• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN MATA KULIAH METODOLOGI PENANGKAPAN IKAN Dosen Pembimbing : Dr. Sunarto, Spi., Msi Disusun Oleh : Kelompok 8 Anggota : Nama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN MATA KULIAH METODOLOGI PENANGKAPAN IKAN Dosen Pembimbing : Dr. Sunarto, Spi., Msi Disusun Oleh : Kelompok 8 Anggota : Nama"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN

MATA KULIAH METODOLOGI PENANGKAPAN IKAN MATA KULIAH METODOLOGI PENANGKAPAN IKAN

Dosen Pembimbing : Dosen Pembimbing : Dr. Sunarto, Spi., Msi Dr. Sunarto, Spi., Msi

Disusun Oleh : Disusun Oleh :

Kelompok 8 Kelompok 8

Anggota : Anggota : Nama

Nama NPM NPM PenilaianPenilaian

M.

M. Fikri Fikri 230210140005230210140005 Wisnu

Wisnu P.U P.U 230210140018230210140018 Naomi

Naomi D.J.F D.J.F 230210140033230210140033 Angga

Angga F F 230210140052302101400533

(2)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan segala nikmatnya sehingga Terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan segala nikmatnya sehingga  penulis dapat menyelesaikan makalah ini

 penulis dapat menyelesaikan makalah ini hingga selesai. Terima hingga selesai. Terima kasih kepada orang tua kasih kepada orang tua yangyang selalu memberikan dorongan dan doanya agar penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

selalu memberikan dorongan dan doanya agar penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Terima kasih pula kepada dosen yang selalu memberikan arahan dan masukan-masukan Terima kasih pula kepada dosen yang selalu memberikan arahan dan masukan-masukan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini hingga selesai. Tidak lupa kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini hingga selesai. Tidak lupa  penulis

 penulis juga juga mengucapkan mengucapkan terima terima kasih kasih kepada kepada segala segala pihak pihak yang yang telah telah membantu membantu penulispenulis dalam menyelesaikan makalah ini.

dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekeliruan yang terjadi, Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekeliruan yang terjadi, Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dalam Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dalam menyelesaikan makalah ini pasti ada saja kekurangan atau pun kesalahan yang penulis miliki, menyelesaikan makalah ini pasti ada saja kekurangan atau pun kesalahan yang penulis miliki, oleh karena itu penulis mohon maaf apabila ada kekurangan ataupun kesalahan yang di oleh karena itu penulis mohon maaf apabila ada kekurangan ataupun kesalahan yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja. Seperti kata pepatah yang mengatakan tidak ada sengaja maupun yang tidak di sengaja. Seperti kata pepatah yang mengatakan tidak ada gading yang tidak retak.

gading yang tidak retak.

Jatinangor, 26 Februari 2016 Jatinangor, 26 Februari 2016

Penulis Penulis

(3)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan segala nikmatnya sehingga Terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan segala nikmatnya sehingga  penulis dapat menyelesaikan makalah ini

 penulis dapat menyelesaikan makalah ini hingga selesai. Terima hingga selesai. Terima kasih kepada orang tua kasih kepada orang tua yangyang selalu memberikan dorongan dan doanya agar penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

selalu memberikan dorongan dan doanya agar penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Terima kasih pula kepada dosen yang selalu memberikan arahan dan masukan-masukan Terima kasih pula kepada dosen yang selalu memberikan arahan dan masukan-masukan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini hingga selesai. Tidak lupa kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini hingga selesai. Tidak lupa  penulis

 penulis juga juga mengucapkan mengucapkan terima terima kasih kasih kepada kepada segala segala pihak pihak yang yang telah telah membantu membantu penulispenulis dalam menyelesaikan makalah ini.

dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekeliruan yang terjadi, Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekeliruan yang terjadi, Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dalam Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dalam menyelesaikan makalah ini pasti ada saja kekurangan atau pun kesalahan yang penulis miliki, menyelesaikan makalah ini pasti ada saja kekurangan atau pun kesalahan yang penulis miliki, oleh karena itu penulis mohon maaf apabila ada kekurangan ataupun kesalahan yang di oleh karena itu penulis mohon maaf apabila ada kekurangan ataupun kesalahan yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja. Seperti kata pepatah yang mengatakan tidak ada sengaja maupun yang tidak di sengaja. Seperti kata pepatah yang mengatakan tidak ada gading yang tidak retak.

gading yang tidak retak.

