. Memberikan tanggapan 7. Memberikan informasi Kriteria Penilaian

5 = Sangat baik 4 = Baik 3 = Cukup 2 = Kurang 1 = Sangat kurang 2. Angket

(33)

50

tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Adapun pendapat lain menurut

Musfiqon (2012: 127) “kuesioner merupakan instrumen pengumpulan data berisi daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis untuk direspons oleh sumber data, yaitu responden”.

Dari pemaparan diatas angket (kuesioner) adalah suatu alat pengumpulan data yang digunakan untuk menampung jawaban-jawaban dari responden dengan jumlah pertanyaan yang sudah ditentukan, dan angket ini dapat memepermudah peneliti untuk mengumpulkan data dengan jumlah responden yang cukup banyak. a. Penyusunan Angket

Indikator-indikator yang telah dirumuskan kedalam bentuk kisi-kisi yang selanjutnya dijadikan sebagai bahan penyusunan butir-butir pertanyaan atau soal dalam angket. Penyusunan butir soal dibuat dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan dengan kemungkinan jawaban yang tersedia. Dalam penyusunan angket ini penulis mengambil alternatif jawaban menggunakan skala sikap, yakni skala Likert. Sugiyono (2011: 134) mengungkapkan mengenai skala likert bahwa :

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

Untuk alternatif jawaban dalam angket, penulis menetapkan kategori penyekoran sebagai berikut :

Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban

Positif Negatif

(34)

51

Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

4 3 2 1 2 3 4 5

Dalam penyusunan pernyataan-pernyataan agar responden dapat menjawab salah satu alternatif jawaban tersebut, maka pernyataan-pernyataan ini disusun sesuai dengan penjelasan dari Surakhmad(1998: 184) yang dikutip oleh(Nugraha, 2011: 69) sebagai berikut :

1. Rumuskan setiap pernyataan sejelas-jelasnya dan seringkas-ringkasnya 2. Mengajukan pernyataan-pernyataan yang memang dapat dijawab oleh

responden, pernyataan-pernyataan mana yang tidak menimbulkan kesan negatif.

3. Sifat pernyataan harus netral dan obyektif.

4. Mengajukan hanya pernyataan yang jawabannya tidak dapat diperoleh dari sumber lain.

5. Keseluruhan pernyataan dalam angket harus sanggup mengumpulkan kebulatan jawaban untuk masalah yang kita hadapi.

Berdasarkan penjelasan diatas dalam penyusunan pernyataan dalam angket harus disusun secara jelas, ringkas, tegas, netral dan objektif, sehingga pernyataan dapat dimengerti dan dijawab oleh responden. Pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pada ciri-ciri partisipasi menurut Nugraha (2011: 69) yakni :

1. Kehadiran

(35)

52

Selain menggunakan angket, peneliti menggunakan pengamatan dengan observasi. Peneliti mengambil lembar observasi menurut Muslich(2010: 195) yang dikutip oleh (Nugraha, 2011: 69) yaitu „lembar observasi mengenai keaftifan

peserta didik‟. Peneliti mengambil lembar observasi tersebut karena keaktifan

[image:35.595.107.537.237.753.2]

peserta didik sesuai dengan salah satu aspek dari partisipasi. Dari pemaparan diatas peneliti mengutip kisi-kisi angket menurut Nugraha (2011: 70) tentang partisipasi siswa saat mengikuti pembelajaran penjas, dengan tingkat validitas 1,73 dari cek list 42 soal, soal yang valid sebanyak 36 soal dan tingkat reabilitas sebesar 0,72, tabel tersebut dapat dilihat pada tabel 3.3 di bawah ini:

Tabel 3.3

KISI-KISI ANGKET TENTANG PARTISIPASI SISWA SAAT MEGIKUTI PEMBELAJARAN PENJAS

t-tabel = 1,73 dan rii = 0,72

Variabel Sub Variabel Indikator No. Soal

+ −

Partisipasi 1. Kehadiran

2. Terlibat langsung

3. Mempunyai tujuan

4. Tanggung jawab

5. Merasakan manfaat

1. Ada ditempat 2. Tepat waktu

3. Mengikuti pelajaran hingga selesai

1. Mengikuti perintah guru 2. Aktif bergerak

3. Selalu bertanya atau menjawab

(36)

53 6. Memberikan tanggapan 7. Memberikan informasi 3. Bugar

1. Saling mengoreksi 2. Memberikan komentar 3. Evaluasi

1. Saling berintraksi 2. Saling memberitahu 3. Saling berkomunikasi

27 36 10 31 26 33 28 35 17 37 15 42 23 40

Sumber : Nugraha (2011: 70)

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai setting, sumber, dan cara, teknik pengumpulan data merupakan hal terpenting dalam setiap kegiatan penelitian seperti yang diungkapkan Sugiyono(2011: 308) bahwa:

