• Tidak ada hasil yang ditemukan

Silfia Nuzulus Saidah 1, Endang Sri Wahyuni 2. STIKes YATSI Tangerang 15113, Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Silfia Nuzulus Saidah 1, Endang Sri Wahyuni 2. STIKes YATSI Tangerang 15113, Indonesia"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN PERILAKU IBU DALAM MELAKUKAN KUNJUNGAN IMUNISASI LANJUTAN ANAK BALITA

SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN KESEHATAN DI WILAYAH KELURAHAN PASAR

BARU KOTA TANGERANG TAHUN 2018

Silfia Nuzulus Saidah1, Endang Sri Wahyuni2 STIKes YATSI Tangerang 15113, Indonesia E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Latar Belakang: Berdasarkan hasil cakupan imunisasi lanjutan DPT HB Hib di kelurahan Pasar Baru pada tahun 2017 sebanyak 31,7% dengan target pemerintah sebanyak 80%. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa terjadi kesenjangan antara jumlah keseluruhan balita terhadap jumlah balita yang diimunisasi berdasarkan persentasentase. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan perilaku ibu dalam melakukan kunjungan imunisasi lanjutan anak balita sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan di Wilayah Kelurahan Pasar Baru Kota Tangerang Tahun 2018. Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Quasi Eksperimen, dengan rancangan One Group Pretes- Postest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi usia 18 bulan sampai dengan 2 tahun yang belum mendapatkan imunisasi booster DPT-HB-Hib di wilayah Kelurahan Pasar Baru Kota Tangerang selama bulan Januari- Februari 2018 yaitu 20 bayi yang keseluruhannya dijadikan sampel penelitian (total sampling). Teknik analisis yang digunakan adalah univariat untuk memperoleh karakteristik dari masing-masing variabel demografis dan bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antar variable penelitian. Hasil: Berdasarkan hasil analisis diketahui 1) Mayoritas perilaku ibu dalam melakukan kunjungan imunisasi lanjutan anak balita sebelum diberikan penyuluhan kesehatan adalah negatif (kurang baik) sebanyak 12 orang (60%). 2) Mayoritas perilaku ibu dalam melakukan kunjungan imunisasi lanjutan anak balita setelah dilakukan peyuluhan kesehatan adalah positif (baik) sebanyak 17 orang (85%). 3) Terdapat perbedaan yang signifikan antara perilaku ibu dalam melakukan kunjungan imunisasi lanjutan anak balita sebelum dan sesudah pemberian penyuluhan kesehatan, dengan nilai (p-value) 0,002. Saran: Bagi ibu diharapkan semakin giat dalam mencari informasi-informasi mengenai imunisasi dan jadwal pemberian imunisasi bagi anak sehingga tidak ada lagi anak yang imunisasinya tidak lengkap melalui buku-buku, tenaga kesehatan maupun dari pengalaman orang lain untuk sikap yang lebih terhadap imunisasi.

Kata Kunci: Kunjungan Imunisasi Lanjutan Anak Balita, Perilaku Ibu, , Penyuluhan Kesehatan ABSTRACT

Background: Based on the result of continued immunization coverage of DPT HB Hib in Pasar Baru urban village in 2017 as much as 31,7% with government target as much as 80%. From the data it can be seen that there is a gap between the total number of infants to the number of under-five children immunized by percentage. Objective: The purpose of this research is to know the difference of mother's behavior in conducting follow-up immunization visit of children under five before and after health counseling in Pasar Baru Urban Area Tangerang City Year 2018.Research Methods: The type of research used is Quasi Experimental research, with the design of One Group Pretes-Postest design. The population in this study were all mothers who had infants aged 18 months to 2 years who had not received DPT-HB-Hib booster immunization in the Pasar Baru Public Health Institution of Tangerang during January-February 2018 ie 20 infants who were overall used as research samples (total sampling). The analytical technique used is univariate to obtain the characteristics of each demographic and bivariate variables used to determine the relationship between research variables.

