EKSPLORASI GERAK MELALUI PENAFSIRAN LIRIK LAGU DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 15 BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Seni Tari
oleh:
TRESNA ASTI LESTARI 1103482
DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI TARI
FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN
EKSPLORASI GERAK MELALUI PENAFSIRAN LIRIK LAGU DALAM
PEMBELAJARAN SENI TARI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN
KREATIVITAS SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 15 BANDUNG
oleh:
Tresna Asti Lestari
Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat
Memperoleh Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Seni Tari
© Tresna Asti Lestari 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
EKSPLORASI GERAK MELALUI PENAFSIRAN LIRIK LAGU DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 15 BANDUNG
Oleh :
TRESNA ASTI LESTARI
1103482
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I
Dewi Karyati, S.Sen, M.Pd NIP. 195807061984032002
Pembimbing II
Tatang Taryana, M.Sn NIP. 196501012001121001
Mengetahui,
Ketua Departemen Pendidikan Seni Tari
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………...………. i
UCAPAN TERIMAKASIH………..………..…. ii
LEMBAR PERNYATAAN ………...….. iv
ABSTRAK………..………..….... v
DAFTAR ISI………...………. vi
BAB I PENDAHULUAN………...… 1
A. Latar Belakang Penelitian………... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian………..…... 5
C. Rumusan Masalah Penelitian……… 5
D. Tujuan Penelitian………..…… 6
1. Tujuan Umum penelitian……….... 6
2. Tujuan Khusus Penelitian………..…. 6
E. Manfaat Penelitian………..…. 6
1. Manfaat Dari Segi Teori ……….... 6
2. Manfaat Dari Segi Praktik………...… 6
a. Bagi Siswa………...……….. 6
b. Bagi Guru………...…... 7
c. Bagi Peneliti………... 7
F. Struktur Organisasi Skripsi………..…. 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA………...…. 9
A. Penelitian Terdahulu………..…... 9
B. Eksplorasi Gerak………... 10
C. Penafsiran Lirik Lagu Sebagai Stimulus………...…….. 13
D. Pembelajaran Seni Tari………..…. 19
1. Ciri-ciri Kreativitas………..….… 27
2. Komponen Kreativitas………..… 28
3. Tahapan Kreativitas………..… 29
BAB III METODE PENELITIAN………..….… 31
A. Metode Penelitian………..….. 31
B. Partisipan………...….. 32
C. Lokasi, Populasi dan Sample………..… 33
1. Lokasi………..…. 33
2. Populasi………..….. 34
3. Sampel………..… 34
D. Instrumen Penelitian………...… 36
E. Prosedur Penelitian………..…... 40
F. Teknik Pengumpulan Data………..………... 48
G. Analisi Data………..…….. 50
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN……… 51
A. Temuan………...… 51
1. Potret Sekilas SMP Negeri 15 Bandung………..…. 51
2. Kemampuan eksplorasi gerak sebelum diterapkan penafsiran lirik lagu pada siswa kelas VIII SMPN 15 Bandung……...………... 52
3. Proses pembelajaran eksplorasi gerak melalui penafsiran lirik lagu pada siswa kelas VIII SMPN 15 Bandung…………..……….…. 61
4. Hasil eksplorasi gerak setelah diterapkan penafsiran lirik lagu pada siswa kelas VIII SMPN 15 Bandung……….…..……. 73
BAB V SIMPULAN DAN SARAN……...……….. 101
A. Simpulan………...…….101
B. Saran ………..………...….102
DAFTAR PUSTAKA... 103
LAMPIRAN-LAMPIRAN... 104
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PENELITIAN
Kreativitas merupakan hal yang dibutuhkan karena perkembangan ilmu
pendidikan maupun teknologi yang sangat menunjang, dapat memicu kita
untuk selalu berfikir kreatif. Kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan
seseorang untuk membuat suatu hal yang baru dan unik yang belum pernah
terfikirkan oleh orang lain, namun mungkin saja merupakan sebuah gabungan
atau pencampuran dari unsur-unsur yang sudah ada. Sebagai manusia yang
kreatif tentu saja akan memiliki tingkat pemikiran yang tinggi terutama dalam
bidang yang ia sukai dan tekuni, sehingga orang yang kreatif tidak akan
kehabisan akal atau ide dalam membuat sesuatu hal yang baru yang dapat
membuat orang lain terkesan terhadap hasil karyanya.
Tidak semua orang terlahir sebagai orang yang kreatif, untuk
memunculkan kreativitas dan mengembangkan bagi yang sudah mulai terlihat
sisi kreatif dalam diri seseorang, maka diperlukan treatment atau diberikan
suatu perlakukan yang nantinya akan memicu tumbuhnya kreativitas. Dalam
konteks pendidikan juga sangat dibutuhkan kreativitas, karena untuk
memecahkan permasalahan yang ada di sekitarnya. Mengembangkan
kreativitas dalam pembelajaran menurut E. Mulyana (dalam Zulhijjah, 2012,
hlm. 2)
penemuan kreatif ditandai oleh beberapa proses intelektual. Keempat, berfikir kreatif baik secara individu maupun kelompok adalah sama. Individu dan kelompok menurunkan ide-ide dan produk dalam berbagai hal.
Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembentukan dan
peningkatan kreativitas dapat muncul dalam diri seseorang melalui kegiatan
sehari-hari dan proses pencarian ilmu yaitu melalui lembaga pendidikan atau
yang disebut dengan sekolah maupun lingkungan lain, yang kemudian dilatih
dan diekspresikan secara langsung sehingga mampu meningkatkan kreativitas
siswa. Salah satu bidang pendidikan di sekolah yang dapat menumbuhkan
kreativitas yaitu melalui pendidikan seni, tujuan pendidikan seni pada lembaga
formal atau sekolah adalah menumbuhkan kemampuan siswa dalam
menghargai, mencintai dan melestarikan seni dan budaya baik itu yang berada
di sekitar tempat tinggalnya maupun di wilayah yang lebih luas. Pendidikan
seni khususnya seni tari merupakan salah satu bidang studi yang diharapkan
dapat mengembangkan potensi pada siswa, salah satunya adalah kreativitas.