Teknik pengumpulan data merupakan langkah paling penting dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

Dari pemaparan diatas teknik pengumpulan data yang akan penulis gunakan yaitu, melalui teknik observasi partisipasif, kuesioner (angket), dan dokumentasi. 1. Observasi parstisipasif

Menurut Sugiyono(2011: 310) bahwa “Observasi ini, peneliti terlibat

dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian”. Musfiqon (2012: 239) mengungkapkan

“observasi partisipasif dilakukan secara langsung dalam penelitian yang telah

(37)

54

Dari kedua pendapat diatas observasi partisipasif merupakan observasi yang dilakukan secara langsung oleh peneliti itu sendiri dengan hadir, ikut serta, dan mengamati setiap kegiatan yang dilakukan oleh respon den selama kegiatan penelitian.

Dari pemaparan tersebut observasi ini akan dilakukan dengan cara memasuki, mengamati, dan sekaligus berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga hasil yang akan diperoleh lebih lengkap dan jelas.

2. Angket

Iskandar (2008: 77) dalam (Musfiqon, 2012: 127) „ kuesioner adalah

seperangkat pertanyaan yang disusun secara logis, sistematis, dan objektif untuk menerangkan variabel yang diteliti‟. Menurut Sugiyono (2011: 199) “ Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

(38)

55

3. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk melengkapi data penelitian sekaligus cross check data observasi. Dokumentasi ini bertujuan untuk menggali data yang berupa catatan, foto, dan video. Dalam penelitian ini alat yang digunakan sebagai perlengkapan dokumentasi yaitu sebagai berikut :

a. Camera b. Buku catatan c. Alat tulis

d. Video camera/ handphone

untuk tahap-tahap dokumentasi dipaparkan sebagai berikut :

a. Pengambilan data melalui catatan, setiap kegiatan yang dilakukan responden dicatat melalui tabel observasi yang telah disusun untuk mengetahui partisipasi dari siswa selama pembelajaran penjas.

b. Pengambilan gambar/ foto, selama kegiatan penelitian dari awal kegiatan hingga akhir kegiatan pembelajaran dilakukan pengambilan gambar para siswa.

c. Pengambilan data melalui angket dilakukan didalam kelas setelah kegiatan pembelajaran berakhir.

d. Data dokumentasi dilakukan pada saat penggunaan media alat bantu musik tam-tam terhadap partisipasi siswa saat mengikuti pembelajaran penjas.

I. Pelaksanaan Pembelajaran

Pembelajaran dalam penelitian ini dilaksanakan sebagai berikut :

(39)

56

2. Waktu : 26 September – 24 Oktober 2012 3. Lama Pembelajaran : Pukul 08.00 s.d. 09.10 WIB

[image:39.595.107.518.241.742.2]

Pembelajaran dalam penelitian ini dilaksanakan sebanyak lima kali pertemuan. Pembelajaran dilaksankan sesuai jam mata pelajaran penjas pada hari Rabu. Pelaksanaan pembelajaran ini dibagi menjadi tiga bagian yakni, pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup, adapun bentuk rancangannya sebagai berikut :

Tabel 3.4 Pelaksanaan Pembelajaran Penjas Materi Atletik (latihan gerak dasar lari cepat)

No Pelaksanaan Kegiatan

1 Pendahuluan (10 menit)

 Seluruh siswa dibariskan kemudian berdo‟a, diberikan informasi dan intruksi kegiatan yang akan dilaksanakan.

 Melakukan pemanasan dalam bentuk permainan yang sesuai dengan kegiatan inti

 Setelah pemanasan seluruh siswa berkumpul dan bersiap-siap melakukan kegiatan inti

2 Kegiatan inti (50 menit)

 Penyampaian materi kegiatan sesuai program pembelajaran penjas.

 Menerapkan media alat musik tam-tam pada kegiatan pembelajaran penjas dalam bentuk permainan sebagai bentuk latihan respon percepatan lari siswa dan menyesuaikan alat musik tam-tam dengan aktivitas gerak pada pelaksanaan pembelajaran penjas yakni materi, atletik lari cepat.

(40)

57

(10 menit ) pembelajaran

 Seluruh siswa diintruksikan untuk melakukan pendinginan diterapkan sesuai dengan bagian tubuh yang melakukan aktivitas.

[image:40.595.105.518.114.765.2]

 Ditutup dengan do‟a

Tabel 3.5 Pelaksanaan Pembelajaran Penjas Materi Aktivitas Ritmik (pola langkah 1 dan 2)

No Pelaksanaan Kegiatan

1 Pendahuluan (10 menit)

 Seluruh siswa dibariskan kemudian berdo‟a, diberikan informasi dan intruksi kegiatan yang akan dilaksanakan.

 Melakukan pemanasan dalam bentuk permainan yang sesuai dengan kegiatan inti

 Setelah pemanasan seluruh siswa berkumpul dan bersiap-siap melakukan kegiatan inti

2 Kegiatan inti (50 menit)

 Penyampaian materi kegiatan sesuai program pembelajaran penjas.

 Menerapkan media alat musik tam-tam pada kegiatan pembelajaran penjas dalam bentuk permainan sebagai bentuk latihan pola langkah 1 dan 2.

 Menerapkan alat musik tam-tam pada pelaksanaan pembelajaran penjas yakni materi aktivitas ritmik dengan berbagai pola langkah 1 dan 2.

 Tam-tam diterapkan sebagai ketukan langkah pola langkah 1 dan 2 keberbagai arah.

3 Penutup (10 menit )

 Setelah kegiatan selesai diberikan evaluasi hasil kegiatan pembelajaran

(41)

58

aktivitas.

 Ditutup dengan do‟a

J. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan cara-cara statistika agar data-data hasil pengukuran diolah sehingga memperoleh hasil akhir dan kesimpulan yang benar. Adapun rumus-rumus statistika yang digunakan untuk memperoleh data adalah sebagai berikut :

1. Uji Normalitas Liliefors

Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji normalitas menggunakan pengujian normalitas Liliefors menurut Abduljabar dan Kusumah (2010: 256) dimana pengujian ini dilakukan untuk menguji kenormalan hasil pengukuran data yang didapat sehingga data tersebut dapat digunakan dan diukur, dengan lengkah-langkah sebagai berikut:

a) Membuat tabel penolong untuk mengurutkan data terkecil sampai terbesar, kemudian mencari rata-rata dari setiap variable dan simpangan baku dari masing-masing variabel dengan rumus:

Nilai Rata-rata hitung:

x =∑ xi

n

Dimana : x : nilai rata-rata

(42)

59

S2= ∑( xi– x )2

n – 1

b) Mencari Z skor dan tempatkan pada kolom Zi : Rumus untuk skor standar z sebagai berikut :

Z = x – x S

Dimana: Z : skor standar yang dicari x : skor yang didapat x : rata-rata hitung s : simpangan baku c) Mencari luas Zi pada tabel z.

d) Mencari F(Zi), jika luas daerah bertanda negatif maka menggunakan rumus : 0,5 – luas daerah

Sedangkan untuk luas daerah bertanda positif maka menggunakan rumus : 0,5 + luas daerah

e) Mencari luas S(Zi), urutan n dibagi jumlah n. f) Mencari hasil pengurangan F(Zi) – S(Zi).

g) Mencari data/nilai yang tertinggi sebagai nilai Lo h) Membuat kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis:

1. Jika Lo ≥ Ltabel tolak Ho dan H1 diterima artinya data tidak normal 2. Jika Lo ≤ Ltabel terima Ho artinya data berdistribusi normal.

i) Mencari nilai Ltabel, membandingkan Lo dengan Lt j) Membuat kesimpulan.

2. Menguji Homogenitas Kesamaan Dua Variansi

(43)

60

a) Mencari Fhitung :

F = S12

S22

b) Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis Ftabel = Fα dengan dk ( n1 – 1;n2 - 1 )

c) Membandingkan Fhitung dengan Ftabel. d) Kesimpulan.

3. Menguji Signifikansi

Uji ini dilakukan untuk menguji kesamaan dua rata-rata dengan ditentukan oleh pengujian normalitas terlebih dahulu, jika data berdistribusi normal, kemudian dilakukan uji t untuk menguji kesamaan dua rata-rata. Abduljabar dan Kusumah (2010: 278) pengujian dilakukan menjadi dua bagian dengan rumus sebagai berikut :

a. Mencari nilai simpangan baku gabungan dengan rumus :

b. Mencari nilai t dengan rumus :

Keterangan :

(44)

61

n1 : banyaknya sampel kelompok 1 n2 : banyaknya sampel kelompok 2 S12: variansi kelompok 1

S12: variansi kelompok 2

(45)

76

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari analisis data temuan penulis yang telah dilakukan dalam penelitian ini diperoleh simpulan sebagai berikut :

Pembelajaran penjas dengan penggunaan media alat bantu musik tam-tam berpengaruh terhadap peningkatan partisipasi pada siswa SDN Sekemandung I dengan peningkatan rata-rata 30,14% dari hasil perhitungan lembar observasi sedangkan hasil perhitungan angket partisipasi mengalami peningkatan rata-rata 0,87%.

