[Type text] Rina Karmila, 2013
Efektiuitas Teknik Praktek Berpasangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C.Tujuan Penelitian ... 7
D.Manfaat Penelitian ... 8
E. Definisi Operasional ... 9
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Belajar Dan Pembelajaran……… ... 10
1. Konsep Belajar………... 10
2. Konsep Pembelajaran………... 12
B. Model, Strategi, Pendekatan, Metode dan teknik……….. 17
C. Model Pembelajaran Kooperatif……… 21
[Type text] Rina Karmila, 2013
Efektiuitas Teknik Praktek Berpasangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
E. Teknik Pembelajaran Praktek Berpasangan (Practice Rehearsal Pairs)... 33
1. Pengertian Teknik Pembelajaran Praktek Berpasangan (Practice Rehearsal Pairs)……….....
2. Prinsip Teknik Pembelajaran Praktek Berpasangan (Practice Rehearsal Pairs) ...
3. Tujuan Teknik Pembelajaran Praktek Berpasangan (Practice
Rehearsal Pairs)...
4. Langkah-Langkah Teknik Pembelajaran Praktek Berpasangan
(Practice Rehearsal Pairs)………..
5. Kekurangan dan Kelebihan Teknik Pembelajaran Praktek
berpasangan (Practice Rehearsal Pairs)…………………
33
1. Pengertian Mata Pelajaran TIK……….... 39 G. Penggunaan Teknik Pembelajaran Praktek Berpasangan Terhadap Hasil
Belajar Pada Mata Pelajaran TIK………... 42
H. Teknik Pembelajaran Catatan Terbimbing (Guided Note Taking) ……….. 43 I. Langkah-langkah Teknik Pembelajaran Catatan Terbimbing (Guided Note
Taking)……………… 45
J. Penelitian Terdahulu……….……… 46
[Type text] Rina Karmila, 2013
Efektiuitas Teknik Praktek Berpasangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Asumsi………... 2. Hipotesis………..
47 48
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian………...
1. Metode penelitian……….. 2. Desain penelitian………...
51
51 53 B. Populasi dan Sampel ...
1. Populasi………... 2. Sampel ………..
54
54 55
C.Teknik Pengumpulan Data ... 1. Instrumen Tes...
56 56
[Type text] Rina Karmila, 2013
Efektiuitas Teknik Praktek Berpasangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ...
1. Uji Validitas……….. ...
[Type text] Rina Karmila, 2013
Efektiuitas Teknik Praktek Berpasangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
d. Uji Hipotesis Ketiga………... 101 D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 103
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A.Simpulan ... 109
B. Saran……. ... 110 RIWAYAT HIDUP
[Type text]
Rina Karmila, 2013
Efektiuitas Teknik Praktek Berpasangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan siswa ke
dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Pembelajaran hendaknya benar-benar dapat
mengubah kondisi siswa dari yang tidak tahu menjadi tahu.Dari yang tidak paham menjadi paham serta dari yang berperilaku kurang baik menjadi baik. Proses pembelajaran terjadi manakala ada interaksi antara guru dan siswa.
Kualitas kegiatan pembelajaran yang dilakukan sangat bergantung pada perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru.Guru merupakan ujung tombak keberhasilan pembelajaran di sekolah yang terlibat
langsung dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Tugas guru bukan semata-mata mengajar (teacher centered) tetapi juga membelajarkan siswa
(children centered).
Pembelajaran juga bukan hanya sebatas mendengarkan, karena dengan mendengarkan saja siswa akan cenderung lupa, menurut Mel Silberman (2009: 2) “siswa mendengarkan rata-rata 400-500 kata per menit, ketika mendengarkan
secara terus menerus selama waktu tertentu pada seorang guru yang sedang
2
salah satunya yaitu di karenakan adanya perbedaan tingkat kecepatan bicara pengajar dengan tingkat kecepatan siswa mendengarkan, jadi untuk itu
pembelajaran akan sukses jika menggabungkan dari ketiga unsur yaitu mendengar, melihat dan melakukan, untuk itu sudah menjadi tugas guru untuk menyatukan
ketiga unsur tersebut.
Namun keadaan pembelajaran di lapangan, Guru masih saja menggunakan pembelajaran ceramah, dan siswa hanya sebagai pendengar dan penerima
informasi yang pasif, sehingga pembelajaran hanya bersifat satu arah, tanpa membiarkan siswa memunculkan rasa keingintahuan dan ketertarikan terhadap
materi yang diajarkan. Fakta yang terjadipun guru jarang sekali melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga yang terjadi adalah proses
pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered).
Perubahan tersebut juga harus diterapkan pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang merupakan salah satu bidang studi yang
saat ini menduduki peranan penting dalam dunia pendidikan.Mata pelajaran TIK dipersiapkan untuk mengantisispasi dan mengatasi dampak negatif perkembangan
teknologi, mata pelajaran ini perlu diperkenalkan, dipraktekkan dan dipahami sedini mungkin agar mereka memiliki bekal untuk bisa terjun ke dunia internasional, bersaing dengan generasi muda dunia yang tentunya lebih melek
terhadap teknologi informasi dan komunikasi.
