• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP ROA PADA BANK NEGARA INDONESIA DAN BANK MUAMALAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP ROA PADA BANK NEGARA INDONESIA DAN BANK MUAMALAT"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH

INTELLECTUAL CAPITAL

TERHADAP ROA

PADA BANK NEGARA INDONESIA DAN BANK MUAMALAT

Prima Aprilyani Rambe, SE., M.Sc (Universitas Maritim Raja Ali Haji)

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh intellectual capital terhadap ROA Pada Bank Negara Indonesia dan Bank Muamalat. Penelitian dilakukan pada periode 2008 sampai 2011. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji F. Dari hasil analisis data yang telah dilakukan terbukti bahwa variabel independen intellectual capital tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return on Asset.

Kata Kunci : Intellectual Capital, ROA, Bank Negara Indonesia dan Bank Muamalat.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan bisnis yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya. Agar perusahaan terus bertahan, perusahaan-perusahaan harus dengan cepat mengubah strateginya dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor based business) menuju knowledge based business (bisnis berdasarkan pengetahuan), sehingga karakteristik utama perusahaannya menjadi perusahaan berbasis ilmu pengetahuan. Seiring dengan perubahan ekonomi yang berkarakteristik ekonomi berbasis ilmu pengetahuan dengan penerapan manajemen pengetahuan (knowledge management), kemakmuran suatu perusahaan akan bergantung pada suatu penciptaan transformasi dan kapitalisasi dari pengetahuan itu sendiri (Sawarjuwono, 2003)

Salah satu pendekatan yang digunakan dalam penilaian dan pengukuran knowledge asset (aset pengetahuan) tersebut adalah Intellectual Capital (IC) yang telah menjadi fokus perhatian dalam berbagai bidang, baik manajemen, teknologi informasi, sosiologi, maupun akuntansi (Petty dan Guthrie,2000). Perusahaan perlu mengembangkan strategi untuk dapat bersaing dipasaran. Pada prinsipnya, sustainable dan kapabilitas suatu perusahaan didasarkan pada Intelectual Capital, sehingga seluruh sumber daya yang dimiliki dapat menciptakan value added (nilai tambah).

Menurut Hidayat (2001), modal intelektual telah menyebabkan pergeseran dalam paradigma melakukan bisnis, sumber kekuatan akan bergeser dari modal fisik menjadi sumber daya

(2)

manusia, dari sumber daya alam menuju sumber daya pengetahuan, dari posisi sosial seseorang menjadi proses hubungan, dan dari kekuatan pemegang saham menjadi kekuatan pelanggan. Kini perusahaan mengakui pentingnya modal intelektual yang bersifat abstrak dan tidak nyata untuk dijadikan penggerak utama dalam pengembangan bisnis.

Modal intelektual telah menjadi aset yang sangat bernilai dalam dunia bisnis modern. Hal ini menimbulkan tantangan bagi para akuntan untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengungkapkannnya dalam laporan keuangan. Selain itu, penelitian mengenai modal intelektual dapat membantu Bapepam dan Ikatan Akuntan Indonesia menciptakan standar yang lebih baik dalam pengungkapan modal intelektual.

Penelitian mengenai modal intelektual terus berkembang dihubungkan dengan variabel lain yaitu dikaitkan dengan tingkat efisiensi biaya yang dapat dikelola oleh perusahaan tersebut. Salah satunya yaitu penelitian Sarayuth Saengchan (2007). Penelitian Sarayuth Saengchan (2007) meneliti peran modal intelektual dalam menciptakan nilai dalam industri perbankan di Thailand. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menyelidiki secara empiris hubungan antara efisiensi penciptaan nilai dan kinerja keuangan perusahaan dengan menangkap persepsi modal intelektual dalam industri perbankan dan mengidentifikasi nilai dari variabel dalam organisasi bank ini. Data diambil dari Bank of Thailand dan Bursa Efek Thailand. Menggunakan metode Pulic yaitu Value Added Intellectual Coeffisient (VAICTM), variabel independen VAICTM, variabel dependen yaitu Return on Asset (ROA) dan biaya untuk aset/Cost to Asset (CTA).

