• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PANDANGAN KONSUMEN TENTANG PENERAPAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) THE BODY SHOP TERHADAP SIKAP KONSUMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH PANDANGAN KONSUMEN TENTANG PENERAPAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) THE BODY SHOP TERHADAP SIKAP KONSUMEN"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PANDANGAN KONSUMEN TENTANG

PENERAPAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY (CSR) THE BODY SHOP

TERHADAP SIKAP KONSUMEN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Yohana Tifane Yovie A NIM : 072214093

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

PENGARUH PANDANGAN KONSUMEN TENTANG

PENERAPAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY (CSR) THE BODY SHOP

TERHADAP SIKAP KONSUMEN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Yohana Tifane Yovie A NIM : 072214093

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Ask and it will be given to you; Seek and you will find; Knock and the door will be opened”

(Matthew 7:7)

“Never waste your time worrying about rejection. Stop barking at the bad, focus on what’s beautiful”

Skripsi ini pertama-tama,

kupersembahkan kepada Juruselamatku

Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai setiap langkah hidupku

Kepada kedua orang tuaku

Silverius Wuryadi Wijoyoko dan Christiana Novieta

Adikku Lydia Tasya Yovie Kinanti

Leann LDRIP

Sahabat-sahabatku

“Terima kasih atas senyuman, cinta, kasih sayang, dan dukungan yang

(6)

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

PENGARUH PANDANGAN KONSUMEN TENTANG PENERAPAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) THE BODY SHOP

TERHADAP SIKAP KONSUMEN

dan diajukan untuk diuji pada tanggal 24 Agustus 2011 adalah hasil karya saya.

Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau kesulurahan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tidakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).

Yogyakarta, 26 Agustus 2011 Yang membuat pernyataan,

(7)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Yohana Tifane Yovie A

Nomor Mahasiswa : 072214093

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH PANDANGAN KONSUMEN TENTANG PENERAPAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY (CSR) THE BODY SHOP TERHADAP SIKAP KONSUMEN

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin ataupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 26 Agustus 2011 Yang menyatakan

(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji, hormat dan syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, rahmat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Pandangan Konsumen tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) The Body Shop terhadap Sikap Konsumen: Studi Kasus pada Konsumen The Body Shop Plaza Ambarrukmo dan Malioboro Mall”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini tidak lepas dari adanya campur tangan berbagai pihak yang dengan tulus ikhlas rela mengorbankan waktu dan pikiran untuk membimbing, mendorong dan membantu penulis sampai penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Y. P. Supardiyono, M.Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. 3. Bapak Drs. Theodorus Sutadi, M.B.A., selaku Dosen Pembimbing I yang

(9)

4. Bapak Drs. Rubiyatno, M.M., selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah

banyak memberikan bimbingan, masukan, dan saran dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup selama penulis menempuh kuliah.

6. Papa dan mamaku tercinta Silverius Wuryadi Wijoyoko, S.T dan Christiana Novieta, yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, nasehat, kebahagiaan, penghidupan yang layak bagiku, dan terutama bersedia membiayai kuliahku. Terima kasih juga telah menjadikanku orang yang kuat dan tegar dalam menjalani hidup selama ini.

7. Adikku tercinta Lydia Tasya Yovie Kinanti, yang selalu memberikan dukungan dan doa kepadaku.

8. Leo Danar Risky Indra Putra yang selalu memberikan kasih sayang,

dukungan, perhatian, kesabaran, dan doa kepadaku. Terima kasih juga telah menjadi tempat berbagi suka dukaku selama ini.

9. Sahabat-sahabatku: Ghea, Hamsyeera, Bonita, Debby, Anin, Chika, Oliv, Tarra, Yoga, Wigit, Asten, Hanes dan lainnya yang memberikan semangat, dukungan, dan doa bagiku serta menjadi tempat berbagi cerita dan pengalaman bersama.

10. Teman-teman di Merpati 11: Ci Helen, Jopie, Beatrix dan Regina untuk

(10)

11. Teman-temanku di Manajemen 2007: Nining, Zai, Hesti, Galih dan yang

lainnya. Terima kasih atas dukungan dan kebersamaannya selama ini.

12. Semua orang yang membantu, mendukung dan berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan yang sedang menyusun skripsi.

Yogyakarta, Agustus 2011

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMIBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

ABSTRAK ... xviii

ABSTRACT ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

(12)

1. Definisi Corporate Social Responsibility ... 8

2. Tujuan Corporate Social Responsibility ... 10

3. Perkembangan Corporate Social Responsibility di Indonesia 11

4. Model Pelaksanaan Corporate Social Responsibility ... 12

5. CSR dan Tujuan Perusahaan ... 13

B. Sikap ... 14

1. Pengertian Sikap ... 14

2. Komponen Sikap ... 15

C. Minat Beli ... 16

D. Hasil Penelitian Terdahulu ... 18

E. Hipotesis ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

A. Jenis Penelitian ... 21

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 21

1. Subjek Penelitian ... 21

2. Objek Penelitian ... 22

C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 22

D. Variabel Penelitian ... 22

1. Program Corporate Social Responsibility (CSR) The Body Shop ... 22

2. Sikap Konsumen ... 24

(13)

E. Populasi dan Sampel ... 25

1. Populasi ... 25

2. Sampel ... 26

3. Teknik Sampling ... 26

F. Jenis dan Sumber Data ... 27

1. Data Primer ... 27

2. Data Sekunder ... 27

G. Metode Pengumpulan Data ... 27

1. Kuesioner ... 27

2. Studi Pustaka ... 28

H. Teknik Pengukuran Data ... 28

I. Teknik Pengujian Instrumen ... 29

1. Uji Validitas ... 29

2. Uji Reliabilitas ... 30

J. Teknik Analisis Data ... 31

1. Analisis Regresi Linier Berganda ... 31

2. Analisis Regresi Linier Sederhana ... 34

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 37

A. Sejarah Perusahaan ... 37

B. Perkembangan The Body Shop ... 38

C. Visi dan Misi The Body Shop ... 44

(14)

2. Misi ... 44

D. Jenis Produk The Body Shop ... 44

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 45

A. Identitas Responden ... 47

1. Jenis Kelamin Responden ... 47

2. Usia Responden ... 48

3. Pendapatan Rata-Rata Perbulan Responden ... 49

4. Informasi Tentang Seberapa Sering Menggunakan Produk The Body Shop ... 50

B. Analisis Kuantitatif ... 51

1. Hasil Uji Validitas ... 51

2. Hasil Uji Reliabilitas ... 53

3. Analisis Regresi Linier Berganda ... 55

4. Analisis Regresi Linier Sederhana ... 56

a. Regresi Pandangan Konsumen tentang Penerapan Program CSR Secara Parsial Pada Sikap ... 55

b. Regresi Sikap Pada CSR terhadap Minat Beli ... 59

C. Pembahasan ... 60

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 65

A. Kesimpulan ... 65

B. Saran ... 66

(15)

DAFTAR PUSTAKA ... 70

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 47

Tabel 5.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia ... 48

Tabel 5.3 Identitas Responden Berdasarkan Pendapatan ... 49

Tabel 5.4 Identitas Responden Berdasarkan Seberapa Sering Menggunakan Produk The Body Shop ... 50

Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Tentang Program CSR ... 51

Tabel 5.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Tentang Sikap ... 52

Tabel 5.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Tentang Minat Beli ... 53

Tabel 5.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 54

Tabel 5.9 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 55

Tabel 5.10 Hasil Analisis Regresi Program Bring Back Our Bottle ... 56

Tabel 5.11 Hasil Analisis Regresi Program Stop Sex Trafficking of Children and Young People ... 57

Tabel 5.12 Hasil Analisis Regresi Program Bag for Life ... 58

(17)

DAFTAR GAMBAR

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ... 73

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian ... 75

Lampiran 3 Printout Hasil Olah Data Penelitian ... 82

Lampiran 4 Output Validitas dan Reliabilitas ... 91

(19)

ABSTRAK

PENGARUH PANDANGAN KONSUMEN TENTANG PENERAPAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

THE BODY SHOP TERHADAP SIKAP KONSUMEN

Yohana Tifane Yovie A Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2011

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Pengaruh pandangan konsumen tentang penerapan program CSR The Body Shop secara simultan terhadap sikap konsumen; 2) Pengaruh pandangan konsumen tentang penerapan program CSR The Body Shop secara parsial terhadap sikap konsumen; 3) Pengaruh sikap tehadap CSR pada minat beli konsumen.

