iv
TINJAUAN TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107K/PDT.SUS/2012 TENTANG PERKARA KEPAILITAN ANTARA PT. BUMI KARYA DKK. DENGAN NEFFY LUKMAN DKK. DALAM ANALISIS UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN
PEMBAYARAN UTANG (PKPU)
Riva Olivia 110110060341
ABSTRAK
Kasus kepailitan terjadi antara Neffy Lukman, Janto Lukman, selaku Pemohon Pailit sebagai kreditor yang merasa dirugikan, oleh PT. Bumi Mitra Persada, PT, Bumi Karya Mandiri dan Tirta Susanto selaku Termohon Pailit sebagai Debitor. Mengajukan permohonan pailit di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negri Jakarta Pusat yang dikabulkan kemudian dibatalkan di tingkat kasasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah PT. Bumi Karya Mandiri dan Tirta Susanto dapat dikualifikasikan sebagai Debitor berdasarkan KUHPerdata dan UUKPKPU serta apakah Pertimbangan hukum Mahkamah Agung yang menyatakan bahwa Pengadilan Niaga salah dalam putusan nomor 107k/pdt.sus/2012 menerapkan hukum pembuktian sederhana telah sesuai berdasarkan UUKPKPU.
Metode penelitian yang digunakan dalam studi kasus ini adalah deskriptif analistis dengan pendekatan yuridis normatif, yang menggambarkan peraturan perudang-undangan yang berlaku, terutama undang-undang nomor 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penudaan Kewajiban Pembayaran Utang, dikaitkan dengan teori-teori hukum dalam praktik pelaksanaan yang menyangkut permasalahan yang diteliti. Pengumpulan data untuk penulisan ini adalah melalui studi perpustakaan terhadap bahan-bahan hukum yang relevan.
Berdasarkan hasil analisis, PT Bumi Karya dan Tirta Susanto tidak dapat dikualifikasikan sebagai debitor karena tidak memenuhi syarat untuk dapat dinyatakan sebagai debitor berdasarkan Pasal 1 angka 3 UUKPKPU dan KUHPerdata. Adapun pertimbangan hakim Mahkamah Agung terhadap putusan Pengadilan Niaga dalam putusan
nomor 70/PAILIT/2011/PN.NIAGA.JKT.PST. salah menerapkan