PENGARUH PANDANGAN KONSUMEN TENTANG
PENERAPAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR) THE BODY SHOP
TERHADAP SIKAP KONSUMEN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Yohana Tifane Yovie A NIM : 072214093
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
PENGARUH PANDANGAN KONSUMEN TENTANG
PENERAPAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR) THE BODY SHOP
TERHADAP SIKAP KONSUMEN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Yohana Tifane Yovie A NIM : 072214093
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Ask and it will be given to you; Seek and you will find; Knock and the door will be opened”
(Matthew 7:7)
“Never waste your time worrying about rejection. Stop barking at the bad, focus on what’s beautiful”
Skripsi ini pertama-tama,
kupersembahkan kepada Juruselamatku
Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai setiap langkah hidupku
Kepada kedua orang tuaku
Silverius Wuryadi Wijoyoko dan Christiana Novieta
Adikku Lydia Tasya Yovie Kinanti
Leann LDRIP
Sahabat-sahabatku
“Terima kasih atas senyuman, cinta, kasih sayang, dan dukungan yang
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
PENGARUH PANDANGAN KONSUMEN TENTANG PENERAPAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) THE BODY SHOP
TERHADAP SIKAP KONSUMEN
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 24 Agustus 2011 adalah hasil karya saya.
Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau kesulurahan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.
Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tidakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).
Yogyakarta, 26 Agustus 2011 Yang membuat pernyataan,
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Yohana Tifane Yovie A
Nomor Mahasiswa : 072214093
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH PANDANGAN KONSUMEN TENTANG PENERAPAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR) THE BODY SHOP TERHADAP SIKAP KONSUMEN
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin ataupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 26 Agustus 2011 Yang menyatakan
KATA PENGANTAR
Segala puji, hormat dan syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, rahmat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Pandangan Konsumen tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) The Body Shop terhadap Sikap Konsumen: Studi Kasus pada Konsumen The Body Shop Plaza Ambarrukmo dan Malioboro Mall”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari adanya campur tangan berbagai pihak yang dengan tulus ikhlas rela mengorbankan waktu dan pikiran untuk membimbing, mendorong dan membantu penulis sampai penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Y. P. Supardiyono, M.Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. 3. Bapak Drs. Theodorus Sutadi, M.B.A., selaku Dosen Pembimbing I yang
4. Bapak Drs. Rubiyatno, M.M., selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah
banyak memberikan bimbingan, masukan, dan saran dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup selama penulis menempuh kuliah.
6. Papa dan mamaku tercinta Silverius Wuryadi Wijoyoko, S.T dan Christiana Novieta, yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, nasehat, kebahagiaan, penghidupan yang layak bagiku, dan terutama bersedia membiayai kuliahku. Terima kasih juga telah menjadikanku orang yang kuat dan tegar dalam menjalani hidup selama ini.
7. Adikku tercinta Lydia Tasya Yovie Kinanti, yang selalu memberikan dukungan dan doa kepadaku.
8. Leo Danar Risky Indra Putra yang selalu memberikan kasih sayang,
dukungan, perhatian, kesabaran, dan doa kepadaku. Terima kasih juga telah menjadi tempat berbagi suka dukaku selama ini.
9. Sahabat-sahabatku: Ghea, Hamsyeera, Bonita, Debby, Anin, Chika, Oliv, Tarra, Yoga, Wigit, Asten, Hanes dan lainnya yang memberikan semangat, dukungan, dan doa bagiku serta menjadi tempat berbagi cerita dan pengalaman bersama.
10. Teman-teman di Merpati 11: Ci Helen, Jopie, Beatrix dan Regina untuk
11. Teman-temanku di Manajemen 2007: Nining, Zai, Hesti, Galih dan yang
lainnya. Terima kasih atas dukungan dan kebersamaannya selama ini.
12. Semua orang yang membantu, mendukung dan berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan yang sedang menyusun skripsi.
Yogyakarta, Agustus 2011
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMIBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
ABSTRAK ... xviii
ABSTRACT ... xix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
1. Definisi Corporate Social Responsibility ... 8
2. Tujuan Corporate Social Responsibility ... 10
3. Perkembangan Corporate Social Responsibility di Indonesia 11
4. Model Pelaksanaan Corporate Social Responsibility ... 12
5. CSR dan Tujuan Perusahaan ... 13
B. Sikap ... 14
1. Pengertian Sikap ... 14
2. Komponen Sikap ... 15
C. Minat Beli ... 16
D. Hasil Penelitian Terdahulu ... 18
E. Hipotesis ... 20
BAB III METODE PENELITIAN ... 21
A. Jenis Penelitian ... 21
B. Subjek dan Objek Penelitian ... 21
1. Subjek Penelitian ... 21
2. Objek Penelitian ... 22
C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 22
D. Variabel Penelitian ... 22
1. Program Corporate Social Responsibility (CSR) The Body Shop ... 22
2. Sikap Konsumen ... 24
E. Populasi dan Sampel ... 25
1. Populasi ... 25
2. Sampel ... 26
3. Teknik Sampling ... 26
F. Jenis dan Sumber Data ... 27
1. Data Primer ... 27
2. Data Sekunder ... 27
G. Metode Pengumpulan Data ... 27
1. Kuesioner ... 27
2. Studi Pustaka ... 28
H. Teknik Pengukuran Data ... 28
I. Teknik Pengujian Instrumen ... 29
1. Uji Validitas ... 29
2. Uji Reliabilitas ... 30
J. Teknik Analisis Data ... 31
1. Analisis Regresi Linier Berganda ... 31
2. Analisis Regresi Linier Sederhana ... 34
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 37
A. Sejarah Perusahaan ... 37
B. Perkembangan The Body Shop ... 38
C. Visi dan Misi The Body Shop ... 44
2. Misi ... 44
D. Jenis Produk The Body Shop ... 44
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 45
A. Identitas Responden ... 47
1. Jenis Kelamin Responden ... 47
2. Usia Responden ... 48
3. Pendapatan Rata-Rata Perbulan Responden ... 49
4. Informasi Tentang Seberapa Sering Menggunakan Produk The Body Shop ... 50
B. Analisis Kuantitatif ... 51
1. Hasil Uji Validitas ... 51
2. Hasil Uji Reliabilitas ... 53
3. Analisis Regresi Linier Berganda ... 55
4. Analisis Regresi Linier Sederhana ... 56
a. Regresi Pandangan Konsumen tentang Penerapan Program CSR Secara Parsial Pada Sikap ... 55
b. Regresi Sikap Pada CSR terhadap Minat Beli ... 59
C. Pembahasan ... 60
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 65
A. Kesimpulan ... 65
B. Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 70
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 47
Tabel 5.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia ... 48
Tabel 5.3 Identitas Responden Berdasarkan Pendapatan ... 49
Tabel 5.4 Identitas Responden Berdasarkan Seberapa Sering Menggunakan Produk The Body Shop ... 50
Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Tentang Program CSR ... 51
Tabel 5.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Tentang Sikap ... 52
Tabel 5.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Tentang Minat Beli ... 53
Tabel 5.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 54
Tabel 5.9 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 55
Tabel 5.10 Hasil Analisis Regresi Program Bring Back Our Bottle ... 56
Tabel 5.11 Hasil Analisis Regresi Program Stop Sex Trafficking of Children and Young People ... 57
Tabel 5.12 Hasil Analisis Regresi Program Bag for Life ... 58
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ... 73
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian ... 75
Lampiran 3 Printout Hasil Olah Data Penelitian ... 82
Lampiran 4 Output Validitas dan Reliabilitas ... 91
ABSTRAK
PENGARUH PANDANGAN KONSUMEN TENTANG PENERAPAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
THE BODY SHOP TERHADAP SIKAP KONSUMEN
Yohana Tifane Yovie A Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2011
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Pengaruh pandangan konsumen tentang penerapan program CSR The Body Shop secara simultan terhadap sikap konsumen; 2) Pengaruh pandangan konsumen tentang penerapan program CSR The Body Shop secara parsial terhadap sikap konsumen; 3) Pengaruh sikap tehadap CSR pada minat beli konsumen.
