• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kerangka teori dan teori yang dipakai didalam penelitian.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kerangka teori dan teori yang dipakai didalam penelitian."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

26 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini pembaca akan dijelaskan mengenai studi terdahulu yang akan memberikan informasi mengenai permasalahan dan analisa dari penelitian- penelitian terdahulu yang mempunyai keterkaitan dan persamaan tema dengan penelitian ini. Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi perbedaan juga persamaan dari penelitian yang telah dilaksanakan dengan penelitian terdahulu.

Dengan demikian, hasil dari ini. Selanjutnya, peneliti akan menjabarkan mengenai kerangka teori dan teori yang dipakai didalam penelitian.

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dipakai sebagai bahan untuk mendalami materi terkait penelitian yang akan dilakukan. Penelitian terdahulu diperoleh dari berbagai referensi, melalui tulisan dalam bentuk jurnal-jurnal keilmun maupun skripsi dan tesis dari berbagai sumber yang memiliki tema terkait dengan penelitian. Analisis terhadap penelitian terdahulu, dilakukan dengan harapan dapat membantu peneliti dalam penentuan teori yang digunakan, serta memperoleh gambaran terkait perbedaan atau persamaan dari penelitian sebelumnya yang sudah dilaksanakan oleh peneliti-penelliti sebelumnya.

Dengan demikian, sumber rujuakan penelitian terdahulu yang dapat dipakai sebagai landasan dalam penelitian ini, ialah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

(2)

27 No. Judul dan Penulis Teori Hasil Penelitian

1. Lies Fajarwati Wijaya, (dkk). (2020)

Inovasi Pelayanan Publik program E-

Ritribusi di Dinas Perdagangan Kota

Surakarta

Inovasi Pelayanan

Publik

- Penelitian ini mendeskripsikan satu inovasi pelayanan public dengan konsep bbaru mengenaii system pembayaran-retribusi yng dillakukan secara0online dan dilaksanakan oleh Dinas Pedagangan Kota Surakarta.

- Hasil peneliitian menunjjukkan bahwa-inovasi pellayanan publlic dengan0program eretribusi dapatt menyederhanakan pellayanan publik dan lbih menghemat walktu, biaya dan sumber daya-manusia, terjamiinnya transaksii yang akuntabell, Selaiin itu E-retribusi-berdampak-pada

meniingkatnya Pendapatan Aslii Daerah Kota Solo setiap tahunnya.

2. Yosua Ivan Pratama, (dkk). (2018) Inovasi Sistem

Pelayanan Administrasi Kependudukan Kelurahan Dinoyo (Sakdino) Kecamatan

Lowokwaru Kota Malang

Manajemen Inovasi

- Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pelayanan administrasi kependudukan yang melayani hamper 100 permohonan setiap harinya sehingga masyarakat harus mengantri cukup lama.

- Program aplikasi Sakdino sudah berjalan baik. Program ini mempermudah masyarakat Dinoyo dalam pengurusan administrasi serta mempermudah masyarakat karena dalam inovasi ini tidak memerlukan

(3)

28 lagi menem Rt/Rw karena semua pelayanan dilakukan secara online.

3. Sellvy Arin Nalurita.

(2021) Inovasi Pelayanan

Publik Bagi Masyarakat Disabilitas Melalui

Program BREXIT (Braille E-ticket And Extraordinary Access

For Visual Disabilities) di Puskesmas Janti Kota

Malang

Inovasi Pelayanan

Publik

- Program dibuat karena dilatar belakangi ketidak setaraan pemerintah dalam memberikan inovasi pelyanan public, dimana masyarakat disabilitas sangat minim mendapatkan fasilitas penunjang khususnya dibidang kesehatan. Puskesmas Janti berinisiatif memberikan Inovasi untuk masyarakat disabilitas netra yang terdiri dari 4 program pemenuhan kebutuhan disabilitas netra.

- Dari tahun 2017 hingga tahun 2021 peningkatan kemandirian disabilitas netra di Puskesmas Janti meningkat.

4. Rahmat Salam.

(2021) Perubahan dan Inovasi Pelayanan Publik di Era New Normal Pandemi

Covid-19

Inovasi - Pandemi yang melanda mendorong pemerintrah untuk-segera mellakukan inovasii dan perubhan kebiijakan serta pellayanan public yang lebih-baik.

- Di era sekarang menuntutt kemajjuan system data sertta informasi-termasuk pada sector public, pada masa ini memberikan momentum untuk pemerintah-memperbanyak iinovasi.

- Penelitian menunjukkan bahwa pemerintah-telah melkukan berbagai inovasu dalm manajemen sumbber daya-serta pellayanan sector public, namun masiih mengalami kndala

(4)

29 ketika bermitra dengan sekrtor private.

5. Mutiara Pratiwi, (dkk). (2018) Inovasi Pelayanan

Publik “Motor Pelayanan Lorong Ta” Pada Kecamatan

Rappocini Kota Makassar

Inovasi Pelayanan

- Inovasi dimaksudkan untuk memperbaiki kinerja pelayanan public.

- Inovasi ini menerapkan-mekanisme jemput.bola,.yang.merupakan suatu inovasi-pelayanan-yang langsung berhubungan.kepada msyarakat denganhanya menghubungii call center keecamatan atau.kellurahan yang berrada dii willayah kecamatan Rappocinii.

- Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi belum memberiikan manfaat lebiih kpada pengguna llayanan, dikarenakn buddaya, kondisi llocal, dan tingkat Pendiidikan masyarakat.

