198
Penyuluhan Pengelolaan Limbah Rumah Tangga Dalam Menjaga Lingkungan Di Desa Ateuk Cut, Kecamatan Simpang Tiga,
Kabupaten Aceh Besar
Dewi Astini 1), Cut Megawati 2), Riki Musriandi 3), Muhammad Nur 4), Yuliana 5), Ambiya Nurdin 6), Nasir Ismail 7)
1,2,4,7)
Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Abulyatama, Aceh Besar, Aceh, Indonesia
3) Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Abulyatama, Aceh Besar, Aceh, Indonesia
5) Ekonomi Pembangunan, FKIP, Universitas Abulyatama, Aceh Besar, Aceh, Indonesia
6) Kesehatan Masyarakat, FIIK, Universitas Abulyatama, Aceh Besar, Aceh, Indonesia
Corresponding author : e-mail : dewiastini_hukum@abulyatama.ac.id ABSTRAK
Sampah atau limbah adalah limbah rumah tangga yang dihasilkan dari kegiatan sehari hari dalam rumah tangga atau pemukiman penduduk, kegitan pasar, rumah makan dan restoran. Dasar pemikiran memberikan penyuluhan kepada masyarakat Desa Ateu Cut Kecamatan Simpang tiga Kabupaten Aceh Besar adalah berdasarkan observasi tidak ada pngelolaan pada sampah ( limbah runah tangga) tersebut . Metode pengabdian dilakukan dengan metode survey dan wawancara tentang prilaku masyarakat dalam mengelola sampah, penyuluhan dan tanya jawab. Berdasarkan uraian dan hasil pembahasan kegiatan pengabdian ini, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan limbah rumah tangga adalah salah satu solusi bagi pemukiman penduduk dalam mengatasi permasalahan sampah, dan pemahaman tentang pengelolaan limbah rumah tangga yang dapat memberikan nilai positif pada anggota dalam menjaga lingkungan, respon anggota masyarakat dalam penyuluhan ini sangat baik dan hal iiu dapat dilihat dari keaktifan masyarakat setempat pada sesi tanya jawab.
Kata kunci: Limbah Rumah Tangga
ABSTRACT
Waste or waste is household waste from daily activities in households or residential areas, market activities, restaurants, and restaurants. The rationale for counseling the people of Atau Cut Village, Simpang Tiga District, Aceh Besar Regency is based on the observation that there is no waste management. This activity was carried out . The service method was carried out by survey and interview methods about community behavior in managing waste, counseling, and questions and answers. Based on the description and results of the discussion of this activity, it can be said that household waste management is one solution for settlements in overcoming the problem of misunderstanding of household
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Desember 2022 pISSN 2685-0303
199 environmental management, which can provide positive values for members in protecting the environment, the response of community members in this counseling is very good, and this can be seen from the activeness of the local community in the question and answer session.
Keywords: Household Weste
PENDAHULUAN
Setiap aktifitas dalam kehidupan sehari hari yang pasti menghasilkan limbah, limbah dewasa ini sudah melanda dunia, dalam pemahaman masyarakat awam, limbah hanya merupakan hal yang tidak bermanfaat dan hanya dibuang begitu saja ke lingkungan sekitar tanpa melakukan pemilahan dan pengelolaan terlebih dahulu
Beberapa pendapat menyebutkan limbah adalah buangan yang dihasilkan dari kegiatan industri maupum rumah tangga dimana masyarakat bermukim berbagai limbah yang dihasilkan seperti black water, dan air buangan karena aktifitas domestik lainnya, limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang sering kehadirannya tidak dikehendaki karena tidak memiliki nilai ekonomis, bila ditinjau secara kimiawi limbah ini terdiri dari bahan kimia, limbah ini terdiri dari senyawa organik dan senyawa anorganik. dengan kosentrasi dan kwantitas tertentu, kehadiran limbah ini dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama kesehatan masyarakat, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah, tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah (Riswan et al., 2015).