Berdasarkan uraian diatas dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya,maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai “Pengaruh Intellectual Capital terhadap ROA Pada Bank Negara Indonesia dan Bank Muamalat.”

Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Intellectual Capital berpengaruh terhadap Return on Asset pada Bank Negara Indonesia dan Bank Muamalat?”

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh positif Intellectual Capital terhadap Return on Asset pada Bank Negara Indonesia dan Bank Muamalat.”

Batasan Masalah

Penelitian ini dilakukan pada dua bank yaitu Bank Negara Indonesia dan Bank Muamalat. Laporan keuangan yang digunakan adalah laporan pada periode 2008 – 2011.

(3)

LANDASAN TEORI

Intellectual Capital (Modal Intelektual)

Menurut Purnomosidhi (2006) dalam Williams (2001), Modal intelektual adalah informasi dan pengetahuan yang diaplikasikan dalam pekerjaan untuk menciptakan nilai. Modal intelektual mencakup semua pengetahuan karyawan,organisasi dan kemampuan mereka untuk menciptakan nilai tambah dan menyebabkan keunggulan kompetitif berkelanjutan. Modal intelektual telah diidentifikasi sebagai seperangkat tak berwujud (sumber daya, kemampuan dan kompetensi) yang menggerakkan kinerja organisasi dan penciptaan nilai (Bontis,1998).

Berdasarkan definisi diatas maka intelellectual capital merupakan sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang nantinya akan memberikan keuntungan di masa depan yang dilihat dari kinerja perusahaan tersebut. Elemen-elemen dalam intellectual capital terdiri dari modal manusia (human capital), Structural Capital (SC), dan Customer Capital (CC) (Bontis et al.,2000).

1. Human Capital (Modal Manusia), merupakan keahlian dan kompetensi yang dimiliki karyawan dalam memproduksi barang dan jasa serta kemampuannya untuk dapat berhubungan baik dengan pelanggan. human capital digolongkan atas pendidikan, pengalaman, keterampilan, kreatifitas dan attitude.

2. Structural Capital (SC)adalah infrastruktur yang dimiliki oleh suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pasar. Structural capital yaitu sistem teknologi, sistem operasional perusahaan, paten, merk dagang dan kursus pelatihan

3. Customer Capital (CC) adalah orang-orang yang berhubungan dengan perusahaan yang menerima pelayanan yang diberikan oleh perusahaan tersebut.

Value Added Intellectual Coefficient (VAIC)

Saat ini upaya memberikan penilaian terhadap modal intelektual merupakan hal yang penting. Kesulitan dalaM bidang modal intelektual adalah masalah pengukurannya.

Sawarjuwono (2003) menyatakan bahwa metode pengukuran IC dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu: pengukuran non-monetary dan pengukuran monetary. Salah satu metode pengukuran intelectual capital dengan penilaian non-moneter yaitu Balanced Scorecard oleh Kaplan dan Norton dan metode pengukuran intellectual capital dengan penilaian moneter, salah satunya yaitu model Pulic yang dikenal dengan sebutan VAIC™.VAICTM adalah sebuah prosedur analitis yang dirancang untuk memungkinkan manajemen, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain yang terkait untuk secara efektif memonitor dan mengevaluasi efisiensi nilai tambah atau Value Added (VA) dengan

(4)

total sumber daya perusahaan dan masing-masing komponen sumber daya utama.VAIC™ dirasakan memenuhi kebutuhan dasar ekonomi kontemporer dari "sistem pengukuran" yang menunjukkan nilai sebenarnya dan kinerja suatu perusahaan. Penciptaan value added pada perusahaan memungkinkan benchmarking dan memprediksi kemampuan perusahaan di masa depan. Hal ini berguna bagi semua stakeholder yang berada di dalam value creation process (pemberi kerja,karyawan, manajemen, investor, pemegang saham dan mitra bisnis) dan dapat diterapkan pada semua tingkat aktivitas bisnis (Pulic, 2000).

Metode VAIC mengukur efisiensi tiga jenis input perusahaan yaitu human capital, structural capital, customer capital/physical capital.

