• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SYIAH KUALA L E M B A G A P E N E L I T I A N DAN

P E N G A B D I A N K E P A D A M A S Y A R A K A T

JalanTeuku Nyak Arief, Ged, Kantor Pusat AdministrasiSayap Seist an Lam ai2.Kopelm a Daruss alam, Banda Aceh 23111 Telepon: 0651-7555262. Fix: 0651-7555261. Lamaiiwek v/ww.lppmmsyiah.ac.id, E-miil: lppm@iiwyiäili.ac.id

KONTRAK PENELITIAN Penelitian Lektor Kepala

Tahun Anggaran 2018

Nomor: 94/UN11.2/PP/PNBP/SP3/2018

Pada hari ini Kamis tanggal Satu bulan yang bertandatangan dibawah ini :

1. Prof. Dr. Ir. Hasanuddin, M.S

2. Dr. A. Halim, M.Si

Februari tahun Dua ribu delapan belas, kami

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Syiah Kuala, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Universitas Syiah Kuala, yang berkedudukan di Jalan Teuku Nyak Arief, Kopelma Darussalam, Syiah Kuala, Kota Banda Aceh untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA;

Dosen Fakultas KIP Universitas Syiah Kuala, dalam hal ini bertindak sebagai pengusul dan Ketua Pelaksana Penelitian Tahun Anggaran 2018 untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Kedua belah pihak berdasarkan kepada : 1.

2. 3.

4.

5.

6.

7.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003, tentang Keuangan Negara;

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional;

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2004, tentang Perbendaharaan Negara;

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004, tentang Pemeriksaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

Keputusan Rektor Universitas Syiah Kuala Nomor: 617/UN1 l/KPT/2017 tanggal 10 Maret 2017, tentang Penunjukan Tim Reviewer pada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Syiah Kuala Tahun 2017;

Keputusan Rektor Universitas Syiah Kuala Nomor: 301/UN1 l/KPT/2018, tentang Penunjukan Pelaksana Penelitian Lektor Kepala (PLK) pada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Syiah Kuala Tahun 2018;

Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Sviah Kuala Tahun 2018 Nomor SP DIPA-042.01.2.400925/2018

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, secara bersama-sama sepakat mengikatkan diri dalam suatu Kontrak Tahun Anggaran 2018 dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:

1 dari 6

(2)

UNIVERSITAS SYIAH KUALA L E M B Ä G A P E N E U T I A N DAN

P E N G A B D I A N K E P A D A M A S Y A R A K A T

Ja la n Teu ku NyakArief, Ged. Kantor Bus at Adm inist ras i Sayap Seiat an Lantai 2. Kopelm a Darussatam , Banda Aceh '23111 Telepon: 0651-7555262. Fi;:: 0651-7555261. Limm web: wvAv.lppin.uiuyiah.Ac.id, E-mail: lppnt@mt5yiah.ac.id

Pasal I

Ruang Lingkup Kontrak

PIHAK PERTAMA memberi pekerjaan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima pekerjaan tersebut dari PIHAK PERTAMA, untuk melaksanakan dan menyelesaikan Tahun Anggaran 2018 dengan judul “Pengembangan Dan Implementasi Tes Diagnostik Miskonsepsi Four-Tier Online (E-Tesmis) Berbasis Web Pada Konsep Fisika”.

Pasal II Dana Penelitian

(1) Besarnya dana untuk melaksanakan penelitian dengan judul sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 adalah sebesar Rp. 47,500,000 (Empat Puluh Tujuh Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) sudah termasuk pajak.

(2) Dana Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Syiah Kuala Tahun 2018 Nomor SP DIPA- 042.01.2.400925/2018.

Pasal III

Tata Cara Pembayaran Dana Penelitian

(1) PIHAK PERTAMA akan membayarkan dana penelitian kepada PIHAK KEDUA secara bertahap dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Pembayaran Tahap Pertama sebesar 70% dari total dana penelitian yaitu 70%x47,500,000=33,250,000 (Tiga Puluh Tiga Juta Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah), yang akan dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah PIHAK KEDUA membuat dan melengkapi rancangan pelaksanaan penelitian yang memuat judul penelitian, pendekatan dan metode penelitian yang digunakan, data yang akan diperoleh, anggaran yang akan digunakan, dan tujuan penelitian berupa luaran yang akan dicapai.

b. Pembayaran Tahap Kedua sebesar 30% dari total dana penelitian yaitu 30%x47,500,000= 14,250,000 (Empat Belas Juta Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah), dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah PIHAK KEDUA mengunggah ke SIMPPM Unsyiah yaitu Laporan Kemajuan Pelaksanaan Penelitian dan Catatan Harian.

(2) Dana Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) akan disalurkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA ke rekening sebagai berikut:

Nama

Nomor Rekening Nama Bank

Dr. A. Halim, M.Si 0056842578 BNI

2 dari 6

(3)

UNIVERSITAS SYIAH KUALA LE M B AG A P E N E L I T I A N DA N

P E N G A B D I A N K E P A D A M A S Y A R A K A T

Jalan Teuku MyakArief, Ged. Kantor Pus at Adm inistras iS a y a p S e la ta n la m a i 2, Kopelm a Daruss alam , Banda Aceh 23211 Telepoiv 0651-7555262. Fax: 0651-7555261. Lamaitweb: www.lppm.un5yialt.ac.id, E-maii: lppm@uusyiak.ac.id

(3) PIHAK PERTAMA tidak bertanggung jawab atas keterlambatan dan/atau tidak terbayarnya sej umiah dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang disebabkan karena kesalahan PIHAK KEDUA dalam menyampaikan data peneliti, nama bank, nomor rekening, dan persyaratan lainnya yang tidak sesuai dengan ketentuan.

Pasal IV Jangka Waktu

Jangka waktu pelaksanaan penelitian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 sampai selesai 100%, adalah terhitung sejak Tanggal 1 Februari 2018 dan berakhir pada Tanggal 31 Oktober 2018

PasalV Target Luaran

(1) PIHAK KEDUA berkewajiban untuk mencapai target luaran wajib penelitian yaitu Jumal Intemasional bereputasi.

(2) PIHAK KEDUA diharapkan dapat mencapai target luaran tambahan penelitian yaitu HKI dan Buku Ajar

(3) PIHAK KEDUA berkewajiban untuk melaporkan perkembangan pencapaian target luaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada PIHAK PERTAMA.

Pasal VI

Hak dan Kewajiban Para Pihak (1) Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA:

a. PIHAK PERTAMA berhak untuk mendapatkan dari PIHAK KEDUA luaran penelitian sebagaimana dimaksud dalam Pasal V;

b. PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk memberikan dana penelitian kepada PIHAK KEDUA dengan jumlah sebagaimana dimaksud dalam Pasal II ayat (1) dan dengan tata cara pembayaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal III.

(2) Hak dan Kewajiban PIHAK KEDUA:

a. PIHAK KEDUA berhak menerima dana penelitian dari PIHAK PERTAMA dengan jumlah sebagaimana dimaksud dalam Pasal II ayat (1);

b. PIHAK KEDUA berkewajiban menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA luaran dengan judul dan catatan harian pelaksanaan penelitian;

c. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk bertanggungjawab dalam penggunaan dana penelitian yang diterimanya sesuai dengan proposal kegiatan yang telah disetujui;

d. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menyampaikan kepada PIHAK PERTAMA rekapitulasi penggunaan anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal VII.

3 dari 6

(4)

ȴ<*

UNIVERSITAS SYIAH KUALA L E M B Ä G A P E N E L I T I A N DAN

P E N G A B D I A N K E P A D A M A S Y A R A K A T

Ja la n Te u ku Nyak Arief, Ged. Kantnr Pus at A d m in istra siS a ya p Se la ta n ta rn a i 2. Kopelm a D arussalam , Banda Aceh 23111 Teiepon: 0651-7555262. Fax: 0651-7555261. Laman wd>: www.lppm.wsyiah.acü , E-mail: lppm@unsyiah.ac id

Pasal VII

Laporan Peiaksanaan Penelitian ( 1)

(2)

(3)

(4)

(5)

PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menyampaikan kepada PIHAK PERTAMA berupa Laporan Kemajuan, Catatan Harian, Rekapitulasi Penggunaan Anggaran Tahap Pertama, Laporan Akhir Penelitian, dan Rekapitulasi Penggunaan Anggaran Tahap Kedua sesuai dengan jumlah dana yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA yang tersusun secara sistematis sesuai pedoman yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.

PIHAK KEDUA berkewajiban mengunggah Laporan Kemajuan, Catatan Harian, Rekapitulasi Penggunaan Anggaran Penelitian yang telah dilaksanakan ke SIMPPM Unsyiah paling lambat 30 Agustus 2018.

