• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Doping Asam Protonik Terhadap Konduktivitas dan Transparans Polianilin.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Doping Asam Protonik Terhadap Konduktivitas dan Transparans Polianilin."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENELITIAN

Pengaruh

Doping Asam Protonik Terhadap

Konduktivitas

dan Transparansi

Polianilin

Oleh :

Lusi Safriani

Yayah Yuliatr

Tuti Aryati

Dibiayai oleh Dana DIKS Universitas

Padjadjaran

Tahun Anggaran 2003

Dengan

Kontrak No. I 29lJ06.1

4tLP

/PL/2A03

,

Tanggal

15 Maret 2001

LEMBAGA PEI\TELITIAN

(2)

LEMBAR MENTITAS DAN PENCESATL4.N

LAPOR,AN

AKHIR PENELMIAN

SUMBER,

DANA : DtrKS

UNPAD

TAHUN ANGGARAN : 2003

Judul Penelitian

Bidang Ilmu

.etua Peneliti

. Nama Lengkap

dan Gelar

. Jenis

Kelamin

. Golongan,

pangkat

dan NIP

. Jabatan

fungsional

. Jabatan

struktural

. Fakultas/Jurusan

. Pusat

Penelitian

i.erjasama

dengan

Institusi Lain

. Nama Institusi

,. Alamat

umlah Anggota Peneliti . Nama Anggota Peneliti I

3 (tiga) orang

Yayah

Yuliah,

MS NIP: 131789794 Pangkat:

PenaraTk.I

. Nama ta Peneliti II

Tuti Arvati. MS

NIP: 131

413 148 Panskat:Penata

.okasi Penelitian Lab. Fisika Material, Jurusan Fisika FMIPA UNPAD

.Iati

Pengaruh

Doping Asam ProtonikTerhadap

Kondulctivitas

dan

Transparansi

Polianilin

MIPA

I

Lusi Safriani,

N{Si

Perempuan

IIIa, Penata

h{uda, 132 207 289

Asisten

Ahli

MIPA/Fisika

Tidak ada

: Rp. 5 000 0ti0

: Ti<iak ada

: Rp. 5 000 000

(Lirna iuta rupiah)

. Teleponi

Faks/e-mail

: -

i

' I

t'av'a ri.

"g Atperl"ka" . Sumber dari UNPAD , Surnber L.ain sebutkan

u r t r l a i r

Bandung,

10 Nopernber

200i

Ketua Peneliti.

gy4=

Lusi Safriani,

MSi

MP: 132 247 289

Menyetujui

baga

Penelitian

(3)

ABSTRAK

Telah dilakukan proses

doping polianilin atau PAM dengan

dua jenis asam

protonik

yaitu camphonwlfonic acid (CSA) dan dodecylheruenesulfonic

cctd (DBSA).

Perubatran

karakteristik polianilin akibat pengaruh kedua dopan tersebut diamati

rnelalui perubahan

konduktivitas serta transparansinya.

Pengukuran

konftfttivitas

dilakukan dengan metode four line probe sedangkan

tnansparansi

bahan diamati

melalui pengukuran spectRrm UV-Vis. I{asil pengukuran menunju*fran bahwa

konduktivitas

dan transparansi

bahan berubah

sete!,atr

mendapat

doprng. PAl.lI yang

didoping

dengan

CSA mencapai

nilai konduktivitas

dan tmnsparansi

fang lebih nnggi

yaiftr 3,95 S/cm dan 90%, dibandingkan

nilai yang

dicapai

bahan

yang

didoprng

dengan

DBSA, yaitu2,2 S/cm

dan 77%. Nilai konduktivitas

PANI-CSA

tertinggi

dicapai

pada

komposisi

PANI:CSA l:5 demikian pula untuk PANI-DBSA Meskipun demikian

(4)

ABSRACT

Polyaniline or PANI was doped by using camphorsuffbnic: acrd (cSA) and

rlodecylbenzenesu[ftnic acrd (DBSA) both of the doping materials are identified as

.fiutcliottulizcd prutlottic ucid. 1-he study was carried out to observe the optical and electrical characteristic of the samples after doping process through determining the

transparency and the conductivity. The conductivity was determined by usrngfour-line

probe rnethod while the transparency by measuring the transmitance from the tIV-Vis spectrum. The results show that the conductivity and the transparency were changed after having doped. PANI CSA-doped achieved higher conductivity and transprency,

3'95 S/cm and90o/o, than the DBSA-dope&2,2 S/cm and 77Yo.The trighest value of

PANI-CSA conductivity was got frorn l:5 of pANI: CSA composition, as well the

PANI-DBSA. Nevertheless the optimum compositions achieved by l:3 composition, in

which the stagnant or insignificant changing of the conductivity and transparency was detected.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas

terselsaikannya laporan penelitian ini.

laporan ini memuat hasil penelitian yang dilakukan selama delapan bulan yang

dibiayai Oleh DIKS Universitas PAdjadjaran, tahun angganur 2003, dengan surat perj anj ian penelitian No . I 29lJ0 6.1 4 tL? lPlJ2003

Tanggal 15 Maret 2003, tentang penganrh dopiug dengan asam protonik terhadap

karakterisasi bahan polianilin.

Dalam kesempatan ini kami rnengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak

yang telah membantu terselenggaranya penelitian ini, antara lain:

r Ketua Lrmbaga Penelitian UNPAD beserta staf atas bantuannya dalam

rnerealisasikan proyek penelitian ini.

o Dekan Fakultas Fisika FMIPA UNPAD beserta staf yang telah memberi dukungan

mulai dari pengajuan proposal sampai penyelesaian penelitian ini.

o Ketua Jurusan Fisika FMIPA UNPAD, yang telah memberikan keleluasaan waktu

dan fasilitas Lab. unruk melaksanakan penelitian ini.

r Para peneliii di Lab. Fisika Material Jurusan Fisika FIVIIPA UNPAD terutama

mahasiswa tugas akhic Yuceu Endatr Sakti dan Vani Yuliani, atas kerja samayang

baik selama penelitian .

I Rekan-rekan dosen lainnya yarrg telah memberikan bantuan selama penelitian.

Kritik dan saran kearah perbaikan sangat kariii'harapkan, terima kasih.

(6)

DAFTAR ISI

Lenrbar ldentitas danI)engesahan

Halaman

l 0

1 l

il

t2

T2

I

ii

iii

iv Abstrak

Absffact

Daftar Isi

Kata Pengantar

Daftar Garnbar

1. Pendahuluan Daftar Tabel

4.3.

4.4.

4.5.

vllt

2. Tinjauan

Pustaka

2.1 Polianilin

4. Metode Penelitian

2.2 Doping Polianilin dengan Asam

3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Protonik 6

8

9 9

1 0

4.1. Pembuatan Fim PNAI EB

4.2. Doping PAM dengan AsamProtonik.

4.2.1.

Kompleks

PANI CSA dan Film PANI CSA

4.2.2.

Kompleks

PANI DBSAdan

Film PANI DBSA

Pengukuran Konduktivitas Film PANI Kompleks

Pengukuran Transparansi Film PANI Kompleks.