Komalasari (2014, hlm. 1) menyebutkan bahwa:
Pendidikan seni tari dapat berkontribusi mengembangkan cita rasa keindahan, serta mempunyai kemampuan menghargai karya seni yang dapat membentuk individu yang apresiatif terhadap seni budayanya. Proses pembelajaran seni tari berfungsi menjadi media ekspresi, komunikasi, pengembangan kreativitas yang dapat merangsang kemampuan berfikir salah satunya adalah kemampuan kreativitas.
Berdasarkan pendapat tersebut bahwa proses pembelajaran seni tari
sangat menentukan keberhasilan pembentukan individu yang kreatif, karena
pencapaian keberhasilan tersebut adalah membentuk siswa yang dapat
memecahkan permasalahan sehingga dapat membantunya untuk mengatasi
permasalahan pada kehidupan selanjutnya. Pentingnya pembinaan kreativitas
tercantum dalam tujuan pendidikan nasional yaitu sebagai berikut:
kooperatif, dan kompetitif, demokratis) dan berbadan sehat sehingga menjadi manusia mandiri. (Mulyasa, 2004, hlm. 21)
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah hal
yang sangat penting untuk membentuk siswa yang memiliki keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan memiliki kecerdasan ilmu
pengetahuan dan dapat berkomunikasi sosial dengan aktif. Agar dapat
memunculkan kreativitas, maka yang harus dilakukan adalah dengan
memberikan rangsang atau stimulus. Cara menstimulus siswa tidak harus
mencari hal yang sulit untuk dianalisis, namun hal-hal di sekitar dapat
dijadikan sebagai stimulus. Stimulus dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu
stimulus audio, stimulus visual, stimulus ide atau gagasan, stimulus kinestetik,
dan stimulus peraba.
Stimulus audio merupakan salah satu metode untuk menerapkan
pembelajaran seni tari yang sudah umum dilakukan oleh guru, namun jika
eksplorasi gerak dilakukan melalui penafsiran lirik lagu, maka siswa akan
dituntut untuk lebih kreatif dalam membuat gerak yang memunculkan makna
dari lagu tersebut. Stimulus ide atau gagasan juga dapat digunakan, karena
siswa mengeksplor gerak sesuai dengan pemahaman mereka terhadap apa
yang mereka tafsirkan dari lirik lagu yang dipilih. Penafsiran adalah siswa
mencermati setiap kata pada lirik yang dinyanyikan dalam sebuah lagu,
kemudian kata-kata tersebut dinterpretasikan dan diaplikasikan kedalam gerak
yang selanjutnya disusun menjadi tarian. Jadi, siswa tidak hanya belajar
membuat gerakan dengan stimulus lirik lagu yang mereka pilih, tetapi juga
belajar mencermati kata-kata dan makna dari lagu tersebut. Misalnya kita
mengambil contoh lagu daerah di Jawa Barat yaitu Manuk Dadali, maka
selain belajar seni tari siswa juga belajar mengenai tata bahasa daerah yang
baik yang tertuang dalam lirik lagu tersebut, kemudian mereka tafsirkan agar
dapat dimengerti dan menuangkannya ke dalam gerak.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, peneliti menemukan bahwa
pembelajaran seni tari di SMPN 15 Bandung adalah kurangnya kreativitas
yang muncul pada siswa, sedangkan pada kondisi di lapangan saat ini
dalam proses pembelajaran di sekolah, yang kemudian dapat dimanfaatkan di
lingkungan yang lebih luas. Dengan menggunakan cara eksplorasi gerak
melalui penafsiran lirik lagu ini, maka siswa akan lebih mengasah daia
berfikir, imajinasi, dan kreatif dalam mencari kemungkinan gerak sehingga
kreativitas itu akan muncul dalam setiap proses eksplorasi yang dilakukan
oleh siswa.
Seperti pada pembahasan sebelumnya bahwa pada jaman sekarang
sangatlah dibutuhkan siswa yang dibentuk menjadi individu yang kreatif agar
dapat memecahkan permasalahan yang dia hadapi. Kreativitas dapat dilatih
dan diajarkan kepada siswa. Untuk melakukan ini dengan baik, guru
membutuhkan dasar yang kuat dalam berbagai strategi untuk mengajar dan
yang mengaitkan teori dan praktik. Siswa juga belajar strategi untuk
mengidentifikasi masalah, mengambil keputusan, dan menentukan solusi di
dalam sekolah, dan di luar sekolah. Kelas yang diorganisasikan untuk
mengembangkan kreativitas menjadi tempat belajar dan menakjubkan, yaitu
kelas yang memiliki rasa “ingin tahu”.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian untuk meningkatkan kreativitas melalui penafsiran lirik
lagu. Adapun judul penelitian yang akan diajukan adalah “EKSPLORASI
GERAK MELALUI PENAFSIRAN LIRIK LAGU DALAM
B. IDENTIFIKASI MASALAH PENELITIAN
Kreativitas sangat diperlukan pada perkembangan jaman sekarang ini,
hal tersebut dapat dimunculkan melalui berbagai cara yang salah satunya
adalah melalui pembelajaran seni tari di sekolah. Guru sebagai seorang
fasilitator yang dapat menunjang siswa dalam peningkatan kreativitas,
memilih metode yang tepat akan merangsang peningkatan kreativitas siswa
dalam proses pembelajaran seni tari.