Penelitian ini merupakan studi kasus dengan populasinya adalah konsumen The Body Shop di Ambarrukmo Plaza dan Malioboro Mall dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 100 orang responden. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Uji Validitas menggunakan teknik Korelasi Pearson’s Product Moment dan Uji Reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linier Berganda, Analisis Regresi Linier Sederhana dan Uji t.
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF CONSUMER’S PERSPECTIVE ON THE BODY SHOP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PROGRAM
APPLICATION TOWARDS CONSUMER’S ATTITUDE
Yohana Tifane Yovie A Sanata Dharma University
Yogyakarta 2011
The objectives of this research were to know: 1) The simultaneous influence of consumer’s perspective on CSR The Body Shop program application towards consumer’s attitude; 2) The partial influence of consumer’s perspective on CSR The Body Shop program application towards consumer’s attitude; 3) The influence of consumer’s attitude towards CSR on purchase intention.
This research was a case study which population is the consumers of The Body Shop at Ambarrukmo Plaza and Malioboro Mall and the sample taken was as many as 100 respondents. The sampling technique applied was purposive sampling technique and data gathering technique was (using) questionnaire. Correlation technique Pearson’s Product Moment was used for Validity Test and Cronbach’s Alpha was used for Reliability Test. The techniques of data analysis used in this research were the Multiple Regression Analysis, Simple Linier Regression Analysis and t-test.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan persaingan di dunia bisnis menuntut perusahaan untuk terus mengikuti perkembangan tuntutan lingkungan. Perusahaan yang senantiasa meningkatkan daya saingnya dengan selalu berorientasi ke masa depan merupakan perusahaan yang sukses, bukan hanya dari segi intern: mampu menghasilkan laba dan mensejahterakan karyawannya, tetapi juga sukses dari segi ekstern: mampu memberdayakan dan memberikan kontribusi untuk masyarakat umum.
Berdasarkan survei The Millenium Pool on CSR di 23 negara, didapat hasil bahwa 40% responden ingin menghukum perusahaan yang dinilai tidak menerapkan CSR (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan). 50% responden menyatakan tidak akan membeli produk atau jasa perusahaan dan akan menyebarluaskan keburukkan perusahaan yang tidak menjalankan CSR (Impresario, Nomor IX 2006).
CSR pada dasarnya memiliki tujuan untuk menjalankan bisnis dengan lebih bermartabat, bahkan dengan konsekuensi akan mengurangi keuntungan atau laba. Pengusaha seharusnya menjalankan bisnis tidak semata untuk keuntungan atau laba saja melainkan lebih dari itu. Kesadaran untuk menjalankan bisnis bukan hanya sekedar untuk mencari keuntungan semata pada kenyataannya masih minim dimiliki oleh sebagian pelaku bisnis di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian harian Kompas pada tahun 2003, hanya 20 persen perusahaan besar di Indonesia yang melakukan CSR. Padahal, justru faktor kesinambungan tadi yang sangat menentukan masa depan sebuah usaha. Perusahaan yang mengabaikan kepedulian sosial tidak akan bertahan dalam menghadapi perkembangan-perkembangan yang terjadi di lingkungan karena banyaknya masalah yang harus dihadapi di lingkungan. Tetapi perusahaan yang bisa menyeimbangkan dunia usaha antara pelaku dan masyarakat sekitar relatif akan dapat berjalan dengan baik dan peluang untuk hidup dan berkompetisi dalam jangka panjang pun akan lebih terjamin.
terutama yang berbasis sumber daya alam berkewajiban untuk melaksanakan CSR.
Pada dasarnya perusahaan diarahkan untuk mendapatkan profit yang setinggi-tingginya melalui pemasaran produk-produk yang dihasilkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, ada kecenderungan perusahaan pada masa sekarang mulai berlomba-lomba melakukan CSR sebagai strategi pemasarannya. Melihat kenyataan tersebut, maka bagaimana sikap konsumen terhadap program CSR yang dijalankan oleh perusahaan? Pertanyaan tersebut lah yang mendorong untuk dilaksanakannya penelitian ini dengan harapan bisa memberikan jawaban dan kontribusi secara rill kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu, penelitian ini mengambil judul:
“Pengaruh Pandangan Konsumen tentang Penerapan Program Corporate
Social Responsibility (CSR) The Body Shop Terhadap Sikap Konsumen”
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pandangan konsumen tentang penerapan program-program CSR The Body Shop secara simultan berpengaruh terhadap sikap konsumen?
2. Apakah pandangan konsumen tentang penerapan program-program CSR The
Body Shop secara parsial berpengaruh terhadap sikap konsumen?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh pandangan konsumen tentang penerapan program-program CSR The Body Shop secara simultan terhadap sikap konsumen.
2. Untuk mengetahui pengaruh pandangan konsumen tentang penerapan program-program CSR The Body Shop secara parsial terhadap sikap konsumen.
3. Untuk mengetahui pengaruh sikap konsumen terhadap program-program CSR pada minat beli konsumen.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada perusahaan untuk mengetahui sikap konsumen terhadap penerapan program CSR. Selain itu penelitian ini juga diharapkan bisa membantu perusahaan dalam melihat manfaat dan hasil dari CSR yang selama ini telah dilakukan dan memberikan inspirasi dan masukan bagi perusahaan dalam melakukan program CSR di masa yang akan datang.
2. Bagi Masyarakat Umum
3. Bagi Universitas
Penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan dan informasi mengenai CSR, serta menjadi referensi untuk melakukan penelitian mengenai CSR. 4. Bagi Peneliti
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Corporate Social Responsibility ( Tanggung Jawab Sosial Perusahaan )
Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan ini dicetuskan oleh adanya kekhawatiran besar kemungkinan terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan, namun bahkan sampai pada kelangsungan hidup manusia dan keturunannya. Seiring dengan itu, beberapa tahun terkahir ini program CSR sedang menjadi trend. Banyak perusahaan yang mulai peduli dan sadar akan pentingnya tanggung jawab terhadap lingkungan agar usahanya dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang.
untung atau rugi ekonomis. Hal itu bisa terjadi dengan dua cara yaitu positif atau negatif. Secara positif, perusahaan bisa melakukan kegiatan yang tidak membawa keuntungan ekonomis dan semata-mata dilangsungkan demi kesejahteraan masyarakat atau salah satu kelompok di dalamnya. Secara negatif, perusahaan bisa menahan diri untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan tertentu, yang sebenarnya menguntungkan dari segi bisnis tetepi akan merugikan masyarakat atau sebagian masyarakat. Kegiatan-kegiatan itu bisa membawa keuntungan ekonomis, tetapi perusahaan mempunyai alasan untuk tidak melakukannya.
1. Definisi Corporate Social Responsibility
Definisi CSR belum ada yang dapat diterima secara universal oleh berbagai lembaga, oleh karena itu terdapat banyak sekali definisi CSR yang dikemukakan oleh banyak pakar, ahli, dan organisasi. Beberapa definisi CSR menurut organisasi adalah:
World Business Council for Sustainable Development memberi definisi CSR: Komitmen berkesinambungan dari kalangan bisnis untuk berperilaku etis dan memberi kontribusi bagi pembangunan ekonomi, seraya meningkatkan kualitas kehidupan karyawan dan keluarganya, serta komunitas lokal dan masyarakat luas pada umumnya.