(7)

5. Hasil dan Pembahasan

5.1. Hasil Pembuatan Bubuk PANI EB

5.2.1.

Kompleks

PANI CSA dan

Film PANI CSA ...

5.2.2.

Kompleks

PANI DBSA dan Film PANI DBSA

5.3. Hasil Pengularan

Konduktifitas

Film PAM Kompleks

5.4. Hasil Pengukuran

Transparansi

Film PANI Kompleks

5.4.1.

Transparansi

Film PANI CSA ...

5.4.2.

Transparansi

Film PANI DBSA

5.5. Hasil Perhitungan

Energi

Gab ..

5.2. Hasil Doping PANI dengan Asam Protonik L4

t4

t4

14

l4

1 5

1 5

l 5

l 9

23

6. Kesirnpulan

a / l

z+

Daftar

Pustaka...

...

Riwayat

Hidup

Peneliti...

25

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1. Struktur

molekul

PANI secara

umum

Gambar

2.2. Btintuk PANI pada

tingkat

oksidasi

yang berbeda

Gambar

2.3. Proses

doping/

dedoping

PANI melalui

protonasi/deprotonasi

Garnbar

2.4. Penentuan

Pita Energi Polaron

(a) Bipolaron

(b)

Gambar

4.1. Penentuan

Panjang

Gelombang

Absorsbsi

Maksimum

Gambar

5.1. Spektrum

UV-Vis Film PAI.{I

CSA dengan

Komposisi

2:l

Gambar

5.2. Spektrum

UV-Vis Film PANI CSA dengan

Komposisi

l:1

Gambar

5.3.

Spektrurn

UV-Vis Film PANI CSA dengn Komposisi

l:2

Gambar

5.4. Spektrum

UV-Vis Film PANI CSAdengan

Komposisi

1:3

Gambar

5.5. Spektrum

UV-Vis Film PANI CSAdengan

Komposisi

l:4

Gambar

5.6. Spektrum

UV-Vis Film PANI CSA dengan

Komposisi

l:5

Gambar

5.7. Spektrum

UV-Vis Film PANI DBSA.

dengan

Komposisi

2:1

Gambar

5.8. Spektrum

UV-Vis Film PANI DBSA dengan

Komposisi

1:1

Gambar

5.9. Spektrum

UV-Vis Film PANI DBSA dengan

Komposisi

1:2

Gambar

5.10 Spektrum

UV-Vis Film PANI DBSA dengan

Komposisi

1:3

Gambar

5.11 Spektrum

UV-Vis Film PANI DBSA dengan

Komposisi

l:4

Gambar

5.12 Spektrum

UV-Vis Film PANI DBSA dengan

Komposisi

1:5

Hal.

3

4

5

6

t2

16

l 6

l 7

l 7

1 8

l 8

t 9

20

20

21

2 l

22

(9)

DAFTARTABEL

halaman

Tabel5.1. Hasil Pengukuran Konduktifitas Film PANI Kompleks 15

Tabel 5.2. Hasil Pengukuran Transmintansi Malaimum Film pnNI

Kompleks Zz

(10)

1. PENDAHULUAN

Sifat konduktif bahan polimer ditemukan pertama kali pada tahun 1978 oleh

trikawa dkkfl]. pada bahan poliasetilen. Pada penelitian selanjutnya

telah ditemukan

)erapa bahan polimer lain yang bersifat konduktif. Ciri utama yang dimiliki polimer

tduktif adalah adanya ikatan terkonjugasi pada pada rantainya. Beberapa contoh

imer berkonjugasi adalah: polipinol (PPD, poliasetilen (PA), poliparafenilen (ppp),

itiofen (PT), polifuran (PF) polianilin (PANI) dan poli-para fenilen vinilen (ppv).

ianilin (PAND

Dari sekian banyak jenis polimer konduktiq PANI merupakan salah satu bahan

imer konduktif yang memiliki ragam struktur yang bervariasi sehingga memiliki

ensi aplikasi yang beragam pula. Beberapa

contoh potensi aplikasi dari pANI yang

narik antara lain sebagai bahan elektroda" perisai elektromagnet, transistor, indikator

ktrokromik dan smart window,bahan aktif baterei sekundeq sensor dan aktuator, serta

ran pendukung

beberapa

device fotonik[3]. Mekanisme

polimerisasi

dan proses

doping

NI serta sifat kimia-fisisnya

memperlihatkan

variasi yang luas, tergantung

pada jenis

'an pelarut dan elektrolit, jenis proses serta parameter

sintesis yang dipilih. Dengan

rikian, bahan ini memberi peluang luas bagi pengkajian ilmiah dan pengembangan

kasinya.

Pada awalnya polianilin murni dikenal sebagai bahan dengan intraktablilitas

;gr, sulit untuk diproses sehingga memiliki kendala dalam aplikasilya. pada

:<embangannya

diketahui bahwa polianilin datam bentuk basa, tanpa doping yang

;ifat isolator dapat larut dalam NMP (N-methylpirroiidinone), pynolidine dan asam

-at pekat serta asam-asam kuat lainnya. Meskipun demikian kemungkinan gntuk

tdapatkan bahan polianilin dalam bentuk kondtrktor yang dapat larut dalam pelarut

-polar atau pelarut organik polar rendah masih belum tampak.

(11)

rgsional memungkinkan

polianilin dapat diproses dalam bentuk konduktifrrya

untuk

adikan serat, lembaran"

film tipis transparan

dan lain-lain.

(12)

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 POLIANILIN

Poliartilin (PANI) adalah polirner konduktif yang mempunyai ikatan rantai

terkonjugasi. Struktur molekul polimer PANI secara umum ditunjulkan oleh gambar 2 . 1 .

Gambar 2.1 Strukturmolekul

PANI socara

umum

Pada gzunbar

tersebut

tampak batrwa

polimer PAI.{I mernpunyai

dua gugus berulang;

yairu gugus tereduksi@l-o-!)dan gugus teroksidasi

@+).

Gugus-gugus

tersebut mengandung molekul-molekul berbentuk cincin benzoid (-O-) dan cincin

kuinoid ({}) yang dihubundon satu sama lain oleh atom nifiogen meialui ikatan

amin (-NH-) dan imin (-N-) [3]. Nilai y dalam gambar tersebut yang berkisar a$tara

0 dan 1, menenftrkan tingfuat oksidasi PANII. Bila y:,0, PANI berada dalam tindot

teroksidasi penuh yang mengfiasilkan polimer dalam bentuk basa pernigranilin (pGN), sedangkan harga y : 0,5 berikaitan dengan tingkat setengah teroksidasi yang menghasilkan polimer dalam bentuk basa emeraldin (EB), dany= I berkaitan dengEn tingkat tereduksi penuh yang menghasilkan potimer dalam bentuk basa leukoemeraldine (LEB). PA\II yang teroksidasi, akan kehilangan atom H yang berikatan kovalen dengan atom N di sebelatr cincin benzoid. Penarikan atom Htersebut menyebabkan atom N tidak stabil karena memiliki satu elelctron )rang tidak

berpasangan (polaron). Elektron pada atom N tersebut akan berikatan de'ngan elekron

dari atom C pada cincin benzoid, sehingga mengubah cincin benzoid menjadi kuinoid, dan mengubah ikatan amin menjadi imin. Sebaliknya pada PAl.iI yang tereduksi atom

N yang mengapit cincin kuinoid akan menangfuap atom F{, sehingga akan mengubah

cincin kuinoid menjadi cincin benzoid dan mengubah ikatan imin me,njadi amin.