Penelitian ini merupakan studi kasus dengan populasinya adalah konsumen The Body Shop di Ambarrukmo Plaza dan Malioboro Mall dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 100 orang responden. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Uji Validitas menggunakan teknik Korelasi Pearson’s Product Moment dan Uji Reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linier Berganda, Analisis Regresi Linier Sederhana dan Uji t.

(20)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF CONSUMER’S PERSPECTIVE ON THE BODY SHOP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PROGRAM

APPLICATION TOWARDS CONSUMER’S ATTITUDE

Yohana Tifane Yovie A Sanata Dharma University

Yogyakarta 2011

The objectives of this research were to know: 1) The simultaneous influence of consumer’s perspective on CSR The Body Shop program application towards consumer’s attitude; 2) The partial influence of consumer’s perspective on CSR The Body Shop program application towards consumer’s attitude; 3) The influence of consumer’s attitude towards CSR on purchase intention.

This research was a case study which population is the consumers of The Body Shop at Ambarrukmo Plaza and Malioboro Mall and the sample taken was as many as 100 respondents. The sampling technique applied was purposive sampling technique and data gathering technique was (using) questionnaire. Correlation technique Pearson’s Product Moment was used for Validity Test and Cronbach’s Alpha was used for Reliability Test. The techniques of data analysis used in this research were the Multiple Regression Analysis, Simple Linier Regression Analysis and t-test.

(21)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan persaingan di dunia bisnis menuntut perusahaan untuk terus mengikuti perkembangan tuntutan lingkungan. Perusahaan yang senantiasa meningkatkan daya saingnya dengan selalu berorientasi ke masa depan merupakan perusahaan yang sukses, bukan hanya dari segi intern: mampu menghasilkan laba dan mensejahterakan karyawannya, tetapi juga sukses dari segi ekstern: mampu memberdayakan dan memberikan kontribusi untuk masyarakat umum.

(22)

Berdasarkan survei The Millenium Pool on CSR di 23 negara, didapat hasil bahwa 40% responden ingin menghukum perusahaan yang dinilai tidak menerapkan CSR (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan). 50% responden menyatakan tidak akan membeli produk atau jasa perusahaan dan akan menyebarluaskan keburukkan perusahaan yang tidak menjalankan CSR (Impresario, Nomor IX 2006).

(23)

CSR pada dasarnya memiliki tujuan untuk menjalankan bisnis dengan lebih bermartabat, bahkan dengan konsekuensi akan mengurangi keuntungan atau laba. Pengusaha seharusnya menjalankan bisnis tidak semata untuk keuntungan atau laba saja melainkan lebih dari itu. Kesadaran untuk menjalankan bisnis bukan hanya sekedar untuk mencari keuntungan semata pada kenyataannya masih minim dimiliki oleh sebagian pelaku bisnis di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian harian Kompas pada tahun 2003, hanya 20 persen perusahaan besar di Indonesia yang melakukan CSR. Padahal, justru faktor kesinambungan tadi yang sangat menentukan masa depan sebuah usaha. Perusahaan yang mengabaikan kepedulian sosial tidak akan bertahan dalam menghadapi perkembangan-perkembangan yang terjadi di lingkungan karena banyaknya masalah yang harus dihadapi di lingkungan. Tetapi perusahaan yang bisa menyeimbangkan dunia usaha antara pelaku dan masyarakat sekitar relatif akan dapat berjalan dengan baik dan peluang untuk hidup dan berkompetisi dalam jangka panjang pun akan lebih terjamin.

(24)

terutama yang berbasis sumber daya alam berkewajiban untuk melaksanakan CSR.

Pada dasarnya perusahaan diarahkan untuk mendapatkan profit yang setinggi-tingginya melalui pemasaran produk-produk yang dihasilkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, ada kecenderungan perusahaan pada masa sekarang mulai berlomba-lomba melakukan CSR sebagai strategi pemasarannya. Melihat kenyataan tersebut, maka bagaimana sikap konsumen terhadap program CSR yang dijalankan oleh perusahaan? Pertanyaan tersebut lah yang mendorong untuk dilaksanakannya penelitian ini dengan harapan bisa memberikan jawaban dan kontribusi secara rill kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu, penelitian ini mengambil judul:

“Pengaruh Pandangan Konsumen tentang Penerapan Program Corporate

Social Responsibility (CSR) The Body Shop Terhadap Sikap Konsumen”

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pandangan konsumen tentang penerapan program-program CSR The Body Shop secara simultan berpengaruh terhadap sikap konsumen?

2. Apakah pandangan konsumen tentang penerapan program-program CSR The

Body Shop secara parsial berpengaruh terhadap sikap konsumen?

(25)

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh pandangan konsumen tentang penerapan program-program CSR The Body Shop secara simultan terhadap sikap konsumen.

2. Untuk mengetahui pengaruh pandangan konsumen tentang penerapan program-program CSR The Body Shop secara parsial terhadap sikap konsumen.

3. Untuk mengetahui pengaruh sikap konsumen terhadap program-program CSR pada minat beli konsumen.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada perusahaan untuk mengetahui sikap konsumen terhadap penerapan program CSR. Selain itu penelitian ini juga diharapkan bisa membantu perusahaan dalam melihat manfaat dan hasil dari CSR yang selama ini telah dilakukan dan memberikan inspirasi dan masukan bagi perusahaan dalam melakukan program CSR di masa yang akan datang.

2. Bagi Masyarakat Umum

(26)

3. Bagi Universitas

Penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan dan informasi mengenai CSR, serta menjadi referensi untuk melakukan penelitian mengenai CSR. 4. Bagi Peneliti

(27)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Corporate Social Responsibility ( Tanggung Jawab Sosial Perusahaan )

Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan ini dicetuskan oleh adanya kekhawatiran besar kemungkinan terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan, namun bahkan sampai pada kelangsungan hidup manusia dan keturunannya. Seiring dengan itu, beberapa tahun terkahir ini program CSR sedang menjadi trend. Banyak perusahaan yang mulai peduli dan sadar akan pentingnya tanggung jawab terhadap lingkungan agar usahanya dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang.

(28)

untung atau rugi ekonomis. Hal itu bisa terjadi dengan dua cara yaitu positif atau negatif. Secara positif, perusahaan bisa melakukan kegiatan yang tidak membawa keuntungan ekonomis dan semata-mata dilangsungkan demi kesejahteraan masyarakat atau salah satu kelompok di dalamnya. Secara negatif, perusahaan bisa menahan diri untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan tertentu, yang sebenarnya menguntungkan dari segi bisnis tetepi akan merugikan masyarakat atau sebagian masyarakat. Kegiatan-kegiatan itu bisa membawa keuntungan ekonomis, tetapi perusahaan mempunyai alasan untuk tidak melakukannya.

1. Definisi Corporate Social Responsibility

Definisi CSR belum ada yang dapat diterima secara universal oleh berbagai lembaga, oleh karena itu terdapat banyak sekali definisi CSR yang dikemukakan oleh banyak pakar, ahli, dan organisasi. Beberapa definisi CSR menurut organisasi adalah:

World Business Council for Sustainable Development memberi definisi CSR: Komitmen berkesinambungan dari kalangan bisnis untuk berperilaku etis dan memberi kontribusi bagi pembangunan ekonomi, seraya meningkatkan kualitas kehidupan karyawan dan keluarganya, serta komunitas lokal dan masyarakat luas pada umumnya.

