• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODE PENELITIAN. 25 Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3. METODE PENELITIAN. 25 Universitas Kristen Petra"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Menurut Iskandar Wirjokusumo dan Soemardji Ansori, (2009) jenis penelitian di klasifikasikan menjadi lima jenis:

1. Penelitian Dasar dan Terapan

Penggolongan ini pada dasarnya di sudut pandangkan dari segi kegunaan. Penelitian dasar atau penelitian murni pada dasarnya bertujuan untuk menemukan hukum-hukum atau teori sebagai alat untuk pemecahan masalah. Sedangkan penelitian terapan bertujuan untuk menemukan suatu yang ada manfaatnya untuk keperluan tertentu pula, yang mengacu pada suatu masalah tertentu.

2. Ekploratory dan Eksplanatory

Penggolongan ini pada dasarnya adalah teori. Eksploratory diawali dengan dengan yang terjadi dilapangan melalui proses pengumpulan data dan observasi yang di akhiri dengan penyusunan dan pengembangan teori.

Sedangkan Eksplanatory adalah penelitian pada teori dan bersumber pada teori tersebut, pencarian data langsung di lapangan dalam rangka uji teori.

3. Eksperimen dan Expostfacto

Penggolongan ini pada dasarnya adalah penguasaan dan pengontrolan variabel. Penelitian eksperimen bertujuan menemukan hubungan sebab-akibat dan pengaruh faktor-faktor pada kondisi tertentu.

Penelitian expostfacto bertujuan mengungkapkan fakta empiric berdasarkan hasil pengamatan di lapangan.

4. Penelitian Primary dan Secondary

Penggolongan ini dasarnya adalah sumber data dan hubungan peneliti dan data. Penelitian primary di tekankan pada pencariaan data dari sumber utamanya. Sedangkan penelitian secondary pada data sumber.

5. Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Kausal)

Penggolongan ini dasarnya adalah hubungan antara teori dan serta penggunaan angka. Perbedaan dapat dilihat dari segi, baik dari sudut

(2)

pendekatan, tujuan, desain, dan metode yang di gunakan. Juga pada segi strategi yang dipergunakan juga beda di antara ke-dua penelitian ini.

Oleh karena itu, peneliti memilih untuk menggunakan penelitian kuantitatif (Kausal) dan untuk menyelidiki hubungan kolerasi-kolerasi dalam penelitian ini. Menurut Cooper dan Schindler (2006), metode kuantitatif adalah teknik penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data-informasi kuantitatif yang berhubungan dengan angka dan segala sesuatu yang dapat diukur. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model matematika, teori, dan hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam, yang dalam penelitian ini akan menentukan pengaruh impementasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance terhadap loyalitas karyawan pada PT. Artha Sukses Lancar.

3.2 Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah suatu informasi ilmiah yang ama membantu penelitian lain yang ingin menggunakan variabel yang sama. Dari informasi tersebut akan mengetahui bagaimana caranya pengukuran atas variable itu dilakukan. Dengan demikian, akan dapat menentukan apakah prosedur pengukuran yang sama akan dilakukan atau diperlukan prosedur pengukuran yang baru.

Dalam penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Terhadap Loyalitas Karyawan Pada PT. Artha Sukses Lancar”. Peneliti menggunakan dua varibel dalam definisi operasional. Dua variabel itu adalah:

1. Good Corporate Governance

Good Corporate Governance adalah peraturan perundangan, tetapi berisi prinsip yang seharusnya menjadi pedoman perusahaan yang ingin mempertahankan keharmonisan dan kestabilan tujuan perusahaan dalam jangka waktu pajang dengan sesuai etika bisnis yang berlaku. Terdapat 5 prinsip dalam Good Corporate Governance yaitu :

a. Transparancy

Transparansi adalah suatu keterbukaan dalam melakukan proses kegiatan perusahaan. Demi menjaga objektivitas dalam menjalankan bisnis perusahaan harus menyediakan informasi yang