6. Vania Pravijanti, (2018) Analisis Keberhasilan Inovasi Pelayanan

Paket Hemat 1 (Penerbitan Akta Kelahiran dan Kartu

Keluarga) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Surabaya

Teori Faktor Keberhasilan

Inovasi

- Tingginya jumlah penduduk Kota Surabaya meningkat pada tahun 2014- 2016 diikarenakan tiingkat kellahiran yang tingga, sehingga-pemenuhan kebutuhan-akan pellayanan bidang administrative sangat diibutuhkan.

- Inovasi yangdicetuskan adalah inovsi pelayanann, dalam penerbitan.KK dan Akta kelahiran dilakukan sekaliigus dalm satu pellayanan dan pelayanan- dapat diiakses mellalui fasilitass kesehatan.

(5)

30 7. Toyibatur Rosidah,

(2018) Inovasi Pelayanan

Salam 20 Menit Pembuatan Akta

Kelahiran dan Kematian di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Ponorogo

Inovasi Pelayanan

- Latar belakang dibuatnya inovasi ini karena masyarakat bellum paham dalam-melengkapidokumen yyang akan diigunakan untuk pembuattan akta sehiingga proses pembuatan aakta memerllukan waktu yang lama.

- Dalam prakteknya Inovasi pelayanan salam 20 menit pembuatn akta kellahiran dan kematiian dikatakan sudah-cukup baiik ddalam pelaksanaannya dan sesuaii dengan SPP (Standart Pelayanan Publik).

8. Chikita Yuniar, (dkk). (2018) Inovasi Sistem

Administrasi Kependudukan Elektronik Lahir dan Mati pada E-Lampid

Inovasi Pelayanan

- Volume antriian di Dispenduk capil selalu padatsetiap harii kerjja dan kepengurusanakta kelahiiran cenderung llama, ketidak jelasan waktu pengurusan dapat memakan waktu hingga 2-3 minggu.

- Paradigma-masyarakat yasng masih menyukai cara offline serta pengiriiman berkas-akta kelahiran atau kematiian kealamat pemohon yang tidak-efektif.

9. Fahmi Bima Nugraha

& Fanida, (2021) Inovasi Pelayanan

Publik Si Cantik (cepat, antar, dokumen, gratis,

kerumah) ileh

Inovasi Public Service

- Dengan adanya proram Si Cantik dapat mempermudahmasyarakat untuk mengurus kkeperluan asministrasi karna dokumendiantar llangsung kerumah ppemohon dengan menggunakan motor operasional Si Cantiik, sehinggga

(6)

31 Kecamatan Krian

Kabupaten Sidoarjo

masyarakattidak perlu mennunggu dan bolakbalik ke Kecamatan.

10. Gayuh Nur Fadilah, (dkk), (2020) Ananlisis Inovasi

Pelayanan 6 In 1 (Elektronik Lahir Mati Pindah Datang)

di Dispenduk Capil Kota Surabaya

Inovasi - Inovasi pellayanan 6 in 1 (E-Lampid) mempunyai keunttungan atau niilai keunggullan yang menjadiikan inovasi 6 in 1 (E-Lampid) ini memiliiki aspekekonomis dari segi biaya-dan walktu.

Sumber : Diolah peneliti dari berbagai sumber, 2021

Berdasarkan analisis penelitian sebelumnya yang terdapat pada Tabel 2.1 maka bisa diiketahui jika terdapat persamaan dan perbedaan antara penellitian yang dilakukan oleh penulis yang mengangkat judul “Inovasi Pelayanan Publik Bagi Pedagang Pasar Tradisional Melalui Program Sepasar Pedas (Sekolah Pasar Pedagang Cerdas) Oleh DinasKoperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang” dengan penelitian-penelitian terdahulu yang sudah dilaksanakan oleh peneliti-peneliti sebelumnya.

2.1.1 Persamaan Penelitian dengan Penelitian Terdahulu.

Penelitian ini dengan penelitian terdahulu secara umum mengangkat tema penelitian yang sama. Tema penelitian yang dilakukan adalah terkait upaya dan inovasi pemerintah daerah dalam memberikan inovasi pelayanan public untuk memberi kemudahan terhadap masyarakat. Masalah inovasi pelayanan public untuk pedagang pasar tradisional yang dikaji dalam penelitian ini. Lebih lanjut, penelitian ini dengan penelitian terdahulu memiliki persamaan kajian yaitu terkait inovasi

(7)

32 pelayanan public. Bagaimana inovasi yang diberikan pemerintah daerah dapat memberi perubahan dalam suatu pelayanan di masyarakat.

2.1.2 Perbedaan Penelitian dengan Penelitian Terdahulu.

Perbedaan dari penelitian ini dengan penellitian terdahulu ialah terkait teori yang dipakai, fokus penelitian yang dilaksanakan, dan indikator yang dipakai dalam analisis penelitian. Penelitian ini dilaksanakan dengan memakai teori inovasi pelayanan public karena peneliti ingin mengetahui kinerja dari suatu inovasi Sepasar Pedas. Pada penelitian ini, fokus ditujukan untuk mengkaji bagaimana kinerja dari inovasi sepasar pedas di pasar tradisional Kota Malang dengan menggunakan teori inovasi pelayanan public. Penelitian ini akan menilai dari perencanaan inovasi oleh beberapa pihak, pelaksanaan di pasar tradisional dan evaluasi yang dillakukan oleh Diinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang serta factor apa saja yang menghambat keberhasilan inovasi. Dengan indikator-indikator tersebut diiharapkan adanya hasil penelitian dapat bermanfaat sebagai bahan masukan untuk keberlanjutan program apakah program tersebut layak untuk dilanjutkan, perlu diperbaiki atau harus dihentikan. Dengan ini sehingga bisa disumpulkan bahwasannya persamaan dari penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan sebagai rujukan adalah mengenai tema kajian yang diambil yaitu upaya-upaya dan inivasi yang dilakukan pemerintah daerah dalam pemberian inovasi untuk pedagang pasar tradisional. Berikutnya, yang menjadi pembeda adalah terkait dengan fokus penelitian, teori yang digunakan dan indikator yang digunakan untuk menganalisa permasalahan yang sedang diteliti.

