• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MEDIA FOTO PERISTIWA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MEDIA FOTO PERISTIWA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta Didik Kelas VII

SMP Negeri 1 Lembang)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh Lena Mariana

1104353

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

(2)

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK

(Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

oleh

Lena Mariana NIM 1104353

Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

© Lena Mariana 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

NIM 1104353

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

BERBASIS MEDIA FOTO PERISTIWA

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK

(Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta Didik Kelas VII

SMP Negeri 1 Lembang)

disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Dra. Hj. Yeti Mulyati, M.Pd.

NIP 196008091986012001

Pembimbing II,

Nenden Lilis Aisyah, M.Pd.

NIP 197109262003122001

diketahui

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Dr. Dadang S. Anshori, M.Si.

(4)
(5)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MEDIA FOTO PERISTIWA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Media Foto Peristiwa Dalam Pembelajaran Menulis Cerita Pendek (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang).

Oleh

Lena Mariana NIM 1104353

Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang perlu dilatih. Oleh karena itu, pembelajaran menulis seyogyanya memberikan pengalaman latihan-latihan menulis, bukan mempelajari teori menulis. Selain itu, saat ini pembelajaran menulis cerita pendek masih tergolong kurang memberikan kesan yang baik dan belum mampu mengembangkan tulisan peserta didik.

Dalam hal ini diperlukan sebuah model dan media pembelajaran yang tepat. Salah satunya adalah pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas model pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa dalam pembelajaran menulis cerita pendek. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa diharapkan dapat menjadi alternatif untuk digunakan dalam pembelajaran menulis cerita pendek.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan desain penelitian kelompok tak setara. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode tes dan nontes. Metode tes yang digunakan berupa tes soal uraian dan metode nontes yang digunakan adalah metode interviu, dokumentasi, observasi, dan angket. Jumlah subjek penelitian adalah 72 orang yang terdiri atas kelas ekperimen dan kelas kontrol masing-masing 36 orang.

(6)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MEDIA FOTO PERISTIWA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Media Foto Peristiwa Dalam Pembelajaran Menulis Cerita Pendek (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang).

Oleh

Lena Mariana NIM 1104353

(7)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI LEMBAR HAK CIPTA

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH... ii

ABSTRAK... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ...xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Definisi Operasional ... 6

BAB II IHWAL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL, MEDIA PEMBELAJARAN FOTO PERISTIWA, DAN PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK... 8

A. Ihwal Pembelajaran Kontekstual ... 8

1. Hakikat Pembelajaran Kontekstual... 8

2. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kontekstual ... 11

3. Langkah- langkah Pembelajaran Kontekstual ... 11

4. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kontekstual ... 13

B. Ihwal Media Pembelajaran Foto Peristiwa ... 14

1. Hakikat Media Pembelajaran... 14

2. Klasifikasi Media Pembelajaran ... 15

3. Keunggulan dan Kelemahan Media Pembelajaran

(8)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berbasis Visual ... 17

4. Kaitan antara Pembelajaran Kontekstual dengan Media Pembelajaran Foto Peristiwa... 18

C. Ihwal Pembelajaran Menulis Cerita Pendek ... 12

1. Hakikat Pembelajaran Menulis ... 18

2. Ihwal Cerita Pendek... 20

3. Unsur-Unsur Intrinsik Cerita Pendek ... 20

4. Penilaian Cerita Pendek ... 25

D. Anggapan dasar ... 26

E. Hipotesis ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28

A. Metode dan Desain Penelitian ... 28

B. Teknik Pengumpulan Data ... 29

C. Instrumen Penelitian ... 30

1. Instrumen Tes ... 30

2. Instrumen Nontes ... 34

3. Instrumen Perlakuan ... 40

4. Validasi Instrumen ... 45

D. Teknik Pengolahan Data ... 45

E. Populasi dan Sampel ... 50

1. Populasi... 50

2. Sampel ... 51

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 52

A. Deskripsi Profil Pembelajaran Menulis Cerita Pendek di SMP Negeri 1 Lembang Kelas VII ... 52

B. Deskripsi Proses Implementasi Pembelajaran Kontekstual Berbasis Foto Peristiwa dalam Pembelajaran Menulis Cerita Pendek ... 56

(9)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Data dan Deskripsi Kemampuan Peserta Didik

pada Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol ... 59

a. Kemampuan Peserta Didik Tes Awal Kelas Eksperimen... 59

b. Kemampuan Peserta Didik Tes Awal Kelas Kontrol ... 73

c. Kemampuan Peserta Didik Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 87

d. Kemampuan Peserta Didik Tes Akhir Kelas Kontrol... 99

2. Uji Prasyarat Analisis Data...111

a. Uji Normalitas Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...111

b. Uji Homogenitas ...114

3. Uji Hipotesis ...115

D. Pembahasan ...118

BAB V PENUTUP ...124

A. Simpulan ...124

B. Saran ...125

(10)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Zainurrahman (2011, hlm. 2) mengemukakan bahwa “di antara keterampilan

berbahasa yang lain, menulis merupakan salah satu keterampilan yang tidak

dikuasai oleh setiap orang.” Sementara itu, Satria Darma, Ketua Forum

Pengembangan Budaya Literasi Indonesia pada Harian Republika Online (Tanpa

Nama, 2014) mengatakan bahwa “berdasarkan survei banyak lembaga

internasional, budaya literasi masyarakat Indonesia kalah jauh dengan

negara lain di dunia. Lemahnya budaya literasi juga terjadi pada peserta didik

terutama dalam menulis cerita pendek.”

Hal ini disinggung pula pada Harian Republika Online (2011) bahwa

anak-anak memiliki imajinasi yang perlu dilatih untuk meningkatkan kemampuan

menulis cerita pendek (cerpen). Sebab, tak jarang ketika anak-anak belajar menulis

cerpen, mereka akan mengalami kesulitan saat melanjutkan paragraf pertama.”

Dalam harian online tersebut juga, Nurhayati, pengajar sastra Indonesia Sekolah

Menengah Smart Ekselensia Indonesia menuturkan bahwa “kesulitan itu

merupakan akibat dari minimnya penggunaan daya imajinasi saat menulis.”

Faktor lain yang menjadi penyebab lemahnya kemampuan peserta didik dalam

hal menulis dikemukakan juga oleh Alwasilah (2007, hlm. 47-48) yang

mengungkapkan bahwa “siswa lebih banyak diajari tata bahasa atau teori menulis

dan sedikit berlatih menulis...Selain itu, siswa juga tidak memiliki keberanian

untuk menulis karena takut berbuat salah dan ditertawakan orang.”

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kurangnya

budaya literasi masyarakat Indonesia juga terjadi di kalangan pelajar Indonesia,

terutama dalam menulis cerita pendek. Permasalahan tersebut terjadi dalam

pembelajaran menulis di sekolah. Selain beberapa faktor yang bersumber dari

dalam diri peserta didik sendiri, tetapi yang menarik adalah faktor yang berkaitan

dengan pembelajaran menulis di sekolah. Artinya, dalam hal ini diperlukan adanya

sebuah model pembelajaran yang lebih menekankan pada kegiatan menulis peserta

didik, bukan pada teori menulisnya saja. Salah satu model pembelajaran yang

(11)

di atas adalah pembelajaran kontekstual yang memiliki beberapa keunggulan di

dalamnya.

Johnson (2008, hlm. 61-62) mengemukakan bahwa

sistem CTL berhasil karena sistem ini meminta siswa untuk bertindak dengan cara yang alami bagi manusia. Cara itu sesuai dengan fungsi otak, dengan psikologi dasar manusia, dan dengan tiga prinsip yang menembus alam semesta yang ditemukan para fisikawan dan ahli biologi modern. Prinsip-prinsip tersebut-kesaling-bergantungan (interdependence), diferensiasi, dan pengaturan diri sendiri-memompa segala sesuatu yang hidup, termasuk manusia.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran

kontekstual memberikan hasil yang baik karena di dalam sistemnya memuat tiga

prinsip alami yang dapat menstimulus segala sesuatu yang hidup termasuk

manusia yang dalam hal ini adalah peserta didik untuk berkembang dan

mengembangkan diri. Selain itu, dalam penerapannya Johnson (2002) (dalam

Suryaman, 2009, hlm. 103) juga mengungkapkan bahwa

Pembelajaran kontekstual merupakan strategi yang diarahkan kepada upaya membantu atau menginspirasi peserta didik melalui proses pengaitan suatu standar kompetensi dengan situasi dunia nyata. Proses yang dapat dikembangkan adalah melalui dorongan ke arah berkembangnya pengalaman baru dengan cara memadukan antara pengetahuan dengan penerapan di dalam kehidupan peserta didik. Proses demikian akan mengakrabkan peserta didik dengan lingkungannya, baik lingkungan keluarga, masyarakat maupun dunia kerja. Harapannya adalah peserta didik menjadi lebih termotivasi untuk belajar.

Muslich (2009, hlm. 41) juga mengungkapkan bahwa “landasan filosofis CTL

adalah konstruktivisme, yaitu filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar

tidak hanya sekadar menghafal, tetapi merekonstruksi atau membangun

pengetahuan dan keterampilan baru lewat fakta-fakta atau proposisi yang mereka

alami dalam kehidupannya.”

Berdasarkan pendapat di atas, maka pembelajaran kontekstual menekankan

pada pengalaman-pengalaman peserta didik ketika belajar dengan lingkungannya

untuk diubah menjadi sebuah pengetahuan dan keterampilan baru. Dengan

pemanfaatan ketiga prinsip yang disebutkan sebelumnya membuat pembelajaran

kontekstual dapat menghubungkan pengalaman peserta didik dengan pengetahuan

dan keterampilan yang akan dipelajarinya sehingga peserta didik akan lebih

(12)

pembelajaran kontekstual memungkinkan memberikan pengalaman belajar yang

jauh lebih baik. Hal ini dikarenakan pembelajaran kontekstual merekonstruksi

pengalaman peserta didik sebelumnya dengan pengalaman barunya ketika belajar

sehingga membentuk pengetahuan dan keterampilan baru. Hal inilah yang

menunjukkan bahwa pembelajaran kontekstual mampu membangun pembelajaran

menulis cerpen peserta didik di dalam kelas menjadi lebih baik dan bermakna.

Penelitian tentang penerapan pembelajaran kontekstual juga pernah dilakukan

sebelumnya dan memberikan hasil yang maksimal. Salah satunya adalah penelitian

berjudul Pembelajaran Menulis Cerpen dengan Menggunakan Pendekatan

Kontekstual pada Siswa Kelas VII MTs Attarbiyah yang dilakukan oleh Mardi

Mardiana. Penelitian tersebut membuktikan bahwa pembelajaran kontekstual dapat

digunakan dalam pembelajaran menulis cerita pendek berdasarkan pengalaman

pribadi.

Selain itu, penelitiaan terhadap pembelajaran kontekstual juga dilakukan oleh

Puspita Maelani tahun 2013 dengan judul Pengaruh Penerapan Model

Pembelajaran Kontekstual Metode Discovery terhadap Kemampuan Berpikir

Kritis Siswa: Studi Eksperimen Mata Pelajaran Ekonomi pada Siswa Kelas X SMA

1 Ciruas dengan Standar Kompetensi Memahami Uang dan Perbankan. Dalam

penelitian tersebut dengan tingkat kepercayaan 95% ditunjukkan bahwa

kemampuan berpikir kritis peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kontekstual metode discovery memiliki

kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan

metode pembelajaran diskusi biasa.

Kedua penelitian di atas menunjukkan bahwa pembelajaran kontekstual

memberikan pengaruh yang baik bagi peserta didik untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran kontekstual memungkinkan untuk

diujicobakan kembali. Akan tetapi, dalam penerapan sebuah model pembelajaran

akan lebih efektif dengan didukung oleh media pembelajaran yang sesuai. Munadi

(2008, hlm. 37) mengungkapkan bahwa “tujuan utama media adalah untuk

mengefektifkan proses komunikasi pembelajaran sehingga tercapai tujuan yang

diinginkan (adanya perubahan tingkah laku).” Media pembelajaran yang perlu

(13)

Penelitian yang pernah dilakukan berkaitan dengan media foto salah satunya

adalah penelitian berjudul Penggunaan Media Foto Feature Jurnalistik dalam

Pembelajaran Menulis Karangan Argumentasi: Penelitian Kuasi Eksperimen

terhadap Peserta Didik Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran

2012/ 2013 yang dilakukan oleh Betta Anugrah Setiani tahun 2013. Dalam

penelitian ini juga ditunjukkan bahwa media foto feature dapat digunakan dalam

pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan hasil yang cukup baik.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Media

Foto Peristiwa dalam Pembelajaran Menulis Cerita Pendek . Penelitian yang akan

dilakukan ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan

dengan pembelajaran kontekstual dan media foto peristiwa. Perbedaan tersebut

terletak pada materi pembelajarannya dan jenjang pendidikan yang dijadikan

sasaran penelitian. Materi pembelajaran dalam penelitian ini adalah menulis cerita

pendek. Jenjang pendidikan yang diambil dalam penelitian ini juga berbeda dengan

penelitian sebelumnya. Selain itu, pembelajaran kontekstual dala penelitian ini

juga diberikan warna berupa media foto peristiwa yang menjadi perbedaan secara

konseptual dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian di atas, identifikasi masalah

penelitian yang diajukan dalam rancangan ini adalah sebagai berikut.

1) Penggunaan model pembelajaran dalam pembelajaran menulis cerita pendek

masih perlu dikembangkan untuk memberikan hasil yang maksimal;

2) Penggunaan media pembelajaran diperlukan untuk lebih mengefektifkan model

pembelajaran yang digunakan;

3) Peserta didik mengalami kesulitan menuliskan ide cerita dalam pembelajaran

menulis cerita pendek;

4) Pembelajaran menulis, khususnya menulis cerita pendek di kelas masih belum

memberikan rangsangan bagi peserta didik untuk mengeluarkan ide-ide cerita

(14)

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Bagaimana profil pembelajaran menulis cerita pendek di SMP Negeri 1

Lembang kelas VII?

2) Bagaimana proses implementasi pembelajaran kontekstual berbasis media foto

peristiwa dalam pembelajaran menulis cerita pendek pada peserta didik kelas

VII SMP Negeri 1 Lembang di kelas eksperimen?

3) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis cerita

pendek peserta didik SMP Negeri 1 Lembang kelas VII dengan menggunakan

pembelajaran kontekstual di kelas eksperimen dan model pembelajaran

terlangsung di kelas kontrol?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk memberikan alternatif model

pembelajaran dalam pembelajaran menulis di kelas, khususnya pembelajaran

menulis cerita pendek.

Selain itu, tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1) mendeskripsikan profil pembelajaran menulis cerita pendek di SMP Negeri 1

Lembang kelas VII;

2) mendeskripsikan proses implementasi pembelajaran kontekstual berbasis

media foto peristiwa dalam pembelajaran menulis cerita pendek pada peserta

didik kelas VII SMP Negeri 1 Lembang di kelas eksperimen;

3) menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis

cerita pendek peserta didik SMP Negeri 1 Lembang kelas VII dengan

menggunakan pembelajaran kontekstual di kelas eksperimen dan di kelas

kontrol dengan pembelajaran biasa menggunakan metode terlangsung?

E. Manfaat Penelitian

Manfaat hasil penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) bagi peserta didik diharapkan dapat memberi motivasi dan pengalaman belajar

yang lebih baik, serta antusiasme peserta didik dalam pembelajaran menulis

(15)

2) bagi pendidik diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dari permasalahan

yang terjadi di lapangan;

3) bagi peneliti dapat menambah pengetahuan dan mengetahui keefektifan

pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa dalam pembelajaran

menulis cerita pendek.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari salah pengertian tentang konsep-konsep dalam rancangan

penelitian ini, penulis menguraikan definisi operasional sebagai berikut.

1) Pembelajaran kontekstual yang dimaksud dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran yang menekankan pada hubungan antara pengalaman peserta

didik sebelumnya dengan pengetahuan dan keterampilan yang akan

dipelajarinya untuk membangun sebuah makna.

2) Media foto peristiwa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah foto yang

menampakan sebuah peristiwa, digunakan untuk membantu peserta didik

menemukan bahan cerita dalam proses pembelajaran cerita pendek.

3) Kemampuan menulis cerita pendek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

keterampilan peserta didik dalam mengolah pengalaman hidupnya menjadi

sebuah cerita pendek.

4) Pembelajaran menulis cerita pendek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

kegiatan untuk memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik dalam

mengolah pengalaman hidupnya menjadi sebuah cerita pendek secara tersusun

sesuai dengan karakteristik dari cerita pendek.

G. Struktur Organisasi

Skripsi ini terdiri atas lima bab yang disusun secara runtut sesuai dengan

tahapan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Adapun rincian dari

masing-masing bab tersebut adalah sebagai berikut.

Bab I Pendahuluan. Pada bab ini akan dibahas latar belakang masalah yang

menjadi landasan penelitian ini perlu dilakukan, identifikasi masalah dari latar

belakang yang telah dijabarkan, rumusan masalah terkait hal-hal yang menjadi

titik pusat penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat yang dapat diambil dari hasil

(16)

Bab II Ihwal Pembelajaran Kontekstual, Media Pembelajaran Foto Peristiwa,

dan Pembelajaran Menulis Cerita Pendek. Bagian ini merupakan kajian pustaka

pada skripsi. Pada bab ini akan dibahas teori yang digunakan dalam penelitian.

Bab III Metodologi Penelitian. Pada bab ini akan dibahas jenis metode dan

desain penelitian yang digunakan secara runut sesuai dengan tahapan-tahapan

berdasarkan jenis metode penelitian yang digunakan.

Bab IV Analisis Data dan Pembahasan. Pada bab ini akan dipaparkan hasil

analisis data yang ditemukan oleh peneliti berdasarkan tahapan-tahapan yang

dilakukan oleh peneliti dan pembahasannya.

Bab V Simpulan dan Saran. Pada bagian ini akan disajikan simpulan yang

ditemukan oleh peneliti dalam penelitian ini dan saran yang berguna bagi

(17)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam rancangan penelitian ini adalah

metode eksperimen kuasi. Penelitian ini bermaksud untuk mengujicobakan sebuah

teori pembelajaran, yakni pembelajaran kontekstual berbasis Media Foto

Peristiwa dalam pembelajaran menulis cerita pendek.

Berdasarkan konsep data-data awal penelitian yang berkaitan dengan latar

belakang, rumusan masalah, dan sumber penelitian, peneliti merumuskan metode

penelitian dalam rancangan penelitian ini dengan menggunakan metode penelitian

eksperimen kuasi.

Desain penelitian eksperimen kuasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

desain dengan kelompok tak setara. Ali (2010, hlm. 107) mengungkapkan bahwa

dalam pelaksanaannya, pelaku riset memilih kelompok-kelompok subyek yang

ada (kelompok intak) untuk ditetapkan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok lain ditetapkan sebagai kelompok kontrol. Oleh karena masing-masing kelompok, baik kelompok eksperimen maupun kontrol, adalah kelompok intak maka jumlah subyek pada masing-masing kelompok itu berpeluang tidak setara dalam sejumlah aspeknya. Itu sebabnya desain ini dinamai dengan Desain dengan Kelompok Kontrol Tak-setara.

Berdasarkan penjelasan ahli di atas tentang desain penelitian ini, maka peneliti

menggunakan desain ini karena dapat membantu jalannya penelitian sesuai

dengan sumber data penelitian. Adapun desain secara rinci adalah sebagai berikut.

O1 X O2

---

O1 O2

(Ali, 2010, hlm. 107)

keterangan :

O1 = tes awal

O2 = tes akhir

(18)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam desain ini terdapat dua kelompok intak, yakni kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol. Tahap pertama yang dilakukan dalam desain ini adalah

dilakukan pengukuran awal (O1) terhadap kedua kelompok. Selanjutnya,

kelompok eksperimen diberi perlakuan (X), sedangkan kelompok kontrol tidak

diberi perlakuan (X). Pembelajaran tetap dilakukan terhadap kelompok kontrol,

tetapi sebagaimana pembelajaran biasa. Setelah itu, peneliti melakukan

pengukuran akhir atau pascaperlakuan (O2) kepada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis, yaitu

melalui metode tes dan nontes. Arikunto (2006, hlm. 150) mengungkapkan bahwa

“tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok.” Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan awal dan akhir peserta didik dalam menulis cerita pendek di kelas

ekperimen dan kelas kontrol.

Metode nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode interviu

atau metode wawancara, metode dokumentasi, metode observasi, dan metode

angket. Pertama, metode interviu. Jenis interviu dalam penelitian ini adalah

interviu bebas terpimpin. “Interviu bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara

interviu bebas dan interviu terpimpin. Dalam melaksanakan interviu,

pewawancara membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang

hal-hal yang akan ditanyakan.” (Arikunto, 2006, hlm. 156).

Kedua, metode dokumentasi. Arikunto (2006, hlm. 158) mengemukakan

bahwa “dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang

tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki

benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen

rapat, catatan harian, dan sebagainya.” Dokumen yang menjadi objek analisis dalam penelitian ini adalah Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru

mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII.

Ketiga, metode angket atau kuesioner. “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan

(19)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.” (Arikunto, 2006, hlm. 151). Keusioner ini dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang kegiatan

pembelajaran menulis cerpen sebelumnya dengan menggunakan metode

terlangsung dan setelah penerapan pembelajaran kontekstual berbasis media foto

peristiwa. Keduanya berisi respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran

menulis cerita pendek yang sudah mereka alami.

Keempat, metode observasi. Observasi digunakan untuk memotret

pembelajaran menulis cerpen melalui pembelajaran kontekstual berbasis foto

peristiwa di kelas ekperimen.

C. Instrumen Penelitian

Arikunto (2006, hlm. 160) mengemukakan bahwa “instrumen penelitian adalah

alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,

lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.” Instrumen penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini digunakan berdasarkan tahapan-tahapan desain

penelitian dan metode pengumpulan data yang sudah dipaparkan.

1. Instrumen Tes

Istrumen tes dalam penelitian ini berupa soal uraian. Instrumen tes ini

digunakan untuk mengukur kemampuan awal dan akhir peserta didik dalam

menulis cerita pendek di kelas ekperimen dan kontrol. Berikut tabel kisi-kisi

instrumen tes, lembar soal, dan lembar penilaian.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Intrumen Tes Awal dan Akhir

Sekolah : SMP Negeri 1 Lembang

Mata pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas/ Semes. : VII/ 2

No. Indikator Soal Materi Bentuk

Soal

Jenjang Soal

No. Soal

1 Peserta didik mampu menulis cerita pendek sesuai dengan karakteristiknya

Cerita pendek dan unsur-unsur intrinsik cerpen (Tema, tokoh dan

penokohan, alur, latar, sudut pandang, gaya bahasa.)

Uraian K3-Aplikasi

(20)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2

Lembar Soal Lembar Soal/ Tes

Mata Pelajaran

Kelas

Hari, Tanggal

Waktu

: Bahasa Indonesia

: VII

:...

: 60 menit

Pengantar: Instrumen ini digunakan untuk proses pengumpulan data penelitian skripsi “Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Media Foto Peristiwa

dalam Pembelajaran Menulis Cerpen”. Instrumen ini tidak ada kaitan dengan

kelulusan ataupun dalam pengisian nilai rapor.

Petunjuk: Jawablah soal dalam instrumen penilaian ini dengan sungguh-sungguh.

Kalian diberi waktu pengerjaan soal selama 60 menit. Kerjakan dengan baik yah! 

Butir-butir soal:

Buatlah sebuah cerita pendek dengan tema bebas! Cerita pendek yang kamu buat

memuat ketentuan sebagai berikut.

1) Cerita memuat unsur-unsur intrinsik cerita pendek (tema, tokoh, alur, latar,

sudut pandang, dan gaya bahasa).

(21)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3

Lembar Penilaian Aspek yang

Dinilai

Skor Kategori Deskriptor

Kelengkapan

unsur formal

(bobot 2)

4 SB Tulisan terdiri atas judul, nama pengarang,

dialog, dan narasi.

3 B Tulisan tidak memuat salah satu kelengkapan

unsur formal.

2 C Tulisan minimal memuat dua kelengkapan

unsur formal.

1 K Tulisan tidak memuat kelengkapan unsur formal. Kelengkapan unsur-unsur intrinsik cerpen (bobot 3)

Ket: ada atau tidaknya pengaruh model kontekstual ada pada bagian ini. Dibahas di bab 4, analisis cerpen.

4 SB Tulisan memuat semua unsur intrinsik cerpen

(Tema, Alur, Latar/setting, Tokoh, Sudut

Pandang, Gaya Bahasa).

3 B Tulisan tidak memuat salah satu unsur intrinsik

cerpen.

2 C Tulisan tidak memuat maksimal tiga unsur

intrinsik cerpen.

1 K Tulisan tidak memuat unsur intrinsik cerpen.

Keterpaduan

(bobot 4)

4 SB Terdapat hubungan antarunsur intrinsik cerpen

yang kuat. (Misalnya, watak tokoh penuduh

digambarkan dalam dialognya mengandung

kata-kata yang “menuduh”, bahasanya tidak santun, suasana ketika terdapat tokoh tersebut

menjadi tegang, konflik yang muncul juga

berhubungan karena sifat tokoh tersebut.

Intinya semua unsur saling terhubung).

3 B Hubungan antarunsur intrinsik cukup kuat.

(Terdapat satu unsur intrinsik yang tidak padu)

(22)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak padu)

1 K Tidak terdapat hubungan antarunsur intrinsik

cerpen. (tidak padu)

Penggunaan

ejaan

(bobot 1)

4 SB Tidak terdapat kesalahan penggunaan Ejaan

yang Disempurnakan (EYD).

Aspek penulisan EYD meliputi penulisan: (1)

huruf kapital; (2) kata turunan; (3) tanda baca;

(4) kata depan di, ke, dan dari; (5) kata ganti.

3 B Terdapat satu kesalahan dalam aspek penulisan

EYD.

2 C Terdapat maksimal empat kesalahan dalam

aspek penulisan EYD.

1 K Terdapat kesalahan dalam seluruh aspek

penulisan EYD.

Keterangan:

SB = Sangat Baik; B = Baik; C = Cukup; K = Kurang

Nilai = Skor Perolehan x 100 (nilai maksimal)

Skor Maksimal

Setelah nilai peserta didik sudah dihitung, kemudian nilai tersebut

dikelompokkan berdasarkan kategori nilai berikut ini.

Tabel 3.4

Kategori Penilaian Cerita Pendek

Skala nilai Kategori

90-100 Sangat baik ( A)

77-89 Baik (B)

64-76 Cukup (C)

≤63 Kurang (D)

Sumber: lembar penilaian dan kategori penilaian diadapti dari Jacob Sumardjo “ Seluk-beluk & Petunjuk Menulis Cerita Pendek

(23)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Instrumen Nontes

Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman

wawancara, pedoman dokumentasi, dan angket. Berikut tabel pedoman

wawancara, pedoman dokumentasi, dan angket.

1) Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara ini digunakan untuk mengetahui profil pembelajaran

menulis cerita pendek di SMP Negeri 1 Lembang Kelas VII. Sasaran utama dari

instrumen ini adalah untuk memotret metode terlangsung yang digunakan dalam

pembelajaran menulis cerita pendek di SMP Negeri 1 Lembang. Berikut tabel

lembar pedoman wawancara.

Tabel 3.5

Lembar Pedoman Wawancara

Pengantar: Instrumen ini digunakan untuk proses pengumpulan data penelitian

skripsi “Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Media Foto Peristiwa

dalam Pembelajaran Menulis Cerpen”. Instrumen ini tidak ada kaitannya dengan penilaian terhadap penilaian proses pembelajaran yang sudah berlangsung di

SMPN 1 Lembang.

Butir-butir wawancara:

1. Metode apa yang pernah diterapkan dalam proses pembelajaran menulis cerpen di kelas VII?

2. Seperti apa langkah-langkah metode pembelajaran yang digunakan oleh Ibu? 3. Media apa yang Ibu gunakan?

4. Bagaimana suasana belajarnya ketika Ibu menggunakan metode dan media tersebut? Bagaimana reaksi siswa dalam kelas?

5. Apa saja kendala yang pernah dihadapi dalam proses pembelajaran menulis cerpen di kelas VII?

6. Bagaimana cara mengatasai kendala-kendala tersebut?

2) Pedoman dokumentasi

Pedoman dokumentasi ini digunakan untuk mengetahui lebih detail tentang

penerapan metode terlangsung di SMP Negeri 1 Lembang. Bentuk dokumen yang

dianalisis berupa Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru. Berikut tabel

(24)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6

Lembar Pedoman Dokumentasi

Pengantar: Instrumen ini digunakan untuk proses pengumpulan data penelitian

skripsi “Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Media Foto Peristiwa dalam Pembelajaran Menulis Cerpen”. Instrumen ini tidak ada kaitannya dengan

penilaian terhadap penilaian proses pembelajaran yang sudah berlangsung di

SMPN 1 Lembang.

Butir-butir daftar ceklis:

No Aspek

Hasil Pengamatan

Dokumen RPP Keterangan

Ada/ Ya Tidak Pendahuluan

1 Mengondisikan kelas 2 Tujuan pembelajaran 3 Pokok bahasan 4 Menggiring peserta

didik pada materi pembelajaran

Inti

5 Langkah-langkah pembelajaran yang digunakan berdasarkan tahap

1) Stimulation

(stimulasi/ pemberian rangsangan)

2) Problem Statemen

(pertanyaan/

identifikasi masalah)

3) Data collection

(pengumpulan data)

4) Data processing

(pengolahan data)

5) Verification

(pembuktian)

(25)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(menarik kesimpulan/ generalisasi) 6 Penggunaan media

pembelajaran 7 Gambaran aktivitas

peserta didik

Penutup

8 Umpan balik (tugas/ pokok bahasan yang disampaikan)

9 Reflekasi

3) Angket

Angket digunakan untuk mengetahui kesan dan pengalaman peserta didik,

serta berbagai informasi yang berkaitan dengan pembelajaran menulis cerita

pendek. Angket diberikan kepada peserta didik sebanyak dua kali, yaitu sebelum

dan setelah perlakuan. Angket sebelum perlakuan atau praperlakuan dikhususkan

untuk memotret gambaran awal tentang kesan dan pengalaman peserta didik

dalam pembelajaran menulis cerita pendek di SMP Negeri 1 Lembang. Angket

setelah perlakuan atau pascaperlakuan dikhususkan untuk mendapatkan informasi

tentang respon peserta didik terhadap pembelajaran menulis dengan menggunakan

pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa. Berikut tabel lembar

angket sebelum dan sesudah perlakuan.

Tabel 3.7

Lembar Angket Peserta Didik Sebelum Perlakuan

Pengantar: Instrumen ini digunakan untuk proses pengumpulan data penelitian

skripsi “Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Media Foto Peristiwa

dalam Pembelajaran Menulis Cerpen”. Instrumen ini tidak ada kaitan dengan

kelulusan atau dalam pengisian nilai rapor.

Petunjuk: Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan

tanda centang (√) untuk kolom Ya dan Tidak. Bagi pertanyaan yang membutuhkan jawaban tertulis, tulislah jawabanmu dalam kolom berisi titik-titik.

(26)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pertanyaan Alternatif Jawaban

Ya Tidak

1 Apakah kamu ernah membaca cerita pendek?

2 Berapa banyak cerita pendek

yang pernah kamu bac? ....

3 Sebutkan du judul dan

pengarang cerita pendek yang pernah kamu baca!

....

4 Apakah kamu suka membuat buku catatan harian di rumah? 5 Apakah kamu menyukai

kegiatan menulis cerita pendek?

6 Apakah kamu bisa menulis cerita pendek?

7 Apakah kamu pernah menulis cerita pendek?

8 Sebutkan satu judul cerita pendek yang pernah kamu buat!

...

9 Apakah kamu mengalami kesulitan ketika menulis cerita pendek?

10 Apa saja kesulitan yang kamu hadapi ketika menulis cerita pendek?

...

11 Apakah kamu pernah belajar menulis cerita pendek dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas?

12 Apakah kamu merasa senang ketika belajar menulis cerita pendek di kelas?

13 Apa saja kesulitan yang kamu hadapi ketika belajar menulis cerita pendek di kelas?

...

14 Apakah kamu pernah diajarkan menulis cerita pendek

(27)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.8

Lembar Angket Peserta Didik Setelah Perlakuan

Pengantar: Instrumen ini digunakan untuk proses pengumpulan data penelitian

skripsi “Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Media Foto Peristiwa

dalam Pembelajaran Menulis Cerpen”. Instrumen ini tidak ada kaitan dengan

kelulusan atau dalam pengisian nilai rapor.

Petunjuk: Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan

tanda centang (√) untuk kolom Ya dan Tidak!

Butir-butir angket:

No Pertanyaan

Alternatif

Jawaban Skor

Ya Tidak

1 Apakah sekarang kamu lebih menyukai kegiatan menulis cerita pendek dibandigkan sebelumnya?

2 Apakah sekarang kamu merasa menulis cerita pendek itu mudah?

3 pakah sebuah foto peristiwa dapat

membantumu untuk menulis cerita pendek? 4 Apakah sekarang kamu lebih semangat dan

senang menulis cerita pendek?

4) Daftar Cek

Daftar cek digunakan untuk memperoleh informasi seputar proses

implementasi pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa dalam

pembelajaran menulis cerita pendek. Aspek-aspek yang diamati dalam daftar cek

ini meliputi aktivitas guru dalam menerapkan langkah-langkah pembelajaran

kontekstual berbasis media foto peristiwa dan aktivitas peserta didik dalam

merespon situasi belajar yang dirancang oleh guru. Berikut tabel lembar daftar cek

(28)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.9

Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Peserta Didik

Hari/ Tanggal :

Kelas :

Nama Observer :

Pertemuan ke :

Pengantar: Instrumen ini digunakan untuk proses pengumpulan data penelitian

skripsi “Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Media Foto Peristiwa

dalam Pembelajaran Menulis Cerpen”.

Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom yang sudah disediakan!

Butir-butir lembar observasi:

No Aspek

Tanda Cek Keterangan

Ada/

Ya Tidak Pendahuluan

1 Mengondisikan kelas 2 Tujuan pmbelajaran 3 Pokok bahasan 4 Menggiring peserta

didik pa materi pembelajaran

Inti

5 Langkah-langkah pembelajaran yang digunakan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran kontekstual.

6 Penggunaan media pembelajaran foto peristiwa nampak dalam proses pembelajaran.

Penutup

(29)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

disampaikan) 9 Reflekasi

Observer,

(_______________________) 3. Instrumen Perlakuan

Instrumen perlakuan dalam penelitian ini adalah berupa ancangan model yang

terdiri atas rasional, prinsip-prinsip pembelajaran kontekstual, dan Rancangan

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Ancangan model digunakan sebagai acuan agar

langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan konsep pembelajaran kontekstual

dalam penelitian ini. Ancangan model dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Rasional

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dapat dikuasai

dengan terus berlatih. Oleh karena itu, tujuan pembelajaran menulis, khususnya

pembelajaran menulis cerita pendek akan tercapai dengan menggunakan model

dan media pembelajaran yang tepat. Salah satunya adalah model pembelajaran

kontekstual. Berdasarkan prinsip-prinsipnya, pembelajaran kontekstual berhasil

karena membantu peserta didik untuk memaknai pengalaman belajarnya dengan

menghubungkan pengalaman peserta didik dan pengetahuan baru yang sedang

dipelajarinya.

Selain itu, media pembelajaran juga perlu digunakan dalam pembelajaran

untuk menarik perhatian peserta didik sehingga membantunya dalam mencapai

tujuan pembelajaran. Salah satunya adalah media foto peristiwa yang dapat

digunakan sebagai bentuk visual yang menarik dan sebagai salah satu bentuk

stimulus agar melatih kemampuan peserta didik dalam mendeskripsikan sebuah

tempat ataupun tokoh yang tampak pada foto peristiwa tersebut. Berdasarkan

rasionalitas tersebut, pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa

(30)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kontekstual

Prinsip-prinsip pembelajaran kontekstual adalah sebagai berikut.

1) Kesaling-bergantungan, setiap peserta didik yang berbeda saling terhubung

satu sama lain sehingga dapat memecahkan masalah bersama dan dapat saling

bertukar pendapat.

2) Diferensiasi, mengarahkan peserta didik untuk saling menghormati

perbedaan-perbedaan. Perbedaan-perbedaan tersebut digunakan untuk saling

melengkapi dan mengembangkan pengetahuan yang dimiliki.

3) Pengorganisasian diri, mengarahkan peserta didik agar mampu mengenali diri

sendiri, mengenali kemampuan dan minat mereka sehingga peserta didik

mendapatkan manfaat atas hasil umpan balik yang diberikan dari penilaian

[image:30.596.104.519.119.750.2]

autentik.

Tabel 3.10

Rancangan Pelaksananaan Pembelajaran (RPP) Perlakuan Pertama dan Kedua

Sekolah : SMP Negeri 1 Lembang

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas/ Semester : VII/2

Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2x40 menit)

Kompetensi Dasar : 4.2 Menyusun cerita pendek baik melalui lisan maupun

tulisan.

Indikator : Peserta didik mampu menulis sebuah cerita pendek secara tertulis.

Materi : Unsur-unsur intrinsik cerita pendek:

- tema berisi gagasan utama atau ide dasar dari sebuah

cerita pendek.

- latar berisi penggambaran tempat dan waktu peristiwa

dalam cerita pendek.

- tokoh merupakan pelaku cerita dalam cerita pendek.

(31)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sampai akhir.

- sudut pandang merupakan posisi pengarang dalam

cerita pendek.

- gaya bahasa, penggunaan bahasa pengarang dalam

cerita pendek.

Kegiatan Pembelajaran:

Langkah-Langkah Pembelajaran Tujuan

Pendahuluan Masyarakat Belajar

Guru mengondisikan kegiatan pembelajaran dengan cara diskusi kelas.

Peserta didik dapat memahami dan terbiasa pada

perbedaan-perbedaan cara berpikir,

berpendapat, cara belajar dengan temannya.

Inti Konstruktivisme Guru meminta peserta didik untuk

menceritakan salah satu pengalaman peserta didik yang berkesan.

Mengarahkan peserta didik untuk

menghubungkan pengalaman sebelumnya atau sehari-hari peserta didik dengan materi pembelajaran yang akan dipelajarinya. Guru mengarahkan

peserta didik untuk mengeksplor unsur-unsur cerita yang terdapat dalam cerita pengalaman tersebut.

Pemodelan Guru memberikan contoh model berupa tayangan televisi yang memiliki unsur-unsur cerita pendek, yaitu kartun. Mengarahkan peserta didik untuk menyimpulkan sendiri

pengetahuan dan keterampilan baru yang sedang dipelajarinya. Guru mengarahkan

(32)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengalaman dan contoh model yang guru berikan.

Guru juga mengarakan peserta didik untuk mampu membedakan unsur-unsur cerita pengalaman dengan unsur-unsur cerita pada cerita pendek atau unsur-unsur intrinsik cerita pendek.

Bertanya Guru menstimulus peserta didik untuk bertanya tentang segala sesuatu yang belum dimengerti terkait unsur-unsur cerita dan unsur-unsur cerita pendek.

Memunculkan rasa ingin tahu peserta didik terhadap

pengetahuan dan keterampilan baru yang sedang dipelajarinya.

Inkuiri Guru menyajikan sebuah foto peristiwa

berjudul “Pulang Sekolah”.

Mengarahkan peserta didik agar lebih memaknai dan menemukan pengetahuan dan keterampilan baru yang sedang dipelajarinya. Guru memberikan

(33)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Guru memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk menambahkan atau mengurangi objek yang terdapat pada foto peristiwa.

Guru mengarahkan peserta didik untuk menuliskan hasil temuannya menjadi sebuah cerita pendek.

Penilaian Autentik

Guru meminta peserta didik menilai dan mengomentari tulisan teman berdasarkan format penilaian yang diberikan oleh guru.

Mengarahkan peserta didik untuk tidak takut salah dan tidak malu karya tulisannya dibaca oleh orang lain. Guru menganalisis

kesalahan secara umum peserta didik dalam tulisan yang dibuatnya untuk dikoreksi dan dijadikan bahan refleksi.

Penutup Refleksi Guru membahas hasil koreksi terhadap tulisan peserta didik yang telah dibuat.

Mengarahkan peserta didik untuk mengetahui letak

kesalahannya ketika menulis cerita pendek dan membetulkannya. Guru meminta peserta

didik untuk menceritakan pengalaman belajar mereka.