(3)

material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh para stakeholders Elemen-elemen indikator yang terdapat didalam transparansi yaitu:

1) Transparan mengenai jam lembur karyawan

2) Jam istirahat anda sudah sesuai dan cocok dengan ketentuan 3) Kesesuaian antara pekerjaan dengan karyawan

4) Keterbukaan mengenai hari libur karyawan 5) Penyuluhan keselamatan kerja oleh perusahaan b. Accountability

Akuntabilitas adalah pertanggungjawaban atas pelaksanaan fungsi dan tugas-tugas sesuai dengan wewenang yang dimiliki oleh seluruh organ perusahaan sesuai dengan keahliannya termasuk pemegang saham dan Stakeholder lainnya. Elemen-elemen indikator yang terdapat pada akutanbilitas yaitu:

1) Mengikut sertakan karyawan dalam rencana strategi perusahaan

2) Kesesuaian antara rencana perusahaan dengan karyawan 3) Evaluasi kerja karyawan

4) Karyawan bekerja sesuai target perusahaan c. Responsibility

Responsibilitas adalah pertanggungjawaban perusahaan terhadap kesesuaian (kepatuhan) dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat dan sesuai peraturan perundangan yang berlaku serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan. Elemen-elemen indikator yang terdapat pada responsibilitas yaitu:

1) Upah sesuai UMR yang berlaku

2) Upah lembur sesuai dengan ketentuan perusahaan

3) Perusahaan tepat waktu dalam memberikan gaji dan upah lembur ke karyawan

(4)

d. Independency

Independensi adalah keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional dan tanpa benturan kepentingan pihak manapun yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan pribadi. Perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain. Elemen-elemen indikator yang terdapat pada independensi yaitu:

1) Perusahaan memiliki aturan yang berbeda dengan perusahaan lain.

2) Aturan perusahaan tidak memberatkan karyawan.

3) Aturan perusahaan harus dijalankan oleh seluruh karyawan 4) Karyawan harus mematuhi setiap aturan yang dibuat oleh

perusahaan.

e. Fairness

Perlakuan dari perusahaan terhadap pihak-pihak yang berkepentingan sesuai dengan manfaat dan proporsi kontribusi yang seharusnya terhadap perusahaan. Dalam hal ini yang ditekankan agar pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan terlindungi dari kecurangan serta penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh pihak internal. Elemen-elemen indikator yang terdapat pada kesetaraan yaitu:

1) Perlakuan yang sama untuk semua karyawan 2) Aspirasi setiap karyawan didengar oleh perusahaan

3) Komunkasi antara karyawan dengan perusahaan berjalan dengan baik.

2. Loyalitas

Loyalitas adalah suatu keadaan aktifitas yang menyangkut fisik, psikis dan sosial itu semua membuat suatu individu memiliki sikap untuk mengikuti semua peraturan yang di tentukan dan melakukan sesuatu hal

(5)

yang ditaatinya dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab atas semua tindakan personal, sehingga memacu untuk mencapai tujuan perusahaan sesuai dengan keahliannya demi peningkatan efektifitias perusahaan dan diperkuat dengan pengabdian yang kuat. Elemen-elemen indikator yang terdapat pada loyalitas yaitu:

1) Karyawan tetap bekerja di perusahaan walaupun ada perusahaan lain yang menawarkan gaji lebih besar

2) Karyawan tidak akan bekerja di tempat lain

Peneliti melakukan penelitian variable untuk menentukan loyalitas karyawan di PT. Artha Sukses Lancar. Menurut Cooper dan Schindler (2008), variabel dapat didefinisikan sebagai simbol dari suatu peristiwa, tindakan, karakteristik, sifat atau atribut yang dapat diukur dan yang kita menetapkan nilai kategoris. Variabel diklasifikasikan menjadi dua variabel, variabel independen dan dependen. Cooper dan Schindler menyatakan bahwa variabel baik independen dan dependen yang entah bagaimana berhubungan satu sama lain. Mereka menjelaskan bahwa manipulasi terhadap variabel bebas dapat menyebabkan efek pada variabel dependen di mana variabel dependen diukur, diprediksi, atau dipantau dan diharapkan akan dipengaruhi oleh manipulasi variabel independen.

