• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. commit to user"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Perkembangannya saat ini, bidang musik atau lagu telah menarik minat industri rekaman. Bagi setiap pihak yang terlibat dalam dunia ini terutama pihak yang berhubungan langsung dalam dunia indsutri permusikan seperti pencipta lagu maupun pemakai lagu akan mendapat manfaat yang besar, dikarenakan lagu dan music telah menjadi kebutuhan seseorang untuk mengekspresikan suasana hati, emosi, serta stimulan penambah semangat, dan juga dapat menjadi ladang untuk mengumpulkan keuntungan secara finansial. Banyak alunan lagu dan liriknya yang diciptakan oleh pencipta sangat di pengaruhi oleh lingkungan serta suasana hati dan emosi pencipta sehingga menghasilkan lantunan nada yang merdu dan lirik yang mempunyai maksud tertentu.

Pada era yang semakin maju ini banyak orang yang kreatif menciptakan ide – ide baru termasuk pada dunia seni yaakni lagu. Karya cipta dari ide seseorang ataupun sekelompok orang yang kreatif dapat memberikan energi postifif bagi orang lain, contohnya dapat memberikan perasaan senang, memberikan inspirasi, menghilangkan rasa stress dan tegang, dapat membuat perasaan emosional kita menjadi lebih baik, dan lain sebagainya. Memasuki pada abad ke-21, yang lebih dikenal sebagai abad informasi, peran teknologi komunikasi dan informasi semakin penting. Pentingnya peran tersebut lebih dipicu oleh kebutuhan aktivitas pada masa globalisasi yang serba cepat serta modern. Akibatnya, aktivitas dunia modern sangat memerlukan teknologi komunikasi dan informasi yang efisien dan dapat menjangkau wilayah yang luas tanpa dihalangi oleh batas negara. Salah satu teknologi yang berhasil menjawab kebutuhan tersebut adalah internet.

commit to user

(2)

Internet adalah alat komunikasi pilihan yang mampu memenuhi tuntutan masyarakat global terhadap hadirnya komunikasi yang lebih cepat, efektif dan murah serta kebutuhan tentang perolehan informasi yang paling aktual. Karena tidak dapat dipungkiri internet telah berhasil merambah semua sektor kehidupan manusia mulai dari pendidikan, kesehatan, periklanan sampai sektor hiburan. Meluasnya pemakaian internet disegala sektor ternyata membawa konsekuensi tersendiri. Disamping manfaat besar yang diberikan kepada pemakai jasa, kehadiran media internet juga memunculkan masalah baru di bidang Hak Kekayaan Intelektual. (Tim Lindsey, 2006:161).

Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dapat diartikan sebagai hak atas kepemilikan terhadap karya-karya yang timbul atau lahir karena adanya kemampuan daya pikir intelektualitas manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Karya-karya tersebut merupakan kebendaan yang tidak terwujud yang merupakan hasil kemampuan intelektualitas seseorang atau manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi melalui daya cipta, rasa, karsa, dan karyanya, yang memiliki nilai-nilai moral, praktis dan ekonomis. (Rachmadi Usman, 2003:2). HKI ini haruslah dilindungi karena di dalam membuat suatu karya, pencipta atau penemu memerlukan tenaga, biaya, waktu, dan pikiran. Perlindungan atas HKI ini diadakan dengan maksud memberikan suatu penghargaan kepada seseorang yang telah menuangkan ide dan gagasannya ke dalam sebuah karya.

(Pawitran,M.R.A.,Dharmawan,N.K.S.,& Indrawati,A.K.S.2017:5)

Perlindungan ini dilakukan dengan membuat pengaturan di dalam Hak Kekayaan Intelektual atau yang selanjutnya biasa di sebut dengan HKI, agar dapat memberikan kepastian hukum terhadap suatu karya yang dihasilkan. Selain itu dengan adanya perlindungan HKI untuk melindungi suatu kreasi atau kreatifitas yang dimiliki seseorang dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan menggunakan kreasi atau kreatifitas yang dimiliki oleh seseorang tanpa adanya ijin terlebih dahulu.

Pada Era digitalisasi ini kemajuan teknologi alat musik hingga kualitas suara/rekaman yang semakin hari kian berkembang. Sama halnya commit to user

(3)

musik yang mengalami perkembangan, teknologi yang berhubungan dengan musik juga ikut berkembang, salah satunya aplikasi musik online. Banyak muncul layanan aplikasi streaming musik yang dapat kita unduh melalui bursa aplikasi pada smartphone sehingga kita dapat menikmati lagu dimanapun dan kapanpun. Semua perusahaan berlomba dalam hal menciptakan aplikasi streaming music karena dianggap memiliki prospek bisnis yang menjanjikan. Beberapa aplikasi streaming music yang masih eksis atau dapat dikatakan penggunanya masih banyak yaitu Joox, Soundcloud, Spotify .

Salah satunya ada spotify yang belakangan penggunanya terus meningkat setiap bulannya bahkan pada tahun 2020 ini pengguna aktif Spotify Menurut laporan keuangan kuartal pertama (Q1) tahun ini, jumlah pelanggan mencapai 130 juta. Angka ini meningkat sebesar 31 persen

dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Q1 2019). Pada kuartal pertama tahun lalu, jumlah pengguna berbayar Spotify sebanyak 100 juta. Jumlah pelanggan ini juga meningkat 5 persen dibanding kuartal sebelumnya (Q4 2019) di mana pengguna berbayar Spotify tercatat sebanyak 124 juta saat itu.

(https://tekno.kompas.com/read/2020/05/02/14020097/jumlah-pelanggan- spotify-tembus-130-juta-di-tengah-pandemi-covid-19, diakses pada 22 oktober 2020 puku 1.50 WIB).

Spotify merupakan aplikasi streaming musik yang ada di iOS/Android. Pemilik dari aplikasi Spotify ini berasal dari salah satu perusahaan yang ada di Swedia. Spotify sendiri diluncurkan pada tahun 2008 dan sudah mendukung lebih dari 70 bahasa. Selain itu, Spotify memiliki dua tipe streaming yaitu tipe Free dan Premium. Tentunya tipe Premium lebih banyak mendukung fitur seperti peningkatan kualitas audio dan juga fitur download untuk dimainkan secara offline. Selain bisa digunakan untuk perangkat iOS/Android, Spotify juga bisa digunakan untuk desktop seperti PC atau laptop. Spotify menjadi salah satu “perpustakaan” musik terbesar yang menyediakan berbagai musik dari berbagai zaman, genre (aliran musik) dan artis. Jika kita berlangganan paket premium, kita dapat menikmati fasilitas commit to user

(4)

ekstra yang tidak diberikan kepada pengguna biasa atau non-premium. Salah satu keuntungannya adalah kita dapat melewati (skip) lagu dan kita dapat mendownload lagu menggunakannya pada waktu offline atau saat tidak adanya jaringan internet. Platform populer seperti Spotify juga menjadi salah satu aplikasi streaming musik terbesar, dengan memiliki lebih dari 30 juta lagu untuk diputar, Selain itu aplikasi ini juga merupakan satu-satunya pesaing terbesar dari Apple Music. Aplikasi Spotify ini juga menawarkan banyak sekali lagu yang up to date dan sangat lengkap. Aplikasi ini memiliki desain serta fitur yang sederhana sehingga memudahkan para penggunanya dalam menggunakan aplikasi ini.

Tumbuhnya industri permusikan modern dengan munculnya berbagai aplikasi music streaming lagu yang menyediakan jutaan lagu dari berbagai penjuru dunia secara bersamaan dapat menimbulkan masalah hukum terkait pelanggaran Hak Cipta. Hal ini dikarenakan pertumbuhan perusahaan penyedia layanan streaming music yang begitu tinggi tanpa dibarengi dengan system pengawasan yang baik. Hak Cipta di Indonesia dilindungi oleh Undang – Undang No 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Hak cipta adalah adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Hak cipta berfungsi dalam melindungi suatu ciptaan dari sang pencipta atau penerima hak untuk melaksanakan haknya, yaitu hak moral (moral rights). dan hak ekonomi (economic rights) seperti yang tertuang dalam pasal 4 Undang – Undang No 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Hak ekonomi adalah hak untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas ciptaan serta produk hak terkait. Hak ekonomi yang diatur di dalam pasal 9 Undang – Undang No 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta. Hak Ekonomi itu sendiri terdiri dari dua hak yaitu Hak pengumuman lagu ( Performing Right) dan hak untuk menggandakan lagu ( Mechanical Right ) antara lain berupa hak untuk memainkan lagu secara langsung, memutar rekaman lagu, dan menyiarkan lagu untuk kegiatan komersial (Pipin Syarifin, Dedah Jubaedah, 2004:207). Hak untuk menggandakan lagu ( mechanical right ) dapat berupa hak untuk memperbanyak lagu yang dilakukan secara mekanis dan dijadikan commit to user

(5)

dalam bentuk pita kaset, piringan hitam, bentuk digital serta memperbanyak lagu pada rekaman film.