PIHAK KEDUA berkewajiban menyerahkan Hardcopy Laporan Kemajuan, Catatan Harian, dan Rekapitulasi Penggunaan Anggaran Tahap Pertama (70%) kepada PIHAK PERTAMA, paling lambat 7 September 2018

PIHAK KEDUA berkewajiban mengunggah dan menyerahkan Hardcopy Laporan Akhir, Artikel Ilmiah, dan Rekapitulasi Penggunaan Anggaran Tahap Kedua (30%) pada

SIMPPM/LPPM Unsyiah paling lambat 31 Oktober 2018

Laporan Hasil penelitian sebagaimana tersebut pada ayat (4) harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a. Bentuk/ukuran kertas A4;

b. Di bawah bagian cover ditulis:

Dibiayai oleh:

Universitas Syiah Kuala,

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, sesuai dengan Surat Peijanjian Penugasan

Peiaksanaan Penelitian Lektor Kepala Tahun Anggaran 2018 Nomor : 288/UN1 l/SP/PNBP/2018 tanggal 29 Januari 2018.

Pasal VIII

Monitoring dan Evaluasi

PIHAK PERTAMA dalam rangka pengawasan akan melakukan Monitoring dan Evaluasi internal terhadap kemajuan peiaksanaan Penelitian Tahun Anggaran 2018.

PasalIX Penilaian Luaran

1. Penilaian luaran penelitian dilakukan oleh Komite Penilai/ Reviewer sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Apabila dalam penilaian luaran ditemukan luaran yang tidak tercapai maka dana tahap kedua (30%) diterima oleh peneliti harus disetorkan kembali ke kas negara.

4 dari 6

(5)

UNIVERSITAS SYIAH KUALA LE M B A G A P E N E U T I A N DAN

P E N G A B D I A N K E P A D A M A S Y A R A K A T

Ja la n Te u ku N yakArief, Ged. Kantor Pus at A d m in istra siSa ya p Selatan la n ta i 2, Kopeim a Daruss alam , E'anda Aceh 23111 Telepon: 0651-7555262 Fax: 0651-7555261 Lamanweb: www.lppm.uteyuh.ac.i4 E-tnail: lppnt@uteyiali.ac.id

PasalX Sanksi

(1 )

(2)

Apabila sampai dengan batas waktu yang telah ditetapkan untuk melaksanakan penelitian ini telah berakhir, namun PIHAK KBDUA belum menyelesaikan tugasnya, terlambat mengirim catatan harian, laporan kemajuan, rekapitulasi penggunaan anggaran, dan/atau terlambat mengirim laporan akhir, maka PIHAK KEDUA dikenakan sanksi administratif berupa penghentian pembayaran dan tidak dapat mengajukan proposal penelitian dalam kurun waktu dua tahun berturut-turnt.

Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat mencapai target luaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, maka kekurangan capaian target luaran tersebut akan dicatat sebagai hutang PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA yang apabila tidak dapat dilunasi oleh PIHAK KEDUA, akan berdampak pada kesempatan PIHAK KEDUA untuk mendapatkan pendanaan penelitian atau hibah lainnya yang dikelola oleh PIHAK PERTAMA.

Pasal XI

Pembatalan Perjanjian

(1) Apabila dikemudian hari terhadap judul penelitian Pengembangan Dan Implementasi Tes Diagnostik Miskonsepsi Four-Tier Online (E-Tesmis) Berbasis Web Pada Konsep Fisika, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ditemukan adanya duplikasi dengan penelitian lain dan/atau ditemukan adanya ketidakjujuran, itikad tidak baik, dan/atau perbuatan yang tidak sesuai dengan kaidah ilmiah dari atau dilakukan oleh PIHAK KEDUA, maka perjanjian penelitian ini dinyatakan batal dan PIHAK KEDUA wajib mengembalikan dana penelitian yang telah diterima kepada PIHAK PERTAMA yang selanjutnya akan disetor ke Kas Negara.

(2) Bukti setor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disimpan oleh PIHAK PERTAMA.

Pasal XII Pajak-Pajak

Hal-hal dan/atau segala sesuatu yang berkenaan dengan kewajiban pajak berupa PPN dan/atau PPh menjadi tanggungjawab PIHAK KEDUA dan harus dibayarkan oleh PIHAK KEDUA ke kantor pelayanan pajak setempat sesuai ketentuan yang berlaku.

5 dari 6

(6)

UNIVERSITAS SYIAH KUALA L E M B A G A P E N E U T I A N DAN

P E N G A B D I A N K E P A D A M A S Y A R A K A T

Jalan Teuku Nyak Arief, Ged. Kantor Pus at Adm inistras i Sayap Selatan Lantai 2. Knpelm a Daruss alam , Banda Aceh 23111 Telepon: 0651-7555262. Fax: 0651-7555261. Laman web: www.lppm.unsyiah.ac.ini, E-mail: Ippnu@unsyi4l1.ic id

Pasai XIII

Peralatan dan/alat Hasil Penelitian

Hasil pelaksanaan penelitian ini yang berupa peralatan dan/atau alat yang dibeli dari pelaksanaan penelitian ini adaiah milik Negara yang dapat dihibahkan kepada Universitas Syiah Kuala sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PasaiXIV

Penyelesaian Sengketa

Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dalam pelaksanaan peijanjian ini akan dilakukan penyelesaian secara musyawarah dan mufakat, dan apabila tidak tercapai penyelesaian secara musyawarah dan mufakat maka penyelesaian dilakukan melalui proses hukum.

Pasai XV Lain-lain

(1) PIHAK KEDUA menjamin bahwa penelitian dengan judul tersebut di atas belum pemah dibiayai dan/atau diikutsertakan pada Pendanaan Penelitian lainnya, baik yang diselenggarakan oleh instansi, lembaga, perusahaan atau yayasan, baik di dalam maupun di luar negeri.

(2) Segala sesuatu yang belum cukup diatur dalam Perjanjian ini dan dipandang perlu diatur lebih lanjut dan dilakukan perubahan oleh PARA PIHAK, maka perubahan- perubahannya akan diatur dalam perjanjian tambahan atau perubahan yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Peijanjian ini.

Peijanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari dan tanggal tersebut di atas, dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan bermeterai cukup sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

6 dari 6

(7)

LAPORAN AKHIR

PENELITIAN LEKTOR KEPALA

PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI TES DIAGNOSTIK MISKONSEPSI FOUR-TIER ONLINE (E-TesMis) BERBASIS

WEB PADA KONSEP FISIKA

Tim Peneliti

Dr.A.Halim, M.Si :19640079900200

Drs.Mustafa, M.Pd, Ph.D :195604141985031002 Dra.Nurulwati, M.Pd :196810281994031004

Dibiayai oleh:

Universitas Syiah Kuala

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan

Pelaksanaan Penelitian Lektor Kepala Tahun Anggaran 2018 Nomor: 288/UN11/SP/PNBP/2018 tanggal 29 Januari 2018

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA

OKTOBER 2018

(8)

HALAMAN PENGESAHANLAPORAN AKHIR PENELITIAN LEKTOR KEPALA

Judul Penelitian : Pengembangan dan Implementasi Tes Diagnostik Miskonsepsi Four-Tier Online (E-TesMis) Berbasis Web pada Konsep Fisika Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap : Dr A Halim, M Si

b. NIP : 196401071990021001

c. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala d. Progam Studi : Pendidikan Fisika e. Nomor HP : 081362661113

f Alamat Surel (e-mail) : bdlhalim@yahoocom Anggota Peneliti (1) :

a. Nama Lengkap : Drs.Mustafa, M.Pd., Ph.D.

b. NIP : 195604141985031002

c. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala.