Keterangan: RPP penelitian ini digunakan untuk dua kali perlakuan.

Perbedaannya terletak pada media foto peristiwa yang digunakan dan penekanan

tulisan peserta didik. Pada perlakuan pertama, peserta didik diarahkan untuk

mendeskripsikan latar dan tokoh, sedangkan pada perlakuan kedua, peserta didik

diarahkan untuk memunculkan konflik. Foto peristiwa dalam penelitian ini

(34)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Validasi Instrumen

Setiap instrumen dalam penelitian perlu divalidasi agar hasil penelitiannya

tidak diragukan kebenarannya. Ali (2010) mengungkapkan bahwa validitas atau

kesahihan menunjukkan pada kemampuan suatu instrumen (alat pengukur)

mengukur apa yang harus diukur.

Sugiyono (2010) mengemukakan bahwa kualitas instrumen yang digunakan

memengaruhi kualitas data. Kualitas data ini akan memengaruhi kualitas

penelitian. Instrumen yang digunakan harus valid. Valid berarti dapat mengukur

apa yang hendak diukur.

Validitas instrumen terdiri atas validitas eksternal empiris dan validitas

internal rasional. Uji validitas eksternal empiris dilakukan dengan cara

membandingkan dengan standar yang telah terjadi, sedangkan uji validitas

internal rasional dilakukan dengan mengonsultasikannya dengan ahli dalam

bidang tertentu sesuai dengan variabel penelitian (Sugiyono, 2010)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini digunakan untuk menjawab

rumusan masalah penelitian yang terdiri atas intrumen tes dan instrumen nontes.

Instrumen dalam penelitian ini telah melalui tahap validitas internal rasional oleh

ahli dalam pembelajaran menulis, yaitu Dr. Isah Cahyani, M.Pd. dan ahli dalam

sastra, khususnya prosa, yaitu Halimah, M.Pd.

D. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan setelah kegiatan pengumpulan data hasil menulis

cerita pendek pada keadaan sebelum ataupun setelah dilakukan perlakuan

menggunakan pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa. Data yang

diperoleh akan dianalisis dan digunakan untuk menjawab pertanyaan yang ada

pada rumusan masalah. Data-data kuantitatif akan diolah melalui perhitungan

statistik, sedangkan data-data kualitatif disisihkan untuk sementara, karena hanya

sebagai data pendukung. Arikunto (2006, hlm. 239) mengungkapkan bahwa “Data

kualitatif yang berbentuk kata-kata tersebut disisihkan untuk sementara, karena

akan sangat berguna untuk menyertai dan melengkapi gambaran yang diperoleh

dari analisis data kuantitatif. Data yang diperoleh dari angket atau ceklis

(35)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan.” Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengolah data kuantitatif

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Mengolah hasil tes awal dan tes akhir menjadi skor kemudian nilai dengan

rumus

nilai = skor peserta didik x nilai maksimal skor maksimal

2) hasil tes awal dan akhir dirata-ratakan dari tiga penilai.

nilai akhir = P1+P2+P3 3 3) Uji reliabilitas.

Uji reliabilitas antarpenilai, digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas

penilaian antarpenilai. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS

20.0 for windows dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a) Memasukan name P1 untuk penilai 1, P2 untuk penilai 2, dan P3 untuk

penilai 3 pada variabel view.

b) Masukan data variabel P1, P2, dan P3 pada data view.

c) Pilih Analyze Scale Reliability Analysis.

d) Tarik P1, P2, dan P3 ke kolom items, setelah itu pilih ok.

e) Kemudian muncul hasil analisis uji reliabilitas tes awal dan tes akhir kelas

eksperimen.

f) Setelah didapatkan nilai Cronbach’s Alpha, selanjutnya cocokan dengan tabel

Guilfoard di bawah ini.

[image:35.596.124.499.561.694.2]

Tabel 3.11

Tabel Guilford untuk Reliabilitas Antarpenimbang

Rentang Kriteria

0,80-1,00 Korelasi reliabilitas sangat tinggi

0,60-0,80 Korelasi reliabilitas tinggi

0,40-0,60 Korelasi reliabilitas sedang

0,20-0,40 Korelasi reliabilitas rendah

(36)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui data penelitian

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan

SPSS 20.0 for windows. Susetyo (2010) cara perhitungan normalitas data tersebut

dapat dilihat dari beberapa cara, yaitu: (1) nilai Skewnees; (2) histogram display

normal curve; (3) normal curve P-Plot. Pengujian normalitas dalam penelitian ini

menggunakan dua cara, yaitu menggunakan nilai Skewnees dan histogram display

normal curve dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a) Nilai Skewnees

Distribusi normal data dapat dilihat dari nilai kemiringan kurva yang

terbentuk. Nilai skewness yang baik adalah mendekati angka nol (0) yang

menandakan kemiringan kecenderungan seimbang atau mendekati distribusi

normal, dan nilai ini bersifat mutlak (+/-), ketinggian kurva dilihat dari nilai

kurtosis. Nilai kurtosis tidak memberikan pengaruh terhadap penilaian distribusi

normal. Langkah-langkah untuk mengetahui nilai Skewnees dan nilai kurtosis

sebagai berikut dengan pilih:

(1) analyze;

(2) descriptive statistic;

(3) descriptive;

(4) nama variabel yang akan diuji dan masukkan dalam kolom variabel;

(5) option;

(6) Skewnees dan Kurtosis;

(7) continue;

(8) Ok.

(Susetyo, 2010, hlm. 272)

b) Histogram display normal curve

Data berdistribusi normal dapat ditentukan berdasarkan bentuk gambar kurva

yang kemiringan cenderung seimbang, antara sisi kiri dan kanan, dan kurva

menyerupai lonceng. Nilai Skewnees yang mendekati nol (0), gambar kurva

semakin memiliki kemiringan yang seimbang. Langkah-langkah melihat gambar

(37)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(1) graph;

(2) legacy dialog dan pilih histogram;

(3) nama variabel dan masukkan dalam kolom variabel;

(4) display normal curve;

(5) Ok.

(Susetyo, 2010, hlm. 272-273)

5) Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui data tes awal dan akhir kelas

eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang sama. Uji homogenitas

varians ini dilakukan secara manual dengan SPSS 20.0 for windows khusus untuk

mencari nilai standar deviasi dan varians. Berikut langkah-langkah uji

homogenitas di bawah ini.

(1) Menentukan standar deviasi dan varians dengan menggunakan SPSS 20.0 for

windows dengan pengujian statistik deskriptif, yaitu: pilih analyze

descriptive statistic descriptive nama variabel yang akan diuji dan

masukkan dalam kolom variabel option standar deviasi, varians, range,

minimum, maximum, mean. Kemudian akan muncul tabel seperti di bawah

[image:37.596.115.508.504.617.2]

ini.

Tabel 3.12

Contoh Tabel Statistik Deskriptif

N Range Minimal Maksimal Mean Std. Deviasi

Varians

TA1A2Eks 36 41,56 47,50 89,06 72,6808 8,70690 75,810 TA1A2Kon 36 29,69 61,35 91,04 79,0564 8,87603 78,784 Valid N

(listwise) 36

Langkah selanjutnya tinggal memasukan nilai standar deviasi dan varians

pada rumus manual agar penghitungan terlihat lebih jelas, yaitu.

Varians = (sd)²

(2) Menentukan Fhitung dengan rumus

(38)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

Vb = varian terbesar

Vk = varian terkecil

(3) Menentukan derajat kebebasan (dk):

dkA = A-1

dkB= N-A

Keterangan:

dk = derajat kebebasan

n = jumlah sampel

(4) Menentukan Ftabel:

Ftabel= F(α)(dk1/dk2)

(5) Kriteria homogenitas

Data akan dinyatakan homogen jika Fhitung < Ftabel

6) Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui hipotesis yang telah dibuat

diterima atau ditolak. Berikut langkah- langkah dalam melakukan Uji hipotesis.

(1) Menghitung perbedaan atau gain (X), nilai tes awal (X1) dan tes akhir (X2)

kelas ekperimen dan perbedaan atau gain (Y), nilai tes awal (Y1) dan tes akhir

(Y2) kelas kontrol. Langkah ini digunakan untuk mengetahui peningkatan

pemahaman siswa di kedua kelas dan membantu perhitungan selanjutnya.

Hasil penghitungan ini kemudian disebut tabel distribusi perbedaan rata-rata

[image:38.596.109.515.636.748.2]

nilai tes awal dan akhir.

Tabel 3.13

Perbedaan Data Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Subjek (n) Tes Awal (X1) Tes Akhir (X2) Beda (X) X

2 Subjek (n) Tes Awal (Y1) Tes Akhir (Y2) Beda (Y) Y

2

1

(39)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2) Melakukan Uji hipotesis dengan rumus Uji–t sehingga didapatkan nilai thitung

yang akan dibandingkan dengan ttabel. Rumus Uji-t adalah sebagai berikut.

Keterangan:

M : nilai rata-rata perkelompok

N : banyaknya subjek

x : deviasi setiap nilai xЇ dan xІ

y : deviasi setiap nilai yЇ dan yІ

(3) Menentukan taraf signifikansi

(4) Menentukan derajat kebebasan

dk = Nx + Ny - 2

(5) Menentukan ttabel

Apabila interpolasi dengan rumus

ttabel= t(α)t(dk)

(6) Kriteria Uji Hipotesis

Jika thitung < ttabel maka Ha ditolak atau H0 diterima, dan begitu pula sebaliknya

apabila thitung > ttabel maka Ha diterima atau H0 ditolak.

(Subana dkk., 2005, hlm. 172-173)

E. Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Populasi

Berdasarkan pertimbangan kesesuaian karakteristik metode dan materi yang

akan diteliti, populasi yang dijadikan objek penelitian dalam penelitian ini adalah

peserta didik SMP Negeri 1 Lembang kelas VII. Alasan penulis memilih objek

penelitian ini adalah selain karena kesesuaian materi yang akan diteliti, juga

peserta didik SMP Negeri 1 Lembang kelas VII dalam hal menulis perlu diberikan

pengalaman-pengalaman yang dapat menginspirasi mereka untuk menghasilkan

(40)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Sampel

Sampel dalam penelitian terdiri atas dua kelas untuk dijadikan kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam penelitian ini sampel tidak dibentuk

secara acak, tetapi dibentuk dari kelompok yang sudah ada. Ali (2009)

mengungkapkan bahwa “adapun pada studi kuasi-eksperimental subyek sampel diambil dari kelompok yang ada, atau disebut juga dengan kelompok intak, yang

berarti tidak membentuk kelompok baru sebagaimana dalam eksperimen sejati.” Oleh karena itu, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dibentuk dari kelas

yang sudah ada, yaitu kelas VII-G sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-H

(41)

Lena Mariana, 2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

PENUTUP A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada

bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1) Profil pembelajaran menulis di SMP Negeri 1 Lembang berlangsung dengan

cukup baik melalui pembelajaran terlangsung, yaitu Discovery Learning

dengan media pembelajaran yang biasa digunakan adalah media lagu. Peserta

didik tampak senang dan antusias saat pembelajaran berlangsung, tetapi

kemampuan peserta didik dalam menulis cerita pendek belum mampu

mengembangkan ide dengan baik. Pada hasil tes awal kemampuan peserta

didik dalam menulis cerita pendek di kelas eksperimen dan kelas kontrol

didapatkan data bahwa nilai rata-rata peserta didik di kelas eksperimen dan

kontrol adalah 69,84 dan 70,25. Sesuai dengan format penilaian menulis

cerita pendek dalam penilaian ini kedua nilai rata-rata peserta didik tersebut

termasuk ke dalam kategori cukup. Nilai tertinggi dan terendah di kelas

eksperimen adalah 86,67 berkategori baik dan 52,50 berkategori kurang,

sedangkan di kelas kontrol adalah 83,33 berkategori baik dan 56,67

berkategori kurang. Berdasarkan hasil analisis cerita pendek peserta didik

disimpulkan bahwa cerita pendek peserta didik masih belum memenuhi aspek

kepaduan antarunsur intrinsik cerita pendek sebagai salah satu ciri u

Gambar

Tabel 3.1 Kisi-kisi Intrumen Tes Awal dan Akhir
Tabel 3.2 Lembar Soal
Tabel 3.3 Lembar Penilaian
Tabel 3.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Implikasinya, sejak jemaat Kolose menerima Yesus sebagai Kristus dan Tuhan dan percaya kepada-Nya (2:5-7), mereka sesungguhnya sudah memiliki semua untuk kepenuhan

mengamati langsung dan dapat mengambil dokumentasi dengan menggunakan kamera untuk mengambil gambar maupun merekam segala aktivitas yang dilakukan sebelum atau

Infeksi konjungtiva yang rekuren menyebabkan inflamasi yang kronik dan menyebabkan terbentuknya suatu jaringan parut pada konjungtiva tarsus superior

Biaya terdiri dari biaya pengadaan, biaya pengembanan atau pembuatan sistem informasi persediaan barang dan biaya yang berhubungan dengan operasi (perawatan)

Pengujian level suara adalah salah satu cara untuk menguji seberapa keras tempat sampah bersuara diperdengarkan tanpa menggangu lingkungan disekitarnya pada jarak

Berdasarkan hasil pengujian pengaruh variabel X terhadap variabel Y dapat disimpulkan bahwa apabila pengintegrasian materi pendidikan berlalu lintas kedalam mata

Beberapa fasilitas yang tersedia dalam Wondershare Quiz Creator, selain dari sisi kemudahan penggunaan (user friendly) soal-soal yang dihasilkan, diantaranya yaitu

Informasi Teknologi &amp; komunikasi juga mewakili faktor lainnya selengkap apapun disediakan oleh mesin dalam membantu pekerjaan (manajerial atau operasional tidak