(13)

PANI hasil sintesa kimia berada dalam tentul EB bersifat isolator, bsrtuk

tersebut

dapat

diubah

menjadi

ES (garam

emeraldin)

yang konduktif melalui perlakuan

asam

atau protonasi

[4]. Proses

protonasi

EB menghasilkan

cacat rantai dalam bentuk

pasangan

dikation dan dopan

A seperti

terlihat pada ganrbar

2.3. Dopan

A yang masr*

ke dalam polimer akan terikat secara

coulomb

dengan

kation yang terdapat

pad.a

rantai

PA}IL Pada proses doping/dedoping

melalui proses protonasi/deprotonasi

ini tidak

mengubah

jumlah elektron di dalam rantai.

t l - H H

-eFi-€F!€-l-O-i l a

T r y l 1

--Q)-'<9-o-Q)-i-O

I lnootcnrmr

_@i_O_r?-l-

{EB)

"

l---@-T-@-i€-r3-u

"

ioo.*,,,.*,

-o}-i:O1ffi-+,--O*€-*-O-"€-fr_

FNB)

(14)

f(*po-iXo-*J3-,il

Gambar 2.3 Proses doping/ dedoping PANI melalui protonasi/deprotonasi

Proses

protonasi

dapat

terjadi melalui beberapa

cara, diantaranya

melalui atour

N yang berikatan

imin yang dipenganrhi

stabilitas

resonansi

[5]. hotonasi pA]II EB

dengan HCI (asam klorida) hingp tingkat 50 o/o menunjukkan

adanya

peningkatan

sinyal ESR terhadap

kenaikan tingkat protonasi. Ftasil tersebut bertenangan

dengan

bentuk dikation ES yang tidak memitiki radil€l dan spin. Kehadiran cacat rantai

bentuk kation tad*A $ohron) polisemikuinon dinlatakan sebagar akibat pros€tr

disproporsionasi

(redoks intemal). Hasil sepeni ini cenderung

terjadi pada pemberian

dopan

yang berasal

dari asam

monovalen,

seperti

HcL HF, FtI, dan sebagainlaa

[6].

Selanjutnya,

kehadiran

polaron dan bipolaron pada rantai PAhII menimbulkan

perubahan struktur elekroniknya. perubahan tersebut secara kuatitatif dapat

digambarkan

sebagai

munculnya

cnlah(gap states)dalam

sfiutiilrelekronik Susunan

tingkat energi dalam celatr enogi tersebff berkaian dengan kehadiran polaron dan

bipolaron

seperti

yang diperlihatkan

pada gambar

2.4.

{".o*',**,

(15)

Pltr Kondulrl

(a)

Gambar 2.4 Struktur

pita energi polaron (a) dan bipolaron

(b)

Munculnya

tingkat-tingkat

energi di dalam celatr energi dapat didetetsi dengan

spektroskopi

ydng berkaitan

dengan

proses

transisi antar bertagai tingkat energi. pada

gambar di atas juga ditunjukkan kemungkinan eksitasi elektron yang terjadi pada

polimer

konduktif

yang mengandung

polaron

atau bipolaron.

Kehadiran

polaron

dalam

polirner

konduktif

rnenghasilkan

empat

transisi

yaitu transisi

El dari pita valensi

(pV)

ke pita konduksi (PK), transisi E2 dan M dari pita valensi (pV) ke pita polaron, dan

transisi E3 dari antar pita polaron. Selanjufirya,

kJhadiran

bipolaron dalam polimer

kondultif hanla menghasilkan

tiga hansisi yartu tanpa kehadiran

tmnsisi E3 (transisi

antar

pita bipolaron)

pl.

--2.2 Doping Polianilin dengan Asam protonik

Polimer yang memiliki ikatan rantai te*onjugasi pada umumnya bersifat rigid sehingF sulit untuk di proses. Demikian pula halnya dengan pA]rll yang diperoleh

(16)

Hasil penelitian berikutnya menunjukkan

bahwa penggunaan

asam protonik

bergugus

fungsional

(functionalired

protonic acid) sebagai

dopan

mengbasilkan

PAIiII-kompleks

yang

dapat

larut dalam

pelarut

organik

biasa.

Asam protonik bergugus

fungsional secara

umum dinyatakan

dengan

notasi

fflm-R;,

dengan t{lrf aeaUn gugus asam firngsional yang dapat berupa asam

(17)

3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Sejalan dengan perkernbangan teknologi piranti elektronika, bahan konduktor

transparan banyak dibutuhkan. Bahan konduktor seperti ini pada umunnya digunakan sebagai batran pembuatan elektroda hansparan dan batran antistatik transparan. Elektroda transpayn dibutuhkan antara lain untuk LED, sel surya dan LCD (lapr peraga kristal cair).

Sebagai elektroda transparan dibututrkan batran dengan konduktivitas lirtrik yang relatif tingg dan transparansi png tingg pula- Hanya sedikit balran yang memiliki kombinasi karakteristik seperti ini. Bahan organik yang memiliki potensi applikasi dibidang ini antara lain bahan polianilin kompleks, yaitu batran polianilin yang diberi doping berupa asam protonik.

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari penganrh dua jenis dopan yainr Champhorsulfonic Acid (CSl+) dan Dodecylberaenesulftnic,{crd (DBSA) terhadap perubahan sifat listrik polianilin kompleks melalui pengukuran konduktivitasnya dan

sifat optik atau transparansinya melalui pengukuran persen transrnisinya .

Untuk tujuan diatas aka.n dilakukan sintesis polianilin unnrk mendapatkan bubuk basa emeradin, dilanjutkan dengan pembuatan kompleks PANI-CSA dan pANII-DBSA dan kemudian proses karakterisasi melalui pengukuran konduktivitas dengan

menggunakan metode 'empat garis serta penentuan transmitansinyamelalui pengukura[

Spektnrm W-Vis.

Banyak manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari program penelitian ini. Dari segi keilmuannya sendiri penelitian ini berfrnfaat untuk dapat menguasai proses pembuatan dan penentuan sifat-sifat batran konduktif transparan. ldanfaat lain dari program penelitian ini adalah dapat meningkatkan efektifitas serta produktivitas institusi karena proyek ini jugn dijadikan sebagar bagran dari fasilitas proyekpe,lrelitian

(18)

4. METODE PENELITIAN

4.1. Pembuatan BubukPANI EB

Bubuk PANI EB dibuat dengan metode kimia dari monomer anilin dan inisiator ammonium persulfat. Proses sintesis dikelompokkan dalarn lima tt hap, yaihr penyiapan larutan monomer dan inisiator, polimerisasi, pemisahan, deprotonasi, dan pengeringan.

Penyiapan laruton anilln dan larutan inisiotor.

Larutan anilin dibuat dengan mencampurkau 16,6 ml anilin (0,73 M) )a$g telah didcstitasi dalarn 250 url ltcl (lM) kuluanya berada pada temperatur loC. Sedangkan

larutan inisiator dibuat dari 13,68 gr ammonium persulfat (0,24 M) dalam 250 ml HCI (lM) bertemperatur t"C. tanranan anilin dan inisirifor tersebut masing-masing diaduk

dengan pengaduk magnetik hingga merata.

Proses Polimerisasl

Pada tahap ini dilakukan pencampuran larutan monomer dengan larutan inisiator disertai dengan proses pengadukan dengan menggunakan alat pengaduk rnagnetik. Pencampuran dilakukan

.dengan meneteskan larutan inisiator ke dalam

larutan anilin dengan kecepatan sekitar 2 mVmenit pada temperatur sekitar 0oC. Proses polimerisasi ditandai denpn timbulnya perubahan warna campuran yang berturut-tunrt dari bening menjadi kuning bening hijau mud4 hijau tu4 biru mud4 biru tua dan terbenhrknya endapan biru kehitaman- Setelah pencampuan inisiator den monomer

selesai, pengadukan tetap dilakukan sampai sekitar 4 jam sehingp diperoleh larutan

png lebih pekat dengan endapan yang lebih banyak.

Proses

Pemisahan

(19)

Pencucian dilanjutkan dengan menggunakan metanol, dilakukan hingga filtrat

berwarna bening. Polianilin yang diperoleh dari tahap ini adalah PANI-ES.

Proses DeprotonasL

Unruk mengubah PANI-ES menjadi PAM-EB dilal$kan melalui proses deprotonasi. Endapan PANI-ES dicampurkan dengan 250 ml NH4OFI 0.1 M (Merck 25 %) sehingga pH campuran tersebut melebihi 8. Proses ini dilakukan dengan

pengadukan selama 15 jam. Selanjutnya campuran tersebut disaring dan dicuci dengnn

akuades, sampai filtrat berwama bening. Pencucian dilanjutkan dengan menggunakan metanol. Endapan yang dihasilkan kemudian diekstrak dengan TFIF (Tetrahidrofurdn) unmk membuang PANI yang berantai pendek. Endapan yang dihasilkan tersebut

kernudian dibilas dengan dietil eter.

Proses Pengeringan

Proses selanjutnya adalah pengeringan, pertama menggunakan desikator vakum

selama 24 jam. Selanjutnya dikeringkan kembali dalam sistem pe,ngering vakum pada

temperatur sekitar 50' C selama 4 jam, digerus agar diperoleh butiran yang halus kemudian dikeringkan kembali dalam Oven dengan temperatur sekitar 60"C. Dari tahap akhir ini akan diperoleh polianilin tanpa doping (pAIrlI-EB) berupa bubuk

berwarna coklat keperakan.

4.2 Doping PANI dengan Asam Protonik

Sebagain asam protonik dalam penelitian ini digunakan CSA (Chaphorsulfonic

Acid) dan DBSA (Dodecylbcnzenesulfonic Acid). pAIr[ yang didoping den$n CSA

dan DBSA akan membentuk Kompleks PANI-CSA dan PANI-DBSA

4.2.1 Komplelis PANI-CSA dan Film pANI-CSA

(20)

Fihn PANI-CSA dibuat dengan melarutkan sejumlah tertentu kompleks

PAIII-CSA dalam pelarut m-cresoi dengan konsenhasi tertentu disesu,aikan dengan ketebalan

yang diinginkan. tarutan kemudian dimasukkan kedalam ultrasonic bath *lam.a 48 jam pada temperatur 50" C. tarutan selanjutnya disaring untuk membuang

bagian-bagian yang tidak larut dan dicasting diatas substat kaca dengan menggunakan spln

casting, kemudian diuapkan pada temperatur 50oC unftk me'nglrilang[<an sisa-sisa

pelarut dilanjutkan dengan pengeringan dalam ruang vakum.

4.2.2 Komplels PANI-DBSA dan Film PANI-DBSA

Pembuatan Kompleks PANI-DBSA pada dasarnya tidak berbeda dengan pembuatan kompleks PANI-CSA kecuali sebagai asam protonik sekarang digunakan

dadecyt beraene nlfunic acrd (DBSA).

Bubuk polianilin dalam bentuk basa emeraldin (PANI-EB) hasil sintesis secara kimia dicampur dengan DBSA dengan perbandingan berat tertentu. Dengan

ntenggunakan n,ortar dan pastlc, campuran PANI-EB dengan DBSA tersebut digerus

sampai tercampur dengan baik.

Film PANI-DBSA dibuat dengan rnelarutkan sejumlah tertentu kompleks PANI-DBSA dalam pelarut m-cresol dengan konsentrasi tertentu. tarutan kemudian dimasukkan kedalam ultrasonic bath xlama 48 jam pada temperatur 50" C. Larutan selanjutnya disaring untuk membuang bagian-bagian yang tidak lanrt dan dicasting

dengan menggunakan substrat kaca dengan menggunakan metode spin casting, kemudian diuapkan pada temperatur 50oC r$tuk menghilangkan sisa-sisa pelanrt

_{iteq-ilrtkan dengan pengeringan dalam nxlng vakum.

43 Pengulcrran Konduktivitas Fitm PANI Kompteks

Konduktivitas konduktivitaVresistivitas film PANI diukur dengan

menggtrnakan metode four line probe dengn menggunakan kawat platina sebagai

probe, surnber arus konstan dan alat pengukur tegangan.

(21)

Konduktivitas

dihitung melalui hubungan

o =(i/AV).(d/wt)

dengan: I AV d w

t

: arlls yang diberikan,

= teganga[ antara dua probe bagtan dalam, : jarak antar probe,

= lebar sampel dan = adalah tebal sampel.

4,4 Pengulorran

Transparansi

Film PAM(ompleks

Transparansi

bahan dapat diamati melalui nilai transmitansi

atau persen

transmisinyayang

dapat

ditentukan

melalui pengukuran

spektnun

UV-Vis. Pengukuran

Spektrum UV-Vis dilakukan dengn menggunakan

t{P 8/.52 A Diode Array

Spectrophotometer,

pada jangkauan panjang gelombang

260 nm sampai 800 nm.

Selain untuk mengetahui

tingkat transparansi

bahan,

hasil pengukuran

spektum

W-Vis juga dapat digunakan

untuk mengetahui

sifat konduktif bahan

melaiui energi gab

yang teramati.

4.5. Penentuan

Energi Gab

Energi gab suatu bahan

informasi tentang sifrt elekrik bahan,

sehingga

tanpa.pengukumn

konduktivitas

secara

langsung,

sifat konduktif bahan

dapat

diprediksi melalui energi gab yang dapat diketahui melalui panjang gelombang

absorbsi

maksimum atau paniang

gelmbang

czl-o;f spektrum

UV-Vis bahan.

Andaikan spekrum yang diperoleh adalatr seperti pada gambar 4.1, maka

energi gab bahan

ditentukan

dari spektrum

tersebut

dengan

cara sebagai

berikut:

I

(22)

Energr gab dikaitkan dengan panjang gelombang maksimum melaiui hubungan

sebagai berikut:

. E , " = = o l ,Gn

4 . 1

)L*"(pm)

Dimana:

&: konstanta Plank

c = kecepatan cahaya.

(23)

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Pembuatan

BubukPANI EB

Hasil polimerisasi yang diperoleh pertama kali adalatr berupa endapan

benvarna hijau kehitaman Produk ini diidentifikasi sebagai

emeraldiu

hidroklorid,

berupa

bubuk garam

emeraldin

yang t€rprotonasi

sekitar 42%.tlasil t4hap pertama

ini

kemudian dideprotonasi dalam larutan NH4OH densn pH diatas 8, menghasilkan

bubuk benvarna

coldat tu4 merupakan

polianilin dalam bentuk basa emeraldin

(PANI-EB).

5.2 Hasil Doping PAI\il dengan Asam Protonik

5.2.1 Komplela PAM-CSA dan Film PANI-CSA

Dengan menggunakan mortar dan pestle, dibuat kompleks PANII-CSA dalam 6

variasi komposisi perbandingan PAM:CSAyaitu: 2:1, 1:1, l:2,1:3,1:4 dan 1:5.

Masing-masing komposisi kompleks PANI-CSA dilarutkan dalam pelarut ur-cresol dengan konsentrasi 2% dan dicasting dengan menggunakan spinner diatas substat kaca benrkuran 2,5cmx 2,5cm. Setelah diuapkan pada temperanr 50"C untgk menghilangkan sisa-sisa pelarut dilanjutkdn dengan pengeringan dalam ruang vakum, dihasilkan film berwarna hijau trasparan.

5.2.2. Komplels PAM-DBSA dan Film PAI\il-DBSA

- Dengan cara yang sama telah dihasilkan kompleks PANII-DBSA

dengan f

variasi komposisi

yang sama.

(24)

5.3 Hasil Pengukuran Konduktivitas Film PANI Komplelcs

Hasil pengukuran kondul<tivitas film PANI yang didoping dengan CSA untuk

masing-masing komposisinya dan jenis dopal dapat dilihat pada Tabel 5.1.

Tabel5.1. Hasil pengukuran kondutctiita$ film PAIII kompleks

No. Komposisi Konduktivitas (S/qrD

Kompleks PAIII-CSA Kompleks PAIII-DBSA

Tanpadoping Tidak terulsur Tidak terukur

2 2 : l 0,605 o,296

J l : l 1 , 1 0 7 0,555

4 l : 2 2,271 1,525

) l : 3 3,920 2,113

6 l : 4 3,938 2 , 1 8 I

7 l : 5 3,947 2 , 1 8 1

Dari hasil pengukuran

diatas tarnpak

bahwa konduktivitas

PANI mengalanf kenaikan

yang cukup representatif

(konduktivitas

mulai teruhu) pada komposisi

PAlrll:Dopant

2:1. PANI yang didoping

dengan

CSA menunjukkan

pencapaian

nilai konduktivitas

yang lcSih tingg dibandingkan

dengan

dopan DBSA Nilai konduktivitas

cenderung

terus meningkat terhadap konsentrasi dopan untuk kedua jenis asam protonik.

Kenaikkan ini terhenti pada komposisi.

l:4- Komposisi selanjutnya

menujukkan

kenailftan 1'arlg tidak berarti. Kenyataan

ini menunjuldon adanya kejenuhan

rantai

PANI tertndap peixlmbahan

dopan.

5.4 Hasil Pengu}iuran

Transparansi Film PANI Komplels

5.4.

1 -Transparansi

Ftm PAI\ILCSA

Flasil pengukuran

spekrum W-Vis pada film-film yang didoping

dengan

CSA

dapat

dilihat pada Gambar

5.1 sampai

Gambar

5.6.

Spektrum UV-Vis untuk komposisi kompleks PANI-CSA 2:1, pada Gambar 5.1

memperlihatkan

nilai transmitansi

maksimum

sebesar

6l% dengan

puncak absorbsi

melebar

dari panjang

gelombang

290 sampai

sekitar

360 nm.

(25)

-,f-.ad"\f4!l

Wardcngtl (nm)

Gambar 5.1. Spckhum IIV-Vis Film PAIII-CSA dcngan *ompoeisi 2:1

Gambar 5.2 adalah Spektnrm

UV-Vis untuk komposisi

kompleks PA}.II{SA l:1,

memperlihatkan

nilai transmitansi

maksimum

sebesar

55% dengan

puncak absorbsi

yang hampir,

tidak berbeda.

r' r t I !

T

r

a n s qr I

t

a n c e

T

r

a

tr

s

{r

I t 4

n

c

' € ttEi --N ' t

l t l

era.l :

; f (

'i

rn{

t

t r "

' " , l i

i r

ortl

.-\.

i

ll

r'

\.r'

lt -/'

. ' " I Y - : a . . . - .

ftv&reth (nm)

Gambar5J. Spcldrum tIV-Vis Film PAI\II-CSA

. dcngrn komposisi 1:1

(26)

T

r

a

n

s

qr

I

t

a

n

c

e

Wavcbngth (nm)

Gembar53. Spcldmm W-Vis Film PANI-CSA dcngan komPocisi 1:2

Spektnrm UV-Vis urtuk kompleks PANI-CSA dengan

komposisi l:3, pada

Gambar

5.4 memperlihatkan

nilai transmitansi

maksimum

menurun

kembati menjadi

76%o

dengan

puncak absorbsi

bergeser

ke kiri yaiar disekitar panjang

gelombang

3@

nm.

,-.1|u

I

"-.---_-_i

a - - .

Wavelength (nm)

Gambar5.4. Spektrum UV-Vtu film PANI-CSA dangan komposisi l:3

17

T

r

& n s qt I t a n c e f I I

t

I I f

f

I

I

I

(27)

Dari keseluruhan

data diatas hanya 3 data pertama

yang memberikan

nilai

transmitansi yang konsisten seperti yang diharapkan. Tiga data berikumya

menunjukkan

nilai transmitasi yang berftuktuatif meskipun konsenfiasi dopannya

diperbesar.

5.4.X.Transparansi

FIm pANI-DBSA

Hasii pengukuran spektum w-vis pada filn-fitn yang didoping dengan

DBSA dapat

dilihat pada

Gamb

ar 5.7 sampai

Gambar

5.12.

Spektrum

UV-vis untuk komposisi

kompleks

PANI-DBSA

2:1, padaGambar

5.7 memperlihatkan

nllai transmitansi

maksimum

sebesar

3To/odaganpuncakabsorbsi

pada

panjang

gelombang

340 nm.

/'r----\

i t"\ Y

Wavelength (nm)

Gambar5.7. Speldrum W-\rrs Film PAIII_DBSA dengan komposisi 2:l

'

Gambar

5.8 adalah Spekrum UV-Vis unnrk komposisi kompleks pAhlI-DBSA

I:1, meinperlihatkan

nilai transmitansi

maksimum ],ang lebih finggi dibandingkan

untuk komposisi 2:l yaitu sebesar 52%o dengan prurcak absorbsi masih disekitar

patrjang

gelombang

340 nm.

I

T

r

a

n

s

qr

I

t a n c €

J I

I

:r:.1

I

tl

i l l l l*.1 I

(28)

I I I :(:s I

I

*=l

/----^.-.