Tabel berikut di bawah ini akan menampilkan daftar beberapa istilah yang telah menjadi sinonim untuk variabel independen dan variabel dependen.

Tabel 3.1. Independent and Dependent Variables: Synonyms Independent Variable Dependent Variable

Predictor Criterion

Presumed cause Presumed effect

Stimulus Response

Predicted from … Predicted to …

Antecedent Consequence

Manipulated Measured outcome

Source: Business Research Methods, 9th Edition, 2008, Cooper & Schindler, p. 61

(6)

Dalam penelitian ini, karena penelitian ini adalah tentang pengaruh impementasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance terhadap loyalitas karyawan pada PT. Artha Sukses Lancar. Dengan demikian penelitian ini, peneliti akan menggunakan kedua variabel independen dan dependen. Variabel independen akan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance, sedangkan variabel dependen akan menjadi loyalitas karyawan. Namun, karena peneliti menggunakan faktor analisis dalam menganalisis penelitian ini, variabel terikat ini tidak akan dimasukkan dalam analisis lebih lanjut.

Akan ada 5 variabel independen ( X ) digunakan dalam penelitian ini , yang akan terdiri dari :

1. Transparansi (X1) 2. Akutanbilitas (X2) 3. Responsibilitas (X3) 4. Independensi (X4)

5. Keadilan atau kesetaraan (X5)

Sedangkan variabel dependen ( Y ) yang di gunakan dalam penelitian adalah loyalitas.

Indikator-indikator ini dari masing-masing indikator akan dikelompokkan ke pertanyaan skrining dan pertanyaan pemuatan. Di mana dalam kuesioner pengaturan mereka akan acak karena menghindari karyawan untuk melihat pola dan menghindari jawaban Bias.

3.3 Objek Penelitian

PT. Artha Sukses Lancar berdiri sejak tahun 1987 di Bandar Lampung, yang bergerak di bidang komuditi perikanan yaitu tambak udang. PT. Artha Sukses Lancar yang merupakan perusahaan keluarga sanagat menarik untuk di teliti, bukan hanya sudah berdiri 27 tahun tapi secara tata kelola dan memiliki karyawan yang cukup banyak (sekitar 114 orang). Peneliti menggunakan karyawan di PT. Artha Sukses Lancar yang bertempat di Lampung sebagai objek penelitian ini. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik dan relevan dari penelitian ini, peneliti telah memilih perusahaan dengan batasan karakteristik sebagai berikut:

(7)

1. Bentuk usaha dari penelitian ini adalah PT (Perseroan Terbatas).

2. Merupakan perusahaan keluarga, didirikan dan dijalankan oleh keluarga.

3. Memiliki jumlah karyawan lebih dari 100 orang, sekitar 114 orang.

3.4 Teknik Penetapan Sample

Menurut Marzuki (1977), ada dua teknik penetapan sample yaitu probability (random sampling) dan non-probabilty. Probability adalah teknik pengambilan sample secara acak (serampangan atau tidak pandang bulu) yaitu cara pengambilan elemen-elemen dari populasi sedemikian sehingga setiap elemen mendapat kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel (jadi tidak pilih kasih/obyektif). Sedangkan non-probability (non-random sampling) adalah suatu teknik pengambilan sampel yang tidak semua elemen dalam populasi mendapat peluang yang sama untuk diambil sebagai sampel (jadi bersifat subyektif). Terdapat 6 teknik yang termasuk didalam teknik non- probabiliy sampling yaitu sampling sistematis, sampling kuota, sampling insidential, sampling purposive, sampling jenuh dan snowball sampling.

