• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perushaan Pengakuisisi Sebelum dan Sesudah Akuisisi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perushaan Pengakuisisi Sebelum dan Sesudah Akuisisi."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Kompetisi yang terjadi dalam dunia usaha semakin ketat, Perusahaan dituntut untuk dapat melakukan inovasi dan merancang strategi agar dapat berkembang dan tetap bertahan dari gempuran perusahaan pesaing. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan akuisisi.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh akuisisi terhadap kinerja keuangan perusahaan. Studi dilakukan pada perusahaan – perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan melakukan akuisisi pada tahun 2011. Kinerja keuangan diukur dengan menggunakan rasio keuangan, yaitu NPM (Net Profit Margin), ROA (Return on Assets), Current Ratio, DER (Debt to Equity Ratio), Debt Ratio dan TATO (Total Assets Turnover). Analisis dilakukan dengan membandingkan kinerja keuangan sebelum akuisisi dengan 1 sampai 3 tahun setelah akuisisi.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan. Sampel pada penelitian ini meliputi 7 perusahaan, pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode paired sample t-test.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan kinerja keuangan yang diukur menggunakan variabel NPM, ROA, Current Ratio, DER, Debt Ratio dan TATO tidak menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dengan sesudah melakukan akuisisi. Namun pada periode 2 tahun setelah akuisisi, variabel ROA dan Debt Ratio menunjukkan hasil yang signifikan.

(2)

ABSTRACT

Competition in business world become strict. Companies are required to be able to innovate and design strategies in order to grow and survive among competitors. One of strategy that can be done is acquisitions.

This study aimed to analyze the effect of the acquisition on the company financial performance. Studies conducted in the listed companies Indonesia Stock Exchange and doing acquisitions in 2011. Financial performance is measured using financial ratios such as NPM (Net Profit Margin), ROA (Return on Assets), Current Ratio, DER (Debt to Equity Ratio), Debt Ratio and TATO (Total Assets Turnover). This analysis was performed by comparing the financial performance prior to the acquisition by 1 to 3 years after the acquisition.

Data which is used in this research is company financial statement. Samples in this study includes seven companies, the sample selection is done by using purposive sampling method. The analysis was performed using paired sample t-test.

The results of this study indicate that financial performance is measured using a variable NPM, ROA, Current Ratio, DER, Debt Ratio and TATO did not show a significant difference before and after the acquisition. However in the period of 2 years after the acquisition, ROA and Debt Ratio shows significant results.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR BAGAN ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

2.1 Kajian Pustaka ... 10

2.2 Rerangka Pemikiran ... 31

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

3.1 Jenis Penelitian ... 35

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 35

(4)

3.5 Teknik Analisis Data ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

4.1 Hasil Penelitian ... 46

4.2 Pembahasan ... 64

BAB V PENUTUP ... 69

5.1 Simpulan ... 69

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 70

5.3 Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 73

(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 29

Tabel 3.1 Daftar Populasi Perusahaan ... 35

Tabel 3.2 Daftar Sampel Perusahaan ... 37

Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel ... 41

Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas ... 47

Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas ... 49

Tabel 4.3 Tabel Mean ... 51

Tabel 4.4 Hasil Paired Samples Test 1 Tahun Setelah Akuisisi ... 56

Tabel 4.5 Hasil Paired Samples Test 2 Tahun Setelah Akuisisi ... 58

Tabel 4.6 Hasil Paired Samples Test 3 Tahun Setelah Akuisisi ... 61

Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Paired T-Test ... 64

(6)

DAFTAR BAGAN

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan zaman yang begitu cepat menuntut perusahaan untuk

melakukan inovasi dengan merancang berbagai macam strategi jangka panjang

maupun jangka pendek. Hal ini dibutuhkan agar perusahaan dapat bertahan dan

dapat berkompetisi secara luas dengan perusahaan lainnya. Salah satu strateginya

adalah dengan akuisisi untuk mendapatkan kendali atas aktiva dan operasional

perusahaan-perusahaan yang diakuisisi. Pengertian akuisisi sendiri dapat kita

temukan dalam pengaturan UU no. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

(UUPT). Akuisisi atau pengambilalihan adalah perbuatan hukum yang dilakukan

oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk mengambil alih saham

perseroan yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas perseroan tersebut

(Pasal 1 ayat [11] UUPT).