Di SMP Negeri 15 Bandung terdapat kekurangan dalam pembelajaran
seni tari yaitu kurangnya kreativitas yang muncul pada siswa, sedangkan pada
kondisi di lapangan saat ini dibutuhkan siswa yang kreatif yang dapat
dimunculkan dan dikembangkan dalam proses pembelajaran di sekolah, yang
kemudian dapat dimanfaatkan di lingkungan yang lebih luas. Dengan
menggunakan cara eksplorasi gerak melalui penafsiran lirik lagu ini, maka
siswa akan lebih mengasah daia berfikir, imajinasi, dan kreatif dalam mencari
kemungkinan gerak sehingga kreativitas itu akan muncul dalam setiap proses
yang dilakukan oleh siswa. Maka, peneliti ingin melakukan penelitian
bagaimana siswa kelas VIII di SMP Negeri 15 Bandung dapat melakukan
eksplorasi gerak melalui penafsiran lirik lagu dalam pembelajaran seni tari.
C. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkap, maka peneliti
merumuskan permasalahan tersebut kedalam bentuk pertanyaan sebagai
berikut:
1. Bagaimana kemampuan eksplorasi gerak sebelum diterapkan penafsiran
lirik lagu pada siswa kelas VIII SMPN 15 Bandung?
2. Bagaimana proses pembelajaran eksplorasi gerak melalui penafsiran lirik
lagu pada siswa kelas VIII SMPN 15 Bandung?
3. Bagaimana hasil eksplorasi gerak setelah diterapkan penafsiran lirik lagu
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai peneliti terbagi menjadi dua yaitu tujuan
umum dan tujuan khusus.
1. Tujuan Umum Penelitian
Tujuan umum pada penelitian ini yaitu untuk meningkatkan
kreativitas pada siswa kelas VIII di SMPN 15 Bandung dengan melakukan
eksplorasi gerak melalui penafsiran lirik lagu.
2. Tujuan Khusus Penelitian
a. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan eksplorasi siswa kelas VIII
di SMPN 15 Bandung sebelum diterapkan penafsiran lirik lagu.
b. Untuk memperoleh data sejauh mana siswa kelas VIII di SMPN 15
Bandung dalam proses pembelajaran eksplorasi gerak melalui
penafsiran lirik lagu.
c. Untuk memperoleh data hasil eksplorasi gerak pada siswa kelas VIII
SMPN 15 Bandung melalui penafsiran lirik lagu.
E. MANFAAT PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti berharap agan hasil dari
penelitian yang dilakukan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak, adapun
manfaatnya yaitu:
1. Manfaat Dari Segi Teori
Menjadi salah satu pilihan metode yang dapat digunakan dalam
pembelajaran seni tari sebagai pelengkap dari metode yang sudah
digunakan sebelumnya sebagai upaya meningkatkan kreativitas peserta
didik.
2. Manfaat Dari Segi Praktek
a. Bagi Siswa
Diharapkan dapat meningkatkan kreativitas peserta didik dalam
pembelajaran seni tari terutama untuk mencari atau mengeksplor gerak
b. Bagi Guru
Dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu pilihan
metode dalam pelaksanaan pembelajaran seni tari agar lebih menarik dan
siswa tidak merasa jenuh dengan pembelajaran seni tari.
c. Bagi Peneliti
Dengan penelitian ini, peneliti berharap dapat meningkatkan
kemampuan mengajar dengan menggunakan ekplorasi gerak melalui
penafsiran lirik lagu sebagai upaya peningkatan kreativitas siswa.
F. STRUKTUR ORGANISASI SKRIPSI
1. Manfaat Dari Segi Teori
2. Manfaat Dari Segi Praktik
a. Bagi Siswa
C. Penafsiran Lirik Lagu Sebagai Stimulus
D. Pembelajaran Seni Tari
1. Ciri-ciri Kreativitas
2. Komponen Kreativitas
3. Tahapan Kreativitas
BAB III METODE PENELITIAN
A. Design Penelitian
B. Partisipan
C. Lokasi, Populasi dan Sample
1. Lokasi
2. Populasi
3. Sampel
D. Instrumen Penelitian
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Analisis Data
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan
B. Pembahasan
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 3) metode penelitian diartikan sebagai
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan keguanaan tertentu.
Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan,
yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu
dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh
penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara dilakukan itu dapat diamati oleh
indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati cara-cara yang
dilakukan. Sistematis artinya proses yang dilakukan pada penelitian itu
menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Terdapat beberapa bentuk metode eksperimen yang dapat digunakan
dalam penelitian, yaitu:
1. Pre-Experimental
2. True Experimental
3. Factorial
4. Quasi Experimental
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode Pre-Experimental,
Sugiyono (2013, hlm. 109) menyatakan, Pre-Experimental Design masih
belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh, karena masih terdapat
variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen.
Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan
semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi, karena tidak
adanya variabel control, dan sampel tidak dipilih secara random.
Design yang akan digunakan adalah One-Group Pretest-Posttest Design,
mengetahui pengaruhnya, perlakuan yang dimaksud adalah proses
pembelajaran seni tari dengan melakukan eksplorasi gerak melalui penafsiran
lirik lagu untuk peningkatan kreativitas peserta didik. Penelitian ini hanya
menggunakan satu sampel kelas saja tanpa ada kelas pembanding.
Pada design ini obyek penelitian diberikan pre-test terlebih dahulu
sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui
lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi
perlakuan. Design ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Skema 3.1
Model eksperimen
One-Group Pretest-Posttest Design
Keterangan:
O1 : pre-test (sebelum diberi perlakuan)
X : perlakuan di kelas melalui stimulus lirik lagu
O2 : post-test (setelah diberi perlakuan)
B. Partisipan
Partisipan adalah sejumlah orang yang terlibat dalam proses penelitian,
baik itu subyek penelitian, narasumber, peneliti itu sendiri dan lain-lain.
Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan
siswa-siswi kelas VIII G dengan jumlah 32 orang, siswa perempuan sebanyak 17
orang dan laki-laki 15 orang. Dalam penelitian ini, peneliti terlibat secara
langsung dengan kegiatan yang dilakukan untuk mengarahkan berlangsungnya
penelitian dari awal hingga akhir, mengamati obyek yang sedang diteliti dalam
penelitian, mengkaji temuan-temuan hasil dari proses penelitian, dan
mempertanggungjawabkan penelitian yang sudah dilakukan. Sedangkan
narasumber yang terlibat dalam penelitian ini adalah guru yang mengajar di
kelas VIII G, karena beliau sudah lebih dahulu mengetahui bagaimana situasi
dalam proses pembelajaran di kelas tersebut.
Peneliti memilih partisipan di kelas VIII G, karena saat peneliti
melalukan observasi di kelas tersebut terlihat kurang aktif dalam pembelajaran
seni tari. Siswa hanya mendengarkan dan mengikuti perintah gurunya tanpa
menggunakan hati yang bersungguh-sungguh untuk berlatih tari dan terlihat
kurang berminat. Maka peneliti melakukan penelitian mengeksplor gerak
dengan menggunakan stimulus penafsiran lirik lagu dalam pembelajaran seni
tari untuk peningkatan kreativitas siswa di kelas VIII G.
C. Lokasi, Populasi dan Sampel
1. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 15 Bandung yang
bertempat di Jl. Dr. Setiabudhi No. 89, Bandung. Di sekolah ini terdapat
mata pelajaran kesenian atau seni budaya yang mencakup 3 bagian seni,
yaitu seni tari, seni musik dan seni rupa. Untuk kelas VII diberikan materi
mengenai seni musik, kelas VIII seni tari, kelas IX diberi dua materi yaitu
seni rupa dan musik. Di SMP Negeri 15 Bandung ini terdapat berbagai
macam ekstrakurikuler yang dilaksanakan setiap hari sabtu di sekolah
seperti pramuka, paskibra, jurnalis, dan lain-lain. Selain itu juga terdapat
ekstrakurikuler kesenian diantaranya, paduan suara, angklung, gamelan,
gitar akustik, keterampilan melukis dan tari.
Maka dari itu, peneliti merasa tertarik untuk melaksanakan
penelitian di SMP Negeri 15 Bandung ini untuk meningkatkan kreativitas
dan wawasan peserta didik dalam pembelajaran seni tari yang lebih
bervariasi.
2. Populasi
Sugiyono (2013, hlm. 117) menyatakan bahwa populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek penelitian yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi
meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek/obyek
tersebut. Dalam penelitian ini karakteristik yang dinilai adalah peningkatan
kreativitas pada obyek yang sedang diteliti.
Maka peneliti mengambil seluruh kelas VIII di SMP Negeri 15
Bandung, yang terdiri dari 10 kelas dengan jumlah seluruh siswa sebanyak
236 orang. Peneliti melihat bahwa pada usia siswa jenjang sekolah
menengah pertama khususnya kelas VIII adalah masa di mana kreativitas
siswa harus dipupuk dan dikembangkan untuk menghadapi kehidupannya
di masa yang akan datang.
3. Sampel
Sugiyono (2013, hlm. 118) menyatakan bahwa sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, apa
yang dipelajari dari sampel tersebut kesimpulannya akan dapat
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi
harus betul-betul representative (mewakili).
Maka sampel yang digunakan adalah kelas VIII G dari 10 kelas VIII
di SMP Negeri 15 Bandung, dengan jumlah siswa 32 orang, siswa
perempuan sebanyak 17 orang dan laki-laki 15 orang. Alasan peneliti
memilih sampel kelas VIII G, karena pada saat peneliti melalukan
observasi di kelas tersebut terlihat kurang aktif dalam pembelajaran seni
tari. Siswa hanya mendengarkan dan mengikuti perintah gurunya tanpa
menggunakan hati yang bersungguh-sungguh untuk berlatih tari dan
terlihat kurang berminat. Hal tersebut bisa terjadi karena beberapa faktor,
baik itu dari siswanya sendiri yang kurang berminat dengan seni tari atau
dari metode pengajaran yang diberikan oleh gurunya yang sulit diterima
oleh siswa. Maka peneliti melakukan penelitian mengeksplor gerak dengan
menggunakan stimulus penafsiran lirik lagu dalam pembelajaran seni tari
untuk peningkatan kreativitas siswa di kelas VIII G. Adapun sampel dalam
Tabel 3.1
Sampel Penelitian
NO NAMA PESERTA DIDIK JENIS KELAMIN
L/P
1 Andhika Bimantara Laki-laki
2 Arif Ramdani Laki-laki
3 Arvita Putri Indriyani Perempuan
4 Balerina Aulia Pawitra Perempuan
5 Cici Nur Aryanti Perempuan
6 Deni Iswanto Laki-laki
7 Deni Rahmat Yulian Laki-laki
8 Dian Alissa Perempuan
9 Ditto Zulfikar Junaedi Laki-laki
10 Fikri Haikal Laki-laki
11 Fitri Cahyani Perempuan
12 Ghina Himatufira Perempuan
13 Hamdan Miftahul Husna Laki-laki
14 Idham Al Bendra Charles Laki-laki
15 Jihan Oktari Sri Mulyani Perempuan
16 Lya Nuranisa Perempuan
17 Mochamad Fhazza Maulana Almabita Laki-laki
18 Muhamad Rizal Fauzi Laki-laki
19 Muhamad Taufik Al Hakim Laki-laki
20 Muhammad Rifqi Al Fauzaan Laki-laki
21 Niki Rahmat Sidik Laki-laki
22 Nirmala Puspa Dewi Wista Kama Perempuan
23 Raden Vanessa Hind Ganeswara Perempuan
24 Rafi Haikal Suhendar Laki-laki
25 Rizky Widyanata Laki-laki
26 Salma Amelia Kusuma Dewi Perempuan
28 Selvia Nugraha Perempuan
29 Sri Devi Permatasari Perempuan
30 Vanya Salsabila Khairunnisa Perempuan
31 Widya Rahmawati Perempuan
32 Rd. Galih Saleh Adiwiria Laki-laki
D. Instrumen Penelitian
Sugiyono (2013, hlm. 148) menyatakan bahwa instrumen penelitian
adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun
sosial yang sedang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut
variabel penelitian.