1. Human Capital Efficiency (HCE) adalah indikator efisiensi nilai tambah modal manusia. HCE merupakan rasio dari Value Added (VA) terhadap Human Capital (HC). Hubungan ini mengindikasikan kemampuan modal manusia membuat nilai pada sebuah perusahaan. Dalam penelitian ini, total gaji dan upah merupakan indikator dari modal manusia perusahaan. Koefisien dari human capital didalam penelitian ini akan dinyatakan dalam variabel human capital coefficient (HCE) yang menunjukkan seberapa banyak value added yang dibentuk dari tiap satuan mata uang (rupiah) yang dikeluarkan untuk membayar karyawan yang ada dan bekerja di perusahaan.

2. Structural Capital Efficiency (SCE) adalah Structural capital mencerminkan kemampuan perusahaan yang berasal dari sistem, proses, struktur, budaya, strategi, kebijakan, dan kemampuan perusahaan melakukan inovasi. Di dalam penelitian ini, koefisien structural capital akan menjadi variable structural capital coefficient (SCE) yang mengukur jumlah structural capital yang diperlukan untuk menghasilkan satu Rupiah dari value added damengindikasikan peran structural capital dalam penciptaan nilai (Pulic, 2004).

3. Physical Capital Efficiency (PCE) adalah financial capital (modal keuangan), yakni seluruh modal berwujud seperti cash, marketable securities, account receivable, inventories, land, buildings, machinery, equipment, furniture, fixtures, dan vehicles yang dimiliki oleh perusahaan (Huwitz, et al, 2002). Dalam penelitian ini, koefisien physical capital akan dinyatakan dalam variabel pyhsical capital efficiency (PCE) yang merupakan indikator untuk value added yang dibentuk oleh satu unit physical capital

Return On Asset (ROA)

Return on total asset (ROA) mengacu pada total pendapatan, termasuk pendapatan bunga bersih dan non pendapatan bunga, dibagi dari total aset.. ROA merefleksikan keuntungan bisnis dan efisiensi perusahaan dalam pemanfaatan total aset (Chen et al., 2005).

(5)

HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis pada penelitian ini adalah :

H0 : Tidak Terdapat pengaruh Intellectual capital terhadap Return On Asset

H1 : Terdapat pengaruh intellectual capital terhadap Return On Asset

PENELITIAN TERDAHULU

Firer dan Williams (2003) menggunakan VAICTM untuk meneliti hubungan antara intellectual capital dengan kinerja keuangan 75 perusahaan publik di Afrika Selatan. Firer dan Williams (2003) menggunakan kinerja perusahaan yaitu rasio profitabilitas (ROA), rasio produktifitas (ATO), dan nilai pasar yang diproksikan oleh market to book value ratio (MB). Hasilnya menunjukkan bahwa physical capital merupakan faktor yang paling signifikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan di Afrika Selatan.

Penelitian Chen et al (2005) merupakan pengembangan dari penelitian Firer dan Williams (2003) dengan menggunakan sampel 4.254 perusahaan publik di Taiwan Stock Exchange. Penelitian ini menggunakan variabel market to book value ratio (MB) dan kinerja keuangan yang diproksikan oleh return on equity (ROE), return on asset (ROA), pertumbuhan pendapatan (GR), employee performance (EP), serta menambahkan variabel R&D (research and development) sebagai instrument penguat VAICTM. Chen et al (2005) menghubungkan intellectual capital dengan nilai pasar dan kinerja perusahaan. Hasilnya menunjukkan bahwa intellectual capital memiliki hubungan positif dengan nilai pasar, dan R&D berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Ulum (2008) meneliti hubungan intellectual capital terhadap kinerja perusahaan perbankan Indonesia. Kinerja perusahaan yang digunakan adalah ROA,ATO dan GR. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa IC berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja perusahaan sekarang dan masa depan.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh antara modal intelektual (yang diukur melalui physical capital efficiency, human capital efficiency, dan structural capital efficiency) dengan Return On Asset (ROA) pada Bank Negara Indonesia dan Bank Muamalat. Penelitian ini juga menggunakan model value added intellectual capital (VAIC™) yang terdiri dari dua perhitungan yang dinyatakan oleh Peter Ducker ( 1999): Intellectual capital efficiency (ICE) = HCE+SCE+PCE. (PCE) = Value Added/Asset. Jadi VAIC™ merupakan hasil penambahan dari intellectual capital efficiency (ICE) dan physical capital efficiencyt (PCE).