Anggota Peneliti (2)

a. Nama Lengkap : Dra.Nurulwati, M.Pd

b. NIP : 196607231991022001

c. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

Biaya Penelitian : Rp 47500000,-

Darussalam, 31 Oktober 2018

Mengetahui, Ketua Peneliti,

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

(Prof. Dr Djufri, M Si) (Dr A Halim, M Si)

NIP 196311111989031001 NIP 196407011990021001

Menyetujui, Ketua LPPM Unsyiah,

(Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech) NIP.197010081994031002

(9)

ABSTRAK

Keutungan lain, tes diagnostik four-tier online berbasis web i-belajar, peserta tes segera mendapatkan feedback atau remediasi konsep setelah menyelesaikan tes. Penelitian menggunakan menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development, R&D). Model pengembangan tes diagnostik four-tier online berbasis web diadopsi dari Model ADDIE, dimulai dari tahap Need Analysis dan berakhir dengan tahap Evaluation. Kegiatan pengembangan secara umum ada dua bagian utama; pertama, pengembangan tes diagnostik four-tier konvensional secara manual dan kedua, kegiatan pemetaan tes kedalam bentuk Web Based Form untuk dimasukkan dalam web i-belajar FKIP Unsyiah. Draf tes diagnostik yang telah dikembangkan dilakukan uji validitas, reliabilitas, analisis indek kesukaran, indek daya beda, dan analisis pengecoh. Hasil analisis data penelitiaan menunjukkan bahwa persentase miskonsepsi berdasarkan kelas dan nomor soal diambil dari 106 mahasiswa yang tersebar pada kelas 01 berjumlah 21 mahasiswa, kelas 02 berjumlah 25 mahasiswa, kelas 03 berjumlah 32 mahasiswa, dan kelas 04 berjumlah 28 mahasiswa. Mereka semua telah selesai menjawab sebanyak 30 soal tes diagnostik two-tier tentang konsep fisika moderen. Secara keseluruhan untuk semua kelas ada tiga kelompok soal yang memiliki miskonsepsi tertinggi, yaitu nomor soal antara 5-9, antara 14- 19, dan antara 22-23. Namun demikian jika dikaji per soal, maka persentase miskonsepsi yang paling tinggi (diatas 60%). Jika dilihat distribusi pilihan jawaban mahasiswa terhadap soal nomor 8, dapat dikatakan bahwa mahasiswa memahami pengukuran besar energi kinetik elektron yang terpancar dari plat katoda pada percobaan efek fotolistrik adalah melalui: (A) Grafik energi kinetik terhadap frekuensi. Sebaliknya mahasiswa yang memilih jawaban D (jawaban benar) hanya 8% saja, ini artinya mahasiswa belum memahami konsep pengukuran energy kinetic electron yang keluar dari katoda.

(10)

PRAKATA

Alhamdulillah, syukur kepada Allah swt, telah diselesaikan penelitian tahap I tahun 2018, dari usulan penelitian selama satu tahun, yaitu tahun 2018. Penelitian ini terkait dengan pengembangan tes diagnostik berbasis e-learning untuk mendeteksi miskonsepsi. Output dari penelitian ini adalah artikel ilmiah pada jurnal, prosiding dan buku ajar.

Tujuan utama dilakukan penelitian adalah untuk mengembangkan pembelajaran e-learning pada Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta. Disamping itu juga tujuan penelitian ini adalah untuk melatih mahasiswa, khususnya mahasiswa pascasarjana, untuk mampu menggunakan e-learning.

Artikel yang dihasilkan ada dua sumber, satu berasal dari survei awal tentang tanggapan dan pemahaman dosen, guru, dan mahsiswa terhadap e-learning. Sedangkan satu lagi berasal dari penelitian pengembangan tes diagnostic dengan e-learning dan ini menjadi tujuan utama penelitian ini.

Kepada semua pihak yang telah membantu penelitian, kami mengucapkan banyak terima kasih, terutama anggota tim dan juga mahasiswa pascasarjana program studi pendidikan IPA.

Kepada mahasiswa yang terlibat langsung dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan tes diagnostic pada e-learning, kami ucapkan banyak terima kasih.

Banda Aceh, 31 Oktober 2018 Peneliti,

Dr.A.Halim, M.Si

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL 1

HALAMAN PENGESAHAN 2

RINGKASAN 3

PRAKATA 4

DAFTAR ISI 5

DAFTAR TABEL 6

DAFTAR GAMBAR 7

DAFTAR LAMPIRAN 8

BAB 1 PENDAHULUAN 9

1.1.Peta Jalan Penelitian 9

1.2.Tujuan Penelitian 10

1.3.Penerapan Hasil Penelitian 10

1.4.Luaran yang ditargetkan 11

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 12

2.1. Miskonsepsi dalam Pembelajaran Fisika 12

2.2. Instrumen identifikasi Miskonsepsi dalam Pembelajaran Fisika 12

BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 14

3.1. Tujuan Penelitian 14

3.2. Manfaat Penelitian 14

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Metode Pengembangan 15

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian 15

4.3. Pengambilan Sampel 15

4.4. Metode Implementasi 15

4.5. Instrumen Pengumpul Data 16

BAB 5. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI 18

5.1. Hasil Penelitian 18

5.2. Luaran yang dicapai 20

BAB 6. SIMPULAN DAN SARAN 21

6.1. Kesimpulan 21

6.2. Saran 21

DAFTAR PUSTAKA 22

LAMPIRAN-LAMPIRAN 25

Lampiran 1. Buku Ajar dan Instrumen Pre-Tes dan Pos-Tes Lampiran 2. Artikel ilmiah dan bukti status submission.

Lampiran 3. Biodata peneliti

Lampiran 4. Goto dan Aktivitas Kegiatan Pelaksanaan Pre-Tes dan Pos-Tes

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Rencana Targer Tahunan 11

Tabel 2. Desain implementasi tes diagostik four-tier online berbasis web 16 Tabel 3. Instrumen pengumpul data; nama, fungsi, dan bentuk data 16

Tabel 4. Distribusi pilihan jawaban soal 8 19

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Fishbone pengembangan instrumen tes diagnostik miskonsepsi 13

Gambar 2. Sistematika pelaksanaan penelitian 17

Gambar 3. Persentase miskonsepsi berdasarkan kelas 18

Gambar 4. Persentase miskonsepsi berdasarkan kelas dan soal 19

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1.1. Buku Ajar (draf Halaman Depan) 25

Lampiran 1.2. Soal Pre dan Pos Tes 27

Lampiran 2.1. Artikel Ilmiah yang Dihasilkan 34

Lampiran 2.2. Bukti Submit Artikel pada Jurnal : Studies and Educational Evaluation 39 Lampiran 3.Personalia Tenaga Peneliti beserta Kualifikasinya 40 Lampiran 4. Foto dan Gambar Aktifitas Ikut Pre-Tes dan Pos-Tes 59

(15)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Peta Jalan Penelitian

Secara umum penelitian miskonsepsi dalam pembelajaran fisika mencakup tiga tahapan utama, yaitu (i) Pengembangan instrumen tes diagnostik, (ii) Analisis penyebab miskonsepsi, dan (iii) Remediasi miskonsepsi (Suparno, 2005; Allen, 2010). Terkait dengan pengembangan tes, berbagai jenis tes diagnostik telah dikembangkan oleh pakar untuk mendeteksi miskonsepsi, diantaranya; (i) tes pilihan ganda dengan jawaban tertutup (closed-ended multiple-choice) telah digunakan untuk medeteksi miskonsepsi pada konsep gaya (Force Concept Inventory, FCI) (Halloun et.al 1985a), pada konsep mekanika (Mechanics Baseline Test, MBT) (Hestenes et.al 1992), pada konsep astronomi (the Astronomy Diagnostic Test, ADT) (Beth, et.al 2000), pada konsep termodinamika (the Thermodynamics Concept Inventory, TCI) (Clark, et.al 2001), pada konsep mekanika fluida (Fluid Mechanics Concept Inventory, FMCI) (Martin J.K., et.al 2004), pada konsep sinyal (Signals and Systems Concept Inventory, SSCI) (Kathleen and Buck 2004), dan pada konsep kekuatan material (Strength of Materials Concept Inventory, SOMCI) (Richardson 2003). (ii) tes pilihan ganda dengan jawaban tertutup dan salah satu pilihannya terbuka telah digunakan untuk mendeteksi konsep refleksi pada optik (the Test of Image Formation by Optical Reflection, TIFOR) (Chung-Chih Chen, et.al 2003), pada konsep Material (Materials Concept Inventory, MCI) (Willian J, et.al 2005), pada konsep dinamika (dynamics concept inventory, DCI) (Gray G, et.al 2003), dan pada konsep statistika (Statics Concept Inventory, SCI) (Paul S, et.al 2005). (iii) tes pilihan ganda yang disertai dengan alasan atau tes dua tingkat (two-test) telah digunakan untuk mendeteksi misonsepsi pada konsep optik (Chung et.al 2003). (iv) tes berbentuk pilihan ganda yang diikuti dengan penulisan indek CRI atau Certain Respons of Index digunakan untuk mendeteksi miskonsepsi pada konsep mekanika (Hasan et.al 1999, Masril and NurAsma 2002), pada konsep Fluida konsep-konsep fisika lanjutan, seperti instrument Quantum Physics Diagnostics Test (QPDT) untuk mendeteksi misonsepsi pada konsep Fisika Kuantum (Halim 2008), dan Quantum Mechanics Conceptual Survey (QMCS) digunakan untuk mendekteksi miskonsepsi pada konsep Fisika Kuantum (Wuttifrom et.al 2006).

Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara tingkat konfidensi peserta tes dengan bentuk tes two-tier atau three-tier yang digunakan (Fischhoff &

Lichtenstein,1977; Halim, A 2010). Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil tes dengan tingkat konfidensi yang tinggi, telah dikembangkan tes diagnostik tiga tingkat atau three-tier (tingkat satu pilihan ganda, tingkat dua penulisan indeks CRI atau indeks konfidensi, dan tingkat tiga penulisan alasan). Bentuk tes terakhir ini banyak digunakan dalam bidang fisika (Fatma, 2005; Haki, 2005;

Karunia & Rinaningsih, 2013; Halim, 2014d; 2014e; 2014f; 2014g), pada bidang sains (Dannah,

(16)

2013), dan pada bidang kimia (Dindar.et.al, 2011; Hakim.et.al, 2012). Namun demikian, tes tiga tingkat tidak mencerminkan cara berpikir peserta tes pada saat memilih jawaban dan juga tidak mencerminkan tingkat konfidensi peserta tes pada saat ia menulis alasan (Law & Treagust, 2010).

Semua jenis tes diagnostik yang telah dikembangkan untuk mendeteksi miskonsepsi masih bersifat manual, artinya siswa akan mengetahui hasil jawaban (adakah ia terinfeksi miskonsepsi atau tidak) setelah dianalisis hasil tes oleh peneliti. Kebiasaanya, kalau tujuan penelitian hanya untuk mengidentifikasi tingkat miskonsepsi, maka hasil tes atau feedback hasil penelitian jarang diinformasikan kepada peserta tes, sehingga peserta tes tidak mendapatkan feedback, kecuali untuk tujuan remediasi. Dengan kata lain hasil tes tersebut kurang bermakna bagi siswa.

Kelemahan lain dari tes manual, memerlukan waktu lebih lama untuk menganalisis hasil tes dan juga menganalisis indeks CRI. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, melalui penelitian sekarang ini akan dikembangkan Tes Diagnostik Miskonsepsi four-tier berbasis web (E-TesMis).

Kelebihan utama dari intrumen tes E-TesMis adalah peserta tes akan mengetahui hasil tes atau feedback setelah menjawab semua item tes, termasuk konsep yang salah dipahami, dan juga konsep yang telah dipahami dengan benar. Pengembangan E-TesMis ini didasarkan pada perpaduan model tes pilihan ganda two-tier (Treagust and Haslam, 1987), model tes TIFOR (Chung-Chih Chen, et.al 2003), model tes QPDT (Halim 2008), dan model three-tier (Hakim, 2012; Halim.A, 2014d). Ada tiga permasalahan yang akan diselesaikan melalui penelitian sekarang ini, yaitu; (i) mengatasi keterlambatan peserta tes mengetahui hasil tes, (ii) mengatasi faktor geografi (ruang dan waktu) untuk pelaksanaan tes diagnostik, dan (iii) mengatasi keterlambatan pelaksanaan remediasi terhadap konsep-konsep yang salah dipahami oleh peserta tes

1.2.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

(i) Mengembangkan Tes Diagnostik Miskonsepsi Four-tier online berbasis web (E-TesMis) (ii) Mengetahui tingkat efektivitas, validitas, dan reliabelitas Tes Diagnostik Miskonsepsi

Fisika (E-TesMis).

(iii) Menganalisis penurunan persentase miskonsepsi melalui paket E-TesMis.

1.3.Penerapan hasil penelitian

Hasil penelitian ini akan digunakan oleh peneliti, mahasiswa tingkat sarjana (S1), guru dan mahasiswa pascasarjana (S2) untuk memudahkan pelaksanaan penelitian dalam bidang pemahaman konsep fisika dan memudahkan dalam menyusun perangkat pembelajaran Fisika.

(17)

1.4.Luaran yang ditargetkan Tabel 1 Rencana Targer Tahunan

No Jenis Luaran Indikator Capaian

TS1 TS+1 TS+2

1 Publikasi ilmiah Internasional Draft Submitted

Nasional Terakreditasi Submitted 2 Pemakalah dalam temu

ilmiah

Interansional

Terdaftar selesai

Nasional Sudah dilaksanakan

3 Invited speaker dalam temu ilmiah

Internasional Nasional 4 Visiting Lecturer Internasional 5

Hak kekayaan intelektuan (HaKI)

Paten

Paten sederhana Hak cipta

Perlindungan topografi 6 Teknologi tepat guna

7 Model/purwarupa/karya seni/Rekayasa sosial

8 Buku ajar Draft Editing Terbit

(18)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

21 Miskonsepsi dalam Pembelajaran Fisika

Fenomena miskonsepsi dalam pembelajaran fisika sudah diteliti sejak tahun 80-an (CUSE, 1997; Suparno, 2005; Allen, 2010). Pada awalnya, fenomena miskonsepsi banyak ditemui pada topik mekanika (Viennot, 1979; Clemnet, 1982; Posner.el.al, 1982; McDermott, 1984; Hallous &

Hestenes, 1985a, 1985b; Hestenes & Wells, 1992). Namun, pada tahun-tahun berikutnya fenomena miskonsepsi berkembang pada topik listrik (Engelhardt & Beichner, 2004; Vetter &

Robert, 2004; Haki, 2005; Kocakuzer & Kocakulah, 2008; Turgut.et.al, 2011; Hendrik, et.al, 2012; Maryani, 2014; Surya, 2014; Halim& Muhammad, 2014c), pada topik atom (Wuttiprom,et.al, 2005; Halim, 2007, 2008; Halim, et.al, 2009; Barke, 2009; Halim, 2013; Halim

& Khaldun, 2014a), dan pada topik-topik yang lain seperti astronomi (Beth, et.at, 2000), optik (Chung, et.al, 2003), termodinamika (Clark, et.al, 2001), fluida (Martin,et.al, 2004), dan pada bidang kimia (Horton, 2004).

2.2. Intrumen Identifikasi Miskonsepsi dalam Pembelajaran Fisika

Berbagai jenis instrument telah digunakan untuk mendeteksi minskonsepsi, diantaranya;

(i) Tes pilihan ganda dengan jawaban tertutup (closed-ended multiple-choice) telah digunakan untuk medeteksi miskonsepsi pada konsep gaya (Force Concept Inventory, FCI) (Halloun et.al 1985), pada konsep mekanika (Mechanics Baseline Test, MBT) (Hestenes et.al 1992), pada konsep astronomi (the Astronomy Diagnostic Test, ADT) (Beth, et.al 2000), pada konsep termodinamika (the Thermodynamics Concept Inventory, TCI) (Clark, et.al 2001), pada konsep mekanika fluida (Fluid Mechanics Concept Inventory, FMCI) (Jay K.Martin, et.al 2004), pada konsep sinyal (Signals and Systems Concept Inventory, SSCI) (Kathleen and Buck 2004), dan pada konsep kekuatan material (Strength of Materials Concept Inventory, SOMCI) (Jim Richardson 2003). (ii) Tes pilihan ganda dengan jawaban tertutup dan salah satu pilihannya terbuka telah digunakan untuk mendeteksi konsep refleksi pada optik (the Test of Image Formation by Optical Reflection, TIFOR) (Chung-Chih Chen, et.al 2003), pada konsep Material (Materials Concept Inventory, MCI) (Willian J, et.al 2005), pada konsep dinamika (dynamics concept inventory, DCI) (Gray G, et.al 2003), dan pada konsep statistika (Statics Concept Inventory, SCI) (Paul S, et.al 2005). (iii) Tes pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban dan disertai dengan alasan untuk setiap pilihan atau tes dua tingkat (two-test) telah digunakan untuk mendeteksi misonsepsi pada konsep optik (Chung et.al 2003). (iv) Tes berbentuk pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban yang diikuti dengan penulisan alasan dan indek CRI atau Certain

(19)

Respons of Index atau dikenal dengan three-tier test telah digunakan untuk mendeteksi miskonsepsi pada konsep mekanika (Hasan et.al 1999, Masril and NurAsma 2002), pada konsep Fluida konsep-konsep fisika lanjutan, seperti instrument Quantum Physics Diagnostics Test (QPDT) untuk mendeteksi misonsepsi pada konsep Fisika Kuantum (Halim 2008), dan Quantum Mechanics Conceptual Survey (QMCS) digunakan untuk mendekteksi miskonsepsi pada konsep Fisika Kuantum (Wuttifrom et.al 2006). Bentuk tes three-tier atau tes diagnostik tiga tingkat telah dikembangkan pada bidang fisika (Fatma, 2005; Haki, 2005; Karunia & Rinaningsih, 2013;