Mata pelajaran TIK dianggap sebagai mata pelajaran yang susah untuk
susah diingat, apalagi jika disuguhkan dengan teknikguidedd note taking biasa yang menjadikan siswa semakin malas mengikuti pelajaran TIK, tidak sedikit pula
anak yang tidak bisa memahami materi TIK yang disampaikan sehingga mengalami kesulitan pada saat akan melaksanakan tes.
Berdasarkan pengalaman peneliti selama melakukan PPL di SMPN 26 Bandung, peran guru (teacher centered) masih mendominasi dalam setiap pembelajaran TIK, sehingga menyebabkan siswa merasa bosan terhadap teknik
belajar yang ada, siswa cenderung pasif karena hanya mengandalkan demonstrasi yang disajikan oleh guru saja. Siswa hanya mendengarkan ceramah dari guru saja
sehingga jika kelas sudah berakhir mereka pun akan cepat melupakan pelajaran yang sudah diberikan. Hal yang terjadi juga, siswa cenderung ingin selalu
berkelompok atau berpasangan dalam mengerjakan praktek komputer.
Siswa yang merasa kurang mampu mempelajari materi, selalu ingin berkelompok dengan siswa yang mahir dalam pembelajaran komputer, sehingga
pada saat mengerjakan soal latihan pun siswa yang kurang mampu menguasai mata pelajaran TIK hanya mengendalkan temannya yang mahir komputer untuk
mengerjakan soal latihan yang ada, sehingga akhirnya siswa yang pintar akan semakin pintar dan siswa yang kurang pintar pun tidak mau belajar karena hanya mengandalkan kemampuan orang lain. Masalah tersebut akhirnya menyebabkan
banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).yang merupakan tolak ukur ketuntasan belajar siswa terhadap suatu mata
4
Salah satu contoh rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran TIK, dapat dilihat dari hasil Ujian Tengah Semester di SMPN 26 Bandung pada tahun ajaran
2011/2012, dimana hasil ujian dari dua kelas menunjukan rata-rata nilai 73.5 jika dilihat dari KKM mata pelajaran TIK yaitu sebesar 75, maka nilai tersebut belum
memenuhi nilai dari KKM yang ditetapkan. Terkait dengan permasalahan diatas diperlukan pembelajaran yang membuat siswa aktif, berkembang daya nalarnya, berfikir kritis, logis dan sistematis serta mampu bekerja sama dengan temannya
sehingga pembelajaran lebih berpusat kepada siswa (student centered).
Berbagai upaya dilakukan diantaranya dapat dilakukan dalam pemilihan
pembelajaran, pendekatan, teknikpembelajaran serta buku-buku maupun materi-materi pembelajaran. Perubahan-tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan
menciptakan suatu pembelajaran aktif yang merangsang siswa untuk dapat berperan aktif dalam pembelajaran (student centered). Proses pembelajaran aktif ini menuntut siswa bukan hanya sebagai pendengar saja, tetapi juga harus
berpartisipasi aktif, bekerjasama secara aktif pula sehingga pembelajaran akan disampaikan dengan baik.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan menggunakan teknik yang mudah dipahami oleh siswa. Karena menurut masalah yang terjadi maka siswa membutuhkan teknik pembelajaran yang
mewadahi mereka untuk melakukan pembelajaran secara berpasangan. Terdapat banyak teknik Salah satu teknik yaitu teknik praktek berpasangan (practice
dimana siswa tidak mengandalkan salah satu pihak saja, tetapi pasangan tersebut bekerja sama secara aktif dalam mengikuti pembelajaran dari guru baik dalam hal
materi maupun dalam mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan oleh guru.
Teknik praktek berpasangan (practice rehearsal pairs) ini dapat dipakai untuk
mempraktekan suatu keterampilan atau prosedur dengan teman belajar yang bertujuan
untuk meyakinkan masing-masing pasangan dapatmelakukan keterampilan dengan
benar. Teknik ini dilakukan dengan membentuk kelompok yang terdiri dari dua
orang, dimana yang satu berperan sebagai penjelas sedangkan siswa pasangannya
berperan sebagai pengecek atau pemerhati.
Teknik praktek berpasangan (practice rehearsal pairs) ini menuntut siswa
untuk bekerja sama dengan pasanganya untuk mengerjakan soal ataupun memecahkan masalah yang terdapat selama proses pembelajaran, selain itu juga dengan praktek berpasangan dapat meningkatkan keakraban dengan siswa dan
terutama untuk memudahkan dalam mempelajari materi dan meningkatkan hasil belajar yang bersifat kognitif dalam penelitian ini aspek kogntif yang diteliti
terutama dari aspek mengingat (C1), aspek memahami (C2) dan aspek menerapkan (C3).