Dengan melakukan akuisisi, perusahaan pengakuisisi dapat memperoleh

beberapa keuntungan seperti diversifikasi usaha jika mengakuisisi perusahaan

yang bergerak di industri yang berbeda, mengurangi persaingan jika mengakuisisi

perusahaan pesaing, memperoleh akses teknologi atau manajemen baru yang lebih

efektif dan masih banyak keuntungan yang bisa diperoleh perusahaan dalam

bidang keuangan, manajemen, maupun operasional dengan melakukan akuisisi.

Selain itu akuisisi juga bisa menjadi cara yang efektif bagi perusahaan yang akan

melakukan ekspansi usaha di bidang yang baru dibandingkan mengembangkan

(9)

Pada kegiatan akuisisi terdapat dua hal utama yang harus dipertimbangkan

yaitu nilai yang dihasilkan dari kegiatan akuisisi serta siapakah pihak-pihak yang

paling diuntungkan dari kegiatan tersebut. Dengan adanya akuisisi diharapkan

akan menghasilkan sinergi sehingga nilai perusahaan akan meningkat. Sedangkan

bila menyangkut siapa pihak yang paling diuntungkan dari kegiatan tersebut, ada

yang berpendapat pemegang saham perusahaan target selalu diuntungkan dan

pemegang saham perusahaan yang melakukan akuisisi (Acquiring Firm) selalu

dirugikan (Kuncoro, 2014).

Moin (dalam Nugroho 2010) menyatakan bahwa merger dan akuisisi bisa

didekati dari sudut pandang yang berbeda yaitu keuangan perusahaan (corporate

finance) dan manajemen strategi (strategic management). Dari sisi keuangan

perusahaan, merger dan akuisisi adalah salah satu bentuk keputusan investasi

jangka panjang (penganggaran modal) yang harus diinvestigasi dan dianalisis dari

aspek kelayakan bisnisnya. Sementara dari perspektif manajemen strategi, merger

dan akuisisi adalah alternatif strategi pertumbuhan melalui jalur eksternal untuk

mencapai tujuan perusahaan. Perusahaan lebih cenderung memilih akuisisi

daripada pertumbuhan internal sebagai strateginya karena akuisisi dianggap jalan

cepat untuk mewujudkan tujuan perusahaan dimana perusahaan tidak perlu

memulai dari awal suatu bisnis baru. Akuisisi juga dianggap dapat menciptakan

sinergi, yaitu nilai keseluruhan perusahaan setelah akuisisi yang lebih besar

daripada penjumlahan nilai masing-masing perusahaan sebelum akuisisi. Selain

itu keuntungan lebih banyak diberikan melalui akuisisi kepada perusahaan antara

(10)

manajerial, transfer teknologi, dan efisiensi berupa penurunan biaya produksi

(Nugroho, 2010).

Akuisisi masih sering dipandang sebagai keputusan kontroversial karena

memiliki dampak yang sangat dramatis dan kompleks. Banyak pihak yang

dirugikan, contohnya dari sisi karyawan karena kebijakan ini sering disertai

dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang jumlahnya terkadang banyak.

Berbagai bentuk rekayasa dilakukan melalui akuisisi, misalnya media ini

digunakan untuk menghindari pajak, menggelembungkan nilai asset perusahaan,

menggusur manajemen perusahaan yang diakuisisi, atau memperbesar

kompensasi para eksekutif sendiri (Murdabahari, 2013).

Keputusan akuisisi tidak terlepas dari permasalahan, diantaranya biaya

untuk melaksanakan merger dan akuisisi sangat mahal dan hasilnya belum tentu

pasti sesuai dengan yang diharapkan. Pelaksanaan akuisisi juga dapat memberikan

pengaruh negative terhadap posisi keuangan perusahaan pengakuisisi apabila

strukturisasi dari akuisisi melibatkan cara pembayaran dengan menggunakan

pinjaman atau hutang (Murdabahari, 2013).