International Finance Corporation mendefinisikan CSR sebagai:

(29)

CSR Asia mendefinisikan CSR:

Komitmen perusahaan untuk beroperasi secara berkelanjutan berdasarkan prinsip ekonomi, sosial dan lingkungan, seraya menyeimbangkan beragam kepentingan para stakeholders.

Selain itu, beberapa definisi CSR dari buku adalah:

Buku yang berjudul Corporate Social Responsibility: Making Good Business Sense (Holme & Watts, 2000), CSR didefinisikan sebagai:

Suatu komitmen yang berkelanjutan oleh para pembisnis untuk berperilaku etis dan memberi kontribusi pada pengembangan ekonomi, bahkan meningkatkan kualitas hidup bagi tenaga kerja dan keluarganya sebagaimana halnya pada komunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas.

Buku yang berjudul Pengantar Etika Bisnis (K.Bertens, 2007), Milton Friedman menyimpulkan bahwa:

Terdapat satu dan hanya satu tanggung jawab sosial untuk bisnis, yakni memanfaatkan sumber dayanya dan melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan yang bertujuan meningkatkan keuntungannya, selama hal itu sebatas aturan-aturan main, artinya melibatkan diri dalam kompetisi yang terbuka dan bebas tanpa penipuan atau kecurangan.

(30)

Pasal 15 UUPM yang mana didalam penjelasan tersebut dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan tanggung jawab sosial perusahaan adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat setempat.

Keanekaragaman pengertian CSR sebagian besar hanya terletak pada tata bahasanya saja dan bukannya pada terletak pada prinsip dasar CSR itu sendiri. Jika diperhatikan secara mendalam pengertian-pengertian CSR tersebut pada akhirnya bertemu pada satu pemahaman tentang kesuksesan aktivitas bisnis yang harus dibarengi dan didukung dengan peningkatan kehidupan masyarakat dan lingkungan. Sehingga CSR dapat diartikan sebagai bagian dari bisnis masa depan.

2. Tujuan Corporate Social Responsibility

Program CSR yang dijalankan semata-mata bukan tanpa adanya tujuan yang jelas. Adapun tujuan dilakukannya CSR di Indonesia adalah:

1) Sebagai sarana penyebarluasan informasi kepada masyarakat

Indonesia dan Internasional mengenai kinerja dan prestasi program CSR dan Pemberdayaan Masyarakat yang telah dilakukan korporasi di Indonesia.

(31)

2) Sebagai bagian dari upaya penanggulangan kemiskinan.

3) Sebagai ajang pertukaran informasi diantara pengambil kebijakan dalam menerapkan program CSR di masing-masing korporasi.

4) Sebagai ajang promosi dalam meningkatkan citra korporasi kepada masyarakat luas.

5) Meningkatkan jumlah korporasi yang belum melakukan program

CSR.

6) Meningkatkan pemahaman pejabat daerah mengenai program CSR.

3. Perkembangan Corporate Social Responsibility di Indonesia

(32)

21.51 miliar dollar dan tahun 2000 mencapai 203 miliar dollar atau sekitar 2.030 triliun rupiah (Saidi, 2004:64).

4. Model Pelaksanaan Corporate Social Responsibility

Terdapat empat pola atau model tanggung jawab sosial perusahaan (Saidi dan Abidin, 2004) dalam Bidimanta, et al. (2008:22) adalah sebagai berikut:

a. Melalui Keterlibatan Langsung

Program CSR dilakukan secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri berbagai kegiatan sosial ataupun meyerahkan bantuan-bantuan secara langsung kepada masyarakat. b. Melalui Yayasan ataupun Sosial

Terdapat sebuah yayasan atau organisasi sosial yang didirikan sendiri oleh perusahaan untuk mengelola berbagai kegiatan sosial yang dalam hal ini merupakan aplikasi dari kegiatan CSR.

c. Bermitra dengan Pihak Lain

(33)

d. Mendukung atau bergabung dalam suatu Konsorsium

Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu.

5. CSR dan Tujuan Perusahaan

Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh keuntungan dari bisnisnya. Telah ditunjukkan oleh banyak studi kasus, perusahaan memperoleh keuntungan bila keberadaan jangka panjangnya terjamin. Keberlangsungan perusahaan ini erat berkaitan dengan reputasi, yang diperoleh melalui hubungan baik dengan seluruh pemangku kepentingan.

Di era ini hampir mustahil perusahaan mencari profit dengan mengorbankan reputasinya. CSR menjadi pilihan menjaga keberlanjutan eksistensi perusahaan melalui reputasi yang baik. Jika perusahaan hanya mementingkan keuntungan finansial pada jangka pendek dan mengorbankan aspek-aspek sosial dan lingkungan sehingga yang terjadi adalah ketidakpedulian terhadap aspek sosial yang akan menuai protes masyarakat yang bisa mengganggu kelacaran dari operasional dari suatu organisasi atau perusahaan (semisal demonstrasi atau boikot). Maka dari sudut pandang ini, CSR tentu adalah investasi sangat berharga.

(34)

terbedakan; membangun ikatan konsumen yang kuat; meninggikan citra publik perusahaan dengan pejabat pemerintah dan pengambilan keputusan lain; menciptakan kemampuan maksud baik; mendorong semangat internal dan menggembleng karyawan, serta mendorong penjualan.

B. Sikap

1. Pengertian Sikap

Beberapa pengertian sikap : Menurut Engel (1994: 53)

Sikap adalah suatu evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang berespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan objek atau alternatif yang diberikan.

Menurut Kotler (2000: 200)

Sikap adalah evaluasi, perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu objek atau gagasan.

(35)

Menurut Schiffman dan Kanuk (2004)

“An attitude is a learned predisposition to behave in a consistenly favorable or unfavorable way with respect to givenobject”.

Sikap merupakan suatu kecenderungan bertindak yang diperoleh hasil belajar dengan maksud yang konsisten, yang menunjukan rasa suka atau tidak suka terhadap suatu objek.

Sikap biasanya memberi penilaian (menerima atau menolak) terhadap produk/jasa, dan/atau perilaku tertentu. Jadi, sikap pelanggan bisa merupakan sikap positif atau negatif terhadap produk/jasa, dan/atau perilaku tertentu.

2. Komponen Sikap

Sikap menurut Assael (1995: 267-269) melibatkan tiga komponen yang saling berhubungan, yaitu :

1. Cognitive (thinking)

Komponen cognitive berisi kesadaran dan pengetahuan seseorang terhadap objek atau fenomena. Komponen cognitive berisi kepercayaan seseorang mengenai objek sikap.

2. Affektive (felling)

(36)

3. Conative (action)

Komponen ini menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang yang berkaitan dengan objek yang dihadapinya. Asumsi dasar adalah bahwa kepercayaan dan perasaan mempengaruhi perilaku. Respon conative ini mengacu pada perilaku pembelian yang berupa niat untuk membeli.

Menurut James F. Engel (1994: 338) memahami tingkat kepercayaan yang dihubungkan dengan sikap adalah penting karena :

a. Dengan mempengaruhi kekuatan yang dihubungkan diantara sikap dan perilaku, sikap yang dipegang dengan penuh kepercayaan biasanya akan jauh lebih diandalkan untuk membimbing perilaku.

b. Kepercayaan dapat mempengaruhi sikap tehadap perubahan. Sikap menjadi lebih efisien terhadap perubahan bila dipegang dengan kepercayaan yang lebih besar.

C. Minat Beli

Terdapat beberapa pengertian minat beli, diantaranya adalah sebagai berikut: Menurut (Assael, 2001)

Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian.

Menurut Kinnear dan Taylor (1995: 306)

(37)

Suatu produk dikatakan telah dikonsumsi oleh konsumen apabila produk tersebut telah diputuskan oleh konsumen untuk dibeli. Keputusan untuk membeli dipengaruhi oleh nilai produk yang dievaluasi. Bila manfaat yang dirasakan lebih besar dibanding pengorbanan untuk mendapatkannya, maka dorongan untuk membelinya semakin tinggi. Sebaliknya bila manfaatnya lebih kecil dibanding pengorbanannya maka biasanya pembeli akan menolak untuk membeli dan umumnya beralih mengevaluasi produk lain yang sejenis. Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungannya.