Teknologi Informasi dan komunikasi adalah mata pelajaran yang lebih mengutamakan praktek daripada teori. Materi TIK yang digunakan dalam penelitian kali ini yaitu materi yang diajarkan pada kelas VII Semester 1 yaitu
6
Diharapkan dengan teknik praktek berpasangan (practice rehearsal pairs) ini, siswa dapat lebih memahami mengenai mata pelajaran Teknologi Informasi
dan Komunikasi terutama dalam mengerjakan praktek komputer. Dalam penelitian ini teknik praktek berpasangan (practice rehearsal pairs) akan diterapkan dalam
kelas eksperimen, sedangkan teknik catatan terbimbing (guided note taking) akan diterapkan dalam kelas kontrol. Dari uraian tersebut maka penelitian ini di beri judul “Efektivitas Teknik praktek berpasangan (Practice Rehearsal Pairs) dalam
meningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK.”
B.Rumusan Masalah
Perumusan masalah dimaksudkan untuk merumuskan suatu masalah yang
merupakan pokok kegiatan dalam penelitian, sehingga memperoleh suatu masalah yang jelas, maka secara umum masalah yang diteliti adalah “Apakah teknik
praktek berpasangan (Practice Rehearsal Pairs) lebih efektif dibandingkan dengan
teknik catatan terbimbing (guided note taking) pada Mata Pelajaran TIK ”Adapun rumusan khusus masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah teknik praktek berpasangan (Practice Rehearsal Pairs) lebih efektif dibandingkan dengan teknik catatan terbimbing (guided note taking) dalam meningkatkan hasil belajar siswa aspek mengingat (C1) pada mata
pelajaran TIK?
2. Apakah teknik praktek berpasangan (Practice Rehearsal Pairs) lebih efektif
meningkatkan hasil belajar siswa aspek memahami (C2) pada mata pelajaran TIK?
3. Apakah teknik praktek berpasangan (Practice Rehearsal Pairs) lebih efektif dibandingkan dengan teknik catatan terbimbing (guided note taking) dalam
meningkatkan hasil belajar siswa aspek menerapkan (C3) pada mata pelajaran TIK?
C.Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat efektivitas teknik praktek berpasangan (Practice Rehearsal Pairs) dengan teknik
catatan terbimbing (guided note taking) dalam meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif pada mata pelajaran TIK. Adapun tujuan khususnya yaitu:
1. Mengetahui efektivitas teknik praktek berpasangan(Practice Rehearsal Pairs) dibandingkan dengan teknik catatan terbimbing (guided note taking) dalam meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek mengingat (C1) pada
mata pelajaran TIK.
2. Mengetahui efektivitas teknik praktek berpasangan(Practice Rehearsal Pairs)
dibandingkan dengan teknik catatan terbimbing (guided note taking) dalam meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek memahami (C2) pada mata pelajaran TIK.
8
meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek menerapkan (C3) pada mata pelajaran TIK.
D.Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mengungkap efektivitas
penggunaan teknik praktek berpasangan (Practice Rehearsal Pairs ) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK. Serta hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada berbagai pihak diantaranya:
1. Dari segi teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian informasi
bagi para perencana dan pengembang lembaga pendidikan mengenai manfaat menggunakan teknik didalam kegiatan mengajar.
2. Dari segi praktis
a. Bagi guru: Menambah pengetahuan bagi guru tentang teknik pembelajaran yang cocok digunakan dalam pembelajaran TIK sehingga
dapat memperbaiki kualitas kegiatan belajar mengajar.
b. Bagi siswa: Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi siswa dalam
meningkatkan hasil belajarnya serta dapat merangsang siswa dalam meningkatkan kerjasama sesama pasangan dan tentunya menambah motivasi bagi siswa dalam mempelajari mata pelajaran TIK.
c. Bagi Peneliti :Dapat menambah wawasan dan memberikan gambaran yang jelas dalam memilih teknik yang dapat digunakan dalam
E.Definisi Operasional
Dalam penelitian ini digunakan beberapa istilah untuk menghindari
kesalahpahaman dalam menafsirkan kata-kata.Istilah yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Teknik praktek berpasangan (Practice Rehearsal Pairs): Teknik praktek berpasangan (Practice Rehearsal Pairs) dalam penelitian ini yaitu teknik yang dilakukan secara berpasangan dalam mengerjakan tugas tentang
materi operasi sistem dasar komputer. Satu orang bertugas sebagai penjelas atau pendemonstrasi, dan teman pasangannya berperan sebagai pengecek
atau pengamat.
2. Hasil belajar ranah kognitif: Hasil belajar yaitu hasil atau kemampuan yang
dicapai oleh siswa setelah mengalami suatu pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Dalam penelitian ini hasil belajar dikhususkan pada ranah kognitif aspek mengingat (C1) memahami(C2) dan aspek menerapkan (C3).
3. Mata pelajaran TIK: Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah peralatan elektronik yang berupa perangkat keras dan perangkat lunak serta segala
kegiatan yang berkaitan dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan dan pemindahan informasi antar media. Adapun materi TIK yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah untuk siswa SMP kelas VII semester
[Type text]
Rina Karmila, 2013
Efektiuitas Teknik Praktek Berpasangan
Rina Karmila, 2013
Efektiuitas Teknik Praktek Berpasangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A.Metode Penelitian dan Desain Penelitian
1. Metode penelitian
Metode penelitian yaitu cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitianya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen hampir mirip
dengan eksperimen sebenarnya. Kuasi eksperimen yaitu suatu bentuk eksperimen yang ciri utama validasinya tidak dilakukan penugasan random
melainkan menggunakan kelompok yang sudah terbentuk (intact group), yang dalam hal ini adalah kelas biasa.