International Finance Corporation mendefinisikan CSR sebagai:
CSR Asia mendefinisikan CSR:
Komitmen perusahaan untuk beroperasi secara berkelanjutan berdasarkan prinsip ekonomi, sosial dan lingkungan, seraya menyeimbangkan beragam kepentingan para stakeholders.
Selain itu, beberapa definisi CSR dari buku adalah:
Buku yang berjudul Corporate Social Responsibility: Making Good Business Sense (Holme & Watts, 2000), CSR didefinisikan sebagai:
Suatu komitmen yang berkelanjutan oleh para pembisnis untuk berperilaku etis dan memberi kontribusi pada pengembangan ekonomi, bahkan meningkatkan kualitas hidup bagi tenaga kerja dan keluarganya sebagaimana halnya pada komunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas.
Buku yang berjudul Pengantar Etika Bisnis (K.Bertens, 2007), Milton Friedman menyimpulkan bahwa:
Terdapat satu dan hanya satu tanggung jawab sosial untuk bisnis, yakni memanfaatkan sumber dayanya dan melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan yang bertujuan meningkatkan keuntungannya, selama hal itu sebatas aturan-aturan main, artinya melibatkan diri dalam kompetisi yang terbuka dan bebas tanpa penipuan atau kecurangan.
Pasal 15 UUPM yang mana didalam penjelasan tersebut dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan tanggung jawab sosial perusahaan adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat setempat.
Keanekaragaman pengertian CSR sebagian besar hanya terletak pada tata bahasanya saja dan bukannya pada terletak pada prinsip dasar CSR itu sendiri. Jika diperhatikan secara mendalam pengertian-pengertian CSR tersebut pada akhirnya bertemu pada satu pemahaman tentang kesuksesan aktivitas bisnis yang harus dibarengi dan didukung dengan peningkatan kehidupan masyarakat dan lingkungan. Sehingga CSR dapat diartikan sebagai bagian dari bisnis masa depan.
2. Tujuan Corporate Social Responsibility
Program CSR yang dijalankan semata-mata bukan tanpa adanya tujuan yang jelas. Adapun tujuan dilakukannya CSR di Indonesia adalah:
1) Sebagai sarana penyebarluasan informasi kepada masyarakat
Indonesia dan Internasional mengenai kinerja dan prestasi program CSR dan Pemberdayaan Masyarakat yang telah dilakukan korporasi di Indonesia.
2) Sebagai bagian dari upaya penanggulangan kemiskinan.
3) Sebagai ajang pertukaran informasi diantara pengambil kebijakan dalam menerapkan program CSR di masing-masing korporasi.
4) Sebagai ajang promosi dalam meningkatkan citra korporasi kepada masyarakat luas.
5) Meningkatkan jumlah korporasi yang belum melakukan program
CSR.
6) Meningkatkan pemahaman pejabat daerah mengenai program CSR.
3. Perkembangan Corporate Social Responsibility di Indonesia
21.51 miliar dollar dan tahun 2000 mencapai 203 miliar dollar atau sekitar 2.030 triliun rupiah (Saidi, 2004:64).
4. Model Pelaksanaan Corporate Social Responsibility
Terdapat empat pola atau model tanggung jawab sosial perusahaan (Saidi dan Abidin, 2004) dalam Bidimanta, et al. (2008:22) adalah sebagai berikut:
a. Melalui Keterlibatan Langsung
Program CSR dilakukan secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri berbagai kegiatan sosial ataupun meyerahkan bantuan-bantuan secara langsung kepada masyarakat. b. Melalui Yayasan ataupun Sosial
Terdapat sebuah yayasan atau organisasi sosial yang didirikan sendiri oleh perusahaan untuk mengelola berbagai kegiatan sosial yang dalam hal ini merupakan aplikasi dari kegiatan CSR.
c. Bermitra dengan Pihak Lain
d. Mendukung atau bergabung dalam suatu Konsorsium
Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu.
5. CSR dan Tujuan Perusahaan
Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh keuntungan dari bisnisnya. Telah ditunjukkan oleh banyak studi kasus, perusahaan memperoleh keuntungan bila keberadaan jangka panjangnya terjamin. Keberlangsungan perusahaan ini erat berkaitan dengan reputasi, yang diperoleh melalui hubungan baik dengan seluruh pemangku kepentingan.
Di era ini hampir mustahil perusahaan mencari profit dengan mengorbankan reputasinya. CSR menjadi pilihan menjaga keberlanjutan eksistensi perusahaan melalui reputasi yang baik. Jika perusahaan hanya mementingkan keuntungan finansial pada jangka pendek dan mengorbankan aspek-aspek sosial dan lingkungan sehingga yang terjadi adalah ketidakpedulian terhadap aspek sosial yang akan menuai protes masyarakat yang bisa mengganggu kelacaran dari operasional dari suatu organisasi atau perusahaan (semisal demonstrasi atau boikot). Maka dari sudut pandang ini, CSR tentu adalah investasi sangat berharga.
terbedakan; membangun ikatan konsumen yang kuat; meninggikan citra publik perusahaan dengan pejabat pemerintah dan pengambilan keputusan lain; menciptakan kemampuan maksud baik; mendorong semangat internal dan menggembleng karyawan, serta mendorong penjualan.
B. Sikap
1. Pengertian Sikap
Beberapa pengertian sikap : Menurut Engel (1994: 53)
Sikap adalah suatu evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang berespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan objek atau alternatif yang diberikan.
Menurut Kotler (2000: 200)
Sikap adalah evaluasi, perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu objek atau gagasan.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2004)
“An attitude is a learned predisposition to behave in a consistenly favorable or unfavorable way with respect to givenobject”.
Sikap merupakan suatu kecenderungan bertindak yang diperoleh hasil belajar dengan maksud yang konsisten, yang menunjukan rasa suka atau tidak suka terhadap suatu objek.
Sikap biasanya memberi penilaian (menerima atau menolak) terhadap produk/jasa, dan/atau perilaku tertentu. Jadi, sikap pelanggan bisa merupakan sikap positif atau negatif terhadap produk/jasa, dan/atau perilaku tertentu.
2. Komponen Sikap
Sikap menurut Assael (1995: 267-269) melibatkan tiga komponen yang saling berhubungan, yaitu :
1. Cognitive (thinking)
Komponen cognitive berisi kesadaran dan pengetahuan seseorang terhadap objek atau fenomena. Komponen cognitive berisi kepercayaan seseorang mengenai objek sikap.
2. Affektive (felling)
3. Conative (action)
Komponen ini menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang yang berkaitan dengan objek yang dihadapinya. Asumsi dasar adalah bahwa kepercayaan dan perasaan mempengaruhi perilaku. Respon conative ini mengacu pada perilaku pembelian yang berupa niat untuk membeli.
Menurut James F. Engel (1994: 338) memahami tingkat kepercayaan yang dihubungkan dengan sikap adalah penting karena :
a. Dengan mempengaruhi kekuatan yang dihubungkan diantara sikap dan perilaku, sikap yang dipegang dengan penuh kepercayaan biasanya akan jauh lebih diandalkan untuk membimbing perilaku.
b. Kepercayaan dapat mempengaruhi sikap tehadap perubahan. Sikap menjadi lebih efisien terhadap perubahan bila dipegang dengan kepercayaan yang lebih besar.
C. Minat Beli
Terdapat beberapa pengertian minat beli, diantaranya adalah sebagai berikut: Menurut (Assael, 2001)
Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian.
