• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PROSES PRODUKSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB V PROSES PRODUKSI"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

58 BAB V

PROSES PRODUKSI

A. Sketsa dan Ide Awal

Langkah awal merancang produk adalah memulainya dari pembuatan sketsa desain.Dalam pembuatan sketsa desain berbagai sumber informasi yang terkait sebagian besar telah didapat sehingga dalam menuangkan ide dalam sketsa dapat mencapai tujuan yang maksimal.Sumber data tersebut seperti, referensi produk jadi dan analisa-analisa tentang fungsi, bentuk serta data tertulis dari buku-buku, majalah dan pendapat para ahli.

Keputusan yang diambil tidak hanya terbentuk hanya dengan satu sketsa saja, dalam pembuatan sketsa desain set kursi teras dengan ice cream stick dan cupsebagai konsep penulis membuat beberapa sketsa. Dari sketsa awal kemudian dikembangkan dengan berbagai penambahan dan pengurangan yang diperlukan sehingga berkembang menjadi beberapa desain. Dari berbagai sketsa-sketsa desain yang tercipta maka akan dipilih yang menjadi keputusan desain final kemudian diteruskan dalam proses produksi.

Informasi dari berbagai sumber mengenai sketsa yang diajukan terutama dari dosen pembimbing sangat penting dan dituangkan dalam pengembangan desain. Dari masukan tersebut akan terlihat kekurangan dan kelebihan dari produk set kursi teras dengan ice cream stick dan cup, sehingga pandangan dari penulis akan bisa obyektif dalam merancang desain untuk mencapai tujuan yang maksimal serta mempermudah dalam proses produksi nantinya.

(2)

Gambar 23. Desain Altenatif 1

(Sumber :Dokumentasi Sururi, 20 September 2017)

Gambar 24. Desain Altenatif 2

(Sumber :Dokumentasi Sururi, 20 September 2017)

(3)

Gambar 25. Desain Altenatif 3

(Sumber :Dokumentasi Sururi, 20 September 2017)

Gambar 26. Desain Altenatif 4

(Sumber :Dokumentasi Sururi, 20 September 2017)

(4)

Dari sepuluh desain alternatif di atas terpilih desain nomer dua (2), untuk diaplikasikan pada desain akhir.Karena desain nomer dua (2) memiliki bentuk yang sesuai dengan konsep atau ide awal dari penulis yaitu ice cream stick dan cupsebagai konsep perancangannya. Kemudian dibuatlah gambar kerja yang mudah dibaca dan dipahami oleh orang lain. Gambar kerja merupakan uraian dalam bentuk gambar yang terdiri dari gambar proyeksi, gambar perspektif, dan gambar detail-detail konstruksi, serta hal-hal yang dianggap penting dan perlu untuk diinformasikan.

B. Keputusan Desain

Desain merupakan suatu hasil karya kreatif yang menggabungkan berbagai ilmu. Proses desain bukan hanya sekedar perancangan bernilai estetik, akan tetapi untuk melahirkan suatu desain dibutuhkan pertimbangan pemikiran, rasa, gagasan

Gambar 27. Desain Altenatif 5

(Sumber :Dokumentasi Sururi, 20 September 2017)

(5)

juga pendapat dari pihak lain. Selain itu penting juga melibatkan faktor internal (yaitu jiwa, seni, ide dan kreatifitas perancang) ataupun faktor eksternal berupa hasil penelitian dari berbagai bidang ilmu, teknologi, lingkungan, budaya, dan sebagainya. Maka dapat dikatakan bahwa untuk menghasilkan suatu desain dibutuhkan suatu proses pemikiran yang terstruktur rapi sehingga mendapatkan hasil yang dapat diukur. (Aldo Fernando, 2010: 11)

Beberapa sketsa yang telah terbentuk dipilih untuk dilanjutkan dalam proses produksi. Sebelum memutuskan pemilihan salah satu sketsa beberapa hal menjadi bahan pertimbangan penulis, mengkaji berulang-ulang pada produk tersebut mampu menggambarkan konsep dan ide desain set kursi teras dengan ice cream stick dan cup sebagai konsep, antara lain:

a. Bentuk ice cream stick dan cup, menjadi dasar dalam perancangan desain set kursi teras dengan menggunakan konsep modern.

b. Bentuk ice cream stick dan cup sendiri memiliki nilai orisinalitas dan belum pernah ada di pasaran, menjadikan produk set kursi teras ini sangat cocok bila ditempatkan di area teras.

Dengan pertimbangan di atas menjadi faktor pendukung terancangnya desain ice cream stick dan cup sebagai konsep perancangan meja kursi teras.

Sehingga pemilihan salah satu desain meja kursi di putuskan. Berikut rancangan keputusan desain set kursi teras yang penulis pilih untuk karya tugas akhir ini:

Gambar 28. Desain Terpilih dan Pengembangannya (Sumber : Dokumentasi Sururi, 20 September 2017)

(6)

C. Gambar Kerja

Gambar kerja berfungsi sebagai acuan dalam membuat komponen pada pengerjaan produk di bengkel kerja. Pada gambar ini dicantumkan secara lengkap seluruh keterangan obyektif berupa notasi atau lambang-lambang yang sesuai dengan aturan dan standar gambar teknik. Fungsi gambar teknik dalam perancangan produk antara lain :

a. Membantu pelaksana dalam produksi.

b. Sebagai bahasa gambar yang mudah dimengerti.

c. Menghindari salah pengertian antar desainer dan pelaksana.

d. Meningkatkan ketepatan atau akurasi dalam ukuran dan proporsi.

Gambar proyeksi menyajikan gambar suatu objek dengan skala yang tepat, ukuran yang terdapat pada bidang proyeksi adalah ukuran yang terlihat dalam kenyataannya. Untuk itu penulis menggunakan Proyeksi Ortogonal dan Proyeksi Perspektif.

Proyeksi Ortogonal digunakan untuk menyajikan gambar berupa tampak depan, tampak samping, tampak atas,sedangkan Proyeksi Perspektif digunakan untuk menyajikan gambar supaya dapat terlihat seperti pandangan kenyataannya.

Visualisasi desain produk set kursi teras ini dalam bentuk gambar yang terdiri dari gambar alternatif (1-10), dan gambar desain terpilih akan disajikan dalam bentuk tampak depan, tampak samping, tampak atas, potongan, detail konstruksi, gambar perspektif, dan exploided serta dilengkapi dengan gambar ilustrasi tiga dimensi.

(7)

Gambar 29. Gambar Kerja Kursi Teras Ice Cream (Sumber :Dokumentasi Sururi, 20 September 2017)

(8)

Gambar 30. Gambar Kerja Meja Teras Ice Cream (Sumber :Dokumentasi Sururi, 20 September 2017)

(9)

Gambar 31. Gambar Perspektif Meja Teras Ice Cream (Sumber :Dokumentasi Sururi, 20 September 2017)

(10)

Gambar 32. Gambar Perspektif Kursi Teras Ice Cream (Sumber :Dokumentasi Sururi, 20 September 2017)

(11)

Gambar 33. Gambar Exploided Kursi Teras Ice Cream (Sumber :Dokumentasi Sururi, 20 September 2017)

(12)

Gambar 34. Gambar Exploided Meja Teras Ice Cream (Sumber :Dokumentasi Sururi, 20 September 2017)

(13)

Gambar 35. Gambar Detail Konstruksi Kursi Teras Ice Cream (Sumber :Dokumentasi Sururi, 20 September 2017)

(14)

Gambar 50. Gambar Detail Konstruksi Meja Teras Ice Cream (Sumber :Dokumentasi Sururi, 20 September 2017)

Gambar 36. Gambar Detail Konstruksi Meja Teras Ice Cream (Sumber :Dokumentasi Sururi, 20 September 2017)

(15)

D. Proses Pengerjaan Produk

Proses diartikan sebagai suatu cara, metode, dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang.

Proses juga diartikan sebagai cara, metode, ataupun bagaimana produksi itu dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang. Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara, metode, ataupun teknik menambah kegunaan suatu barang dengan menggunakan faktor produksi yang ada.

Pada proses produksi ada beberapa faktor yang mendukung kelancaran proses ini antara lain skill atau kemampuan dari pekerja dalam pengerjaan produk, fasilitas dari peralatan yang digunakan, dan bahan baku. Dalam menentukan pekerja, fasilitas, dan bahan baku harus disesuaikan dengan desain yang akan dibuat. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam proses produksi adalah sebagai berikut:

(16)

Skema 4. Proses Pengerjaan Produk

(Sumber :Dokumentasi Sururi, 20 September 2017) Desain Terpilih

Persiapan Alat

Gambar Kerja

Persiapan Tempat Identifikasi Bahan

Tahapan Pengerjaan Produk

Finishing Peralatan Masinal

-Peralatan Manual -Alat Bantu

Bahan Utama

-Penggergajian Kayu Log Menjadi Papan

-Bahan Pendukung

-Tahap Pengukuran dan Pengemalan -Tahap Pemotongan Komponen -Tahap Pembuatan Kontruksi -Tahap Penyambungan Komponen -Tahap Penghalusan Komponen -Tahap Perakitan Komponen -Kontrol Kualitas

1.

Proses Pengerjaan Produk

Produk setengah jadi

Produk setengah jadi

(17)

E. Persiapan Bahan

Pemilihan bahan merupakan langkah lanjutan setelah ditetapkan sebagai desain terpilih.Hal ini berhubungan dengan kebutuhan produk dan ukuran komponen kayu. Kayu yang digunakan adalah kayu mahogani. Langkah awal dalam mempersiapkan komponen adalah membelah kayu log ke dalam bentuk papan dengan menggunakan gergaji belah sesuai dengan ukuran ketebalan yang dibutuhkan.

1. Bahan Utama

Bahan kayu mahoni dipilih karena telah melalui beberapa pertimbangan.

Kayu mahoni dipilih karena penampilannya yang menarik dan kekuatannya yang tak diragukan lagi. Kayu jenis ini tahan dari pembengkokkan atau kerusakan lainnya ketika terpapar dengan kelembaban dan cuaca lainnya. Nama botanis : swetenia spp, famili meliacae meliputi S. Macrophylla king(Mahoni daun besar) Dn S. Mahogani jacq. Nama perdagangan : Mahogani, mahoni. Daerah persebaran seluruh jawa. Ciri umum kayu mahoni ;

a. Warna

Kayu teras berwarna coklat mudah kemerah - merahan atau kekuning - kuningan sampai coklat tua kemerah - merahan, lambat laun menjadi lebih tua.

b. Tekstur

Tekstur kayu agak halus.

c. Arah serat

Arah serat berpadu kadang – bergelombang.

(18)

Permukaa kayu agak licin.

e. Kilap

Permukaan kayu mengkilap.

f. Gambar

Permkaan kayu mempunyai gambar yang bervariasi disebab oleh arah serat yang tidak teratur dan lingkaran tumbuh

Gambar 37. Sifat fisik dan mekanis (Sumber :Dokumentasi Sururi, 20 Oktober 2017)

(19)

a. Penggergajian Kayu log Menjadi Papan

Tujuan dari penggergajian kayu yaitu untuk mendapatkan bentuk atau gergajian kayu yang sesuai dengan ketebalan dan bentuk yang diinginkan.

Beberapa syarat agar diperoleh kayu gergajian dengan kualitas rendemen tinggi:

1. Ketelitian dalam menghitung volume kayu, sehubungan dengan bentuk dan cacat kayu yang ada.

2. Kayu dijepit dengan kuat, sehingga tidak ada getaran atau gerakan pada waktu pemotongan kayu agar proses penggergajian berjalan dengan benar.

3. Keahlian operator mesin dalam proses penggergajian pada kecepatan tinggi dan akurat.

4. Ukuran kayu dari penggergajian kayu log menjadi kayu papan 3.5 cm dan 2.5 cm

b. Pengeringan Kayu

Proses pengeringan kayu sangat diperlukan karena apabila tidak dikeringkan terlebih dahulu dengan baik, maka dalam pemakaian kayu tersebut akan sering

Gambar 38. Penggergajian Kayu Log Menjadi Papan (Sumber :Dokumentasi Sururi, 20 Oktober 2017)

(20)

Keuntungan menggunakan kayu kering:

1. Mengurangi berat atau massa dalam pengangkutan.

2. Lebih tahan terhadap serangan cendawan.

3. Tidak menyusut dalam pemakaian.

4. Sifat perekatan lebih baik.

5. Secara fisik kayu kering lebih kuat.

6. Sambungan yang menggunakan sekrup atau logam lebih kuat.

7. Hasil finishing lebih bagus.

Dalam hal ini pengeringan kayu menggunakan proses atau jenis pengeringan buatan. Kelebihan dari pengeringan buatan adalah kayu dapat dikeringkan dengan baik dan sesuai jadwal yang direncanakan.

Gambar 39. Proses Pengeringan Kayu Mahoni (Sumber :Dokumentasi Sururi, 20 Oktober 2017)

(21)

2. Bahan Pendukung

Bahan pendukung adalah bahan yang diperlukan dan digunakan selain bahan utama. Bahan pendukung yang digunakan dalam pembuatan set kursi teras yang penulis rancang adalah sebagai berikut:

1. Paku

Keuntungan menggunakan paku yaitu penggunaan menjadi lebih cepat ketimbang menggunakan sekrup namun dengan daya ikat yang rendah.

Penggunaannya lebih mudah karena tidak memerlukan proses pelubangan pre- drillingkarena paku lebih mudah dibenamkan. Pemanfaatan paku pada proses produksi hanya sebagai bahan untuk membantu proses pembuatan konstruksi sambungan papan yaitu untuk mengunci papan kayu saat proses pemotongan kayu pada saat membuat alur pemotongan kayu yang sejajar.

2. Sekrup

Bentuk ulir pada batangnya berfungsi untuk membentuk ikatan yang lebih kuat pada kayu.Untuk hasil terbaik, kayu induk harus dilubangi sebesar ukuran diameter inti sekrup dan kayu tambahan dilubangi sebesar ukuran diameter sekrup bagian luar.Yang harus diperhatikan pada aplikasi sekrup adalah lubang obeng kepala sekrup harus tetap utuh dan baik sehingga bisa dipakai pada waktu membuka atau menutup sekrup kembali.

3. Lem Dua Komponen

Dalam pembuatan set kursi teras dengan ice cream stick dan cup sebagai konsep lem dua komponen sebagai perekat antar sambungan komponen. cara penggunaannya yaitu campurkan resin dengan hardener dengan perbandingan 1:1 aduk sampai rata hingga campuran berwarna putih susu. Bersihkan bidang kayu yang akan direkatkan dari segala macam kotoran, debu, dan benda yang dapat menghalangi merekatnya lem dengan kayu. Oleskan campuran lem dengan rata pada kedua sisi benda yang akan direkatkan. Kemudian tekan kuat-kuat benda

(22)

kering minimal empat (4) jam sebelum kayu yang direkatkan dipakai. Campuran lem akan membeku setelah tidak digunakan selama satu (1) jam.

4. Lem Satu Komponen

Jenis lem satu komponen merupakan lem yang memiliki daya rekat yang kuat dan sangat cepat kering.Lem satu komponen bisa digunakan untuk menutupi cacat kayu atau lubang kayu yang berukuran kecil.Cara penggunaannya yaitu tutupi lubang kecil kayu dengan serbuk gergaji yang halus secukupnya, kemudian tuangkan lem alteco di atas permukaan kayu yang sudah ditaburi serbuk gergaji kemudian amplas hingga rata. Namun dalam pembuatan produk ini lem alteco digunakan untuk merekatkan amplas pada busa mata gerinda dan membantu saat proses pendempulan.

5. Amplas

Disebut juga kertas pasir, jenis kertas yang digunakan untuk membuat permukaan benda menjadi lebih halus dengan cara menggosokkan salah satu permukaan amplas yang telah ditambahkan bahan yang kasar terhadap permukaan benda tersebut. Nomor amplas yang digunakan adalah amplas nomor 150 dan 240 digunakan untuk menghaluskan bagian permukaan kayu yang dirasa masih terasa kasar. Dan kertas amplas nomor 400 dan 800 untuk proses finishing tahap akhir (top coat).

(23)

1

2

3

4

5

Gambar 40. Bahan Pendukung Produksi (Sumber :Dokumentasi Sururi, 20 Oktober 2017)

(24)

3. Persiapan Alat Produksi dan Finishing

Persipan alat dalam proses pembuatan set kursi teras dengan ice cream stick dan cup sebagai konsep yang dimaksud adalah peralatan yang memadai, baik peralatan manual maupun peralatan marsinal.

A. Peralatan Marsinal

Peralatan marsinal yang dibutuhkan terdiri dari berbagai alat, antara lain:

1. Mesin Gergaji Pita

Merupakan mesin untuk memotong kayu.Digunakan untuk memotong papan kayu sesuai pola yang diinginkan.

2. Mesin Gergaji Piringan (Circular Saw)

Alat perkakas yang berguna untuk memotong benda kerja. Digunakan untuk membelah atau memotong kayu papan yang akan dibuat komponen.

3. Mesin Bor Tangan (Hand Drill)

Mesin bor tangan digunakan untuk membuat lubang yang berbentuk bulat dan juga digunakan membenamkan sekrup maupun mengencangkan dan melepaskan baut atau sekrup pada kayu.

4. Mesin Ketam

Merupakan mesin untuk menghaluskan permukaan kayu yang sudah diproses menjadi papan.Penggunaan mesin ketam untuk menyerut dan meratakan kayu, untuk mendapatkan hasil yang bagus selanjutnya dihaluskan menggunakan ketam manual.

5. Mesin Gerinda

Gerinda digunakan untuk menghaluskan permukaan papan yang masih kasar setelah proses pengetaman dan untuk merapikan hasil pemotongan kayu.

(25)

6. Amplas Mesin

Amplas mesin digunakan untuk mengamplas dasar pada bidang lurus dan lebar.Dan menghaluskan permukaan kayu yang sudah diketam sebelumnya.Untuk kayu yang permukaannya masih sangat kasar, sebaiknya tidak langsung menggunakan mesin amplas, namun menggunakan mesin gerinda terlebih dahulu.

7. Paku Angin (Air Nailler)

Paku angin digunakan untuk mempercepat proses pengerjaan lebih cepat dengan satu kali tembakan paku langsung dapat menembus kayu, dengan menggunakan tenaga angin (angin kompresor) sebagai pendorong menembus kayu.

1 2 3

4 5 6

7

Gambar 41. Peralatan Marsinal

(Sumber :Dokumentasi Sururi, 20 Oktober 2017)

(26)

Peralatan manual diperlukan dan dipergunakan terdiri dari beberapa macam alat antara lain:

1. Gergaji Tangan

Gergaji tangan diperlukan untuk memotong dan menggergaji kayu dalam pekerjaan yang ringan.Jenis gergaji bermacam-macam gergaji digunakan sesuai kegunaan masing-masing.

2. Ketam Manual

Ketam manual digunakan untuk meratakan dan memperhalus permukaan bidang kayu yang berbentuk datar.

3. Palu

Palu digunakan untuk alat pemukul.Membenamkan paku ke dalam kayu.

4. Obeng

Obeng digunakan untuk membenamkan sekrup pada permukaan kayu.

5. Tang

Tang digunakan untuk mencabut paku yang bengkok karena ketokan palu, gagang tang diberi karet agar nyaman saat digunakan.

6. Press

Press digunakan untuk menahan sambungan atau menekan bidang yang sedang dalam proses pengeringan lem dua komponen sampai hasil pengeleman kering sempurna.

7. Pahat Tusuk

Pahat tusuk digunakan untuk membersihkan sisa lem epoxy atau membuat lubang purus.

(27)

6

1 2 3

4 5

7

Gambar 42. Peralatan Manual Produksi (Sumber :Dokumentasi Sururi, 20 Oktober 2017)

(28)

Alat bantu yang dibutuhkan dalam pembuatan set kursi teras dengan ice cream stick dan cup sebagai konsep antara lain:

1. Pensil Kayu

Pensil kayu hanya spesial digunakan untuk para tukang kayu, desain yang dibuat pipih memanjang mata pensinya pun agak lebih besar. Pensil ini digunakan untuk memberi tanda pada permukaan kayu saat proses pengemalan sebelum selanjutnya dilakukan proses pemotongan sesuai garis mal yang telah dibuat ataupun digunakan untuk memberikan kode sambungan papan agar tidak tertukar dengan papan yang lainnya.

2. Penggaris Siku

Penggaris siku merupakan alat yang sering dipakai dalam dasar pekerjaan dan juga dipakai dalam pengukuran bagian-bagian yang saling berhubungan dengan kesikuan bahan. Ketepatan penyikuan akan mempengaruhi hasil kerja tukang kayu dalam hubungan dengan perakitan, kestabilan konstruksi, dan ketepatan sudut pemotongan.

3. Meteran

Meteran merupakan alat yang sangat penting dalam dunia pertukangan.

Biasa digunakan untuk memilih ukuran kayu yang akan digunakan, untuk mengukur saat proses pembuatan mal, dan digunakan untuk mengukur dimensi produk.

4. Kompresor

Kompresor adalah sebuah mesin atau alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan atau memapatkan fluida gas atau udara.

(29)

5. Spray Gun

Spray Gun digunakan untuk mengatomisasikan benda cair, umumnya cat.

Dengan menggunakan Spray Gun, hasil pengecatan akan menjadi lebih baik dan menghemat pemakaian cat dibanding menggunakan kuas.

1

2

3

4

5

Gambar 43. Alat Bantu Produksi

(Sumber :Dokumentasi Sururi, 20 Oktober 2017)

(30)

D. Teknik Pengerjaan

Tahap utama perancangan dalam mewujudkan deskripsi produk adalah pengerjaan produk, dalam tahap ini menentukan hasil akhir dari proses perancangan sebelum melalui proses finishing. Dalam proses pengerjaan produk set kursi teras ice creamstick dan cuppenulis melakukannya dengan melalui beberapa tahap dan pengontrolan dalam setiap pengerjaan.

Dalam teknik pengerjaan produk meja dan kursi taman menggunakan teknik pertukangan pada umumnya dengan teknik konvensional, yaitu dengan menggunakan teknik pembuatan konstruksi dengan alat pertukangan sederhana.

Berpedoman dengan gambar kerja yang telah dibuat sebelumnya, maka proses pertukangan itu dimulai, tahap-tahap tersebut antara lain:

1. Tahap Pengukuran dan Pengemalan

Setelah kayu mengalami proses pemotongan menjadi papan dan melalui tahap pengeringan, maka tahap selanjutnya yaitu pengukuran dan pengemalan dimana kayu diukur dan dimal sesuai ukuran komponen yang dibutuhkan dengan berpedoman pada gambar kerja yang telah dibuat sebelumnya.

Gambar 44. Tahap Pengukuran dan Pengemalan (Sumber :Dokumentasi Sururi, 2 November 2017)

(31)

2. Tahap Pemotongan

Setelah dilakukan pengukuran dan pengemalan semua komponen , tahap selanjutnya adalah pemotongan dan pembelahan papan menjadi komponen- komponen dengan menggunakan gergaji. Proses pembuatan komponen dimulai dengan pemotongan pola sesuai garis yang sudah ada pada kayu.

3. Proses Pembuatan Konstruksi

Sebelum proses perakitan komponen, terlebih dahulu dilakukan proses pembuatan konstruksi, penulis menggunakan konstruksi sambungan mati (butter join/fixed join) yang bersifat permanen dengan alat serta bahan penunjang paku, sekrup dan lem. Sambungan antar papan menggunakan lem, konstruksi parohan dan purus lubang untuk kaki-kaki.

Gambar 45. Tahap Pemotongan

(Sumber :Dokumentasi Sururi, 2 November 2017)

(32)

4. Proses Penyambungan

Setelah proses pemotongan mal dilakukan kemudian dilanjutkan dengan proses penyambungan kayu. Penyambungan ini diperlukan dengan menggunakan lem epoxy, dengan pressatau diklam, kemudian didiamkan beberapa jam sampai benar-benar kering.

Hal yang penting untuk diperhatikan dalam proses penyambungan kayu yaitu komponen yang sudah kering dilakukan pengetaman dan pengontrolan kesikuannya, kelurusannya serta ketepatan ukuran dengan menggunakan meteran atau penggaris siku.

Gambar 46. Proses Pembuatan Konstruksi (Sumber :Dokumentasi Sururi, 2 November 2017)

(33)

5. Tahap Pengetaman

Hal terpenting yang harus diperhatikan dalam tahap pengetaman adalah peralatan yang digunakan sudah tajam/diasah terlebih dahulu, agar tidak terjadi kerusakan pada komponen. Dalam pengetaman juga harus memperhatikan ukuran yang tepat/diinginkan yang meliputi: panjang, lebar dan tebal.

Gambar 47. Proses Penyambungan

(Sumber :Dokumentasi Sururi, 2 November 2017)

(34)

6. Proses Perakitan Komponen

Proses perakitan komponen yaitu proses menyatukan komponen-komponen yang sudah dibuat menjadi sebuah produk yang utuh. Pertama-tama yang disatukan yaitu kerangka kaki-kaki meja dan kursi, dudukan dan daun meja.

Gambar 48. Tahap Pengetaman

(Sumber :Dokumentasi Sururi, 2 November 2017)

(35)

7. Proses Kontrol Kualitas

Kontrol kualitas dilakukan supaya produk hasil rancangan benar-benar sesuai dengan gambar yang dibuat. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses kontrol kualitas:

a. Kerapatan sambungan seperti sambungan purus, daun sehingga dapat meminimalkan penggunaan dempul.

b. Keserasian sambungan terutama warna dan tekstur kayu.

c. Penyikuan secara seksama dan keseluruhan.

d. Pengukuran ulang.

Gambar 49. Proses Perakitan Komponen (Sumber :Dokumentasi Sururi, 2 November 2017)

(36)

F. Finishing

Finishing kayu adalah rangkaian terakhir dari seluruh proses produksi produk kayu, yaitu melakukan pelapisan permukaan, pengolesan resin atau zat ke permukaan kayu sehingga mendapatkan manfaat tertentu. Manfaat dari finishing itu sendiri yaitu meningkatkan nilai keindahan subtract kayu, keawetan, keteguhan gesek dan pukulan, guna bahan kayu dan komersial manfaat kayu. (Hartiono,2014:1)

Pada saat ini telah berkembang berbagai jenis finishing kayu yang dipilih konsumen karena selera, penggunaan dan penempatan produk tersebut sesuai kebutuhan si pemakai.

Gambar 50. Proses Kontrol Kualitas

(Sumber :Dokumentasi Sururi, 2 November 2017)

(37)

Produk desain karya tugas akhir ini penulis melakukan reka oles dengan finishing NC (NitroCellulose) duco putih dan warnakecoklatan dengan jenis tampilan gloss.

Pertimbangan penulis memilih jenis ini, yaitu:

1. NC berbahan bakusellulosa yang berfungsi untuk meningkatkan keawetan (protective) maupun keindahan (decorative) benda kerja.

2. NC lebih unggul dalam penampilan hasil reka olesnya, demikian pula NC ini lebih ekonomis bila diperhitungkan dari sisi manfaat serta biaya yang dikeluarkan dan meningkatkan produktifitas di dalam industri perabot.

3. NC lebih unggul untuk variasi dan kreasinya, baik dalam pemakainan glaze, poles, dan kemungkinan perbaikan ditempatnya. Penggunaan bahan reka oles NC tdak menyulitkan terutama pada pembersihan setelah usai bekerja, serta tidak mengotori lingkungan sekitar ruang semprot, karena NC mengering oleh penguapan thinner.

4. Reka oles nitroselulose natural transparan ini mempunyai lapisan film yang halus, licin, lebih mengkilap dapat pula buram indah atau matte- dof, tahan benturan dan mempunyai kemampuan untuk dipolis baik.

Sellulosa nitrat atau Nitroselulosa yang lebih dikenal dengan sebutan NC adalah salah satu resin berbahan baku selulose yang berasal dari serat kayu atau pulp pohon koniverus seperti pinus atau dari hasil serat kapas (cottonlinter).

Pada kemasan kaleng nama dagangnya yaitu lacquer. Lacquer adalah sebutan bahan reka oles atau vernis berbahan baku selulose yang berfungsi meningkatkan keawetan (protective), maupun keindahan (decorative) benda

(38)

Tahapan aplikasi proses finishing natural NC tidak jauh beda dengan finishing lainnya. Pada tahapan finishing NC adalah sebagai berikut:

TAHAPAN PENGERJAAN FINISHING NC DUCO PUTIH, HITAM, COKELAT DAN KUNING

Produk Bahan Mentah

Tahap Awal

- pembersihan permukaan - merapikan

obyek dengan dempul filler teak.(impra) - penghalusan

dengan amplas 120-180 - Lentrek

Tahap pertengahan

- Pelapisan

permukaan dengan sanding coating - pelapisan cat dasar

(epoxy) untuk dasar duco putih

- pengamplasan dengan no.400

Tahap Sub Akhir

- Pelapisan,Top Color Putih, Hitam, Cokelat, Kuning - Pelapisan NC - Penghalusan Amplas

no. 1000

Tahap Akhir

-Top coat dengan warna transparan

Skema 5. Tahap Pengerjaan Finishing Duco Putih, Hitam, Cokelat, dan Kuning

(Sumber :Dokumentasi Sururi, 20 November 2017)

(39)

a. Tahap Awal

Tahap awal dari proses finishing adalah proses pembersihan permukaan kayu yang dipersiapkan untuk menerima pelapisan-pelapisan berikutnya. Pada proses ini dilakukan servis produk yaitu, menutupi pori- pori dengan wood filler, pembersihan debu, minyak, goresan pencil, cacat rakit, cacat mesin dan cacat kayu. Dari kekurangan ini ditangani secara serius agar tercapai hasil yang maksimal,

Obyek yang akan diamplas terlebih dahulu dilakukan pendempulan dengan dempul filler teak untuk menutupi lubang kecil atau cacat pada kayu, kemudian dilakukan pengamplasan dengan amplas no.120 selanjutnya dilakukan pengamplasan no.180, sampai rata dan halus.

Gambar 51. Proses Pembersihan dan Penghalusan Kayu (Sumber :Dokumentasi Sururi, 21 November 2017)

(40)

media tersebut rata dan halus, selanjutnya dilakukan pelapisan coating sanding sampai rata dan di tunggu sampai kering. Setelah kering dilakukan pengamplasan kembali dengan amplas no 180 sampai halus dan rata.

b. Tahap Pertengahan

Media yang telah halus dan rata kemudian dilakukan pelapisan coating sanding dengan cara di semprotkan dengan spray gunsecara merata dan di tunggu sampai kering benar.

Tahap ini dimaksudkan untuk menutup pori kayu sehingga pada penampilan akhir menjadi kedap film dan rata seperti dilapisi kaca bagi kayu yang bertekstur halus seperti mahoni.

Langkah selanjutnya pada media kayu yang dengan finish sanding melamin dilakukan pelapisan yang sudah di campurkan dengan thinner,Dengancara penyemprotan dengan spray gun kemudian diamkan sampai kering.

(41)

Gambar 52. Proses Sanding (Pendasaran) (Sumber :Dokumentasi Sururi, 22 November 2017)

Gambar 53. Proses Pendempulan dan Penghalusan (Sumber :Dokumentasi Sururi, 22 November 2017)

(42)

scrap sampai rata dan di tunggu sampai kering, kemudian dilakukan pengamplasan dengan no.180 sampai rata dan halus.

Selanjutnya dilakukan pelapisan kembali dengan epoxy dasar sampai rata dan didiamkan sampai kering. Selanjutnya dilakukan pengamplasan kembali dengan amplas no.240 yang dibasahi dengan air, diamplas sampai halus dan rata.

c. Tahap Sub Akhir

Dalam tahap ini adalah pelapisan media dengan sanding coating yang telah diencerkan dengan pelarut thinner pada media yang telah di lapisi dengan impra NC supaya warnanya lebih kuat.

Gambar 54. Proses Pelapisan Cat Warna Kuning (Sumber :Dokumentasi Sururi, 23 November 2017)

(43)

Gambar 55. Proses Pelapisan Cat Warna Hitam (Sumber :Dokumentasi Sururi, 23 November 2017)

Gambar 56. Proses Pelapisan Cat Warna Cokelat (Sumber :Dokumentasi Sururi, 24 November 2017)

(44)

d. Tahap Akhir

Tahap akhir dari proses finishing adalah top coat. Bahan yang digunakan dalam proses ini adalah NC lacquer atau nitroselulose natural adalah pelapis akhir yang berpenampilan mengkilap, semi mengkilap, atau buram indah (matte,dof). Dalam tahap ini diharuskan cat akhir cukup liat dan bersifat tahan benturan serta mempunyai keawetan yang tinggi.

Permukaan yang akan di topcoat dilakukan penghalusan terakhir sampai benar-benar rata dan halus dilakukan pengamplasan dengan menggunakan amplas no.400.

Aplikasi penyemprotan akhir bisa dilakukan dengan spray gun atau dikuas. Namun dalam proses ini penulis menggunakan media pistol semprot untuk mendapatkan hasil yang bagus dan rata.

Dalam melaksanakan pelapisan akhir cairan harus disaring terlebih dahulu sebelum di isikan ke dalam tabung semprot.Dapat digunakan saringan dari jaringan nilon, yang paling mudah didapat dalah stocking wanita yang lembut dan tipis.Untuk saringan dengan stocking bisa digunting seperlunya, keawetannya cukup tinggi karena bisa dipakai berkali-kali dengan hasil memuaskan.

(45)

e. Bahan-bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam proses finishing ini antara lain sebagai berikut:

1. Top Color White 2. ML Sanding 3. Top Color Black 4. Top Color Yellow 5. Top Color Brown

6. Dempul Filler Teak 1 Kg 7. ML Clear Gloss

8. Amplas no. 100 1 meter

Gambar 57. Proses Pelapisan Akhir

(Sumber : Dokumentasi Sururi, 25 November 2017)

(46)

11. Amplas no. 800 1 meter

G. Display Produk

Gambar 58. Display Produk

(Sumber : Dokumentasi Sururi, 2 Desember 2018)

(47)

H. Kalkulasi Biaya

Kalkulasi biaya yaitu membuat perhitungan kebutuhan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan suatu mebel dari mulai bahan baku, biaya pengerjaan, biaya bahan penunjang dan biaya finishing.

Tabel 1

Kalkulasi Biaya Bahan Baku

No Nama Komponen Ukuran Kayu

Jumlah Jumlah Total

P L T

1 Daun Meja 62 58 2 1 7.192

2 Lambung Meja 62 46 2 1 5.704

3 Kaki Meja 50 50 2 1 5.000

4 Stick Meja 25 10 2 1 500

5 Dudukan Kursi 47 40 3 2 11.280

6 Sunduk Sandaran 15 10 3 2 900

7 Sandaran 40 35 3 2 8.400

8 Kaki-Kaki Kursi 42 5 3 6 3.780

9 Sunduk Kaki Atas 40 4 3 6 2.880

Jumlah Total 45.636

Harga Kayu Mahoni per m3 =

Kalkulasi Bahan Baku = (3 x 1.200.000 x 0,045636) = Rp. 164.289 Sumber: Penghitungan Penulis

(48)

No Komponen

Penunjang Jumlah Satuan Harga

Satuan Jumlah

1 Sekrup 3 Pack 5.000 15.000

2 Paku 0,5 Kg 15.000 7.500

3 Lem Dua Komponen 2 Botol 45.000 90.000

5 Lem Satu Komponen 4 Buah 4.000 16.000

6 Masker 2 Buah 5.000 10.000

Jumlah Total Rp. 171.000

Sumber: Penghitungan Penulis

(49)

Tabel 3

Biaya Bahan Finishing

No Nama Bahan Banyaknya Satuan Harga Jumlah

1 Cat DucoPutih 2 Kg 48.000 96.000

2 Cat Duco Merah 1 Kg 48.000 48.000

3 Cat Duco Cokelat 2 Liter 175.000 350.000

4 Cat Duco Kuning 2 Kg 55.000 110.000

5 Melanime 1 Kg 60.000 60.000

6 Wood Filler 2 Kg 35.000 70.000

7 Thinner Gloss 10 Liter 13.500 135.000

8 Epoxy 1,5 Kg 50.000 75.000

9 Amplas No. 100 2 Meter 10.000 20.000

10 Amplas No. 240 2 Meter 10.000 20.000

11 Amplas No. 400 8 Lembar 4.000 32.000

12 Amplas No. 800 8 Lembar 4.000 32.000

Jumlah Total Rp. 1.048.000

Tabel 4

Biaya Pengerjaan dan Finishing

No Nama Kebutuhan Waktu Pengerjaan Biaya Jumlah

1 Tukang Kayu 4 Hari 100.000 400.000

2 Tukang Finishing 3 Hari 50.000 150.000

Jumlah Total Rp. 550.000

Sumber: Penghitungan Penulis

Sumber: Penghitungan Penulis

(50)

Tabel 5 Biaya Produksi

No Nama Biaya

1 Bahan Baku Rp. 164.289

2 Bahan Penunjang Rp. 171.000

3 Bahan Finishing Rp. 1.048.000

4 Biaya Pengerjaan dan Finishing Rp. 550.000

Jumlah Total Rp. 1.933.289

Total Biaya Produksi: Rp. 1.933.289 Sumber: Penghitungan Penulis

Gambar

Gambar 23. Desain Altenatif 1
Gambar 27. Desain Altenatif 5
Gambar 29. Gambar Kerja Kursi Teras Ice Cream  ( Sumber :Dokumentasi Sururi, 20 September 2017)
Gambar 30. Gambar Kerja Meja Teras Ice Cream  ( Sumber :Dokumentasi Sururi, 20 September 2017)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 4.10 Layar Utama Aplikasi dengan Submenu Dari Menu Help Pada Sistem Operasi Windows

Sehingga dalam memperkenalkan artefak budaya tradisional Indonesia dapat dikemas dalam bentuk personifikasi menjadi karakter atraktif yang bisa meningkatkan minat

Perubahan peran tersebut dapat dilakukan dengan memandang laporan pertanggungjawaban sebagai laporan pelengkap usaha pengendalian yang menyajikan informasi penilaian

Peneliti membedakan penelitian ini dengan penelitian lain tentang Strenght of Character tersebut di atas dari segi subjek penelitian, peneliti mengambil

Pantomim merupakan pertunjukan yang mengandalkan gerak tubuh aktor dan mimik wajah aktor. Bagaimana proses kreatif aktor yang berkaitan dengan penggunaan tubuh

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar asiatikosida di dalam ekstrak etanol 70% pegagan, selain itu juga membandingkan jumlah kadar asiatikosida yang

Investasi sektor pertambangan dan tenaga kerja sektor pertambangan secara bersa- ma-sama berpengaruh positif terhadap Produk Domestik Regional Bruto Sektor

Sublimasi merupakan proses pemurnian suatu zat dengan jalan memanaskan campuran zat, dimana pada pemanasan campuran zat, zat dapat berubah langsung dari fasa