Jatinangor, 26 Februari 2016 Jatinangor, 26 Februari 2016

Penulis Penulis

(4)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

Bab Halaman

Bab Halaman

KATA PENGANTAR 

KATA PENGANTAR  ... .. ... ... 2... ... 2 DAFTAR ISI

DAFTAR ISI... ... .... .. .... .. 33

I PENDAHULUAN

I PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar Latar Belakang Belakang ………… ... ... ... ... ... 44 1.2 Rumusan

1.2 Rumusan Masalah ……Masalah …… ... ... ... ... ... 44 1.3

1.3 Tujuan Tujuan ...………… ... ... .... ... ... 44

II PEMBAHASAN II PEMBAHASAN 2.1

2.1 Deskripsi ADeskripsi Alat ...lat ... . ... ... ... ... 55 2.2

2.2 Bagian Bagian dan Dimensi dan Dimensi Alat BanAlat Bantu Penangtu Penangkapan...kapan... ... . . 2121 2.3

2.3 Metode Metode Operasional Operasional ... ... ... ... 2828 2.4

2.4 Ikan Ikan Target ...Target ... . ... ... 3030 2.5

2.5 Tugas dTugas dan an Kewajiban Kewajiban ABK...ABK... 31... 31 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA …… ... ... .... ... ... 4848

(5)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang 1.1.Latar Belakang

Mata kuliah Metode Penangkapan ikan berisi penjelasan tentang bahan, alat dan Mata kuliah Metode Penangkapan ikan berisi penjelasan tentang bahan, alat dan sarana penangkapan ikan, kapal perikanan, cara menangkap ikan, metode penangkapan sarana penangkapan ikan, kapal perikanan, cara menangkap ikan, metode penangkapan ikan dengan jaring insang (gill net), pukat cincin (purse seine), rawai tuna (tuna long ikan dengan jaring insang (gill net), pukat cincin (purse seine), rawai tuna (tuna long line), trawl, huhate dan lain-lain. Makalah ini membahas pula mengenai alat bantu line), trawl, huhate dan lain-lain. Makalah ini membahas pula mengenai alat bantu  penangkapan.

 penangkapan.

Mata kuliah ini bertujuan untuk memberi pengetahuan yang dapat digunakan Mata kuliah ini bertujuan untuk memberi pengetahuan yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai metode penangkapan ikan. Dari penjelasan ini, kita dapat untuk menjelaskan berbagai metode penangkapan ikan. Dari penjelasan ini, kita dapat memilih dan membedakan antara alat tangkap yang ramah lingkungan dengan alat memilih dan membedakan antara alat tangkap yang ramah lingkungan dengan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan. Kesesuaian alat tangkap dengan konservasi tangkap yang tidak ramah lingkungan. Kesesuaian alat tangkap dengan konservasi sumber daya laut saat ini sangat penting mengingat ada kecenderungan eksploitasi besar- sumber daya laut saat ini sangat penting mengingat ada kecenderungan eksploitasi besar-  besaran terhadap sumber daya ikan untuk memen

 besaran terhadap sumber daya ikan untuk memenuhi kebutuhan manusia.uhi kebutuhan manusia.

Sebagai mahasiswa bidang kelautan, melalui pemahaman yang diperoleh tentang Sebagai mahasiswa bidang kelautan, melalui pemahaman yang diperoleh tentang metode penangkapan ikan maka akan dapat menganalisis penggunaan alat tangkap dan metode penangkapan ikan maka akan dapat menganalisis penggunaan alat tangkap dan  penanganan

 penanganan hasil hasil tangkapan tangkapan secara secara benar benar dan dan tepat. tepat. Di Di samping samping itu, itu, pemahaman pemahaman yangyang diperoleh juga dapat digunakan sebagai dasar berpikir dalam merumuskan dan diperoleh juga dapat digunakan sebagai dasar berpikir dalam merumuskan dan menerapkan kebijakan-kebijakan di bidang perikanan khususnya penangkapan ikan menerapkan kebijakan-kebijakan di bidang perikanan khususnya penangkapan ikan (Metode Penangkapan Ikan/MMPI5203).

(Metode Penangkapan Ikan/MMPI5203).

1.2.Rumusan Masalah 1.2.Rumusan Masalah

1.

1. Deskripsi alat bantu penangkapan?Deskripsi alat bantu penangkapan?

2.

2. Bagian dan dimensi dari alat bantu penangkapan?Bagian dan dimensi dari alat bantu penangkapan?

3.

3. Cara pengoperasian dari alat bantu penangkapan?Cara pengoperasian dari alat bantu penangkapan?

4.

4. Target hasil tangkapan dengan penggunaan alat Target hasil tangkapan dengan penggunaan alat bantu penangkapan?bantu penangkapan?

1.3.Tujuan 1.3.Tujuan

1.

1. Untuk mengetahui definisi alat bantu penangkapan.Untuk mengetahui definisi alat bantu penangkapan.

2.

2. Untuk mengetahui bagian dan dimensi dari alat bantu penangkapan.Untuk mengetahui bagian dan dimensi dari alat bantu penangkapan.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1.Deskripsi Alat

Untuk mendapat hasil tangkapan yang sesuai, di perlukan teknik penangkapan yang sesuai dengan fish behavior , menurut Von Brandt, 1984 dalam Sudirman dan Mallawa, 2004. Teknik penangkapan ikan dapat diklasifikasikan dalam 16 jenis, sebagai  berikut :

1. Penangkapan ikan dengan tidak menggunakan alat (misalnya menangkap dengan menggunakan tangan secara langsung).

2. Penangkapan ikn dengan menjepit dan menggunakan alat untuk melukai (misalnya dengan tombak)

3. Penangkapan ikan dengan memabukkan. (secara mekanik bisa denganmelakukan  pemboman, secara kimiawi dilakukan dengan racun dan arus listrik).

4. Penangkapan ikan dengan menggunakan pancing (semua jenis pancing) 5. Penangkapan ikan dengan menggunakan perangkap (misalnya sero, bubu)

6. Penangkaan ikan dengan menggunakan perangkap terapung (digunakan untuk menangkap ikan-ikan yang sedang melompat).

7.  Bagnets (misalnya dengan scoop net)

8. Penangkapan dengan menarik alat tangkap (misalnya jenis-jenis trawl)

9. Seine nets  yaitu alat tangkap yang menggunakan sayap kemudi(misalnya jenis-  jenis trawl)

10. Surrounding nets  yaitu alat tangkap yang melingkari gerombolan ikan dengan menutup pada bagian tepi dan bagian bawah jaring, (misalnya pada alat tangkap  perse seine).

11.  Drive in nets  (biasanya alat tangkap skala kecil, misalnya jaring yang ditarik dengan tangan untuk menangkap ikan).

12.  Lift nets yaitu semua jenis jaring angkat (misalnya bagan)

13.  Falling gear , yaitu alat tangkap yang cara penangkapannya dilakukan dengan membuang alat dari atas kebawah (misalnya jala lempar)

14. Gill net , yaitu semua jenis jaring insang (misalnya jaring insang hanyut).

15. Tangle nets, yaitu penangkapan dengan alat tangkap jaring, dengan maksud agar

(7)

Pengadaan alat bantu penangkapan ikan ini diprioritaskan bagi nelayan yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama, memiliki kapal dan diprioritaskan berlokasi di kawasan yang telah ditetapkan menjadi kawasan minapolitan atau lokasi Program Peningkatan Kehidupan Nelayan (PKN) dilakukan dengan syarat memiliki:

- Bukti kepemilikan kapal calon penerima; dan

- Spesifikasi teknis kapal calon penerima yang diketahui oleh dinas kota/kabupaten setempat yang membidangi urusan perikanan.