Rangsangan tersebut kemudian diproses dalam diri sesuai dengan karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan pembelian. Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk memproses rangsangan tersebut sangat komplek, dan salah satunya adalah motivasi konsumen untuk membeli.

Menurut Ferdinand (2002, p. 129), minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut:

a) Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.

(38)

c) Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku

seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat digangti jika terjadi sesuatu dengan produk prefrensinya.

d) Minta eksploratif, minan ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.

Penelitian Assael (1989) dalam Cobb-Walgren (1995) mengatakan bahwa minat beli yang diakibatkan daya tarik produk atau jasa yang ditawarkan merupakan suatu mental dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian suatu produk terhadap merek tertentu.

D. Hasil Penelitian Terdahulu

Dari penelitian-penelitian terdahulu sudah ada yang membahas tentang pengaruh program Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap sikap konsumen, diantaranya adalah:

1. Joni, 2009. Pengaruh Program Corporate Social Responsibility pada Sikap Konsumen terhadap Aqua.

(39)

yang diselenggarakan oleh Aqua adalah tanggung jawab pribadi dan sosial. 3) Sikap terhadap CSR berpengaruh positif pada kepuasan konsumen. 4) Sikap terhadap CSR berpengaruh positif pada minat beli konsumen

2. Lorencia Meriska, 2008. Analisis Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Sikap Konsumen dan Dampaknya pada Loyalitas Merek The Body Shop.

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh program CSR terhadap sikap konsumen, serta dampaknya pada loyalitas merek The Body Shop.

Hasil penelitian menemukan bahwa program CSR mempunyai pengaruh terhadap loyalitas merek baik secara langsung maupun tidak langsung melalui sikap. Oleh karena itu, The Body Shop diharapkan untuk terus mempertahankan citra ramah lingkungannya melalui program CSR mereka dan meningkatkan komunikasi publiknya, sehingga upaya menyampaikan gagasan untuk mengubah sikap konsumen berhasil.

3. Mira Bella BR Tarigan, 2009. Pengaruh Iklan Aqua Versi “1 Dari Kita 10 Untuk Semua” terhadap Minat Beli Konsumen.

(40)

tersebut. Periklanan yang dilakukan mengusung tema tentang program CSR dari perusahaan tersebut. Maka dilakukan penelitian tentang pengaruh iklan Aqua versi “1 dari kita 10 untuk mereka” serta produk yang berlabel khusus terhadap minat beli konsumen. Obyek yang diteliti adalah iklan Aqua versi “1 dari kita 10 untuk mereka” . Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa persepsi produk dan kepercayaan konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen akan produk Aqua yang berlabel khusus, sedangkan variabel lainnya sperti persepsi iklan, model iklan dan label kemasan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli akan produk Aqua yang berlabel khusus.

E. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu pernyataan atau dugaan sementara yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian. Pada penelitian ini, hipotesisnya adalah:

H1: Pandangan konsumen tentang penerapan program-program CSR The Body Shop secara simultan berpengaruh terhadap sikap konsumen

H2: Pandangan konsumen tentang penerapan program-program CSR The Body Shop secara parsial berpengaruh terhadap sikap konsumen

H3: Sikap terhadap program-program CSR The Body Shop berpengaruh pada

(41)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Menurut Umar (dalam

Wicaksosno, 2005 : 30), studi kasus merupakan penelitian yang rinci mengenai

suatu objek tertentu selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan

menyeluruh termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya. Penelitian ini hanya

dilakukan pada objek tertentu dan kesimpulan yang diambil hanya berlaku pada

objek yang diteliti.

Dilihat dari data yang digunakan, maka penelitian ini merupakan

penelitian kuantitatif. Penelitian ini akan mengkaji bagaimana pengaruh program

CSR yang dijalankan oleh perusahaan terhadap sikap konsumen.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek yang dimaksud adalah orang-orang yang dijadikan responden

yang akan ditanyai untuk memperoleh informasi. Subjek penelitian ini adalah

orang yang memiliki pengetahuan dan memakai produk The Body Shop di

(42)

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah variabel yang diteliti atau sesuatu yang bisa

diukur. Objek dari penelitian ini adalah :

a. Program-program CSR The Body Shop

b. Sikap konsumen

c. Minat beli konsumen

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh peneliti di toko The Body Shop di Yogyakarta

yaitu di Mall Malioboro dan Ambarukmo Plaza pada bulan Mei sampai Juni

2011.

D. Variabel Penelitian

1. Program Corporate Social Responsibility (CSR) The Body Shop

- Program Bring Back Our Bottle

Untuk setiap 5 stempel atau 25 botol yang dikembalikan oleh pelanggan,

The Body Shop menyediakan suvenir menarik berupa Bag For Life

sebagai penghargaan atas partisipasi dan dukungan yang diberikan.

Botol-botol bekas yang terkumpul akan diserahkan kepada Yayasan Buddha

Tzu Chi Indonesia. Botol yang telah dipilah kemudian akan dijual ke

pabrik pengolahan plastik daur ulang. Hasil penjualan botol bekas oleh

(43)

kegiatan sosial, antara lain dana bantuan bagi kaum miskin, pertolongan

bencana, perlindungan kesehatan, dan berbagai misi budaya dan

pendidikan (www.tzuchi.or.id). Motto gerakan ini adalah "Mengubah

Sampah menjadi Emas, Emas menjadi Cinta Kasih”. Melalui program ini

The Body Shop Indonesia dapat mengurangi sampah yang dibuang ke

TPA dan pelanggan pun berkesempatan untuk mendukung tujuan-tujuan

mulia ini.

- Stop Sex Trafficking of Children and Young People

Mulai tahun 2009, The Body Shop mencanangkan kampanye Stop Sex

Trafficking of Children and Young People di seluruh dunia. Kampanye

ini bertujuan untuk menginspirasikan perubahan jangka panjang dan

menciptakan dunia yang mengambil tindakan nyata dalam melawan

perdagangan seks anak. The Body Shop menggunakan dana yang

terkumpul untuk membiayai program-program pencegahan,

meningkatkan kewaspadaan di lingkungan yang rentan di mana anak dan

remaja bisa menjadi sasaran empuk, dan memberikan bantuan dengan

segera kepada mereka yang telah menjadi korban. Sebagai bentuk

dukungan, konsumen The Body Shop dapat membeli New! Soft Hands

Kind Heart Hand Cream 75 mldi seluruh toko The Body Shop.

Keuntungan dari penjualan produk ini akan didonasikan kepada ECPAT

untuk memerangi perdagangan seks anak dan remaja di Indonesia.

(44)

- Bag for Life

The Body Shop menjual tas berbahan katun yang dapat digunakan untuk

berbelanja dan berfungsi untuk menggantikan kantong plastik yang tidak

dapat didaur ulang dan mencemari lingkungan kita. Hasil penjualan Bag

for Life telah didonasikan kepada yayasan Children on The Edge, sebuah

lembaga non profit yang menyediakan tempat bermain bagi anak di

daerah bekas konflik seperti Nangroe Aceh Darussalam dan Timor Timur.

2. Sikap Konsumen

Sikap adalah penilaian atau evaluasi berupa tanggapan positif atau negatif dari

konsumen terhadap suatu produk atau jasa. Menurut Assael (1995: 267-269)

melibatkan tiga komponen yang saling berhubungan, yaitu cognitive,

affective, conative. Indikator untuk mengukur sikap adalah:

a. Kepercayaan (cognitive)

Adalah sikap percaya yang dimiliki oleh konsumen berdasarkan atas

pengetahuan yang dimilikinya terhadap program-program CSR yang

dilaksanakan The Body Shop.

b. Kesukaan (affective)

Adalah sikap menyukai yang dimiliki oleh konsumen terhadap

program-program CSR yang dilaksanakan The Body Shop.

c. Mendukung (conative)

Adalah sikap yang dimiliki oleh konsumen yang didasarkan atas perasaan

(45)

3. Minat Beli Konsumen

Minat beli sangat dipengaruhi oleh perilaku konsumen itu sendiri.