Halim, 2014d; 2014e; 2014f; 2014g), pada bidang sains (Dannah, 2013), dan pada bidang kimia (Dindar.et.al, 2011; Hakim.et.al, 2012). Hirakhi pengembangan instrument diagnostik miskonsepsi dan kelemahan pada setiap tes ditunjukkan dalam diagram fishbone berikut,

Gambar 1. Fishbone pengembangan instrumen tes diagnostik miskonsepsi

Tes Diagnostik terpadu; Tes, Feedback, dan Remedial berbasis web Tes pilihan ganda

terbuka

Tes pilihan ganda tertutup (one- tier)

Tes pilihan ganda tertutup + indek CRI (two-tier)

Tes pilihan ganda tertutup + indek CRI + alasan terbuka (three-tier)

Tes pilihan ganda tertutup + indek CRI + alasan tertutup (three-tier)

Tes pilihan ganda tertutup + indek CRI + alasan tertutup +indek CRI (four-tier) berbasis pen-pensil Hanya mampu

inventori konsep Penelitian

pemahaman konsep

Hanya identifikasi pemahaman

Kesulitan saat menganalisis alasan Logika berfikir tidak

terdeteksi

Tidak konfidensi saat memilih alasan

Durasi waktu tes dengan feedback dan remedial terlalu lama

(20)

BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1.5.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

(iv) Mengembangkan Tes Diagnostik Miskonsepsi Four-tier online berbasis web (E-TesMis) (v) Mengetahui tingkat efektivitas, validitas, dan reliabelitas Tes Diagnostik Miskonsepsi

Fisika (E-TesMis).

(vi) Menganalisis penurunan persentase miskonsepsi melalui paket E-TesMis.

1.6.Manfaat Penelitian

Setelah didapatkan hasil penelitian ini, diharapkan dapat digunakan untuk sebagai : (i) Acuan pengembangan tes diagnostik dengan menggunakan Web atau E-learning atau tes

dalam bentuk online

(ii) Metode remedial miskonsepsi yang tepat dan dapat dilakukan dalam waktu yang sesingkat- singkatnya

(iii) Sebagai media untuk menurunkan persentase miskonsepsi.

(21)

BAB 4 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Pengembangan

Penelitian dilakukan selama satu tahun dengan tujuan utama adalah (i) Mengembangkan Tes Diagnostik Miskonsepsi four-tier online berbasis web (E-TesMis), (ii) Mengetahui tingkat efektivitas, validitas, dan reliabelitas Tes Diagnostik Miskonsepsi Fisika (E-TesMis), dan (iii) Menganalisis penurunan persentase miskonsepsi melalui paket E-TesMis. Secara keseluruhan penelitian menggunakan metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development, R&D). Model pengembangan tes diagnostik four-tier online berbasis web diadopsi dari Model ADDIE (Analyze, Design, Develop, Implement, dan Evaluate), dimulai dari tahap Need Analysis dan berakhir dengan tahap Evaluation (Dick dkk, 2014) Draf awal tes diagnostik akan dilakukan uji validitas, uji reliabilitas, analisis indek daya beda, analisis indek kesukaran, dan analisis pengecoh. Uji dilakukan dua kali, yaitu pada sampel terbatas dan diperluas dengan responden yang setara dengan sampel implementasi. Rincian pengembangan secara lengkap ditunjukkan dalam Gambar 2.

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan dua tahap, yaitu: tahap pengembangan dan implementasi. Tahap pengembangan direncanakan pada bulan Maret 2018 sampai dengan bulan Juli 2018, sedangkan tahap implementasi direncanakan pada bulan Agustus 2018 sampai dengan bulan November 2018. Untuk tahap pengembangan lokasi yang dipilih adalah Lab Komputer FKIP Unsyiah dengan menggunakan domain http://i-belajar.fkip.unsyiah.co.id dan tahap Implementasi dilakukan pada Al-Muslim Matang dan FMIPA Unsyiah.

3.3. Pengambilan Sampel Penelitian

Populasi penelitian mencakup semua Mahasiswa Fisika FKIP dan FMIPA Unsyia serta Al-Muslim. Sedangkan sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik Individual Random Sampling untuk responden yang akan berpartisipasi dalam penelitian ini (Fraenkel, dkk, 2012).

3.4. Metode Implementasi

Sebelum dilakukan implementasi terlebih dahulu dilakukan pre-tes untuk mendapatkan mikonsepsi awal pada sekolah yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Kemudian dilakukan kegiatan sosialisasi dan FGD terkait dengan teknik penggunaan tes diagnostik four-tier online

(22)

berbasis web pada program studi fisika. Uraian lengkap pelaksanaan implementasi ditunjukkan dalam desain implementasi tabel 2 berikut.

Tabel 2 Desain implementasi tes diagostik four-tier online berbasis web

Sampel Observasi awal Perlakuan Obseravsi akhir

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika, FKIP Unsyiah.

Pre-Tes Diagnostik Miskonsepsi

Tes, feedback, dan Remedial

Pos-Tes Diagnostik Miskonsepsi Mahasiswa Jurusan

Pendidikan Fisika, FMIPA Unsyiah

Pre-Tes Diagnostik Miskonsepsi

Tes, feedback, dan Remedial

Pos-Tes Diagnostik Miskonsepsi Mahasiswa Jurusan

Pendidikan Fisika, FKIP Al-Muslim, Matang

Pre-Tes Diagnostik Miskonsepsi

Tes, feedback, dan Remedial

Pos-Tes Diagnostik Miskonsepsi (Sumber : Fraenkel, dkk, 2012)

3.5. Instrumen Pengumpul data (Tahap Pengembangan dan Implementasi)

Data yang diperlukan dalam penelitian berbentuk kuantitatif dan juga kualitatif. Data kuantitatif berupa persentase pengurangan miskonsepsi dan data angket respon responden, sedangkan data kualitatif berasal dari hasil wawancara dengan mahasiswa dan juga pada saat dilakukan sosialisasi dan FGD. Berdasarkan nama isntrumen, bentuk dan fungsi instrument ditunjukkan dalam tabel 3 berikut.

Tabel 3 Instrumen pengumpul data; nama, fungsi, dan bentuk data

No Nama Instrumen Fungsi Bentuk Data

1 Angket validitas Tes Untuk validitas; bahasa,

format dan konten Data kuantitatif (rasio) 2 Tes diagnostik (pre) dan

Pos

Untuk mendapatkan penguasaan konsep awal dan akhir

Data kuantitatif (ordinal) 3 Angket respon mahasiswa Untuk mendapatkan data

umpan balik

Data kuantitatif (nominal) 4 Manuskrip Wawancara Untuk mendapatkan

informasi tentang tes Data kualitatif

Kegiatan lengkap pelaksanaan pengembangan dan implementasi tes diagnostik four-tier online berbasis web i-belajar FKIP Unsyiah ditunjukkan dalam gambar 2 berikut

(23)

Gambar 2 . Sistematika pelaksanaan penelitian

Indikator Luaran

Bentuk tes dan kelemahan

Design tes diagnostik four-tier

Tes diagnostik four-tier basis

web

Terlaksana kegiatan penelitian

Data efektivitas dan persentase miskonspesi

Digunakan sebagai dasar pengembangan tes

Terbentuk draf tes diagnostik berbasis pensil- pen

Terbentuk draf tes diagnostik online berbasis web

Data hasil penelitian

Laporan penelitian dan accepted artikel

Tahapan/waktu Aktivitas

(24)

BAB 5. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

5.1. Hasil Penelitian

Hasil penelitian identifikasi miskonsepsi mahasiswa dalam konsep fisika modern ditunjukkan dalam dua bentuk, yaitu (i) rata-rata persentase miskonsepsi terhadap kelas saja (gambar 5.1) dan (ii) persentase miskonsepsi berdasarkan kelas dan nomor soal (gambar 5.2).

5.1.1. Rata-rata persentase berdasarkan kelas

Data hasil penelitiaan rata-rata persentase miskonsepsi berdasarkan kelas saja diambil dari 106 mahasiswa yang tersebar pada kelas 01 berjumlah 21 mahasiswa, kelas 02 berjumlah 25 mahasiswa, kelas 03 berjumlah 32 mahasiswa, dan kelas 04 berjumlah 28 mahasiswa. Secara keseluruhan rata-rata miskonsepsi diatas 30% dan dibawah 50%, dimana rata-rata persentase tertinggi dipunyai oleh mahasiswa dalam kelas 04 dan rata-rata persentase terrendah dipunyai oleh mahasiswa kelas 01. Secara lengkap rata-rata persentase ditunjukkan dalam gambar 3.

Gambar 3 Persentase miskonsepsi berdasarkan kelas

5.1.2. Persentase miskonsepsi berdasarkan kelas dan nomor soal

Data hasil penelitiaan persentase miskonsepsi berdasarkan kelas dan nomor soal diambil dari 106 mahasiswa yang tersebar pada kelas 01 berjumlah 21 mahasiswa, kelas 02 berjumlah 25 mahasiswa, kelas 03 berjumlah 32 mahasiswa, dan kelas 04 berjumlah 28 mahasiswa. Mereka semua telah selesai menjawab sebanyak 30 soal tes diagnostik two-tier tentang konsep fisika moderen. Secara keseluruhan untuk semua kelas ada tiga kelompok soal yang memiliki miskonsepsi tertinggi, yaitu nomor soal antara 5-9, antara 14-19, dan antara 22-23. Namun demikian jika dikaji per soal, maka persentase miskonsepsi yang paling tinggi (diatas 60%)

(25)

Gambar 4. Persentase miskonsepsi berdasarkan kelas dan soal

berada pada nomor soal 5,8,9,14,17,22, dan 23. Jika dikaji lebih dalam lagi ditemui bahwa semua kelas memiliki persentase miskonsepsi untuk soal nomor 8, 17 dan 22. Oleh karena itu menarik untuk dibahas lebih lanjut untuk ketiga soal ini.

1). Soal no.8

Soal nomor 8 terkait dengan konsep: pengukuran besar energi kinetik elektron yang terpancar dari plat katoda pada percobaan efek fotolistrik. Pilihan jawaban yang disediakan adalah:

A. Grafik energi kinetik terhadap frekuensi B. Grafik beda potensial henti terhadapfrekuensi

C. Beda potensial positip antara anoda dan katoda, sehingga kuat arus menjadi nol D. Beda potensial negatip antara anoda dan katoda, sehingga kuat arus menjadi nol

Kalau dikaji lebih mendalam distribusi persentase jawaban mahasiswa berdasarkan pilihan jawabannya adalah sebagai berikut;

Tabel 4 Distribusi pilihan jawaban soal 8

(26)

Jika dilihat distribusi pilihan jawaban mahasiswa terhadap soal nomor 8, dapat dikatakan bahwa mahasiswa memahami pengukuran besar energi kinetik elektron yang terpancar dari plat katoda pada percobaan efek fotolistrik adalah melalui: (A) Grafik energi kinetik terhadap frekuensi. Sebaliknya mahasiswa yang memilih jawaban D (jawaban benar) hanya 8% saja, ini artinya mahasiswa belum memahami konsep pengukuran energy kinetic electron yang keluar dari katoda.

5.2. Luaran Penelitian yang dicapai

Sampai pada tahap pelaporan kemajuan penelitian, telah dihasilkan beberapa luaran penelitian sesuai dengan target capaian, yaitu:

(a) Buku Ajar, dengan judul : Buku Ajar E-Learning: Pembelajaran Sains berbasis E- Learning (Sudah ada ISBN dan sekarang sedang proses cetak).

(b) Buku Ajar, dengan judul : Miskonsepsi dalam Pembelajaran Fisika (dalam bentuk draf) (c) Artikel dengan judul: “PENERAPAN MODEL ADDIE PADA PENGEMBANGAN

MODUL E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA” sdh presentasi pada SEMIRATA USU tanggal 04 Mei 2018.

(d) Artikel dengan judul: Pengembangan Tes Diagnostik Miskonsepsi Berbasis E-Learning dalam Pembelajaran Fisik, (telah disubmit pada ICTAP USU Medan).

(e) Draft artikel dengan judul artikel: Trend Pengembangan Tes Diagnostik Miskonsepsi dalam Pembelajaran Fisika.

(27)

BAB 6. SIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Secara keseluruhan rata-rata miskonsepsi diatas 30% dan dibawah 50%, dimana rata-rata persentase tertinggi dipunyai oleh mahasiswa dalam kelas 04 dan rata-rata persentase terrendah dipunyai oleh mahasiswa kelas 0. Data hasil penelitiaan persentase miskonsepsi berdasarkan kelas dan nomor soal diambil dari 106 mahasiswa yang tersebar pada kelas 01 berjumlah 21 mahasiswa, kelas 02 berjumlah 25 mahasiswa, kelas 03 berjumlah 32 mahasiswa, dan kelas 04 berjumlah 28 mahasiswa. Mereka semua telah selesai menjawab sebanyak 30 soal tes diagnostik two-tier tentang konsep fisika moderen. Secara keseluruhan untuk semua kelas ada tiga kelompok soal yang memiliki miskonsepsi tertinggi, yaitu nomor soal antara 5-9, antara 14-19, dan antara 22-23. Namun demikian jika dikaji per soal, maka persentase miskonsepsi yang paling tinggi (diatas 60%)

6.2. Saran

Untuk mendapatkan data yang lebih valid disarankan untuk menggunakan tes diagnostic, bukan hanya dalam matakuliah Fisika Moderen, tetapi juga dalam matakuliah Fisika Dasar atau matakuliah mekanika. Karena dari tahun ketahaun telah diketahui bahawa dalam materi mekanika sangat banyak terjadi miskonsepsi.

Ucapan Terima Kasih

Kepada semua pihak yang telah membantu kegiatan penelitian ini, kami ucapkan banyak terima kasih. Khususnya kepada Direktorat Jenderal Riset dan Pendidikan Tinggi yang telah mendukung dana untuk terlaksanannya penelitian Hibah Lektor Kepala ini, dengan nomor kontrak : 288/UN11/SP/PNBP/2018 tanggal 29 Januari 2018.

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Allen.M., (2010). Misconceptions in Primary Science.M.Graw-Hill, Open University Press, England

Azzarkasyi M., Halim A., dan Suhrawardi., (2014). Pengaruh Media Simulasi Komputer untuk Meningkatkan Katrampilan Berpikir Kritis dan Meminimalkan Kuantitas Miskonsepsi pada Pembelajaran Listrik Dinamis. Laporan Penelitian pada Program Studi Magister Pendidikan IPA, PPs Unsyiah.

Barke.H.D, Al Hazari, and Yitbarek.S.(2009). Misconceptions in Chemistry, Springer. Berlin, Germany.

Cakir, O.S., Uzuntiryaki E, and Geban O., (2002). Contribution of Conceptual

Change Texs and Concept Mapping to Students’ Understanding of Acids and Bases. Paper presenter at the Annual Meeting of the Nasional

Chung-Chih Chen, Huann-Shyang, and Ming-Liang Lin (2003), Developing a Two-Tier

Diagnostic Instrument to Assess High School Students’ Understanding − The Formation of Images by a Plane Mirror, Proc. Natl. Sci. Counc.ROC(D)12(3), pp. 106-121

Clark, K.M, Thomas A. L, and Evans, D. L.,(2001), Development of Engineering

Thermodynamics Concept Inventory Instruments, 31“ ASEE/IEEE Frontiers in Education Conference, October 10 - 13,2001 Reno, NV

Clement, J., (1982).Students’preconceptions in introductory mechanics.American Journal of Physics.50, pp. 66-71.

Committee on Undergraduate Science Education (CUSE) (1997).Misconceptions as Barriers to Understanding Science.National Academy Press.

Dannah.L.S., (2013). The Development and Validation of a Three-tier Diagnostics Test Measuring Pre-service Elementary Education and Secondary Science Teachers’

Understanding of The Water Cycle.Theses Ph.D.The Faculty of the Graduate School at the University of Missouri, Australia.

Dick, W., and Carey, L. (2014). The Systematic Design of Instruction. N.Y. Pearson Education, 8th ed

Dindar, Cetin.A., and Geban.O., (2011). Development of a three-tier test to assess high school students’ understanding of acids and bases.Procedia Social and Behavioral Science, 15,pp. 600-604.

Engelhardt.P.V and Beichner.R.J., (2004). Students’ Understanding of Direct Current Resistive Electrical Circuitts.Am.J.Phys.72(1), 99-115

Fatma Turkey (2005).Developing a three-tier test to assess High School Student’s Misconception concerning Force and Motion.Tesis, Scondary School Science and Mathematics

Education, Middle East Technical University. Turkey.

Fischhoff B, Slovic.P, and Lichtenstein.S., (1977). Knowing with Certainty: The Appropriateness of Extreme Confidence.Journal of Experimental Psychology: Human Perception and Performance, 3(4), pp. 552-564.

Fraenkel J.R., Wallen N.E, and Hyun H.H. (2012). How to design and evaluate research in education, McGraw-Hill, NY.

(29)

Gray, G., Evans, D., Cornwell, P., Costanzo, and M., Seif, B., (2003).Toward a nation wide dynamics concept inventory assessment test. Proceedings, 2003 ASEE Annual Conference, Nashville, TN.

