DAFTAR
ISIKATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ………. ii
UCAPAN TERIMA KASIH ……… iv
LEMBAR PENYATAAN………..…..… …………. v
ABSTRAK ……….………. vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……….………1
B. Rumusan Masalah ……….3
C.Tujuan Penelitian ………..…3
D.ManfaatPenelitian ……….3
E. DefinisiOperasional ………..4
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ……….5
1. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam ………...…5
2. Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran IPA ……….7
3. Karakteristik Mata Pelajaran IPA ………..9
4. Kedudukan Ilmu Pengetahuan Alam ……….10
B. MetodeInkuiri ………..11
1. Pengertian PembelajaranInkuiri ………11
4. Keunggulan dan Kelemahan Inkuiri ………..15
C. Hasil Belajar ……….16
1. Pengertian Belajar ……….16
2. Pengertian Hasil Belajar ……….17
D. Sifat –sifat Benda ………17
1. Sifat Benda Padat ………...17
2. Sifat Benda Cair ……….18
3. Sifat Benda Gas ………...19
BAB III METODOLOGI PENDIDIKAN A. Metode Penelitian ………20
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ………...22
C.Subyek Penelitian ………22
D.Prosedur Penelitian ………..………....23
E. Instrumen Penelitian ………....25
F. Teknik Pengumpulan Data ………..25
G.Analisis Data ………26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Awal Penelitian ………...28
B. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ………..29
C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ………36
D. Pembahasan ………..48
B. Saran ………..49
DAFTAR PUSTAKA ………..51
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ………...52
LAMPIRAN – LAMPIRAN ………...53
A. RPP SIKLUS I ……….54
B. RPP SIKLUS II ………..59
C. LEMBAR OBSERVASI GURU DAN SISWA SIKLUS I ………...63
D. LEMBAR OBSERVASI GURU DAN SISWA SIKLUS II ………..65
E. KISI –KISI SOAL POST TEST SIKLUS I ………67
F. KISI - KISI SOAL POST TES SIKLUS II …….………68
G. LKS SIKLUS I ………69
H. LKS SIKLUS II ………..72
I. LEMBAR EVALUASI IKLUS I ………75
J. LEMBAR EVALUASI SIKLUS II ……….78
K. KEGIATAN BELAJAR SISWA ……….81
L. SK –SK ………82
Gambar 2.1 Siklus Inkuiri ……….19
Gambar 2.2 Sifat Benda padat ………..24
Gambar 2.3 Sifat Benda Cair ………..………...25
Gambar 2.4 Sifat Benda Gas ………..26
Gambar 3.1 Diagram Alur PTK ……….28
Tabel 3.2 Analisis Pembuatan KKM ………...…….28
Tabel 3.3 Kategori Peningkatan Hasil Belajar ……….….34
Tabel 4.1 Data Hasil Penilaian Tes Siklus I ………..42
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil pembelajaran Siklus I ……….42
Tabel 4.4 Format Observasi Kemampuan Inkuiri Siklus I ………...43
Tabel 4.5 Data hasil Penilaian Tes Siklus II ……….50
Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil pembelajaran Siklus II ………50
Tabel 4.7 Kemampuan Inkuiri Siklus II……….53
Tabel 4.8 Pengembangan Hasil Belajar Siklus I dan II ………...59
Tabel 4.9 Kemampuan Inkuiri Siklus I ………59
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya IPA merupakan pembelajaran yang menarik tapi menangandung banyak
materi, sehingga siswa tidak termotivasi dalam pembelajaran dikarenakan pada saat
pembelajaran guru hanya terpokus pada pembelajaran yang ada atau pada buku paket, sehingga
siswa merasa jenuh dan membosankan. Supaya lebih efaktif maka guru hendaknya mencari tahu
bagaimana pembelajaran IPA itu menjadi siswa senang.
Di zaman yang modern ini maka guru harus berperan penting untuk menunjang masa
depan yang semakin canggih dikarenakan pendidikan itu sekarang sangat diperioritaskan supaya
kualitas pembelajaran yang semakin baik. Apa yang harus dilakukan supaya pembelajaran atau
hasil belajar siswa menjadi lebih baik dan siswa menjadi lebih aktif?