Result: Based on the analysis result, it is known 1) Majority of mother's behavior in conducting follow-up immunization visit before giving health education is negative (less good) as many as 12 people (60%). 2) Majority of mother's behavior in conducting follow-up immunization visit for under-five children after health education is positive (good) as many as 17 people (85%). 3) There is a significant difference between mother's behavior in conducting follow-up immunization visit of children under five before and after health counseling, with value (p-value) 0,002.Suggestion: For mothers to be expected to be more active in finding information about immunization and schedule of immunization for children so that there are no children whose immunization is incomplete through books, health workers or from other people's experiences for more attitude towards immunization.

Keywords: Mother Behavior, Advanced Immunization Visit of Toddlers, Health Counseling

(2)
(3)

PENDAHULUAN.

Imunisasi adalah program yang dengan sengaja memasukkan antigen lemah agar merangsang anti bodi keluar sehingga tubuh dapat resisten terhadap penyakit tertentu. Imunisasi dasar sangat penting diberikan sewaktu bayi (usia 0 – 11 bulan) untuk memberikan kekebalan dari Penyakit-Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Tanpa imunisasi anak-anak mudah terserang berbagai penyakit, kecacatan dan kematian. Imunisasi merupakan benteng utama untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat beberapa penyakit, seperti Tuberkulosis (TB), Difteri, Pertusis, (batuk rejan/ batuk 100 hari), Tetanus (DPT), Hepatitis B (HB), Polio, dan Campak. Idealnya bayi harus mendapat imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari BCG satu kali, DPT tiga kali, Polio empat kali, HB tiga kali, dan Campak satu kali (Ranuh 2011).

METODE

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Quasi Eksperimen, dengan rancangan One Group Pretes-Postest design, yaitu penelitian yang menggunakan satu kelompok diberi treatment (perlakuan) serta diberi pre-test sebelum diberi perlakuan dan post test setelah diberi perlakuan (Sugiyono, 2011).

Distibusi Frekuensi Karakteristik Responden

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi usia 18 bulan sampai dengan 2 tahun yang belum mendapatkan imunisasi booster DPT-HB- Hib di wilayah Kelurahan Pasar Baru Kota Tangerang selama bulan Januari – Februari 2018 yaitu 20 bayi yang keseluruhannya dijadikan sampel penelitian (total sampling).

Teknik Pengumpulan Data Data primer

Data diperoleh dari responden dengan menggunakan kuesioner yang diberikan secara langsung kepada responden yang akan diteliti.

Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisis univariat dipergunakan untuk memperoleh karakteristik dari masing- masing variabel demografis, variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan tentang imunisasi terhadap perilaku ibu. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t test (independen t test) dan paired sample t test (dependent t test). Paired Sample t test

(4)

k Ibu Perila u

m han

a n digunakan untuk membandingkan perilaku

sebelum dan sesudah dilakukannya penyuluhan imunisasi

HASIL

Gambaran Hasil Analisis Univariat Analisis univariat adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui distribusi frekuensi yang merupakan gambaran dari variabel dependen dan variabel independen.

Gambaran Karakteristik Responden Gambaran tentang karakteristik responden di

dan 12 orang (60%) responden tidak bekerja.

Gambaran Perilaku Ibu Sebelum Perlakuan

Gambaran tentang perilaku ibu membawa anak melakukan imunisasi lanjutan sebelum penyuluhan kesehatan di Posyandu wilayah Kelurahan Pasar Baru Kota Tangerang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Distibusi Frekuensi Perilaku Ibu Sebelum Penyuluhan Kesehatan

Posyandu wilayah Kelurahan Pasar Baru Jumla Persentas Kota Tangerang dapat dilihat pada tabel di

bawah

Berdasarkan Tabel di atas, diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan usia, sebanyak 8 responden (40%) berusia < 30 tahun dan 12 orang (60%) responden berusia di atas 30 tahun. Karakteristik

h e

Usia Jumlah Persentase

(n) (%)

< 30 Tahun 8 40%

> 30 Tahun 12 60%

Total 20 100%

Pendidikan Jumlah Persentase

(n) (%)

responden berdasarkan dari tingkat pendidikan diketahui sebanyak 1 orang

SDSebelu SMPePnyulu SMKAesehat

1 5%

5 25%

11 55%

(5%) responden berpendidikan SD, 5 orang (25%) responden berpendidikan SMP, 11 orang (55%) responden berpendidikan SMP dan 3 orang (15%) responden berpendidikan Perguruan Tinggi. Karakteristik responden berdasarkan dari pekerjaan diketahui sebanyak 8 orang (40%) responden bekerja

