DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta Didik Kelas VII
SMP Negeri 1 Lembang)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
oleh Lena Mariana
1104353
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK
(Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)
oleh
Lena Mariana NIM 1104353
Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
© Lena Mariana 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
NIM 1104353
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
BERBASIS MEDIA FOTO PERISTIWA
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK
(Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta Didik Kelas VII
SMP Negeri 1 Lembang)
disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I,
Dra. Hj. Yeti Mulyati, M.Pd.
NIP 196008091986012001
Pembimbing II,
Nenden Lilis Aisyah, M.Pd.
NIP 197109262003122001
diketahui
Ketua Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Dr. Dadang S. Anshori, M.Si.
Lena Mariana, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MEDIA FOTO PERISTIWA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Media Foto Peristiwa Dalam Pembelajaran Menulis Cerita Pendek (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang).
Oleh
Lena Mariana NIM 1104353
Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang perlu dilatih. Oleh karena itu, pembelajaran menulis seyogyanya memberikan pengalaman latihan-latihan menulis, bukan mempelajari teori menulis. Selain itu, saat ini pembelajaran menulis cerita pendek masih tergolong kurang memberikan kesan yang baik dan belum mampu mengembangkan tulisan peserta didik.
Dalam hal ini diperlukan sebuah model dan media pembelajaran yang tepat. Salah satunya adalah pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas model pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa dalam pembelajaran menulis cerita pendek. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa diharapkan dapat menjadi alternatif untuk digunakan dalam pembelajaran menulis cerita pendek.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan desain penelitian kelompok tak setara. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode tes dan nontes. Metode tes yang digunakan berupa tes soal uraian dan metode nontes yang digunakan adalah metode interviu, dokumentasi, observasi, dan angket. Jumlah subjek penelitian adalah 72 orang yang terdiri atas kelas ekperimen dan kelas kontrol masing-masing 36 orang.
Lena Mariana, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MEDIA FOTO PERISTIWA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Media Foto Peristiwa Dalam Pembelajaran Menulis Cerita Pendek (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang).
Oleh
Lena Mariana NIM 1104353
Lena Mariana, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI LEMBAR HAK CIPTA
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH... ii
ABSTRAK... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL... ix
DAFTAR GRAFIK ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ...xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Rumusan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Definisi Operasional ... 6
BAB II IHWAL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL, MEDIA PEMBELAJARAN FOTO PERISTIWA, DAN PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK... 8
A. Ihwal Pembelajaran Kontekstual ... 8
1. Hakikat Pembelajaran Kontekstual... 8
2. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kontekstual ... 11
3. Langkah- langkah Pembelajaran Kontekstual ... 11
4. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kontekstual ... 13
B. Ihwal Media Pembelajaran Foto Peristiwa ... 14
1. Hakikat Media Pembelajaran... 14
2. Klasifikasi Media Pembelajaran ... 15
3. Keunggulan dan Kelemahan Media Pembelajaran
Lena Mariana, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berbasis Visual ... 17
4. Kaitan antara Pembelajaran Kontekstual dengan Media Pembelajaran Foto Peristiwa... 18
C. Ihwal Pembelajaran Menulis Cerita Pendek ... 12
1. Hakikat Pembelajaran Menulis ... 18
2. Ihwal Cerita Pendek... 20
3. Unsur-Unsur Intrinsik Cerita Pendek ... 20
4. Penilaian Cerita Pendek ... 25
D. Anggapan dasar ... 26
E. Hipotesis ... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28
A. Metode dan Desain Penelitian ... 28
B. Teknik Pengumpulan Data ... 29
C. Instrumen Penelitian ... 30
1. Instrumen Tes ... 30
2. Instrumen Nontes ... 34
3. Instrumen Perlakuan ... 40
4. Validasi Instrumen ... 45
D. Teknik Pengolahan Data ... 45
E. Populasi dan Sampel ... 50
1. Populasi... 50
2. Sampel ... 51
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 52
A. Deskripsi Profil Pembelajaran Menulis Cerita Pendek di SMP Negeri 1 Lembang Kelas VII ... 52
B. Deskripsi Proses Implementasi Pembelajaran Kontekstual Berbasis Foto Peristiwa dalam Pembelajaran Menulis Cerita Pendek ... 56
Lena Mariana, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Data dan Deskripsi Kemampuan Peserta Didik
pada Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ... 59
a. Kemampuan Peserta Didik Tes Awal Kelas Eksperimen... 59
b. Kemampuan Peserta Didik Tes Awal Kelas Kontrol ... 73
c. Kemampuan Peserta Didik Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 87
d. Kemampuan Peserta Didik Tes Akhir Kelas Kontrol... 99
2. Uji Prasyarat Analisis Data...111
a. Uji Normalitas Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...111
b. Uji Homogenitas ...114
3. Uji Hipotesis ...115
D. Pembahasan ...118
BAB V PENUTUP ...124
A. Simpulan ...124
B. Saran ...125
Lena Mariana, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Zainurrahman (2011, hlm. 2) mengemukakan bahwa “di antara keterampilan
berbahasa yang lain, menulis merupakan salah satu keterampilan yang tidak
dikuasai oleh setiap orang.” Sementara itu, Satria Darma, Ketua Forum
Pengembangan Budaya Literasi Indonesia pada Harian Republika Online (Tanpa
Nama, 2014) mengatakan bahwa “berdasarkan survei banyak lembaga
internasional, budaya literasi masyarakat Indonesia kalah jauh dengan
negara lain di dunia. Lemahnya budaya literasi juga terjadi pada peserta didik
terutama dalam menulis cerita pendek.”
Hal ini disinggung pula pada Harian Republika Online (2011) bahwa “
anak-anak memiliki imajinasi yang perlu dilatih untuk meningkatkan kemampuan
menulis cerita pendek (cerpen). Sebab, tak jarang ketika anak-anak belajar menulis
cerpen, mereka akan mengalami kesulitan saat melanjutkan paragraf pertama.”
Dalam harian online tersebut juga, Nurhayati, pengajar sastra Indonesia Sekolah
Menengah Smart Ekselensia Indonesia menuturkan bahwa “kesulitan itu
merupakan akibat dari minimnya penggunaan daya imajinasi saat menulis.”
Faktor lain yang menjadi penyebab lemahnya kemampuan peserta didik dalam
hal menulis dikemukakan juga oleh Alwasilah (2007, hlm. 47-48) yang
mengungkapkan bahwa “siswa lebih banyak diajari tata bahasa atau teori menulis
dan sedikit berlatih menulis...Selain itu, siswa juga tidak memiliki keberanian
untuk menulis karena takut berbuat salah dan ditertawakan orang.”