Pada kegiatan penyuluhan ini lebih ditekankan pada limbah rumah tangga yang dikenal oleh masyarakat sebagai sampah. Menurut (Noer & Sayani, 2021) menyebutkan bahwa sampah atau limbah domestik adalah limbah rumah tangga yang dihasilkan kegiatan sehari hari dalam rumah tangga atau pemukiman penduduk, dan kegiatan lainnya; 1) Dampak limbah rumah tangga dapat mempengaruh kondisi lingkungan, seperti memurunnya kualitas air, sehingga tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya, bahkan dapat menimbulkan pencemaran air akibat kegiatan rumah tangga dan akan berdampak pada orang lain; 2) Dampak lingkungan ini perlu dilakukan pengelolaan sampah secara bijaksana, dan lebih ditingkatkan pada cara pandang dan prilaku masyarakat dan selalu mengutamakan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaannya. Rendahnya tehnologi yang dimiliki dan lemahnya infrastuktur menimbulkan permasalahan sampah yang paling kompleks terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Pemerintah selaku stakeholder mempunyai kewajiban untuk menerapkan sistem pengelolaan sampah secara efektif dalam mengatasi masalah sampah, disamping itu peran masyarakat diharapkan dapat membantu mengatasi masalah tersebut, karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap masalah keberadaan sampah yang dapat memperburuk tata kelola sampah; 3) Dasar pemberian penyuluhan kepada anggota masyarakat Desa Ateuk Cut, Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar adalah berdasarkan observasi menunjukkan bahwa tidak ada pengolaan pada sampah ( limbah rumah tangga ) tesebut hanya ditampung dalam wadah tanpa memilah atau memisahkan sampah organik dan sampah anorganik.
bahkan terkadang hanya dibuang dilahan sekitar pemukiman. Sasaran atau target adalah anggota masyarakat Desa Ateuk Cut Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar yang sebagian besar adalah ibu rumah tangga yang berkaitan langsung dengan
200
limbah rumah tangga yang telah dihasilkan dari kegiatan atau aktivitas dalam rumah tangga.
Dari pembahasan di atas maka perlu dilakukan penyuluhan terhadap pengelolaan limbah rumah tangga dalam menjaga lingkungan di di desa Ateuk Cut, Kec. Simpang
METODE PELAKSAAN
Metode pelaksanan pengabdian kepada masyarakat diklakukan sebagai berikut:
1. Metode Survey, dengan melakukan observasi pada lingkungan Desa Ateuk Cut Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar dan melakukan wawancara tentang prilaku masyarakat dalam hal mengelola sampah
2. Metode penyuluhan dengan melakukan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat Desa Ateuk Cut Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar.
Adapun materi penyuluhan adalah tentang bagaimana mengelola sampah limbah rumah tangga
3. Metode tanya jawab dalam kegiatan penyuluhan dilakukan untuk meengevaluasi tingkat pemahaman dari anggota masyarakat Desa Areuk Cut Kecamatab Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar tentang materi yang diberikan dan untuk memperoleh informasi informasi lainnya terkait dengan limbah rumah tangga . dengan adanya sesi tanya jawab ini dapat dilihat tingkat keaktifan dari anggota masyarakat Gampong Eteuk Cut Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan ini dilakukan pada di Desa Ateuk Cut Kecanmatan simpang Tiga kabupaten Aceh Besar, bertepatan dengan kegiatan rutinitasyang dilakukan 2 (dua) kali dalam sebulannya dimana kegistan ini selain diisi dengan kegiatan gotong royong dan diberikan kesempatan dari berbgai pihak untuk melakukan penyuluhan seperti penyuluhan tentang kesehatan (imunisasi, gizi, pemeriksaan kesehatan lainnya) , lingkungan, sosial ekonomi, dan penyampaian infotmasi dari pemerintah kepada masyarakat.
Kegiatan ini dibuka oleh pak keucik Desa Ateuk Cut Kecamatan Simpang tiga kabupaten Aceh Besar dengan tetap menjaga protokol kesehatan, adapun kegiatan dilakukan di kantor Keucik dengan dihadiri peserta sebanyak 20 orang, kemudian dilanjutkan dengan menyampaikan materi pengabdian kepada masyarakat, Fakultas Hukum Universitas Abulyatama tentang mengelola limbah rumah tangga dan menjaga lingkungan dari pencemaran limbah rumah tangga dengan materi sebagai berikut:
1. Pengertian limbah rumah tangga dan memisahkan antara limbah organik dan anorganik
2. Sampah organik (adalah sampah kering yaitu sampah yang tidak mudah membusuk) seperti plastik, wadah pembungkus makanan, kertas plastik, bltol, kaleng bekas minuman, dan sebagainya dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual.