Hal ini sesuai dengan pendapat Muhammad Ali dalam ( Khrisasi, 2011:
99) menyatakan „kuasi eksperimen hampir sama dengan kuasi sebenarnya,
perbedaanya terletak pada penggunaan subjek yaitu pada kuasi eksperimen
tidak dilakukan penugasan random, melainkan menggunakan kelompok yang
sudah ada‟.
Penelitian ini terdiri dari dua variabel, penggunaan teknik praktek berpasangan (practice rehearsal pairs) di kelas eksperimen dan penggunaan teknik catatan terbimbing (guided note taking) di kelas kontrol sebagai variabel
Rina Karmila, 2013
Efektiuitas Teknik Praktek Berpasangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel berikut adalah penjelasan hubungan antar variabel yang akan diteliti:
Tabel 3.1 pembelajaran praktek berpasangan (Practice rehearsal pairs).
XIY2:Hasil belajar siswa pada aspek memahami dengan menggunakan teknik praktek berpasangan (Practice rehearsal pairs).
XIY3 :Hasil belajar siswa pada aspek menerapkan dengan menggunakan teknik
praktek berpasangan (Practice rehearsal pairs).
X2YI:Hasil belajar siswa pada aspek mengingat dengan menggunakan teknik
catatan terbimbing (guided note taking).
Rina Karmila, 2013
Efektiuitas Teknik Praktek Berpasangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
X2Y3:Hasil belajar siswa pada aspek menerapkan dengan menggunakan teknik pembelajaran catatan terbimbing (guided note taking).
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
kelompok kontrol pretes postes (Pretest-Posttest Control Group Design).Subjek penelitian dalam penelitian ini dikelompokan menjadi dua
kelompok yang mendapatkan perlakuan berbeda.Masing-masing kelompok mendapatkan pre-test dan post test.Pretest digunakan untuk pengetahuan awal kedua kelompok sedangkan post-test digunakan untuk mengukur kemampuan
hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan.
Tabel desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Desain Penelitian Pre-test-Post-test Control Group Design Desain Penelitian
Kelas Pre-test Treatment Post-test
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O3 O4
Keterangan:
Rina Karmila, 2013
Efektiuitas Teknik Praktek Berpasangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
X : Pembelajaran dengan menggunakan teknik praktek berpasangan (practice rehearsal pairs)
Pengaruh perlakuan adalah (O2- O1) – (O4 - O3).
Desain ini dipilih karena melibatkan dua kelompok yaitu kelompok kontrol
dan eksperimen, sehingga dapat melihat perbedaan hasil belajarsiswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan teknik praktek berpasangan (practice rehearsal pairs) dan yang mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan teknik catatan terbimbing (guided note taking).
Langkah pelaksanaan pada penelitian ini dimulai dari menetapkan kelas
eksperimen dan kelas kontrol.Kemudian kedua kelas diberikan pre-test (O1 dan O3), selanjutnya kedua kelas diberikan treatment.Kelas eksperimen mendapatkan
treatment menggunakan teknik praktek berpasangan (practice rehearsal pairs )
dan kelas kontrol menggunakan model teknikcatatan terbimbing (guided note taking) dengan memanfaatkan media presentasi. Setelah diberikan treatment
kemudian dilakukan post-test (O2 dan O4) kepada kedua kelas. Hasil post-tes kemudian dibandingkan dengan pre-test, sehingga akan diperoleh gain, yaitu
selisih antar nilai pre –tes dan post-tes. B.Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini meliputi obyek/subyek yang dijadikan sumber data bagi penelitian. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono
Rina Karmila, 2013
Efektiuitas Teknik Praktek Berpasangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMPN 26 Bandung.Kelas VII Semester 1 tahun ajaran 2011-2012 yang terdiri dari 10 kelas.
2. Sampel
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2010: 118).Bila populasi besar dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang ada pada populasi itu.
Sampel itu harus bersifat representative, karena sampel harus dapat menggambarkan keseluruhan secara populasi. Sejalan dengan pendapat
Suharsimi Arikunto (2006:131) yang mengatakan”sampel adalah bagian dari
populasi(sebagian atau wakil populasi yang diteliti.”
Cara penarikan sampel dalam penelitian ini adalah teknik probability
sampling yaitu memberikan peluang yang sama bagi semua populasi untuk
dijadikan sampel, dengan teknik penarikan sampel kelas atau cluster random
sampling, karena dalam cluster random sampling dilakukan dengan
menggunakan kelompok yang tersedia sebagai sampel sehingga peneliti tidak mengambil sampel dari anggota populasi secara individu akan tetapi dalam
Rina Karmila, 2013
Efektiuitas Teknik Praktek Berpasangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
penjelasan di atas, maka peneliti memilih dua kelas yang akan dijadikan
sebagai sampel penelitian, dengan rincian pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.3 Sampel penelitian
NO
KELAS
JUMLAH
1 VII B 35 orang siswa
2 VII D 35 orang siswa
C.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang ditempuh dan alat-alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan datanya dengan tujuan untuk
memeperoleh data yang sesuai dengan tujuan dan pokok masalah penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini teknik pengukuran melalui
tes hasil belajar. 1. Instrumen Tes
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih
mudah diolah (Arikunto, 2006 :160). Instrumen tes yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu tes hasil belajar objektif.Tes
diadakan dalam bentuk pre-tes pos-tes.