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kurangnya
budaya literasi masyarakat Indonesia juga terjadi di kalangan pelajar Indonesia,
terutama dalam menulis cerita pendek. Permasalahan tersebut terjadi dalam
pembelajaran menulis di sekolah. Selain beberapa faktor yang bersumber dari
dalam diri peserta didik sendiri, tetapi yang menarik adalah faktor yang berkaitan
dengan pembelajaran menulis di sekolah. Artinya, dalam hal ini diperlukan adanya
sebuah model pembelajaran yang lebih menekankan pada kegiatan menulis peserta
didik, bukan pada teori menulisnya saja. Salah satu model pembelajaran yang
di atas adalah pembelajaran kontekstual yang memiliki beberapa keunggulan di
dalamnya.
Johnson (2008, hlm. 61-62) mengemukakan bahwa
sistem CTL berhasil karena sistem ini meminta siswa untuk bertindak dengan cara yang alami bagi manusia. Cara itu sesuai dengan fungsi otak, dengan psikologi dasar manusia, dan dengan tiga prinsip yang menembus alam semesta yang ditemukan para fisikawan dan ahli biologi modern. Prinsip-prinsip tersebut-kesaling-bergantungan (interdependence), diferensiasi, dan pengaturan diri sendiri-memompa segala sesuatu yang hidup, termasuk manusia.
Berdasarkan pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran
kontekstual memberikan hasil yang baik karena di dalam sistemnya memuat tiga
prinsip alami yang dapat menstimulus segala sesuatu yang hidup termasuk
manusia yang dalam hal ini adalah peserta didik untuk berkembang dan
mengembangkan diri. Selain itu, dalam penerapannya Johnson (2002) (dalam
Suryaman, 2009, hlm. 103) juga mengungkapkan bahwa
Pembelajaran kontekstual merupakan strategi yang diarahkan kepada upaya membantu atau menginspirasi peserta didik melalui proses pengaitan suatu standar kompetensi dengan situasi dunia nyata. Proses yang dapat dikembangkan adalah melalui dorongan ke arah berkembangnya pengalaman baru dengan cara memadukan antara pengetahuan dengan penerapan di dalam kehidupan peserta didik. Proses demikian akan mengakrabkan peserta didik dengan lingkungannya, baik lingkungan keluarga, masyarakat maupun dunia kerja. Harapannya adalah peserta didik menjadi lebih termotivasi untuk belajar.
Muslich (2009, hlm. 41) juga mengungkapkan bahwa “landasan filosofis CTL
adalah konstruktivisme, yaitu filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar
tidak hanya sekadar menghafal, tetapi merekonstruksi atau membangun
pengetahuan dan keterampilan baru lewat fakta-fakta atau proposisi yang mereka
alami dalam kehidupannya.”
Berdasarkan pendapat di atas, maka pembelajaran kontekstual menekankan
pada pengalaman-pengalaman peserta didik ketika belajar dengan lingkungannya
untuk diubah menjadi sebuah pengetahuan dan keterampilan baru. Dengan
pemanfaatan ketiga prinsip yang disebutkan sebelumnya membuat pembelajaran
kontekstual dapat menghubungkan pengalaman peserta didik dengan pengetahuan
dan keterampilan yang akan dipelajarinya sehingga peserta didik akan lebih
pembelajaran kontekstual memungkinkan memberikan pengalaman belajar yang
jauh lebih baik. Hal ini dikarenakan pembelajaran kontekstual merekonstruksi
pengalaman peserta didik sebelumnya dengan pengalaman barunya ketika belajar
sehingga membentuk pengetahuan dan keterampilan baru. Hal inilah yang
menunjukkan bahwa pembelajaran kontekstual mampu membangun pembelajaran
menulis cerpen peserta didik di dalam kelas menjadi lebih baik dan bermakna.
Penelitian tentang penerapan pembelajaran kontekstual juga pernah dilakukan
sebelumnya dan memberikan hasil yang maksimal. Salah satunya adalah penelitian
berjudul Pembelajaran Menulis Cerpen dengan Menggunakan Pendekatan
Kontekstual pada Siswa Kelas VII MTs Attarbiyah yang dilakukan oleh Mardi
Mardiana. Penelitian tersebut membuktikan bahwa pembelajaran kontekstual dapat
digunakan dalam pembelajaran menulis cerita pendek berdasarkan pengalaman
pribadi.
Selain itu, penelitiaan terhadap pembelajaran kontekstual juga dilakukan oleh
Puspita Maelani tahun 2013 dengan judul Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Kontekstual Metode Discovery terhadap Kemampuan Berpikir
Kritis Siswa: Studi Eksperimen Mata Pelajaran Ekonomi pada Siswa Kelas X SMA
1 Ciruas dengan Standar Kompetensi Memahami Uang dan Perbankan. Dalam
penelitian tersebut dengan tingkat kepercayaan 95% ditunjukkan bahwa
kemampuan berpikir kritis peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kontekstual metode discovery memiliki
kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan
metode pembelajaran diskusi biasa.
Kedua penelitian di atas menunjukkan bahwa pembelajaran kontekstual
memberikan pengaruh yang baik bagi peserta didik untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran kontekstual memungkinkan untuk
diujicobakan kembali. Akan tetapi, dalam penerapan sebuah model pembelajaran
akan lebih efektif dengan didukung oleh media pembelajaran yang sesuai. Munadi
(2008, hlm. 37) mengungkapkan bahwa “tujuan utama media adalah untuk
mengefektifkan proses komunikasi pembelajaran sehingga tercapai tujuan yang
diinginkan (adanya perubahan tingkah laku).” Media pembelajaran yang perlu
Penelitian yang pernah dilakukan berkaitan dengan media foto salah satunya
adalah penelitian berjudul Penggunaan Media Foto Feature Jurnalistik dalam
Pembelajaran Menulis Karangan Argumentasi: Penelitian Kuasi Eksperimen
terhadap Peserta Didik Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran
2012/ 2013 yang dilakukan oleh Betta Anugrah Setiani tahun 2013. Dalam
penelitian ini juga ditunjukkan bahwa media foto feature dapat digunakan dalam
pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan hasil yang cukup baik.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Media
Foto Peristiwa dalam Pembelajaran Menulis Cerita Pendek . Penelitian yang akan
dilakukan ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan
dengan pembelajaran kontekstual dan media foto peristiwa. Perbedaan tersebut
terletak pada materi pembelajarannya dan jenjang pendidikan yang dijadikan
sasaran penelitian. Materi pembelajaran dalam penelitian ini adalah menulis cerita
pendek. Jenjang pendidikan yang diambil dalam penelitian ini juga berbeda dengan
penelitian sebelumnya. Selain itu, pembelajaran kontekstual dala penelitian ini
juga diberikan warna berupa media foto peristiwa yang menjadi perbedaan secara
konseptual dengan penelitian-penelitian sebelumnya.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian di atas, identifikasi masalah
penelitian yang diajukan dalam rancangan ini adalah sebagai berikut.