2.2 Inovasi Pelayanan Publik

(8)

33 Padahal, inovasi merupakan konsep yang relatif baru jika dilihat dan diukur dari tahapan sejarah peradaban manusia. Istilah inovasi dalam kamus bahasa Inggris baru dikenal pada abad ke-16 Masehii. Tetapi, saatitu istilah doi moi dilihat negatif, terutama berkaitan dengan institusi sosial politik dan mengkritik struktur kekuasaan. Kekuasaan dan politik kekuasaan cenderung mengabaikan beberapa hal tentang inovasi pada saat itu daripada menjadi otoritas.

Sejak abad ke-17, sekitar 100 tahun kemudian, istilah “renovasi” mulai banyak digunakan oleh masyarakatumum. Perubahhan terjadi ssetelah lebih ddari 300 tahun, ketika konsep inovasi berubah makna dan menjadi lebihh positif.

Iinovasi dapat dipahami sebagai “Menciptakan sesuatu yang baru” atau Creating Stakeholder. Sektor publik adalah sektor sipil swasta yang lebih baru. Definisi inovasi modern pertamakali muncl dalam Oxford English Dictionary edisi 1930, yaitu “The Law of New Product Introduction” (Yogi Suwarno, 2008). Atas dasar ini, inovasi pun dipahami sebagai proses penciptaan produk dari barang dan jasa baru, memperkenalkan ide atau metode baru, dan menerapkan perubahn dan perbaikanyang mengarah pada perubahann ke arahh yang baik.

Secara umum, inovasi berarti suatu gagasan inovatif yang dikembangkan atau dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah atau suatu perilaku yang diterima dan diterapkan dengan cara baru untuk mencapai hasil pelaksanaan kontrak saat ini. Ada berbagai penafsiran dan pendapat yang mencoba menjelaskannya menurut sastra modern. Inovasi adalah suatu kegiatan yang mencakup semua proses untuk menghasilkan dan menyediakan jasa atau barang, baik yangg baru, lebih bbaik atau lebih murah dari proses yang sudah ada (Yogi Suwarno, 2008).

(9)

34 Adapun pemikirlain yng mencoba membatasi pemahamannya tentang inovasi, mereka membatasi konsep inovasi, yaitu "membatasi diri pada produk dan proses baru untuk menemukan aplikasi komersial di sektor swasta." Berkaitan dengan hal tersebut, Schumpeter menekankan dua (dua) hal penting tentang inovasi, yaitu (Haverson, 2005):

a. Sifat dengan unsur pembaruan atau penemuan darii sebuah product, dengan arti lain bahwa inovasi hanya bias berhubungan dengaan prduct-product yang bersiifat baru.

b. Jika inovasi dapat berkaitan dengan proses pencariian aplikasi bersifat menjual di bidang bisnis.

Secara sederhana dapat mengartikan inovasi sebagai New Ideas That Wrok.

Yang mempunyai arti bahwa Inovasi memeliki hubungan erat dengan ide ide baru yang lebih kreatid dan bermanfaat. Pada dasarnya inovasi dengan memiliki sifat yang baru wajib untuk memiliki niali manfaat yang lebih baik. Jika inovasi baru tidak diikuti dengan nilai dari kemanfaatan maka hal itu menjadikan inovasi yang tidak berarti apa-apa dalam kehadirannya. Selanjjutnya Albury menjelaskan dengan rinci bahwa “Succesfull Innovation Is The Creation And Implementation Ofnew Processess, Product, Service And Methods Of Delivery Whicch Result In Significant Improvements In Outcomesefficiency, Affectivenness, Or Quality”

(Yogi Suwarno, 2008).

Ini menjelaskan mengapa inovasi yyang suksses adallah penciptaandan penggunaan proses baru, produk baru, layanan baru, dan proses pengadaan baru untuk menghasilkan modifikasi signifikann dalam effisiensi, kegunaan, dan efisiensi penggunaan atau kualitas. Inovasi adalah masalah penggunaan hasil

(10)

35 belajar, yaitu menggunakan keterampilan sebagai dasar untuk menciptakan cara- cara inovatif untuk menerapkannya dengan meningkatkan kualitas dan efektivitas layanan yang diberikan. Inovsi dapatberupa produkk atau layanan baru, teknologi dan proses produuksi baru, sistem dan struktur manajemen baru, dan rencana baru untuk anggota organisasi. Melakukan hal ini membutuhkan solusii kreatiff untukmasalah dari saat ide menjadi produk (Sangkala, 2014).

Inovasi dalam organisasi publik dapat secara khusus didefinisikan sebagai implementasi atau pengejaran ide-ide baru, ditandai dengan peningkatan besar perubahan, berlangsung cukup lama, dan juga dari lingkup yang relatif umum untuk implementasi dapat memiliki dampak besar pada organisasi. perubahan orgnisasi dan hubbungan. Inovasi dalam pellayanan publik memiliki ciri tersendiri yaitu bersifatintangible, karena iinovasi dan orgganisasi pelayanan publik tidakhanya didasarkan pada produk yang tidak berwujud, tetapi jjuga pada perrubahan, perubahan koalisi aktor.