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah
lembar observasi proses dan hasil pembelajaran, pedoman wawancara (lembar
pertanyaan) dan dokumentasi. Dengan adanya observasi, wawancara dan
dokumentasi diharapkan dalam proses dan hasil penelitian akan memperoleh
data yang relevan. Instrumen penelitian disusun sesuai dengan teknik
pengumpulan data yang digunakan. Adapun instrumen penelitian yang
digunakan sebagai berikut:
1. Pedoman observasi
Pedoman observasi digunakan untuk melihat dan mengamati segala
peristiwa yang terjadi selama penelitian. Pedoman observasi ini digunakan
pada saat pra penelitian dan pelaksanaan penelitian, yaitu: melihat
kegiatan belajar mengajar pada kelas yang akan dilakukan penelitian atau
pada saat melakukan pre-test, untuk mengetahui bagaimana karakteristik
siswa-siswi di kelas tersebut agar peneliti dapat mempersiapkan
bagaimana pembelajaran yang tepat dalam melakukan proses penelitian
selanjutnya.
2. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara digunakan sebagai pengarah untuk melakukan
proses pembelajaran seni tari yang dilakukan di SMP Negeri 15 Bandung.
Hal tersebut meliputi kurikulum yang digunakan, metode pembelajaran,
materi pembelajaran, media pembelajaran, tujuan pembelajaran seni tari,
serta kondisi sosial yang terjadi dalam proses pembelajaran seni tari.
Dalam penelitian ini pedoman wawancara yang digunakan adalah bebas
terpimpin, yakni dengan hanya mengambil garis besarnya saja tentang
hal-hal yang ditanyakan pada saat wawancara.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini bertujuan sebagai pembuktian
pada saat melakukan penelitian atau metode pembelajaran seni tari dengan
menggunakan eksplorasi gerak melalui penafsiran lirik lagu sebagai upaya
peningkatan kreativitas dalam pembelajaran seni tari di kelas VIII SMP
Negeri 15 Bandung. Dokumentasi ini meliputi tugas-tugas peserta didik
selama mengikuti proses pembelajaran (catatan setiap kelompok), format
pengamatan, dan penelitian (pada saat proses pembelajaran seni tari),
kamera dan video shoot untuk mengabadikan saat proses penelitian dan
merekam penampilan karya tari pada masing-masing kelompok.
4. Tes
Tes yang dilakukan meliputi tes awal/pre-test, proses dan tes
akhir/post-test. Tes awal dilakukan untuk mengetahui sejauhmana
pengetahuan peserta didik dalam lingkup seni tari, baik yang nantinya
akan dipelajari dalam proses penelitian maupun secara umum. Pada tahap
proses yakni untuk mengamati bagaimana interaksi pada setiap anggota
kelompok agar terjalin komunikasi yang baik dalam pembuatan karya tari,
juga mengamati secara individu bagaimana proses peningkatan kreativitas
yang terjadi dari tes awal dan saat proses pembelajaran. Dan dilakukan tes
akhir, yakni untuk mengevaluasi dan melihat hasil karya tari yang didapat
dengan proses eksplorasi gerak melalui penafsiran lirik lagu pada setiap
5. Format penilaian
Format penilaian dibentuk untuk memperoleh data dan memudahkan
peneliti dalam proses menganalisis data dengan menggunakan nilai-nilai
kuantitatif. Balnadi Sutadipura (2012, hlm. 15) menyatakan, kreativitas
adalah kesanggupan untuk menemukan sesuatu yang baru dengan cara
mempergunakan daya khayal, fantasi atau imajinasi.
Maka ketercapaian siswa dalam peningkatan kreativitas yang
mengacu pada pendapat di atas dalam penelitian ini meliputi: 1. Siswa
mampu menafsirkan lirik lagu, 2. Siswa mampu mengaplikasikan hasil
penafsiran ke dalam gerak/eksplorasi gerak, 3. Siswa mampu menyusun
gerak dengan menggunakan unsur-unsur tari (ruang, waktu, tenaga), dan 4.
Siswa menampilkan hasil kreativitas mereka dalam eksplorasi gerak
melalui penafsiran lirik lagu.
Keempat kriteria ini akan terlihat apakah anak memiliki kesiapan dan
minat dalam menerima pembelajaran seni tari, sehingga kegiatan
pembelajaran pun bisa dikatakan aktif jika siswa berminat untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran.