1) Penggunaan model pembelajaran dalam pembelajaran menulis cerita pendek
masih perlu dikembangkan untuk memberikan hasil yang maksimal;
2) Penggunaan media pembelajaran diperlukan untuk lebih mengefektifkan model
pembelajaran yang digunakan;
3) Peserta didik mengalami kesulitan menuliskan ide cerita dalam pembelajaran
menulis cerita pendek;
4) Pembelajaran menulis, khususnya menulis cerita pendek di kelas masih belum
memberikan rangsangan bagi peserta didik untuk mengeluarkan ide-ide cerita
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Bagaimana profil pembelajaran menulis cerita pendek di SMP Negeri 1
Lembang kelas VII?
2) Bagaimana proses implementasi pembelajaran kontekstual berbasis media foto
peristiwa dalam pembelajaran menulis cerita pendek pada peserta didik kelas
VII SMP Negeri 1 Lembang di kelas eksperimen?
3) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis cerita
pendek peserta didik SMP Negeri 1 Lembang kelas VII dengan menggunakan
pembelajaran kontekstual di kelas eksperimen dan model pembelajaran
terlangsung di kelas kontrol?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk memberikan alternatif model
pembelajaran dalam pembelajaran menulis di kelas, khususnya pembelajaran
menulis cerita pendek.
Selain itu, tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1) mendeskripsikan profil pembelajaran menulis cerita pendek di SMP Negeri 1
Lembang kelas VII;
2) mendeskripsikan proses implementasi pembelajaran kontekstual berbasis
media foto peristiwa dalam pembelajaran menulis cerita pendek pada peserta
didik kelas VII SMP Negeri 1 Lembang di kelas eksperimen;
3) menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis
cerita pendek peserta didik SMP Negeri 1 Lembang kelas VII dengan
menggunakan pembelajaran kontekstual di kelas eksperimen dan di kelas
kontrol dengan pembelajaran biasa menggunakan metode terlangsung?
E. Manfaat Penelitian
Manfaat hasil penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) bagi peserta didik diharapkan dapat memberi motivasi dan pengalaman belajar
yang lebih baik, serta antusiasme peserta didik dalam pembelajaran menulis
2) bagi pendidik diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dari permasalahan
yang terjadi di lapangan;
3) bagi peneliti dapat menambah pengetahuan dan mengetahui keefektifan
pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa dalam pembelajaran
menulis cerita pendek.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari salah pengertian tentang konsep-konsep dalam rancangan
penelitian ini, penulis menguraikan definisi operasional sebagai berikut.
1) Pembelajaran kontekstual yang dimaksud dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran yang menekankan pada hubungan antara pengalaman peserta
didik sebelumnya dengan pengetahuan dan keterampilan yang akan
dipelajarinya untuk membangun sebuah makna.
2) Media foto peristiwa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah foto yang
menampakan sebuah peristiwa, digunakan untuk membantu peserta didik
menemukan bahan cerita dalam proses pembelajaran cerita pendek.
3) Kemampuan menulis cerita pendek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
keterampilan peserta didik dalam mengolah pengalaman hidupnya menjadi
sebuah cerita pendek.
4) Pembelajaran menulis cerita pendek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kegiatan untuk memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik dalam
mengolah pengalaman hidupnya menjadi sebuah cerita pendek secara tersusun
sesuai dengan karakteristik dari cerita pendek.
G. Struktur Organisasi
Skripsi ini terdiri atas lima bab yang disusun secara runtut sesuai dengan
tahapan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Adapun rincian dari
masing-masing bab tersebut adalah sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan. Pada bab ini akan dibahas latar belakang masalah yang
menjadi landasan penelitian ini perlu dilakukan, identifikasi masalah dari latar
belakang yang telah dijabarkan, rumusan masalah terkait hal-hal yang menjadi
titik pusat penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat yang dapat diambil dari hasil
Bab II Ihwal Pembelajaran Kontekstual, Media Pembelajaran Foto Peristiwa,
dan Pembelajaran Menulis Cerita Pendek. Bagian ini merupakan kajian pustaka
pada skripsi. Pada bab ini akan dibahas teori yang digunakan dalam penelitian.
Bab III Metodologi Penelitian. Pada bab ini akan dibahas jenis metode dan
desain penelitian yang digunakan secara runut sesuai dengan tahapan-tahapan
berdasarkan jenis metode penelitian yang digunakan.
Bab IV Analisis Data dan Pembahasan. Pada bab ini akan dipaparkan hasil
analisis data yang ditemukan oleh peneliti berdasarkan tahapan-tahapan yang
dilakukan oleh peneliti dan pembahasannya.
Bab V Simpulan dan Saran. Pada bagian ini akan disajikan simpulan yang
ditemukan oleh peneliti dalam penelitian ini dan saran yang berguna bagi
Lena Mariana, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam rancangan penelitian ini adalah
metode eksperimen kuasi. Penelitian ini bermaksud untuk mengujicobakan sebuah
teori pembelajaran, yakni pembelajaran kontekstual berbasis Media Foto
Peristiwa dalam pembelajaran menulis cerita pendek.
Berdasarkan konsep data-data awal penelitian yang berkaitan dengan latar
belakang, rumusan masalah, dan sumber penelitian, peneliti merumuskan metode
penelitian dalam rancangan penelitian ini dengan menggunakan metode penelitian
eksperimen kuasi.
Desain penelitian eksperimen kuasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
desain dengan kelompok tak setara. Ali (2010, hlm. 107) mengungkapkan bahwa
dalam pelaksanaannya, pelaku riset memilih kelompok-kelompok subyek yang
ada (kelompok intak) untuk ditetapkan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok lain ditetapkan sebagai kelompok kontrol. Oleh karena masing-masing kelompok, baik kelompok eksperimen maupun kontrol, adalah kelompok intak maka jumlah subyek pada masing-masing kelompok itu berpeluang tidak setara dalam sejumlah aspeknya. Itu sebabnya desain ini dinamai dengan Desain dengan Kelompok Kontrol Tak-setara.
Berdasarkan penjelasan ahli di atas tentang desain penelitian ini, maka peneliti
menggunakan desain ini karena dapat membantu jalannya penelitian sesuai
dengan sumber data penelitian. Adapun desain secara rinci adalah sebagai berikut.
O1 X O2
---
O1 O2
(Ali, 2010, hlm. 107)
keterangan :
O1 = tes awal
O2 = tes akhir
Lena Mariana, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam desain ini terdapat dua kelompok intak, yakni kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol. Tahap pertama yang dilakukan dalam desain ini adalah
dilakukan pengukuran awal (O1) terhadap kedua kelompok. Selanjutnya,
kelompok eksperimen diberi perlakuan (X), sedangkan kelompok kontrol tidak
diberi perlakuan (X). Pembelajaran tetap dilakukan terhadap kelompok kontrol,
tetapi sebagaimana pembelajaran biasa. Setelah itu, peneliti melakukan
pengukuran akhir atau pascaperlakuan (O2) kepada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
B. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis, yaitu
melalui metode tes dan nontes. Arikunto (2006, hlm. 150) mengungkapkan bahwa
“tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok.” Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan awal dan akhir peserta didik dalam menulis cerita pendek di kelas
ekperimen dan kelas kontrol.
Metode nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode interviu
atau metode wawancara, metode dokumentasi, metode observasi, dan metode
angket. Pertama, metode interviu. Jenis interviu dalam penelitian ini adalah
interviu bebas terpimpin. “Interviu bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara
interviu bebas dan interviu terpimpin. Dalam melaksanakan interviu,
pewawancara membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang
hal-hal yang akan ditanyakan.” (Arikunto, 2006, hlm. 156).
Kedua, metode dokumentasi. Arikunto (2006, hlm. 158) mengemukakan
bahwa “dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang
tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki
benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen
rapat, catatan harian, dan sebagainya.” Dokumen yang menjadi objek analisis dalam penelitian ini adalah Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru
mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII.
Ketiga, metode angket atau kuesioner. “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan
Lena Mariana, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.” (Arikunto, 2006, hlm. 151). Keusioner ini dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang kegiatan
pembelajaran menulis cerpen sebelumnya dengan menggunakan metode
terlangsung dan setelah penerapan pembelajaran kontekstual berbasis media foto
peristiwa. Keduanya berisi respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran
menulis cerita pendek yang sudah mereka alami.
Keempat, metode observasi. Observasi digunakan untuk memotret
pembelajaran menulis cerpen melalui pembelajaran kontekstual berbasis foto
peristiwa di kelas ekperimen.
C. Instrumen Penelitian
Arikunto (2006, hlm. 160) mengemukakan bahwa “instrumen penelitian adalah
alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.” Instrumen penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini digunakan berdasarkan tahapan-tahapan desain
penelitian dan metode pengumpulan data yang sudah dipaparkan.
1. Instrumen Tes
Istrumen tes dalam penelitian ini berupa soal uraian. Instrumen tes ini
digunakan untuk mengukur kemampuan awal dan akhir peserta didik dalam
menulis cerita pendek di kelas ekperimen dan kontrol. Berikut tabel kisi-kisi
instrumen tes, lembar soal, dan lembar penilaian.
Tabel 3.1
Kisi-kisi Intrumen Tes Awal dan Akhir
Sekolah : SMP Negeri 1 Lembang
Mata pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/ Semes. : VII/ 2
No. Indikator Soal Materi Bentuk
Soal
Jenjang Soal
No. Soal
1 Peserta didik mampu menulis cerita pendek sesuai dengan karakteristiknya
Cerita pendek dan unsur-unsur intrinsik cerpen (Tema, tokoh dan
penokohan, alur, latar, sudut pandang, gaya bahasa.)
Uraian K3-Aplikasi
Lena Mariana, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2
Lembar Soal Lembar Soal/ Tes
Mata Pelajaran
Kelas
Hari, Tanggal
Waktu
: Bahasa Indonesia
: VII
:...
: 60 menit
Pengantar: Instrumen ini digunakan untuk proses pengumpulan data penelitian skripsi “Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Media Foto Peristiwa
dalam Pembelajaran Menulis Cerpen”. Instrumen ini tidak ada kaitan dengan
kelulusan ataupun dalam pengisian nilai rapor.
Petunjuk: Jawablah soal dalam instrumen penilaian ini dengan sungguh-sungguh.
Kalian diberi waktu pengerjaan soal selama 60 menit. Kerjakan dengan baik yah!
Butir-butir soal:
Buatlah sebuah cerita pendek dengan tema bebas! Cerita pendek yang kamu buat
memuat ketentuan sebagai berikut.
1) Cerita memuat unsur-unsur intrinsik cerita pendek (tema, tokoh, alur, latar,
sudut pandang, dan gaya bahasa).
Lena Mariana, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3
Lembar Penilaian Aspek yang
Dinilai
Skor Kategori Deskriptor
Kelengkapan
unsur formal
(bobot 2)
4 SB Tulisan terdiri atas judul, nama pengarang,
dialog, dan narasi.
3 B Tulisan tidak memuat salah satu kelengkapan
unsur formal.
2 C Tulisan minimal memuat dua kelengkapan
unsur formal.
1 K Tulisan tidak memuat kelengkapan unsur formal. Kelengkapan unsur-unsur intrinsik cerpen (bobot 3)
Ket: ada atau tidaknya pengaruh model kontekstual ada pada bagian ini. Dibahas di bab 4, analisis cerpen.
4 SB Tulisan memuat semua unsur intrinsik cerpen
(Tema, Alur, Latar/setting, Tokoh, Sudut
Pandang, Gaya Bahasa).
3 B Tulisan tidak memuat salah satu unsur intrinsik
cerpen.
2 C Tulisan tidak memuat maksimal tiga unsur
intrinsik cerpen.
1 K Tulisan tidak memuat unsur intrinsik cerpen.
Keterpaduan
(bobot 4)
4 SB Terdapat hubungan antarunsur intrinsik cerpen
yang kuat. (Misalnya, watak tokoh penuduh
digambarkan dalam dialognya mengandung
kata-kata yang “menuduh”, bahasanya tidak santun, suasana ketika terdapat tokoh tersebut
menjadi tegang, konflik yang muncul juga
berhubungan karena sifat tokoh tersebut.
Intinya semua unsur saling terhubung).
3 B Hubungan antarunsur intrinsik cukup kuat.
(Terdapat satu unsur intrinsik yang tidak padu)
Lena Mariana, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tidak padu)
1 K Tidak terdapat hubungan antarunsur intrinsik
cerpen. (tidak padu)
Penggunaan
ejaan
(bobot 1)
4 SB Tidak terdapat kesalahan penggunaan Ejaan
yang Disempurnakan (EYD).
Aspek penulisan EYD meliputi penulisan: (1)
huruf kapital; (2) kata turunan; (3) tanda baca;
(4) kata depan di, ke, dan dari; (5) kata ganti.
3 B Terdapat satu kesalahan dalam aspek penulisan
EYD.
2 C Terdapat maksimal empat kesalahan dalam
aspek penulisan EYD.
1 K Terdapat kesalahan dalam seluruh aspek
penulisan EYD.
Keterangan:
SB = Sangat Baik; B = Baik; C = Cukup; K = Kurang
Nilai = Skor Perolehan x 100 (nilai maksimal)
Skor Maksimal
Setelah nilai peserta didik sudah dihitung, kemudian nilai tersebut
dikelompokkan berdasarkan kategori nilai berikut ini.
Tabel 3.4
Kategori Penilaian Cerita Pendek
Skala nilai Kategori
90-100 Sangat baik ( A)
77-89 Baik (B)
64-76 Cukup (C)
≤63 Kurang (D)
Sumber: lembar penilaian dan kategori penilaian diadapti dari Jacob Sumardjo “ Seluk-beluk & Petunjuk Menulis Cerita Pendek
Lena Mariana, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Instrumen Nontes
Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman
wawancara, pedoman dokumentasi, dan angket. Berikut tabel pedoman
wawancara, pedoman dokumentasi, dan angket.
1) Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara ini digunakan untuk mengetahui profil pembelajaran
menulis cerita pendek di SMP Negeri 1 Lembang Kelas VII. Sasaran utama dari
instrumen ini adalah untuk memotret metode terlangsung yang digunakan dalam
pembelajaran menulis cerita pendek di SMP Negeri 1 Lembang. Berikut tabel
lembar pedoman wawancara.
Tabel 3.5
Lembar Pedoman Wawancara
Pengantar: Instrumen ini digunakan untuk proses pengumpulan data penelitian
skripsi “Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Media Foto Peristiwa
dalam Pembelajaran Menulis Cerpen”. Instrumen ini tidak ada kaitannya dengan penilaian terhadap penilaian proses pembelajaran yang sudah berlangsung di
SMPN 1 Lembang.
Butir-butir wawancara:
1. Metode apa yang pernah diterapkan dalam proses pembelajaran menulis cerpen di kelas VII?
2. Seperti apa langkah-langkah metode pembelajaran yang digunakan oleh Ibu? 3. Media apa yang Ibu gunakan?
4. Bagaimana suasana belajarnya ketika Ibu menggunakan metode dan media tersebut? Bagaimana reaksi siswa dalam kelas?
5. Apa saja kendala yang pernah dihadapi dalam proses pembelajaran menulis cerpen di kelas VII?
6. Bagaimana cara mengatasai kendala-kendala tersebut?
2) Pedoman dokumentasi
Pedoman dokumentasi ini digunakan untuk mengetahui lebih detail tentang
penerapan metode terlangsung di SMP Negeri 1 Lembang. Bentuk dokumen yang
dianalisis berupa Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru. Berikut tabel
Lena Mariana, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6
Lembar Pedoman Dokumentasi
Pengantar: Instrumen ini digunakan untuk proses pengumpulan data penelitian
skripsi “Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Media Foto Peristiwa dalam Pembelajaran Menulis Cerpen”. Instrumen ini tidak ada kaitannya dengan
penilaian terhadap penilaian proses pembelajaran yang sudah berlangsung di
SMPN 1 Lembang.
Butir-butir daftar ceklis:
No Aspek
Hasil Pengamatan
Dokumen RPP Keterangan
Ada/ Ya Tidak Pendahuluan
1 Mengondisikan kelas 2 Tujuan pembelajaran 3 Pokok bahasan 4 Menggiring peserta
didik pada materi pembelajaran
Inti
5 Langkah-langkah pembelajaran yang digunakan berdasarkan tahap
1) Stimulation
(stimulasi/ pemberian rangsangan)
2) Problem Statemen
(pertanyaan/
identifikasi masalah)
3) Data collection
(pengumpulan data)
4) Data processing
(pengolahan data)
5) Verification
(pembuktian)
Lena Mariana, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(menarik kesimpulan/ generalisasi) 6 Penggunaan media
pembelajaran 7 Gambaran aktivitas
peserta didik
Penutup
8 Umpan balik (tugas/ pokok bahasan yang disampaikan)
9 Reflekasi
3) Angket
Angket digunakan untuk mengetahui kesan dan pengalaman peserta didik,
serta berbagai informasi yang berkaitan dengan pembelajaran menulis cerita
pendek. Angket diberikan kepada peserta didik sebanyak dua kali, yaitu sebelum
dan setelah perlakuan. Angket sebelum perlakuan atau praperlakuan dikhususkan
untuk memotret gambaran awal tentang kesan dan pengalaman peserta didik
dalam pembelajaran menulis cerita pendek di SMP Negeri 1 Lembang. Angket
setelah perlakuan atau pascaperlakuan dikhususkan untuk mendapatkan informasi
tentang respon peserta didik terhadap pembelajaran menulis dengan menggunakan
pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa. Berikut tabel lembar
angket sebelum dan sesudah perlakuan.
Tabel 3.7
Lembar Angket Peserta Didik Sebelum Perlakuan
Pengantar: Instrumen ini digunakan untuk proses pengumpulan data penelitian
skripsi “Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Media Foto Peristiwa
dalam Pembelajaran Menulis Cerpen”. Instrumen ini tidak ada kaitan dengan
kelulusan atau dalam pengisian nilai rapor.
Petunjuk: Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan
tanda centang (√) untuk kolom Ya dan Tidak. Bagi pertanyaan yang membutuhkan jawaban tertulis, tulislah jawabanmu dalam kolom berisi titik-titik.
Lena Mariana, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Pertanyaan Alternatif Jawaban
Ya Tidak
1 Apakah kamu ernah membaca cerita pendek?
2 Berapa banyak cerita pendek
yang pernah kamu bac? ....
3 Sebutkan du judul dan
pengarang cerita pendek yang pernah kamu baca!
....
4 Apakah kamu suka membuat buku catatan harian di rumah? 5 Apakah kamu menyukai
kegiatan menulis cerita pendek?
6 Apakah kamu bisa menulis cerita pendek?
7 Apakah kamu pernah menulis cerita pendek?
8 Sebutkan satu judul cerita pendek yang pernah kamu buat!
...
9 Apakah kamu mengalami kesulitan ketika menulis cerita pendek?
10 Apa saja kesulitan yang kamu hadapi ketika menulis cerita pendek?
...
11 Apakah kamu pernah belajar menulis cerita pendek dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas?
12 Apakah kamu merasa senang ketika belajar menulis cerita pendek di kelas?
13 Apa saja kesulitan yang kamu hadapi ketika belajar menulis cerita pendek di kelas?
...
14 Apakah kamu pernah diajarkan menulis cerita pendek
Lena Mariana, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.8
Lembar Angket Peserta Didik Setelah Perlakuan
Pengantar: Instrumen ini digunakan untuk proses pengumpulan data penelitian
skripsi “Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Media Foto Peristiwa
dalam Pembelajaran Menulis Cerpen”. Instrumen ini tidak ada kaitan dengan
kelulusan atau dalam pengisian nilai rapor.
Petunjuk: Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan
tanda centang (√) untuk kolom Ya dan Tidak!
Butir-butir angket:
No Pertanyaan
Alternatif
Jawaban Skor
Ya Tidak
1 Apakah sekarang kamu lebih menyukai kegiatan menulis cerita pendek dibandigkan sebelumnya?
2 Apakah sekarang kamu merasa menulis cerita pendek itu mudah?
3 pakah sebuah foto peristiwa dapat
membantumu untuk menulis cerita pendek? 4 Apakah sekarang kamu lebih semangat dan
senang menulis cerita pendek?
4) Daftar Cek
Daftar cek digunakan untuk memperoleh informasi seputar proses
implementasi pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa dalam
pembelajaran menulis cerita pendek. Aspek-aspek yang diamati dalam daftar cek
ini meliputi aktivitas guru dalam menerapkan langkah-langkah pembelajaran
kontekstual berbasis media foto peristiwa dan aktivitas peserta didik dalam
merespon situasi belajar yang dirancang oleh guru. Berikut tabel lembar daftar cek
Lena Mariana, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.9
Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Peserta Didik
Hari/ Tanggal :
Kelas :
Nama Observer :
Pertemuan ke :
Pengantar: Instrumen ini digunakan untuk proses pengumpulan data penelitian
skripsi “Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Media Foto Peristiwa
dalam Pembelajaran Menulis Cerpen”.
Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom yang sudah disediakan!
Butir-butir lembar observasi:
No Aspek
Tanda Cek Keterangan
Ada/
Ya Tidak Pendahuluan
1 Mengondisikan kelas 2 Tujuan pmbelajaran 3 Pokok bahasan 4 Menggiring peserta
didik pa materi pembelajaran
Inti
5 Langkah-langkah pembelajaran yang digunakan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran kontekstual.
6 Penggunaan media pembelajaran foto peristiwa nampak dalam proses pembelajaran.
Penutup
Lena Mariana, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
disampaikan) 9 Reflekasi
Observer,
(_______________________) 3. Instrumen Perlakuan
Instrumen perlakuan dalam penelitian ini adalah berupa ancangan model yang
terdiri atas rasional, prinsip-prinsip pembelajaran kontekstual, dan Rancangan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Ancangan model digunakan sebagai acuan agar
langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan konsep pembelajaran kontekstual
dalam penelitian ini. Ancangan model dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Rasional
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dapat dikuasai
dengan terus berlatih. Oleh karena itu, tujuan pembelajaran menulis, khususnya
pembelajaran menulis cerita pendek akan tercapai dengan menggunakan model
dan media pembelajaran yang tepat. Salah satunya adalah model pembelajaran
kontekstual. Berdasarkan prinsip-prinsipnya, pembelajaran kontekstual berhasil
karena membantu peserta didik untuk memaknai pengalaman belajarnya dengan
menghubungkan pengalaman peserta didik dan pengetahuan baru yang sedang
dipelajarinya.
Selain itu, media pembelajaran juga perlu digunakan dalam pembelajaran
untuk menarik perhatian peserta didik sehingga membantunya dalam mencapai
tujuan pembelajaran. Salah satunya adalah media foto peristiwa yang dapat
digunakan sebagai bentuk visual yang menarik dan sebagai salah satu bentuk
stimulus agar melatih kemampuan peserta didik dalam mendeskripsikan sebuah
tempat ataupun tokoh yang tampak pada foto peristiwa tersebut. Berdasarkan
rasionalitas tersebut, pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa
Lena Mariana, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kontekstual
Prinsip-prinsip pembelajaran kontekstual adalah sebagai berikut.
1) Kesaling-bergantungan, setiap peserta didik yang berbeda saling terhubung
satu sama lain sehingga dapat memecahkan masalah bersama dan dapat saling
bertukar pendapat.
2) Diferensiasi, mengarahkan peserta didik untuk saling menghormati
perbedaan-perbedaan. Perbedaan-perbedaan tersebut digunakan untuk saling
melengkapi dan mengembangkan pengetahuan yang dimiliki.
3) Pengorganisasian diri, mengarahkan peserta didik agar mampu mengenali diri
sendiri, mengenali kemampuan dan minat mereka sehingga peserta didik
mendapatkan manfaat atas hasil umpan balik yang diberikan dari penilaian
[image:30.596.104.519.119.750.2]autentik.
Tabel 3.10
Rancangan Pelaksananaan Pembelajaran (RPP) Perlakuan Pertama dan Kedua
Sekolah : SMP Negeri 1 Lembang
Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/ Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2x40 menit)
Kompetensi Dasar : 4.2 Menyusun cerita pendek baik melalui lisan maupun
tulisan.
Indikator : Peserta didik mampu menulis sebuah cerita pendek secara tertulis.
Materi : Unsur-unsur intrinsik cerita pendek:
- tema berisi gagasan utama atau ide dasar dari sebuah
cerita pendek.
- latar berisi penggambaran tempat dan waktu peristiwa
dalam cerita pendek.
- tokoh merupakan pelaku cerita dalam cerita pendek.
Lena Mariana, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sampai akhir.
- sudut pandang merupakan posisi pengarang dalam
cerita pendek.
- gaya bahasa, penggunaan bahasa pengarang dalam
cerita pendek.
Kegiatan Pembelajaran:
Langkah-Langkah Pembelajaran Tujuan
Pendahuluan Masyarakat Belajar
Guru mengondisikan kegiatan pembelajaran dengan cara diskusi kelas.
Peserta didik dapat memahami dan terbiasa pada
perbedaan-perbedaan cara berpikir,
berpendapat, cara belajar dengan temannya.
Inti Konstruktivisme Guru meminta peserta didik untuk
menceritakan salah satu pengalaman peserta didik yang berkesan.
Mengarahkan peserta didik untuk
menghubungkan pengalaman sebelumnya atau sehari-hari peserta didik dengan materi pembelajaran yang akan dipelajarinya. Guru mengarahkan
peserta didik untuk mengeksplor unsur-unsur cerita yang terdapat dalam cerita pengalaman tersebut.
Pemodelan Guru memberikan contoh model berupa tayangan televisi yang memiliki unsur-unsur cerita pendek, yaitu kartun. Mengarahkan peserta didik untuk menyimpulkan sendiri
pengetahuan dan keterampilan baru yang sedang dipelajarinya. Guru mengarahkan
Lena Mariana, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengalaman dan contoh model yang guru berikan.
Guru juga mengarakan peserta didik untuk mampu membedakan unsur-unsur cerita pengalaman dengan unsur-unsur cerita pada cerita pendek atau unsur-unsur intrinsik cerita pendek.
Bertanya Guru menstimulus peserta didik untuk bertanya tentang segala sesuatu yang belum dimengerti terkait unsur-unsur cerita dan unsur-unsur cerita pendek.
Memunculkan rasa ingin tahu peserta didik terhadap
pengetahuan dan keterampilan baru yang sedang dipelajarinya.
Inkuiri Guru menyajikan sebuah foto peristiwa
berjudul “Pulang Sekolah”.