Dilihat lagi Inovasi dalam pelyanan dapat diartikan sebagaii prestasi dalam mencapai, meniingkatkan efektifitas, efiisiensi dan juga akuntabilitas dari sebuah pelayanan publik yang telah dihasilkan oleh inisiatif pendekatan. Berdasarkan pengertian tersebut, maka Inovasi pelayanan publik tiidak selalu diartikan menjadi upaya perubahan atau penyimpangan darii prosedur tetapi sebagaii usaha dalam mengisi, mentafsirkan serta menyesuaiikan ketentuan dengan menjajaki keadaan setempat. Proses penciptaan sesuatu inovasi, bisa didoreong sebab sebagian suasana. Secara universal iinovasi layanan publiik bisa lahir dlam wujud iniisiatif, semacam :

(11)

36 1. Kemiitraan dalaam penyampaian inovasi layanan publik, antara pemerintah dengan pemerintah, pemerintah dengan sector swasta, pemerintah dengan CBO-NGO.

2. Pemakaian teknologi iinformasi untuk komnikasi dllan pelayanan public.

3. Membeli atau memasang layanan yang jelas-jellas meningkatkan efektivitas layanan (keselamatan medis, pendidikan, hukum, atau komunitas).

4. Memperkuat peran sistem iinternal pemeriintahan yang suddah adadi masyarakat.

Aspek penting lainnya dalam penelitianinovasi adallah tingkatt inovsi, yang mencermiinkan variabilitas dan besarnyadampak yang disebabkan oleh inovasi yang sedang berlangsung. Jenis tingkat tinovasi yang diidentifikasi oleh Mulgan dan Albury berkisar dari inkremental, radikal hingga transformatif (Muluk Khairul, 2008).

a. Inovasi inkremental adalah inovasi yang menekankan pada peningkatan inovasi yang sudah ada, bukan dengan cara membuat perubahan. Inovasi memberikan perubahan-perubahan terhadap proyes dari leyananan yang sudah ada. Sebahaian besar inovasi berada pada level ini. Inovasi ini juga jang membuat perubahan mengenai struktur organisasi. Meskipun demiikian inovsi Inkremental melaksanakan peranpenting untuk peembaruan sector publik, walaupun perubahan yang dimaksud adalah perubahan kecil. Inovasi ini juga mendukunh rajutaan pelayanan responsive terhadap kebutuhan lookal maupun perorangan.

(12)

37 b. Inovasi radikl adalah sebuah perubhan yang mendasardalam pellayanan publik.. Jenis inovasiini sangat jarang diilakukan kareena sangat memerulkan dukunngan poliitik yangbesar, karena inovasi inii memilikki resikoyang besar.

c. Inovasi transformatif atau inovasi sistemis yang membawaperubahan di struktur Angkataan kerja dan keorganiisaian dengan cara merubah seluruh sector. Inovasi jenis iini memerlukan waktu lebihlama untukk mendapatkan hasil yangf diinginkan, dan memerlukan perubahann yang mendasar.

Dalam hal proses, inovasi juga dapat dibagi menjadi dua kategori:

a. Inovasi bberkelanjutan (continuous innovation) adallah prosesinovasi yang mmembawa perrubahan bru tetapi perlu pada layanan dan siistem yang ada atau produkk yang sudahada.

b. Inovasi lengkap adalah proses iinovasi yang memperkenalkan perrubahan yangsama sekalli baru dnan tidaklagi didasarkan padaa kondisi saat ini.

2.2.1 Definisi Pelayanan Publik

Pelayanan adalah suatu pekerjaan yang dilakukan dalam interaksi seseorang dengn orang lainnya dalam memberikan kepuasan untuk pelanggan. Menurut dari KBBI di jelaskan bahwa pelayanan sebagaii udaha untuk melayani kebutuhan masyarakat. Pada dasarnya pelayanan adalah proses, pelayanan mampu berjalan srutin dan dapat berlanjut meliputi semua kehidupan masyarakat (Moenier HAS, 2001).

Pelayanan Publik bisa diartikan menjadi keseluruhan aktiviitas yang dilaakukan oleh biirokrasi publik guna memenuhi dari kebutuhan masyarakat pengguna pelayanan tersebut. Penting nya birokrasi dallam pellayanan publiik

(13)

38 menjadikan birokrasiselalu menjadii sorottan dan fokus perhatiian masyarakatt baiik penggunaa llayanan yang secara llangsung ataupun. Bukan hanya barang yang diihasilkan dlam pelyanan public, namun jugadalam hal hal memberiikan pelayanan (Dwiyanto Agus, 2008).

Pelayanan public bisa diartikan sebagaii melayani llayanan dari keperlluan masyarakat yang memiliki kepentinganorganisasi sesuaai dengan tatacara yang sudah ditetapkan. Menurut beberapa teori yang dijabarkan maka kesimpulan yang diimaksud pelayanan public adalah suatu upaya untuk memberikan manfaat kepada public melalui penyediiaan barang maupun jasa didiperlukan masyarakat. Semua organisasi yang berjalan dibidang jasa pelayanan khususnya pelayanan public, pemberiian pelayanan kepada masyarakat merupakan tuntutan. Mutu dan kepuasan pengguna layanan diutamakan dalam hal ini mengingat kedua nya memiliki pengaruh untuk kelanjutan hudup organisasi (Pasolong Harbani, 2008).