Haki, P., (2005). Developing a three-tier test to assess Ninth Grade Student’s Misconception about Simple Circuit.Tesis, Scondary School Science and Mathematics Education, Middle East Technical University. Turkey.

Hakim.A, Liliasari and Kadarohman.A., (2012).Student Concept Understanding of Natural Products Chemistry in Primary and Secondary Metabolites Using the Data Collecting Technique of Modified CRI. International Online Journal of Educational Sciences, 4(3), pp. 544-553.

Halim, A., (2008). Pembinaan Ujian Diagnostik dan Modul Pembelajaran Kendiri Fizik Kuantum Kearah Mengatasi Miskonsepsi Siswa, Thesis Ph.D. FakultiPendidikan, UKM.

Halim.A dan Ibnu.K (2014a). A Phenomenographic Analysis of Description Pattern of an Atom by LPTK’s Students and High School Teachers.Proceeding of International Conference on Multidiscipline,16-18 Oktober 2014 at UISU, Medan.

Halim.A dan Ibnu.K., (2014b). Pengembangan Silabus Pembelajaran Fisika Kuantum

Berbasiskan Hasil Identifikasi Miskonsepsi. Prosiding Seminar Nasional KPTIP,FKIP Unsyiah, 14 Juni 2014

Halim.A dan Muhammad.A.(2014c).Impact of PhET Simulation Media to Minimize Quantity Misconceptions Students in Learning Dynamic Electrical Material.Proceeding of International Conference on Science Education,5-6 Desember 2014 at Unimed, Medan.

Halim.A, (2007). Identifikasi Miskonsepsi dan Remediasi dalam Pembelajaran Fisika Kuantum.

Pilot Test Dissertasi, UKM Malaysia.

Halim.A, (2014d). Pengembangan Instrumen Identifikasi dan Metode Remediasi Miskonsepsi dalam Pembelajaran Fisika pada Sekolah Menengah dan Perguruan Tinggi. Laporan Penelitian Hibah Pascasarjana Tahun 2014.

Halim.A, T.Subahan.B.M, and Lilia.H., (2009). Development and Implementation of Diagnostic Test to Identification of Misconception in Quantum Physics, SainsMalaysiana, 38(2), pp.126-130.

Halim.A., (2010). Pengembangan Tes Diagnostik Mekanika Kuantum untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi dalam Fisika Kuantum. Prosiding Simposium Fisika Nasional ke-23, 5-6 Oktober 2010.ITS Surabaya.

Halim.A., (2013). Model Conceptual Change dalam Pembelajaran Fisika Kuantum untuk

Mengatasi Miskonsepsi. Prosiding Simposium Fisika Nasional , 10-11 Oktober 2013 ke- XXVI di Malang.

Halim.A., (2013). Relationship between undergraduate students’ misconception of atomic models and classical physics.Proceeding of International Conference in Special Education, 4-6 September 2013 at Unsyiah.

Halim.A.,dan Melvina (2014g). Misconception on Force Concept; action-reaction pair is same with cause-effect sequence. Proceeding of THE 4th INTERNATIONAL CONFERENCE ON THEORETICAL AND APPLIED PHYSICS (ICTAP-2014) 16-17 October 2014, Denpasar-Bali, Indonesia.

Halloun.I.A., and Hestenes.D., (1985a). Common Sense Concepts about Montion.American Jounal of Physics, 53(11), pp. 1056-1065.

Hassan.S, Bagayoko.D, and Kelley.E.L. (1999).Misconceptions and the Certainty of Response Index (CRI).Phys. Educ. 34(5). pp. 294 – 299.

(30)

Hestenes.D and Wells.M., (1992), A Mechanics Baseline Test, Published in: The Physics Teacher 30, March 1992, pp. 159-166.

Karunia.P.P dan Rinaningsih., (2013). Pengembangan Tes Diagnostik Materi Teori Mekanika Kuantum dan Ikatan Kimia.Unesa Journal of Chemical Education, 2(2), pp. 159-172.

Kathleen Wage and John Buck (2004), Signals and Systems Concept Inventory (SSCI) Instruction Packet, August 17, 2004, University University of Massachusetts, Dartmouth.

Law, J. F. and Treagust, D. F.(2010). Diagnosis of Student Understanding of Content Specific Science Areas Using On-Line Two-Tier Diagnostic Tests. Australia: Curtin University of Technology.

Martin J.K., Mitchell J, and Newell T., (2004), A Fluid Mechanics Concept Inventory (FMCI), 34th ASEE/IEEE Frontiers in Education Conference, October 20 – 23, 2004, Savannah, GA

Masril dan Nur Asma.(2002). Pengungkapan Miskonsepsi Pelajar Menggunakan Force Concept Inventory dan Certainity of Response Index. Jurnal Fisika Indonesia,HFI B5, 0559.

pp.1–7.

McDermott, L.C., (1984). Research in conceptual understanding in mechanics. Physics

Paul S. Steif, Anna Dollár, and John A. Dantzler (2005). Results from a Statics Concept Inventory and their Relationship to other Measures of Performance in Statics, publication at 35th ASEE/IEEE Frontiers in Education Conference, October 19 – 22, 2005, Indianapolis, IN Qusthalani, Halim A., and Khaldun I., (2014). Keefektifan Pembelajaran Fisika melalui Metode

kerja Laboratorium Ditinjau dari Penurunan Miskonsepsi dan peningkatan Ketrampilan Proses Siswa Kelas X SMAN 1 Paya Bakong pada Konsep Suhu dan Kalor. Laporan Penelitian Tesis, Program Studi Pendidikan Fisika, Pps Unsyiah.

Richardson J., Steif P., Morgan J, and Dantzler J., (2003), Development of a concept inventory for strength of materials, 33rd ASEE/IEEE Frontiers in Education Conference, November 5-8, 2003, Boulder, CO

Suparno, P. (2005). Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika, Yogyakarta, Grasindo.

Treagust, D.F.and Haslam, F. (1987). Diagnosing secondary student’ misconceptions of photosynthesis and respiration in plants using a two-tier multiple choice instrument.

Journal of Biological Education, 21(3), pp. 203-211.

Viennot,L., (1979). Spontaneous Reasoning in Elementary Dynamics, European Journal of Science Education 1, pp. 205-221.

William Jordan, Henry Cardenas, and Chad B. O’Neal (2005). Using a Materials Concept Inventory to Assess an Introductory Materials Class: Potential and Problems,

Publication at Proceedings of the 2005 American Society for Engineering Education Annual Conference and Exposition, LA.

Wuttiprom.S, M.D. Sharma ,I.D. Johnston, R. Chitaree, C. Soankwan (2006). Preliminary Results from a New Quantum Mechanics Conceptual Survey, River Physics, Australian Institute of Physics 17th National Congress 2006 – Brisbane, 3-8 December 2006.

(31)

LAMPIRAN (sesuai luaran yang dijanjikan) Lampiran1. Instrumen.

1.1. Buku Ajar (Halaman depan)

(32)
(33)

1.2. Soal yang Digunakan

PRE TES MATERI EFEK FOTOLISTRIK, EFEK COMPTON DAN DIFRAKSI ELEKTRON

DILARANG CORET LEMBARAN SOAL !!!!

Nama :………..…………NIM :……..………..………Kelas :………..

Petunjuk: Pilih salah satu jawaban yang paling benar menurut Anda (A, B, C, atau D) dan Isi indek CRI (5

= Pasti, 4 = Sangat Yakin, 3 = Yakin, 2 = Kurang Yakin, 1 = Tidak Yakin, 0 = TidakTahu) pada tempat yang disediakan terhadap jawaban yang sudah Anda pilih. Semua soal harus dijawab tidak boleh dikosongkan.