Guru yang baik adalah guru yang akan menerapkan strategi pembelajaran yang tepat demi
tercapainya pendidikan dengan cara menampilkan yang terbaik, strategi apapun yang digunakan
dalam kegiataaan pembelajaran harus terpusat pada siswa, peran seorang guru dalam
pembelajaran yang akan dipelajari maka harus diarahkan untuk mendorong siswa supaya
termotivasi dalam pembelajaran sehingga hasil belajar siswa menjadi lebih baik, sehingga siswa
mampu untuk berdiskusi, berdebat, mengeluarkan ide-ide dengan kemampuannya sendiri.
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan sisi
guru, dari sisi siswa hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental lebih baik bila
dibandingkan pada saat sebelum belajar, tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada
jenis-jenis renah kognitif, afektif dan psikomotor, sedangkan dari sisi guru hasil belajar
merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran. ( 2004 : 250 ) Anni, Dimyati dan Mudjiono.
Senin (2/8).
Banyak sekali menemukan hal yang negative dilapangan bahwa guru dalam menguasai
materi memang dengan baik namun dalam proses pembelajaran tidak menggunkan metode
pembelajaranyang akan nantinya akan mengantarkan siswa dengan hasil belajar yang masih
rendah, maka dengan hal itu guru harus memperhatikan bagiamana supaya hasil belajar siswa
Pada dasarnya guru dituntut untuk terampil dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yaitu RPP yang merupakan bagian dari strategi pembelajaran dikelas yang
nantinya akan dilaksanakan pada proses pembelajaran, apakah tercapai atau tidak dalam tujuan
pembelajaran yang akan dicapai nantinya, supaya hasilnya maksimal dan memuaskan maka guru
harus berinteraksi atau yang namanya mengenal internet, supaya guru dalam pembelajaran
dikelas tidak monoton dan hanya mengandalkan buku paket, maka siswa akan merasa jenuh dan
membosankan.
Dalam kurikulum 2006 (KTSP) disebutkan bahwa IPA berhubungan denga cara mencari
tahu tentang alam semesta, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan ilmu-ilmu
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep, dan prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan
suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat, sehingga dapat
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam
sekitar.
Didalam pembelajaran banyak sekali permasalahan yang muncul pada pembelajaran IPA.
Jika nilai KKM rata-ratanya 50% siswa perlu peningkatan karena kondisi saat hasil belajar
sangat lemah.
Dari penjelasan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Tindakan Kelas
dengan berjudul “ UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPA SUB BAHASAN SIFAT-SIFAT BENDA DENGAN MENERAPKAN
METODE INKUIRI (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN Neglasari
Kecamatan Cireunghas kabupaten Sukabuni). Peneliti ini memilih mata pelajaran IPA karena
penguasaan konsep siswa belum memuaskan padahal IPA sangat akrab dengan lingkungan
sekitar, siswa terutama mengenanai gajala-gejala alam, benda disekitar yang sering digunkan dan
dipakai setiap hari.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas , maka masalah yang diuraikan
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA dikelas IV SDN Neglasari dengan
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas IV SDN Neglasari dengan
menerapkan metode Inkuiri ?
3. Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang
sifat-sifat benda di kelas IV?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan pembelajaran IPA dikelas IV SDN Neglasari dengan menerapkan metode
Inkuiri.
2. Pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas IV SDN Neglasari dengan menerapkan metode
Inkuiri.