Selanjutnya Hubungan antara pencipta lagu dengan pemakai lagu biasanya dalam bentuk perjanjian yang berupa pemberian izin dari pencipta lagu kepada pemakai lagu untuk dapat mengumumkan dan memperbanyak suatu ciptaan ke publik melalui media apapun. Perjanjian ini berkaitan dengan hak ekonomi yang dimiliki pemegang hak cipta lagu unutuk mendapatkan keuntungan ,Perjanjian atas hak cipta lagu ini diberi nama “ Perjanjian Lisensi Hak Cipta Atas Lagu” (Gunawan Widjaja, 2001:10).

Karena adanya potensi ekonomi yang besar pada suatu karya cipta lagu sering kali terjadi pelanggaran atas karya tersebut, Pada kenyataanya banyak pihak lain diluar pencipta melakukan eksploitasi dalam hal pemanfaatan ekonomi tanpa adanya izin dari si pencipta seperti pihak lain tersebut melakukan penggandaan dan pengumuman lagu milik seorang pencipta.

Dalam hal pengeksploitasian Hak Cipta, seorang pencipta melakukannya sendiri dengan maksimal tanpa bantuan dari organisai Hak Cipta yang secara khusus menangani masalah tersebut. Para pencipta atau pemegang hak cipta tidak mungkin bisa mendatanngi setiap acara music satu demi satu, seperti acara televise, radio, konser, klub malam, tempat karaoke, dan lain – lain untuk meminta hak ekonominya. Oleh karena itu di Indonesia dibentuk suatu lembaga manajemen kolektif yaitu Yayasan Karya Cipta Indonesia ( YKCI ) untuk melaksanakan tugas tersebut seperti pengadministrasian kolektif atas pemakaian Hak Cipita, baik ciptaan Indonesia maupun asing.

Kasus pelanggaran Hak Cipta atas sebuah Lagu pada aplikasi music online terjadi ditahun 2017 yang dilakukan oleh musisi pendatang baru Hanin Dhiya Citaningtyas atau yang kerap disapa dengan nama Hanin Dhiya itu melakukan aransemen ulang ( remake ) terhadap lagu berjudul “Akad”

dari Gurup musik Payung Teduh. Dari hasil aransemen ulang ( remake ) tersebut Hanin menguploadnya pada platform Youtube dan menuai jutaan Viewers, karena keberhasilnya Hanin lantas tertarik untuk menjual karyanya pada aplikasi music Spotify dan i-Tunes ( Apples Music ) tanapa seizin pihak management Payung Teduh. Lalu Aplikasi Spotify sendiri juga pernah commit to user

(6)

mengalami beberapa kali tuntutan, berdasarkan dari beberapa pemberitaan, penulis telah menemukan setidaknya dari tahun 2015 hingga 2018 terdapat beberapa kali tuntutan terkait dengan pelanggaran Hak Cipta. Misalnya pada tanggal 31 Desember 2015 musisi David Lowrey mengajukan tuntutan terhadap pihak Spotify yang diklaim tidak memberikan royalti dalam mendistribusikan music yang telah memiliki Hak Cipta. Spotify kembali mendapatkan tuntutan pada tanggal 03 Januari 2018 dari Wixen Music Publishing sebesar 1,6 Triliun atas dasar penggunaan ribuan lagu yang memiliki Hak Cipta tanpa meminta izin.

Dengan pemaparan kasus tersebut dapat diketahui bahwa masih terdapat kelemahan dalam perlindungan hukum dalam kebijakan penyebaran Hak Cipta yang diberikan oleh aplikasi streaming musik online Spotify. Kemajuan teknologi tersebut juga memberikan dampak positif maupun negative. Dampak positif yang diperoleh adalah kemudahan bagi setiap orang untuk berkarya dan mempublikasikannya kepada khalayak ramai, sementara dampak negatif yang diberikan adalah terkadang masih banyak pihak yang tidak mengetahui adanya mengenai peraturan Hak Cipta.

Masalah ini menunjukkan problematika terkait pelanggaran Hak Cipta terus terjadi, dimana perkembangan teknologi dapat dengan mudahnya dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang tidak bertanggung jawab demi keuntungan pribadi dengan tidak menggubris Hak Cipta yang dimiliki pencipta yang dapat berpengaruh mematikan kreasi para pencipta karena lagu yang dulu terbatas dalam peredarannya baik jumlah dan keasliannya, namun sekarang tidak ada batas – batas tersebut bagai hilang dengan kata lain tidak dapat dibatasi kembali baik jumlah dan keasliannya daripada lagu yang beredar. Berangkat dari masalah tersebut diatas maka penulis menyusun sebuah penelitiannya dengan judul “ PERLINDUNGAN HUKUM PEMEGANG HAK CIPTA LAGU PADA APLIKASI STREAMING MUSIK SPOTIFY DITINJAU DARI UNDANG –

UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA “ B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan, maka rumusan masalah dalam penulisan hukum ini adalah:

commit to user

(7)

1. Bagaimana perlindungan Hukum pemegang hak cipta lagu pada layanan aplikasi streaming Musik Spotify ditinjau dari undang –undang nomor 28 tahun 2014 tentang hak cipta?

2. Problematika Hukum Dalam Mengatur Perlindungan Hukum Terhadap Pencipta Pada Aplikasi Streaming Musik Online.

C. Tujuan Penelitian

Suatu penelitian memiliki tujuan yang hendak dicapai sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapi. Penulisan hukum ini memiliki tujuan yang diharapkan oleh penulis mampu tercapai melalui penelitian yang dilakukan yaitu:

1. Tujuan Objektif

a) Mengkaji dan menganalisis bagaimana perlindungan hukum terhadap Pencipta atas Pemberian Hak Ekonomi Lagu dan Musik pada aplikasi Streaming musik Spotify.

b) Mengkaji problematika hukum apa saja yang muncul dalam memberikan perlindungan hukum terhadap pencipta pada aplikasi Streaming musik.

2. Tujuan Subjektif

a) Memenuhi syarat akademis untuk memperoleh gelar sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.

b) Memberikan informasi, wawasan dan pengetahuan penulis dan masyarakat tentang pentingnya perlindungan hukum atas hak cipta.

c) Menerapkan ilmu dan teori teori ilmu hukum yang telah diperoleh penulis agar dapat memberi manfaat bagi penulis dan juga masyarakat.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah keuntungan atau potensi yang dapat diperoleh setelah penelitian ini selesai. Manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian hukum ini ada 2 (dua), yaitu manfaat teoretis yang berhubungan dengan pengembangan ilmu hukum dan manfaat praktis yang berhubungan dengan pemecahan masalah yang diteliti:

1. Manfaat Teoritis

a) Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan Ilmu Hukum pada umumnya dan Hukum Perdata commit to user

(8)

pada khususnya.

b) Hasil penelitian hukum ini diharapkan dapat menambah referensi dan literatur kepustakaan hukum perdata khususnya kajian mengenai Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang berkaitan dengan perlindungan hukum pemegang hak cipta lagu pada layanan aplikasi streaming musik online Spotify

2. Manfaat Praktis

a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan jawaban atas permasalahan yang diteliti oleh penulis sehingga memberikan manfaat bagi institusi tempat penulis menimba ilmu hukum selama studi di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.

b) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperdalam wawasan bagi penulis dan masyarakat terkait permasalahan yang diteliti dalam bidang hak cipta.

E. Metode Penelitian

Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan know-how dalam ilmu hukum, bukan hanya sekedar know-about. Sebagai kegiatan know-how, penelitian hukum digunakan untuk memecahkan isu hukum yang dihadapi.

Oleh karena itu, dibutuhkan kemampuan untuk mengidentifikasi masalah hukum, melakukan penalaran hukum, menganalisis masalah yang dihadapi dan memberikan pemecahan atas masalah tersebut (Peter Mahmud Marzuki, 2014: 47).

Dalam sebuah penelitian hukum diperlukan suatu metode penelitian yang kemudian akan digunakan penulis untuk menunjang hasil penelitian tersebut guna mencapai tujuan penelitian hukum. Adapun metode penelitian yang digunakan penulis gunakan dalam penelitian hukum adalah sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian dalam penulisan hukum ini adalah penelitian hukum normatif (doctrinal research). Penelitian hukum normatif adalah penelitian berdasarkan bahan-bahan hukum (library based) yang fokusnya pada membaca dan mempelajari bahan-bahan hukum primer dan sekunder. Sehingga, dalam penelitian hukum dilakukan untuk

commit to user

(9)

menghasilkan argumentasi, teori atau konsep baru sebagai preskripsi dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dimana jawaban yang dihadapkan adalah right, inappropriate, atau wrong (Peter Mahmud Marzuki, 2014:34-35).

2. Sifat Penelitian

Sifat penelitian yang ada dalam penulisan ini bersifat preskriptif dan terapan. Sebagai ilmu yang bersifat preskriptif, ilmu hukum mempelajari tujuan hukum, nilai-nilai keadilan, validitas aturan hukum, konsep-konsep hukum, dan norma- norma hukum. Sedangkan sebagai ilmu terapan, ilmu hukum menetapkan standar prosedur, ketentuan- ketentuan, rambu-rambu dalam melaksanakan aturan hukum (Peter Mahmud Marzuki, 2014:22).

Sifat preskriptif dalam penelitian hukum ini adalah penulis akan mempelajari konsep hukum serta segala ketentuan yang terdapat dalam peraturan perundang- undangan yang berlaku di Indonesia terkait hak cipta serta perlindungan hukum terhadap pemilik hak cipta karya cipta lagu, kemudian dikaitkan dengan pelanggaran hak cipta akibat adanya lagu yang digunakan Spotify tanpa memiliki lisensi dari pihak Publisher.

Sedangkan sebagai ilmu terapan kurangnya literatur pengaturan mengenai Spotify atau aplikasi musik online sejenis yang bisa melanggar hak cipta dari pencipta dan/atau pemegang hak cipta, sehingga penulis memberikan konsep baru terkait dengan bagaimana perlindungan hukum jika terjadi pelanggaran hak cipta.

3. Pendekatan Penelitian

Menurut Peter Mahmud Marzuki, terdapat 5 (Lima) pendekatan yang dapat digunakan dalam penelitian hukum, antara lain: pendekatan perundangan- undangan (statue approach), pendekatan kasus (case approach), pendekatan historis (historical approach), pendekatan perbandingan (comparative approach), dan pendekatan konseptual (conceptual approach).

Pendekatan yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah pendekatan perundangan-undangan (statue approach) yang diuraikan sebagai berikut: commit to user

(10)

a. Pendekatan Perundangan-Undangan (Statue Approach)

Pendekatan ini dilakukan dengan menelaah semua undang- undang dan regulasi yang bersangkut-paut dengan isu hukum yang ditangani, guna memahami hierarki dan asas-asas dalam peraturan perundang- undangan (Peter Mahmud Marzuki, 2014:133). Dalam penulisan hukum ini, penulis ingin mengkaji dan menganalisis mengenai data pribadi untuk kepentingan umum tersebut berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

4. Jenis dan Sumber Bahan Penelitian

Dalam penelitian hukum tidak mengenal adanya data. Untuk memecahkan isu hukum dan sekaligus memberikan preskripsi mengenai apa saja yang seyogyanya diperlukan sumber-sumber penelitian. Sumber- sumber penelitian hukum dapat dibedakan menjadi sumber-sumber penelitian. Sumber-sumber penelitian hukum dapat dibedakan menjadi sumber-sumber penelitian yang berupa bahan-bahan hukum primer dan bahan-bahan hukum sekunder (Peter Mahmud Marzuki, 2014:181). Jenis dan sumber bahan hukum yang digunakan dalam penyusunan penulisan hukum ini antara lain:

Sumber hukum yang akan penulis gunakan dalam penulisan hokum ini yakni meliputi bahan hokum Primer dan Sekunder, sebagai berikut:

1) Bahan Hukum Primer

Bahan hukum primer yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat. Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat autoratif artinya mempunyai otoritas. Bahan hukum primer terdiri dari perundang-undangan, catatan-catatan resmi atau risalah- risalah dalam pembuatan perundang- undangan dan putusan- putusan hakim (Peter Mahmud Marzuki, 2014:181).

Bahan hukum primer dalam penulisan hukum ini diantara lain:

a) Undang-Undang dasar Negara Republik Indonesia 1945 b) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

c) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta.

commit to user

(11)

2) Bahan Hukum Sekunder

Bahan hukum sekunder berupa seluruh publikasi tentang hukum yang bukan merupakan dokumen-dokumen resmi (Peter Mahmud Marzuki, 2014:181), misalnya:

a) Buku-buku;

b) Literatur;

c) Dokumen resmi atau karya ilmiah dan;

d) Jurnal hukum para ahli 3) Bahan Hukum Tersier

Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder. Dalam penelitian ini bahan hukum tertier yang digunakan meliputi :

a) Kamus Besar Bahasa Indonesia

b) Situs internet yang berkaitan dengan hak cipta 5. Teknik Analisis Bahan Hukum

Penulisan hukum ini menggunakan teknik analisis bahan hukum dengan metode silogisme melalui pola pikir deduktif. Dalam pola pikir deduktif ini terdapat 2 (dua) premis untuk membangun analisis terhadap isu hukum yaitu berupa premis mayor yang merupakan aturan hukum yang berlaku dan premis minor yang merupakan fakta hukum atau kondisi empiris dalam pelaksanakan suatu aturan hukum. Kemudian dari kedua premis tersebut ditarik kesimpulan atau konklusi (Peter Mahmud Marzuki, 2014:90).

F. Sistematika Penulisan Hukum

Sistematika penulsian hukum disajikan untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai sistematika penulisan hukum yang sesuai dengan aturan dalam penulisan hukum yang sesuai, maka sistematika penulisan hukum ini terdiri dari 4 (empat) bab dan tiap-tiap bab terbagi dalam sub-sub bagian yang dimaksudkan untuk mempermudah pemahaman mengenai seluruh isi penulisan hukum ini. Maka penulis disini menjabarkan bentuk sistematika penulisan hukum sebagai berikut: commit to user

(12)

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini, penulis akan menguraikan dan memberi gambaran awal atas penelitian yang diteliti meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini, dan sistematika hukum untuk memberikan pemahaman atas isi dari penelitian ini.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang kerangka teori serta kerangka pemikiran yang berkaitan dengan judul dan pokok permasalahan dalam penulisan hukum yang penulis susun:

1) Kerangka Teori

a) Tinjauan Umum tentang Perlindungan Hukum b) Tinjauan Umum tentang Hak Cipta

c) Tinjauan Umum tentang Lagu dan/atau Musik d) Tinjauan Umum tentang Lisensi dan Royalti e) Tinjauan Umum tentang Spotify

2) Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran meliputi tentang uraian bagan mengenai alur pemikiran penulis yang menerangkan hubungan antara latar belakang, pokok permasalahan, serta pembahasan yang kemudian menghasilkan kesimpulan yang menjadi jawaban dari pokok permasalahan yang ada dalam penulisan hukum ini.

BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini merupakan inti dari penulisan hukum yang menguraikan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Penulis dan pembahasan terhadap pokok permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya.

Rumusan permasalahan dalam penulisan hukum ini yaitu:

1) Bagaimana perlindungan Hukum pemegang hak cipta commit to user

(13)

lagu pada layanan aplikasi streaming Musik Spotify ditinjau dari undang – undang nomor 28 tahun 2014 tentang hak cipta?

2) Bagaimana Perlindungan Hukum Terhadap Pencipta atas Pemberian Hak Ekonomi Lagu dan Musik pada aplikasi streaming musik spotify ?

BAB IV : PENUTUP

Bab ini penulis menguraikan mengenai simpulan yang dapat diperoleh dari keseluruhan hasil pembahasan dan proses meneliti, serta saran-saran yang dapat penulis kemukakan kepada para pihak yang terkait dengan bahasan penulisan hukum ini.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

commit to user

(14)

commit to user

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Ariyanti (2011: 1) tentang pengembangan bahan ajar IPA Terpadu berbasis Salingtemas, diperoleh hasil berupa modul IPA Terpadu

• Penilaian Acuan Patokan adalah penilaian yang dilakukan dengan membandingkan hasil belajar siswa terhadap suatu patokan yang telah.

Bakteriosin sebagai biopreservatif pangan harus memenuhi kriteria seperti pengawet atau bahan tambahan makanan lainnya, yaitu aman bagi konsumen, memiliki aktivitas

Variabel budaya etis diukur dengan indikator yang dikembangkan dari Svanberg and Ohman (2013), Shafer and Wang (2010), dan TrevinO (1998) yang dikutip oleh

Kelebihan pegawai yang dirasakan dapat dijumpai di beberapa unit organisasi baik di pemerintah pusat maupun di pemerintah daerah hendaknya dengan demikian harus dilakukan

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan studi penelitian mengenai efektivitas pelayanan publik khususnya Dinas Kependudukan dan

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan atau informasi awal tentang analisis poskolonial yang terdapat pada cerpen Semua untuk Hindia karya Iksaka banu

Sebagai salah satu sub unsur dari kegiatan pengendalian, maka Akuntabilitas terhadap Sumber Daya dan Pencatatannya juga merupakan penetapan serta pelaksanaan kebijakan dan