Dalam melakukan akuisisi, perusahaan pengakuisisi harus

memperhitungkan kinerja dari perusahaan yang akan diakuisisi. Kita dapat

melihat baik atau buruknya kinerja suatu perusahaan melalui laporan keuangan

yang diterbitkan perusahaan setiap tahunnya. Dari laporan keuangan tersebut kita

dapat menghitung rasio-rasio keuangan yang menggambarkan kinerja perusahaan

tersebut. Rasio-rasio yang dapat digunakan antara lain rasio likuiditas, rasio

(11)

Analisis kinerja keuangan bertujuan untuk menilai implementasi strategi

perusahaan dalam hal akuisisi. Kinerja diartikan sebagai prestasi yang dicapai

oleh manajemen keuangan dalam mencapai tujuan perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan dan meningkatkan nilai perusahaan (Kuncoro, 2014).

Wangi (2010) menyatakan bahwa perubahan-perubahan yang terjadi

setelah perusahaan melakukan akuisisi biasanya akan tampak pada kinerja

perusahaan dan penampilan finansialnya. Pasca akuisisi kondisi dan posisi

keuangan perusahaan mengalami perubahan dan tercermin dalam laporan

keuangan perusahaan yang melakukan akuisisi. Untuk menilai bagaimana

keberhasilan akuisisi yang dilakukan, dapat dilihat dari kinerja perusahaan setelah

melakukan akuisisi. Dasar logika dari pengukuran berdasarkan akuntansi adalah

bahwa jika skala bertambah besar ditambah dengan sinergi yang dihasilkan dari

gabungan aktivitas-aktivitas yang simultan, maka laba perusahaan juga semakin

meningkat sehingga kinerja perusahaan setelah akuisisi seharusnya semakin baik

dibandingkan dengan sebelum akuisisi.

Nugroho (2010) menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan

untuk rasio keuangan NPM, ROA, ROE, Debt Ratio, EPS, TATO dan CR untuk

pengujian 1 tahun sebelum dan 1 tahun setelah merger dan akuisisi hingga 1 tahun

dan 5 tahun setelah merger dan akuisisi. Namun pada perbandingan 1 tahun

sebelum dengan 2,3 dan 4 tahun sesudah merger dan akuisisi dimana rasio

keuangan DER menunjukkan ada perbedaan yang signifikan.

(12)

dan akuisisi, sedangkan NPM dan ROA mengalami penurunan sesudah merger

dan akuisisi.

Murdabahari (2013) menunjukkan dalam hasil penelitiannya bahwa 7 rasio

keuangan yang digunakan yaitu NPM, ROI, ROE, EPS, TATO, CR dan Debt

untuk membandingkan kinerja keuangan perusahaan pengakuisisi sebelum dan

sesudah merger dan akuisisi pada perusahaan manufaktur tidak menunjukkan

perbedaan yang signifikan.

Kuncoro (2014) menunjukkan bahwa pada pengujian secara parsial

terhadap 5 rasio keuangan, yaitu PBV, OPM, ROE, ROA dan DER menunjukkan

hasil yang signifikan dibeberapa tahun pengamatan, bahkan variabel DER

menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam perbandingan keseluruhan

sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Hanya variabel ROE yang tidak

menunjukkan perbedaan di seluruh tahun pengamatan sebelum dan sesudah

merger dan akuisisi. Dalam hasil penelitiannya juga menunjukkan terjadi

perubahan menuju ke arah positif pada seluruh rasio keuangan setelah terjadinya

merger dan akuisisi yang menunjukkan adanya sinergi yang diperoleh perusahaan

yang melakukan merger dan akuisisi.