3. Untuk peningkatan hasil belajar siswa di kelas IV setelah diterapkan metode Inkuiri pada
pembelajaran IPA.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
a. Manfaat bagi guru
Hasil peneliti yang diharapkan dapat berguna dalam membantu guru untuk meningkatkan
kompetensi mengajarnya, untuk mewujudkan keberhasilan belajar IPA pada siswa, maka
diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam pengembangan pembelajaran IPA di
SD sesuai dengan tuntutan kemajuan ilmu dan teknologi.
b. Manfaat bagi siswa
Siswa lebih bisa mengungkapkan idea atau gagasan dengan kemampuan yang mereka
miliki sehingga siswa tidak monoton dan guru lebih memotivasi siswa untuk menggali informasi
lebih banyak baik dilingkungan rumah ataupun lingkungan sekolah
c. Manfaat bagi sekolah
Secara praktis hasil penelitian diharapkan sebagai informasi untuk dijadikan
pertimbangan dalam meningkatkan dan mengembangkan proses belajar mengajar IPA di SD,
khususnya pada siswa SDN Neglasari Ds. Bencoy Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi.
E. Definisi Operasional
Agar menghindari terjadinya kesalahan dalam penafsiran istilah-istilah yang digunkan
dalam penelitian ini penulis akan menjelaskannya. Adapun istilah-istilah yang digunakan dalam
1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak melalui kegiatan belajar. Benjamin S
Bloom (1966:7) mengemukaan, ada tiga ranah (domain) hasil belajar yaitu kognitif, afektif dan
psikomotor. A.J Romiswki (1981:217) mengemukakan bahwa, “Hasil belajar merupakan keluaran (output) dari suatu system pemrosesan masukan (input).
2. Metode Inkuiri
Model pembelajaran Inkuiri adalah salah satu model kognitif yang di unggulkan dalam
pembelajaran baik sain maupun non sain sama halnya dengan pembelajaran kontekstual,
pembelajaran Inkuiri juga dibangun atas dasar paham konstruktivisme. Pembelajaran Inkuiri
dapat dilaksanakan baik dengan metode eksperimen maupun non-eksperimen.
Langkah- langkah pelaksanaan pendekatan inkuiri
Sanjaya (2006:1999), mengungkapkan secara umum proses pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan inkuiri dapt mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a. Orientasi
b. Merumuskan masalah
c. Mengajukan hipotesis
d. Mengumpulkan data
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Metode penelitian
Model PTK menurut Kemmis Taggart ( dalam Rafi’udiddin, 1996 ) penelitian tindakan
dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan (observasi ), dan refleksi yang selanjutnya diikuti dengan siklus spiral berikutnya.
a. Penyusunan perencanaan
Penyusunan perencanaan mencakup tindakan yang akan dilakukkan untuk memperbaiki,
meningkatkan atau merubah prilaku dan sikap yang diinginkan sebagai solusi dari
permasalahan-permasalahan.
b. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang akan dilakukan peneliti sebagai upaya
perbaikan.
c. Observasi
Kegiatan observasi dalam PTK dapat disejajarkan dengan kegiatan pengumpulan data dalam
penelitian formal.
d. Refleksi
Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi terhadap
semua informasi yang diperoleh saat kegiatan tindakan. Dalam kegiatan ini peneliti menngkaji,
melihat, dan memepertimbangkan hasil-hasil dan dampak dari tindakan.
PTK yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart dapat digambarkan dengan diagram
Gambar 3.1 Diagram Alur PTK
Kemmis dan Taggart ( dalam Rafi’uddin)
2. Lokasi penelitian dan waktu penelitian
SDN Neglasari yang terletak Desa Bencoy Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi.
yang tempatnya dekat dengan pergunungan perkebunan teh
Saat ini jumlah siswa yang belajar di SD Negeri Neglasari berjumlah 132 siswa, dididik oleh
7 orang guru dan dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah yaitu Bapak ABIDIN, S.Pd.
Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan criteria ketuntasan minimal:
a. Tingkat Kompleksitas, kesulitan/kerumitan setiap indikator, kompetensi dasar, dan standar
kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik.
1. Guru yang memahami dengan benar kompetensi yang harus diajarkan pada peserta didik
3. Peserta didik yang cakap, cermat dan trampil dalam menyelesaikan tugas.
b. Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggara pembelajaran pada
masing-masing sekolah.
1. Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan kempetensi yang harus
dicapai peserta didik seperti perpustakaan. Labolatorium, dan alat bahan lainnya untuk
proses pembelajaran.
c. Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik disekolah yang bersangkutan.