Pengadaan alat bantu penangkapan ikan disesuikan dengan kebutuhan, dapat  berupa: rumpon, alat bantu navigasi/instrument nautika kapal perikanan, global  positioning system, alat bantu pendeteksi ikan (fish finder), lampu, radio komunikasi, alat keselamatan awak kapal (life jacket, life buoy,  pemadam kebakaran, dan lain-lain), serta perlengkapan alat bantu penangkapan ikan.

2.1.1. Rumpon

Gambar 1. Rumpon

Rumpon adalah suatu alat bantu dalam kegiatan penangkapan ikan yang

(8)

dibantu menggunakan alat GPS Receiver (Global Positioning System) agar titik koordinatnya di ketahui secara pasti, mudah dikenali dan dicari.

Jenis-jenis rumpon

Rumpon terdiri dari rumpon hanyut dan rumpon menetap.

1. Rumpon hanyut adalah rumpon yang ditempatkan tidak menetap, tidak dilengkapi dengan jangkar dan hanyut mengikuti arah arus.

2. Rumpon menetap, adalah rumpon yang ditempatkan secara menetap dengan menggunakan jangkar dan/atau pemberat, yang terdiri dari :

a. Rumpon permukaan, merupakan rumpon menetap yang dilengkapi dengan atraktor yang ditempatkan di kolom permukaan perairan untuk mengumpulkan ikan pelagis.

 b. Rumpon dasar, merupakan rumpon menetap yang dilengkapi dengan atraktor yang ditempatkan di dasar perairan untuk mengumpulkan ikan demersal.

Wilayah Pemasangan Rumpon dan Perizinannya Rumpon dapat dipasang diwilayah :

1. Perairan 2 mil laut sampai dengan 4 mil laut, diukur dari garis pantai pada titik surut terendah ;

2. Perairan diatas 4 mil laut sampai dengan 12 mil laut, diukur dari garis pantai  pada titik surut terendah ;

3. Perairan diatas 12 mil laut dari Zone Ekonomi Eksklusif Indonesia.

Pemasangan rumpon tersebut baik oleh perorangan maupun perusahaan  berbadan hukum wajib memperoleh izin terlebih dahulu dari pejabat yang  berwenang. Pengajuan izin tersebut ditujukan kepada :

a) Bupati/Walikota atau Pejabat yang bertanggung jawab di bidang perikanan, untuk pemasangan rumpon di wilayah perairan 2 mil laut sampai dengan 4 mil laut ;

 b) Gubernur atau Pejabat yang bertanggung jawab di bidang perikanan, untuk  pemasangan rumpon di wilayah perairan diatas 4 mil laut sampai dengan 12

(9)

Monintja,1993 dalam Sudirman, 2004). Dengan demikian, tingkah laku ikan ini dimanfaatkan untuk tujuan penangkapan.

Kepadatan gerombolan ikan pada rumpon deketahui oleh nelayan berdasarkan  buih atau gelembung-gelembung udara yang timbul di permukaan air, warna air yang gelap merupakan pengaruh gerombolan ikan atau banyaknya ikan  – ikan kecil yang  bergerak di sekitar rumpon.

2.1.2. Lampu/ Light Fishing

Gambar 2. Lampu Penangkapan

Lampu merupakan Alat pengumpul ikan yang menggunakan pemikat/atraktor cahaya atau lampu berfungsi untuk memikat ikan agar berkumpul. Pada mulanya  penggunaan lampu untuk penangkapan masih terbatas pada daerah-daerah tertentu dan umumnya dilakukan hanya di tepi-tepi pantai dengan menggunakan jaring pantai (beach seine), serok (scoop net) dan pancing (handline). Pada tahun 1953  perkembangan penggunaan lampu untuk tujuan penangkapan ikan tumbuh dengan  pesat bersamaan dengan perkembangan bagan (jaring angkat, lift net) untuk

(10)

Penggunaan cahaya listrik dalam skala industri penangkapan ikan pertama kali dilakukan di Jepang pada tahun 1900 untuk menarik perhatian berbagai jenis ikan, kemudian berkembang dengan pesat setelah Perang Dunia II. Di Norwegia  penggunaan lampu berkembang sejak tahun 1930 dan di Uni digunakan pada tahun

1948 (Nikonorov, 1975).

Setelah manusia mengetahui bagaimana membuat api, mereka jugga menemukan bahwa beberapa jenis ikan ternyata tertarik oleh cahaya. Namun, tidak diketahui dengan pasti kapan manusia memulai penangkapan ikan dengan menggunakan alat bantu cahaya (Yami, 1987 dalam Sudirman, 2004). Berawal dari sinilah penangkapan ikan dengan menggunakan alat bantu cahaya berkembang terus.

Penangkapan ikan dengan menggunakan alat bantu cahaya itulah yang disebut light fishing. Dengan demikian, cahaya hanyalah merupakan alat bantu penangkapan ikan yang berfungsi untuk mengumpulkan ikan dalam suatu areal penangkapan ( cathabel area) kemudian ditangkap dengan berbagai jenis alat tangkap

Penyebab Ketertarikan Ikan pada Cahaya

Pada dasarnya ikan tertarik pada cahaya melalui penglihatan (mata) dan rangsangan melalui otak ( pineal region  pada otak). Peristiwa tertariknya ikan terhadap cahaya disebut  phototaxis  (Sudirman and Mallawa 2004). Sehingga dengan demikian ikan yang tertarik dengan cahaya adalah ikan yang mempunyai sifat phototaxis, yang umumnya adalah ikan pelagis dan sebagian ikan demersal.

Sedangkan ikan yang tidak tertarik dengan cahaya atau menjau.hi cahaya biasa disebut  fotophobi, dan adapula yang menyebutnya dengan  fototaxis negative.

Menurut penelitian tingkah laku ikan, telah diketahui bahwa rangsangan cahaya antara 0,01-0,001 lux, ikan sudah memberikan reaksi, namun ambang cahaya tertinggi untuk mata ikan belum banyak diteliti. Ikan mempunya suatu kemampuan yang mengagumkan untuk dapat melihat pada siang hari dengan kekuatan penerangan ratusan ribu lux dan dalam keadaan gelap sama sekali.

Kalau cahaya biru-hijau yuang mampu diterima oleh mata manusia hanya 30%

saja, maka mata ikan mampu menerimanya sebesar 75%, sedangkan retina mata dari beberapa jenis ikan air laut dapat menerima sebesar 90%. Jadi bisa disimpulkan bahwa batas ambang cahaya yang mampu diterima ikan lebih tinggi daripada manusia. Cahaya yang masuk ke mata ikan akan diteruskan ke otak pada  bagian cone dan rod, yang sangat peka terhadap cahaya.

Gambar

Gambar 1. Rumpon

Referensi

Dokumen terkait

Perilaku konsumen diukur dengan preferensi konsumen yaitu pilihan konsumen dalam membeli buah jeruk keprok yang diukur dengan faktor-faktor yang mempengaruhi

Gangguan kesehatan tidak diketahui atau tidak diperkirakan dalam penggunaan normal.

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai pertumbuhan ekonomi Malaysia dan hubungannya dengan beberapa variabel makroekonomi kurun waktu

[r]

Faktor intrinsik adalah faktor-faktor dari dalam yang berhubungan dengan kepuasan, antara lain keberhasilan mencapai sesuatu dalam karir, pengakuan yang diperoleh dari

Laporan praktek kerja nyata ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan diploma tiga (D3) pada Jurusan Manajemen Perusahaan Fakultas

tidaknya pengaruh kompetensi pedagogik terhadap kemampuan guru mengelola pembelajaran IPS di SMPN Kota Singaraja Uji t perhitungan dibantu dengan IBM SPSS 16 for

Jika Peraturan Walikota telah diubah lebih dari satu kali, Pasal I memuat, selain mengikuti ketentuan pada Nomor 4 huruf a, juga tahun dan nomor dari Peraturan