Rina Karmila, 2013
Efektiuitas Teknik Praktek Berpasangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dan sesudah pembelajaran sebagai pre-tes dan pos-tes.Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda.
Instrumen tes ini hanya dibatasi pada aspek mengingat (CI), memahami (C2) dan menerapkan (C3) Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur sejauh
mana pengaruh teknik praktek berpasangan (practice rehearsal pairs) dapat meningkatkan belajar siswa pada mata pelajaran TIK.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang ditempuh dalam menyusun
instrumen hasil belajar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Membuat kisi-kisi soal berdasarkan Kurikulum KTSP mata pelajaran TIK.
b. Menyusun instrumen penelitian berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. c. Mengkonsultasikan instrumen yang telah dibuat dengan dosen pembimbing
d. Melakukan judgement terhadap instrumen penelitian.
e. Melakukan uji coba instrumen penelitian yang telah dibuat kepada siswa. f. Melakukan analisis berupa uji validitas, daya pembeda,tingkat kesukaran
dan uji reliabilitas soal. Setelah insrumen yang diujicobakan tersebut valid dan reliable, maka instrumen itu dapat digunakan untuk melakukan pre tes
dan post tes.
D.Teknik Analisis Instrumen Penelitian
Khusus untuk instrumen berupa tes, dilakukan uji coba terlebih dahulu
sebelum instrumen tersebut diberikan kepada kelompok eksperimen. Uji coba instrumen tersebut diberikan kepada kelompok siswa yang lebih tinggi atau pada
Rina Karmila, 2013
Efektiuitas Teknik Praktek Berpasangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
diberikan. Uji coba instrumen ini dilakukan untuk melihat kualitas instrumen tes yaitu melihat validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran soal
instrumen.
Berikut adalah teknik analisis instrumen penilaian berupa tes:
1. Uji Validitas
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut mengukur apa yang akan diukur dalam penelitian.Menurut Sugiyono (2010 : 121) “
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang hendak diukur”.
Penelitian ini digunakan dua validitas yaitu validitas alat ukur dan
validitas butir soal. Untuk pengetahuan validitas alat ukur, digunakan uji statistik yaitu dengan menggunakan teknik korelasi product moment seperti yang dikemukakan oleh Pearson dirumuskan sebagai berikut:
(Zainal Arifin, 2009:254)
Keterangan : rxy = koefisien korelasi antara variable x dan y
Rina Karmila, 2013
Efektiuitas Teknik Praktek Berpasangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
N = Jumlah responden uji coba
Harga koefisien korelasi yang didapat, diinterpretasikan dengan
menggunakan tolak ukur sebagai berikut :
Tabel 3.4 Kriteria Validitas Tes
INTERVAL KOEFISIEN KRITERIA
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0, 60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
(Sugiyono,2010:257)
Cara yang dilakukan selanjutnya untuk menguji signifikansi item-item pada instrumen penelitian dihitung dengan uji-t dengan rumus:
(Sugiyono,2010:257)
Keterangan : t = nilai hitung
Rina Karmila, 2013
Efektiuitas Teknik Praktek Berpasangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu n = jumlah banyaknya subjek
Dimana jika ℎ� �� > �� pada taraf signifikasi 0,05 dengan dk = n-2, maka
soal tes tersebut valid.
Validitas selanjutnya adalah validitas butir soal.Arikunto (2006:75)
menyatakan bahwa “Disamping mencari validitas soal juga perlu dicari validitas
butir soal.” Untuk menentukan validitas butir soal digunakan rumus yang sama
dengan menentukan alat ukur yaitu rumus product moment. Setiap butir soal akan dicarikorelasinya antara skor setiap butir soal dengan skor kriteria pengujian bila r
≥ 0,3 maka butir instrumen dinyatakan valid, sedangkan bila r ≤ 0,3 maka butir
soal dinyatakan tidak valid dan tidak akan digunakan dalam instrumen penelitian.
Pada penelitian ini, validitas butir soal dilakukan dengan program pengolah data SPSS 16.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas soal dimaksudkan untuk melihat keajegan atau kekonsistenan
soal dalam mengukur respon siswa sebenarnya. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik.