1. Penetapan intake berdasarkan kemampuan peserta didik di kelasa sebelumnya.
Cara pembuatan KKM dengan menggunakan poin/skor pada setiap kriteria yang
ditetapkan.
Tabel 3.2. Analisis Pembuatan KKM
Aspek yang dianalisis Kriteria pensekoran
Kompleksitas Tinggi
Jika indikator memiliki kriteria kompleksitas tinggi, daya dukung sedang dan intake
peserta sedang, maka nilai KKMnya adalah
1+2+3 x 100= 66,7
9
Nilai KKM nerupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah 67
3. Subjek penelitian
Subjek penelitian adalah siswa SDN Neglasari kelas IV jumlah siswa sebanyak 15 orang
laki-laki berjumlah 7 orang dan perempuan 8 orang , peneliti ini merupakan sebagai guru kelas di
SDN Neglasari menjadikan kelas sebagai subjek penelitian karena peneliti lebih mengetahui
permasalahan yang ada dan memerlukan penanganan dan perbaikan dalam meningkatkan belajar
siswa.
Prosedur yang akan ditempuh dalam pelaksanaan pengumpulan data adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan
1. Skenario tindakan Perencanaan
Materi yang akan digunakan dalam peneliti ini yaitu tentang sifat-sifat benda dengan
menggunakan metode Inkuiri, sebelum pembelajaran dimulai maka peneliti membuat terlebuh
dahulu Rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan 2 siklus, setelah
pembelajaran selesai siswa diberikan lembar observasi
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah, batu, ai, gelas,
mangkok, dan balon. Dan siswa diharuskan membawa dari rumah masing-masing.
Maka untuk menunjang keberhasilan maka peneliti melibatkan guru sejawat yang ada
disekolah. Adapun rencana kegiatan sebagai berikut:
b. Pelaksanaan Tindakan
Penilaian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksnakan untuk mengetahui peningkatan
pemehaman pada konsep sifat-sifat benda melalui metode Inkuiri sebanyak II siklus.
1. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan Kelas I
Rencana pelaksanaan tindakan untuk siklus I adalah berupa pembelajaran dengan
menerapkan konsep sifat-sifat benda dengan mengunakan metode inkuiri, adapaun
tahapan-tahapan persiapan untuk tindakan I adalah sebagai berikut :
1. Menyusun RPP sebagai rancangan pembelajaran untuk tindakan I dengan indikator
tentang konsep sifat-sifat benda, rencana yang dilakukannya adalah bertanya, hipotesis,
observasi dan kesimpulan.
2. Menyiapkan soal tes tertulis sebanyak 5 soal PG tetang sifat-sifat benda
3. Menyiapkan alat dan bahan
4. Menyiapkan lembar observasi untuk pelaksanaan siklus I sesuai RPP.
b. Pelaksanaan Tindakan I
Pelaksanaan tindakan penelitian kelas dilaksanankan ssesuai dengan RPP IPA, pelaksanaan
pembelajaran IPA pada konsep sifat-sifat benda dengan pemberian tes tertulis sebanyak 5 soal
PG dan lembar pengamatan, untuk mengetaui sejauh mana pemahaman sesuai sebelum tindakan
Kegiatan pembelajaran dalam observasi disetiap siklusnya, siswa diberikan lembar
observasi yang sudah disesuaikan dengan RPP.
2. Refleksi Tindakan I
Observasi menunjang bahwa guru kurang jelas dalam menerangkan dikelas dan suaranya
tidak terdengar sampai kebelakang sehingga tidak dimengerti oleh siswa maka sisiwa kurang
aktif. Dengan demikian guru harus merancang kegitan selanjutnya untuk siklus II supaya
keaktifan siswa menambah dan harus berbeda dengan siklus I.
2. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan II
Menyusun RPP sebagai rencana pembelajaran, rencana tindakan yang dilakukan adalah
kemampuan bertanya, hipotesis, observasi dan kesimpulan. untuk tindakan II pada konsep
perubahan sifat benda dengan menggunakan metode Inkuiri. Pada siklus I dan II dilakukan
secara individu.
Mennyusun dan menyiapkan LKS sebagai acuan percobaan dan menulis hasil percobaan
Menyiapkan alat dan bahan sebagai percobaan dan siswa mengamati dan melakukan
percobaan tersebut.
Menyiapkan lembar observasi untuk pelaksanaan siklus II yang sesuai dengan RPP dan
hasilnya dikumpulkan.
b. Pelaksanaan Tindakan II
Menerapkan pengajaran yang telah direncanakan dengan menggunakan metode Inkuiri
yang didukung dengan pengamatan
c. Observasi Tindakan II
Mengobservasi pelaksanaan pembelajaran yang terdiri beberapa kegiatan, ini melihat hasil
percobaan dan diakhiri dengan tanya jawab tentang materi yang dipelajari pada saat percobaan.
d. Refleksi Tindakan II
Pada pembelajaran siklus I dengan menggunakan metode inkuiri, tetapi pembelajaran
masih kurang aktif , maka supaya hasil belajar meningkat dan anak termotivasi maka untuk
siklus II menggunakan metode Inkuiri, dimana kegiatan pembelajaran harus lebih baik dari
siklus I dan pada saat pembelajaran guru harus lebih berinteraksi langsung terhadap siswa supay
siswaa berantusias dalam belajar IPA.
Instrument penelitian yang digunakan meliputi, tes tertulis dan lembar observasi,
instrumenya adalah sebagai berikut :
a. Tes tertulis
Tes tulis ini berfunngsi mengetahui peningkatan pemehaman siswa terhadap kosep sifat-sifat
benda.
Bentuk tes yang digunakan adalah tes Pilihan Ganda (PG) sebagai alat untuk mengukur
tingkat pemahaman siswa terhapat materi yang sudah disampaika.
b. Lembar observasi
Pengamatan atau pencatatan data yang sistematis terhadap gejala-gejala yang teliti.
Observasi merupakan proses yang kompleks, yang tersusun dari proses biologis dan
psikologis. (Dr.Husaeni Usman M.Pd) (1996:54).
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sumber data penelitian ini adalah tes tertulis dan lembar observasi.
2. Data yang dikumpulkan berupa data hasil belajar siswa sesudah diberi tindakan ( hasil post
tes ) sebagai data utama, sedangkan data yang kedua mencakup lembar observasi siswa,
lembar aktivitas siswa dan lembar aktivitas guru.
3. Hasil tes ( data utama) diperiksa dan diberi skor, sedangkan data yang kedua dengan mengisi
daftar lembar observasi yang telah disediakan.
3. Analisi Data
Pengolahan data yang dilakukan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Gambaran bagimana guru merancang kegiatan pembelajarana dengan menggunakan metode
Inkuiri, diperoleh dari penyususnan RPP dan hasil observasi kegiatan guru dan siswa oleh
seorang observer. Hasil belajar siswa
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa tentang sifat – sifat benda dengan
menerapkan metode Inkuiri, dapat dilihat dari perolehan nilai post tes. Dengan rumus
X = ∑ x
N
Keterangan :
N : Junlah Siswa
Analisis hasil pos tes diolah secara kuantitatif
Tabel 3.3 Kategori Peningkatan Hasil Belajar
Rentang Kategori Peningkatan Hasil Belajar
80-100 60-80 40-60 10-40
Baik Sekali Baik Cukup Baik Kurang Baik
3. Untuk mengenali kendala - kendala yang dihadapi siswa dan guru dapat dilihat dari lembar
observasi yang sudah disediakan oleh peneliti dan dinilai oleh observer.
