PENGARUH PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG
(Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS
UPI Tahun Ajaran 2013/2014)
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Bahasa Jepang
SKRIPSI
Oleh:
Tania Widyahapsari 1002778
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
Pengaruh Penguasaan Kosakata
Terhadap Kemampuan Menyimak Bahasa
Jepang (Penelitian Terhadap Mahasiswa
Tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa
Jepang FPBS UPI Tahun Ajaran
2013/2014)
Oleh
Tania Widyahapsari
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra
© Tania Widyahapsari 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2015
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Tania Widyahapsari
NIM : 1002778
Judul Skripsi : Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Kemampuan Menyimak Bahasa Jepang (Penelitian Terhadap Mahasiswa tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI Tahun Ajaran 2013/2014)
SK Dekan No : 2078/UN40.3.DI/DT/2014
Disetujui oleh :
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Drs. H. Sudjianto, M. Hum. Dra. Melia Dewi J, M. Hum.,M.Pd
195906051985031004 196105061987032001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
ABSTRAK
“Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Kemampuan Menyimak Bahasa Jepang”
(Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa
Jepang FPBS UPI Tahun Ajaran 2013/2014)
Tania Widyahapsari
1002778
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Kemampuan Menyimak Bahasa Jepang.” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penguasaan kosakata terhadap kemampuan menyimak
(choukai) serta mengetahui tanggapan mahasiswa mengenai pengaruh penguasaan
kosakata terhadap kemampuan menyimak (choukai). Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan teknik korelasi. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa tes. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa tingkat II sebanyak 26 orang. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan didapatkan hasil uji korelasi penguasaan kosakata (variabel X) dengan kemampuan menyimak bahasa Jepang (variabel Y) sebesar 0,85 yang berarti hubungan antara kedua variabel tersebut kuat. Berdasarkan tabel korelasi, angka tersebut menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kedua variabel tersebut.
The Corellation of Mastery Vocabulary Concerning Listening Ability (Japanese Language Student Level 2 Reasearch )
Tania Widyahapsari 1002778 Abstract
The title is The Corellation of Mastery Vocabulary Concerning Listening Ability. The pupose of the research are, to know how the Japanese Language Student’s mastery vocabulary, to know how the Japanese Language student Listening ability, and to know how the correlation both of them.This research use the description method, and correlation technic. The instrument use the test instrument. And for sample this research is 26 student of Japanese Language. From data analysis, the Mastery vocabulary of Japanese Leaguage student is in enough category, but listening ability is in decrease category. And the correlation both of them have to know high related.
vi
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 2
C. Rumusan Masalah Penelitian ... 3
D. Tujuan Penelitian... 4
E. Manfaat Penelitian... 4
F. Anggapan Dasar dan Hipotesis ... 8
BAB II PENGARUH PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG ... 11
A. Kosakata Dalam Bahasa Jepang ... 12
B. Menyimak sebagai keterampilan Berbahasa Jepang ... 18
C. Penelitian Terdahulu ... 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 42
A. Metode Penelitian ... 42
B. Populasi dan Sampel ... 42
C. Variabel Penelitian Dan Desain Penelitian ... 43
D. Instrumen Penelitian ... 43
E. Teknik Pengumpulan Data ... 44
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA ... 48
A. Pelaksanaan Penelitian ... 48
B. Deskripsi dan Analisis Data Penelitian ... 48
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 60
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 63
A. Simpulan... 63
B. Saran ... 64
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Dalam berkomunikasi bahasa memiliki fungsi yang sangat penting. Karena dengan bahasa kita mampu menyampaikan informasi, maksud, ide, gagasan, dan mampu berekspresi baik secara tulisan maupun lisan. Singkatnya dengan kita mempelajari bahasa berarti kita sedang belajar untuk berkomunikasi.
Pada prosesnya, pembelajaran bahasa, khususnya pada kali ini adalah pembelajaran bahasa Jepang, baik secara formal maupun non formal. Ada beberapa aspek yang harus dikuasai dalam penguasaan kemampuan berbahasa Sudjianto ( 2010: 70) yaitu,
a. Keterampilan menyimak/ listening skilss (choukai)
b. Keterampilan membaca/reading skilss (dokkai)
c. Keterampilan berbicara/speaking skilss (kaiwa)
d. Keterampilan menulis/writing skilss (sakubun)
yang pada akhirnya bertujuan untuk mempermudah dalam berkomunikasi.
Dalam memperoleh kemampuan tersebut, terdapat aspek keterkaitan satu sama lain yang teratur, yaitu menyimak, kemudian berbicara, setelah itu kita belajar membaca dan menulis.
Dari beberapa kemampuan menulis (Sakubun), berbicara (Kaiwa), menyimak (Choukai), dan membaca (Dokkai), yaitu kemampuan menyimak (Choukai) yang dianggap paling sulit bagi pembelajar bahasa asing.
Pada kurikulum tahun 2010 Depatemen Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan Pendidikan Indonesia, pembelajaran Choukai (menyimak) merupakan mata kuliah wajib, ada sejak semester 1 sampai semester 7, dibagi menjadi 4 tingkatan, yaitu menyimak tingkat dasar (Shokyu Choukai), menyimak tingkat menengah (Chukyuu Choukai), menyimak tingkat atas (Joukyu Choukai), dan menyimak tingkat mahir (Jitsuyou
Choukai). Semakin tinggi tingkatannya semakin tinggi pula kesulitan dalam
memahami suatu materi pembelajaran.
Banyak hal yang dapat menghambat kegiatan belajar mengajar tersebut di samping teknis dari media, maupun kondisi pembelajar saat kegiatan menyimak. Ada hal yang dianggap paling penting oleh penulis diantara faktor-faktor di atas, yaitu kemampuan pengusaan kosakata. Kosakata dalam bahasa Jepang dikenal dengan goi yaitu kumpulan kata yang berhubungan dengan suatu bahasa atau bidang tertentu dalam bahasa itu. (Sudjianto dan Ahmad Dahidi, 2009: 97)
Penguasaan kosakata merupakan hal yang paling mendasar yang harus dikuasai seseorang dalam pembelajaran bahasa Jepang yang merupakan bahasa asing bagi masyarakat Indonesia. Seseorang tidak akan dapat mengungkapkan suatu bahasa apabila tidak memahami kosakata dari bahasa tersebut. Penguasaan kosakata adalah hal yang mutlak bagi pembelajar bahasa. Jika pembelajar menguasai pembendaharaaan kosakata yang memadai otomatis akan menunjang ke empat kemampuan berbahasa tadi.
Seperti hal yang disebutkan bahwa jumlah kata yang dibutuhkan oleh seorang anak berusia 5 tahun adalah 2000 kata, 7 tahun membutuhkan 7000 kata, 14 tahun 14000 kata, dan begitu seterusnya kebutuhan seseorang akan kata terus bertambah sesuai dengan bertambahnya usia (Elsjelyn, 2008: 1).
dimiliki. Karena kosakata merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pembelajaran bahasa, maka semakin banyak pembendaharaan kata yang dimiliki, semakin mudah seseorang berbahasa dan menyampaikan pikirannya secara tertulis maupun lisan.
Kosakata merupakan hal yang terpenting dalam kegiatan menyimak dan bekomunikasi. Tetapi untuk meningat kosakata bahasa Jepang tidaklah mudah. Seperti yang diungkapkan oleh Widayani (2012: 1) kesulitan dalam mempelajari kosakata bahasa Jepang karena adanya perbedaan cara menulis serta cara mengungkapkannya . Jika kita tidak memahami makna dalam kegiatan menyimak maka penulis menganggap kegiatan berkomunikasi akan terhambat.
Berdasarkan pemaparan di atas, penulis melakukan penelitian dengan judul
Pengaruh Penguasaan Kosakata Terhadap Kemampuan Menyimak (Penelitian
Terhadap Mahasiswa Tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS
UPI Tahun Ajaran 2013/2014).
B.Rumusan dan Batasan Masalah 1. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1) Bagaimana tingkat penguasaan kosakata Bahasa Jepang mahasiswa tingkat II Departemen pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI?
2) Bagaimana kemampuan menyimak Bahasa Jepang mahasiswa tingkat II Departemen pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI?
3) Adakah pengaruh antara penguasaan kosakata dengan kemampuan menyimak bahasa Jepang?
2. Batasan Masalah yang diteliti adalah:
1) Penelitian ini diadakan di Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa Dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia, khususnya di kelas 4C tahun ajaran 2013/2014.
2) Penelitian ini hanya akan meneliti bagaimana kemampuan kosakata Bahasa Jepang mahasiswa tingkat II Departemen pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI. 3) Penelitian ini hanya akan meneliti bagaimana kemampuan menyimak Bahasa
Jepang mahasiswa tingkat II Departemen pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI. 4) Penelitian ini hanya meneliti bagaimana hubungan antara penguasaan kosakata
dengan kemampuan menyimak (choukai).
C.Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui kemampuan kosakata Bahasa Jepang mahasiswa tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI.
b. Untuk mengetahui kemampuan menyimak Bahasa Jepang mahasiswa tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI.
c. Untuk mengetahui pengaruh antara kemampuan kosakata Bahasa Jepang dengan kemampuan menyimak Bahasa Jepang.
2. Manfaat Penelitian
Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam menambah wawasan tentang pengaruh penguasaan kosakata terhadap kemampuan menyimak siswa .
a. Manfaat Praktis
1. Bagi penulis penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengalaman kepada penulis dalam penelitian, serta dapat mengetahui pengaruh penguasaan kosakata terhadap kemampuan menyimak siswa .
3. Bagi guru, penelitian ini mampu menjadi acuan penilaian yang lebih, dan mampu memberikan gambaran yang lebih terhadap siswanya mengenai pengaruh pengusaan kosakata terhadap kemampuan menyimak.
D.Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahan dan ketidak jelasan atas beberapa kata, makna kata, ataupun istilah yang digunakan dalam penelitian ini, penulis akan menjelaskan definisinya sebagai berikut :
1) Pengaruh
Surakhmand (1982: 7) menyatakaan bahwa pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan gejala alam yang data memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada disekelilingnya. Dalam penelitian ini pengaruh yang dimaksud adalah ada tidaknya hubungan anatara hasil dari tes kemampuan kosakata dengan kemampuan menyimak bahasa Jepang.
2) Penguasaan Kosakata
Penguasaan adalah proses, cara, perbuatan menguasai atau menugaskan, pemahaman, atau kesanggupan untuk menggunakan pengetahuan, kepandaian. Kata penguasaan juga dapat diartikan kemampuan seseorang dalam suatu hal. (KBBI,2003: 604.)
Kosakata adalah kumpulan kata yang memiliki arti dan fungsi tertentu sesuai konteks serta dapat dirangkaikan dalam sebuah kalimat. Shinmura dalam Sudjianto (2009:97) “Kosakata adalah keseluruhan kata yang berkenaan
dengan suatu bahasa atau bidang tertentu yang ada didalamnya” . Penguasaan
Kemampuan berarti kesanggupan, kecakapan dan kekuatan. Yang dimaksud dalam peneletian ini adalah kemampuan seseorang memperoleh informasi dalam bahasa Jepang, menyimak suatu berita atau wacana yang diperdengarkan. Menyimak (Choukai)
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman apresiasi, serta interprestasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan, 2008: 31). Dalam bidang pengajaran bahasa Jepang, mata kuliah menyimak sering disebut choukai. Kemampuan menyimak dalam penelitian ini adalah mampu mendengar dengan baik, kemudian dapat menjawab soal yang diberikan dalam tes menyimak Bahasa Jepang.
E. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian
Sugiyono (2012:3) mengemukakan bahwa secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegiatan tertentu. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan, menjabarkan, suatu fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara
aktual (Sutedi,2011: 58). Jenis metode penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi korelasi. Karena dalam penelitian ini penulis mencari hubungan antara dua variable. Studi korelasi pada penelitian ini untuk mengetahui berapa besarnya hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).
2. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi penelitian
dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:80). Riduwan
(2002:3) mengatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau
unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian.”
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI.
b. Sampel penelitian
Arikunto (1998:117) mengatakan bahwa, “Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Subjek penelitian disebut dengan sampel, sehingga sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili untuk dijadikan sumber data. Proses penentuan sampel dari sejumlah populasi yang ada disebut dengan teknik penyampelan (tecnik sampling) (Sutedi, 2011:179). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang.
c. Variable Penelitian
Menurut Sudjana dalam Hardi (2011:7), variable adalah pengukuran-pengukuran dari hasil yang diharapkan dari pengukuran-pengukuran terhadap variable yang terkandung dalam pernyataan penelitian. Variable dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Variable (X), yaitu penguasaan kosakata Bahasa Jepang.
2) Variabel (Y), yaitu kemampuan menyimak Bahasa Jepang (choukai).
Dengan desain penelitiannya digambarkan seperi di bawah ini,
r
Keterangan:
X = Penguasaan Kosakata
Y = Kemampuan Menyimak (choukai)
r = Hubungan penguasaan kosakata dengan kemampuan menyimak Bahasa
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, terbagi menjadi dua teknik yaitu :
a. Studi literatur, dilakukan untuk memperoleh bahan-bahan teoritis yang membantu dan menunjang masalah penelitian ini. Mempelajari dan menganalisis buku ataupun jurnal yang berhubungan dengan teori yang dibutuhkan.
b. Observasi lapangan, hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dan gambaran awal mengenai objek yang akan dijadikan objek penelitian.
c. Menentukan sampel penelitian
d. Melakukan tes. Tes yang dilakukan terdiri dari 2 kali tes. Yang sama-sama bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dari tujuan masing-masing dari tes tersebut.
e. Penyebaran angket tertutup untuk mendapatkan data kualitatif serta mengetahui tanggpan siswa mengenai pengaruh penguaaan kosakata terhadap kemampuan menyimak.
f. Studi dokumentasi untuk memperoleh data dan gambaran tentang penelitian yang telah dilakukan.
g. Menganalisis data h. Menyusun laporan
i. Melaporkan hasil penelitiana
4. Anggapan Dasar dan Hipotesis a. Anggapan Dasar
Anggapan dasar merupakan suatu teori baik yang baku berupa rangkuman atau kumpulan yang digunakan sebagai sebagai dasar untuk berpijak dimulainya
kegiatan
Adapun anggapan dasar dalam penelitan ini adalah sebagai berikut:
1) Tujuan dari menyimak adalah untuk menangkap informasi-informasi yang akan disampaikan. Untuk itu dibutuhkan kemampuan penguasaan kosakata supaya proses penyerapan informasi bisa berjalan dengan baik.
2) Menurut Tarigan (2011), bahwa: “Kualitas keterampilan berbahasa
seseorang jelas bergantung kepada kosakata yang dimilikinya, semakin kaya kosakata yang kita miliki, semakin besar pula kemungkinan kita terampil
berbahasa”.
b. Hipotesis
Pengertian hipotesis secara etimologi terbagi menjadi dua suku kata, yaitu
hypo yang berarti sesuatu pendapat yang masih kurang, sedangkan kata berikutnya
adalah thesis yang berarti sebuah kesimpulan pendapat. Dengan kata lain hipotesis adalah sebuah kesimpulan yang bersifat sementara dan harus dibuktikan
kebenarannya (Surakhmad, 1990:68). Adapun pendapat lain yakni hipotesis merupakan jawaban tentatif terhadap masalah yang hendak dipecahkan melalui penelitian, yang dirumuskan atas dasar pengetahuan yang ada dan logika yang kemudian akan diuji kebenarannya melalui penelitian yang hendak dilakukan (Mahsun, 2011:72). Dengan demikian hipotesis dari peniletian ini yaitu :
Berdasarkan anggapan dasar di atas , maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1 = terdapat hubungan positif antara penguasaan kosakata Bahasa Jepang dan
kemampuan menyimak Bahasa Jepang (choukai). 5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian (Sutedi, 2011:155). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes. a. Tes
pelaksanaan tes. Tes pertama berupa tes kosakata yang didalamnya berisi soal-soal kosakata. Tes ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana penguasaan kosakata mahasiswa pendidikan bahasa Jepang UPI . Sedangkan tes yang kedua berupa tes choukai (menyimak). Tes ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman menyimak mahasiswa pendidikan bahasa Jepang UPI.
6. Tahap dan Jadwal Penelitian a. Tahap awal
Pada tahap awal peneliti akan melakukan studi literatur untuk memperoleh bahan-bahan teoritis yang dibutuhkan dalam prose penelitian. Kemudian peneliti akan melakukan observasi lapangan untuk mengetahui gambaran awal dilapangn mengenai objek penelitian. Kemudian menentukan sampel, membuat instrumen penelitian serta menyusun rancangan kegiatan pengambilan data atau pelaksanaan tes. Tahap awal akan dilaksanakan 2 bulan pertama.
b. Proses
Proses kegiatan penelitian deskriptif dan pengumpulan data dilaksanakan pada awal bulan ke tiga hingga akhir bulan ke lima. Dalam hal ini data yang dikumpulkan berupa hasil tes dan angket. Proses pelaksanaan meliputi pemberian tes kepada 26 mahasiswa pendidikan bahasa Jepang. Tes yang dilakukan terdiri dari 2 kali tes yang berupa tes kosakata dan tes choukai (menyimak).
c. Tahap akhir
Pada tahap akhir terdidri dari hasil tes dan angket yang telah diberikan, kemudian dianalisis menggunakan data statistik.
Setelah data dianalisis kemudian penyusunan laporan yang dilakukan pada akhir bulan ke lima sampai awal bulan ke enam.
Dari kegiatan penyusunan laporan dan dari hasil menganalisis data, maka akan terlihat hasil tersebut dapat diketahui sebuah kesimpulan dan apakah hipotesis kerja dapat diterima atau tidak. Setelah semua rampung dikerjakan kemudian menyerahkan laporan pada bulan terakhir.
d. Tabel Jadwal Penelitian
Februari Maret April Mei Juni Juli
Observasi
Pengumpulan
data
Penyusunan Laporan
Laporan hasil penelitian
F. Sistematika Pembahasan
Pada bab II penulis memaparkan teori-teori yang mendukung dalam berlangsungnya proses penelitian dan pemahaman tentang penelitian yang diajukan.
Pada bab III penulis menguraikan metode penelitian secara sistematis, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data.
Pada bab IV peneliti menguraikan tentang analisisis data, interpretasi data dan pengujian hipotesis.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2014: 2) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara imliah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Whitney
dalam Hardi (2011: 29), “metode deskriptif adalah pencariaan fakta dengan interpretasi yang tepat”. penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan
untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
Sedangkan Sutedi (2011: 58) mengatakan bahwa sifat penelitian deskriptif yaitu menjabarkan, memotret segala permasalahan yang dijadikan pusat perhatian penelitian, kemudian dibeberkan apa adanya.
Metode deskriptif yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan teknik analisisi regresi dan analisis korelasional, penggunaan metode ini bertujuan untuk mengetahui besarnya hubungan antara dua variabel, yaitu variabel X (penguasaan kosakata) dan variabel Y ( kemampuan menyimak bahasa Jepang).
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
2. Sampel
Sugiyono (2011: 81) bependapat bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah 26 Mahasiswa Departemen Pendidikan Bahasa Jepang UPI tahun ajaran 2013/2014.
C.Variabel dan Desain Penelitian
Dalam penelitian ini ditetapkan variabel penelitian sebagai berikut: 1. Variabel bebas (X), yaitu penguasan kosakata.
2. Variabel terikat (Y), yaitu kemampuan menyimak bahasa Jepang. Dengan desain penelitian digambarkan seperti di bawah ini.
r
r = hubungan anatara penguasaan kosakata dan kemampuan pemahaman menyimak bahasa Jepang.
D.Intrumen Penelitian
Menurut Sutedi (2011: 155) instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka yang diperoleh dari hasil penelitian.
Pemilihan instrumen ditentukan oleh bebrapa hal, diantaranya objek penelitian, sumber data, waktu dan dana yang tersedia, jumlah tenaga peneliti, dan teknik yang akan digunakan untuk mengolah data bila sudah terkumpul. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yakni tes dan non tes.
Tes yang digunakan bersifat tertulis, berjumlah dua kali tes, yaitu:
1. Tes pertama adalah tes kemampuan penguasaan kosakata bahasa Jepang. Hal ini dilakukann untuk mengetahui rata-rata kemampuan penguasaan kosakata bahasa Jepang mahasiswa tingkat II jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI tahun ajaran 2013/2014. Tes ini berupa soal pilihan ganda, diambil dari skrip soal-soal
Choukai Nouryouku Shiken level 3, sehingga tes ini dapat diasumsikan valid dan
reliabel.
2. Tes kedua adalah tes kemampuan menyimak bahasa Jepang. Hal ini dilakukan untuk mengetahui rata-rata kemampuan menyimak bahasa Jepang mahasiswa tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang UPI tahun ajaran 2013/2014. Tes ini berupa soal isisan, diambil dari skrip soal-soal Nouryouku Shiken level 3. Validitas instrumen dalam penelitian ini, digunakan validitas kostrak (construct
validity) yaitu sebelum instrument penelitian digunakan untuk menjaring data
dikonsultasikan terlebih dahulu untuk mendapatkan pertimbangan (judgement) dari dosen pembimbing (dosen ahli) dalam bidang penelitian dan selanjutnya dilakukan uji coba instrumen penelitian.
E.Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1. Studi literatur (kepustakaan) yang digunakan untuk mencari landasan teori
mengenai kosakata dan menyimak bahasa Jepang serta mencari teori mengenai metode penelitian yang akan dilakukan.
2. Melakukan tes untuk mengetahui kemampuan penguasaan kosakata bahasa Jepang dan kemampuan menyimak bahasa Jepang yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang penguasaan kosakata bahasa Jepang dan kemampuan menyimak bahasa Jepang.
Data yang diperoleh dari hasil tes merupakan data utama / data pokok. Sedangkan data yang diperoleh dari studi literatur merupakan data penunjang. Teknik studi literatur dilakukan mulai dari saat persiapan penelitian, proses penelitian dan mengolah hasil penelitian. Dengan teknik studi literature ini penulis dapat melakukan perencanaan atau merumuskan hal-hal yang hubungan dengan penelitian, menentukan dasar teoritis, menganalisis dan mengolah data.
F. Teknik Pengolahan Data
1. Teknik analisis korelasi
Teknik korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan menyimak bahasa Jepang. Sebelum data dianalisis dilakukan uji persyaratan analisis data, diantaranya:
a. Uji homogenitas variabel X dan Y
Uji homogenitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah populasi dalam penelitian ini homogen atau tidak. Rumus yang digunakan dalam tes ini adalah: 1. F = Sx2
Sy2 2. Dk 1 = N1-1 Dk 2 = N2-1
3. Menenetukan nilai F dari daftar
Jika Fhit<Ftab , maka kedua varians homogen.
Jika Fhit >Ftab, maka kedua varians tidak homogen.
b. Uji normalitas distribusi data
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi data hasil tes kemampuan penguasaan kosakata dengan hasil tes kemampuan menyimak bahasa Jepang.
Untuk menentukan besarnya hubungan variable X (penguasaan kosakata) dan variabel Y (kemampuan menyimak bahasa Jepang), terutama untuk menguji hipotesis digunakan teknik korelasi Person Product Moment. Prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a) Menghitung koefisien korelasi dengan menggunakan rusmus:
N ∑ XY- (∑X) (∑Y)
r
xy=b) Menghitung nilai uji t
r√ n-2 t =
√1- r2
c) Menghitung koefisien determinan (KD) KD = r2 X 100%
d) Menghitung nilai t dari daftar dk = n-2
Jika thitung>ttabel, maka koefisien korelasi signifikan.
Jika thitung<ttabel, maka koefisien korelasi tidak signifikan.
2. Teknik analisis regresi
Teknik ini digunakan untuk mengetahui apakah variable terikat ( kemampuan menyimak) dipengaruhi oleh variable bebas (penguasaan kosakata).
Adapun prosedur pengujian ini meliputi:
a) Menentukan persamaan regresi dengan memakai rumus: Y = a + bX
Keterangan:
Y = variable terikat yang diprediksikan X = variable bebas yang mempengaruhi a = harga Y bila X = 0
untuk mencari nilai a, digunakan rumus:
(∑X2) (∑Y) –(∑X)(∑XY)
a =
N∑X2– (∑X2)
untuk mencari nilai b, digunakan rumus : N∑XY (∑X)(∑Y)
b
=
N∑X2– (∑X2)
Kemudian untuk mengetahui apakah variabel X (penguasaan kosakata) merupakan predikator bagi variabel Y (kemampuan menyimak bahasa Jepang), maka dilakukan pengujian arah regresi, adapun prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut:
Hipotesis H0 diterima apabila tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
variabel X dan variabel Y. Namun apabila terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X dan variabel Y, maka hipotesis H0 ditolak, dengan demikian
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini, penulis akan memberikan kesimpulan serta saran berdasarkan pada hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah diperoleh pada bab-bab sebelumnya.
A.KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang diperoleh dalam penelitian ini, penulis dapat menyimpulkan dan memberikan gambaran umum bahwa:
1. Kemampuan penguasaan kosakata mahasiswa tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang tahun ajaran 2013/2014 termasuk dalam kategori cukup dengan skor rata-rata 6.8 dari skor maksimal 10.
2. Kemampuan menyimak bahasa Jepang mahasiswa tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang tahun ajaran 2013/2014 termasuk dalam kategori kurang dengan skor rata-rata 5.6 dari skor maksimal 10.
B.SARAN
Setelah menganalisis hasil tes dan menarik kesimpulan, penulis memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan untuk meningkatkan kemampuan menyimak bahasa Jepang.
1. Bagi Mahasiswa
Meningkatkan jumlah penguasaan kosakata, karena terbukti memiliki kontribusi terhadap kemampuan menyimak bahsa Jepang. Selain meningkatkan penguasaan kosakata, unsur-unsur struktur kalimat, tata bahasa juga harus dipelajari.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Daftar Pustaka
Departemen Pendidikan Nasional. 2003.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Elsjelyn, Evelyn Rienje. 2008. 1200 Word Power Meningkatkan Kosakata
Permainan Tic Tac Toe. Jakarta : MAC Publishing.
Hardi, Dadi. 2011. Korelasi Penguasaan Kosakata Dengan Kemampuan
Pemahaman Membaca (Penelitian Deskriptif Pada Mahasiswa Tingkat II
Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Tahun Ajaran 2010/2011 . Skripsi pada
FPBS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Hatijah, Tiyah. 2013. Kemampuan Menyimak Bahasa Jepang Mahasiswa Tingkat
III Tahun Ajatan 2012/2013 . Skripsi pada FPBS UPI Bandung: Tidak
Diterbitkan.
Jubaedah, Dedeh. 2010. Hubungan Penguasaan Tata Bahasa dan Kosakata
dengan Keterampilan Menyimak Telefonansagen dalam Bahasa Jerman.
Skripsi. UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Mahsun. 2011. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Rajawali Pers.
Marpaung, Meilina. 2009. Pembelajaran Kosakata Bhasa Jepang Dengan
Menggunakan Metode Cooperativ Learning Teknik Snowball Throwing (Sudi
Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPS SMA Angkasa Margahayu). Skripsi.
UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Muneo, Kimura. 1989. Nihongo Kyouhou Nyuumon. Jepang: Ofu.
Ogawa, Yoshio. 1985. Nihongo Kyouiku Jiten. Tokyo : Taishuukanshoten. Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. PT: Gramedia
Pustaka Utama.
Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
66
Sudjianto, 2010. Metodologi Keterampilan Berbahasa Jepang. Bandung: Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI.
Sudjianto. Metode Pengajaran Menyimak (Suatu Pengantar). Bandung: Tidak diterbitkan.
Sudjiono, Anas. 2001. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif kualitatif)
dan R&D). Bandung: Alfabeta
Surakhmad, W. 1990. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito. Sutedi, Dedi. 2005. Pengantar Penelitian Pendidikan. Bandung: Humaniora. Sutedi, Dedi. 2011. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung:
Humaniora.Korwil Jabar.
Sutedi, Dedi. 2013. Pengantar Statistika. Bandung: Tidak Diterbitkan. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Tarigan, H.G. 1989. Pengajaran Kompetensi Bahasa. Jakarta : Depatemen
Pendidikan.
Tarigan, Henry Guntuur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa.Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry Guntuur. 2011. Pengajaran Kosakata.Bandung: Angkasa. Tarigan, Henry Guntuur. 2008. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa.Bandung: Angkasa.
Widayani, Wina. 2012. Efektivitas Media Permainan Dice Word Dalam
Pembelajaran Kosakata Bahasa Jepang Tingkat Dasar. Skripsi pada FPBS
UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
http://www.pendidikanbahasajepang-unnes.com/2012/04/kosakata-dalam-bahasa-jepang-kajian.html
http://aristhaserenade.blogspot.com/p/keterampilan-menyimak.html