3. Cara membuat pupuk yang berasal dari limbah organik ada beberapa cara pengolahan sampah organik, pupuk kompos, briket, biogas, namun teknik yang
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Desember 2022 pISSN 2685-0303
201 paling mudah untuk skala rumah tangga adalah merubah sampah organik menjadi pupul lompos yaitu bahan yang tidak merugikan lingkungan. Pada dasarnya sampah organik dapat terurai secara alami, tapi pada kondisi yang tidak terkontrol, menyebabkan proses penguraiannya akan menimbulkan dampak (pencemaran) seperti: lingkungan menjadi kotor dan muncul bau yang tidak sedap, rembesan limbah yang tidak terkendali dan lain sebagainya pembuatan pupuk kompos, sampah organik dalam rumah tangga seperti sampah sisa makanan, sisa potongan sayur, dan buah, serta sampah yang ada di halaman rumah yang dibuat dengan alat yang disebut dengan komposter.
Dampak kegiatan ini adalah meningkatan pemahaman pada masyarakat Desa Ateuk Cut Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar, menjadi inovasi dalam mengelola limbah rumah tangga sehingga tidak dibuang di lahah (perkarangan) sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap, dan lingkungan menjadi bersih dan akan selalu terjaga dari pencemaran lingkungan, respon masyarakat Desa Ateuk Cut Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar sangat baik, dan sangat menarik bagi mereka, karena selama ini belum pernah mendapatkan materi tentang pengolahan limhah rumah tangga.
Pada kegiatan pengabdian yang berkelanjutan perlu adanya demo sacara langsung kapada masyarakat dari tim Penyuluhan fakultas Hukun Universitas Abulyatama tentang pengelolaan limbah rumah tangga dan cara pembuatan pupuk di kantor Keucik Ateuk Cut Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar.
Selain itu dijelaskan juga tentang cara pembuatan pupuk dan perlu juga dijelaskan tentang pengurangan sampah melalui sosialisasi 3 R
Berikut menurut (Rosnawati et al., 2018) reduce (mengurangi), reuse (menggunakan) recycle (daur ulang).
1. Reduce, merupakan kegiatan untuk mengurangi jumlah sampah dengan mengurangi penggunaan barang atau bahan kebutuhan sehari hari yang dilakukan dengan cara yaitu:
a. Menggunakan bahan atau barang kebutuhan yang dapat bertahan lama atau awet
b. menggunakan barang sekali pakai
c. mengurang jumlah belanjaan yang tidak begitu diperlukan
d. merawat dan memperbaiki mainan, peralatan rumah tangga, pakaian dan perkakas yang ada
2. Reuse, merupakan kegiatan mengolah berbagai barang atau bahan yang dapat digunakan kembali . serta mengurangi penggunaan barang sekali pakai, dengan menerapkan konsep ini, jangka penggunaan barang akan menjadi lebih lama dan panjang sehingga jumlah sampah pun akan semakin berkurang, berikut adalah penggunaan kembali barang bekas yang dapat dilakukan menurut (Restuaji et al., 2019):
a. menggunakan kembali barang barang kemasan, seperti botol, dan kaleng dengan fungsi yang sama
b. menjadikan barang kemasan sebagai tempat untuk menyimpan sesuatu seperti koran bekas sebagai tempat pembungkus sayuran atau menggunakan botol bekas sebagai tempat pembuatan bibit tanaman
202
c. memilih atau menggunakan barang atau bahan yang dapat dipakai kembali seperti batrai isi ulang.