Rina Karmila, 2013
Efektiuitas Teknik Praktek Berpasangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
alat pengumpul data. Uji realibilitas dengan teknik Split- Half method.”Split berarti membelah, Half berarti setengah, jadi Split- Half method adalah tes
yang dibagi menjadi dua bagian yang sama, kemudian mengkorelasikan butir soal yang bernomor ganjil dengan belahan pertama (X) dan bernomor genap
dalam belahan kedua (Y) (Arifin, 2009:260)
Uji reliabilitas digunakan dengan menggunakan rumus Spearman Brown adapun rumusnya yaitu :
(Zainal Arifin, 2009: 261)
Keterangan :
���=Korelasi antar skor tiap belahan tes
�12=Koefisien reliabilitas yang sudah diciptakan
N= panjang tes yang selalu sama dengan 2 karena seluruh tes =2x1 2
3. Daya Pembeda
Menurut Zainal Arifin (2009:273) daya pembeda adalah “pengukuran
Rina Karmila, 2013
Efektiuitas Teknik Praktek Berpasangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
berdasarkan kriteria tertentu.” Perhitungan daya pembeda tiap butir soal
menggunakan rumus:
(Zainal Arifin, 2009: 273)
Keterangan: DP = daya pembeda
WL = jumlah siswa yang gagal dari kelompok bawah WH = jumlah siswa yang gagal dari kelompok atas
n = 27% x N
Tabel 3.5
Interpretasi Daya Pembeda Instrumen Tes
NILAI DP TINGKAT KESUKARAN
0,40 diatas Sangat baik
0,30 – 0,39 Baik
0,20 – 0,29 Cukup
dibawah– 0,19 Jelek
(Arifin, 2009: 274)
Rina Karmila, 2013
Efektiuitas Teknik Praktek Berpasangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk pengetahuan apakah soal tersebut tergolong mudah atau sukar.Karena dalam sebuah soal yang baik
apabila soal tersebut tidak terlalu mudah ataupun tidak terlalu sulit.
Untuk menghitung tingkat kesukaran digunakan rumus :
(Zainal Arifin, 2009:266)
Keterangan:
Wl : Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok bawah
Wh : Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok atas
�� : Jumlah kelompok bawah
��: Jumlah kelompok atas
Langkah yang ditempuh adalah :
1. Menyusun lembar jawaban peserta didik dari skor tertinggi sampai skor terendah.
2. Mengambil 27% lembar jawaban dari atas yang selanjutnya disebut kelompok atas (higher group), dan 27% lembar jawaban dari kelompok bawah (lower group).
3. Memasukanya kedalam tabel hitung. Kriteria penafsiran :
Tabel 3.6
Rina Karmila, 2013
Efektiuitas Teknik Praktek Berpasangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
NILAI TINGKAT KESUKARAN
Sampai 27% Mudah
28-72% Sedang
73% Sukar
E.Teknik Analisis Data 1. Uji normalitas
Merupakan salah satu cara untuk memeriksa keabsahan/ normalitas sampel. Pada penelitian ini, uji normalitas menggunakan program pengolah
data SPSS 16 (Statistical Product and Service Solution) dengan uji normalitas one sample Kolmogorov Smirnov.Kriteria pengujiannya adalah jika nilai Sig.
(Signifikansi) atau nilai probabilitas < 0.05 maka distribusi adalah tidak normal, sedangkan jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas > 0.05 maka distribusi adalah normal.
2. Homogenitas
Uji homogenitas ditujukan untuk menguji kesamaan beberapa bagian
sampel, sehingga generalisasi terhadap populasi dapat dilakukan.Pada penelitian ini, uji homogenitas menggunakan program pengolah data SPSS 16 dengan uji Levene atau uji-t. Kriteria pengujiannya adalah apabila nilai Sig.
Rina Karmila, 2013
Efektiuitas Teknik Praktek Berpasangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(Signifikansi) atau nilai probabilitas > 0.05 maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians yang sama (Santoso, 2010: 91).
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t independen dua
rata-rata (t-test independent) untuk menguji signifikansi perbedaan rata-rata (mean) yang terdapat pada program pengolah data SPSS 16.Adapun yang
diperbandingkan pada uji hipotesis ini adalah gain skor post-test dan
pre-test.antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, baik secara
keseluruhan ataupun setiap aspek (aspek pengetahuan, pemahaman, dan
penerapan).
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t independen dua
arah(two tail) karena peneliti tidak mengetahui ke arah mana kurva hasil penelitian akan dilakukan. Untuk menguji signifikansi perbedaan rata-rata (mean) yang terdapat pada program pengolah data. Pengujian uji 2 arah atau
two tail dalam penelitian ini karena peneliti tidak mengetahui kearah mana
kurva hasil penelitian yang akan dilakukan. Arah positive (+) atau negative(-).
Adapun rumus yang digunakan :
(Zainal Arifin, 2012:281)
Rina Karmila, 2013
Efektiuitas Teknik Praktek Berpasangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu t = nilai t-test yang dicari
= nilai rata-rata kelompok sampel 1
= nilai rata-rata kelompok sampel 2 s = simpangan baku gabungan
= simpangan baku sampel 1 yang dikuadratkan (varians 1)
= simpangan baku sampel 2 yang dikuadratkan (varians 2)
n1 = jumlah sampel 1 n2 = jumlah sampel 2
Selanjutnya ialah membandingkan nilai thitung dengan ttabel dengan derajat
kebebasan (dk) = n1+n2-2 dengan kriteria jika – t (1 – 1/2α) < t < t (1 –½ α) maka H0 diterima.