Menurut Kinnear dan Taylor (1995: 306)
Suatu produk dikatakan telah dikonsumsi oleh konsumen apabila produk tersebut telah diputuskan oleh konsumen untuk dibeli. Keputusan untuk membeli dipengaruhi oleh nilai produk yang dievaluasi. Bila manfaat yang dirasakan lebih besar dibanding pengorbanan untuk mendapatkannya, maka dorongan untuk membelinya semakin tinggi. Sebaliknya bila manfaatnya lebih kecil dibanding pengorbanannya maka biasanya pembeli akan menolak untuk membeli dan umumnya beralih mengevaluasi produk lain yang sejenis. Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungannya.
Rangsangan tersebut kemudian diproses dalam diri sesuai dengan karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan pembelian. Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk memproses rangsangan tersebut sangat komplek, dan salah satunya adalah motivasi konsumen untuk membeli.
Menurut Ferdinand (2002, p. 129), minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut:
a) Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.
c) Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku
seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat digangti jika terjadi sesuatu dengan produk prefrensinya.
d) Minta eksploratif, minan ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.
Penelitian Assael (1989) dalam Cobb-Walgren (1995) mengatakan bahwa minat beli yang diakibatkan daya tarik produk atau jasa yang ditawarkan merupakan suatu mental dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian suatu produk terhadap merek tertentu.
D. Hasil Penelitian Terdahulu
Dari penelitian-penelitian terdahulu sudah ada yang membahas tentang pengaruh program Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap sikap konsumen, diantaranya adalah:
1. Joni, 2009. Pengaruh Program Corporate Social Responsibility pada Sikap Konsumen terhadap Aqua.
yang diselenggarakan oleh Aqua adalah tanggung jawab pribadi dan sosial. 3) Sikap terhadap CSR berpengaruh positif pada kepuasan konsumen. 4) Sikap terhadap CSR berpengaruh positif pada minat beli konsumen
2. Lorencia Meriska, 2008. Analisis Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Sikap Konsumen dan Dampaknya pada Loyalitas Merek The Body Shop.
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh program CSR terhadap sikap konsumen, serta dampaknya pada loyalitas merek The Body Shop.
Hasil penelitian menemukan bahwa program CSR mempunyai pengaruh terhadap loyalitas merek baik secara langsung maupun tidak langsung melalui sikap. Oleh karena itu, The Body Shop diharapkan untuk terus mempertahankan citra ramah lingkungannya melalui program CSR mereka dan meningkatkan komunikasi publiknya, sehingga upaya menyampaikan gagasan untuk mengubah sikap konsumen berhasil.
3. Mira Bella BR Tarigan, 2009. Pengaruh Iklan Aqua Versi “1 Dari Kita 10 Untuk Semua” terhadap Minat Beli Konsumen.
tersebut. Periklanan yang dilakukan mengusung tema tentang program CSR dari perusahaan tersebut. Maka dilakukan penelitian tentang pengaruh iklan Aqua versi “1 dari kita 10 untuk mereka” serta produk yang berlabel khusus terhadap minat beli konsumen. Obyek yang diteliti adalah iklan Aqua versi “1 dari kita 10 untuk mereka” . Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa persepsi produk dan kepercayaan konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen akan produk Aqua yang berlabel khusus, sedangkan variabel lainnya sperti persepsi iklan, model iklan dan label kemasan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli akan produk Aqua yang berlabel khusus.
E. Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu pernyataan atau dugaan sementara yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian. Pada penelitian ini, hipotesisnya adalah:
H1: Pandangan konsumen tentang penerapan program-program CSR The Body Shop secara simultan berpengaruh terhadap sikap konsumen
H2: Pandangan konsumen tentang penerapan program-program CSR The Body Shop secara parsial berpengaruh terhadap sikap konsumen
H3: Sikap terhadap program-program CSR The Body Shop berpengaruh pada
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Menurut Umar (dalam
Wicaksosno, 2005 : 30), studi kasus merupakan penelitian yang rinci mengenai
suatu objek tertentu selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan
menyeluruh termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya. Penelitian ini hanya
dilakukan pada objek tertentu dan kesimpulan yang diambil hanya berlaku pada
objek yang diteliti.
Dilihat dari data yang digunakan, maka penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif. Penelitian ini akan mengkaji bagaimana pengaruh program
CSR yang dijalankan oleh perusahaan terhadap sikap konsumen.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek yang dimaksud adalah orang-orang yang dijadikan responden
yang akan ditanyai untuk memperoleh informasi. Subjek penelitian ini adalah
orang yang memiliki pengetahuan dan memakai produk The Body Shop di
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah variabel yang diteliti atau sesuatu yang bisa
diukur. Objek dari penelitian ini adalah :
a. Program-program CSR The Body Shop
b. Sikap konsumen
c. Minat beli konsumen
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan oleh peneliti di toko The Body Shop di Yogyakarta
yaitu di Mall Malioboro dan Ambarukmo Plaza pada bulan Mei sampai Juni
2011.
D. Variabel Penelitian
1. Program Corporate Social Responsibility (CSR) The Body Shop
- Program Bring Back Our Bottle
Untuk setiap 5 stempel atau 25 botol yang dikembalikan oleh pelanggan,
The Body Shop menyediakan suvenir menarik berupa Bag For Life
sebagai penghargaan atas partisipasi dan dukungan yang diberikan.
Botol-botol bekas yang terkumpul akan diserahkan kepada Yayasan Buddha
Tzu Chi Indonesia. Botol yang telah dipilah kemudian akan dijual ke
pabrik pengolahan plastik daur ulang. Hasil penjualan botol bekas oleh
kegiatan sosial, antara lain dana bantuan bagi kaum miskin, pertolongan
bencana, perlindungan kesehatan, dan berbagai misi budaya dan
pendidikan (www.tzuchi.or.id). Motto gerakan ini adalah "Mengubah
Sampah menjadi Emas, Emas menjadi Cinta Kasih”. Melalui program ini
The Body Shop Indonesia dapat mengurangi sampah yang dibuang ke
TPA dan pelanggan pun berkesempatan untuk mendukung tujuan-tujuan
mulia ini.
- Stop Sex Trafficking of Children and Young People
Mulai tahun 2009, The Body Shop mencanangkan kampanye Stop Sex
Trafficking of Children and Young People di seluruh dunia. Kampanye
ini bertujuan untuk menginspirasikan perubahan jangka panjang dan
menciptakan dunia yang mengambil tindakan nyata dalam melawan
perdagangan seks anak. The Body Shop menggunakan dana yang
terkumpul untuk membiayai program-program pencegahan,
meningkatkan kewaspadaan di lingkungan yang rentan di mana anak dan
remaja bisa menjadi sasaran empuk, dan memberikan bantuan dengan
segera kepada mereka yang telah menjadi korban. Sebagai bentuk
dukungan, konsumen The Body Shop dapat membeli New! Soft Hands
Kind Heart Hand Cream 75 mldi seluruh toko The Body Shop.
Keuntungan dari penjualan produk ini akan didonasikan kepada ECPAT
untuk memerangi perdagangan seks anak dan remaja di Indonesia.
- Bag for Life
The Body Shop menjual tas berbahan katun yang dapat digunakan untuk
berbelanja dan berfungsi untuk menggantikan kantong plastik yang tidak
dapat didaur ulang dan mencemari lingkungan kita. Hasil penjualan Bag
for Life telah didonasikan kepada yayasan Children on The Edge, sebuah
lembaga non profit yang menyediakan tempat bermain bagi anak di
daerah bekas konflik seperti Nangroe Aceh Darussalam dan Timor Timur.