Mengarahkan peserta didik agar lebih memaknai dan menemukan pengetahuan dan keterampilan baru yang sedang dipelajarinya. Guru memberikan
Lena Mariana, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Guru memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk menambahkan atau mengurangi objek yang terdapat pada foto peristiwa.
Guru mengarahkan peserta didik untuk menuliskan hasil temuannya menjadi sebuah cerita pendek.
Penilaian Autentik
Guru meminta peserta didik menilai dan mengomentari tulisan teman berdasarkan format penilaian yang diberikan oleh guru.
Mengarahkan peserta didik untuk tidak takut salah dan tidak malu karya tulisannya dibaca oleh orang lain. Guru menganalisis
kesalahan secara umum peserta didik dalam tulisan yang dibuatnya untuk dikoreksi dan dijadikan bahan refleksi.
Penutup Refleksi Guru membahas hasil koreksi terhadap tulisan peserta didik yang telah dibuat.
Mengarahkan peserta didik untuk mengetahui letak
kesalahannya ketika menulis cerita pendek dan membetulkannya. Guru meminta peserta
didik untuk menceritakan pengalaman belajar mereka.
Keterangan: RPP penelitian ini digunakan untuk dua kali perlakuan.
Perbedaannya terletak pada media foto peristiwa yang digunakan dan penekanan
tulisan peserta didik. Pada perlakuan pertama, peserta didik diarahkan untuk
mendeskripsikan latar dan tokoh, sedangkan pada perlakuan kedua, peserta didik
diarahkan untuk memunculkan konflik. Foto peristiwa dalam penelitian ini
Lena Mariana, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Validasi Instrumen
Setiap instrumen dalam penelitian perlu divalidasi agar hasil penelitiannya
tidak diragukan kebenarannya. Ali (2010) mengungkapkan bahwa validitas atau
kesahihan menunjukkan pada kemampuan suatu instrumen (alat pengukur)
mengukur apa yang harus diukur.
Sugiyono (2010) mengemukakan bahwa kualitas instrumen yang digunakan
memengaruhi kualitas data. Kualitas data ini akan memengaruhi kualitas
penelitian. Instrumen yang digunakan harus valid. Valid berarti dapat mengukur
apa yang hendak diukur.
Validitas instrumen terdiri atas validitas eksternal empiris dan validitas
internal rasional. Uji validitas eksternal empiris dilakukan dengan cara
membandingkan dengan standar yang telah terjadi, sedangkan uji validitas
internal rasional dilakukan dengan mengonsultasikannya dengan ahli dalam
bidang tertentu sesuai dengan variabel penelitian (Sugiyono, 2010)
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini digunakan untuk menjawab
rumusan masalah penelitian yang terdiri atas intrumen tes dan instrumen nontes.
Instrumen dalam penelitian ini telah melalui tahap validitas internal rasional oleh
ahli dalam pembelajaran menulis, yaitu Dr. Isah Cahyani, M.Pd. dan ahli dalam
sastra, khususnya prosa, yaitu Halimah, M.Pd.
D. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan setelah kegiatan pengumpulan data hasil menulis
cerita pendek pada keadaan sebelum ataupun setelah dilakukan perlakuan
menggunakan pembelajaran kontekstual berbasis media foto peristiwa. Data yang
diperoleh akan dianalisis dan digunakan untuk menjawab pertanyaan yang ada
pada rumusan masalah. Data-data kuantitatif akan diolah melalui perhitungan
statistik, sedangkan data-data kualitatif disisihkan untuk sementara, karena hanya
sebagai data pendukung. Arikunto (2006, hlm. 239) mengungkapkan bahwa “Data
kualitatif yang berbentuk kata-kata tersebut disisihkan untuk sementara, karena
akan sangat berguna untuk menyertai dan melengkapi gambaran yang diperoleh
dari analisis data kuantitatif. Data yang diperoleh dari angket atau ceklis
Lena Mariana, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digunakan.” Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengolah data kuantitatif
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Mengolah hasil tes awal dan tes akhir menjadi skor kemudian nilai dengan
rumus
nilai = skor peserta didik x nilai maksimal skor maksimal
2) hasil tes awal dan akhir dirata-ratakan dari tiga penilai.
nilai akhir = P1+P2+P3 3 3) Uji reliabilitas.
Uji reliabilitas antarpenilai, digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas
penilaian antarpenilai. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS
20.0 for windows dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a) Memasukan name P1 untuk penilai 1, P2 untuk penilai 2, dan P3 untuk
penilai 3 pada variabel view.
b) Masukan data variabel P1, P2, dan P3 pada data view.
c) Pilih Analyze Scale Reliability Analysis.
d) Tarik P1, P2, dan P3 ke kolom items, setelah itu pilih ok.
e) Kemudian muncul hasil analisis uji reliabilitas tes awal dan tes akhir kelas
eksperimen.
f) Setelah didapatkan nilai Cronbach’s Alpha, selanjutnya cocokan dengan tabel
Guilfoard di bawah ini.
[image:35.596.124.499.561.694.2]Tabel 3.11
Tabel Guilford untuk Reliabilitas Antarpenimbang
Rentang Kriteria
0,80-1,00 Korelasi reliabilitas sangat tinggi
0,60-0,80 Korelasi reliabilitas tinggi
0,40-0,60 Korelasi reliabilitas sedang
0,20-0,40 Korelasi reliabilitas rendah
Lena Mariana, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui data penelitian
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan
SPSS 20.0 for windows. Susetyo (2010) cara perhitungan normalitas data tersebut
dapat dilihat dari beberapa cara, yaitu: (1) nilai Skewnees; (2) histogram display
normal curve; (3) normal curve P-Plot. Pengujian normalitas dalam penelitian ini
menggunakan dua cara, yaitu menggunakan nilai Skewnees dan histogram display
normal curve dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a) Nilai Skewnees
Distribusi normal data dapat dilihat dari nilai kemiringan kurva yang
terbentuk. Nilai skewness yang baik adalah mendekati angka nol (0) yang
menandakan kemiringan kecenderungan seimbang atau mendekati distribusi
normal, dan nilai ini bersifat mutlak (+/-), ketinggian kurva dilihat dari nilai
kurtosis. Nilai kurtosis tidak memberikan pengaruh terhadap penilaian distribusi
normal. Langkah-langkah untuk mengetahui nilai Skewnees dan nilai kurtosis
sebagai berikut dengan pilih:
(1) analyze;
(2) descriptive statistic;
(3) descriptive;
(4) nama variabel yang akan diuji dan masukkan dalam kolom variabel;
(5) option;
(6) Skewnees dan Kurtosis;
(7) continue;
(8) Ok.
(Susetyo, 2010, hlm. 272)
b) Histogram display normal curve
Data berdistribusi normal dapat ditentukan berdasarkan bentuk gambar kurva
yang kemiringan cenderung seimbang, antara sisi kiri dan kanan, dan kurva
menyerupai lonceng. Nilai Skewnees yang mendekati nol (0), gambar kurva
semakin memiliki kemiringan yang seimbang. Langkah-langkah melihat gambar
Lena Mariana, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(1) graph;
(2) legacy dialog dan pilih histogram;
(3) nama variabel dan masukkan dalam kolom variabel;
(4) display normal curve;
(5) Ok.
(Susetyo, 2010, hlm. 272-273)
5) Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui data tes awal dan akhir kelas
eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang sama. Uji homogenitas
varians ini dilakukan secara manual dengan SPSS 20.0 for windows khusus untuk
mencari nilai standar deviasi dan varians. Berikut langkah-langkah uji
homogenitas di bawah ini.
(1) Menentukan standar deviasi dan varians dengan menggunakan SPSS 20.0 for
windows dengan pengujian statistik deskriptif, yaitu: pilih analyze
descriptive statistic descriptive nama variabel yang akan diuji dan
masukkan dalam kolom variabel option standar deviasi, varians, range,
minimum, maximum, mean. Kemudian akan muncul tabel seperti di bawah
[image:37.596.115.508.504.617.2]ini.
Tabel 3.12
Contoh Tabel Statistik Deskriptif
N Range Minimal Maksimal Mean Std. Deviasi
Varians
TA1A2Eks 36 41,56 47,50 89,06 72,6808 8,70690 75,810 TA1A2Kon 36 29,69 61,35 91,04 79,0564 8,87603 78,784 Valid N
(listwise) 36
Langkah selanjutnya tinggal memasukan nilai standar deviasi dan varians
pada rumus manual agar penghitungan terlihat lebih jelas, yaitu.
Varians = (sd)²
(2) Menentukan Fhitung dengan rumus
Lena Mariana, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
Vb = varian terbesar
Vk = varian terkecil
(3) Menentukan derajat kebebasan (dk):
dkA = A-1
dkB= N-A
Keterangan:
dk = derajat kebebasan
n = jumlah sampel
(4) Menentukan Ftabel:
Ftabel= F(α)(dk1/dk2)
(5) Kriteria homogenitas
Data akan dinyatakan homogen jika Fhitung < Ftabel
6) Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui hipotesis yang telah dibuat
diterima atau ditolak. Berikut langkah- langkah dalam melakukan Uji hipotesis.
(1) Menghitung perbedaan atau gain (X), nilai tes awal (X1) dan tes akhir (X2)
kelas ekperimen dan perbedaan atau gain (Y), nilai tes awal (Y1) dan tes akhir
(Y2) kelas kontrol. Langkah ini digunakan untuk mengetahui peningkatan
pemahaman siswa di kedua kelas dan membantu perhitungan selanjutnya.
Hasil penghitungan ini kemudian disebut tabel distribusi perbedaan rata-rata
[image:38.596.109.515.636.748.2]nilai tes awal dan akhir.
Tabel 3.13
Perbedaan Data Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Subjek (n) Tes Awal (X1) Tes Akhir (X2) Beda (X) X
2 Subjek (n) Tes Awal (Y1) Tes Akhir (Y2) Beda (Y) Y
2
1
Lena Mariana, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(2) Melakukan Uji hipotesis dengan rumus Uji–t sehingga didapatkan nilai thitung
yang akan dibandingkan dengan ttabel. Rumus Uji-t adalah sebagai berikut.
Keterangan:
M : nilai rata-rata perkelompok
N : banyaknya subjek
x : deviasi setiap nilai xЇ dan xІ
y : deviasi setiap nilai yЇ dan yІ
(3) Menentukan taraf signifikansi
(4) Menentukan derajat kebebasan
dk = Nx + Ny - 2
(5) Menentukan ttabel
Apabila interpolasi dengan rumus
ttabel= t(α)t(dk)
(6) Kriteria Uji Hipotesis
Jika thitung < ttabel maka Ha ditolak atau H0 diterima, dan begitu pula sebaliknya
apabila thitung > ttabel maka Ha diterima atau H0 ditolak.
(Subana dkk., 2005, hlm. 172-173)
E. Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Populasi
Berdasarkan pertimbangan kesesuaian karakteristik metode dan materi yang
akan diteliti, populasi yang dijadikan objek penelitian dalam penelitian ini adalah
peserta didik SMP Negeri 1 Lembang kelas VII. Alasan penulis memilih objek
penelitian ini adalah selain karena kesesuaian materi yang akan diteliti, juga
peserta didik SMP Negeri 1 Lembang kelas VII dalam hal menulis perlu diberikan
pengalaman-pengalaman yang dapat menginspirasi mereka untuk menghasilkan
Lena Mariana, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Sampel
Sampel dalam penelitian terdiri atas dua kelas untuk dijadikan kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam penelitian ini sampel tidak dibentuk
secara acak, tetapi dibentuk dari kelompok yang sudah ada. Ali (2009)
mengungkapkan bahwa “adapun pada studi kuasi-eksperimental subyek sampel diambil dari kelompok yang ada, atau disebut juga dengan kelompok intak, yang
berarti tidak membentuk kelompok baru sebagaimana dalam eksperimen sejati.” Oleh karena itu, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dibentuk dari kelas
yang sudah ada, yaitu kelas VII-G sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-H
Lena Mariana, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MED IA FOTO PERISTIWA D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK (Penelitian Eksperimen Kuasi pada Peserta D idik Kelas VII SMP Negeri 1 Lembang)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
PENUTUP A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada
bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1) Profil pembelajaran menulis di SMP Negeri 1 Lembang berlangsung dengan
cukup baik melalui pembelajaran terlangsung, yaitu Discovery Learning
dengan media pembelajaran yang biasa digunakan adalah media lagu. Peserta
didik tampak senang dan antusias saat pembelajaran berlangsung, tetapi
kemampuan peserta didik dalam menulis cerita pendek belum mampu
mengembangkan ide dengan baik. Pada hasil tes awal kemampuan peserta
didik dalam menulis cerita pendek di kelas eksperimen dan kelas kontrol
didapatkan data bahwa nilai rata-rata peserta didik di kelas eksperimen dan
kontrol adalah 69,84 dan 70,25. Sesuai dengan format penilaian menulis
cerita pendek dalam penilaian ini kedua nilai rata-rata peserta didik tersebut
termasuk ke dalam kategori cukup. Nilai tertinggi dan terendah di kelas
eksperimen adalah 86,67 berkategori baik dan 52,50 berkategori kurang,
sedangkan di kelas kontrol adalah 83,33 berkategori baik dan 56,67
berkategori kurang. Berdasarkan hasil analisis cerita pendek peserta didik
disimpulkan bahwa cerita pendek peserta didik masih belum memenuhi aspek
kepaduan antarunsur intrinsik cerita pendek sebagai salah satu ciri u