Indikator peningkatan kreativitas siswa dalam pembelajaan tari untuk
melakukan eksplorasi gerak melalui penafsiran lirik lagu yang diamati
1. ML = Menafsirkan Lirik Lagu
2. EG = Eksplorasi Gerak
3. MG = Mengusun Gerak
4. PL = Penampilan
Pemberian kriteria penilaian tersebut adalah untuk memudahkan
peneliti dalam proses menganalisis data, maka penilaian terhadap
aspek-aspek tersebut di atas menggunakan nilai-nilai kuantitatif dengan
menggunakan rentang yang sesuai dengan penilaian pada kurikulum KTSP
dengan skala 61 - 100. Kategori nilai tersebut adalah sebagai berikut:
Kategori (61 - 70) = tidak kreatif, kategori (71 - 80) = kurang kreatif,
kategori (81 - 90) = kreatif, kategori (91 - 100) = sangat kreatif.
Table 3.2
Format Penilaian
NO NAMA PESERTA
DIDIK
PENILAIAN
SKOR ML EG MG PL
1
2
3
Keterangan:
1) Penilaian bagi anak dengan kategori tidak kreatif
mendapatkan nilai 61 - 70 apabila anak tersebut:
a. Tidak mampu menafsirkan lirik lagu dengan baik
b. Tidak mampu melakukan eksplorasi gerak dengan baik
c. Tidak mampu bereksplorasi, mengkombinasi/menyusun
2) Penilaian bagi anak dengan kategori kurang kreatif
mendapatkan nilai 71 -80 apabila anak tersebut:
a. Kurang mampu menafsirkan lirik lagu dengan baik
b. Kurang mampu melakukan eksplorasi gerak dengan baik
c. kurang mampu bereksplorasi, mengkombinasi/menyusun
serta menampilkan hasil eksplorasinya di depan kelas
3) Penilaian bagi anak dengan kategori kreatif mendapatkan nilai
81 - 90 apabila anak tersebut:
a. Dapat menafsirkan lirik lagu dengan baik
b. Dapat melakukan eksplorasi gerak dengan baik
c. Dapat bereksplorasi, mengkombinasi/menyusun serta
menampilkan hasil eksplorasinya di depan kelas
4) Penilaian bagi anak dengan kategori sangat kreatif
mendapatkan nilai 91 - 100 apabila anak tersebut:
a. Mampu menafsirkan lirik lagu dengan baik
b. Mampu melakukan eksplorasi gerak dengan baik
c. Mampu bereksplorasi, mengkombinasi/menyusun serta
menampilkan hasil eksplorasinya di depan kelas
E. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti membagi tahapan-tahapan dalam
langkah-langkah penelitian. Adapun langkah-langkah-langkah-langkah yang peneliti lakukan terdapat
Skema 3.2
Tahapan-tahapan penelitian
1. PERSIAPAN PENELITIAN
a. Observasi awal
Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
melakukan observasi awal, di mana peneliti mendatangi langsung
lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian, yaitu di SMP Negeri 15
Bandung dan mengamati proses pembelajaran langsung di kelas VIII.
1. PERSIAPAN PENELITIAN pre-test, proses, dan post-test) b. Pengolahan data
c. Pengambilan kesimpulan
b. Pemilihan masalah
Setelah mengamati keadaan langsung dalam proses
pembelajaran, kemudian peneliti memilih permasalahan seperti apa
yang akan diungkap melalui proses penelitian. Dan yang peneliti
temukan bahwa terdapat kurangnya kreativitas yang muncul pada diri
peserta didik dalam pembelajaran seni tari, maka peneliti membuat
judul penelitian eksplorasi gerak melalui penafsiran lirik lagu dalam
pembelajaran seni tari, yang berdasarkan pada pembelajaran seni tari
dalam upaya peningkatan kreativitas peserta didik.
c. Penyusunan proposal
Selanjutnya peneliti melakukan penyusunan proposal pada bulan
Oktober 2014 untuk persiapan sidang proposal pada bulan November
2014. Di dalamnya juga termasuk kegiatan bimbingan dan perbaikan
atau revisi setelah hasil kelulusan sidang proposal.
d. Menyelesaikan administrasi penelitian
Persiapan yang lain sebelum terjun ke lapangan untuk penelitian
adalah, 1) SK Pengangkatan Pembimbing I dan II, 2) Surat
permohonan izin Rektor UPI melalui proses di bagian BAAK.
e. Menyusun syntax pembelajaran seni tari
Pada tahap ini peneliti menyusun tahapan-tahapan yang akan
dilakuan dalam proses pembelajaran seni tari di kelas, yang merupakan
proses penelitian untuk mengamati bagaimana peserta didik membuat
karya tari dengan proses kreativitasnya melalui stimulus lirik lagu.
f. Mempersiapkan video tari untuk bahan apresiasi peserta didik
Pada tahap tes awal/pre-test peneliti memberikan apresiasi video
tari yang kemudian didiskusikan bersama-sama untuk melihat sejauh
g. Menyusun instrumen penelitian
Langkah ini dilakukan untuk memperoleh data yang diperlukan
selama pelaksanaan penelitian.
h. Menyusun sistem penilaian
Penilaian dilakukan selama proses dan setelah kegiatan belajar
mengajar berlangsung, yang mencakup pemahaman peserta didik
terhadap pembelajaran seni tari melalui kegiatan eksplorasi gerak
melalui penafsiran lirik lagu yang telah dipelajari. Penilaiannya
meliputi kemampuan anak dalam menafsirkan lirik lagu, eksplorasi
gerak, menyusun gerak dan menampilkannya di depan kelas.
2. PELAKSANAAN PENELITIAN
a. Pengumpulan data (melalui pre-test, proses, dan post-test)
Adapun tahapan pembelajaran yang dilakukan dalam proses
penelitian, sebagai berikut:
Pertemuan 1
Bagan 3.1
Pemberian tes awal/pre-test
Apresiasi video lyrical dance
Identifikasi video lyrical dance
Identifikasi 3 lagu dengan tempo dan penggambaran suasana yang
Mencari gerak dari 3 lagu yang diputar
Pemahaman penggambaran suasana
Sebelum masuk pada pembelajaran, peneliti memberikan
beberapa pertanyaan pada sampel penelitian secara tidak terstruktur
dengan pertanyaan sebagai berikut: Apa itu tema dan lirik lagu?