2. Sikap Konsumen
Sikap adalah penilaian atau evaluasi berupa tanggapan positif atau negatif dari
konsumen terhadap suatu produk atau jasa. Menurut Assael (1995: 267-269)
melibatkan tiga komponen yang saling berhubungan, yaitu cognitive,
affective, conative. Indikator untuk mengukur sikap adalah:
a. Kepercayaan (cognitive)
Adalah sikap percaya yang dimiliki oleh konsumen berdasarkan atas
pengetahuan yang dimilikinya terhadap program-program CSR yang
dilaksanakan The Body Shop.
b. Kesukaan (affective)
Adalah sikap menyukai yang dimiliki oleh konsumen terhadap
program-program CSR yang dilaksanakan The Body Shop.
c. Mendukung (conative)
Adalah sikap yang dimiliki oleh konsumen yang didasarkan atas perasaan
3. Minat Beli Konsumen
Minat beli sangat dipengaruhi oleh perilaku konsumen itu sendiri.
Minat beli konsumen adalah sejumlah tindakan-tindakan nyata individu
(konsumen) yang dipengaruhi oleh faktor kejiwaan (psikologis) dan faktor
luar lainnya (eksternal) yang mengarahkan mereka untuk memilih dan
mempergunakan barang-barang yang diinginkan.
Adapun indikator untuk mengukur variabel ini (Schiffman dan Kanuk,
1997) adalah :
a. Akan merekomendasikan secara positif produk The Body Shop kepada
keluarga dan teman
b. Akan membeli produk The Body Shop
c. Akan membeli secara terus menerus produk The Body Shop untuk masa
yang akan datang
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Widayat dan Amirullah (2002:52), Populasi adalah
keseluruhan dari kumpulan elemen yang memiliki sejumlah karakteristik
umum, yang terdiri dari bidang-bidang untuk diteliti. Dengan demikian
populasi merupakan seluruh kumpulan elemen yang dapat digunakan untuk
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh konsumen
produk The Body Shop yang terletak di Ambarrukmo Plaza dan Malioboro
Mall.
2. Sampel
Menurut Widayat dan Amirullah (2002:52), sampel adalah bagian
yang akan diteliti atau suatu kelompok dari populasi yang dipilih dalam
penelitian. Dalam penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 100
responden.
3. Teknik Sampling
Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yang
merupakan salah satu metode dari non probability sampling. Menurut
Sugiyono (2003:61), adalah pemilihan sampel atas dasar kesesuaian antara
karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan tertentu. Purposive sampling
dilakukan dengan pengambilan sampel yang dipilih berdasarkan penilaian
atau pandangan dari peneliti berdasarkan tujuan dan maksud penelitian.
Dalam teknik ini sampel dipilih berdasarkan tujuan dan maksud
penelitian. Sampel dipilih menurut pertimbangan-pertimbangan tertentu dari
peneliti. Dimana pertimbangan di dalam memilih sampel berdasarkan pada :
a. Konsumen tahu tentang produk The Body Shop.
b. Konsumen memiliki pemahaman tentang program CSR.
F. Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh dari responden yang meliputi tanggapan
konsumen mengenai program CSR The Body Shop, yang berupa sikap
konsumen yang tercermin pada minat beli konsumen.
2. Data Sekunder
Menurut Umar (2003:100), data sekunder merupakan data primer yang telah
diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau
oleh pihak lainnya. Dalam penelitian ini data sekunder bersumber dari studi
kepustakaan yang berupa laporan bisnis, artikel majalah, berita surat kabar
ataupun internet yang menunjang informasi berkaitan dengan penelitian.
G. Metode Pengumpulan Data
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan metode survei, yang
tujuannya untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak
mendalam lewat sampel yang digunakan.
Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui:
1. Kuesioner
Yaitu pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan
a. Kuesioner I berisi tentang pertanyaan mengenai data pribadi responden.
b. Kuesioner II berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan
dimensi sikap konsumen terhadap program CSR yang dilakukan oleh The
Body Shop.
2. Studi Pustaka
Dalam studi pustaka, data diperoleh melalui hasil publikasi yang
berupa jurnal penelitian, laporan bisnis, artikel majalah, berita surat kabar,
serta informasi-informasi dari internet yang berhubungan dengan masalah
yang diteliti.
H. Teknik Pengukuran Data
Untuk analisis variabel-variabel di atas dilakukan dengan penyebaran
kuesioner berdasarkan Skala Likert (Rangkuti 1994:66). Skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang kejadian atau gejala sosial. Skala Likert digunakan untuk menjawab
pertanyaan atau pernyataan yang ada dalam kuesioner yang mempunyai
( )
{
∑
−∑
∑
}
{
∑ ∑
∑
−( )
∑
}
− = 2 2 2 2 y y N x x N y x xy N rxySkala Likert didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau
tidak setuju dengan pernyatan pada skala 5 titik dengan susunan sebagai berikut
(Sekaran, 2006: 31-32):
Keterangan Skor
Sangat Tidak Setuju STS 1
Tidak Setuju TS 2
Netral N 3
Setuju S 4
Sangat Setuju SS 5
I. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana skor/ nilai/ ukuran yang diperoleh
benar-benar menyatakan hasil pengukuran/ pengamatan yang ingin diukur
(Agung, 1990). Uji validitas ini digunakan untuk mengukur sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur (kuesioner) dalam melakukan fungsi
ukurnya. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor yang diperoleh
dari masing-masing item dengan skor total, dengan menggunakan rumus
Keterangan :
rxy : Koefesiensi korelasi setiap pertanyaan/item
x : Skor/nilai dari setiap pertanyaan /item
y : Skor total dari setiap pertanyaan/item
N : Banyaknya sample atau responden
Kuesioner dinyatakan valid apabila nilai korelasinya positif dan rhitung > rtabel
dalam taraf signifikan 5%.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Singarimbun, 1989).
Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan
hasil pengukuran relatif konsisten dari waktu ke waktu.
Uji reliabilitas digunakan untuk memenuhi keandalan kuesioner. Uji
ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran terhadap hal
yang sama untuk dua kali atau lebih dengan alat pengukur yang sama.
Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,
maka berapa kali pun diambil tetap akan sama.
Dalam menghitung reliabilitas, peneliti menggunakan rumus
Rumus Cronbach’s Alpha :
Keterangan :
r 11 : Reliabilitas instrumen
k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ : Jumlah varian butir
σ2t : Varian total
Menurut Sekaran (dalam Priyatno, 2008 : 26), reliabilitas kurang dari
0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah
baik.
J. Teknik Analisis Data
1. Analisis Regresi Berganda
Pada penelitian ini ingin diketahui apakah pandangan konsumen tentang
penerapan program-program CSR The Body Shop secara simultan
berpengaruh terhadap sikap konsumen. Untuk mengetahui hal ini dapat
dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda. Regresi linier
berganda ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas
(program Bring Back Our Bottle, Stop Sex Trafficking of Children and Young
konsumen), adapun rumusannya menggunakan koefisien standar
(standardized coefficients) sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
Dimana :
Y : Sikap terhadap CSR
a : Konstanta
b1 : Koefisien regresi X1 terhadap Y
b2 : Koefisien regresi X2 terhadap Y
b3 : Koefisien regresi X3 terhadap Y
X1 : Variabel bebas (Bring Back Our Bottle)
X2 : Variabel bebas (Stop Sex Trafficking of Children
and Young People
X3 : Variabel bebas (Bag for Life)
Uji signifikan analisis regresi berganda
Langkah-langkah uji F adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan hipotesa
Ho : β1 = β2 = β3 = 0, berarti secara bersama-sama tidak ada pengaruh
Ha : β1 ≠ β2≠ β3 ≠ 0, berarti secara bersama-sama ada pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat.