1 /'\ Y

!

T

r

L

n

s

ry

t t a n c € t \ilavekngth (nm)

Gambar5.8. Speltrum UV-Vis Film PAM-DBSA dengan komposisi l:l

Spektrum

UV-Vis untuk kompleks

PANI-DBSA

dengan

komposisi

1:2 terlihat

seperti pada Gambar 5.9. Dari pmbar tersebut terlihat bahwa nilai transmitansi

maksimum

meningkat

menjadi 76Yo dengan

puncak absorbsi

sedikit bergeser

ke kiri

yaitu disekitir panjang

gelombang

330 nm.

,t-"#.4\

r:.

Wavelength (nm)

Gambar 5.9. Spehrum IIV-Vir Film PAI{I-DBSA dengan komposisi l:2

Spektrum UV-Vis untuk kompleks PANI-DBSA dengan komposisi l:3, pada Gambar 5.10 memperlihatkan nilai transmitansi maksimum menunm kerrbali menjadi

T

r

a

. n

s

qt

I t a n c c tSd0. : €tct-; s r | o ;

I

I 1

lu

*"-t I

t l i

l l

l l

x *tij | ,,

! l

l l i '

l \ . /

u e : l - F J . , - .

(29)

56% dengan

puncak absorbsi

bergeser

ke kiri yaitu disekitar panjang

gelombang

300

nm.'

T

r

a

n

s

qt

I t

u

D

c

€ /--.J'*u*afq'1t4/{F ! t *.-.:1t.J

a' t-.$*t" '' " "

I

!

t r . t . r l k E t

-a 5 i l " :

I

uf Warebngth (nm)

Gambar 5.10. Speldrum UV-Vis'FiLn PANI-DBSA dengan kompoeisi 1:3

Spektrum

uv-vis unh* kompleks PAM-DBSA dengan komposisi 1:4, pada

Gambar

5.1I rnemperlihatkan

nilai transmitansi

maksimum

yang hampir sama

dengm

yang diperoleh pada komposisi l:3 yaitu 57Yo dengan

puncak absofrsi semakin

bergeser

ke kiri disekiAr panjang

gelombang

280 nm.

(30)

{\tt0

,-_;{,,*t**

l:. {.r ;:-:.

. - -- ii l[( rii.'

Wavclength (nm)

Ganbar5l2" Spchrum tIV-Vis Film PAIII-DBSA dengan komposisi l:5

Keseluruhan spektrum UV-Vis pada film PANII-DBSA menunjukkan

kecenderungan

yang sama seperti spekrum-spektrum

UV-Vis untuk PAI.II.CSA

yaitu

hanya

3 data pertama

yang memberikan

nilai fransmitansi

yatg konsisten

seperti

yang

diharapkan. Tiga data berikunrya menunjul&an nilai tanmiasi yang menunm

meskipun

konsentrasi

dopannya

diperbesar.

FIal ini $duga telah terjadi kejenuhan

pada

komposisi

PANI:DBSA

l:3 sehingga

penambahan

dopan

tidak lagi mempengnruhi

sifat

transparansi

bahan.

Secara

ringkas seluruh hasil pengukuran

persen

transmitansi

dapat dilihat pada

Tabel

5.2.

Tabel 5.2. Ilasil pengulcrr:an Trenrmitansi Maksimumfilm PAIII liomplela

Spekfurn UV-Vis untuk kompleks PANI-DBSA dengan komposisi 1:5, seperti

terlihat pada Garnbw 5.12, menunjukkan nilai transmitansi malsimum yang semakin

menunn dibandingkan data-data sebelumnya yaitu menjadi sekitar 417o dengan puncak absorbsi melebar disekitar panjang gelombang 300 nm sampai 360 nm.

No. Komposisi Transmilansi (?i,)

Kompleks PANI-CSA Kompleks PAIII-DBSA

I 2 : l 6l.o 31-5

1 l : l 5s.0 52.0

3 L:2 84.0 76-5

4 1 : 3 76,O 56.0

5 l : 4 90.0 57-O

6 l : 5 80-0 4 I . 0

(31)

5.5. Hasil Perhitungan

Energi Gab

Dari nilai panjang

gelombang

maksimum

pada spektrum

W-Vis setiap

sannpel

telah

dihitungnilai

eneryi

gab masing-masing

hasilnya

dapat

dilihat pada

Tabel 5.3.

Tabel53: Hasil

Dopan

Komposisi

I,--{nm)

E.JeV)

CSA

2:1

450

2.76

1 : l

440

2.82

l : 2

470

2,64

l : 3

380

3.26

1 : 4

400

3.10

l : 5

390

3 . 1 8

DBSA

2 : l

- 360

3.44

l : l

370

3,26

l : 2

420

2-95

L : 3

410

3.02

l : 4

400

3 . 1 0

1 : 5

430

2.88

(32)

DAFTAR PUSTAKA

1. Shirawaka H., louis E. J, MacDiarmid A. G, Chiang C. K ang Heegei A J. J.

Chem. Soc. Chem. Commun., (1977) 578.

2. Saleneck, W.R, D.T. Clark, and E.J. Samuelson (ed) (1991) Science and

Apllication afConducting Polymers, W.R Saleneck, D.T. Clark, and E.J.

Sam'relson (ed), Adam Higler, New Yorlq p73.

3. Angelopoulos M., C.E. Asturias, S.P. Ermer, A. Ray, E.M. Schen, and

A.G.MacDiarmi{ (1988), Mol. Cryst. Liq. Cryst.160, l5l.

4. Chiang, J., A.G. MacDiarmi{ (1986), Synth. Met. 13, 193, p 529.

5. MacDiarmid, A.G., and A.J. Eipstein, (1989), Faraday Discuss Chem. Soc. 88,31?

6. Lapkowski, M., (1990), Synth Met.35, 183

7. Cao, Y., P. Smith, and A.J. Heeger (1993), Synth. Met. 5$57, 3514.

8. W. Lu:ny, E. J. Samuelsen, D. Djurado, Y. F. Nicolau, Polyaniline Protonated ith

Camphorsulfonic Acid: Modelling of lt's-brystalline, Synthetic Metals 90 (l)

(ree7)

19-23.

9. J. M. Ko, I. J lhung I. J. Chung Electochemical Behavior of

Dodezylbenzenesulfonic Acid-doped Polyaniline in organic electrolyte Solution,

Synthetic Metals 68 (3) (1995) 233-237.

(33)

1. Naura 2. NIP

3. PangkatiGolougan

4. Jabatan Fungsional

5. Unit Kerja 6. Alamat Runah

Alarnat Kantor

7. Pendidikan

8. Fel<eriaan

9. Daftar l{iuva Ihniah

CURRIC{JI.U fuI V f !'A tJ,

: Lusi Safriani, lvl.Si.

