• Tidak ada hasil yang ditemukan

I : INDUSTRI KAKAO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "I : INDUSTRI KAKAO"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si, M.Si, M.Sc

UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2019

Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si, M.Si, M.Sc

UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2019

Pengembangan Industri Modern Kakao (Theobroma cacao L.) Dan

Pangan Lokal Berbasis Sagu (Metroxylon sp.)

Seminar Nasional Hari Pangan Sedunia Tanggal 01 November Tahun 2019

(2)

I : INDUSTRI KAKAO

Kaka o

Kakao merupakan salah satu komoditas andalan

perkebunan yang peranannya cukup

penting bagi

perekonomian nasional

Industri bahan baku menghasilkan biji kakao,

sementara industri pengolah memproses biji

kakao menjadi berbagai produk kakao, antara lain

kakao bubuk, kakao massa, cokelat butir dan

cokelat batangan

pengembangan makanan-

makanan lokal

berbasis cokelat

(3)

Biji kakao merupakan komoditi perkebunan yang penting bagi perekonomian nasional dan daerah Sulawesi Tenggara.

Dalam bidang industri, komoditi ini termasuk dalam kelompok bahan penyegar yang telah lama dikembangkan sebagai makanan dan minuman dengan berbagai manfaat Biji kakao merupakan komoditi perkebunan yang penting bagi perekonomian nasional dan daerah Sulawesi Tenggara.

Dalam bidang industri, komoditi ini termasuk dalam kelompok bahan penyegar yang telah lama dikembangkan sebagai makanan dan minuman dengan berbagai manfaat

PENDAHULUAN : INDUSTRI

KAKAO

(4)

MANFAAT KAKAO BAGI KESEHATAN

Biji kakao telah lama digunakan oleh suku Maya dan Aztec sebagai bahan minuman pada acara seremonial

keagamaan.

Diperkirakan sekitar 150 kegunaan kakao sebagai bahan

pengobatan telah dijumpai dari

dokumen Mexican (Aztec) (Jalil and Ismail, 2008)

Gambar . Health-relevant effect of epicatechins

(Corti et al., 2009)

(5)

Provinsi sentra kakao di Indonesia Provinsi sentra kakao di Indonesia

(6)

Kabupaten sentra kakao di provinsi Sulawesi Tenggara

Kabupaten sentra kakao di provinsi

Sulawesi Tenggara

(7)

KONDISI KAKAO SULAWESI TENGGARA

 PENGHASIL KAKAO TERBESAR KETIGA SETELAH SULAWESI

SELATAN DAN SULAWESI TENGAH

 SEBAGIAN BESAR DIJUAL/EKSPOR DALAM BENTUK BIJI KAKAO KERING DAN KENA POTONGAN HARGA

 MUTU BIJI KAKAO MASIH RENDAH

(8)

BANTUAN PERALATAN

INDUSTRI PENGOLAHAN KAKAO

DARI Dirjen Industri Agro Kementerian

Perindustrian Republik Indonesia DIREKOMENDASI DAN DIFASILITASI Oleh Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Sulawesi Tenggara

TAHUN 2015  Rp 2.680.000.000,-

TAHUN 2019  Rp 2.443.251.800,-

Bantuan peralatan industri kakao tahap satu dan dua merupakan hibah kementerian perindustrian (Direktorat Industri Agro) kepada Pemerintah

Daerah Sulawesi Tenggara (Disperindag) yang

ditempatkan di Universitas Halu Oleo.

(9)

Penggunaan Alat Industri

Modern Pengembangan Kakao Penggunaan Alat Industri

Modern Pengembangan Kakao

Alat mesin pemeras lendir kakao

(Depulper)

(10)

Beberapa alat industri modern kakao pada pabrik mini kakao kerjasama Disperindag provinsi Sultra dengan

Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo

Beberapa alat industri modern kakao pada pabrik mini kakao kerjasama Disperindag provinsi Sultra dengan

Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo

(11)

PENINGKATAN KUALITAS SDM INDUSTRI KAKAO MELALUI PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN

KEGIATAN PRAKTIKUM MAHASISWA

PELATIHAN WIRAUSAHA MAHASISWA

PENELITIAN

MAHASISWA, dari Tahun

2015 – 2019

(12)

 

LUARAN CPPBT

SALAH SATU INOVASI

PENGGUNAAN RUMPUT LAUT DAN GULA MERAH DALAM TEKNOLOGI

PENGOLAHAN COKELAT

SULTAN COKELAT

(13)

PEMBUATAN KERTAS DARI KULIT LIMBAH BIJI KAKAO

13

KULIT BIJI KAKAO

KERTAS UNTUK BAHAN KEMASAN

HASIL DARI PROGRAM INSINAS

2018-2019

(14)

PENINGKATAN KUALITAS SDM MELALUI PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

(2009 – 2015)

Judul Kegiatan Tahun Sumber Pendanaan

Riset Pelatihan Pengolahan Bubuk dan Lemak Kakao (Kolaka

Utara)

2009 -2010 BAPPEDA Kolaka Utara Pengembangan Cita rasa produk CoklaKU

(Pengembangan Formula Cokelat Batangan dan Formula minuman Cokelat)

2010 - 2011

BAPPEDA-Kolaka Utara Sulawesi Tenggara Perubahan Antioksidan Katekin dan Karakterisasi Bubuk

Kakao (Theobroma cacao L.) pada Teknologi

Penyangraian Vakum untuk Pengembangan Pangan Fungsional

2012 Insentif Riset Sinas- Kemenristek

Pengembangan Metode Peningkatan Cita Rasa Dan Kandungan Antioksidan Katekin Pada Bubuk Kakao Untuk Mengembangkan Kakao Sebagai Pangan

Fungsional Dan Menuju Industri Kakao Unggul Di Sulawesi Tenggara

2013 PENPRINAS MP3EI, Dikti- Kemendikbud

Penyusunan Roadmap Industri Kakao Sulawesi Tenggara 2014-2015 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tenggara

(15)

PENINGKATAN KUALITAS SDM MELALUI PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

(2016– 2018)

Judul Kegiatan Tahun

Sumber Pendanaan

Riset Pengembangan Industri Rumah Tangga

Pangan Berbasis Cokelat dalam Mendukung Pangan Jajanan Sehat di Kota Kendari

2016 DIPA BLU UHO

Program Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat (PSDABM) melalui proyek “Peningkatan Petani

Kakao yang Berkeadilan Jender Melalui Penguatan Kapasitas Lembaga

Ekonomi Masyarakat (LEM) Sejahtera dengan inisiatif dan Strategi Rendah Emisi” (Kolaka dan Kolaka Utara)

2016 -2017

Proyek MCA-I sesuai kontrak Nomor:

2016/Grant/o72.

Teknologi Pengolahan Kakao Antioksidan

Tinggi dengan Penambahan Rmput Laut dan Gula Merah Untuk Makanan Kesehatan

2017 Program CPPBT – Kemenristekdikti

(16)

PENINGKATAN KUALITAS SDM MELALUI PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

(2019)

Judul Kegiatan Tahun Sumber

Pendanaan Riset Pengembangan Teknologi Pengolahan

Limbah Kulit Biji Kakao Sebagai Kemasan Pangan Yang Ramah Lingkungan dan Antibakteri

2018 – 2019

Insinas –

Kemenristekdikti

Bimbingan Teknik Pengolahan Cokelat dan Pengembangan Jaringan Pasar bagi Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah (UMKM) (Kendari)

2019 Program Klaster Inovasi Kakao – Kemenristekdikti, Balitbangda Provinsi, UHO, Unsultra

Bimbingan Teknik Peningkatan Kualitas Biji Kakao Menurut Standar SNI serta Pengolahannya untuk Produk Makanan dan Minuman Cokelat (Kolaka Timur)

2019 Program Klaster Inovasi Kakao – Kemenristekdikti, Balitbangda Provinsi, UHO, Unsultra

(17)

PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM BERBASIS MASYARAKAT (PSDABM)

PELATIHAN PENGOLAHAN BIJI KAKAO MENJADI

COKELAT BATANGAN (23 DESA, 16 DESA DARI

KOLAKA UTARA DAN 7 DESA DARI KOLAKA.

MENDIRIKAN PABRIK

SKALA KECIL DI DESA

MALAHA (KOLAKA) DAN

DESA NGAPA (KOLAKA

UTARA)

(18)

BIMTEK – KLASTER INOVASI KAKAO

Bimbingan Teknik Pengolahan Cokelat dan Pengembangan Jaringan Pasar bagi Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah (UMKM) (Kendari)

Bimbingan Teknik Peningkatan Kualitas Biji Kakao Menurut

Standar SNI serta

Pengolahannya untuk Produk Makanan dan Minuman

Cokelat (Kolaka Timur)

(19)

II : SAGU

Pang an

Beras

merupakan pangan pokok

masyarakat Indonesia

Beras

merupakan pangan pokok

masyarakat Indonesia

Laporan Kementerian Pertanian tahun 2010,

produksi beras secara kumulatif mengalami penurunan dari 5,0 %

menjadi 1,7%.

Laporan Kementerian Pertanian tahun 2010,

produksi beras secara kumulatif mengalami penurunan dari 5,0 %

menjadi 1,7%.

produksi penghasil pangan karbohidrat seperti jagung dan ubi

kayu juga mengalami penurunan.

produksi penghasil pangan karbohidrat seperti jagung dan ubi

kayu juga mengalami penurunan.