Minat beli konsumen adalah sejumlah tindakan-tindakan nyata individu

(konsumen) yang dipengaruhi oleh faktor kejiwaan (psikologis) dan faktor

luar lainnya (eksternal) yang mengarahkan mereka untuk memilih dan

mempergunakan barang-barang yang diinginkan.

Adapun indikator untuk mengukur variabel ini (Schiffman dan Kanuk,

1997) adalah :

a. Akan merekomendasikan secara positif produk The Body Shop kepada

keluarga dan teman

b. Akan membeli produk The Body Shop

c. Akan membeli secara terus menerus produk The Body Shop untuk masa

yang akan datang

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Widayat dan Amirullah (2002:52), Populasi adalah

keseluruhan dari kumpulan elemen yang memiliki sejumlah karakteristik

umum, yang terdiri dari bidang-bidang untuk diteliti. Dengan demikian

populasi merupakan seluruh kumpulan elemen yang dapat digunakan untuk

(46)

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh konsumen

produk The Body Shop yang terletak di Ambarrukmo Plaza dan Malioboro

Mall.

2. Sampel

Menurut Widayat dan Amirullah (2002:52), sampel adalah bagian

yang akan diteliti atau suatu kelompok dari populasi yang dipilih dalam

penelitian. Dalam penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 100

responden.

3. Teknik Sampling

Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yang

merupakan salah satu metode dari non probability sampling. Menurut

Sugiyono (2003:61), adalah pemilihan sampel atas dasar kesesuaian antara

karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan tertentu. Purposive sampling

dilakukan dengan pengambilan sampel yang dipilih berdasarkan penilaian

atau pandangan dari peneliti berdasarkan tujuan dan maksud penelitian.

Dalam teknik ini sampel dipilih berdasarkan tujuan dan maksud

penelitian. Sampel dipilih menurut pertimbangan-pertimbangan tertentu dari

peneliti. Dimana pertimbangan di dalam memilih sampel berdasarkan pada :

a. Konsumen tahu tentang produk The Body Shop.

b. Konsumen memiliki pemahaman tentang program CSR.

(47)

F. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dari responden yang meliputi tanggapan

konsumen mengenai program CSR The Body Shop, yang berupa sikap

konsumen yang tercermin pada minat beli konsumen.

2. Data Sekunder

Menurut Umar (2003:100), data sekunder merupakan data primer yang telah

diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau

oleh pihak lainnya. Dalam penelitian ini data sekunder bersumber dari studi

kepustakaan yang berupa laporan bisnis, artikel majalah, berita surat kabar

ataupun internet yang menunjang informasi berkaitan dengan penelitian.

G. Metode Pengumpulan Data

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan metode survei, yang

tujuannya untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak

mendalam lewat sampel yang digunakan.

Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui:

1. Kuesioner

Yaitu pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan

(48)

a. Kuesioner I berisi tentang pertanyaan mengenai data pribadi responden.

b. Kuesioner II berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan

dimensi sikap konsumen terhadap program CSR yang dilakukan oleh The

Body Shop.

2. Studi Pustaka

Dalam studi pustaka, data diperoleh melalui hasil publikasi yang

berupa jurnal penelitian, laporan bisnis, artikel majalah, berita surat kabar,

serta informasi-informasi dari internet yang berhubungan dengan masalah

yang diteliti.

H. Teknik Pengukuran Data

Untuk analisis variabel-variabel di atas dilakukan dengan penyebaran

kuesioner berdasarkan Skala Likert (Rangkuti 1994:66). Skala Likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang kejadian atau gejala sosial. Skala Likert digunakan untuk menjawab

pertanyaan atau pernyataan yang ada dalam kuesioner yang mempunyai

(49)

( )

{

}

{

∑ ∑

( )

}

− = 2 2 2 2 y y N x x N y x xy N rxy

Skala Likert didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau

tidak setuju dengan pernyatan pada skala 5 titik dengan susunan sebagai berikut

(Sekaran, 2006: 31-32):

Keterangan Skor

Sangat Tidak Setuju STS 1

Tidak Setuju TS 2

Netral N 3

Setuju S 4

Sangat Setuju SS 5

I. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana skor/ nilai/ ukuran yang diperoleh

benar-benar menyatakan hasil pengukuran/ pengamatan yang ingin diukur

(Agung, 1990). Uji validitas ini digunakan untuk mengukur sejauh mana

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur (kuesioner) dalam melakukan fungsi

ukurnya. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor yang diperoleh

dari masing-masing item dengan skor total, dengan menggunakan rumus

(50)

Keterangan :

rxy : Koefesiensi korelasi setiap pertanyaan/item

x : Skor/nilai dari setiap pertanyaan /item

y : Skor total dari setiap pertanyaan/item

N : Banyaknya sample atau responden

Kuesioner dinyatakan valid apabila nilai korelasinya positif dan rhitung > rtabel

dalam taraf signifikan 5%.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu

alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Singarimbun, 1989).

Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan

hasil pengukuran relatif konsisten dari waktu ke waktu.

Uji reliabilitas digunakan untuk memenuhi keandalan kuesioner. Uji

ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran terhadap hal

yang sama untuk dua kali atau lebih dengan alat pengukur yang sama.

Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya

untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah baik. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,

maka berapa kali pun diambil tetap akan sama.

Dalam menghitung reliabilitas, peneliti menggunakan rumus

(51)

Rumus Cronbach’s Alpha :

 

Keterangan :

r 11 : Reliabilitas instrumen

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ : Jumlah varian butir

σ2t : Varian total

Menurut Sekaran (dalam Priyatno, 2008 : 26), reliabilitas kurang dari

0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah

baik.

J. Teknik Analisis Data

1. Analisis Regresi Berganda

Pada penelitian ini ingin diketahui apakah pandangan konsumen tentang

penerapan program-program CSR The Body Shop secara simultan

berpengaruh terhadap sikap konsumen. Untuk mengetahui hal ini dapat

dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda. Regresi linier

berganda ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas

(program Bring Back Our Bottle, Stop Sex Trafficking of Children and Young

(52)

konsumen), adapun rumusannya menggunakan koefisien standar

(standardized coefficients) sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

Dimana :

Y : Sikap terhadap CSR

a : Konstanta

b1 : Koefisien regresi X1 terhadap Y

b2 : Koefisien regresi X2 terhadap Y

b3 : Koefisien regresi X3 terhadap Y

X1 : Variabel bebas (Bring Back Our Bottle)

X2 : Variabel bebas (Stop Sex Trafficking of Children

and Young People

X3 : Variabel bebas (Bag for Life)

Uji signifikan analisis regresi berganda

Langkah-langkah uji F adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesa

Ho : β1 = β2 = β3 = 0, berarti secara bersama-sama tidak ada pengaruh

(53)

Ha : β1 ≠ β2≠ β3 ≠ 0, berarti secara bersama-sama ada pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat.

2. Menentukan taraf nyata/ level of significance = α

Taraf nyata / derajad keyakinan yang digunakan sebesar α = 1%, 5%,

10%. Derajat bebas (df) dalam distribusi F ada dua, yaitu :

df numerator = dfn = df1 = k – 1

df denumerator = dfd = df2 = n – k

Dimana:

df = degree of freedom/ derajad kebebasan

n = Jumlah sampel

k = banyaknya koefisien regresi

3. Menentukan daerah keputusan, yaitu daerah dimana hipotesa nol diterima

atau tidak

Ho diterima apabila F hitung ≤ F tabel, artinya semua variabel bebas

secara bersama-sama bukan merupakan variabel penjelas yang signifikan

terhadap variabel terikat.

Ho ditolak apabila F hitung > F tabel, artinya semua variabel bebas secara

bersama-sama merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel

(54)

4. Mengambil keputusan

H0 diterima.

Keadaan ini menunjukan bahwa pandangan konsumen tentang penerapan

program Bring Back Our Bottle, Stop Sex Trafficking of Children and

Young People, dan Bag for Life secara simultan tidak berpengaruh

terhadap sikap konsumen.

H0 ditolak

Keadaan ini menunjukan bahwa pandangan konsumen tentang penerapan

program Bring Back Our Bottle, Stop Sex Trafficking of Children and

Young People, dan Bag for Life secara simultan berpengaruh terhadap

sikap konsumen.

2. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang kedua

dan ketiga, yaitu :

1. Apakah pandangan konsumen tentang penerapan program-program CSR

The Body Shop secara parsial berpengaruh terhadap sikap konsumen?

(55)

( )

(

)

(

)(

)

(

)

− − = 2 2 2 X X n XY X X Y

a

(

)( )

(

)

− − = 2 2 X X n Y X XY n b

Persamaan regresi Linier Sederhana

Y = a + bX + e

Dimana:

a = Konstanta

b = Kemiringan garis regresi

Y = Variabel dependen

X = Variabel Independen

e = Simpangan Baku Estimasi (Error)

Untuk menghitung nilai a dan b dipakai rumus sebagai berikut :

Keterangan :

a. Untuk rumusan masalah ke dua:

Y = Sikap konsumen

a = Nilai konstanta

b = Koefisien regresi program CSR terhadap sikap

X = Program CSR

b. Untuk rumusan masalah ke tiga:

Y = Minat Beli Konsumen

a = Nilai konstanta

b = Koefisien regresi sikap terhadap CSR

(56)

Untuk mengetahui adanya signifikansi variabel CSR terhadap sikap

dan sikap terhadap CSR pada minat beli konsumen digunakan uji t (test)

dengan rumus sebagai berikut:

t-hitung =

2

1

2

r

n

r

Keterangan :

t : Nilai Hitung

r : Koefisien Korelasi

n : Jumlah Sampel

Dengan menggunakan analisis ini maka pengambilan keputusan

didasarkan pada :

Nilai thitung ≥ ttabel pada α 0,05 atau t-hitung pada p- value ≤ 0,05 maka H0

ditolak dan Ha diterima.

Nilai thitung < ttabel pada α 0,05 atau t-hitung pada p-value > 0,05 maka H0

(57)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

Anita Roddick memulai The Body Shop pada tanggal 26 Maret 1976 semata – mata untuk menciptakan mata pencaharian untuk dirinya dan kedua putrinya, disaat Gordon Roddick suaminya melakukan perjalanan keliling Amerika. Ia sama sekali tidak terlatih dan tidak punya pengalaman dan trik bisnis, yang ia miliki hanyalah nasihat dari Gordon untuk melakukan penjualan sebanyak £300 selama seminggu. Anita melihat kewiraswastaan sebagai suatu kelangsungan hidup, dan percaya bahwa hal tersebut membutuhkan pemikiran yang kreatif. Menjalankan tokonya yang pertama telah mengajarkan bahwa bisnis bukanlah tentang ilmu finansial tapi juga tentang perdagangan: membeli dan menjual dan tentang menciptakan sebuah produk atau layanan yang bagus sehingga orang – orang mau membayar untuk mendapatkannya. Selama lebih dari 30 tahun The Body Shop merupakan sebuah bisnis multi lokal dengan lebih dari 2,200 toko di 55 pasaran yang berbeda. Dan Anita selalu mengklaim bahwa dia tidak tahu bagaimana caranya dia bisa sampai ke tahap tersebut.

(58)

B. Perkembangan The Body Shop

Pada tahun 1985, di tahun pertamanya sebagai perusahaan publik, The Body Shop mensponsori poster untuk Greenpeace. Setahun kemudian, menciptakan sebuah Departemen yang menangani Proyek Lingkungan Hidup, saat itu kampanye besar The Body Shop adalah "Save the Whale" bersama Greenpeace, pada tahun 1986. Produk Community Trade The Body Shop yang pertama, sebuah Footsie Roller, diproduksi tahun 1986 oleh seorang pemasok di selatan India.

Di tahun 1990, setelah satu tahun peluncurannya di Amerika Serikat, terdapat 2,500 aplikasi untuk membuka franchise, dengan permintaan produk The Body Shop yang terus menerus, melihat perkembangannya di 39 negara hanya dalam waktu 14 tahun setelah toko pertama dibuka.

Pada tahun 1990 The Body Shop Foundation didirikan, sebuah badan amal yang mencari dana untuk kelompok perlindungan Hak – hak asasi manusia dan Lingkungan hidup.

Proposal The Big Issue untuk membantu para tuna wisma, yang dimulai sebagai proyek dari The Body Shop Foundation, diluncurkan pada tahun 1991. Dan di tahun 1998 kesuksesan dari The Body Shop Foundation terlihat saat peluncuran The Big Issue stateside, di Los Angeles.

(59)

karena melakukan protes terhadap perusahaan minyak Shell dan eksploitasi tanah air mereka oleh kediktatoran pemimpin Nigeria.

The Body Shop At Home, bagian penjualan langsung, diluncurkan di Inggris pada tahun 1994, di Kanada pada tahun 1995, di Australia pada tahun 1997, dan di Amerika Serikat pada tahun 2001. Sampai saat ini sudah berjalan di 48 negara bagian di Amerika Serikat dan terus berkembang.

The Body Shop melanjutkan untuk meningkatkan praktek ramah lingkungannya. Di tahun 2001, The Body Shop di wilayah Inggris dan kantor pusat pelayanan di Watersmead, mengubah ke sistem Ecotricity, yang memberikan mereka energi dari sumber yang bisa diperbaharui. Sebagai tambahannya, beberapa toko The Body Shop saat ini berganti ke sistem listrik yang ramah lingkungan.

Kesuksesan kampanye termasuk kampanye melawan uji coba pada binatang. Kampanye tersebut mengarah ke larangan uji coba produk dan bahan kosmetik ke binatang di seluruh Inggris pada bulan November 1998, dan mengarah kepada petisi yang terbesar (4 juta tanda tangan) yang dikirimkan ke Komisi Eropa pada tahun 1996.

Di tahun 1997, The Body Shop menjadi perusahaan kosmetik internasional pertama yang menandatangani the Humane Cosmetics Standard, yang didukung oleh kelompok perlindungan binatang internasional.

(60)

Sustainability, dan berada di urutan tertinggi pada tinjauan laporan International Corporate Environmental.

Di tahun 1997, The Body Shop merayakan ulang tahunnya yang ke 21 dengan meluncurkan desain toko terbaru, yang memenangkan penghargaan bergengsi Retail Week Store Design of the Year.

Untuk merayakan ulang tahun ke 50 dari Universal Declaration of Human Rights pada tahun 1998, The Body Shop meluncurkan sebuah kampanye internasional bekerja sama dengan Amnesty International untuk menyoroti kejadian buruk yang menimpa pembela hak – hak asasi manusia di seluruh dunia, mendorong para pelanggan untuk memberi dukungan melalui 'Make Your Mark' atas hak – hak asasi manusia. Kampanye ini berjalan dengan sukses dan berhasil mendapatkan dukungan dari 3 juta orang.

2001 menjadi tahun pertama peluncuran The Body Shop customer reward program di Amerika Serikat. Hal ini menjadi sangat populer, saat ini menjadi kunci utama pemasaran global, dikenal sebagai program Love Your Body (di Indonesia dikenal sebagai The Body Shop People Membership Program) dengan memberikan penghargaan kepada pelanggan potongan 10% dari semua pembelian, hadiah gratis dan sebuah hadiah ulang tahun, serta keuntungan – keuntungan lain yang hanya bisa didapatkan oleh anggota.