(6)

VARIABEL PENELITIAN

Ada dua variabel pada penelitian ini yaitu :

1. Variabel Independen : Intellectual Capital (Modal Intelektual)

2. Variabel Dependen : Return On Asset (ROA)

Tabel 3.1

Variabel Penelitian dan Indikator

Variabel Indikator

VAIC (Variabel Independen/Bebas)

1. Physical Capital Efficiency, PCE = Value added/ Assets 2. Human Capital Efficiency,

HCE = Value added / Human Capital 3. Structural Capital Efficiency,

SCE = Structural Capital / Value Added Jadi, VAIC™ =PCE+ HCE + SCE

Variabel

Dependen/Terikat 1. ROA = Laba Bersih/ Total Assets

Populasi Dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah Bank Negara Indonesia dan Bank Muamalat. Sampel pada penelitian ini adalah laporan keuangan pada periode 2008 – 2011.

Jenis Dan Sumber Data

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Sumber data berasal dari laporan keuangan perusahaan dari tahun 2008 sampai 2011 yang diambil di website bank Negara Indonesia dan bank muamalat Indonesia.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi. Ini dilakukan dengan mengumpulkan, mencatat dan menghitung data-data yang berhubungan dengan penelitian.

Analisis Data

Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan uji yang digunakan adalah uji asumsi klasik. Analisis yang digunakan adalah regresi linier sederhana. Model regresi pada penelitian ini adalah : Y= a + bx

Pembuktian hipotesis dilakukan dengan Koefisien Determinasi (R2),uji F dan uji statistik t. Koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang

(7)

kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel independen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independennya memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.Uji statistik F menunjukkan bahwa secara keseluruhan variabel independen dalam model penelitian tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Intellectual Capital Pada Bank Negara Indonesia dan Bank Muamalat

Di bawah ini hasil perhitungan pada Bank Negara Indonesia dan Bank Muamalat pada periode 2008- 2011.

Tabel 4.1

Bank VAIC (Value Added Intellectual Capital) 2011 2010 2009 2008 BNI 3.4030 3.2321 2.8176 3.7130 Muamamalat 2.7150 2.6417 1.8461 4.0841

Return On Asset (Roa) Pada Bank Negara Indonesia Dan Bank

Muamalat Pada Periode 2008 – 2011 Tabel 4.2 BANK 2011 2010 ROA 2009 2008 BNI 2.94 2.49 1.72 1.12 MUAMALAT 1.52 1.36 0.45 2.60 Pembahasan Model Summary

Model R Square R Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 .682a .464 .375 .6662996 a. Predictors: (Constant), INTELECTUAL

CAPITAL

Dari output di atas disimpulkan bahwa korelasi antara intellectual capital dengan ROA adalah 0,682, dan sumbangan yang diberikan intelectual capital kepada ROA adalaha 46,4 %.

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.310 1 2.310 5.204 .063a

Residual 2.664 6 .444

Total 4.974 7

a. Predictors: (Constant), INTELECTUAL CAPITAL b. Dependent Variable: ROA

(8)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -.726 1.121 -.648 .541

INTELECTUAL CAPITAL 1.637 .717 .682 2.281 .063

a. Dependent Variable: ROA

Dari tabel di atas diperoleh nilai sig = 0,063 > 0,05, sehingga Ho diterima sehingga disimpulkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara intellectual capital terhadap ROA. Adapun bentuk persamaan regresi adalah :

Simpulan

Dari hasil analisis data yang telah dilakukan variabel independen terbukti tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap modal intelektual. Hal ini terlihat dari uji f yang dilakukan pada pengujian hipotesis.