Di pihak lain kebutuhan akan pangan terutama beras bagi masyarakat

Indonesia justru meningkat mencapai

139 kg/kapita/tahun.

Di pihak lain kebutuhan akan pangan terutama beras bagi masyarakat

Indonesia justru meningkat mencapai

139 kg/kapita/tahun.

Oleh karena itu upaya untuk mengurangi konsumsi beras

terus dilakukan dengan menggalakkan diversifikasi

pangan

Oleh karena itu upaya untuk mengurangi konsumsi beras

terus dilakukan dengan menggalakkan diversifikasi

pangan Sagu (Metroxylon

sp.) adalah salah satu komoditas

penghasil

karbohidrat dalam jumlah besar Sagu (Metroxylon

sp.) adalah salah satu komoditas

penghasil

karbohidrat dalam jumlah besar

kelebihan sagu adalah tidak mengandung

gluten

kelebihan sagu adalah tidak mengandung

gluten Sagu dapat

tumbuh dengan variasi iklim dan

kondisi tanah yang tinggi Sagu dapat tumbuh dengan variasi iklim dan

kondisi tanah

yang tinggi

(20)

Sagu Sebagai Bahan Pangan Sagu Sebagai Bahan Pangan

Pati sagu merupakan bahan pangan yang potensial yang dapat menghasilkan karbohidrat dengan jumlah yang sangat banyak.

Pati sagu merupakan bahan pangan yang potensial yang dapat menghasilkan karbohidrat dengan jumlah yang sangat banyak.

pati sagu dapat digunakan sebagai makanan pokok, bahan baku makanan ringan (empek - empek, bakso, onde - onde, dodol, dan cendol), dan bahan baku untuk beberapa industri makanan sebagai bahan pembuatan roti, mie, kue, sirup berfruktosa tinggi, bahan perekat, dan plastik mudah terurai secara alami (biodegradable).

pati sagu dapat digunakan sebagai makanan pokok, bahan baku makanan ringan (empek - empek, bakso, onde - onde, dodol, dan cendol), dan bahan baku untuk beberapa industri makanan sebagai bahan pembuatan roti, mie, kue, sirup berfruktosa tinggi, bahan perekat, dan plastik mudah terurai secara alami (biodegradable).

Beberapa karakteristik penting dari pati sagu antara lain : bentuk granula elips, ukuran granula 20-60 µ, kandungan amilosa/amilopektin 27/73 %, Range suhu gelatinasi 60-72ºC, enthalpy gelatinasi 15- 17 J/g

Beberapa karakteristik penting dari pati

sagu antara lain : bentuk granula elips,

ukuran granula 20-60 µ, kandungan

amilosa/amilopektin 27/73 %, Range suhu

gelatinasi 60-72ºC, enthalpy gelatinasi 15-

17 J/g

(21)

Lokasi kegiatan penelitian di sentra produksi sagu di Provinsi Sulawesi Tenggara

Lokasi kegiatan penelitian di sentra produksi

sagu di Provinsi Sulawesi Tenggara

(22)

Kapasitas Produksi sagu di Kolaka Timur, Konawe, dan Konawe Selatan

di Sulawesi Tenggara

Kapasitas Produksi sagu di Kolaka Timur, Konawe, dan Konawe Selatan

di Sulawesi Tenggara

(23)

Pemanfaatan Modern Sagu Sebagai Bahan Pangan

Pemanfaatan Modern Sagu Sebagai Bahan Pangan

Edible Film

Pelapis (penyalut) yang dapat dimakan (edible films) dapat dibuat dari pati sagu. Kelebihan yang diperoleh adalah biodegradable, edibilitas, biokompatibilitas,

tampilan yang menarik, dan dapat menahan gangguan oksigen dan fisik.

Mutiara Sagu

Secara teknologi pembuatan mutiara sagu

sangat mudah, tetapi untuk sepenuhnya dapat menjadi makanan pokok perlu perbaikan

tekstur, rasa dan pengembangan menu.

Sohun

Produksi sohun secara nasional masih relatif kecil yakni 80.000 ton/tahun. Permintaan dalam negeri terus bertambah dan luar negeri juga meningkat.

Roti, Biskuit ,dan cookies

Pengembangan makanan ringan dari sagu dapat menambah kegunaan hilir sagu

(24)

 PELATIHAN WIRAUSAHA MAHASISWA

 PENELITIAN MAHASISWA

PEMANFAATAN SAGU

(25)

Peran Universitas Halu Oleo dalam Pra- panen dan Pasca Panen Sagu dan Kakao

Peran Universitas Halu Oleo dalam Pra- panen dan Pasca Panen Sagu dan Kakao

No Tahun Pelatihan/Pengabdian masyarakat 1 2009 -2010 Pelatihan Pengolahan Bubuk dan Lemak Kakao 2

2009 - 2012

Sinergi Pemberdayaan Masyarakat berbasis Pertanian Terpadu Bagi Peningkatan pendapatan Daerah/IPTEK Bagi Wilayah (Khusus Pengembangan komoditi Kakao dan olahannya)

3

2016

Pengembangan Industri Rumah Tangga Pangan Berbasis Cokelat dalam Mendukung Pangan Jajanan Sehat di Kota Kendari

4

2016 -2017

Program Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat (PSDABM) melalui proyek “Peningkatan Petani Kakao yang Berkeadilan Jender Melalui Penguatan Kapasitas Lembaga Ekonomi Masyarakat (LEM) Sejahtera dengan inisiatif dan Strategi Rendah Emisi”

5

2019

Bimbingan Teknik Pengolahan Cokelat dan Pengembangan Jaringan Pasar bagi Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) (Kendari)

6

2019

Bimbingan Teknik Peningkatan Kualitas Biji Kakao Menurut Standar SNI serta Pengolahannya untuk Produk Makanan dan Minuman Cokelat (Kolaka Timur)

Bebarapa Pengabdian Masyarakat dari UHO Untuk Pengembangan Produk Kakao

(26)

Pengabdian masyarakat dari UHO untuk pengembangan produk Sagu

Pengabdian masyarakat dari UHO untuk pengembangan produk Sagu

No Tahun Pelatihan/Pengabdian masyarakat

1 2007 Diversifikasi produk pada kelompok usaha pengolahan sagu rakyat di Konawe Sultra

2 2010 Perbaikan teknologi pengolahan sagu pada perkebunan sagu rakyat di Kendari & Konawe

3

2013

Kajian Produk tepung sagu untuk Sinonggi, makanan tradisonal (Badan Ketahanan Pangan Prov Sultra)

4

2015

Kajian produk mie sagu ubi jalar untuk pengembangan produk berbasis sagu (Badan Ketahanan Pangan Prov Sultra)

5

2017-2018

Kerjasama Pengembangan Industri tepung sagu higienis dan aplikasi tepung sagu untuk produk olahan pangan (FAO-UHO-Dinas Ketahanan Pangan Prov Sultra).

6 2019 Pengabdian masyarakat pembuatan gula cair dari tepung sagu

(27)

Pelatihan yang telah dilakukan oleh tim dosen

Universitas Halu Oleo untuk pengembangan produk olahan kakao dan sagu.

Pelatihan yang telah dilakukan oleh tim dosen

Universitas Halu Oleo untuk pengembangan produk olahan kakao dan sagu.

 Penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan adalah suatu upaya untuk mengusahakan secara kreatif sedemikian rupa sehingga sasaran penyuluhan secara sadar

mengetahui berbagai alternatif

pemecahan masalah terkait pertanian kakao dan sagu, sehingga tertarik dan

mau menerapkan sesuatu yang dianggap

paling menguntungkan.

(28)

.

Universitas berperan sebagai pendamping masyarakat yang dapat bersama-sama mencari pemecahan masalah yang

dihadapi

Universitas menyediakan berbagai alternatif pemecahan masalah

Universitas mengembangkan alternatif pemecahan masalah

Universitas berperan sebagai pendorong semangat sasaran penyuluhan.

Peranan Universitas Halu Oleo untuk pengembangan produk olahan kakao

dan sagu.

Peranan Universitas Halu Oleo untuk pengembangan produk olahan kakao

dan sagu.

(29)

TERIMA

KASIH

Referensi

Dokumen terkait

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menjelaskan bagaimana penelitian ini dijalankan yang meliputi hasil analisa dan rincian langkah yang digunakan dalam

Alhamdulillahi rabbil’alamin , Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya Penulis masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas akhir

Ha: Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara pola asuh demokratis orang tua terhadap karakter religius siswa pada kelas VIII SMPN 1 Pogalan. Ho: Tidak ada

Ada hubungan pengetahuan dengan tindakan pencegahan keputihan pada siswi di SMK YPKK 2 Sleman dimana didapatkan hasil ρ = 0,000 (p < 0,05) dan nilai chi square adalah

pandang berkisar antara 7-8 meter. Bentuk pertum- buhan karang bercabang didominasi oleh Porites c yli n dr ic a , sedangkan bentuk pertumbuhan massive didominasi oleh Porites

Kedua rasio tersebut digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan yang merupakan sarana untuk mengetahui kemampuan pengembalian investasi perusahaan dalam

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI AGAMA TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA PELAKSANA PESTA PADUAN SUARA GEREJAWI (PESPARAWI) NASIONAL XI TAHUN 2015 DI KOTA AMBON4. KESATU : Membentuk

Selain itu, permasalahan internal MGMP menga- kibatkan rendahnya produktivitas MGMP (Mulyasa, 2004:72). Berdasarkan uraian tersebut, permasalahan internal MGMP yang