1. Klasifikasi Pelayanan Publik

Pelayanan publikk bisa diklasiifikasikan yaiitu sebagaiberikut (Darmawan E, 2008) :

a. Pelayanan Kebutuhan Dasar b. Pelayanan Umum

a) Pelayanan Administrasi b) Pelayanan Barang c. Pelayanan Jasa

2. Bentuk-Bentuk Pelayanan Publik

Pelayanan publik yang diberikan oleh setiap orang tidak dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, antara lain pelayanan:

(14)

39 a. Layanan Lisan

Layanan ini biasanya digunakan oleh petugas-petugugas dalam bidang humas layanan inofrmasi dan lainnya dapat memberikan penjelasan dan keterangan untuk orang yang membutuhkan. Agar pelayanan lisan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan yang diiharapkan, ada beberapa syarat untuk dipenuhi oleh bagian pelayanan, yaitu :

a. Menguasai masalah yang memiliki hubungan dengan bidangnya., sehingga tidak terjadi keliruan pada waktu melakukan layanan lisan..

b. Dapat memberikan penjelasan mengenai pelayanan lancar dan harus sesuai.

c. Mampu bertingkah laku dengan sopan, ramah dan baik terhadap seluruh orang tanpa membeda-bedakan.

d. Pada saat tidak melayani, sebaiknya tidak melakukan percakapan atau pembicaraan dengan orang lain. Hal itu seperti mengobrol atau bercanda dengan orang lain. Hal tersebut dapat memberikan kesan buruk dan dipandang tidak displin.

e. Tidak semua tamu dapat dilayani petugas harus dapat melihat tamu yang benar-benar serius atau yang hanya ingin berbincang..

b. Layanan Tulisan

Layanan ini merupakan layanan yang menjadi pusat perhatian dpada saat pelaksanaannya. Layanan tulisan merupakan bentuk layanan yang terdapat dibeberapa fasilitas-fasilitas pada saat pelaksanaan pelayanan tersebut. Bentuk layanan yang melalui tulisan lumayan efisien terutama bagi jarak jauh dikarenakan factor biaya. Faktor kecepatan dalam pengelolaan

(15)

40 masalah maupun proses penyelesaiannya haru diperhatikan, hal ini supaya layanan dalam bentuk tulisan dapat memuaskan pihak yang dilayanii.

Pengelolaan masalah yang dimaksud adalah pengetikan, penandatanganan, dan pengiriman kepada yang bersangkutan.

Pelayanan lewat tulisan sendiri dibagi jadi 2 kalangan, ialah merupakan pelayanan berupaa pertunjuk, iinformasi serta sejenis yang lain yang didetetapkan buat orang- orang berkepentingan, supaya tidak mempersulit mereka dalam berurusan dengn lembaga serta lembaga. Kedua yakni layanan berbentuk respon tertulis menimpa permohonan, keluhan, laporan, penyerahan, serta laiin sebagainya.

c. Layanan Berbentuk Perbuatan

Layanan berbentuk perbuatan biasanya dilaksanakan petugas pada yang memiliki keahlian ditingkat bawah. Layanan itu sangat sering digunakan dalam meberian layanan sehingga dari keseluruan layanan memiliki nilai 70%-80% sebagai bentu layanan yang sering dipakai.

Dalam kenyataan layanan berbentu perbuatan tidak dapat dihindarkan dari layanan berbentuk liisan, Pada pengaplikasiannya llayanan perbuatan danlisan seriing digabung. Hall tersebut dissebabkan karena karena hubungan lisan diselenggarakan dengan pelayanansecara uumum. Pada dasarnya pelayanan perbuatan membutuhkan disertai dengan kesungguhan dan keterampilan dan kedisiplinan agar hasiilnya dapat dapat memahamii syarat dan memberikan kepuasan untuk mereka yang berkepentinagn.

(16)

41 3. Prinsip-Prinsip Pelayanan Publik

Pada prinsipnya, prinsip umum manajemen harus merupakan penerapan prinsip dasar yang mendasari manajemen pendidikan dan kinerja pelayanan publik. Berikut ini adalah pelayanan publik yang perlu dipahami oleh semua badan publik agar dapat melayani publik atas dasar pelayanan:

a. Sederhana dalam artii suatuprosedur attau proses pellayanan sederhana, lancar, cepat, tidak berbelitt-belit, mmudah dipahamii dan mudah dilaksanakan.

b. Publisitas dan kerahasiaan dalam inovasi pelayanan publik.

c. Memberikan kerahasiaan, keamanan, kenyamanan dan kepastian hukum terhadap penyelenggaraan dan hasil pelayanan publik.

d. Proses atau prosedur, persyaratan, pejabat pemerintah, jam tutup, rincian biaya atau tarif, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan proses resmi harus dikomunikasikan secara jelas sesuai dengan ketentuan undang-undang. . dan dapat dimengerti oleh publik.

Keinginan atau permintaan.

e. Efektif dalam arti sebagai berikut:

1. Persyaratan Pegawai Negeri Sipil terbatas padahal-hal yang berkaiitan llangsung denganpencapaian tujuan pelayanan, dengan memperhatikann keterrpaduan persyaratandan pelayanan yang diberiikan oleh Pegawai Negeri Sipil.

2. Penyelesaian persyaratan proses layanan dallam konteks yng sama dengan persyarattan pemerintah atau unit bisnis terkait laiinnya dicegah.

(17)

42 3. Secara ekonomi, dalam arti penghapusan iuran pelayanan publik

harus dapat dipertanggungjawabkan.

4. Kesamaan pemerataan berarti bahwa luas atau luasnya pelayanan publik diupayakan dan diperlakukan dengan cara yang paling adil dengan pemerataan.