PT 3 15%

Total 20 100%

Pekerjaan Jumlah Persentase

(n) (%)

Bekerja 8 40%

Tidak Bekerja 12 60%

Total 20 100%

(n) (%)

Baik 2 10%

Cukup Baik 6 30%

Kurang Baik 12 60%

(5)

Total 20 100%

Berdasarkan Tabel di atas, diketahui bahwa perilaku ibu membawa anak melakukan imunisasi lanjutan sebelum penyuluhan kesehatan di Posyandu wilayah Kelurahan Pasar Baru Kota Tangerang, sebanyak 2 orang (10%) responden berperilaku baik .

Analisis Bivariat

Hasil analisis perbedaan perilaku ibu dalam melakukan kunjungan imunisasi lanjutan anak balita sebelum dan sesudah pemberian penyuluhan kesehatan sebagai berikut:

Perbedaan Perilaku Ibu

Sebelum dan Sesudah Penyuluhan Kesehatan

Sumber: Hasil Olahan Data Primer 2018

Berdasarkan hasil analisis pada tabel di atas, menunjukkan nilai rata-rata (mean) skor pretest adalah 29,90 dengan standar deviasi 4,610, sedangkan nilai rata-rata (mean) skor postest adalah 34,70 dengan standar deviasi 4,366. Hal ini menunjukan bahwa

Perilaku Ibu Sesudah Penyuluhan

Kesehatan

Jumlah Persentase

(n) (%)

Baik 8 40%

Cukup Baik 9 45%

Kurang Baik 3 15%

Total 20 100%

perilaku ibu dalam melakukan kunjungan

imunisasi lanjutan anak balita sebelum pemberian penyuluhan kesehatan (pretest) dan sesudah pemberian penyuluhan kesehatan (posttest) mengalami peningkatan. Hasil mean nilai pretest dan posttest perilaku ibu dalam melakukan kunjungan imunisasi lanjutan anak balita mengalami peningkatan sebesar 4,80. Hasil uji statistik didapatkan nilai (p-value) 0,002, ini artinya p-value < 0,05 (0,002 <

0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara perilaku ibu dalam melakukan kunjungan imunisasi lanjutan anak balita sebelum dan sesudah pemberian penyuluhan kesehatan.

orang (30%) responden berperilaku cukup baik dan 12 orang (60%) responden berperilaku kurang baik.

Perila

ku Ibu N Mean

Standar t Deviasi

Perbe daan Mean

t p- valu

e Pretest 20 29,90 4,610

4,80 3,51 9

0,00 Postest 20 34,70 4,366 2

Gambaran Perilaku Ibu Sesudah Perlakuan

Gambaran tentang perilaku ibu membawa anak melakukan imunisasi lanjutan sesudah penyuluhan kesehatan di Posyandu wilayah Kelurahan Pasar Baru Kota Tangerang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Distibusi Frekuensi Perilaku Ibu Sesudah Penyuluhan Kesehatan

(6)

Berdasarkan Tabel di atas, diketahui bahwa perilaku ibu membawa anak melakukan imunisasi lanjutan sesudah penyuluhan kesehatan di Posyandu wilayah Kelurahan Pasar Baru Kota Tangerang, sebanyak 8 orang (40%) responden berperilaku baik, 9 orang (45%) responden berperilaku cukup baik dan 3 orang (15%) responden berperilaku kurang baik.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian berkenaan dengan Perbedaan Perilaku Ibu dalam Melakukan Kunjungan Imunisasi Lanjutan Anak Balita Sebelum dan Sesudah Pemberian Penyuluhan Kesehatan di Posyandu Wilayah Kelurahan Pasar Baru Kota Tangerang, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Mayoritas perilaku ibu dalam melakukan kunjungan imunisasi lanjutan anak balita sebelum diberikan penyuluhan kesehatan adalah negatif (kurang baik) sebanyak 12 orang (60%).

Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai imunisasi lanjutan perilaku ibu untuk melakukan kunjungan imunisasi lanjutan di posyandu wilayah kelurahan Pasar Baru pada bulan januari 2018 sebanyak 2 orang dan di

bulan Februari tidak ada kunjungan imunisasi lanjutan, setelah dilakukan penyuluhan di di bualn Maret kunjungan ibu untuk melakukan imunisasi lanjutan sebanyak 12 orang.

2. Mayoritas perilaku ibu dalam melakukan kunjungan imunisasi lanjutan anak balita setelah dilakukan peyuluhan kesehatan adalah positif (baik) sebanyak 17 orang (85%).

3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara perilaku ibu dalam melakukan kunjungan imunisasi lanjutan anak balita sebelum dan sesudah pemberian penyuluhan kesehatan, dengan nilai (p-value) 0,002.

SARAN

Diharapkan bagi responden untuk mengetahui manfaat dari imunisasi pada balita

UCAPAN TERIMA KASIH

1. Ida Faridah, S.Kp, M.Kes, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) YATSI Tangerang.

2. Ela Nurlaela, SE, selaku Puket II Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) YATSI Tangerang.

3. Ningsih, SE, selaku Puket III Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) YATSI Tangerang.

4. Ns. Febi Ratnasari, S. Kep., M.

(7)

Kep., sebagai

Kaprodi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu

(8)

Kesehatan YATSI Tangerang 5. Seluruh Dosen Program Studi

Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) YATSI Tangerang.

REFERENSI

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI:

RISKESDAS 2013.

Bagoes Mantra, Ida.2013. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Barbara, Kozier 2011. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, &. Praktik edisi 7 vol 1, Alih bahasa Pamilih Eko Karyuni Editor edisi bahasa.

Kemenkes RI. 2011. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 482/MENKES/SK/V/

2010 Tentang Gerakan Akselarasi Imunisasi Nasional Universal Child Immunization 2010-2014 (GAIN UCI 2010-2014).

Kumalasari, Nila. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan Imunisasi di Wilayah Puskesmas Godean II Sleman Yogyakarta. Skripsi.

Yogyakarta. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Machfoedz, Ircham. 2013. Pendidikan Kesehatan Bagian dari Promosi Kesehatan. Yogyakarya: Penerbit Fitramaya.

Maulana, Heri, D.J. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

2013. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

(9)

Proverawati, Atikah. 2010. Imunisasi dan Vaksinasi. Jakarta: Nuha Offset.

Ranuh, I.G.N. 2011. Pedoman Imunisasi di Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Salmah, Sjarifah. 2013. Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat.Jakarta: CV. Trans Info Media.

WHO, UNICEF, World Bank. 2010. State of The World’s Vaccines and Immunization. 3rd edition. Geneva: World Health Organization.

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu yang memiliki bayi usia 10-12 bulan yang melakukan kunjungan imunisasi dasar di Puskesmas Padang Bulan, sampel dalam

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh bola bobath terhadap skor nyeri pada bayi usia 9-12 bulan yang mendapatkan imunisasi di wilayah kerja Puskesmas

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi dan perilaku ibu terhadap imunisasi tambahan pada bayi (usia 2-12 bulan) dengan kejadian pneumonia

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :Sikap ibu sebelum dilakukan penyuluhan lima imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 0-12 bulan di Desa Klatak Wilayah

Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa ikutan pasca imunisasi (KIPI) hepatitis B yang dialami oleh bayi usia 0 – 6 bulan yang mendapat imunisasi hepatitis B di

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap dalam memberikan imunisasi campak pada ibu yang mempunyai bayi usia &gt; 9 – 11 bulan

Total populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi usia 0−24 bulan yang diberikan imunisasi dasar lengkap maupun tidak lengkap di Puskesmas Cijagra Lama Kota

Jadwal imunisasi terlambat Usia Vaksin Usia Selang minimum antara dosis minimum Dosis 1 Dosis 2 ke 3 Dosis 3 ke 4 Dosis 4 ke 5 Usia 4-6 bulan DPT/DTaP 6 minggu 4 minggu 4 minggu 6