(61)

Shop di Afrika Selatan, New Clicks memiliki komitmen yang kuat terhadap tanggung jawab sosial perusahaan melalui New Clicks Foundation.

Selama tahun 2002, The Body Shop menjalankan sebuah kampanye global bersama Greenpeace International untuk mempromosikan energi yang bisa diperbaharui, yang puncaknya terjadi pada presentasi dari lebih 6 juta tandatangan pelanggan di the World Summit for Sustainable Development di Johannesburg.

Selama tahun 2003 The Body Shop meluncurkan sebuah kampanye untuk meningkatkan kesadaran dan mencari dana untuk mereka yang terkena dampak kekerasan dalam rumah tangga. Kampanye Stop Violence In The Home dibangun selama hampir satu dekade mengkampanyekan permasalahan ini di berbagai pasar, termasuk Kanada, Amerika Serikat dan Malaysia Barat. Kampanye ini bertujuan untuk menyoroti permasalahan tersebut, mencari dana untuk mendukung kelompok yang menolong korban – korban kekerasan, dan memastikan bahwa para pelanggan dan para karyawan disediakan informasi yang cukup tentang sumber nasihat dan bantuan.

(62)

Pada tahun 2005 The Body Shop bergabung dengan The Campaign for Safe Cosmetics dan diberi pujian oleh Greenpeace dan Breastcancer Fund karena tanggungjawabnya terhadap kebijakan kimiawinya.

Di tahun 2005 The Body Shop mendapatkan penghargaan atas keberhasilannya mencapai standar yang lebih tinggi pada bidang kesejahteraan binatang di kategori kosmetik pada penghargaan tahunan The Royal Society of Prevention of Cruelty to Animals di Inggris. Sebuah juri panel independen memilih The Body Shop sebagai pemenangnya karena kebijakannya tentang perlawanan terhadap uji coba binatang.

The Body Shop membuka cabangnya di Yordania dan Russia pada tahun 2005, jumlah toko di seluruh dunia menjadi 2,045.

Pada tanggal 27 Maret 2006 The Body Shop berulang tahun ke 30. Pada tahun 2006 The Body Shop memenangkan penghargaan PETA's Proggy (progress) karena komitmen yang loyal terhadap pencegahan uji coba terhadap binatang.

Pada tahun 2006, sebagai bagian dari kelanjutan Stop Violence in the Home, The Body Shop menciptakan kerjasama dengan United Nations Secretary – General’s Study on Violence Against Children, untuk melakukan penelitian tentang pengaruh kekerasan dalam rumah tangga pada anak – anak.

(63)

secara independen dalam L'Oréal Group dan dijalankan oleh tim manajemen The Body Shop yang melapor langsung kepada CEO L'Oréal, Jean-Paul Agon.

Pada tanggal 10 September 2007, penemu dan inspirasi The Body Shop, Dame Anita Roddick, secara menyedihkan meninggal dunia pada usia 64. Warisan dan inspirasi beliau terus berjalan di The Body Shop.

Pada tahun 2007 The Body Shop menggabungkan kekuatan dengan MTV dan bersama meluncurkan kampanye HIV/AIDS yang ditujukan untuk mengumpulkan dana dan meningkatkan kesadaran terhadap isu HIV/AIDS di kalangan anak-anak muda, melalui Spray to Change Attitudes.

Pada Januari 2008 Sophie Gasperment bergabung bersama The Body Shop, menjabat sebagai Chief Executive sejak Juni 2008. Pada bulan Agustus 2008 diluncurkan tampilan brand baru dari The Body Shop.

Berikut adalah logo dari The Body Shop:

Gambar 4.1

(64)

C. Visi dan Misi The Body Shop

1. Visi

The Body Shop menjadi yang terbaik, menjadi perusahaan yang menyenangkan – dan perusahaan yang mengubah bagaimana suatu bisnis dijalankan.

2. Misi

Menggunakan took-toko dan rangkaian produk untuk membantu mengkomunikasian permasalahan hak asasi manusia dan lingkungan.

D. Jenis Produk The Body Shop

Adapun jenis-jenis produk yang dijual oleh The Body Shop adalah: 1. Skin Care

2. Bath & Body 3. Hair

(65)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan disajikan deskripsi tentang identitas responden dan analisis

kuantitatif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin, umur,

pendapatan rata-rata perbulan dan informasi responden tentang seberapa sering

menggunakan produk The Body Shop dan jenis produk apa yang digunakan. Analisis

kuantiatif terdiri dari uji instrumen (Validitas dan Reliabilitas instrumen), Regresi

Linier Berganda, Regresi Linier Sederhana, dan Uji-t. Penelitian ini ingin mengetahui

bagaimana “Pengaruh Pandangan Konsumen tentang Penerapan Program Corporate

Sosial Responsibility The Body Shop terhadap Sikap Konsumen”. Pengolahan data

dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak (software) SPSS (Statistical

Product and Service Solution) 14.0 for Windows (Evaluation Version) dan Microsoft

Office Excel 2007.

Uji validitas instrumen dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien

kerelasi product moment (Pearson) antara skor item-total terhadap nilai rtabel.

Sementara uji reliabilitas instrumen menggunakan teknik Cronbach’s Alpha yang

menguji konsistensi internal instrumen variabel.

Penelitian ini dilakukan di dua tempat, yaitu di Ambarrukmo Plaza dan

(66)

2

1 Ne

N n

+

= 98,113

) 05 , 0 ( 130 1

130

2 =

+ =

n

kuesioner disebar di Malioboro Mall, sehingga total kuesioner yang disebar adalah

sejumlah 130 kuesioner.

Pada pelaksanaannya, sampel yang diambil adalah sejumlah 100. Hal ini

didasarkan oleh pendapat slovin yang menyatakan :

Dari hasil diatas, maka dibulatkan menjadi 100 sampel. 50 sampel diambil

dari konsumen The Body Shop Ambarrukmo Plaza dan 50 sampel diambil dari

konsumen The Body Shop Malioboro Mall. Pengambilan 100 sampel dari 130

kuesioner yang ada juga dikarenakan adanya kuesioner yang tidak diisi secara

(67)

A.Identitas Responden

Data identitas responden diperoleh melalui perhitungan statistik deskriptif,

yaitu sebagai berikut :

1. Jenis Kelamin Responden

Identitas responden berdasarkan jenis kelamin dapat ditunjukkan pada

tabel berikut :

Tabel 5.1

Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Pria 32 32%

Wanita 68 68%

Total 100 100%

Sumber : Data Primer Diolah, 2011.

Berdasarkan Tabel 5.1 di atas dapat dilihat bahwa responden berjenis

kelamin pria yaitu sebanyak 32 orang atau sebesar 32% dan responden

berjenis kelamin wanita sebanyak 68 orang atau sebesar 68%.  

 

 

 

 

 

(68)

2. Usia Responden

Dalam penelitian ini usia responden dikelompokkan menjadi lima

kelompok usia, seperti yang tercantum pada Tabel 5.2 berikut ini :

Tabel 5.2

Identitas Responden Berdasarkan Usia

Umur Jumlah Persentase

< 17 2 2%

18 – 21 15 15%

22 – 25 28 28%

26 – 29 31 31%

> 30 24 24%

Total 100 100%

Sumber : Data Primer Diolah, 2011.

Berdasarkan Tabel 5.2 di atas dapat dilihat bahwa responden

didominasi oleh kelompok umur 26 tahun - 29 tahun, yaitu 31 responden,

yang disusul oleh kelompok umur 22 tahun - 25 tahun, yaitu 28 responden,

kemudian disusul oleh kelompok umur lebih dari 30 tahun , yaitu sebesar 24

responden, lalu disusul dengan kelompok umur 18 tahun – 21 tahun, yaitu 15

responden dan kelompok umur kurang dari 17 tahun, yaitu sebesar 2

(69)

3. Pendapatan Rata-rata Perbulan Responden

Berdasarkan besarnya pendapatan rata-rata perbulan responden dapat

dikelompokkan menjadi empat kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel

5.3 berikut ini :

Tabel 5.3

Identitas Responden Berdasarkan Pendapatan Rata-rata Perbulan Responden

Uang Saku Rata-Rata Perbulan Jumlah Persentase

Kurang dari Rp. 1.000.000,- 1 1%

Rp. 1.000.000,- - Rp. 3.000.000,- 25 25%

Rp. 3.000.001,- - Rp. 5.000.000,- 39 39%

Lebih dari Rp. 5.000,000,- 35 35%

Total 100 100%

Sumber : Data Primer Diolah, 2011.

Berdasarkan Tabel 5.3 di atas dapat dilihat bahwa responden

didominasi oleh kelompok pendapatan rata-rata perbulan sebesar

Rp.3.000.001,- - Rp.5.000.000,- yaitu 39 (39%) responden, yang disusul oleh

kelompok pendapatan rata-rata perbulan lebih dari Rp.5.000.000,- yaitu 35

(35%) responden, kemudian disusul oleh kelompok pendapatan rata-rata

perbulan sebesar Rp.1.000.000,- - Rp.3.000.000,- yaitu 25 (25%) responden

(70)

4. Informasi Tentang Seberapa Sering Menggunakan Produk The Body

Shop

Berdasarkan seberapa sering menggunakan produk The Body Shop,

responden dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, seperti yang

tercantum pada Tabel 5.4 berikut ini:

Tabel 5.4

Identitas Responden Berdasarkan Seberapa Sering Menggunakan Produk The Body Shop

Seberapa Sering Jumlah Persentase

Setiap hari 62 61%

Jarang 22 25%

Untuk acara khusus saja 7 4%

Untuk acara di luar rumah saja 9 5%

Total 100 100%

Sumber : Data Primer Diolah, 2011.

Berdasarkan Tabel 5.4 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan,

seberapa sering menggunakan produk The Body Shop, responden didominasi

oleh kelompok yang menggunakan produk The Body Shop setiap hari, yaitu

62 (62%) responden, disusul kelompok yang jarang mengunakan produk The

Body Shop, yaitu 22 (22%) responden, kemudian kelompok yang

menggunakan produk The Body Shop untuk acara di luar rumah saja

sebanyak 9 (9%) responden, dan kelompok yang menggunakan produk The

(71)

B. Analisis Kuantitatif

1. Hasil Uji Validitas

Pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan dengan rumus

Product Moment (Pearson) antara masing-masing item yang mengukur suatu

skala dengan skor total skala tersebut. Kriteria yang digunakan adalah bila

nilai koefisien korelasi item total lebih besar dari nilai r tabel, maka item yang

bersangkutan dapat dinyatakan valid atau apabila nilai probabilitas korelasi

lebih kecil dari taraf signifikan (α) sebesar 0.05. (Singarimbun dan Effendi,

1995 : 123).

Untuk responden yang berjumlah 100, dapat diperoleh derajat bebas

(df) sebesar N – 2 (100 – 2 = 98). Untuk df = 98 dan nilai alpha 5% (satu sisi),

diperoleh nilai r tabel sebesar 0,197. Nilai r tabel ini selanjutnya digunakan

untuk kriteria validitas item-item kuesioner. Untuk dapat dinyatakan valid,

koefisien korelasi item total harus lebih besar dari 0,197.

Tabel 5.5

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Tentang Program CSR

Variabel Item Pertanyaan r item-total r tabel Status

Program Bring Back Our

Bottle

1 0,911 0,197 Valid

2 0,873 0,197 Valid

3 0,810 0,197 Valid

4 0,890 0,197 Valid

5 0,824 0,197 Valid

6 0,853 0,197 Valid

7 0,900 0,197 Valid

(72)

Program Stop Sex Trafficking for Children and Young People

1 0,767 0,197 Valid

2 0,730 0,197 Valid

3 0,882 0,197 Valid

4 0,894 0,197 Valid

5 0,854 0,197 Valid

6 0,898 0,197 Valid

7 0,874 0,197 Valid

8 0,828 0,197 Valid

Program

Bag For

Life

1 0,843 0,197 Valid

2 0,834 0,197 Valid

3 0,819 0,197 Valid

4 0,920 0,197 Valid

5 0,871 0,197 Valid

6 0,843 0,197 Valid

7 0,928 0,197 Valid

8 0,824 0,197 Valid

Tabel 5.6

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Tentang Sikap

Variabel Item Pertanyaan r item-total r tabel Status

Sikap

Terhadap

Program

CSR

1 0,749 0,197 Valid

2 0,717 0,197 Valid

3 0,852 0,197 Valid

4 0,852 0,197 Valid

5 0,796 0,197 Valid

(73)

Tabel 5.7

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Tentang Minat Beli

Variabel Item Pertanyaan r item-total r tabel Status

Minat Beli

1 0,585 0,197 Valid

2 0,782 0,197 Valid

3 0,765 0,197 Valid

4 0,718 0,197 Valid

5 0,819 0,197 Valid

6 0,828 0,197 Valid

Sumber : Data Primer Diolah, 2011.

Dari tabel 5.5, 5.6 dan 5.7 dapat disimpulkan bahwa semua item-item

instrumen penelitian dinyatakan valid karena tidak ada item yang memiliki

nilai ritem-total yang lebih kecil dari rtabel. Dengan demikian semua item

instrumen kuesioner dinyatakan valid dan data yang diperoleh dapat dianalisis

lebih lanjut untuk pengujian hipotesis.

2. Hasil Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan

teknik Cronbach’s Alpha. Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi

0,05, artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai Alpha lebih besar

dari r kritis product moment. Atau bisa menggunakan batasan tertentu seperti

0,60. Menurut Sekaran (dalam Priyatno, 2008 : 26), reliabilitas kurang dari 0,6

(74)

Setelah diuji validitasnya maka item-item yang valid dimasukkan ke dalam uji

Reliabilitas.

Hasil analisis reliabilitas instrumen, yang didasarkan pada kriteria

Cronbach’s Alpha disajikan dalam Tabel 5.8 berikut ini.

Tabel 5.8

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel

Nilai Cronbach’s

Alpha

Kesimpulan

Program Bring Back Our Bottle 0,953 Reliabel

Program Stop Sex Trafficking for

Children and Young People 0,939 Reliabel Program Bag For Life 0,947 Reliabel

Sikap Terhadap Program CSR 0,876 Reliabel

Minat Beli 0,843 Reliabel

Sumber : Data Primer Diolah, 2011

Gambar

Gambar 4.1
Gambar 4.1 Logo & Nilai-nilai The Body Shop
tabel berikut :
Tabel 5.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia
+7

Referensi

Dokumen terkait

How the translation give a different effect of language play compared to the effect of the language play in the English version.. Methods

Seluruhjenis pakan yang diambil dari dalam hutan dan dibandingkan dengan pakan yang diambil dari padang rumput Pulau Peucaog yang merupakan jenis pakan yang paling sering dijumpai

Karena variabel kualitas pelayanan (X 1 ), harga (X 2 ) dan citra merek (X 3 ) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Y 1 ), sehingga pihak

KKN-PPM Universitas Udayana terdapat salah satu program yaitu program keluarga dampingan (KK Dampingan). Ini merupakan salah satu program yang dikembangkan sebagai

Apabila Saudara berminat terhadap paket pengaadaan diatas, diminta untuk dapat mengambil undangan pengadaan dan selanjutnya memasukan dokumen kualifikasi secara

Gambar 4.1 Hubungan antara Tegangan Jepit Transformator dengan Kecuraman Muka Gelombang untuk Jarak 4 meter

Pembuatan gambar mesin didasarkan pada kriteria rancangan mesin yang telah ditetapkan. Pada kegiatan menggambar ada dua proses yang harus dikerjakan secara simultan,

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh antara modal intelektual (yang diukur melalui physical capital efficiency , human capital efficiency , dan structural