5. Ketepatan waktu berarti kinerja pelayanan publik dapat diselesaikan dalam waktu yang ditentukan.

2.2.2 Bentuk-Bentuk Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah Daerah

Inovasu maupun kebijakan adalah istilah saling berikatan satu dengan lain dama sector public. Inovasi muncul sebagai produk baru yang bersifat menggantikan cara lama yang sebelumnya telah ada. Dan juga sifat kebijakan yang muncul guna menggantiikan kebijakan lama yang telah ada. Hal itu berarti semua kebijakan yang baru harus memuat prinsip dari inovasi terbaru. Semua kebijakan yang didalamnya tidak berisi sesuatu hal baru atau hanya mengganti layanan yang sudah ada maka menjadi sia-sia karena akan membuat suatu kebijakan itu tidak berfungsi. Pembaruan dari julukan inovasi kebiijakan, dikenal menjadi tiga jenis hubungan inovasi dengan kebiijakan (Wasisto Rahardjo, 2011), yaitu :

a. Policy Innovation: New Policy Direction And Intiatives (Inovasi Kebijakan) Arah kebijakan baru dan adanya inisiatif adalah inovasi kebijakan yang dimaksud. Hal itu berarti bhwa setiiap kebijakan public yang baru dilaksanakan pada dasarnya harus memuat sesuau yang baru pula.

Kebijakan inovasi secara khusus menurut Walker (Tyran dan Sausguber, 2003) yaitu “Policy Innovation Is A Policy Which Is New To The States

(18)

43 Adopting It, No Matter How Old The Program May Be Or How Many Other States May Have Adopted It” . maksud inovasi kebijakan yang dimaksud oleh walker adalah suatu kebijakan baru untuk negara yang mau mengadopsinya, dengan tidak melihat bagaimana jeleknya program tersebut atau seberapa banyyak negara lain telah mengadopsinya terlebih dahulu.

b. Inovasi dalam proses pembuatan kebijakan atau Innovation In The Policy Making Process. Peranan ini memiliki focus pada inovasi yang dapat untuk mempengaruhi proses perencanaan dan perumusan suatu kebiijakan.

Contohnya adalah dalam proses merumuskan kebijakan belum dapat mengikut sertakan masyarakat dalam perumusannya. Padahal dalam UU Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) telah memberikan syarat yaitu adanya partisipasi warga dalam perencanaan suatu inovasi.

c. Policy To Foster Innovation And Its Diffusion. Yaitu suatu kebijakan yang dibuat untuk mengembangkan , meendorong dan menyebarkan sebuah inovasi ke berbagai sector.

Penyebaran suatu inovasi menunjuk dalam dua determiinan yaitu penentu internal merupakan sifat social, ekonomi maupun politik dalam sebuah negara untuk menilai seberapa inovatif negara tersebut. Regional Difusion yaitu difusii regionall merupakan kemungkinannegara untuk mengadopsii kebijakan teretentu lebih tinggii jiika negaranegara lain telah mengadopsii kebijakan tersebut.

2.2.3 Jenis Inovasi Dalam Sektor Publik

Terdapat tiga keadaan inovasi dalam sector publik (Sangkala, 2014) :

(19)

44 a. Incremental Innovatiom To Radical Innovation yaitu keadaan dimana dapat dilihat dari perubahan, perbaikan terhadap produk dan process terhadap layanan yang sebelumnya telah ada.

b. Top Down Innovation To Bottom Uo Innovation yaitu keadaan dimana dapat dilihat dari mereka yng meemulai process dan menuju kepada perubahan dari top managemen.

c. Needs Ied Innovations And Effeciency Ied Innovation yang dapat dilihat pada dengan process inovasi sebelumnya diawali guna menyelsaikan maslah atau untuk menjadikan produk lebbih efisien.

2.3 New Public Service

2.3.1 Pengertian New Public Service

Menurut prespektiif teoritik sudah terjadii perpindahan paradigma pellayanan publiik. Denhart& Denhart mengatakan kalau ada 3 prespektiif dalam administrasipublik. Prespektiif tersebut yakni“ old publik adsministration.

New public management serta new publik service”. Bagi Denhart& Denhart sebab owner kepentingan publik sebenernya merupakan warga hingga adsminiistrator publlik sepatutnya memusattkan atensi padda tangguung jwab mellayani serta memperdayakann masyarakat negeri lewat pengelolaan oorganisasi publikk serta impllementasi kebiijakan publiik. Pergantian orientasitentang posisi masyarakat negeri, nilaii yang diikedepankan, serta kedudukan pemerintahini memuncuncullkan prespektiif baruadsministrasi publikk yang diucap selaku new publik service memulai pandanganyadari pengaakuan atas masyarakat negeri serta letaknya yang sangat berarti untuk kepemerinthan demokratis. Jati diri masyarakat

(20)

45 negeri tidak cuma ditatap selaku perkara kepentingan individu tetapi pula mengaitkan nilai, keyakinan, serta kepedulian terhadap orang lain. Masyarakat negeri diposisikan selaku owner pemerintahan serta sanggup berperan secara besama- sama menggapai suatu lebih baik.

Pendapat dari J.V Denhardt & R.B. Denhart mengenai pelayanan publik menyimpulkan bahwasannya pemerintah sebaiknya tidak berjalan layaknya sebagai perusahaan namum dapat berkontribusi untuk masyarakat dengan cara melayani dengan demokratis, adil, tidak melakukan hal diskriminatif, jujur kepada masyarakat, akuntabel dan memberikan kontribusi secara merata kepada semua masyarakat tanpa membeda-bedakan.