Apa yang dimaksud dengan penafsiran lirik lagu? Apakah lirik
lagu dapat dijadikan sebuah tarian?
Keterangan:
1. Peneliti melakukan tes awal dengan memberikan apresiasi
video lyrical dance.
2. Peneliti meminta siswa untuk memaparkan hasil apresiasi
sesuai dengan apa yang mereka pahami setelah melihat video
tersebut.
3. Peneliti memutarkan 3 lagu dengan tempo dan penggambaran
suasana yang berbeda, tujuannya agar siswa memahami tentang
perbedaan tempo dan penggambaran suasana yang terdapat
pada lagu.
4. Peneliti meminta siswa untuk memberikan gerak yang cocok
untuk ketiga lagu yang diputar.
5. Peneliti dan siswa sama-sama menyimpulkan pembelajaran
mengenai penggambaran suasana yang dilihat dari apresiasi
video lyrical dance dan mendengarkan 3 lagu dengan tempo
yang berbeda-beda.
Hal-hal tersebut merupakan tes awal yaitu untuk mengetahui
sejauhmana siswa memahami seni tari, baik itu dari mengidentifikasi
Keterangan:
1. Peneliti menanyakan kepada siswa mengenai berbagai jenis tema
dalam lagu (percintaan, kasih sayang, persahabatan, religi, kritik,
keindahan alam, dan lain-lain).
2. Peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok, kemudian
menentukan tema yang akan digunakan.
3. Setiap kelompok memilih satu lagu dari tema yang digunakan,
kemudian mendiskusikan alasan mengambil lagu tersebut.
4. Peneliti menugaskan setiap kelompok untuk mencari lirik beserta
lagu yang sudah mereka pilih.
Pertemuan 2
Bagan 3.2
Pemahaman tema lagu
Mengidentifikasi berbagai jenis tema dalam lagu
Menentukan tema yang akan digunakan dalam pembelajaran
Diskusi
Pertemuan 3
Bagan 3.3
Eksplorasi gerak melalui penafsiran lirik lagu
Eksplorasi gerak dari lirik
Menyusun gerak dengan musik
Demonstrasi
Pemahaman mengenai eksplorasi gerak dan penafsiran lirik lagu
Penugasan
Keterangan:
1. Setiap kelompok mengeksplor atau mencari gerak yang
memunculkan makna dari lirik lagu yang mereka pilih.
2. Setelah mendapatkan gerak-gerak yang mengacu pada lirik,
kemudian peneliti meminta setiap kelompok untuk menyusun
gerakan yang sudah di eksplor dan digabungkan dengan
iringan/lagu yang sama dengan lirik yang dipilih.
3. Peneliti meminta setiap kelompok untuk memperagakan tarian
yang telah disusun di depan kelas.
4. peneliti memberikan penjelasan mengenai eksplorasi gerak dan
penafsiran lirik lagu.
5. Peneliti meminta setiap kelompok untuk berlatih kembali,
memperindah gerakan yang sudah dieksplor, dan menyiapkan
kostum yang sesuai dengan tema dan suasana yang terdapat
(*) Peneliti melakukan pengawasan pada setiap kelompok dalam
melakukan eksplorasi gerak, menggunakan waktu diluar pertemuan
di kelas untuk berlatih dan melihat perkembangan kreativitas anak
pada setiap kelompok dalam mengeksplorasi gerak melalui
penafsiran lirik lagu yang sudah mereka pilih.
Pertemuan 4
Penampilan setiap kelompok dan tes akhir/post-test
Peneliti meminta setiap kelompok untuk menampilkan hasil
eksplorasi gerak melalui penafsiran lirik lagu yang sudah
dipersiapkan dengan kostum yang sesuai di depan kelas.
Peneliti melakukan tes kembali dengan pertanyaan yang sama
seperti pada tes awal, yaitu: Apa itu tema dan lirik lagu? Apa yang
dimaksud dengan penafsiran lirik lagu? Apakah lirik lagu dapat
dijadikan sebuah tarian? Hal ini bertujuan untuk mengetahui
apakah sampel pada penelitian ini sudah memahami atau tidak.
b. Pengolahan data/analisis data
Tujuan dari pengolahan data adalah untuk mengetahui bagaimana
hasil yang didapatkan dari proses penelitian yang lebih disederhanakan
dengan analisis data kuantitatif, data kuantitatif digunakan untuk
mengukur hasil perkembangan krativitas peserta didik dalam
melakukan ekplorasi gerak melalui penafsiran lirik lagu pada siswa
kelas VIII di SMP Negeri 15 Bandung sesuai dengan imajinasinya.
Proses analisis data dilakukan dari awal hingga akhir penelitian.
c. Pengambilan kesimpulan
Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan hasil analisis data
1. Membandingkan dan menganalisis keseluruhan hasil data yang
telah diperoleh dari pre-test dan post-test.
2. Menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan perhitungan data
daan pembahasan yang telah dilakukan.
3. PENULISAN LAPORAN
Penulisan laporan merupakan langkah akhir dari proses penelitian.