4. Persentase Siswa yang mencapai KKM dengan perolehan persentase KKM sebelumnya.
Adapun cara menghitung persentase siswa yang mencapai KKM adalah sebagai berikut:
TB = Siswa dengan nilai 65 X 100%
N
Keterangan :
TB : Ketuntasan Belajar
Siswa dengan nilai 65 : Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari 65
N : Jumlah Siswa
5. Persentase siswa pada kemampuan Inkuiri dengan menggunakan cara adalah sebagai berikut:
KI = Jumlah Kategori X 100%
N
KI = Kemampuan Inkuiri
Jumlah Kategori = kegiatan kemamapuan Inkuiri, bertanya, hipotesis, observasi dan
kesimpulan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dikelas IV SDN Neglasari Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi tentang “ upaya peningkatan hasil belajar sisiwa dengan menerapkan metode Inkuiri pada pembelajaran IPA di SD” berkesimpulan sebagai
berikut:
1. Perencanaan pembelajaran dilakukan dengan menerapkan metode Inkuiri, dilakukan
secara individu dengan melakukan percobaan yang telah diberikan oleh guru yaitu
tentang sifat-sifat benda dan perubahan sifat benda, sedangkan guru hanya memberikan
arahan dan bimbingan kepada siswa.
2. Aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran dari siklus I sampai siklus II
mengalami peningkatan, diantaranya siswa aktif dan semangat dalam pembelajaran IPA
dengan menggunakan metode Inkuiri, hal itu terbukti dari kemampuan siswa dalam
memeprestasikan hasil percobaan, siswa berani mengemukakan pendapat didepan kelas
dan menghargai pendapat teman yang lainnya.
3. Peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran dengan menggunkan metode Inkuiri
adalah sebagai berikut : nilai rata-rata awal hanya mencapai 50% dan yang belum
mencapai KKM 50 %, nilai rata-rat siklus I 69,3 dan siswa yang sudah mencapai KKM
70% dan yang belum mencapai KKM 30%, nilai rata-rata siklus II 86,7, dan yang belum
mencapai KKM 10%, karena yang 10 % siswa yang berkebutuhan khusus. Dapat
disimpulkan bahwa penerapan metode Inkuiri dapat meningktkan hasil belajar.
B. Saran
1. Bagi Guru
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, diharapkan pembelajaran dengan menggunkan metode Inkuiri dijadikan salah satu alternative metode pembelajaran
yang dapat diterapkan oleh guru dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa dan
Pada saat proses pembelajaran Inkuiri dan dilakukan secara individu guru harus memberikan bimbingan yang merata pada semua siswa agar memperoleh hasil yang
maksimal.
Berilah kesempatan kepada siswa untuk melakukan sendiri kegiatan Inkuiri yang perlu dilakukan guru adalah memberikan penjelasan dan petunjuk bila siswa
meminta atau menemui kesulitan supaya lebih aktif.
2. Bagi Kepala Sekolah
Hendaknya kepala sekolah memberikan kebebasan dan fasilitator kepada guru dalam mengembangkan model pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Anni, Dimyati dan Mudjiono (2004). Hasil Belajar http://mbegedut.biogspot.com/2012/08/penertiqn-hasil-belajar-menurut-para.html.
Hamalik. (1990:15). Hasil Belajar http://mbegedut.biogspot.com/2012/08/penertiqn-hasil-belajar-menurut-para.html.
Inquiry Page. 2004. Inquiry Process. (Online). Tersedia: http://www.inquiry.uiue.edu/inquiry/ process.php3.
Kuraesin E, 2004, Buku Pembelajaran IPA. Bandung : PT SARANA PANCA KARYA.
Rafi’uddin. 1997. Rancangan Penelitian Tindakan. http
://jurnalpendidikanislam.biogspot.com/2012/09/penelitian-tindakan-kelas-model-kemmis.html.
Robert M. G, 2008, Teori-teori Belajar : Bandung, Bahan Belajar mandiri UPI PRESS.
Samatowa. U. 2006. Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.
Sanjaya. 2006, Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Jakarta : Ditjen Dikti. Buku PLPG 2011.
Sudjana. (1990:22). Hasil Belajar http://mbegedut.biogspot.com/2012/08/penertiqn-hasil-belajar-menurut-para.html.
Surya, M, 2004. Psikologi Pembelajaran & pengajaran, Bandung : Pustaka Bani Quraisy.
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, 2006. Bandung. UPI PRESS.