3. Recycle, merupakan keguatan mendaur ulang barang atau bahan bekas yang sudah tdak berguna lagi. Saat ini semakin banyak industri formal yang balakukan kegiatan daur ulang dengan memanfaatkan barang barang bekas dan menjadi bahan yang bernilai., beberapa sampah anorganik yang dapat di daur ulang yaitu seperti kertas, gelas botol, plestik, kaleng,, dan sisa kain, barang barang tersebut dapat dikumpulkan untuk dijual kepada masyarakat yang mengupmpulkan sampah, untuk kegiatan daur ulang
Gambar 1. Kegiatan Pemilahan Limbah Rumah Tangga
Evaluasi hasil pengabdian kepada masyrakat, dalam pengelolaan Iimbah rumah tangga di Desa Atuek Cut ditampilkan dalam Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Evaluasi pengabdian kepada masyrakat, dalam pengelolaan Iimbah rumah tangga di Desa Atuek Cut
No Aspek penilaian Tindak Lanjut
1. Pengelolaan sampah Pengelolaan sampah merupakan solusi bagi pemukiman penduduk unttuk mengatasi masalah sampah
2. Pemahaman pengelolaan sampah/limbah rumah tangga
Memberikan nilai positif bagi ibu ibu Gampong Ateuk Cut
3. Respon masyarakat terhadap kegiatan pengabdian ini
Respon sangat baik, dan antusias masyarakat sangat tinggi hal ini tebukti saat diadakannya sesi tanya jawab
4. Kelanjutan Program Perlu ditindak lanjuti agar masyrakat mahir dalam pembuatan pupuk kompos, dan mengolah sendiri samoah atau limbah yang berasal dari rumah yangga
SIMPULAN
Pembahasan kegiatan pengabdian kepada masyarakat Berdasarkan uraian dan hasil pembahasan dan pengabdian kepada masyarakat penyuluhan pengelolaan limbah rumah tangga dalam rangka menjaga lingkungan pada masyrakat Gampong Ateuk Cut, kecamatan Simpang tiga Kabupaten Aceh Besar dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pengelolaan sampah adalah salah satu solusi bagi penukiman penduduk dalam
mengatasi permasalahan sampah
2. Pemahaman tentang pengolahan limbah rumah tangga dapat memberikan dampak positif pada ibu ibu Gampong Ateuk Cut kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Desember 2022 pISSN 2685-0303
203 3. Respon anggota masyarakat Gampong Ateuk Cut terhadap kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini sangat baik hal ini terbukti dengan antusias masyarakat dan terbukti pada saat sesi tanya jawab
4. Perlu ditindak lanjuti dengan demo secara langsung supaya masyarakat mahir dalam pembuatan pupuk kompos, dan mengolah sendiri sampah atau limbah limbah yang tidak berguna lagi manjadi bahan yang memberi nilai ekonomi tinggi.
UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terimakasi kepada LPPM Universitas Abulyatama yang sudah mendanai seluruh kegiatan pengabdian dan Aparat kampung Lambunot yang sudah sangat mendukung terlaksananya kegiatan pengabdian ini, serta terimakasi kepada mahasiswa dan rekan dosen yang sudah ikut terlibat dalam menyukseskan kegiatan pengabdian ini.
DAFTAR RUJUKAN
Noer, H., & Sayani. (2021). Pengabdian Kepada Masyarakat Penyuluhan Pengelolaan Limbah Rumah Tangga Dalam Menjaga Lingkungan. Jurnal Abditani: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(3), 145–148.
http://abditani.jurnalpertanianunisapalu.com/index.php/abditani/article/view/156 Restuaji, I. M., Eko, P. F., Ana, M. T., & Agusti, L. P. (2019). Penyuluhan pengelolaan
sampah rumah tangga. Journal of Community Engagement and Employment, 1(1), 34–39. http://ojs.iik.ac.id/index.php/JCEE
Riswan, Sunoko, H. R., & Hadiyanto, A. (2015). Pengelolaan sampah rumah tangga di kecamatan Daha Selatan. Jurnal Ilmu Lingkungan, 9(1), 31–39.
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/2085 Rosnawati, W. O., Bahtiar, B., & Ahmad, H. (2018). Pengelolaan sampah rumah
tangga masyarakat pemukiman atas laut di kecamatan Kota Ternate. Techno:
Jurnal Penelitian, 6(02), 48. https://doi.org/10.33387/tk.v6i02.569