:132207 289

: Penata N,tuda/ III-a

: Asisten Ahli

: Jumsan Fisika FN4ll'A UNPAD

: Jl. Pasirlayutrg Utara IV No.l5 BanCung

: Jumsan lrisika FMlPA UNPAD

Jl. RayaJatinartgor Krn 2l Sttttteciartg

: 52 Fisika ITB. lultrs Se.pternber 2000

Sl Fisika UNPAD,luitrs N'lei 1997

: Stal'Dosen Jurttsitrt Fisika F\.4tPt Ul'.ji),\D

Mulai tahun 1998 - sekaran-s

:

l . L . S a f r . i a n i , T . A r y a t i , " S i n t e s i s P P \ r ie u g a u S u l i u I{ o t t v c r s i i i . r i t r i a i r t i r i l Aplikasinya Sebagai Divais OI-ED. I;rlloiatt Pertelitiart iJl,:iitri !ri't)t'cl'

Peningkatan Kualitas Siunberdaya lr4auusia dcttsatt !.oiiiral: lio. t) i':,'l-i-l-,'lii)l-'l':-SDi\,Iil II/2001, Septen:ber 2002.

2 . [ , . S i r f r i a n i , A . B a h t i a r , " s i r i t c s i s P o l i n r c r f c r k c i t . j t t t : r s ; ! : l l - l ) i ' \ i l i r ; i l : t i ' . ; l i l J t i l i t i t t Aktif Lilr[t Ernitting Diodc', l-apilinp i)ent-[i:ia:i [-]agiarr !):'(t''''; i:'i::ltiliilKiiiill l<..iraiitas Sii:nbei'da;,'a ir'{anusia Cetgaii kontiilir no 0i ii

l-l'l7iii)i)i'--SDt..iiilliZ0iil , Ckic.*her. 2C0: .

- 1 . L . S . : i i - i n r i i . P . \ \ r t i l a n . i a r i . l i . S i . . ' a n r c i s l r i . i : i t l i l a * ' i r i i . l i . i i . : i i r c g n r ' , i' i . t l . i'ii:t, "i:,cr:ga:-uii Proses l{or:versl 1'enuirl Pad:i i..ilalitc:'istill Ol-i:D i)i)\.:". :)r'1r.. S i u . l ; o s i r r i n i i a s i c : i a i P o i i t : i i r , ' l i i . S a i r c i t r r t r i . . ' \ g t r s t t r s 2 0 0 ! .

: i . l-.. l i : t l ' r ' i . r i i i . i' . \ ' u l i i : l : , F : i ; ' i i a ' . . . , i : l i . " S i t t t t : s i : : l - { l - c t i r ' . l i i , : : i i ' i o : . ' . ) - : . , i

-1 ; : r c l ' . . . , i r - . r i c - ( l i : -1 i . . : : . l r -1 ; i : : r c b i s ( l : l l i l i r i ' i i -1 . ; -1 i r i -1 -1 -1 r l l t : t i l t t t t t ; i c , r t i i t i . ' i S r : i r l t : : . l i i ' ' i r . r t i i r l i t , l i U i : : ' - . l : l ) o ; i : i ' i . ' . i l { c ; i C : , : 1 . : l : f i ) t ; i y ' [ 2 - i ? - c i l : r ' l i t r ' r ' . ' l o : i i ) - l . ' l - ; ; i i r - ' ; r ' , i i , ' r i i : \ ' i j i \ ' l r : r ) : ] I . i . r l i : c : i i i i l) c ; 1 , : : i i i ' i r : i . : i i : . i; l r : i l r l t l il l l ' l " i i o { ' { ) l ; . i i l i l { t 1 ; . ' ' i q 1 ; ; : ' : ; ; ; , ' j : : : : i r ' l

. - . : i i . . l : : i a : . i . . . i' . . , . , i : - l : . i, . j - i ; : : ' i i; : : : l ' ' i ' : 1 j : ) a i 1 i l " , . : ; : l. i , : : i

i . : t l i c l : ' . r i U r . i t ; , i t i i ; i - , ' t . r i : r l : ' - . J ' . . i . : ; i : ; ) i t ; 1 " . i - l , 1 l , l : . . i : l l ) ' , : i l r - i , i : . l

0 (; 0,t j j.i j CC i,l. J,:1, ii:i i r,; r. ;. 2 L),,. t r .

i : ; . 1 . , ll'.i'r'iir,:i, irilriiaf irii, S. l-iir!iiri:t. "::i,l,irii ) , : : , r ' . L i ; r . r : r ' i . , ; i i l ', .ll ii.,:':.:.:r:,':,i i ; c . . : i l l ' ' . : l . l l i a s t i s i s e l ' i . l i v i P - i ' c ; ' i l ; r i . i r p F i l : r t i r . i \ i - \ i i i ' " . i , - ; r r ' i ' l i t i , i ) 1 . : ; i ' : i 1 : i l i : l i l i : - - 1 . : o . i . i : t i t r i r i : l8 S i i 0 ( ; i , i i l - i ) i l ) i . J ' l ( ) 9 r . : . . l i t r t t r t r l i l : i l t ) 1 . ]

1 . S . i i i d : ' , i : r t . i- . S l r f r i : r ; r i . 1 : . r: ; 1 ; i 1 . . . r ' ; i l i i . i i . i - . . li i i c g u t ' . . ' \ : i . j i : l : i ' l , l i i ' ' i l r ' . ; ;: . \ \ l -[ ] P T A S e l l l r g a i E i e k t r o i l a i l a l c l r : i ! l c l : t i : i , . l c r ' ' ' . i ) r ' o c . S i i l r i : i v 5 i i i ; ; 1 1 r 1 , 1 ; i t . t : r l i ' . ' i ; , t t , ; t ' i l . B c g o r . i 9 9 8 .

(34)

i. !'lanra Lengkap

i. Tempat dan Tanggal lahir 3. Pangkat/golongan 4. Jatratan Fur:gsional 5. Jabatan Struktural 6. Unit Kerja

7. A.ietni.i S-urrah

S. Al:rrtr'. K:urior

RIWAYT\T I{IDUP

: Ya.vah Yulialr, Dra, lr'1S : C i a n j u r - 2 9 i t r l i l 9 ( r i : Petrata Tk.l/tlld : l-ektor

: Jurusu Fisil:a FMIP.{ L'NPAD

: -li. Iliung Resmi45/lC' Konrp. Riu:rg Bandtrne'' Bzuidu:rg

40295-: iuruiur Fisika Flt'ilP.A. UNPAD Jl. Rava Jatinartgor Strmedang 45353

Teh:.iFa-r.: (022) 7r:5t) i'l !. r'l,irvei'a.t Pendidlki,r:

,-l(). P.irvai,at Feile;ja:r:r :

I !.. lit:q,'e iliniali

l. Y. Yuli:r[, D. i{itnlo1,,o. !:. !:iii'ilal'lti. T. Arr':'rti. i.. Saii-iauri. l-].

i-irr':rdrli-' i-irr':rdrli-' P c r u t , e i r a n S i i h r i- i s r r i i i P o i i r n c r i i o r r c i r k t i t ' P o l i r u i i l i r r L k i l r : : l P r o : i i r s P i : : s i i s r s i " . Jit:'riri Si',irr ['i:tte:'i Vcl i. i99().