F. Prosedur Penelitian
Secara umum prosedur penelitian dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :
1. Pembuatan Rancangan Penelitian
a. Memilih masalah, peneliti memilih masalah penelitian dengan melakukan studi pustaka yang berasal dari beberapa literatur seperti buku bacaan,
internet, skripsi, dan sebagainya.
b. Studi pendahuluan, dilakukan dengan 3 objek, yaitu paper (skripsi, buku, dan internet), person (konsultasi dengan dosen pembimbing akademik dan
Rina Karmila, 2013
Efektiuitas Teknik Praktek Berpasangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(berkunjung ke sekolah yang terkait, melihat kondisi kelas, fasilitas belajar dan kapasitas laboratorium komputer).
c. Merumuskan masalah, dengan melakukan perumusan judul, membuat desain penelitian sesuai dengan masalah dan tujuan yang akan diteliti. Kegiatan ini
disertai dengan konsultasi dengan dosen Pembimbing Akademik.
d. Merumuskan asumsi dasar dan hipotesis, setelah menemukan masalah peneliti kemudian merumuskan asumsi dasar penelitian yang ditindaklanjuti
oleh perumusan hipotesis.
e. Memilih pendekatan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
ekperimental dengan pembelajaran kuasi ekperimen.
f. Menentukan variabel dan sumber data. Terdapat dua variabel penelitian
yaitu penggunaan teknik praktek berpasangan (practice rehearsal pairs)danhasil belajar. Sumber data berasal dari tes hasil belajar yaitu
posttest.
g. Menentukan dan menyusun instrumen, dilakukan atas kerjasama dengan dosen pembimbing skripsi dan guru mata pelajaran TIK. Dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1) Melakukan observasi, wawancara dengan guru mata pelajaran untuk menentukan materi dan waktu pelaksanaan penelitian yang sesuai.
2) Membuat prosedur pelaksanaan eksperimen berdasarkan KTSP 3) Menelaah silabus mata pelajaran TIK
Rina Karmila, 2013
Efektiuitas Teknik Praktek Berpasangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5) Membuat prosedur pembelajaran kelas eksperimen dan kelas kontrol. 6) Menyusun instrumen penelitian
7) Melakukan judgement instrumen.
8) Melakukan uji coba instrumen kepada kelas di luar sampel.
9) Melakukan olah data hasil uji coba untuk menentukan validitas dan realibilitas instrumen.
2. Pelaksanaan Penelitian
Mengumpulkan data, diawali dengan penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan teknik practice
rehearsal pairs sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan dengan teknik catatan
terbimbing (guided note taking), setelah diberi perlakuan kedua kelas diberi
post-test, melakukan analisis data dan menarik kesimpulan dengan melakukan
pengolahan data berdasarkan hasil pre-test dan posttest dan menyimpulkan hasilnya sesuai hipotesis.secara khusus diuraikan sebagai berikut:
a. Memberikan tes awal (pre-tes) sesuai pokok bahasan yang akandisampaikan dilakukan untuk mengukur kemampuan awal siswa.
b. Memberikan perlakuan yaitu dengan cara menerapkan teknik praktek berpasangan (practice rehearsal pairs) sebanyak dua kali pembelajaran di kelompok eksperimen.
c. Memberikan perlakuan yaitu dengan cara menerapkan teknik catatan terbimbing (guided note taking) sebanyak dua kali pembelajaran di
Rina Karmila, 2013
Efektiuitas Teknik Praktek Berpasangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu d. Memberikan tes akhir (post-test).
3. Tahap Akhir Penelitian
a. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian
b. Menarik kesimpulan dari hasil pengolahan data dan analisis data
penelitian
4. Pembuatan Laporan Penelitian
Menulis laporan dalam bentuk tertulis sesuai berdasarkan kaidah-kaidah
Rina Karmila, 2013
Efektiuitas Teknik Praktek Berpasangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Bagan.3.1
Bagan Alur Kegiatan Penelitian
Memilih masalah
Studi pendahuluan
Merumuskan masalah
Merumuskan anggapan dasar
Memilih pendekatan
Menentukan variabel Menentukan sumber data
Mengumpulkan Data
Menentukan Dan Menyusun Instrumen
Analisis Data
Menarik Kesimpulan
Rina Karmila, 2013
Efektiuitas Teknik Praktek Berpasangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh selama penelitian, dapat diambil simpulan secara umum bahwa pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran praktek berpasangan (practice rehearsal pairs) lebih
efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan strategi pembelajaran catatan terbimbing (guided note taking). Hal tersebut dapat dilihat
dari perolehan hasil belajar siswa kelas eksperimen yang menggunakan teknik (practice rehearsal pairs) lebih tinggi dibandingkan dengan hasil pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran catatan terbimbing (guided note
taking).Secara khusus simpulan penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Teknik praktek berpasangan (practice rehearsal pairs) lebih efektif dibandingkan dengan teknik catatan terbimbing (guided note taking ) dalam
meningkatkan hasil belajar siswa aspek mengingat (CI) pada mata pelajaran TIK.