2. Menentukan taraf nyata/ level of significance = α
Taraf nyata / derajad keyakinan yang digunakan sebesar α = 1%, 5%,
10%. Derajat bebas (df) dalam distribusi F ada dua, yaitu :
df numerator = dfn = df1 = k – 1
df denumerator = dfd = df2 = n – k
Dimana:
df = degree of freedom/ derajad kebebasan
n = Jumlah sampel
k = banyaknya koefisien regresi
3. Menentukan daerah keputusan, yaitu daerah dimana hipotesa nol diterima
atau tidak
Ho diterima apabila F hitung ≤ F tabel, artinya semua variabel bebas
secara bersama-sama bukan merupakan variabel penjelas yang signifikan
terhadap variabel terikat.
Ho ditolak apabila F hitung > F tabel, artinya semua variabel bebas secara
bersama-sama merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel
4. Mengambil keputusan
H0 diterima.
Keadaan ini menunjukan bahwa pandangan konsumen tentang penerapan
program Bring Back Our Bottle, Stop Sex Trafficking of Children and
Young People, dan Bag for Life secara simultan tidak berpengaruh
terhadap sikap konsumen.
H0 ditolak
Keadaan ini menunjukan bahwa pandangan konsumen tentang penerapan
program Bring Back Our Bottle, Stop Sex Trafficking of Children and
Young People, dan Bag for Life secara simultan berpengaruh terhadap
sikap konsumen.
2. Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang kedua
dan ketiga, yaitu :
1. Apakah pandangan konsumen tentang penerapan program-program CSR
The Body Shop secara parsial berpengaruh terhadap sikap konsumen?
( )
(
)
(
)(
)
(
)
∑
∑
∑
∑
∑
∑
− − = 2 2 2 X X n XY X X Ya
(
)( )
(
)
∑
∑
∑
∑
∑
− − = 2 2 X X n Y X XY n bPersamaan regresi Linier Sederhana
Y = a + bX + e
Dimana:
a = Konstanta
b = Kemiringan garis regresi
Y = Variabel dependen
X = Variabel Independen
e = Simpangan Baku Estimasi (Error)
Untuk menghitung nilai a dan b dipakai rumus sebagai berikut :
Keterangan :
a. Untuk rumusan masalah ke dua:
Y = Sikap konsumen
a = Nilai konstanta
b = Koefisien regresi program CSR terhadap sikap
X = Program CSR
b. Untuk rumusan masalah ke tiga:
Y = Minat Beli Konsumen
a = Nilai konstanta
b = Koefisien regresi sikap terhadap CSR
Untuk mengetahui adanya signifikansi variabel CSR terhadap sikap
dan sikap terhadap CSR pada minat beli konsumen digunakan uji t (test)
dengan rumus sebagai berikut:
t-hitung =
2
1
2
r
n
r
−
−
Keterangan :
t : Nilai Hitung
r : Koefisien Korelasi
n : Jumlah Sampel
Dengan menggunakan analisis ini maka pengambilan keputusan
didasarkan pada :
Nilai thitung ≥ ttabel pada α 0,05 atau t-hitung pada p- value ≤ 0,05 maka H0
ditolak dan Ha diterima.
Nilai thitung < ttabel pada α 0,05 atau t-hitung pada p-value > 0,05 maka H0
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
Anita Roddick memulai The Body Shop pada tanggal 26 Maret 1976 semata – mata untuk menciptakan mata pencaharian untuk dirinya dan kedua putrinya, disaat Gordon Roddick suaminya melakukan perjalanan keliling Amerika. Ia sama sekali tidak terlatih dan tidak punya pengalaman dan trik bisnis, yang ia miliki hanyalah nasihat dari Gordon untuk melakukan penjualan sebanyak £300 selama seminggu. Anita melihat kewiraswastaan sebagai suatu kelangsungan hidup, dan percaya bahwa hal tersebut membutuhkan pemikiran yang kreatif. Menjalankan tokonya yang pertama telah mengajarkan bahwa bisnis bukanlah tentang ilmu finansial tapi juga tentang perdagangan: membeli dan menjual dan tentang menciptakan sebuah produk atau layanan yang bagus sehingga orang – orang mau membayar untuk mendapatkannya. Selama lebih dari 30 tahun The Body Shop merupakan sebuah bisnis multi lokal dengan lebih dari 2,200 toko di 55 pasaran yang berbeda. Dan Anita selalu mengklaim bahwa dia tidak tahu bagaimana caranya dia bisa sampai ke tahap tersebut.
B. Perkembangan The Body Shop
Pada tahun 1985, di tahun pertamanya sebagai perusahaan publik, The Body Shop mensponsori poster untuk Greenpeace. Setahun kemudian, menciptakan sebuah Departemen yang menangani Proyek Lingkungan Hidup, saat itu kampanye besar The Body Shop adalah "Save the Whale" bersama Greenpeace, pada tahun 1986. Produk Community Trade The Body Shop yang pertama, sebuah Footsie Roller, diproduksi tahun 1986 oleh seorang pemasok di selatan India.
Di tahun 1990, setelah satu tahun peluncurannya di Amerika Serikat, terdapat 2,500 aplikasi untuk membuka franchise, dengan permintaan produk The Body Shop yang terus menerus, melihat perkembangannya di 39 negara hanya dalam waktu 14 tahun setelah toko pertama dibuka.
Pada tahun 1990 The Body Shop Foundation didirikan, sebuah badan amal yang mencari dana untuk kelompok perlindungan Hak – hak asasi manusia dan Lingkungan hidup.
Proposal The Big Issue untuk membantu para tuna wisma, yang dimulai sebagai proyek dari The Body Shop Foundation, diluncurkan pada tahun 1991. Dan di tahun 1998 kesuksesan dari The Body Shop Foundation terlihat saat peluncuran The Big Issue stateside, di Los Angeles.
karena melakukan protes terhadap perusahaan minyak Shell dan eksploitasi tanah air mereka oleh kediktatoran pemimpin Nigeria.
The Body Shop At Home, bagian penjualan langsung, diluncurkan di Inggris pada tahun 1994, di Kanada pada tahun 1995, di Australia pada tahun 1997, dan di Amerika Serikat pada tahun 2001. Sampai saat ini sudah berjalan di 48 negara bagian di Amerika Serikat dan terus berkembang.
The Body Shop melanjutkan untuk meningkatkan praktek ramah lingkungannya. Di tahun 2001, The Body Shop di wilayah Inggris dan kantor pusat pelayanan di Watersmead, mengubah ke sistem Ecotricity, yang memberikan mereka energi dari sumber yang bisa diperbaharui. Sebagai tambahannya, beberapa toko The Body Shop saat ini berganti ke sistem listrik yang ramah lingkungan.
Kesuksesan kampanye termasuk kampanye melawan uji coba pada binatang. Kampanye tersebut mengarah ke larangan uji coba produk dan bahan kosmetik ke binatang di seluruh Inggris pada bulan November 1998, dan mengarah kepada petisi yang terbesar (4 juta tanda tangan) yang dikirimkan ke Komisi Eropa pada tahun 1996.
Di tahun 1997, The Body Shop menjadi perusahaan kosmetik internasional pertama yang menandatangani the Humane Cosmetics Standard, yang didukung oleh kelompok perlindungan binatang internasional.
Sustainability, dan berada di urutan tertinggi pada tinjauan laporan International Corporate Environmental.
Di tahun 1997, The Body Shop merayakan ulang tahunnya yang ke 21 dengan meluncurkan desain toko terbaru, yang memenangkan penghargaan bergengsi Retail Week Store Design of the Year.
Untuk merayakan ulang tahun ke 50 dari Universal Declaration of Human Rights pada tahun 1998, The Body Shop meluncurkan sebuah kampanye internasional bekerja sama dengan Amnesty International untuk menyoroti kejadian buruk yang menimpa pembela hak – hak asasi manusia di seluruh dunia, mendorong para pelanggan untuk memberi dukungan melalui 'Make Your Mark' atas hak – hak asasi manusia. Kampanye ini berjalan dengan sukses dan berhasil mendapatkan dukungan dari 3 juta orang.
2001 menjadi tahun pertama peluncuran The Body Shop customer reward program di Amerika Serikat. Hal ini menjadi sangat populer, saat ini menjadi kunci utama pemasaran global, dikenal sebagai program Love Your Body (di Indonesia dikenal sebagai The Body Shop People Membership Program) dengan memberikan penghargaan kepada pelanggan potongan 10% dari semua pembelian, hadiah gratis dan sebuah hadiah ulang tahun, serta keuntungan – keuntungan lain yang hanya bisa didapatkan oleh anggota.
Shop di Afrika Selatan, New Clicks memiliki komitmen yang kuat terhadap tanggung jawab sosial perusahaan melalui New Clicks Foundation.
Selama tahun 2002, The Body Shop menjalankan sebuah kampanye global bersama Greenpeace International untuk mempromosikan energi yang bisa diperbaharui, yang puncaknya terjadi pada presentasi dari lebih 6 juta tandatangan pelanggan di the World Summit for Sustainable Development di Johannesburg.
Selama tahun 2003 The Body Shop meluncurkan sebuah kampanye untuk meningkatkan kesadaran dan mencari dana untuk mereka yang terkena dampak kekerasan dalam rumah tangga. Kampanye Stop Violence In The Home dibangun selama hampir satu dekade mengkampanyekan permasalahan ini di berbagai pasar, termasuk Kanada, Amerika Serikat dan Malaysia Barat. Kampanye ini bertujuan untuk menyoroti permasalahan tersebut, mencari dana untuk mendukung kelompok yang menolong korban – korban kekerasan, dan memastikan bahwa para pelanggan dan para karyawan disediakan informasi yang cukup tentang sumber nasihat dan bantuan.
Pada tahun 2005 The Body Shop bergabung dengan The Campaign for Safe Cosmetics dan diberi pujian oleh Greenpeace dan Breastcancer Fund karena tanggungjawabnya terhadap kebijakan kimiawinya.
Di tahun 2005 The Body Shop mendapatkan penghargaan atas keberhasilannya mencapai standar yang lebih tinggi pada bidang kesejahteraan binatang di kategori kosmetik pada penghargaan tahunan The Royal Society of Prevention of Cruelty to Animals di Inggris. Sebuah juri panel independen memilih The Body Shop sebagai pemenangnya karena kebijakannya tentang perlawanan terhadap uji coba binatang.
The Body Shop membuka cabangnya di Yordania dan Russia pada tahun 2005, jumlah toko di seluruh dunia menjadi 2,045.
Pada tanggal 27 Maret 2006 The Body Shop berulang tahun ke 30. Pada tahun 2006 The Body Shop memenangkan penghargaan PETA's Proggy (progress) karena komitmen yang loyal terhadap pencegahan uji coba terhadap binatang.
Pada tahun 2006, sebagai bagian dari kelanjutan Stop Violence in the Home, The Body Shop menciptakan kerjasama dengan United Nations Secretary – General’s Study on Violence Against Children, untuk melakukan penelitian tentang pengaruh kekerasan dalam rumah tangga pada anak – anak.
secara independen dalam L'Oréal Group dan dijalankan oleh tim manajemen The Body Shop yang melapor langsung kepada CEO L'Oréal, Jean-Paul Agon.
Pada tanggal 10 September 2007, penemu dan inspirasi The Body Shop, Dame Anita Roddick, secara menyedihkan meninggal dunia pada usia 64. Warisan dan inspirasi beliau terus berjalan di The Body Shop.
Pada tahun 2007 The Body Shop menggabungkan kekuatan dengan MTV dan bersama meluncurkan kampanye HIV/AIDS yang ditujukan untuk mengumpulkan dana dan meningkatkan kesadaran terhadap isu HIV/AIDS di kalangan anak-anak muda, melalui Spray to Change Attitudes.
Pada Januari 2008 Sophie Gasperment bergabung bersama The Body Shop, menjabat sebagai Chief Executive sejak Juni 2008. Pada bulan Agustus 2008 diluncurkan tampilan brand baru dari The Body Shop.
Berikut adalah logo dari The Body Shop:
Gambar 4.1
C. Visi dan Misi The Body Shop
1. Visi
The Body Shop menjadi yang terbaik, menjadi perusahaan yang menyenangkan – dan perusahaan yang mengubah bagaimana suatu bisnis dijalankan.
2. Misi
Menggunakan took-toko dan rangkaian produk untuk membantu mengkomunikasian permasalahan hak asasi manusia dan lingkungan.
D. Jenis Produk The Body Shop
Adapun jenis-jenis produk yang dijual oleh The Body Shop adalah: 1. Skin Care
2. Bath & Body 3. Hair
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disajikan deskripsi tentang identitas responden dan analisis
kuantitatif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin, umur,
pendapatan rata-rata perbulan dan informasi responden tentang seberapa sering
menggunakan produk The Body Shop dan jenis produk apa yang digunakan. Analisis
kuantiatif terdiri dari uji instrumen (Validitas dan Reliabilitas instrumen), Regresi
Linier Berganda, Regresi Linier Sederhana, dan Uji-t. Penelitian ini ingin mengetahui
bagaimana “Pengaruh Pandangan Konsumen tentang Penerapan Program Corporate
Sosial Responsibility The Body Shop terhadap Sikap Konsumen”. Pengolahan data
dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak (software) SPSS (Statistical
Product and Service Solution) 14.0 for Windows (Evaluation Version) dan Microsoft
Office Excel 2007.
Uji validitas instrumen dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien
kerelasi product moment (Pearson) antara skor item-total terhadap nilai rtabel.
Sementara uji reliabilitas instrumen menggunakan teknik Cronbach’s Alpha yang
menguji konsistensi internal instrumen variabel.
Penelitian ini dilakukan di dua tempat, yaitu di Ambarrukmo Plaza dan
2
1 Ne
N n
+
= 98,113
) 05 , 0 ( 130 1
130
2 =
+ =
n
kuesioner disebar di Malioboro Mall, sehingga total kuesioner yang disebar adalah
sejumlah 130 kuesioner.
Pada pelaksanaannya, sampel yang diambil adalah sejumlah 100. Hal ini
didasarkan oleh pendapat slovin yang menyatakan :
Dari hasil diatas, maka dibulatkan menjadi 100 sampel. 50 sampel diambil
dari konsumen The Body Shop Ambarrukmo Plaza dan 50 sampel diambil dari
konsumen The Body Shop Malioboro Mall. Pengambilan 100 sampel dari 130
kuesioner yang ada juga dikarenakan adanya kuesioner yang tidak diisi secara
A.Identitas Responden
Data identitas responden diperoleh melalui perhitungan statistik deskriptif,
yaitu sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin Responden
Identitas responden berdasarkan jenis kelamin dapat ditunjukkan pada
tabel berikut :
Tabel 5.1
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Pria 32 32%
Wanita 68 68%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer Diolah, 2011.