Oleh karena itu peneliti akan menggunakan teknik sampling purposive.

Karena sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel, yang hanya kepada karyawan di PT.

Artha Sukses Lancar saja.

3.5 Tingkat Pengukuran

Tingkat pengukuran yang luas digunakan dalam penelitian sosial adalah yang dikembangkan oleh S.S. Stevens yang membagi tingkat ukuran ke dalam empat kartegori yakni:

1. Nominal

Ukuran nominal adalah tingkat pengukuran yang paling sederhana.

Angka yang ditunjuk untuk suatu kategori tidak merefleksikan bagaimana kedudukan kategori tersebut terhadap kategori lainnya, tetapi hanyalah sekedar label atau kode.

(8)

2. Ordinal

Ukuran ordinal adalah cara memungkinkan peneliti untuk mengurutkan respondennya dari tingkatan “paling rendah” ke tingkatan

“paling tinggi” menurut suatu atribut tertentu. Tingkat ukuran ordinal banyak di gunakan dalam penelitian sosial terutama untuk mengukur kepentingan, sikap dan persepsi.

3. Interval

Ukuran interval seperti halnya dengan ukuran ordinal, karena ukuran interval adalah mengururtkan orang atau obyek berdasarkan suatu atribut.

4. Rasio

Ukuran rasio dapat diperoleh apabila informasi tentang urutan dan interval antar responden, mempunyai informasi tambahan tentang jumlah absolut atribut yang dimiliki oleh salah satu dari responden.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik skala linkert yang biasa di sebut skala interval.

3.6 Sumber Data

Menurut Marzuki (1977), sumber-sumber data primer dan sumber-sumber data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicacat untuk pertama kalinya. Sedangkan data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti misalnya dari Biro Statistik, majalah, keterangan-keterangan atau publikasi lainnya (jadi berasal dari tangan kedua).

Dalam penelitian ini, peneliti memilih untuk menggunakan sumber primer dan sumber sekunder yang dalam sumber primer, peneliti akan menyebarkan kuesioner kepada karyawan di PT. Artha Sukses Lancar. Sedangkan untuk data sekunder, penulis mengumpulkan semua data yang tersedia di perusahaan.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti akan mengumpulkan data dilapangan degan menyebarkan kuesioner berdasarkan teknik non-probability sampel yang hanya di

(9)

kalangan karyawan yang bekerja di PT. Artha Sukses Lancar. Peneliti memutuskan untuk menyebarkan kuesioner kepada 114 karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut. Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan denga tujuan survei. Tiap pertanyaan dimaksudkan untuk dipakai dalam analisa.

3.8 Analisa Data

Alat-alat analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Validitas dan Uji Reliabilitas. Penjelasan lebih lanjut akan di jelaskan di bawah ini berdasarkan menurut Masri S dan Sofian E (2006):

1. Validitas

Validitas adalah uji untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Validitas alat pengumpulan data menurut pendapat beberapa ahli dapat digolongkan dalam beberapa jenis, yaitu:

a. Validitas Konstruk

Validitas konstruk adalah kerangka dari suaru konsep. Misalkan seorang peneliti ingin mengukur konsep religiusitas, pertama-tama yang harus dilakukan oleh peneliti ialah mencari apa saja yang merupakan kerangka dari konsep terseut.

b. Validitas Isi

Validitas isi adalah suatu alat pengukuran ditentukan oleh sejauh mana isi alat pengukur tersebut mewakili semua aspek yang di anggap sebagai aspek kerangka konsep.

c. Validitas Prediktif

Validitas prediktif adalah alat pengukuran yang dibuat untuk tujuan memprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

d. Validitas Eksternal

Validitas eksternal adalah pengukuran dengan cara membandingka antara kriteria yang ada pada konsep dengan fakta-fakta empiris yang terjadi dilapangan.