Hamidah dan Noviani (2013) dalam penelitiannya menunjukkan tidak ada

perbedaan signifikan pada debt ratio dan TATO pada 1 tahun sebelum dan 1

tahun sesudah merger dan akuisisi sampai dengan 1 tahun sebelum dan 5 tahun

sesudah merger dan akuisisi. Namun terdapat perbedaan signifikan pada current

(13)

Lestari (2012) menyatakan tidak ada perbedaan kinerja perusahaan

signifikan setelah melakukan akuisisi. Dalam penelitiannya Suryaning juga

menyatakan bahwa tingkat ROA pada dua tahun sesudah akuisisi tidak lebih

tinggi jika dibandingkan dengan tingkat ROA sebelum akuisisi.

Wibowo (2012) menunjukkan dalam hasil penelitiannya bahwa studi

dalam 7 rasio keuangan yaitu NPM, ROI, ROE, EPS, TATO, CR, dan Debt pada

perusahaan pengakuisisi tidak mengalami perubahan yang signifikan

dibandingkan sebelum dengan sesudah melakukan akuisisi.

Penelitian ini bermaksud untuk meneliti dampak yang ditimbulkan akibat

melakukan akuisisi dalam hal kinerja keuangan, karena diharapkan akuisisi dapat

meningkatkan kinerja perusahaan yang dicerminkan melalui kinerja keuangan

perusahaan. Maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh akuisisi

dengan membandingkan pengaruhnya terhadap perusahaan sebelum dan sesudah

(14)

1.2 Rumusan Masalah

Akuisisi dalam praktiknya menjadi perhatian publik khususnya

pelaku-pelaku ekonomi karena terdapat banyak kepentingan yang berbeda dari banyak

pihak, diantaranya pemerintah, pemegang saham, calon investor, kreditur dan

masyarakat umum. Perusahaan diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya dengan

melakukan akuisisi sehingga nilai perusahaan dapat meningkat yang akan

mempengaruhi harga saham. Dengan naiknya harga saham berarti meningkatkan

kekayaan para pemegang saham. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat

ditarik pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan signifikan pada Net Profit Margin

perusahaan pengakuisisi sebelum dan sesudah melakukan akuisisi?

2. Apakah terdapat perbedaan signifikan pada Return On Asset

perusahaan pengakuisisi sebelum dan sesudah melakukan akuisisi?

3. Apakah terdapat perbedaan signifikan pada Current Ratio perusahaan

pengakuisisi sebelum dan sesudah melakukan akuisisi?

4. Apakah terdapat perbedaan signifikan pada Debt to Equity Ratio

perusahaan pengakuisisi sebelum dan sesudah melakukan akuisisi?

5. Apakah terdapat perbedaan signifikan pada Debt Ratio perusahaan

pengakuisisi sebelum dan sesudah melakukan akuisisi?

6. Apakah terdapat perbedaan signifikan pada Total Asset Turnover

(15)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Menganalisis apakah terdapat perbedaan signifikan pada Net Profit

Margin perusahaan pengakuisisi sebelum dan sesudah melakukan

akuisisi.

2. Menganalisis apakah terdapat perbedaan signifikan pada Return On

Asset perusahaan pengakuisisi sebelum dan sesudah melakukan

akuisisi.

3. Menganalisis apakah terdapat perbedaan signifikan pada Current Ratio

perusahaan pengakuisisi sebelum dan sesudah melakukan akuisisi.

4. Menganalisis apakah terdapat perbedaan signifikan pada Debt to

Equity Ratio perusahaan pengakuisisi sebelum dan sesudah melakukan

akuisisi.

5. Menganalisis apakah terdapat perbedaan signifikan pada Debt Ratio

perusahaan pengakuisisi sebelum dan sesudah melakukan akuisisi.

6. Menganalisis apakah terdapat perbedaan signifikan pada Total Asset

Turnover perusahaan pengakuisisi sebelum dan sesudah melakukan

(16)

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Akademisi

Penelitian ini dapat dijadikan referensi mengenai dampak dari akuisisi

terhadap kinerja keuangan perusahaan bagi peneliti yang meneliti topik

yang sama.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan kajian

mengenai dampak dari akuisisi terhadap kinerja keuangan perusahaan

sehingga perusahaan bisa menjadikan ini sebagai pertimbangan dalam

pengambilan keputusan.

3. Bagi Investor

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi mengenai

dampak dari akuisisi terhadap kinerja keuangan perusahaan, agar

(17)

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan metode

Paired T-Test pada seluruh variabel – variabel yang digunakan pada penelitian ini

menunjukkan mayoritas tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio

keuangan perusahaan setelah melakukan akuisisi. Perbedaan yang signifikan

hanya terlihat pada 2 rasio keuangan di periode 2 tahun setelah akuisisi yaitu pada

tahun 2013. Berikut kesimpulan masing – masing rasio keuangan yang digunakan

pada penelitian ini:

1. Pada variabel Net Profit Margin (NPM) yang diuji dengan

menggunakan Paired Sample T-Test menunjukkan tidak ada perbedaan

yang signifikan antara sebelum dengan setelah melakukan akuisisi

pada seluruh periode pengujian.

2. Pada variabel Return on Assets (ROA) yang diuji dengan

menggunakan Paired Sample T-Test menunjukkan tidak ada perbedaan

yang signifikan antara sebelum dengan setelah melakukan akuisisi

pada periode 1 dan 3 tahun setelah melakukan akuisisi. Perbedaan

yang signifikan hanya terlihat pada periode 2 tahun setelah melakukan

akuisisi yaitu pada tahun 2013.

3. Pada variabel Current Ratio yang diuji dengan menggunakan Paired

(18)

antara sebelum dengan setelah melakukan akuisisi pada seluruh

periode pengujian.

4. Pada variabel Debt to Equity Ratio (DER) yang diuji dengan

menggunakan Paired Sample T-Test menunjukkan tidak ada perbedaan

yang signifikan antara sebelum dengan setelah melakukan akuisisi

pada seluruh periode pengujian.

5. Pada variabel Debt Ratio yang diuji dengan menggunakan Paired

Sample T-Test menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan

antara sebelum dengan setelah melakukan akuisisi pada periode 1 dan

3 tahun setelah melakukan akuisisi. Perbedaan yang signifikan hanya

terlihat pada periode 2 tahun setelah melakukan akuisisi yaitu pada

tahun 2013

6. Pada variabel Total Assets Turnover (TATO) yang diuji dengan

menggunakan Paired Sample T-Test menunjukkan tidak ada perbedaan

yang signifikan antara sebelum dengan setelah melakukan akuisisi

(19)

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat dijadikan referensi dan

bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya dengan harapan mendapatkan

hasil yang lebih baik dan akurat, yaitu:

1. Dalam penelitian ini hanya menggambarkan kinerja keuangan

perusahaan saja, sedangkan dalam kenyataannya terdapat

pertimbangan lain yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan

setelah melakukan akuisisi seperti faktor non-ekonomis yang meliputi

sumber daya manusia, teknologi, budaya, dan lain lain. Maka dari itu

penelitian ini tidak dapat menggambarkan kinerja perusahaan setelah

melakukan akuisisi secara keseluruhan.

2. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi perusahaan yang

bergerak dalam berbagai macam sektor sehingga hasilnya kurang

akurat.

3. Dalam penelitian ini tidak membedakan jenis akuisisi yang dilakukan

seperti akuisisi horizontal, akuisisi vertikal dan akuisisi konglomerat.

5.3 Saran

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, dapat diberikan beberapa

saran, yaitu:

1. Bagi Perusahaan

Bagi perusahaan yang akan melakukan akuisisi sebaiknya dapat

(20)

hendak melakukan akuisisi juga harus diperhatikan, apakah kondisi

perusahaan sedang sehat atau sedang tidak stabil. Kondisi financial

perusahaan yang tidak stabil tidak disarankan melakukan akuisisi,

karena berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

melakukan akuisisi tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan

pada kinerja keuangan perusahaan.

2. Bagi Investor

Dalam mengambil keputusan investasi yang berkaitan dengan akuisisi,

investor disarankan dapat lebih berhati – hati karena dalam penelitian

ini menunjukkan kinerja keuangan perusahaan dalam jangka waktu 3

tahun setelah akuisisi tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.

Selain itu, sebaiknya investor dalam mengambil keputusan investasi

melihat faktor – faktor eksternal seperti faktor ekonomi, politik, dan

lain – lain.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

Peneliti selanjutnya disarankan melakukan penelitian dengan

menggunakan variabel rasio keuangan lain atau dengan menggunakan

metode penelitian yang lain sehingga hasil penelitian dapat lebih

lengkap. Selain itu periode penelitian disarankan dapat lebih panjang

dari penelitian ini yaitu lebih dari 3 tahun agar hasil penelitian dapat

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Brigham, Eugene, F., Houston, J.F. (2001). Fundamentals of Financial Management, Ninth Edition, Horcourt College, United States of America.

Deardorff, D.S., & Williams, G. (2006). Synergy Leadership in Quantum Organizations. Fesserdorff Consultants.

Hamidah dan Noviani, M. 2013. Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi (Pada Perusahaan Pengakuisisi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2006). Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI). Vol 4. (No.1) hal 31-52.

Hariyani, I., Serfianto, R., dan Yustisia, C. (2011). Merger, Konsolidasi, Akuisisi, & Pemisahan Perusahaan: Cara Cerdas Mengembangkan & Memajukan Perusahaan. Jakarta: Visi Media.

Kuncoro, W.H. 2014. Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2013). Skripsi, Semarang: Program Sarjana Universitas Diponegoro.

Lestari, S.D.E. 2012. Analisis Perbandingan Kinerja Perusahaan Sebelum dan Sesudah Akuisisi (Studi Empiris pada Anak Perusahaan Private Equity yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2010). Skripsi, Yogyakarta: Program Sarjana Universitas Atma Jaya.

Moin, A. 2003. Merger, Akuisisi dan Divestasi. Jilid 1. Yogyakarta: Ekonisia.

Murdabahari, Y.F. 2013. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2012). Skripsi, Semarang: Program Sarjana Universitas Diponegoro.

Nugroho, M.A. 2010. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi (Pada Perusahaan Pengakuisisi, Periode 2002-2003). Skripsi, Semarang: Program Sarjana Universitas Diponegoro.

(22)

Sugiono, A. (2009). Manajemen Keuangan untuk Praktisi Keuangan. Jakarta: Grasindo.

Warren, C.S., Reeve, dan Fess. (2008). Akuntansi Keuangan Daerah (edisi 21). Jakarta: Salemba Empat.

Wangi, A.M.C. 2010. Analisis Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2009. Skripsi, Semarang: Program Sarjana Universitas Diponegoro.

Referensi

Dokumen terkait

juga  dalam  kehidupan  dan  perilaku  kita  sebagai  pemimpin  maupun  warga  dalam . persekutuan  , pelayanan  dan kesaksian  GPIB.   Hidup 

Penjaringan yang dilakukan pihak pus- kesmas biasanya hanya dilakukan setahun sekali di tahun ajaran baru yaitu pada siswa SD kelas 1, dan tentu upaya penanggulangan kasus obesi-

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Pengaruh pandangan konsumen tentang penerapan program CSR The Body Shop secara simultan terhadap sikap konsumen; 2)

dibutuhkan dukungan dari semua pihak, baik masyarakat, swasta dan pemerintah itu sendiri. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai , serta informasi lokasi

Meneliti tentang pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajemen sebagai variabel moderating, dengan mengambil

Dengan telah dilakukannya penelitian tentang pengaruh non performing financing dan financing to deposit ratio terhadap profitabilitas dengan Capital Adequacy Ratio

However, if mobile operators are going to offer broadband data rates and persuade users to give up a fixed connection completely then a minimum upload of 256kbit/s will be needed

Menggunakan model tiga dimensi yang telah diperoleh mengacu dari desain alat bantu ultrasonikyang telah dilengkapi dengan data masukan berupa sifat-sifat material, beban dan