2. Teknik praktek berpasangan (practice rehearsal pairs) lebih efektif dibandingkan dengan teknik catatan terbimbing (guided note taking ) dalam
3. Teknik praktek berpasangan (practice rehearsal pairs) lebih efektif dibandingkan dengan teknik catatan terbimbing (guided note taking ) dalam
meningkatkan hasil belajar siswa aspek menerapkan (C3) pada mata pelajaran TIK.
B.Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, penulis memiliki beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan, masukan dan berupa
kontribusi bagi penulis terhadap kemajuan pendidikan yakni : 1. Bagi Guru
Teknik praktek berpasangan (practice rehearsal pairs) diharapkan dapat dipergunakan sebagai alternatif bagi guru dalam mengajar, sehingga
akan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. 2. Bagi Sekolah
Diharapkan pihak sekolah dapat memberikan pengembangan pelatihan
bagi para guru untuk mengembangkan berbagai macam teknik pembelajaran agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih aktif yang dapat
meningkatkan hasil belajar siswa sehingga menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran.
3. Bagi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
TIK.Dalam menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa.
4. Bagi Penelitian Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menindaklanjuti hasil penelitian
ini, tidak hanya terbatas pada aspek mengingat, memahami dan menerapkan tetapi dari segala aspek hasil belajar, dalam pokok bahasan maupun mata pelajaran yang berbeda. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
sebagai studi pustaka dan referensi bagi para peneliti yang berminat untuk meneliti tentang efektivitas Teknik praktek berpasangan (practice rehearsal
Rina Karmila, 2013
Efektiuitas Teknik Praktek Berpasangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian ( Suatu Pendekatan Praktik) Jakarta: Rineka Cipta.
. 2010. Dasar-dasar Evakuasi Pendidikan. Bandung: Bumi Aksara.
Darmawan, Deni. 2007. Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung : Arum Mandiri Press.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Farisma, Zukhru. 2010. Strategi Pembelajaran Aktif. Online. Tersedia di : http://Zukhrufarisma.wordpress.com/2010/11/02/strategi-pembelajaran.
M. Fatkhullah. 2011. Penggunaan strategi pembelajaran praktek berpasangan ( practice rehearsal pairs ) dengan alat peraga simetri lipat dan simetri Putar untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Skripsi, 2011 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo. Online. Tersedia di :
Pusat Kurikulum. 2003. Kompetensi dasar mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta.
Reni. 2010.Strategi pembelajaran practice rehearsal pairs meningkatkan keterampilan berbicara bahasa inggris (PTK Kelas VII MI Ciparay 1
Kecamatan Codolog Kabupaten Ciamis). Online. Tersedia di:
Rina Karmila, 2013
Efektiuitas Teknik Praktek Berpasangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Rofiq, Annur. 2009.Peningkatan Kosakata Bahasa Inggris Siswa SMP Negeri 2 Bandung Melalui Teknik Permainan Kata Berbantuan Komputer. Online. Tersedia di : http//repository.upi.edu/operator/upload/s s0551_054602 chapter 1 pdf.
Rosita, Desi. 2010. Implementasi Strategi Pembelajaran Practice Rehearsal Pairs
Berbasis Fortofolio Dalam Pembelajaran Matematika Untuk
Mengembangkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa. Tesis, Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Online. Tersedia di :
http://etd.eprints.ums.ac.id/7253.
Rusman, 2009. Manajemen Kurikulum. Bandung : Rajawali Press.
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran.Bandung: Rajagrafindo.
Rustani, Deni. Implementasi Strategi Pembelajaran Practice Rehearsal Pairs untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada mata pelajaran TIK. Skripsi pada FMIPA UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.
Silberman, Mel. 2009. 101 Cara Pelatihan dan Pembelajaran Aktif. Jakarta: Pustaka Insani Madani.
Suci, Khrisasi. 2011. Pengaruh Penggunaan Multimedia Kamus Tematis Bergambar pada Pembelajaran Kosakata Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada mata Pelajaran Bahasa Inggris Disekolah dasar. Skripsi pada FIP UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Rosdakarya.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suliastini, Annisa. 2012. Pengaruh Penggunaan PAKEMATIK Terhadap ahasil belajar domain psikomotor pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Skripsi Skripsi pada FIP UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.
Susilana, Rudi dkk. 2006. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan KURTEKPEND FIP UPI.
Rina Karmila, 2013
Efektiuitas Teknik Praktek Berpasangan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Trianto. 2007. Model-model pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Umam, M.Khoirul. 2010. Pengaruh Strategi Pembelajaran Practice rehearsal pairs terhadap aktivitas belajar pendidikan agama islam SMPN 3 Tempeh
Lumajang. Online. Tersedia di:
http:/digilib.sunan-ampel.ac.id/gdl/php?mod=browse&op=read&id=jiptiain-mkhoirulum. Bandung. Universitas pendidikan Indonesia.
Umaroh, Caesaria. 2011.Efektivitas Model Pembelajaran LEARNING CYCLE 7E Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan komunikasi (TIK). Skripsi pada FIP UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.
Vernon, Ely. 1980. Teaching and Media Asystematic Approach..New Jersey: Prentice Hall Inc Englewood Cliffs.
Zaskia. Penerapan strategi pembelajaran guided note taking dalam pembelajaran Alqur’an. Online. Tersedia di: