• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Makna Denotatif Dan Konotatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Makna Denotatif Dan Konotatif"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH BAHASA INDONESIA

Makna Denotatif dan Konotatif

Dosen Pengampu : Hj. Rani Siti Fitriani, S.S., M.Hum Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Disusun Oleh : 1. Mochamad Ismail 2. Septiana Nugraha 3. M. Daud Abdillah 4. Ridwan

JURUSAN KEUANGAN DAN PERBANKAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrabil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada

ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmat, nikmat, karunia, dan izin-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “MAKNA DENOTATIF DAN

KONOTATIF”. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Bahasa Indonesia Program Studi Keuangan dan Perbankan Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan-kekurangan, hal ini mungkin dikarenakan oleh adanya keterbatasan yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis sangat berharap kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun agar kedepannya bisa lebih baik lagi. Namun terlepas dari itu semua, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.

Bandung, 1 Maret 2015

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah...1

1.2. Rumusan Masalah...2

1.3. Tujuan Penulisan...2

1.4. Manfaat Penulisan...2

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Makna Denotatif...3

2.2. Pengertian Makna Konotatif...4

BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan...7

3.2. Saran...7

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa adalah sebuah sistem lambang bunyi arbitrer yang digunakan oleh masyarakat untuk tujuan komunikasi. Dalam ilmu bahasa dibagi lagi ada beberapa ilmu. Diantaranya: fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, pragmatik, dan sebagainya. Dalam makalah ini, akan dipelajari Analisis Semantik.Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena melalui bahasa manusia dapat berinteraksi dengan sesamanya, mengungkapkan pikiran, pengalaman, dan pengetahuannya kepada orang lain (wirjosoedarmo dalam wardani, 2010:1).

Secara singkat dan populer dapatlah kita katakan bahwa “semantik adalah telaah mengenai makna” (George,1964:1). Dari pengertian sederhana tersebut dapat kita simpulkan bahwa semantik adalah ilmu yang mempelajari tentang makna. Kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, semantik juga banyak ditelaah atau dianalisis. Salah satunya dalam karya sastra, baik puisi, prosa, drama, novel dan lain-lain.

Jenis-jenis makna dapat dibedakan apabila dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Berdasarkan ada dan tidaknya nilai rasa, makna dapat dibedakan menjadi makna denotatif dan makna konotatif. Berdasarkan jenis semantiknya, makna dapat dibedakan menjadi makna leksikal dan makna gramatikal. Berdasarkan ada dan tidaknya referen pada sebuah kata, makna dapat dibedakan menjadi makna referensial dan makna nonreferensial. Berdasarkan pada ada dan tidaknya hubungan (asosiasi, refleksi), makna dapat dibedakan menjadi makna konseptual dan makna asosiatif. Berdasarkan ketepatan maknanya, makna dibedakan menjadi makna kata dan makna istilah. Selain itu, terdapat pula makna kiasan yang terdapat di dalam

(5)

idiom dan peribahasa (Pateda, 2001: 108). Yang akan menjadi fokus dalam makalah ini adalah makna denotatif dan makna konotatif.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah pengertian dari makna denotatif dan makna konotatif? 2. Apa saja contoh dari makna denotatif dan makna konotatif?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian makna denotatif dan konotatif beserta contohnya

1.4 Manfaat Penulisan

Melalui makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tambahan mengenai makna denotatif dan makna konotatif, sehingga apabila mendapatkan kesulitan dalam memahami yang sesuai dengan pembahasan makalah ini, dapat dipraktekan dalam menyelesaikan masalah tersebut.

BAB II

PEMBAHASAN

(6)

Berdasarkan ada dan tidaknya nilai rasa, makna dapat dibedakan menjadi makna denotatif dan makna konotatif. Makna denotatif dan makna konotatif dibedakan oleh ada dan tidaknya nilai rasa pada sebuah kata. Menurut Kridalaksana (dalam Tarigan, 1991:495), makna denotatif adalah makna pada kata atau keolompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif. Sesuatu yang berada di luar bahasa itu ialah referen, konsep, atau ide tertentu (Keraf dalam Tarigan, 1991:495).

Makna denotatif disebut juga dengan makna asal, makna asli, tau makna sebenarnya yang dimiliki oleh sebuah leksikon. Dengan kata lain, makna denotatif sama dengan makna leksikal. Makna denotatif juga disebut sebagai makna yang objektif karena berlaku umum (Alwasilah,1993:162). Makna denotatif merupakan hubungan yang digunakan di dalam tingkat pertama pada sebuah kata yang secara bebas memegang peranan penting di dalam ujaran (Lyons dalam Pateda, 2001:98). Misalnya, kata “babi” bermakna denotatif. Demikian pula dengan kata ‘perempuan” dan “wanita”. Kedua kata ini mempunyai makna denotasi yang sama, yaitu “manusia dewasa bukan laki-laki”. Contoh lainnya adalah pada kata mati, meninggal, wafat, mangkat, gugur, dan berpulang. Kata-kata tersebut memiliki makna denotatif yang sama, yaitu peristiwa berpisahnya jiwa dan badan.

Dalam kaitannya dengan pemakaian bahasa, makna denotatif, dalam bentuk murni, digunakan dalam bahasa ilmiah. Penyampaian informasi-informasi; khususnya bidang ilmiah, cenderung akan mempergunakan kata-kata yang denotatif, sebab pengarahan yang jelas terhadap fakta yang khusus merupakan tujuan utamanya; dan tidak menginginkan adanya interpretasi tambahan dari pembaca atau pendengar (Tarigan, 1991: 496)

2.2. Pengertian Makna Konotatif

Adapun makna konotatif adalah makna lain yang “ditambahkan” pada makna denotatif yang berhubungan dengan nilai rasa dari orang atau kelompok orang yang menggunakan kata

(7)

tersebut. Makna konotatif bersifat subjektif dalam pengertian bahwa ada pergeseran dari makna umum (denotatif) karena sudah ada penambahan rasa dan nilai tetentu (Alwasilah,1993:162).

Makna konotasi ditimbulkan oleh pendengar/pembaca dalam merespon suatu stimulus. Dalam respon-respon tersebut, terkandung nilai-nilai emosional dan evaluatif (Tarigan,1991:496). Menurut Tarigan, makna konotatif adalah makna tambahan di dalam suatu kata yang mengandung makna tambahan, perasaan tertentu, atau nilai rasa tertentu di samping makna dasarnya yang diitimbulkan oleh kesan atau asosiasi yang bersifat emosional dan evaluatif terhadap kata-kata.

Makna konotatif ini akan berbeda bagi tiap orang dan beberapa kata mempunyai makna konotatif lebih banyak daripada kata lainnya. Misalnya, pada contoh kata “babi”, bagi orang muslim mempunyai konotasi negative yaitu “haram”. Demikian pula dengan kata “wanita” dan “perempuan”. Kata perempuan memiliki nilai rasa lebih rendah dibanding kata “wanita”. Contoh lainnya adalah pada kata mati, meninggal, wafat, mangkat, dan gugur. Kata-kata tersebut mempunyai konotasi tertentu. Kata meninggal mengandung nilai rasa kesopanan, kata mangkat mengandung nilai rasa kebesaran, kata wafat mengandung nilai rasa keluhuran atau kemuliaan, sedangkan kata gugur mengandung nilai rasa kepahlawanan.

Adapun Soedjito (dalam Tarigan, 1991: 497) membagi konotasi menjadi dua golongan, yaitu:

a. Konotasi positif, yaitu konotasi yang mengandung nilai rasa tinggi, baik, halus,sopan, menyenangkan, sacral, dan sebagainya; dan

b. Konotasi negative, yaitu konotasi yang mengandung nilai rasa rendah, jelek, kasar, kotor, porno, dan sebagainya

Konotasi Positif Konotasi Negative

suami – istri laki – bini pegawai/karyawan buruh/pekerja jenazah mayat, bangkai

(8)

wanita perempuan orang desa orang udik

Makna konotatif merupakan hasil perkembangan suatu kosakata. Turun atau naiknya suatu kosakata amat tergantung pada masyarakat pemakai bahasa itu. Konotasi yang dulu bernilai buruk, lama-kelamaan dapat menjadi bernilai rasa baik, begitu pula sebaliknya.

Dari uraian tentang makna denotatif dan konotatif di atas, dapat disimpulkan bahwa makna denotatif adalah makna dasar atau makna asli yang dimiliki oleh sebuah kata. Hal itu berarti bahwa makna denotatif mengacu pada acuan yang sebenarnya atau sesuai dengan acuannya.

Contoh dalam kalimat :

1. Putri menanam bunga di halaman depan rumah.

Kata bunga artinya kembang atau bagian tumbuhan yang elok warnanya dan harum baunya.

2. Budi sedang menangkap kupu-kupu di taman.

Kata kupu-kupu artinya hewan yang bisa terbang mempunyai warna sayap yang indah

Sedangkan makna konotatif adalah makna tambahan terhadap makna dasarnya berupa nilai, rasa, atau gambaran tertentu.

Contoh dalam kalimat :

1. Siapapun yang bermaksud berebut kursi pimpinan perusahaan harus memenuhi syarat yang telah ditentukan formatur.

Kata kursi artinya jabatan, kata kursi memunyai nilai rasa yang tinggi daripada kata jabatan.

2. Semua pemuda mengagumi bunga desa yang cantik itu Kata bunga desa artinya wanita tercantik didesa itu

Kata bermakna denotatif dan kata bermakna konotatif memunyai sejumlah ciri-ciri. Ciri kata bermakna denotatif yaitu:

(9)

1) Makna kata sesuai apa adanya.

2) Makna kata sesuai hasil observasi.

3) Makna yang menunjukkan langsung pada acuan atau makna dasarnya.

Ciri kata bermakna konotatif yaitu:

1) Makna tidak sebenarnya

2) Makna tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual.

3) Makna tambahan berupa nilai rasa

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari pengertian sederhana tersebut dapat kita simpulkan bahwa semantik adalah ilmu yang mempelajari tentang makna.

Jenis-jenis makna dapat dibedakan apabila dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Berdasarkan ada dan tidaknya nilai rasa, makna dapat dibedakan menjadi makna denotatif dan makna konotatif.

Makna denotatif adalah makna dasar atau makna asli yang dimiliki oleh sebuah kata. Hal itu berarti bahwa makna denotatif mengacu pada acuan yang sebenarnya atau sesuai

(10)

dengan acuannya. Sedangkan makna konotatif adalah makna tambahan terhadap makna dasarnya berupa nilai, rasa, atau gambaran tertentu.

2. Saran

Dengan adanya makalah ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini lebih baik dan bermanfaat untuk kita semua. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Tarigan, H.G. (1985). Pengajaran Semantik. Diakses dari

http://ababalghussoh.blogspot.com/2011/06/analisis-makna-denotatif-dan-konotatif.html [10 Maret 2015]

Alwasilah, A. Chaedar. (1993). Linguistik Suatu Pengantar. Diakses dari

https://www.academia.edu/4929936/ANALISIS_KEAKURATAN_MATERI_AJAR_MAKN A_DENOTATIF_DAN_MAKNA_KONOTATIF_DI_DALAM_BSE_PELAJARAN_BAHA SA_INDONESIA_KELAS_XI_SMK [11 Maret 2015]

(11)

Referensi

Dokumen terkait

motivasi, serta dorongannya sehingga terselesaikan skripsiku ini. Almamaterku tercinta, Universitas Muhammadiyah Surakarta.. Analisis Penggunaan Makna Denotatif Dan Konotatif

Berdasarkan data penelitian penelitian dan pengujian hipotesis tentang pengaruh strategi pembelajaran FIRE-UP terhadap kemampuan memahami makna denotatif dan makna

Secara keseluruhan dalam kolom surat kabar Kompas edisi Januari- Februari 2017 terdapat makna denotatif dan konotatif pada teks berita politik. Hasil identifikasi

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini, yaitu Mengetahui dan mendeskripsikan mitos, makna denotatif dan makna konotatif yang terdapat di dalam tradisi upacara adat Karo

Kedua metode di atas dibantu dengan menggunakan teknik catat atau pencatatan, karena untuk mengetahui makna konotatif dalam novel tersebut akan dilakukan

Adapun makna konotatif pada kata la’ib dan lahwu dalam konsep al-Qur`an yang penulis temukan dengan berlandaskan pada pendekatan referensial semantik yang

Lalu peneliti menganalisis data berdasarkan makna konotasi pada slogan tersebut, kemudian hasil penelitian dideskripsikan dan tahap terakhir peneliti menarik kesimpulan berdasarkan

Penutup Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis, pemaparan data, dan temuan penelitian mengenai makna konotatif yang digunakan pada kumpulan puisi Ketika Cinta Bicara karya Kahlil