Dalam meningkatkan kualitias pelayanan publik yang demokratis tanpa ada membeda-bedakan, maka pilihan terhadap “the New Public Service (NPS)” dapat memberikan perubahan yang baik dan juga nyata dan menciptakan kondisi suatu pemerintahan. Implementasi dari konsep NPS sedikit menentang dan memerlukan keberanian bagi penyelenggara kebijakan pelayanan publik karena dalam penyelenggaraan nya akan membutuhkan waktu, tenaga dan pemerintah harus dapat mendengar aspirasi dari masyarakat dan masyarakat sendiri dapat ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik tersebut. Terdapat sepuluh ukuran keberhasilan suatu program :

1. Tangable yaitu mengutamakan pada pengadaan fasilitas, SDM dan komunikasi.

2. Reability yaitu kekuatan bagian dari pelayanan guna membuat program yang sesuai dengan apa yang telah direncanakan. .

(21)

46 3. Responsiveness yaitu tekad guna membatu pemberi layanan untuk dapat bertanggung jawab dengan mutu dari layanan yang telah duberikan.

4. Competence yaitu memiliki kompetensi yang baik dalam hal pengetahuan dan juga keterampilan untuk semua aparatur sehingga dapat memberikan suatu layanan yang baik..

5. Courtessy yaitu menekankan pada sikan dan perilaku yang baik pada saat memberikan suatu program pelayanan publik.

6. Credibility yaitu berperilaku jujur dalm setiap hal yang nantinya berguna menarik kepercayaan dari masyarakat..

7. Security yaitu pelayanan dimana masyarakat mendapat jaminan dan juga harus terbebas dari bahaya maupun risiko.

8. Acces taitu adanya kemudahan pada saat melakukan kontak maupun pendekatan..

9. Communication yaitu tekad atau ambisi bagi pemberil layanan untuk mendengarkan kemauan ataupun aspirasi pengguna layanan dan kesiapan pemberi layanan untuk menyampaikan semua informasi terkait pelayanan publik.

10. Understanding the customer yaitu melakukan segala upaya agar dapat mengerti kebutuhan dari pengguna layanan.

Semua konsep itu memperjelas bagaimana model dari managemen penyedia pelayanan publik untuk mengelola semua sector publik lebih efisien , akuntabel dan transparan.

(22)

47 Kesepuluh konsep ini menekankan bahwa model tata kelola untuk memberikan layanan publik terstandarisasi dan tata kelola sektor publik lebih partisipatif, transparan, dan akuntabel. Keberhasilan suatu pelayanan publik idealnya menentukan:

a. Cočka; Pejabat pemerintah harus tahu intinya, tujuan ini harus mendarah daging dalam operasi sehari-hari dan perencanaan jangka panjang organisasi, penyedia layanan harus selalu meniru misi dan kontrol pejabat tinggi. melakukan ..

b. Kepribadian; Penyedia layanan tahu siapa mereka dan yang terpenting. Pada prinsipnya, sifat dasar organisasi berasal dari perjanjian kepercayaan yang kuat yang dikomunikasikan secara internal dan eksternal melalui kegiatan pusat. Aparatur administrasi sebagai pelayanan menunjukkan kejujuran, amanah, kehati-hatian, keterbukaan dan rasa ingin tahu dengan pasti.

c. Keputusan; Sebuah organisasi yang melakukan semuanya, mencapai tujuannya, dan menunjukkan kepemimpinan melalui berbagai alat manajemen

Tabel 2.2

Diferensiasi OPA, NPM, dan NPS

No. Aspek NPM (New Public

Management)

OPM (Old Public Administration)

NPS (New Public Service)

1.

Berdasarka teori dan fondasi epistomologi

Teori ekonomi Teori politik Teori demokrasi

2.

Berdasarkan rasionalitas dan perilaku manusia

Teknisi dan rasionalitas ekonomi

Rasionalitas synoptic

Rasionalitas strategis dan formal

(23)

48 3.

Konsep kepentingan public

Kepentingan publik mewakili agregasi dari kepentingan individu

Kepentingan publik secara politis

deijelaskan dan diekspresikan delem aturan hokum

Kepentingan publik

merupakan hasil dari dialog dengan berbagai nilai

4. Responsivitas

birokrasi publik Pelanggan Client dan

constituent Citizen 5. Peran dari

pemerintah Steering Rowing Serving

6. Pencapaian tujuan Organisasi tertutup dan nonprofit

Lembaga pemerintah

Koalisi dari organisasi publik, nonprovit dan privat

7. Akuntabilitas

Bekerja sesuai dengan kondisi pasar

Hierarki administrative dengan jenjang yang tegas

Berbagai aspek akuntabilitas hokum dan nilai- nilai dari

komunitas norma politik dan standartisasi

8. Dikresi administrasi

Dikresi diberikan secara luas

Dikresi yang terbatas

Dikresi yang dibatasi dan juga bertanggung jawab

9. Struktur Organisasi

Disentralisasi organisasi yang control utama berada pada agen

Borokratik yang ditandai denga otoritas top down

Strukturnya bersifat kolaborative dengan

kepunyaannyan nya yang berbagi baik cara

internal dan external

10.

Anggapan terhadap motivasi pegawai ada administrator

Semangat entrepreneur

Upah dan keuntungan proteks

Pelayanan publik yangbtujuan nya pelayani

masyarakat.

(24)

49 Sumber: Denhardt dan Denhardt (2003: 28-29)

2.3 Pedagang Pasar Tradisional

Menurut (Sujatmiko 2014), pedagang adalah orang yang melakukan usaha dengan cara jual beli barang atau jasa yang tidak mereka hasilkan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Pedagang adalah orang yang melakukan suatu kegiatan ekonomi, menjual dan membeli produk atau barang kepada konsumen. Menurut (Suparmoko 2000) pasar tradisional adallah tempat bertemunyapenjual dan pembeli dan ditentukan secara langsung oleh transaksi penjuall dan ppembeli; bangunan sering terdiiri dari kiios dan kios dan ruang terbuka yang dijalankan oleh vendor atau pemimpin pasar terbuka. Pasar tradisional cenderung menjual barang lokal dan cenderung relatif sama dengan pasar modern yang menjual barang dengan kualitas yang sama. Menurut Suparmoko 2000, pasar tradisional memiliki fungsi dan peran pasar yang dapat didefinisikan sebagai berikut:

a) Pasar tradisional mempunyai fungsi untuk menentukan nilai atau harga suatu barang. Pasar dan harga komoditas dapat ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan.

b) Pasar tradisional memiliki pengaruh untuk mengatur produksi. Dengan adanya pasar, dimungkinkan untuk menentukan harga barang-barang yang diproduksi serta harga faktor-faktor produksi. Oleh karena itu, organisasi produksi harus diatur sedemikian rupa sehingga diperoleh keuntungan maksimum dengan menggunakan faktor-faktor produksi dalam kombinasi yang semurah mungkin.