1. Peristiwa terpancarnya electron dari suatu permukaan logam, karena logam tersebut disinari dengan cahaya disebut

A. Efekfotolistrik B. Efek Compton C. Terjadinya sinar-x D. Difraksi elekron CRI […]

2. Peristiwa Efekfoto listrik tidak dapat dijelaskan apabila cahaya A. Dipandang sebagai partikel

B. Dipandang sebagai Gelombang C. Mempunyai laju tertinggi

D. Dipandang sebagai gelombang elektromagnetik CRI […]

3. Elektron-elektron di dalam logam terikat dalam struktur atom. Dalam peristiwa efek fotolistrik, besarnya energi yang diperlukan oleh cahaya untuk membebaskan electron daripermukaan logam plat katoda disebut

A. Energi kinetik elektron B. Frekuensi ambang

C. Energi ambang logam plat katoda D. Beda potensial henti

CRI […]

4. Padatahun 1905 Einstein melakukan eksperimen dan menyimpulkan bahwa cahaya dipandang sebagai paket-paket energi yang disebut

A. Elektron B. Proton C. Positron D. Foton CRI […]

(34)

5. Energi ambang logam plat katoda hanya tergantung pada A. Jenis logam katoda

B. Frekuensi cahaya C. Beda potensial henti D. Intensitas cahaya CRI […]

6. Besarnya kuat arus listrik efek fotolistrik dipengaruhi oleh A. Beda potensial henti

B. Intensitas cahaya C. Energi kinetic elektron

D. Energi ambang logam plat katoda CRI […]

7. Besarnya kuat arus listrik efek fotolistrik juga dipengaruhi oleh A. Beda potensial henti

B. Energi kinetic elektron

C. Frekuensi cahaya yang digunakan D. Energi ambang plat katoda

CRI […]

8. Untuk mengukur besarnya energi kinetik elektron yang terpancar dari plat katoda pada percobaan efek fotolistrik, digunakan

E. Grafik energi kinetik terhadap frekuensi F. Grafik beda potensial henti terhadapfrekuensi

G. Beda potensial positip antara anoda dan katoda, sehingga kuat arus menjadi nol H. Beda potensial negatip antara anoda dan katoda, sehingga kuat arus menjadi nol CRI […]

9. Grafik energi kinetik maksimum elektron foto terhadap frekuensi penyinaran dalam suatu percobaan efek fotolistrik ditunjukkan pada gambar disamping.

Besarnya energi ambang plat logam katodaadalah

A. 3 eV B. 5 eV C. – 2 eV D. 2 eV

CRI […]

(35)

10. Grafik energi kinetik maksimum elektron foto terhadap frekuensi penyinaran dalam suatu percobaan efek fotolistrik ditunjukkan pada gambar disamping.

Besarnya tetapan Plackadalah A. 6.60 x 10 -34Js B. 6.61 x 10 -34Js C. 6.6 2 x 10 -34Js D. 6.625 x 10 -34Js CRI […]

11. Berdasarkan grafik di samping, besarnya frekuensi ambang cahaya adalah

A. 1.5 x 10 15 Hz B. 3.0 x 10 14 Hz C. 2.0Hz

D. 3.0 Hz CRI […]

12. Gambar di bawah ini menunjukkan bahwa foton sinar-x dengan energi hf bertumbukan dengan elektron diam . Setelah tumbukan energi foton hambur menjadi hf1 , sedangkan

Energi total electron hambur adalah Ee

Dapat disimpulkan bahwa di dalam peristiwa tersebut, energi kinetik elektron hambur A. hf

B. hf1 C. hf – hf1 D. hf1 - hf CRI […]

(36)

13. Gambar di bawah ini menunjukkan berkas sinar-x menumbuk sebuah elektron diam.

Akibatnya terjadi hamburan sinar-x dan hamburan elektron.

Peristiwa ini disebut

A. Efek fotolistrik B. Radiasi Benda Hitam C. Proses terjadinya sinar - x D. Efek Compton

CRI […]

14. Pada peristiwa efek Compton, dapat disimplkan bahwa sinar-x berperilaku sebagai A. Foton

B. Partikel dan gelombang C. Gelombang

D. Partikel CRI […]

15. Sebuah partikel dengan momentum p seharusnya dapat memiliki sifat gelombang dengan panjang gelombang yang sesuai dengan rumus

p λ  h

Pernyataan di atas merupakan hipotesis dari A. A.H Compton

B. de Broglie

C. Davisson Germer D. Einstein

CRI […]

16. Eksperimen Davisson Germer membuktikan bahwa A. Elektron bersifat partikel

B. Sinar-x berperilaku sebagai foton

C. Elektron dapat terdifraksi di dalam Kristal nikel D. Elektron bersifat gelombang

CRI […]

17. Dalam Eksperimen Davisson Germer berkas elektron didifraksikan oleh kisi Kristal nikel, sehingga menghasilkan pola.

(37)

A. Interferensi B. Difraksi C. Polarisasi D. Refleksi CRI […]

18. Dalam Eksperimen Davisson Germer, puncak interferensi maksimum dihasilkan oleh kisi difraksi Kristal yang jarak antar bidang Bragg adalah

A. d = a B. d = ½ a.2 C. d = 0,45 a D. d = 2a CRI […]

19. Rumus panjang gelombang elektron yang mengalami difraksi oleh kisi kristal nikel adalah θ

sin d λ 2 n 

Dengan

θ

adalah sudut antara

A. Berkas electron datang terhadap electron terhambur B. Berkas electron datang terhadap permukaan bahan kristal C. Salah satu bidang Bragg terhadap bidang Bragg yang lain D. Berkas electron datang terhadap Bidang Bragg

CRI […]

20. Rumus untuk menghitung jarak antar atom tunggal di dalam suatu Kristal adalah

A. 

 

 ρNA

a M

B.

1/3

NA

ρ

a M 

 



C.

1/3

NA

ρ a M 

 



D.



 

 NA ρ a M

CRI […]

21. Dalam eksperimen Davisson Germer, sebelum berkas elektron menumbuk Kristal terlebih dahulu dipercepat melalui beda potensial 54 volt, sehingga energi kinetik berkas elektron tersebut adalah

A. 54 eV

(38)

B. 54 joule C. 54 keV D. 0.54 MeV CRI […]

22. Berbagai macam bentuk teori dan percobaan telah dijalankan oleh pakar fisika untuk mengetahui hakikat yang sebenarnya tentang ELEKTRON. Dari empat pernyataan di bawah, anda diminta untuk memilih salah satu jawaban yang paling tepat.

A. Elektron dapat berprilaku seperti partikel dan gelombang B. Elektron adalah partikel

C. Elektron adalah gelombang

D. Elektron dapat berprilaku seperti partikel atau seperti gelombang CRI […]

23. Berbagai macam bentuk teori dan percobaan telah dijalankan oleh pakar fisika untuk mengetahui hakikat yang sebenarnya tentang CAHAYA. Dari empat pernyataan di bawah, anda diminta untuk memilih salah satu jawaban yang paling tepat.

A. Cahaya dapat berprilaku seperti partikel dan gelombang B. Cahaya adalah partikel

C. Cahaya adalah gelombang

D. Cahaya dapat berprilaku seperti partikel atau seperti gelombang CRI […]

24. Energi ambang (W) suatu bahan adalah

A. Energi yang diperlukan oleh electron untuk mencapai plat anoda

B. Energi yang diperlukan oleh electron untuk melepaskan diri dari dalam bahan C. Energi yang diperlukan oleh electron untuk menghasilkan arus listrik

D. Energi yang dimiliki oleh sesuatu bahan.

CRI […]

25. Difraksi partikel pada lapisan Bragg dengan jarak kisi 0,5 oA terjadi pada sudut hambur 30o orde pertama. Panjang gelombang partikel tersebut adalah:

A. 0.25 oA B. 0.5 oA C. 0.75 oA D. 1.0 oA CRI […]

26. Hipotesis de Broglie menyatakan bahwa setiap partikal massif (memiliki massa diam) yang sedang bergerak akan memperlihatkan fenomena gelombang. Hipotesis ini benar karena:

A. Memiliki persamaan yang telah dirumuskan dengan baik.

B. Hasil pengukuran panjang gelombang electron sama dengan hasil perhitungan panjang gelombang electron dengan rumus de Broglie.

C. Adanya percobaan Davisson Germer

Referensi

Dokumen terkait

data hasil dari lapangan dengan tujuan untuk memberikan gambaran yang lebih tajam. tentang hasil pengamatan, wawancara, dan studi dokumentasi serta

… Bimbingan karir (BK) sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan individu yang harus dilihat sebagai bagian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam

siswa yang terintegrasi dalam program bimbingan konseling kepada seluruh siwa. SMK

Formulasi nira aren dan ekstrak jahe merah memberikan pengaruh tidak nyata terhadap kadar air minuman jahe merah instan yang dihasilkan, tetapi mem- berikan pengaruh nyata

Tinjauan Yuridis Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/PUU-XI/2013 Tentang Pemilu Serentak Dengan Tujuan Memperoleh Kualitas Pemilu Yang Lebih Baik. Skripsi Bagian Hukum

Setelah dilakukan evaluasi terhadap dokumen penawaran dan kualifikasi yang Saudara ajukan pada pekerjaan Renovasi Gedung Kantor Tahap Finishing dan Sarana Lingkungan

Dengan  penyajian  keuangan  yang  baik  dan  sesuai  dengan  standar  yang  berlaku  dapat 

Apabila Saudara tidak hadir sesuai jadwal tersebut di atas dengan alasan yang tidak dapat diterima, maka perusahaan Saudara beserta Pengurusnya dimasukkan ke dalam Daftar Hitam