'1.. \"r:r.itll ','uiiah. irlcr:di S,.rirc,iri i. D:rcl:ri l-ianlC:uti. i:'Siiitrttat:::i ;:1i'" ir'\l'Ji-i' l"i i) "ii::: Apliia-rirr-r,ll s*'uagei scl.:-$r.)i 1:1-1. x\iti l{rtional ?irtsics .'}r'ilt1.rr.,siu:tt :r:r'-i .'i.".i'i'i-. !lerpilral l;i Itir..'SiCS cl'!.,i.r.ll::'i:tis" \"t'1.-:.':'rl.iii'lit Diisc:rii-.ct l9()i'i .

'rtrii'it!r Ytriilit. Dii.:!:ut l-i::ll:,11::ri. i)i:l:iitr'.li:::1 ii:':'. i)eirgl:;lli:: r.-cli::nili::- Senrinl,r

''iktuli'.lrri!. l:ir{li'.-\ Uiil'Ai). 'i),i,c-;bl:r' :',)'.:li

:i . 'i:.:i.:i!i Ytrli:ir. DOi lr,:u'dC;O i-l.. i:itiii:rrr'rti.'i-iiti :'.1'.:iti. i):ilget'r-iit lilr': Pr:liil.t Nl.,1P ilecia lliirl ir,1.:l:t:iil. I'olir:r',iiil',. i-:iiio:'lt:i i'eniiilitlrr l.;rl:.l::'

I 9 9 S .

: i . Y l 1 ' : i i l " r ' i : l i a ! r . i ' { s r d i S i r i r c : l r i i . [ ) e r t t L r u n t : u t l ' r c i o i i i t c S t r i t J c . t ' 1 ; i - i c ' : i i q i l r i ij r i , l r : r . " . i . i : :

Itclieniliir. [-aporart Perte!iii:irr i)cserr '\'{ucl:r. l:i-''Lrrirl.i l99S

6. Yal.,air Yuliah. Ttrti Siisila'.r'rti. Otcti: Nr.rriril:rl. Sirrtesis darr i(rliliieli:rsi l''cii:::r:liir

Sebagai Balrai.{.i:ii{'sensor pl-l- I rilomn i'enelilirn l)oscrt r'r{rrCi.. l:':l:'itt;rr.i iri'.'?.

l. Ylli'eh \'-uiiah, Studi lioieli:si r:rta;'r liollsetlt!-asi Doiling- 5ii'ttkttrr ll::iir:;i rli:'

Kcndrrkti..,iiirs pada Pclir.rrilin. ['r'tc X\tltlt ,\ai. Svntll. Pirvs. I.'ietais ;i111i

'\.!it)r':i-l3andrtng I {i9tfi

ii Y:,..'irh Yuliiili. Si:rtesis iia;r Dolrirrg l)oliartilin dalanr ilerroagri lit:)ri::.;';it'l:-:r

E l e l t t l o l i t . P r o s i d i r , g P e . r t : i i u r a r t l l r r r i a h S a i r t s \, l a r c r i l . P P S i \ 4 li i . ' i - , ' . i ' i . I ' r r ; ; . i n r r , . 1 9 9 ( ' .

Jatirxrngor. 5 Nopenri'rlr 2il0-1

')rr"h

S 2 . F i s i k a i ' i B . L r r i u s i a h u : r 1 9 9 0 S I . f isil:a U|.lPhD. Lrtlus t:'rhttn 7

.ir:it' Doscr: .itrt'ttsatt l:isi[:a f ir'!il)-''. LjNi;:'r i). ll',tilai titittttt I (.:li9 sirltpai sci:itrriti.

(35)

RIWAYAT HIDUP

1. Nama ' Tuti Aryati, i)ra, MS

2- NIP : 131 413 148

3. Pangkat/golongan '. PenataJIIVc

4. Jabatan Fungsional : Lektor Muda

5. Jabatan Struktural :

-6. Unit Kerja : Jurusa-n Fisika FMIPA UNPAD

7. Alamat Rumah - Jl. Satuyu Inriah I, Komp' Riung Bandung'

Bandung 40')-95 TelP. 7569786

8 Alamat Kantor : Jurusan Fisika FMIPA UNPAD

Jl. Raya Jatir:angor Sumedang 45363

Telp.lFax. : (t)22) 7 9601 4

9 Riwayat Pendidikan :- 52, Fisika IT'8, Lultrs tahun1990

- Sl, Fisika UI{PAD, Lulus tahun 1980

l0 fuwayat Pekerjaan . Staf Dosen Jttrusan Fisika FMIPA UNPAD,

mulai { ahun .1982 sampai

sekarang-1 sekarang-1. Daftar Karya llmiah dan Publikasi

1. yayah yuliah, Doy Hardojo H., Fitrilarvati, Trrti Aryati, Pengaruh Plasticizer dalam

pelarut NMp pada Sifat Mekanik Polianilin. l.aporan Penelitian Dasar IlI, Februari 1 9 9 8

Z. Tuti Aryati, Tjahyana Sualam, Pembuatan Filr','r Tipis Polianilin Secara Elektrokimia

untuk Aplikasi Elektrokromilq Laporan l*'.,nelitirt Dosen Muda, Februari

1998-3 Sri Suryaningsih, Tuti Aryati, Doy Hni''irlf$, ,,''"rralisis Konduktivitas Bahan Polianilin

sebagai Fungsi Konsentrasi Elektrolit, L*r. 'i-an l ixrelitian DPP/DRK Unpad, 1898.

4. Tuti Aryati, Yayah Yuliah, Sri Suryi,,,,;ingsii' Pengaruh Arus Sintesis Terhadap

Konduktivitas Polianilin Hasil Elektropoi i,, :r:risar

Gambar

Gambar 2.2 Bentuk PANI pada tingkat oksidasi yang berbeda
Gambar 2.3 Proses doping/ dedoping PANI melalui protonasi/deprotonasi
Gambar 2.4 Struktur pita energi polaron (a) dan bipolaron (b)
Gambar 4.1 Penentuan panjang gelombang absorbsi nralsimum
+7

Referensi

Dokumen terkait

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan kemampuan logical thinking , yaitu (1) Keruntutan Berpikir, yaitu siswa dapat menentukan langkah yang ditempuh

Dx 2 : ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan refleks menghisap bayi yang  kurang adekuat, aomali pada bayi, bayi menerima tambahan makanan dari payudara

Puta Putar searah s r searah sekrup ud ekrup udara jaru ara jarum jam samp m jam sampai dudu ai duduk deng k dengan ring an ringan dan ke an dan kemud mudian ian kembalikan pada

hipotesis 1 teruji dan hasil penelitian ini menyatakan adanya hubungan positif dan signifikan antara hedonic motivation terhadap continuance intention , semakin

Latar belakang: Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk: mengetahui bagaimanakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievment Division

Penggunaan asam salisilat dan atau metil salisilat pada kulit dan penyakit rematik dapat menyebabkan keracunan melalui penyerapan perkutan.. Telah dilaporkan kejadian

Seseorang yang berada pada tingkat sosial ekonomi rendah akan mengalami status kesehatan yang buruk termasuk kesehatan gigi dan mulut sehingga lebih beresiko mengalami

Yang dimaksud dari penerjemahan harafiah atau penerjemahan kata-demi-kata adalah pemindahan langsung dari teks bahasa sumber (TSu) ke dalam teks bahasa sasaran