Saran

Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan yang memungkinkan dapat menimbulkan gangguan pada hasil analisis yaitu obyek penelitian yang sedikit yaitu dari bank umum dan bank syariah serta variabel dependen dan periode yang digunakan. Adanya keterbatasan penelitian ini, maka bagi penelitian yang akan datang, menggunakan obyek penelitian yang lebih banyak lagi serta variabel dan periode yang lebih banyak. Nantinya, diharapkan hasilnya dapat menggambarkan kondisi keseluruhan intellectual capital di perusahaan perbankan umum dan syariah.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin . 2000. Pelaporan MI: “Upaya Mengembangkan Ukuran-ukuran Baru”.Media Akuntansi.Edisi 7, Thn. VIII, pp. 46-47.

Astuti, Partiwi Dwi. 2005. “Hubungan Intellectual Capital dan Business Performance.” Jurnal MAKSI. Vol 5, 34-58.

Bontis, N. 1998. “Intellectual capital: an exploratory study that develops measures and models”. Management Decision, Vol. 36 No. 2, pp. 63-76.

Bontis et al. 2000. “Intellectual Capital and Business Performance in Malaysian Industries,”. Journal of Intellectual Capital, 1(1): 85-100.

Chen, M. C., Cheng, S. J., & Hwang, Y. 2005. An Empirica Investigation of The Relationship Between Intellectual Capital and Firms’ Market Value and Financial Performance”. Journal of Intellectual Capital, 6(2), 159-176.

Firer, Steven dan S., Mitchell William, 2003.Intellectual Capital and Traditional Measures of Corporate Performance. Journal of Intellectual Capital, Vol. 4,No. 3.

Guthrie, J. 2001. “The Management, Measurement and The Reporting Intellectual Capital.” Journal of Intellectual Capital. Vol 2, No. 1, 27-41.

Hidayat. 2000. “Peranan Strategis Modal Intelektual dalam Persaingan Bisnis di Era Jasa.” EKUITAS. Vol 5, No. 3, 293-312.

Hong, Pew Tan, David Plowman dan Phil Hancock. 2007. “Intellectual Capital and Financial Returns of Companies.” Journal of Intellectual Capital. Vol 8,No. 1, 76-95.

Petty, P dan J Guthrie. 2000. “Intellectual Capital Literature Review: Measurement, Reporting and Management.” Journal of Intellectual Capital. Vol 1, No. 2, 155-175.

Pulic. 2000. “VAIC - An Accounting Tool for IC Management,”. International Journal of Technology Management, 20(5). Purnomosidhi, Bambang. Januari 2006. Praktik Pengungkapan Modal

Intelektual pada Perusahaan Publik di BEJ. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.9, No. 1, Hal. 1-20.

Referensi

Dokumen terkait

Lampiran B – 6 Kisi-Kisi Angket Respon Dosen Pengampu Mata Kuliah Kimia Bahan Alam Terhadap Buku Suplemen Kimia Bahan Alam Berbasis Local Content Pada Tanaman

Tindakan yang digunakan untuk memperbaiki kondisi aktivitas belajar matematika peserta didik dengan model pembelajaran advance organizer yaitu guru menyiapkan media

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengawasan BPD dalam penyelenggaraan pemerintahan di Desa Mattirowalie Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru dipengaruhi oleh dua

Ovaj pristup bilježi utjecaj smanjenja bankarskog sektora, što za posljedicu ima utjecaj na likvidnost i višestruke efekte, te dodatno utjecaj ponovnog određivanja cijena od

Daya dukung kelompok tiang pada lapisan lensa hasil PLAXIS didapatkan untuk diameter yang sama didapatkan kenaikan daya dukung berbanding lurus dengan kenaikan

Krisis moral yang melanda Indonesia diduga menimbulkan krisi social, ekonomi budaya, politik dan hukum, hal ini melanda semua lapisan masyarakat. Krisis moral juga

Resesi dan peningkatan harga yang terjadi pada tahun tersebut memang tidak sepenuhnya diakibatkan oleh pertumbuhan JUB yang mencapai 29.2 persen (M1) dan 71.7 persen (QM).

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan YME, atas rahmad dan Hidayah-Nya, sehingga penyusunan Buku Pendidikan Ketamansiswaan ini telah selesai6. Sy/bk/