(25)

50 c) Pasar tradisional memiliki efek mendistribusikan produk. Barang-barang yang dihasilkan dapat dibagi di antara para pembeli dengan imbalan imbalan yang diberikan perusahaan/pemilik kepada pemilik faktor produksi.

d) Pasar tradisional bekerja pada alokasi alokasi. Karena pasar dan harga, tidak selalu mungkin untuk memenuhi semua persyaratan produksi saat ini.

Konsumsi terbatas pada jumlah produksi yang tersedia pada harga tertentu.

e) Pasar tradisional menyediakan barang dan jasa masa depan. Ada tabungan dan investasi di pasar untuk menopang pertumbuhan ekonomi di masa depan.

Menurut (Boediono 2014), pedagang dapat dipahami sebagai sumber modal yang relatif beragam dalam kegiatan usahanya untuk memproduksi atau menjjual brang dan jjasa untukk memenuhikebutuhan kellompok masyaraikat. Mereka merupakan faktor ekonomi yang memiliki pengaruh besar dalam dunia usaha karena berkontribusi dalam menghubungkan pedagang, produsen dan konsumen.

Kekayaan seorang pedagang dapat diukur dari pendapatannya, sehingga faktor- faktor yang mempengaruhi pendapatan harus diperhitungkan agar pendapatannya stabil dan kesejahteraannya dapat ditingkatkan untuk berdagang, terjemahannya terus berfluktuasi terus.

Menurut (Sudirmansyah 2011), pedagang adalah berbagai orang yang melakukan usaha atau perdagangan, dimulai dari usaha kecil atau usaha pertukangan/kerajinan. Pedagang dapat diklasifikasikan sebagai pedagang besar dan pengecer, pengecer kios dan non-kios, pengecer, pengecer kecil, grosir dan perantara. Menurut (Sudirmansyah 2011), pasar tradisional adalah tempat

(26)

51 berkumpulnya masyarakat dan berharap dapat memenuhi kebutuhan, uang dan ketersediaannya untuk berbelanja dan berbelanja. Pasar dapat dipahami sebagai penggerak ekonomi masyarakat dengan kegiatan ekonomi dan negosiasi. Menurut (Nugroho 2013), pasar adalah lembaga ekonomi yang melaluinya pembeli dan penjual dapat membeli dan menjual barang danjasa, baiik secara llangsung mauupun tidaklangsung. Adad dua struktur utama untuk menenttukan strruktur pasar: jumlah pembelli dan 25 penjual dipasar, dan tiingkat standar produk yang dijual. Fakttor-faktor tersebut dapat dipengaruhioleh banyak faktor seperti:

a) Karakteristik Produk Ketika produk lainn merupakann substitusi yang baiik untuk produk tersebut, tiingkat persaiingan dipasar akan semakin ketat.

b) Fungsi produk, yang memiliki output relatif besar dibandingkan dengan permintaan, di mana industri dapat berfungsi sebagai situasi yang menghasilkan keuntungan, biasanya kurang produktif, dan dengan demikian lebih terbuka terhadap persaingan daripada industri, memiliki fungsi produksi tetap. atau menarik modal kembali ke pasar dengan kecepatan tinggi. Kinerja relatif buruk diibandingkan denganpermintaan secara keseluruhan.

c) Pengaruh pembeli, dimana pembeli hanya sediikit, tingkatt persaiingan dengan pesaing akan llebih rendah dibandingkan dengan pembeli yang banyak.

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Referensi

Dokumen terkait

H3: Tanggung jawab moral berpengaruh positif dengan loyalitas Penelitian pertama yang dilakukan oleh Muniz dan O’Guinn (2001) menjelaskan bahwa komunitas merek merupakan

(2006), “Analisis faktor psikologis konsumen yang mempengaruhi keputusan pembelian roti merek Citarasa di Surabaya”, skripsi S1 di jurusan Manajemen Perhotelan, Universitas

Makna konotatif merupakan hasil perkembangan suatu kosakata. Turun atau naiknya suatu kosakata amat tergantung pada masyarakat pemakai bahasa itu. Konotasi yang dulu bernilai

- Guru memberikan contoh gambar benda dan orang dan membacakan teks deskriptif dengan benar dan tepat serta agak lambat(saat ini siswa tidak boleh membuka buku, mereka

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk 1) Mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi siswa atas lingkungan dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar

Dengan teknologi multimedia dapat digunakan sebagai media pembuatan video profil “Vihara Dhama Sundara” yang menjadi media informasi dan promosi agar dikenal oleh masyarakat

Mirip seperti osilasi pada simulasi tekanan darah sebelumnya, osilasi naik perlahan secara linier dari titik mulai sampai titik puncak (saat MAP), lalu turun perlahan secara

Pada saat transformator memberikan keluaran sisi positif dari gelombang AC maka dioda dalam keadaan forward bias sehingga sisi positif dari gelombang AC tersebut