e. Validitas Budaya

(10)

Validitas budaya adalah alat pengukuran yang cocok bagi suatu tempat, daerah, lingkungan atau negara dengan variasi yang sangat banyak. Misalnya saja suku bangsa.

f. Validitas Rupa

Validitas rupa adalah jenis validitas yang berbeda, karena alat pengukur ini tidak menunjukan apakah alat pengukur mengukur apa yang ingin diukur. Tetapi alat pengukur ini hanya menunjukan bahwa dari segi rupanya suatu alat pengukur tempaknya mengukur apa yang ingin diukur.

Cara menguji Validitas sebagai berikut:

a. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur.

b. Melakukan uji coba kuesioner tersebut pada sejumlah responden.

c. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban

d. Menghitung korelasi antara masing-masing item dalam kuesioner dengan skor total, dengan menggunakan teknik korelasi product moment, rumusnya seperti berikut:

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Teknik perhitungan reliabilitas yang dapat digunakan untuk menghitung indeks reliabilitas, terdapat 3 teknik yaitu:

1. Teknik Pengukuran Ulang

Teknik pengukuran ulang adalah teknik untuk mengetahui reliabilitas suatu alat pengukuran dengan pengukuran ulang.

2. Teknik Belah Dua

Teknik belah dua adalah teknik pengukuran yang harus memiliki cukup banyak item yang mengukur aspek yang sama.

3. Teknik Bentuk Paralel

(11)

Teknik bentuk paralel adalah teknik penghitungan reliabilitas yang dilakukan dengan membuat dua jenis alat pengukur yang mengukur aspek yang sama.

Dengan demikian peneliti akan menggunakan analisa data dengan validitas isi dan reabilitas belah dua setinggi mungkin untuk memperoleh informasi untuk penelitian tersebut, yang nantinya akan membantu peneliti dalam melakukan kuesioner. Dengan kusioner di dalam pengumpulan data penelitian dan untuk analisa menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Science) versi untuk Windows.

3.9 Keabsahan Data

Validitas adalah tes untuk mengukur seberapa cocok data dari kuesioner dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut, sedangkan reliabilitas adalah tes untuk mengukur konsistensi atau stabilitas masing-masing indikator untuk indikator lain dalam satu variabel (Ghozali, 2006). Namun, untuk keabsahan data dalam penelitian ini peneliti memilih untuk menggunakan reliabilitas dan validitas tes untuk analisis lebih lanjut, yang mempergunakan teknik kolerasi parsial, untuk melihat sejauh mana signifikan yang diperoleh hasil perhitungan parsial ini dapat di konsultasikan dengan teknik table T test. Seperti berikut teknik kolerasi parsial dan teknik tabel T test:

1. Teknik Kolerasi Parsial

Menurut Iskandar Wirjokusumo dan Soemardji Ansori, (2009) kolerasi parsial yakni hubungan antara dua variabel yaitu variabel X dan Y yang saling berhubungan. Dua variabel ini saling pengaruh mempengaruhi, yang artinya prinsip-prinsip Good Corporate Governance mempengaruhi loyalitas. Rumus yang digunakan sebagai berikut:

(12)

Y

2. Teknik Table T Test

Menurut Iskandar Wirjokusumo dan Soemardji Ansori, (2009) Teknik tabel T test sendiri dipergunakan dalam penelitian experiment untuk mengukur perbedaan hasil pengukuran dua variabel atau lebih yang masing-masing berhubungan. Sangat cocok untuk mengetahui pengaruh secara parsial (per-variabel) terahadap variabel terikat dengan dibantu teknik tabel T test.

3.10 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Menurut Murni, dkk (2013:114) Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakan data yang dianalisa terdistribusi normal atau tidak terdistribusi normal. Uji normalitas menggunakan uji statistik menggunakan Kolmogorov-Smirnov dengan kriteria signifikansi > 0,5.

2. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika antara variabel independen (VI) saling berkorelasi, maka akan sulit menentukan VI mana yang mempengaruhi variabel dependen (Murni, dkk, 2013:113). Menurut Cooper dan Schindler (2001) untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat VIF (VarianceInflation Factor) dan angka tolerance Jika VIF < 10 dan angka tolerance mendekati 1 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas dan sebaliknya.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

(13)

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (Murni, dkk, 2013:113).

Dengan adanya uji autokorelasi mengakibatkan uji F dan uji t menjadi tidak akurat. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi pada model regresi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW) yaitu dengan membandingkan D-W hitung dengan D-Wtabel. Menurut Murni, dkk (2013:117), ada atau tidaknya korelasi berdasarkan :

a. Jika angka DW sebesar < 1,10 maka ada autokorelasi.

b. Jika angka DW diantara 1,10 – 1,54 maka tanpa kesimpulan.

c. Jika angka DW diantara 1,55 – 2,46 maka tidak ada autokorelasi.

d. Jika angka DW diantara 2,46 – 2,9 maka tanpa kesimpulan.

e. Jika angka Dw sebesar > 2,9 maka ada autokorelasi.

4. Uji Heterokedastisitas

Menurut Murni, dkk (2013:114), uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahu apakah terjadi penyimpangan model karena varians gangguan berbeda antara satu observasi ke observasi lain.

Uji heterokedastisitas dapat dideteksi dengan menggunakan metode Rank Spearman Correlation yaitu dengan meregresikan variabel-variabel independent dengan variabel pengganggu (residual). Jika hasil signifikansi baik uji F maupun uji t menujukan angka yang > 0,05, maka dapat dikatakan regresi tidak terkena heterokedastisitas (Murni, dkk,2013:117). Selain itu dapat juga dilihat dari plot gambar residual yang acak atau tidak berpola, maka bebas dari heteroskedastisitas.

3.11 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda (Multiple Regression) digunakan untuk menguji pengaruh beberapa variabel independen / variabel bebas pada variabel dependen / variabel tergantung (Murni, dkk, 2013:122). Persamaan umum model regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e Dimana :

(14)

Y = Loyalitas α = Konstanta b = koefisien regresi X1 = Transparacy X2 = Accountability X3 = Responsibility X4 = Independecy X5 = Fairness e = Standar Eror

Referensi

Dokumen terkait

Jika perkumpulan ini dibubarkan maka pengurus berkwajiban untuk mengatur dan membereskan semua bentuk tanggungan perkumpulan (Administrasi dan kekayaan)

Rendahnya tingkat pengorbanan masyarakat untuk memberikan kontribusinya berbanding terbalik dengan jumlah timbunan sampah, karenanya perlu dicari cara dan metoda yang tepat

Didalam IDE Arduino terdapat library yang beberapa sudah ada menjadi dasar tersimpan di sistem, namun jika ada perangkat alat lainnya yang belum ada library , maka

Kegiatan Pembelajaran siswa MI Miftahul Huda Wonorejo Gandusari dan MI Hidayatul Mubtadiin Sukorame Gandusari Trenggalek, di dalam dan luar kelas4. Observasi dan

Menurut kajian penelitiain dan hasil pembahasn yang dilakukn, maka dapat ditarik bebrapa kesimpulan yaitu: 1) Kondisi elastisitas kesempatan kerja sektoral di

Pada penelitian ini dilakukan pengukuran terhadap kecerdasan emosional dengan menggunakan alat ukur Emotional Intelligence Inventory (EII) yang sudah diadaptasi

Dari survei awal tersebut dan pengalaman dari penulis, penulis dapat mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian makanan

Skoring yaitu kegiatan yang berupa pemberian nilai atau harga yang berupa angka pada jawaban pertanyaan untuk memperoleh data kuantitatif yang diperlukan