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa pembelajaran penjas melalui penggunaan media alat bantu musik tam-tam memiliki pengaruh terhadap peningkatan partisipasi siswa SDN Sekemandung I. Karena media alat musik tam-tam memiliki efektifitas dan dorongan terhadap peningkatan partisipasi pada siswa tingkatan Sekolah Dasar. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk mempergunakan media alat bantu musik tam-tam sebagai media tambahan dalam kegiatan pembelajaran di luar kelas khususnya penjas.

B. Saran

(46)

77

1. Untuk meningkatkan partisipasi siswa, maka metode dan media yang diterapkan dalam pembelajaran harus sesuai dengan karakteristik siswa.

2. Kepada guru Penjas agar selalu meningkatkan ilmu pengetahuannya dalam membelajarkan materi dan media pembelajaran Penjas untuk meningkatkan partisipasi belajar siswanya.

(47)

DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Sugiono, (2011). Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D); Alfabeta. Bandung.

Musfikon. H.M, M.Pd, (2012). metodologi Penelitian Pendidikan. PT. Prestasi Pustakaraya. Jakarta.

Abduljabar dan Kusumah, (2010). Modul Aplikasi Statistik dalam Penjas. FPOK;UPI. Bandung

Susetyo Budi, dkk, (2005). Penggunaan CD Pengajaran Bicara Sebagai

Suplemen Untuk Meningkatkan Keterampilan Mahasiswa Dalam Praktek Pengajaran Konsonan pada Anak Tunarungu; Bandung.

Soepartono(2000). Media Pembelajaran. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL.

Gintings Abdorrakhman, (2007). Efisiensi Praktis Belajar dan Pembelajaran; Humaniora. Bandung.

Husdarta, Saputra Yudha. M, (2000). Belajar dan Pembelajaran; DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL.

Suherman, (2000). Sejarah dan Filsafat Pendidikan Jasmani. DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL.

Mahendra Agus, (2009). Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. FPOK-UPI; Bandung.

Tarigan Beltasar, (2009). Optimalisasi Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Berdasarkan Ilmu Faal Olahraga ( Sebuah Analisis Kritis). FPOK-UPI;

Bandung.

Suherman, (1998). Revitalisasi Keterlantaran Pengajaran dalam Pendidikan

(48)

Campbell, D, (2002). Efek Mozart. Gramedia Pustaka Utama; Jakarta.

Amrizal, (2010). Jurnal Peran Musik dalam Pembelajaran. lembaga-pendidikan-pengabdian-knpi.

A.Nugraha, Jenjen, (2011). Skripsi Implementasi Pendekatan Taktis Terhadap

Partisipasi siswa Saat Mengikuti Pembelajaran Penjas. Bandung: FPOK-UPI.

M. Sutikno, Sobry, (2008). Belajar dan Pembelajaran. Prospect. Bandung . Asniarni, Fica, (2010). Skripsi Pengaruh Gerak Dasar Pada Pendidikan Jasmani

Adaptif dalam Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak Tuna Rungu di SLB B/C Yayasan Pembina Sekolah Luar Biasa. Surakarta:

FKIP-Universitas Sebelas Maret.

B. Suryosubroto, Drs, (2012). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Rineka Cipta. Jakarta.

Gambar

Gambar 2.2 Alat Musik Tam-tam Modern ……………………………….. 30
Gambar 3.1 desain Penelitian
Tabel. 3.1 Rancanagan One Group Pretest-Posttest Design
tabel di bawah ini :
+5

Referensi

Dokumen terkait

Anggaran pelatihan karyawan Rp 3.000.001,00 - Rp 4.000.000,00 Rp 2.000.001,00 - Rp 3.000.000,00 Rp 3.000.001,00 - Rp 4.000.000,00 Rp 2.000.001,00 - Rp 3.000.000,00

Penelitian ini dirancang menggunakan protokol zigbee sebagai media transmisi dan modul arduino sebagai pengolah data, serta sensor ECG sebagai pendeteksi sinyal

Setelah proses perkenalan dan mengabsen sebagai perkenalan terhadap peserta didik selesai, maka pelajaran dimulai menuliskan di papan tulis pokok materi yang

Dengan demikian terbukti bahwa usia anak Pemohon belum memenuhi syarat untuk melakukan perkawinan;--- Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.6 dan P.7 terbukti bahwa calon

Pendidikan budaya dan karakter bangsa perlu ditanamkan dan dikembangkan lewat dunia pendidikan, dapat diimplementasikan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan

BidangKawasan Permukiman dan Tata RuangKawasan dipimpin oleh Kepala Bidang,mempunyai tugas melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan

Estimasi kepadatan orangutan dengan metode survei sarang yang dilakukan oleh Rahman (2008) di kawasan Taman Nasional Tanjung Puting, provinsi Kalimantan Tengah (studi kasus di

Berdasarkan penjelasan di atas dan hasil refleksi diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru selama ini hanya berfokus pada guru sebagai sumber