Berdasarkan Tabel 5.1 di atas dapat dilihat bahwa responden berjenis
kelamin pria yaitu sebanyak 32 orang atau sebesar 32% dan responden
berjenis kelamin wanita sebanyak 68 orang atau sebesar 68%.
2. Usia Responden
Dalam penelitian ini usia responden dikelompokkan menjadi lima
kelompok usia, seperti yang tercantum pada Tabel 5.2 berikut ini :
Tabel 5.2
Identitas Responden Berdasarkan Usia
Umur Jumlah Persentase
< 17 2 2%
18 – 21 15 15%
22 – 25 28 28%
26 – 29 31 31%
> 30 24 24%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer Diolah, 2011.
Berdasarkan Tabel 5.2 di atas dapat dilihat bahwa responden
didominasi oleh kelompok umur 26 tahun - 29 tahun, yaitu 31 responden,
yang disusul oleh kelompok umur 22 tahun - 25 tahun, yaitu 28 responden,
kemudian disusul oleh kelompok umur lebih dari 30 tahun , yaitu sebesar 24
responden, lalu disusul dengan kelompok umur 18 tahun – 21 tahun, yaitu 15
responden dan kelompok umur kurang dari 17 tahun, yaitu sebesar 2
3. Pendapatan Rata-rata Perbulan Responden
Berdasarkan besarnya pendapatan rata-rata perbulan responden dapat
dikelompokkan menjadi empat kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel
5.3 berikut ini :
Tabel 5.3
Identitas Responden Berdasarkan Pendapatan Rata-rata Perbulan Responden
Uang Saku Rata-Rata Perbulan Jumlah Persentase
Kurang dari Rp. 1.000.000,- 1 1%
Rp. 1.000.000,- - Rp. 3.000.000,- 25 25%
Rp. 3.000.001,- - Rp. 5.000.000,- 39 39%
Lebih dari Rp. 5.000,000,- 35 35%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer Diolah, 2011.
Berdasarkan Tabel 5.3 di atas dapat dilihat bahwa responden
didominasi oleh kelompok pendapatan rata-rata perbulan sebesar
Rp.3.000.001,- - Rp.5.000.000,- yaitu 39 (39%) responden, yang disusul oleh
kelompok pendapatan rata-rata perbulan lebih dari Rp.5.000.000,- yaitu 35
(35%) responden, kemudian disusul oleh kelompok pendapatan rata-rata
perbulan sebesar Rp.1.000.000,- - Rp.3.000.000,- yaitu 25 (25%) responden
4. Informasi Tentang Seberapa Sering Menggunakan Produk The Body
Shop
Berdasarkan seberapa sering menggunakan produk The Body Shop,
responden dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, seperti yang
tercantum pada Tabel 5.4 berikut ini:
Tabel 5.4
Identitas Responden Berdasarkan Seberapa Sering Menggunakan Produk The Body Shop
Seberapa Sering Jumlah Persentase
Setiap hari 62 61%
Jarang 22 25%
Untuk acara khusus saja 7 4%
Untuk acara di luar rumah saja 9 5%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer Diolah, 2011.
Berdasarkan Tabel 5.4 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan,
seberapa sering menggunakan produk The Body Shop, responden didominasi
oleh kelompok yang menggunakan produk The Body Shop setiap hari, yaitu
62 (62%) responden, disusul kelompok yang jarang mengunakan produk The
Body Shop, yaitu 22 (22%) responden, kemudian kelompok yang
menggunakan produk The Body Shop untuk acara di luar rumah saja
sebanyak 9 (9%) responden, dan kelompok yang menggunakan produk The
B. Analisis Kuantitatif
1. Hasil Uji Validitas
Pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan dengan rumus
Product Moment (Pearson) antara masing-masing item yang mengukur suatu
skala dengan skor total skala tersebut. Kriteria yang digunakan adalah bila
nilai koefisien korelasi item total lebih besar dari nilai r tabel, maka item yang
bersangkutan dapat dinyatakan valid atau apabila nilai probabilitas korelasi
lebih kecil dari taraf signifikan (α) sebesar 0.05. (Singarimbun dan Effendi,
1995 : 123).
Untuk responden yang berjumlah 100, dapat diperoleh derajat bebas
(df) sebesar N – 2 (100 – 2 = 98). Untuk df = 98 dan nilai alpha 5% (satu sisi),
diperoleh nilai r tabel sebesar 0,197. Nilai r tabel ini selanjutnya digunakan
untuk kriteria validitas item-item kuesioner. Untuk dapat dinyatakan valid,
koefisien korelasi item total harus lebih besar dari 0,197.
Tabel 5.5
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Tentang Program CSR
Variabel Item Pertanyaan r item-total r tabel Status
Program Bring Back Our
Bottle
1 0,911 0,197 Valid
2 0,873 0,197 Valid
3 0,810 0,197 Valid
4 0,890 0,197 Valid
5 0,824 0,197 Valid
6 0,853 0,197 Valid
7 0,900 0,197 Valid
Program Stop Sex Trafficking for Children and Young People
1 0,767 0,197 Valid
2 0,730 0,197 Valid
3 0,882 0,197 Valid
4 0,894 0,197 Valid
5 0,854 0,197 Valid
6 0,898 0,197 Valid
7 0,874 0,197 Valid
8 0,828 0,197 Valid
Program
Bag For
Life
1 0,843 0,197 Valid
2 0,834 0,197 Valid
3 0,819 0,197 Valid
4 0,920 0,197 Valid
5 0,871 0,197 Valid
6 0,843 0,197 Valid
7 0,928 0,197 Valid
8 0,824 0,197 Valid
Tabel 5.6
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Tentang Sikap
Variabel Item Pertanyaan r item-total r tabel Status
Sikap
Terhadap
Program
CSR
1 0,749 0,197 Valid
2 0,717 0,197 Valid
3 0,852 0,197 Valid
4 0,852 0,197 Valid
5 0,796 0,197 Valid
Tabel 5.7
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Tentang Minat Beli
Variabel Item Pertanyaan r item-total r tabel Status
Minat Beli
1 0,585 0,197 Valid
2 0,782 0,197 Valid
3 0,765 0,197 Valid
4 0,718 0,197 Valid
5 0,819 0,197 Valid
6 0,828 0,197 Valid
Sumber : Data Primer Diolah, 2011.
Dari tabel 5.5, 5.6 dan 5.7 dapat disimpulkan bahwa semua item-item
instrumen penelitian dinyatakan valid karena tidak ada item yang memiliki
nilai ritem-total yang lebih kecil dari rtabel. Dengan demikian semua item
instrumen kuesioner dinyatakan valid dan data yang diperoleh dapat dianalisis
lebih lanjut untuk pengujian hipotesis.
2. Hasil Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan
teknik Cronbach’s Alpha. Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi
0,05, artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai Alpha lebih besar
dari r kritis product moment. Atau bisa menggunakan batasan tertentu seperti
0,60. Menurut Sekaran (dalam Priyatno, 2008 : 26), reliabilitas kurang dari 0,6
Setelah diuji validitasnya maka item-item yang valid dimasukkan ke dalam uji
Reliabilitas.
Hasil analisis reliabilitas instrumen, yang didasarkan pada kriteria
Cronbach’s Alpha disajikan dalam Tabel 5.8 berikut ini.
Tabel 5.8
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel
Nilai Cronbach’s
Alpha
Kesimpulan
Program Bring Back Our Bottle 0,953 Reliabel
Program Stop Sex Trafficking for
Children and Young People 0,939 Reliabel Program Bag For Life 0,947 Reliabel
Sikap Terhadap Program CSR 0,876 Reliabel
Minat Beli 0,843 Reliabel
Sumber : Data Primer Diolah, 2011