Penulisan laporan dilakukan dengan menggunakan buku panduan
pedoman penulisan karya ilmiah, juga dilakukan berdasarkan arahan dan
bimbingan dari dosen pembimbing yang telah ditetapkan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
1) Observasi
Observasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk
memperoleh data yang digunakan pada saat pra penelitian dan pelaksanaan
penelitian, antara lain: melihat kegiatan belajar mengajar pada kelas yang
akan dilakukan penelitian, mengetahui bagaimana karakteristik
siswa-siswi di kelas tersebut untuk mempersiapkan bagaimana perlakuan yang
tepat untuk menghadapinya. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh
data mengenai proses pembelajaran seni tari di kelas VIII SMP Negeri 15
Bandung dengan menggunakan pembelajaran tari melalui penafsiran lirik
lagu sebagai upaya peningkatan kreativitas siswa.
Adapun observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Observasi langsung yaitu peneliti mengamati secara langsung
pembelajaran seni tari di dalam kelas. Selain itu peneliti juga
mengamati dari sikap atau kondisi sosial peserta didik diluar kelas.
Misalnya dengan melakukan pendekatan secara personal melalui
b. Participant observer (pengamatan yang terlibat langsung), yaitu
peneliti ikut terlibat dalam proses pembelajaran di kelas yang
mengarahkan kepada tujuan penelitian.
2) Wawancara
Wawancara adalah kegiatan untuk mendapatkan informasi di mana
sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh
orang yang diwawancarai. Kegiatan ini dilakukan kepada guru mata
pelajaran seni budaya untuk memperoleh data mengenai kemampuan
siswa dalam kegiatan belajar di kelas, materi yang diberikan, metode
pembelajaran, dan kurikulum yang digunakan. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan data yang cermat dan akurat agar dapat mengungkap
permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran seni tari. Adapun
yang terkait dalam wawancara ini adalah peserta didik dan guru yang
mengajar mata pelajaran SBK di kelas VIII G yaitu untuk mengetahui
bagaimana situasi dan kondisi pada pembelajaran seni tari.
3) Tes
Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan
untuk mengukur keterampilan pengetahuan, kemampuan atau bakat yang
dimiliki individu atau kelompok. Peneliti mengumpulkan data dari hasil
pre-test, proses dan post-test yang dilakukan dalam penelitian.
4) Studi pustaka
Data dan informasi yang dilakukan dalam langkah ini diperoleh dari
hasil membaca skripsi, artikel, dan sumber lain yang berhubungan dengan
penelitian yang dilakukan. Kegiatan ini meliputi kegiatan membaca dan
mengkaji buku-buku bacaan yang nantinya bisa dijadikan sebagai referensi
5) Studi dokumentasi
Mengumpulkan data-data siswa selama pembelajaran seni tari, baik
dari tugas-tugas yang diberikan maupun dari sikap siswa yang peneliti
catat dalam setiap perkembangannya dalam proses pembelajaran seni tari.
Juga mengumpulkan foto-foto dan video untuk membantu pengecekan
kebenaran informasi data yang diperoleh dari proses penelitian.
G. Analisis Data
Data yang dikumpulkan adalah data-data yang masih mentah serta perlu
diolah dan dianalisis terlebih dahulu. Dari awal penelitian hingga akhir, proses
analisis data akan terus berlangsung. Adapun langkah statistik yang digunakan
untuk eksperimen dengan menggunakan pre-test dan post-test sebagai berikut:
1. Mencari rata-rata nilai tes awal
2. Mencari rata-rata nilai tes akhir
3. Mencari beda
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Asrori, Mohammad. (2009). Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.
Desfina. (2007). Tari Kreatif Untuk Mengembangkan Keterampilan Gerak Anak Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edukid. Bandung: Program Pendidikan Guru Taman Kanak-Kanak.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Harinah, Siti. (2011). Pengembangan Peserta Didik. Bandung: PT Refika Aditama
Iriaji. (2011). Konsep dan Strategi Pembelajaran Seni Budaya. Malang: Pustaka Kaiswaran
Jamalus. dan Busroh. (1992). Pendidikan Kesenian 1 (Musik). Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Petinggi Negeri Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Jazuli, M. (2008). Paradigma Kontekstual Pendidikan Seni. Semarang: Unesa University Press.
Masunah, J. dan Narawati. (2012). Seni dan Pendidikan Seni. Bandung: P4ST UPI.
Mundandar, Utami. (1992). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.
Rafiek, M. (2012). Teori Sastra (Kajian Teori dan Praktik). Bandung: PT Refika Aditama
Roestiyah. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Semi, M. Atar. (1984). Anatomi Sastra. Jakarta: Erlangga.
S.C. Bangun dkk. (2010). Buku Seni Budaya SMK/MA/SMA/MAK Kelas IX Semester I Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R & D). Bandung: Alfabeta.
Sudjana, Nana. (2005). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Offset.
Soehardjo, A.J. (2011). Pendidikan Seni. Malang: Bayumedia Publishing.
Sylado, Remi. (1983). Menuju Apresiasi Musik. Bandung: Angkasa.
Umar. dkk. (2005). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Usman, Moh. Uzer dan Lilis Setiawati. (1998). Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Internet
Akmaludin. [online]. Membaca Tafsir Hermeunitika Paul Ricour. Tersedia: http://www.academia.edu/6499906/Membaca_Tafsir_Hermeneutika_Paul _Ricoeur. [29 Mei 2015]
Howard Gardner. [online]. 8 Multi Kecerdasan. Tersedia: http://3nd0.blogspot.com/2011/04/multiple-intelligence-which-one-are-you.html. [5 februari 2015]
Interpretasi, [online]. Pengertian Interpretasi. Tersedia: id.m.wikipedia.org/wiki/Interpretasi [27 Oktober 2014].
Kamus Besar Bahasa Indonesia, [online]. Pengertian Lirik. Tersedia: http://kbbi.web.id/lirik-3. [5 Februari 2015].
Mahmudin, (2007). [online]. Membentuk Karakter Kreatif dan Produktif
Melalui Siklus belajar. Tersedia: