• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumber Pengambilan Ilmu Aqidah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Sumber Pengambilan Ilmu Aqidah"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Silsilah Pengajian Ilmiyah

Sumber

Pengambilan Ilmu Aqidah

Oleh

DR Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al Fauzan

(2)

(3)

Asal Tulisan Ini adalah Ceramah dengan tema :

“ Mashoodiruna fi Talaqqi Al ‘Aqiidah” / Sumber Pengambilan Aqidah yang disampaikan oleh Ma’aali Asy-Syaikh Duktur Sholih bin Fauzan Al Fauzan pada Masjid Jaami Robwah di Kota Riyadh di hari Jum’at tanggal 25 Jummadil Awwal 1429 Hijriyah

(4)

Pendahuluan

Segala puji hanya milik Allah Robb semesta alam, dan Sholawat serta Salam semoga tercurah kepada Nabi Kita Muhammad dan kepada keluarga serta Sahabatnya sekalian, Adapun Setelah itu,

Diantara kekhususan Aqidah Ahlu Sunnah wal Jamaah adalah sumber pengambilannya berasal dari Al Qur’an dan As Sunnah, dan bukan diambil dari Akal Pikiran orang orang, dan bukanpula khurofat kaum Tashawwuf, ataupun Dajjal Penyembah Kubur maupun Kitab kitab Filsafat.

Para Ahlul Ilmi – semoga Allah merohmati mereka – menjelasakan Aqidah keyakinan ini dan menerangkan segamblang gamblangnya Metodoligi yang benar dalam mengambil aqidah. Diantaranya ialah Ma’ali ASy-Syaikh Duktur Sholih bin Fauzan Al Fauzan, beliau menyampaikan ceramah umum yang berjudul : ““ Mashoodiruna fi Talaqqi Al ‘Aqiidah” / Sumber Pengambilan Aqidah “ dan ceramah beliau telah ditranskrip disusun untuk diterbitkan kemudian beliau – semoga Allah menjaganya- berkenan untuk memberikan koreksi dan revisi.

Dan sebagai penutup, saya memohon kepada Allah agar memberikan manfaat dengan tulisan ini dan memberikan pahal kepada Asy-Syaikh dengan sebaik-baik balasan.

Fahd bin Ibrohim Al Fa’iim Riyadh KSA

Email: [email protected]

(5)

ِﻢْﻴ ِﺣ ﱠﺮﻟا ِﻦٰ ْ ﱠﺮﻟا ِﷲا ِﻢ ْ ِ

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

Segala puji hanya milik Allah Robb semesta alam, dan Sholawat serta Salam semoga tercurah kepada Nabi Kita Muhammad dan kepada keluarga serta Sahabatnya sekalian,

Adapun Setelah itu,

Aqidah Tauhid merupakan Pondasi yang dengannya suatu amalan dibangun, setiap kaum, setiap golongan, setiap ummat, setiap bangsa memiliki keyakinan masing –masing, apakah itu aqidah keyakinan yang benar ataukah aqidah keyakinan yang salah/bathil, apabila aqidah keyakinannya benar dan lurus maka amal-amal seluruhnya akan benar dan lurus karena sesuatu yang dibangun diatas al-Haq maka hal tersebut adalah al-Haq, begitu juga apabila aqidah keyakinannya rusak maka amal-amal seluruhnya akan rusak karena sesuatu yang dibangun diatas hal yang salah maka hal tersebutpun adalah sesuatu yang salah.

Dan bisa kita lihat bahwasanya para Rasul –alaihimus sholatu wa salam- mereka memulai dakwahnya kepada para ummat dengan Aqidah dan memperbaiki Aqidah keyakinannya, ketika sudah benar aqidah mereka baru mereka memerintahkan pada perkara ibadah, dan meemrintahkan

(6)

dengan Syartiat syariat yang diturunkan kepada mereka. Allah Ta’ala berfirman :

ُﷲا ى َﺪ َﻫ ْﻦ ﱠﻣ ْﻢ ُﻬْﻨ ِﻤَ ﻓ ۚ َت ْﻮ ُ

ﻏﺎ ﱠﻄﻟا اﻮ ُﺒِﻨَ ْﺟاَو َﷲا او ُﺪُﺒ ْﻋا ِنَ

ا ً ْﻮ ُﺳ ﱠر ٍﺔﱠﻣُا ِّ ُ

ْ ِ ﺎَﻨْ َﻌَﺑ ْﺪَﻘَﻟَو َ ْ ِﺑ ِّ

ﺬَ ﻜ ُﻤْ

ﻟا ُﺔ َﺒ ِﻗﺎَ نَ َ ﻒ ْﻴَ َ

ﻛ ا ْو ُﺮ ُﻈْﻧﺎَ

ﻓ ِض ْرَ ْ

ا ِ ا ْو ُ ْ ِﺴَ

ﻓ ۗ ُ َ ٰ ﱠﻀﻟا ِﻪْ َ َ ْﺖﱠﻘَﺣ ْﻦﱠﻣ ْﻢُﻬْﻨِﻣَو

36. Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah, dan jauhilah tagut”, kemudian di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul).

Allah Ta’ala berfirman : ِن ْوُﺪُﺒ ْﻋﺎَﻓ ۠ﺎَﻧَا ٓ ﱠِا َ ٰ

ِا ٓ َ ٗﻪﱠﻧَ

ا ِﻪ ْ َ

ِا ٓ ْ ِ ْﻮُﻧ ﱠِا ٍلْﻮ ُﺳﱠر ْﻦِﻣ َﻚِ ْﺒَﻗ ْﻦِﻣ ﺎَﻨْ ﻠ َﺳ ْرَ

ا ٓﺎ َﻣ َو

25. Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku.

Allah Subhanahu berfirman :

َ َ ْ ِﺼِﻠْ ُ َﷲا او ُﺪُﺒ ْﻌَﻴِﻟ ﱠِا آْو ُﺮِﻣُ ا ٓﺎ َﻣ َو َ ْ ِّ ا ُ

ۙە َةﻮٰ

ﻛﱠﺰﻟا اﻮُﺗ ْﺆُﻳ َو َةﻮٰ

ﻠ ﱠﺼﻟا اﻮ ُﻤ ْﻴ ِﻘُﻳ َو َءۤﺎﻔَﻨ ُﺣَ

ِۗﺔ َﻤِّﻴﻘَ ْ

ﻟا ُﻦْﻳ ِد َﻚِ ٰذَو

5. Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan

(7)

menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).

Dan setiap rasul menyeru kepada kaumnya : ۗٗه ُ ْ َ

ٍ ٰ

ِا ْﻦ ِّﻣ ْﻢُ ﻜَ

ﺎ َﻣ َﷲا او ُﺪُﺒ ْﻋا ِم ْﻮﻘٰﻳَ

“Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain Dia.

Dan mereka membersamai ummatnya selama rentang waktu yang panjang untuk memperbaiki aqidah keyakinan mereka, kemudian apabila telah baik aqidah keyakinan, barulah mereka memerintahkan untuk melaksanakan syariat syariat yang lain, dikarenakan mereka membangun pondasi terlebih dahulu sebelum mengokohkan bangunannya.

Nabi kita Muhammad sholallahu alaihi wa salam, dialah penututp para Rasul, dan beliau pun berjalan sebagaimana jalan para Saudara Pendahulunya dari kalangan Rasul, yang pertama kali beliau dakwahkan kepada Kaumnya adalah perbaikan aqidah keyakinan, beliau tinggal membersamai mereka selama 13 tahun di Kota Makkah untuk menyerukan kepada perbaikan aqidah keyakinan. Beliau melarang kepada kesyirikan dan meemrintahkan untuk mengesakan Allah, kemudian setelah itu barulah beliau memerintahkan untuk mengerjakan sholat dan zakat dan puasa dan haji dan jihad di jalan Allah, sampai mapan kokoh dan sempurna agama. Maka Agama ini dibangun di atas keyakinan yang bersih dan selamat, murni mengharap

(8)

Wajah Allah subhanahu wa Ta’ala, dan beliau pun telah memerintahkan untukmenghancurkan berhal berhala kaum musyrikin dan menghilangkannya, maka yang tersisa adalah Tauhid yang murni kepada Allah Azza Wa Jala. Tatkala beliau mengutus Muadz bin Jabal kepada penduduk Yaman beliau bersabda :

ور ﰲو) ﷲ ّﻻِإ َﻪَﻟِإ َﻻ ْنَأ ُةَدﺎَﻬَﺷ ِﻪْﻴَﻟِإ ْﻢُﻫﻮُﻋْﺪَﺗ ﺎَﻣ َلّوَأ ْﻦُﻜَﻴْﻠَـﻓ ، ٍبﺎَﺘِﻛ َﻞْﻫَأ ًﺎﻣْﻮَـﻗ ِﰐَْ َﻚّﻧإ نأ ﱃإ :ﺔﻳا

َﻓ ،(ﷲ اوﺪِّﺣﻮﻳ ِﺈَﻓ ،ٍﺔَﻠْـﻴَﻟَو ٍمْﻮَـﻳ ّﻞُﻛ ِﰲ ٍتاَﻮَﻠَﺻ َﺲَْﲬ ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ َضَﺮَـﺘْـﻓا ﷲ ّنَأ ْﻢُﻬْﻤِﻠْﻋَﺄَﻓ .َﻚِﻟَﺬِﻟ اﻮُﻋﺎَﻃَأ ْﻢُﻫ ْنِﺈ

ْن

َﻘُـﻓ ﻰﻠﻋ ّدَﺮُـﺘَـﻓ ْﻢِﻬِﺋﺎَﻴِﻨْﻏَأ ْﻦِﻣ ُﺬَﺧْﺆُـﺗ ًﺔَﻗَﺪَﺻ ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ َضَﺮَـﺘْـﻓا ﷲ ّنَأ ْﻢُﻬْﻤِﻠْﻋَﺄَﻓ َﻚِﻟَﺬِﻟ اﻮُﻋﺎَﻃَأ ْﻢُﻫ َﺮ

ْﻢِﻬِﺋا

“Sesungguhnya engkau akan mendatangi suatu kaum dari kalangan ahli kitab. Maka hendaklah yang pertama sekali engkau dakwahkan kepada mereka adalah Syahadat Laa Ilaaha Illallah (dalam sebuah riwayat : untuk mentauhidkan Allah). Jika mereka menerima seruanmu itu maka ajarkanlah mereka bahwasanya Allah mewajibkan atas mereka sholat 5 waktu sehari semalam. Jika mereka menerima apa yang engkau dakwahkan itu maka ajarkanlah kepada mereka bahwasanya Allah juga mewajibkan kepada mereka zakat yang diambil dari orang- orang kaya diantara mereka untuk disalurkan kepada orang-orang miskin mereka.

Maka yang pertama beliau wasiyatkan dengannya untuk menyeru mereka agar bersyahadat bahwasanya Tidak ada illah yang berhak disembah melainkan Allah dan bahwasanya Muhammad adalah Rasul/utusan Allah, kemudian datang dengan perintah sholat, dan zakat dan ibadah lainnya, hal ini menunjukkan bahwa Sholat dna Zakat keduanya tidak akan bermanfaat dan tidak sah apabila disertai aqidah dan keyakinan yang rusak.

(9)

Dan juga para pengganti beliau dan juga Imam kaum muslimin setelahnya, mereka berjalan diatas jalan tersebut. Seluruhnya memberikan perhatian kepada aqidah keyakinan dan memperbaikinya.

Dan menyeru manusia kepada Allah Azza wa Jalla di dalam naungan aqidah yang benar. Maka setiap dakwah yang tidak dilandasi dengan perbaikan aqidah keyakinan sebelum perkara yang lainnya, maka dakwahnya gagal, tidak akan memperoleh hasil dan tidak membuahkan sama sekali. Setiap aqidah aqidah yang bermacam pasti mereka mempunyai keyakinan yang dengannya mereka beragama, maka keyakinan keyakinan tersebut bisa jadi dibangun dari pondasi yang rusak dan juga bisa jadi dibangun dari pondasi yang benar.

Kaum Musyrikin dan Kuburiyin di zaman sekarang membangun keyakinan mereka diatas Taqlid ikut ikutan, sebagaimana firman Allah mengisahkan perkataan mereka :

َﻧَءۤﺎَﺑٰ

ا ٓﺎَﻧ ْﺪ َ َو ﺎﱠﻧِاۙ

َن ْو ُﺪَﺘْ

ﻘ ﱡﻣ ْﻢ ِﻫ ِﺮﺛٰٰ

ا َ ﺎﱠﻧِا ﱠو ٍﺔ ﱠﻣُ ا َ ﺎ

“Sesungguhnya kami mendapati nenek moyang kami menganut suatu (agama) dan sesungguhnya kami sekedar pengikut jejak-jejak mereka.”

Dan juga firman Allah Ta’ala :

ٰا ِﻪْ َ َ ﺎَﻧ ْﺪ َ َو ﺎ َﻣ ﺎَﻨُ ْﺴ َﺣ ا ْﻮُ ﻟﺎَ

ﻗ ِل ْﻮ ُﺳ ﱠﺮﻟا َ

ِا َو ُﷲا َ ل َﺰْﻧَ

ا ٓﺎ َﻣ ٰ

ِا ا ْﻮَ

ﻟﺎ َﻌَﺗ ْﻢ ُﻬَ ﻟ َ

ﻞ ْﻴ ِﻗ اَذِاَو ْﻮَ

ﻟ َوَ ا ۗ ﺎَﻧ َءۤﺎَﺑ

(10)

َن ْو ُﺪَﺘ ْﻬَﻳ َ ﱠو ـْﻴ َﺷ َنْﻮُﻤَﻠ ْﻌَﻳ َ ْﻢ ُﻫُؤۤﺎَﺑٰا َن َ

Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Marilah (mengikuti) apa yang diturunkan Allah dan (mengikuti) Rasul.” Mereka menjawab, “Cukuplah bagi kami apa yang kami dapati nenek moyang kami (mengerjakannya).” Apakah (mereka akan mengikuti) juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?

Mereka membangun keyakinan mereka diatas Taqlid buta, dan berdasarkan cerita cerita dan dongen-dongeng serta mimpi-mimpi khayalan, dan inilah pondasi keyakinan Quburiyin dan juga orang orang yang mendahului mereka dari kalangan kaum musyrikin adalah Taqlid buta.

Aqidah Jahmiyah diambil dari aqidah Yahudi, sebagaimana disebutkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taymiyah –semoga Alloh merohmati beliau- di Pendahuluan kitab Fatawa Al Hamawiyah dan selainnya.1

Aqidah Mu’tazilah dan Asya’iroh dan Maturidiyah diambil dari Ulama Ahli Kalam dan Ulama FAlsafah dan Tukang Debat, dari Al Jawahir Jasm

‘Arodh dan selainnya dari Muqodimat dan Hasil Perdebatan.

Sedangkan Aqidah keyakinan Ahlu Sunnah wal Jamaah dibangun diatas Al Kitab dan As Sunnah, sumber pengambilan aqidah mereka adalah Kitabullah, kemudian Sunnah Rasulullah, kemudian Ijma kesepakatan

1 Syaikhul Islam Ibnu Taymiyah berkata : dan disebutkan bahwasanya AL-Ja’d bin Driham mengambil keyakinannya dari Aban bin Sam’an, dan Aban mengambil keyakinannya dari Tholut anak dari Saudari Labid bin Al-A’shom, dan Tholut mengambil keyakinannya dari Labid bin Al-A’shom seorang Yahudi Penyihir yang menyihir Nabi

Muhammad, Lihat pada Majmu Fatwa Juz 5 halaman 20

(11)

Kaum Muslimin, dan diatas metodologi Salaf Sholih, inilah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah, dibangun diatas Sumber yang terpercaya yang tidak bercabang penyimpangan padanya, yaitu Kitabullah dan Sunnah Rasulullah, dan yang berjalan diatasnya para Imam kaum muslimin.

Al Qur’an melimpah ruah isinya dengan aqidah, serta perinta untuk beribadah kepada Allah semata tidak ada sekutu bagiNya dan untuk meninggalkan peribadahan kepada selain Allah, Al-Quran berisi tentang penyebutan Nama-Nama Allah dan sifatNya, berisi tentang penetapan Sifat Allah yang sempurna, dan menafikan segala kekurangan dan aib dari Allah. dan ini semua ada di Al-Qur'an’ demikian pula isi dari Sunnah Nabawiyah sebagaimana isi di dalam Al-Qur’anul Karim.

Maka Aqidah dan keyakinan kita dibangun diatas Kitabullah dan Sunnah Rasulullah, apa yang ditetapkan Alalh untuk diriNya maka kitapun menetapkannya, atau apa yang ditetapkan oleh RasulNya dari Nama dan Sifat Allah maka kita pun menetapkannya, dan apa yang Allah sucikan dari dirinya maka kitapun mensucikanAllah darinya dan yang RasulNya menafikannya dari Allah, sungguh kitapun menafikkan hal tersebut dariNya, berbeda dengan kalangan Mu’aththilah yang mereka meniadakan Nama dan Shifat Allah, dan juga berbeda dengan Mumatstsilah yang mereka menyerupakan Allah Azza wa Jallan dengan makhluqNya, berdasarkan batasan di dalam firman Allah Ta’ala

(12)

ُﻫ َوۚ ٌء ْ َ

ٖ ِ ْﺜ ِﻤَ ﻛ َﺲْ َ ُ ْ ِﺼَﺒْ ﻟ

ﻟا ُﻊ ْﻴ ِﻤ ﱠﺴﻟا َﻮ

Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat.

Dan juga firman Allah Ta’ala

ۚ ٌﺪ َ َ

ا ُﷲا َﻮ ُﻫ ْ ﻞﻗُ ۚ ُﺪ َﻤ ﱠﺼﻟا ُﷲَ

ا ْۙ َ ْﻮُﻳ ْﻢَ

ﻟ َو ْ ِ َﻳ ْﻢَ ﻟ ا ًﻮﻔُ ُ

ﻛ ٗ ﱠ ْﻦُ

ﻜَﻳ ْﻢَ ﻟ َو ٌﺪ َ َ

ا

1. Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.2. Allah tempat meminta segala sesuatu.3. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.4. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”

Dan juga firman Allah Ta’ala

ُم ْﻮﱡﻴﻘَ ْ ﻟا ﱡ َْ َ

ا َۚﻮ ُﻫ ﱠِا َ ٰ

ِا ٓ َ ُﷲَ

ا ۗ ِض ْرَ ْ ۚە

ا ِ ﺎ َﻣ َو ِت ٰﻮ ٰﻤ ﱠﺴﻟا ِ ﺎ َﻣ ٗ َ

ٌۗمْﻮَﻧ َ ﱠو ٌﺔَﻨ ِﺳ ٗه ُﺬ ُ ْ ﺄَﺗ َ

َ َو ْۚﻢُﻬَﻔْﻠ َ ﺎَﻣَو ْ ِ ْ ِﺪْﻳَا َ ْ َﺑ ﺎَﻣ ُﻢَﻠْﻌَﻳ ٖۗﻪِﻧْذِﺎِﺑ ﱠِا ٓٗهَﺪْﻨ ِﻋ ُﻊَﻔ ْ َ ْي ِ ﱠ ا ا َذ ْﻦ َﻣ ْﻦ ِّﻣ ٍء ْ َ ِ ن ْﻮ ُﻄ ْﻴ َِ ُ

ا ﱡ ِ َﻌْ

ﻟا َﻮ ُﻫ َو ۚﺎَﻤ ُﻬ ُﻈْ

ﻔ ِﺣ ٗهُدْﻮـَﻳ َ َو ۚ َض ْرَ ْاَو ِتٰﻮٰﻤ ﱠﺴﻟا ُﻪﱡﻴ ِﺳ ْﺮُ

ﻛ َﻊ ِﺳ َو َۚءۤﺎ َﺷ ﺎَﻤِﺑ ﱠ

ِا ٖٓﻪ ِﻤْ ﻠ ِ ُﻢ ْﻴ ِﻈ َﻌْ

255. Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar.

(13)

Dan ayat ayat dan surat lain yang menetapkan bagi Allah Jalla wa Ala tentang ketauhidanNya, dan peniadaan Kesyirikan, ayat ayat yang menetapkan kesempurnaan dan kemulianNya, dan meniadakan segala bentuk kekurangan dan cacat.

Oleh karena hal tersbeut, Nabi membaca di sholat Sunnah Fajar dan di Sholat dua Rakaat ketika Thowaf, di rakaat pertama firman Allah Ta’ala

ْﻮﻘ ْﻌَﻳ َو َﻖ ٰﺤ ْﺳ ِا َو ُ َ

ﻞ ْﻴ ِﻌ ٰﻤ ْﺳِا َو َﻢ ٖﻫ ٰﺮْﺑ ِا ِا َ

ل ِﺰْﻧُا ٓﺎَﻣَو ﺎَﻨْ َﻟِا َل ِﺰْﻧُ

ا ٓﺎ َﻣ َو ِﷲﺎِﺑ ﺎﱠَﻣٰا آْﻮُﻟْﻮُﻗ َب

َن ْﻮ ﱡﻴِﺒﱠ ﻟا َ ِ ْوُ

ا ٓﺎ َﻣ َو ٰ ْﻴ ِﻋ َو ٰ ْﻮ ُﻣ َ ِ ْوُ

ا ٓﺎ َﻣ َو ِطﺎ َﺒ ْﺳَ ْ ْۖﻢ ُﻬْﻨ ِّﻣ ٍﺪ َ َ ا َو

ا َ ْ َﺑ ُق ِّﺮﻔُﻧ َ َ

ْۚ ِ ِّ ﱠر ْﻦ ِﻣ

َن ْﻮ ُﻤ ِﻠ ْﺴ ُﻣ ٗ َ

ُﻦ ْ َ َو

136. Katakanlah, “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami, dan kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, dan kepada apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta kepada apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda- bedakan seorang pun di antara mereka, dan kami berserah diri kepada-Nya.”

Yang berisi tentang Tauhid Rububiyah, dan di rakaat kedua beliau membaca firman Allah Ta’ala:

ُْ َ َو َﷲا ﱠِا َﺪُﺒْﻌَﻧ ﱠَا ْﻢُﻜَﻨْ َﺑَو ﺎَﻨَﻨْ َﺑ ٍۢءۤاَﻮ َﺳ ٍﺔَﻤِ َ ٰ ِا اْﻮَﻟﺎَﻌَﺗ ِﺐٰ ِﻜْ ا َ

ﻞ ْﻫَ ﺎﻳ ْ

ﻞﻗُ ـ ْﻴ َﺷ ٖﻪِﺑ َك ِ

َﺎِﺑ ا ْو ُﺪَﻬ ْﺷا اﻮُﻟْﻮُﻘَﻓ اْﻮﱠﻟَﻮَﺗ ْنِﺎَﻓ ۗ ِﷲا ِنْوُد ْﻦِّﻣ ﺎًﺑﺎَﺑ ْرَ

ا ﺎ ًﻀ ْﻌَﺑ ﺎَﻨ ُﻀ ْﻌَﺑ َ

ﺬ ِﺨﱠﺘَﻳ َ ﱠو

َن ْﻮ ُﻤ ِﻠ ْﺴ ُﻣ ﺎﱠﻧ

64. Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu

(14)

kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”

Ayat ini berisi tentang tauhid Uluhiyah/tauhid Ibadah tentang pengesaan Allah Jalla wa Alaa di dalam peribadahan, atau beliau pernah juga membaca di rakaat pertama :

َۙ ن ْو ُﺮ ِﻔٰ

ﻜْ ا ﺎَﻬﱡﻳَ

ﺎﻳ ْ ﻞﻗُ ْۙﻢﱡﺗ ْﺪَﺒ َﻋ ﺎﱠﻣ ٌﺪِﺑﺎَ ۠

ﺎَﻧَ

ا ٓ َ َو ُۚﺪُﺒْﻋَا ٓﺎَﻣ َنْوُﺪِﺒٰﻋ ْﻢُﺘْﻧَا ٓ ََو َۙنْوُﺪُﺒْﻌَﺗ ﺎَﻣ ُﺪُﺒْﻋَا ٓ َ ٓﺎ َﻣ َ

ن ْو ُﺪِﺒ ٰﻋ ْﻢُﺘْﻧَا ٓ َ َو ِﻦْﻳِد َ ِ َو ْﻢُ

ﻜُﻨْﻳ ِد ْﻢُ ﻜَ

ُۗﺪُﺒ ْﻋَا

1. Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir! 2. aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, 3. dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah, 4.

dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, 5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah. 6. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”

Surat ini berisi tentang tauhid Uluhiyah dan Ibadah, kemudian beliau membaca di rakat kedua :

ۚ ٌﺪ َ َ

ا ُﷲا َﻮ ُﻫ ْ

ﻞﻗ ُ ا ُﷲَ

ۚ ُﺪ َﻤ ﱠﺼﻟ ا ْۙ َ ْﻮُﻳ ْﻢَ

ﻟ َو ْ ِ َﻳ ْﻢَ ﻟ ٌﺪ َ َ

ا ا ًﻮﻔُ ُ ﻛ ٗ ﱠ

ْﻦُ ﻜَﻳ ْﻢَ

ﻟ َو

1. Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.2. Allah tempat meminta segala sesuatu.3. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.4. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”

(15)

Surat ini berisi tentang Tauhid Rububiyah dan Asma wa Shifat, untuk mengajarkan kepada manusia ummatnya perkara aqidah keyakinan ini, sebagai pengingat dan senantiasa disebut oleh Muslim, dan agar manusia mengambil sunnah dan menjadikan Nabinya sebagai pedoman teladan dengan membaca Ayat dan Surat yang berisi kandungan Tauhid beserta macam-macamnya, yaitu:

 Tauhid Rububiyah dan asma wa Shifat

 Tauhid Ibadah dan Uluhiyah

Aqidah keyakinan ini dibangun diatas pokok pokok yang telah diterangkan oleh Nabi di Hadits Jibril ketika ditanya kemudian beliau menjawab

َﻦِﻣْﺆُـﺗ َو ,ِﺮِﺧﻵا ِمْﻮَـﻴْﻟاَو ,ِﻪِﻠُﺳُرَو ,ِﻪِﺒُﺘُﻛَو ,ِﻪِﺘَﻜِﺋَﻼَﻣَو ,ِ ِ ْنَأ : َلﺎَﻗ ,ِنﺎَْﳝِﻹا ِﻦَﻋ ْ ِﱐِْﱪْﺧَﺄَﻓ

ِ

ﻩِّﺮَﺷ َو ِﻩِْﲑَﺧ ِرْﺪَﻘْﻟِ

.“Beritahukan kepadaku tentang Iman”. Nabi menjawab,”Iman adalah, engkau beriman kepada Allah; malaikatNya; kitab-kitabNya; para RasulNya; hari Akhir, dan beriman

kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk,”

Maka beliau menyebutkan bahwasanya Iman itu tersusun dari 6 rukun:

 Iman kepada Allah subhanahu wa Ta’ala;

 Iman kepada MalaikatNya;

 Iman kepada Kitab-kitab yang diturunkanNya;

(16)

 Iman kepada Rasul-rasulNya;

 Iman kepada Hari Akhir;

 Iman kepada Qadar yang baik maupun yang buruk.

Inilah pokok pokok aqidah keyakinan Ahlu Sunnah wal Jama’ah, pokok terpenting adalah beriman kepada Allah Jalla wa ‘alaa, inilah Aqidah keyakinan yang selamat dan lurus yang diserukan didakwahkan oleh Nabi, dan berjuang untuknya, mengajarkan kepada para Sahabat beliau, inilah aqidah keyakinan yang diwariskan oleh Nabi Muhammad kepada Kaum Muslimin, dan diwariskan kepada orang setelah mereka, maka ini adalah aqidah dan keyakinan yang mereka hidup diatasnya, berpegang teguh diatasnya dan mendakwahkannya, dan berjuang mempertahankan dari orang yang menyelisihinya. Inilah pokok dan inilah kaidah landasan. Allah berfirman :

َ ْ ِّ ا ُ َ

َ ْ ِﺼِﻠْ ُ َﷲا او ُﺪُﺒ ْﻌَﻴِﻟ ﱠِا آْو ُﺮِﻣُ ا ٓﺎ َﻣ َو ۙە

اﻮُﺗ ْﺆُﻳ َو َةﻮٰ

ﻠ ﱠﺼﻟا اﻮ ُﻤ ْﻴ ِﻘُﻳ َو َءۤﺎﻔَﻨ ُﺣَ َةﻮٰ

ﻛﱠﺰﻟا

ِۗﺔ َﻤِّﻴﻘَ ْ

ﻟا ُﻦْﻳ ِد َﻚِ ٰذَو

5. Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).

Inilah agama kita, inilah aqidah keyakinan kita, dan inilah keimana kepada Allah subhanhu wa Ta’ala.

(17)

Wajib bagi setiap muslim untuk mempelajari aqidah ini, dan mengetahuinya, berpegang teguh dengan keyakinan yang denganya mereka beragama dan beribadah kepada Allah subhanahu wa Ta’ala.

Kita menetapkan aqidah keyakinan kita diatas naungan Kitabullah, bukan diatas naungan khurofat atau taqlid buta ikut ikutan bapak dan nenek moyang, dan tidak juga diatas mimpi mimpi dan dongeng dongeng, bukan pula diatas perdebatan dan filsafat, akan tetapi kita membangun aqidah dan keyakinan kita diatas sumber yang agung ini, kita mengambil aqidah ini dari Kitab dan Sunnah dan diatas jalannya Salaf Sholih, diatas jalan Imam imam kaum muslimin, inilah Aqidah Kaum muslimin yang mengikuti pendahulunya. Oleh karena itu Nabi bersabda :

«ﻚﻠﻫ ﻻإ يﺪﻌﺑ ﺎﻬﻨﻋ ﻎﻳﺰﻳ ﻻ ﺎﻫرﺎﻬﻨﻛ ﺎﻬﻠﻴﻟ .ءﺎﻀﻴﺒﻟا ﻰﻠﻋ ﻢﻜﺘﻛﺮﺗ ﺪﻗ».

“Sungguh aku telah meninggalkan kalian di atas jalan yang putih, malamnya jelas seperti siangnya, tidaklah ada orang yang menyimpang darinya sepeninggalku kecuali dia binasa.”

Orang yang menyelisihi aqidah keyakinan ini pasti binasa dan celaka, sebagaimana sabda beliau.

َﲔِﻌْﺒَﺳَو ٍث َﻼَﺛ ﻰَﻠَﻋ ِﱵﱠﻣُأ ُقَِﱰْﻔَـﺗَو ،ًﺔﱠﻠِﻣ َﲔِﻌْﺒَﺳَو ِْﲔَـﺘْـﻨِﺛ ﻰَﻠَﻋ ْﺖَﻗﱠﺮَﻔَـﺗ ﻞﻴﺋاﺮﺳإ ﲏﺑ ﱠنِإَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ََأ ﺎَﻣ :َلﺎَﻗ ؟ِﱠا َلﻮُﺳَر َ َﻲِﻫ ْﻦَﻣَو :اﻮُﻟﺎَﻗ ، ًةَﺪِﺣاَو ًﺔﱠﻠِﻣ ﱠﻻِإ ِرﺎﱠﻨﻟا ِﰲ ْﻢُﻬﱡﻠُﻛ ،ًﺔﱠﻠِﻣ

ِﰊﺎَﺤْﺻَأَو

(18)

Sesungguhnya bani Israil terpecah menjadi tujuh puluh dua golongan dan umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan. Semuanya masuk ke dalam neraka. kecuali satu golongan.”

Para sahabat bertanya, “Siapakah mereka, wahai Rasulullah?”

Beliau menjawab, “Mereka adalah golongan yang berjalan di atas jalan ditempuh oleh aku dan para sahabatku.”

Rasulullah shalallahu alaihi wa Salam juga bersabda:

ْﻦِﻣ َْﲔِّﻳِﺪْﻬَﳌْا َﻦْﻳِﺪِﺷاﱠﺮﻟا ِءﺎَﻔَﻠُْﳋا ِﺔﱠﻨُﺳَو ِﱵﱠﻨُﺴِﺑ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻌَـﻓ ،اًﺮْـﻴِﺜَﻛ ﺎًﻓ َﻼِﺘْﺧا ىَﺮَـﻴَﺴَﻓ ْﻢُﻜْﻨِﻣ ْﺶِﻌَﻳ ْﻦَﻣ ُﻪﱠﻧِﺈَﻓ ٌﺔَﻟَﻼَﺿ ٍﺔَﻋْﺪِﺑ ﱠﻞُﻛ ﱠنِﺈَﻓ ِرْﻮُﻣُﻷا ِتَ َﺪُْﳏَو ْﻢُﻛﱠِإَو ،ِﺬِﺟاَﻮﱠـﻨﻟِ ﺎَﻬْـﻴَﻠَﻋ اﻮﱡﻀَﻋ ،يِﺪْﻌَـﺑ

“… Sesungguhnya, barangsiapa yang berumur panjang di antara kalian (para sahabat), niscaya akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib bagi kalian berpegang teguh pada sunnahku dan sunnah para Khulafa’ur Rasyidun –orang-orang yang mendapat petunjuk- sepeninggalku. Gigitlah sunnah itu dengan gigi geraham kalian. Dan hati-hatilah kalian, jangan sekali-kali mengada-adakan perkara-perkara baru dalam agama, karena sesungguhnya setiap bid’ah adalah sesat”.

Inilah manhaj/metodologi yang selamat dan jalan yang lurus, yang disebutkan dalam firmanNya :

ۤا َﺪ ْ َ ا ْﻢُﺘْ ُ

ﻛ ْذ ِا ْﻢُ

ﻜ ْ َ َ ِﷲا َﺖ َﻤ ْﻌِﻧ ا ْو ُﺮُ

ﻛْذا َوۖ اْﻮﻗ ﱠﺮُ ﻔَﺗ َ َ ﱠو ﺎ ًﻌْﻴ ِ َ ِﷲا ِﻞْﺒ َ ِ اْﻮُﻤ ِﺼَﺘ ْﻋاَو

َﻒﱠ ﻟَ ﺎَ

ﻓ ًء

َﺬَﻘْﻧَ ﺎَ

ﻓ ِرﺎﱠا َﻦِّﻣ ٍة َﺮْﻔ ُﺣ ﺎَﻔ َﺷ ٰ َ ْﻢُﺘْ ُ

ﻛَو ۚﺎًﻧا َﻮ ْﺧ ِا ٖٓﻪِﺘ َﻤ ْﻌِﻨِﺑ ْﻢُﺘ ْﺤَﺒ ْﺻَﺎَﻓ ْﻢُﻜِﺑْﻮُ ﻠﻗ َ ْ َﺑُ ۗ ﺎ َﻬْﻨ ِّﻣ ْﻢُ

(19)

َن ْو ُﺪَﺘ ْﻬَﺗ ْﻢُ ﻜﱠَﻌَ

ﻟ ٖﻪِﺘٰﻳٰ ا ْﻢُ

ﻜَ

ُﷲا ُ ِّ َﺒُﻳ َﻚِ ٰﺬَﻛ

103. Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat- Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.

Dan juga firmanNya:

ِن ْو ُﺪُﺒ ْﻋﺎَﻓ ْﻢُﻜﱡﺑ َر ۠ﺎَﻧَاﱠو ًۖةَﺪ ِ اﱠو ًﺔﱠﻣُ ا ْﻢُ

ﻜُﺘ ﱠﻣُ

ا ٓ ٖه ِﺬ ٰﻫ ﱠنِا

92. Sungguh, (agama tauhid) inilah agama kamu, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku.

Inilah Aqidah yang menyatukan manusia dan mempersatukan hati-hati dan mempersatukan Ummat.

Sebagian Orang sesat mengatakan: sungguh membeda-bedakan diantara keyakinan merupakan bentuk memecah manusia, dan membuat lari mereka, maka yang mereka inginkan bahwa kita tidak berdakwah kepada Allah dan dakwah kita tidak ditimbang mengarah kepada perbaikan Aqidah.

Ya Subhanallah! Bagaiman mungkin ada dakwah yang tanpa didasari dengan aqidah?! Suatu dakwah harus diawali dengan Aqidah dan perbaikan aqidah, karena perbaikan suatu ummat harus didukung

(20)

dengan didasar Aqiah keyakinan yang benar, dan tidaklah memecah belah manusia melainkan keyakinan yang bathil, dan mazhab yang menyimpang, ataupun pemikiran yang rusak.

Tauhid dan benar dan Keyakinan yang selamatlah yang akan mempersatukan manusia, dan hal tersebut pulalah yang menyatukan manusia di masa Nabi Muhammad, menyatukan antara orang Ajam dan orang Arab, menyatukan kulit hitam dan kulit putih, menyatukan yang timur dan barat, menyatukan bangsa bangsa dan masyarakat di atas aqidah keyakinan yang satu. Maka bagaimana bisa dikatakan bahwa Aqidah akan memecah belah manusia?! Aqidah yang benar pasti akan mempersatukan. Sebagaimana firman Allah subhanahu wa Ta’ala”

َﻮ ُﻫۗ ُﷲا َﻚ َﺒ ْﺴ َﺣ ﱠ ن ِﺎَ

ﻓ َك ْﻮ ُﻋ َﺪْ ﱠ ْ نَ

ا آْو ُﺪْﻳ ِﺮﱡﻳ ْ ن ِا َو ۙ َ ْ ِﻨ ِﻣ ْﺆ ُﻤْ

ﻟﺎِﺑ َو ٖه ِ ْ َﻨِﺑ َك َﺪﱠﻳَ ا ٓ ْي ِ ﱠ

ا َ ْ َﺑ َ

ﻒﱠ ﻟَ ا َو

َﻨْ َﺑ ﻒَ ﱠ ﻟَ

ا َﷲا ﱠﻦِﻜٰ َو ْ ِ ِ ْﻮُ

ﻠﻗ َ ْ َﺑ َﺖُ ﻔْ ﱠ ﻟَ

ا ٓﺎ ﱠﻣ ﺎ ًﻌ ْﻴ ِ َ ِض ْرَ ْا ِ ﺎَﻣ َﺖْﻘَﻔْﻧَ ا ْﻮَ

ﻟ ْۗ ِ ِ ْﻮُ ﻠﻗُ ٌﺰْ ِﺰَﻋ ٗﻪﱠﻧِا ْۗﻢُﻬ

ٌﻢ ْﻴ ِﻜ َ

62. Dan jika mereka hendak menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindung) bagimu. Dialah yang memberikan kekuatan kepadamu dengan pertolongan- Nya dan dengan (dukungan) orang-orang mukmin, 63. dan Dia (Allah) yang mempersatukan hati mereka (orang yang beriman). Walaupun kamu menginfakkan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sungguh, Dia Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(21)

Hati Tidak akan dapat bersatu dan tidak dapat mempersatukan ummat kecuali dengan tauhid, inilah aqidah keyakinan yang selamat yang dibawa oleh Rasulullah, beliau mempersatukan orang arab dan Ajam.

Allah berfirman

ُﻗ ﱠﺮَﻔَﺗ َ ﱠو ﺎ ًﻌْﻴ ِ َ ِﷲا ِﻞْﺒ َ ِ اْﻮُﻤ ِﺼَﺘ ْﻋاَو

َﻒﱠ ﻟَ ﺎَ

ﻓ ًءۤا َﺪ ْ َ ا ْﻢُﺘْ ُ

ﻛ ْذ ِا ْﻢُ

ﻜ ْ َ َ ِﷲا َﺖ َﻤ ْﻌِﻧ ا ْو ُﺮُ

ﻛْذا َوۖ اْﻮ

ۚﺎًﻧا َﻮ ْﺧ ِا ٖٓﻪِﺘ َﻤ ْﻌِﻨِﺑ ْﻢُﺘ ْﺤَﺒ ْﺻَﺎَﻓ ْﻢُﻜِﺑْﻮُ ﻠﻗ َ ْ َﺑُ

103. Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara,

Setelah sebelumnya mereka saling bermusuhan dan berperang kemudian menjadi bersaudara yang saling mencintai dengan aqidah keyakinan yang dibawa oleh Rasulullah.

Maka jangan meninggalkan aqidah dan keyakinan kita yang telah memupus dan menghilangkan pemikiran dan pendapat serta mazhab dan pikiran bathil, bahkan harus kita singkap aqidah sesat tersebut, dengan menjelaskannya, biarlah yang ridho dan biarlah orang yang benci, kita tidak tidak peduli, kita tidak menginginkan manusia bersatu dalam kebathilan, kita menginginkan manusia bersatu dalam kebenaran/al Haq. Oleh karena itu Al Imam Malik pernah berkata:

(22)

ﺎَُﳍﱠوَأ ِﻪِﺑ َﺢُﻠَﺻ ﺎَِﲟ ﻻِإ ِﺔﱠﻣﻷْا ِﻩِﺬَﻫ ُﺮِﺧآ ُﺢُﻠْﺼَﻳ َﻻ

“Dan tidaklah akan baik umat akhir ini melainkan dengan apa yang telah baik pada awal umat ini”.

Maka, dakwah atau perbaikan manasaja yang tidak dibangun diatas aqidah, dan tidak memperbaiki aqidah keyakinan, maka dakwahnya gagal dan merusak bukan memperbaiki, inilah yang perlu diketahui oleh seroang Muslim.

Bertolak dari hal ini, maka wajib bagi setiap muslim untuk memberikan perhatian pada kitab kitab aqidah yang benar, baik dengan menghafal, mempelajari, mengajarkannya, atau menyebarkan kepada manusia hingga dakwah rosul ini hidup di tengah manusia, yang beliau bersabda:

ﲤ نإ ﺎﻣ ﻢﻜﻴﻓ كر ﱐإ و ﷲ بﺎﺘﻛ : اﻮﻠﻀﺗ ﻦﻟ ﻪﺑ ﻢﺘﻜﺴ

ﱵﻨﺳ

Artinya: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya aku tinggalkan untuk kalian dua perkara yang jika kalian berpegang teguh padanya maka kalian tidak akan tersesat: Kitabullah dan Sunnahku.

Jika kita melupakan hal tersebut sementara kita menginginkan untuk bersatunya dan berkumpulnya diatas selain pondasi aqidah maka ini perjuangan yang sia-sia, karena tidaklah hati itu bersatu kecuali dengan aqidah keyakinan yang benar yang diambil dari Kitabullah dan dari Sunnah Rasulullah.

(23)

Ketika engkau berkata kepada manusia, Allah berfirman demikian dan demikian, Rasulullah bersabda demikian dan demikian,maka manusia akan merasa puas. Berbeda halnya jika engkau mengatakan Fulan berkata demikian, atau Fulan mengatakan hal ini, maka manusia tidak akan merasa puas dan mereka tidak akan bersatu, tidak lah mempersatukan mereka kecuali dengan Firman Allah dan perkataan RasulNya. Inilah yang akan mempersatukan kaum muslimin diatas aqidah yang satu yang murni, diatas aqidah yang telah ditinggalkan oleh Rasulullah, dan yang telah diwasiyatkan oleh beliau adalah Aqidah Tauhid, inilah aqidah Islam, yaitu keimanan kepada Allah Azza wa Jalla sebagai Robb kita, Islam-lah agama kita, dan Muhammad adalaah Nabi kita dan RasulNya. Oleh karena itulah beliau bersabda:

َـﻳ ،ً َﻼَﺛ ْﻢُﻜَﻟ ُﻂَﺨْﺴَﻳَو ،ً َﻼَﺛ ْﻢُﻜَﻟ ﻰَﺿْﺮَـﻳ َﱠا ﱠنِإ ِﻪِﺑ اﻮُﻛِﺮْﺸُﺗ َﻻَو ،ُﻩوُﺪُﺒْﻌَـﺗ ْنَأ ْﻢُﻜَﻟ ﻰَﺿْﺮ

ْﻢُﻜَﻟ ُﻂَﺨْﺴَﻳَو ،ْﻢُﻛَﺮْﻣَأ ُﱠا ُﻩ ﱠﻻَو ْﻦَﻣ اﻮُﺤَﺻﺎَﻨَـﺗ ْنَأَو ،ﺎًﻌﻴَِﲨ ِﱠا ِﻞْﺒَِﲝ اﻮُﻤِﺼَﺘْﻌَـﺗ ْنَأَو ،ﺎًﺌْـﻴَﺷ ِلاَﺆﱡﺴﻟا َةَﺮْـﺜَﻛَو ،ِلﺎَﻤْﻟا َﺔَﻋﺎَﺿِإَو ،َلﺎَﻗَو َﻞﻴِﻗ

“Sesungguhnya Allah ridla untuk kalian tiga perkara dan benci bagi kalian tiga perkara. Allah ridla untuk kalian

(1) agar kalian beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, (2) agar kalian seluruhnya berpegang teguh dengan tali (agama) Allah; serta

(3) hendaklah kalian saling memberikan nasehat kepada orang-orang yang mengurusi urusan kalian (yaitu : ulil-amri, penguasa kaum muslimin)…..

(24)

Inilah tiga perkara yang diwasiyatkan Nabi kepada kita agar bersatu diatas Kitabullah

ﺎًﺌْـﻴَﺷ ِﻪِﺑ اﻮُﻛِﺮْﺸُﺗ َﻻَو ،ُﻩوُﺪُﺒْﻌَـﺗ ْن َأ

agar kalian beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun

Karena peribadahan kepada Allah semata-lah yang akan mempersatukan kaum Muslimin, dan mempersaudarakan antara hati hati mereka karena Rabb mereka satu, yang disembah satu, bagaimana dengan orang yang menyembah Fulan dan ‘Allan?!

Nabi Yusuf berkata sebagaiman terdapat di firman Allah:

ُۗرﺎ ﱠﻬﻘَ ْ

ﻟا ُﺪ ِ ا َﻮْ

ﻟا ُﷲا ِمَ

ا ٌ ْ َ ن ْﻮَ ُ

ﻗ ِّﺮﻔَﺘ ﱡﻣ ٌبﺎَﺑ ْرَ َ

ا َء ِﻦ ْﺠ ِّﺴﻟا ِ َ ِﺣﺎﺼٰﻳ ٓ ﱠ

ِا ٖٓﻪِﻧ ْوُد ْﻦِﻣ َنْو ُﺪُﺒ ْﻌَﺗ ﺎَﻣ ِ ِ

ﷲ ﱠ

ِا ُﻢْ ﻜُ ْ

ا ِن ِا ٍۗﻦ ٰﻄْﻠ ُﺳ ْﻦِﻣ ﺎَﻬِﺑ ُﷲا َ ل َﺰْﻧَ

ا ٓﺎ ﱠﻣ ْﻢُ ﻛُؤۤﺎَﺑٰ

ا َو ْﻢُﺘْﻧَ

ا ٓﺎ َﻫ ْﻮ ُﻤُﺘْ ﱠﻤ َﺳ ًءۤﺎَﻤ ْﺳَ ﱠَ ا

ا َﺮ َﻣَ اۗ

َ ْﻛَ

ا ﱠﻦِﻜٰ َو ُﻢ ِّﻴﻘَ ْ

ﻟا ُ ْ ِّ ا َﻚِ ٰذۗ ُهﺎﱠﻳِا ٓ ﱠِا آْو ُﺪُﺒ ْﻌَﺗ

َن ْﻮ ُﻤَ ﻠ ْﻌَﻳ َ

ِسﺎﱠا َ

39. Wahai kedua penghuni penjara! Manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam- macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa? 40. Apa yang kamu sembah selain Dia, hanyalah nama-nama yang kamu buat-buat baik oleh kamu sendiri maupun oleh nenek moyangmu. Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun tentang hal (nama-nama) itu. Keputusan itu hanyalah milik Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

(25)

Inilah aqidah keyakinan kita, inilah agama kita, inilah dakwah kita, inilah sunnah nabi kita, setelah Kitabullah, dan inilah Manhaj kita, inilah jalan kita.

Kita memohon kepada Allah untuk mempersatukan hati-hati kita diatas Iman dan diatas Aqidah yang benar, dan memberikan pertolongan kepada kita sekalian dari keburukan fitnah, dan kesesatan fitnah yang Nampak maupun yang tersembunyi, dan Semoga shalawat dan salam tercurah kepada Nabi kita Muhammad, dan kepada keluarga dan para Sahabatnya seluruhnya.

(26)

TANYA JAWAB

Pertanyaan 1 :

Ada sebagian manusia yang meremehkan belajar tauhid, dan

memandang bahwa semua manusia adalah muwahidun mereka tinggal di negeri tauhid maka tidak perlu bagi mereka untuk mempelajarinya, bagaimana pendapat Anda?

Jawaban :

Kalau kita bertanya kepada orang tersebut, dan kita katakan : Apa itu Tauhid? Tolong definisikan kepada kami?

Niscaya dia tidak akan sanggup mendefinisikannya,

Kalau kita katakan, berapa Rukun Iman? Berapa Rukun Islam? Dan Apa itu Ihsan? Dia tidak akan sanggup menjelaskannya dalam keadaan dia mengatakan Saya diatas Tauhid, bagaimana bisa dia diatas tauhid sedangkan dia tidak mengenal Tauhid?!

Kalau kita tanyakan padanya, apa itu Syirik? Apa saja jenisnya, dan apa saja yang mengeluarkan dari agama, apa yang tidak mengeluarkan dan agama, dan apa yang disebut Nifaq dan apa saja jenisnya? Dia tidak akan dapat menjawab pertanyaan pertanyaan tersebut, dalam keadaan dia mengatakan Kami Muwahhidun, Omong Kosong belaka!

Orang yang mengatakan hal demikian sebenarnya bodoh terhadap Tauhid, dia tidak mengetahui bahwa Rasulullah tinggal selama 13 tahun

(27)

di Kota Makkah untuk mendakwahkan Tauhid, dan juga Nabi Nuh seluruh hidupnya digunakan untuk berdakwah kepada Tauhid selama 950 tahun

ُﻧ ﺎَﻨْ ﻠ َﺳ ْرَ

ا ْﺪﻘَ َ ﻟ ْﻢُ

ﻜ ْ َ َ فﺎ َُ َ ا ٓ ْ ِّ

ِا ۗٗه ُ ْ َ ٍٰ

ِا ْﻦ ِّﻣ ْﻢُ ﻜَ

ﺎ َﻣ َﷲا او ُﺪ ُﺒ ْﻋا ِم ْﻮﻘٰﻳ َ َ

لﺎﻘَﻓ ٖﻪ ِﻣ ْﻮَ ﻗ َ ٰ

ِا ﺎ ً ْﻮ

ٍﻢْﻴ ِﻈ َﻋ ٍمْﻮَﻳ َبا َﺬَ

59. Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab pada hari yang dahsyat (kiamat).

ْﻦ ِّﻣ ْﻢُ ﻜَ

ْﺮ ِﻔْﻐَﻳ ِۙنْﻮُﻌْﻴ ِﻃَ ا َو ُه ْﻮُ

ﻘﱠﺗا َو َﷲا او ُﺪ ُﺒ ْﻋا ِنَ

ا ۙ ٌ ْ ِﺒ ﱡﻣ ٌﺮْﻳ ِﺬَﻧ ْﻢُﻜَ ْ ِّ

ِا ِم ْﻮﻘٰﻳ َ َ لﺎﻗَ ْﻢُ

ﻜِﺑْﻮُﻧُذ َر َ

لﺎﻗ َ ن ْﻮ ُﻤَ َ

ﻠ ْﻌَﺗ ْﻢُﺘْ ُﻛ ْﻮَ

ﻟ ُۘﺮﺧ َﺆُﻳ ﱠ َ

َءۤﺎ َ ا َذ ِا ِﷲا َ ﻞ َ َ

ا ﱠ

ن ِا ۗ َﺴ ﱡﻣ ٍﻞ َ َ

ا ِا ْﻢُ

ﻛْﺮ ِّﺧ َﺆُﻳَو ْ ِّ

ِا ِّب

َد ﺎَﻤﱠُ

ْ ِّ ِاَو ا ًرا َﺮِﻓ ﱠِا ْٓيِءۤﺎَ ُد ْﻢ ُﻫْد ِﺰَﻳ ْﻢَ ﻠَ

ﻓ ۙا ًرﺎ َﻬَﻧ ﱠو ً ْ َ ْ ِ ْﻮَﻗ ُتْﻮَﻋَد ْﻢ ُﻬَ

ﻟ َﺮ ِﻔْﻐَﺘِﻟ ْ ُ ُ ْﻮ َﻋ ِّ

ِا ﱠﻢﺛ ۚا ًرﺎ َﺒُ ْ

ﻜِﺘ ْﺳا او ُ َ ْ

ﻜَﺘ ْﺳا َو ا ْو ﱡ َ َ

ا َو ْ ُ َ ﺎ َ ِ ا ْﻮ َﺸ ْﻐَﺘ ْﺳا َو ْ ِ ِاَذٰا ٓ ْ ِ ْﻢُﻬَﻌِﺑﺎ َﺻَ ا آ ْﻮُ

ﻠ َﻌ َﺟ ْ

ۙا ًرا َ ْ ِا ْﻢ ُﻬَ

ﻟ ُت ْر َ ْ َ ا َو ْﻢ ُﻬَ

ﻟ ُﺖْ َﻠْ َ ا ٓ ْ ِّ

ِا ﱠﻢُ

ﺛ ۙا ًرﺎ َﻬ ِﺟ ْ ُ ُ ْﻮ َﻋَد

2. Dia (Nuh) berkata, “Wahai kaumku! Sesungguhnya aku ini seorang

(28)

pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu, 3. (yaitu) sembahlah Allah, bertakwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaku,4.

niscaya Dia mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu (memanjangkan umurmu) sampai pada batas waktu yang ditentukan. Sungguh, ketetapan Allah itu apabila telah datang tidak dapat ditunda, seandainya kamu mengetahui.” 5. Dia (Nuh) berkata,

“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku siang dan malam,6. tetapi seruanku itu tidak menambah (iman) mereka, justru mereka lari (dari kebenaran).7. Dan sesungguhnya aku setiap kali menyeru mereka (untuk beriman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jarinya ke telinganya dan menutupkan bajunya (ke wajahnya) dan mereka tetap (mengingkari) dan sangat menyombongkan diri.8. Lalu sesungguhnya aku menyeru mereka dengan cara terang-terangan.9. Kemudian aku menyeru mereka secara terbuka dan dengan diam-diam, sampai di akhir Surat.

Tauhid bukan perkara yang mudah, tauhid butuh kepada perhatian, dan belajar dan mengetahuinya, tidak cukup hanya dengan mengatakan saya seorang muwahid sedangkan engkau tidak mengetahui makna tauhid, apa saja pembatalnya, apa saja yang perusak tauhid, bagaiman engkau mengatakn hal tersebut sedangkan engkau tidak tahu? Apakah tauhidmu lebih kuat daripada Nabi Ibrohim – alaihi sholatu wa salam – yang berdoa

(29)

ْ ِ َﻌِﺒَﺗ ْﻦَﻤَﻓ ۚ ِسﺎﱠا َﻦِّﻣ اً ْ ِﺜَ ﻛ َﻦْ

ﻠَ ْﺿَ

ا ﱠﻦُﻬﱠﻧِا ِّب َر ۗ َمﺎَﻨ ْﺻَ ْا َﺪُﺒ ْﻌﱠﻧ ْنَا ﱠ َِﺑَو ْ ِ ْﺒُ ْﺟاﱠو ﱠﻧِﺎَ

ﻓ ٗﻪ

ْۚ ِّ ِﻣ

dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku agar tidak menyembah berhala.36. Ya Tuhan, berhala-berhala itu telah menyesatkan banyak dari manusia. Barangsiapa mengikutiku, maka orang itu termasuk golonganku,

Karena takut terhadap dirinya terjatuh kepada kesyirikan, dan orang yang berkata tersebut merasa aman dari kesyirikan dan berkata Saya Muwahid! Maka bertaqwalah kepada Allah subhanahu wa Ta’ala, orang ini bisa jadi Jahil atau orang yang tersesat dan ingin memalingkan manusia dari mempelajari Aqidah yang benar.

∞∞∞∞∞∞∞∞

Pertanyaan 2 :

Apakah orang muslim yang tinggal di negeri barat diberikan udzur kejahilan apabila akidah mereka rusak, karena kita ketahui disana tidak ada ulama.

Jawaban :

Tidak diudzur bagi orang yang mendapatkan orangyang dapat

(30)

mengajarinya atau yang menjelaskan kepadanya, Saat ini Ulama juga bertebaran di negeri Barat –Walillahil Hamdu-, begitu pula di Timur, dan Juga Sarana Informasi menyiarkan Dakwah kepada Allah, juga menerangkan Aqidah yang benar, melarang dari kesyirikan dan hal hal yang merusak aqidah keyakinan, demikian pula kitab kitab dan tulisan bertebaran. Maka tidak tersisa lagi udzur, Allah telah menegakkan hujah kepada seluruh penghuni Bumu, dan tidak ada lagi udzur kecuali bagi orang yang terisolasi dari dunia luar, tidak mendengar suatu informasi apapun, tidak membaca apapun, tetapi hal ini langka jarang terjadi, dan sesuatu yang jarang tidak dihukumi.

∞∞∞∞∞∞∞∞

Pertanyaan 3 :

Apa pendapat Anda terhadap orang yang berkata : “ kelompok sesat di jaman dahulu semisal Khowarij, Mu’tazilah dan selain mereka telah hilang dan musnah, maka tidak perlu membicarakan mereka karena hal ini menyia-nyiakan waktu, mereka juga men-dhoifkan hadits Iftiroq- yang berisi tentang kabar perpecahan ummat-

Jawaban :

Perpecahan tidak akan sirna, bahkan hal tersebut ada; Al Mu’tazilah ada, dan Jahmiyah ada mereka menyeru dengan lisan-lisan mereka, Quburiyun ada, seluruhnya merupakan biangnya perpecahan dan biangnya kesesatan, mereka semuanya ada, dan kitab-kitab mereka ada

(31)

dan dicetak sampai sekarang,

bagaimana dia mengatakan sesuatu hal : Bahwa tidak ada keberadaan mereka? Bisa jadi dia orang yang bodoh sekali atau dia berniat menyesatkan manusia dan memalingkan mereka dari Al Haq, dan kelompok kelompok ini mempersatukan diantara mereka tanpa membedakan apakah mereka diatas Al Haq atau diatas kebathilan, dakwah dan seruan mereka ada di jaman sekarang,

kata mereka : Kami tidak memecah belah diantara manusia, cukup dengan nama Islam, cukup dengan engkau mengatakan sebagai seorang Muslim saja, walaupun dia menyembah kepada selain Allah, atau menyembelih kepada selain Allah, walaupun meninggalkan sholat dan meninggalkan perkara perkara Agamanya.

Ini adalah mazhab yang bathil dan sesat, jangan menoleh kepada mereka, tidak cukup hanya dengan label Islam saja, akan tetapi harus merealisasikannya di dalam kehidupan. Nabi Muhammad bersabda:

، ةﻼﺼﻟا ﻢﻴﻘﺗو ، ﷲ لﻮﺳر اﷴ نأو ﷲ ﻻإ ﻪﻟإ ﻻ نأ ﺪﻬﺸﺗ نأ مﻼﺳﻹا ) (ﻼﻴﺒﺳ ﻪﻴﻟإ ﺖﻌﻄﺘﺳا نإ ﺖﻴﺒﻟا ﺞﲢو ، نﺎﻀﻣر مﻮﺼﺗو ، ةﺎﻛﺰﻟا ﰐﺆﺗو

“Islam adalah Anda bersaksi tiada Ilaah yang disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, tegakkan shalat, bayarkan zakat, puasakan Ramadhan, laksanakan haji jika Anda mampu berjalan ke sana.

∞∞∞∞∞∞∞∞

(32)

Pertanyaan 4 :

Apa hukum seseorang yang meninggalkan salah satu Sholat Fardhu, semisal berkata : Aku tidak akan sholat Fajr/Subuh, akan tetapi ada yang sholat setelah waktunya, maka dia meninggalkannya secara sengaja, apakah dihukumi kafir?

Jawaban :

Siapa yang meninggalkan sholat secara sengaja maka dia kafir, wajib atasnya untuk bertaubat dan masuk Islam dengan syahadat baru, apabila ketiduran atau lupa dan bangun untuk sholat maka dia diudzur/dimaafkan, Rasulullah bersabda:

َﻚِﻟَذ ﱠﻻِإ ﺎَﮭَﻟ َة َرﺎﱠﻔَﻛ َﻻ ،ﺎَھ َﺮَﻛَذ اَذِإ ِّﻞَﺼُﯿْﻠَﻓ ًةَﻼَﺻ َﻲِﺴَﻧ ْﻦَﻣ

}

“Siapa saja diantara lupa melaksanakan shalat, maka hendaklah ia mengerjakan shalat tersebut ketika ia ingat, tidak ada tebusan selain dengan melaksanakan shalat tersebut”,

Tidak dikatakan : “ Barangsiapa meninggalkannya secara sengaja maka sholatlah”, siapa yang meninggalkannya secara sengaja meskipun hanya satu sholat saja, terdapat hadits shohih :

ﻘﻓ ﺮﺼﻌﻟا ةﻼﺻ كﺮﺗ ﻦﻣ ﮫﻠﻤﻋ ﻂﺒﺣ ﺪ

“ Barangsiapa meninggalkan sholat Ashr, maka telah hilang semua amalannya “

Dan luput darinya adalah dengan keluar dari waktunya, maksudnya adalah tidak melaksanakan sholat pada waktunya dengan sengaja, adapun apabila dilakukan tidak sengaja, maka yang demikian dimaafkan/diberi udzur, dan wajib atasnya mengqodho sholatnya.

∞∞∞∞∞∞∞∞

(33)

Pertanyaan 5 :

Suatu hal yang sangat disayangkan kami pernah membaca beberapa lembar kitab/tulisan yang isi di dalamnya meremehkan perkara tauhid dan aqidah, apa nasihat Anda?

Jawaban :

Disana terdapat dakwah yang berusaha melemahkan perkara Aqidah, melemahkan Aqidah Tauhid, dan dakwah yang memadukan manusia sebagai satu kesatuan, dan mencukupkan diri bahwa mereka di bawah naungan kalimat Muslim, meskipun ada diantaranya yang tidak sholat, atau tidak mengerjakan perkara keagamaan, meskipun berdoa kepada selain Allah, atau menyembelih kepada selainNya, meskipun mereka beristighotsah kepada orang yang sudah meninggal dan kuburan, cukup bagi mereka berkata : Saya Muslim.

∞∞∞∞∞∞∞∞

Pertanyaan 6 :

Di tengah tengah tidurku keluar mani atau madzi, kemudian aku keluar untuk sholat jum’at dalam keadaan aku tidak mengetahui telah keluar mani atau madzi tersebut kecuali setelah datang waktu ashar karena melihat bekasnya, maka apa yang aku lakukan?

Jawaban :

Barangsiapa yang keluar mani darinya sedangkan dalam keadaan tidur maka ini dinamakan Ihtilam/mimpi basah, wajib baginya untuk mandi

(34)

Janabah dan berwudhu kemudian sholat, adapun apabila dia tidak mengetahui kecuali setelah dia Sholat Jum’at dan Sholat Ashar, maka yang dia lakukan adalah segera mandi dan mengulang SHolat Jum’atnya dengan Sholat Zhuhur, maka dia Mengqodho sholat zhuhur dan asharnya.

∞∞∞∞∞∞∞∞

Pertanyaan 7 :

Apakah valid dari Nabi bahwa beliau membaca di rakaat pertama Sholat Maghrib dengan Surat Al Kafirun dan di Rakat kedua beliau membaca Surat Ikhlash?

Jawaban :

Demikian itu yang beliau lakukan rutinitas di Sholat Maghribnya, namun beliau terkadang saja membaca dua surat tersebut akan tetapi bukan terus menerus.

∞∞∞∞∞∞∞∞

Pertanyaan 8 :

Bagaimana seseorang Penuntut Ilmu bertahap dalammempelajari ilmu Aqidah dan Tauhid

Jawaban :

Apabila dia mengikuti program pembelajaran di sekolah, maka hendaklah dia membaca buku panduannya, apakah panduang di bidang tauhid, dan fiqih dan tafsir dan ilmu bahasa arab. Apabila dia belajar di

(35)

Masjid maka hendaklah membaca di hadapan Ulama, karena pengajar atau seorang Alim nantinya yang membacakan dan akan mengarahkan kepada Kitab yang sesuai untuknya, maka hendaknya membaca kitab- kitab ringkasan dan Risalah risalah singkat, kemudian bertahap sedikit demi sedikit.

∞∞∞∞∞∞∞∞

Pertanyaan 9 :

Apa hukum seseorang memakai kaos Olahraga yang bertuliskan nama Pemain Kafir?

Jawaban :

Jangan memakai baju yang bertuliskan nama orang Kafir atau gambarnya, karena hal ini merupakan bentuk pengagungan kepada orang kafir, maka jangan membawa foto gambar orang kafir di pakaianmu, di belakang atau di belakangmu, demikian pula jangan membawa nama orang kafir pada pakaianmu. Kalau menulis nama orang Muslim dengan tujuan Pujian atau berlebih lebihan saja tidak boleh, maka bagaimana dengan nama orang Kafir?!

∞∞∞∞∞∞∞∞

Pertanyaan 10 :

Apa pendapat Anda terhadap orang yang tidak menghargai Ulama di negeri ini dengan mencela dan mensifati mereka dengan perkataan yang tidak pantas, apa nasihat Anda?

(36)

Jawaban :

Para Ulama di negeri ini –Walillahil Hamdu- merupakan Ulama Aqidah, Ulama Dakwah, dan Ulama Haq. Jika mereka menemukan kesalahan pada Ulama maka terangkan dan jelaskan kesalahan mereka, persoalannya adalah mereka memusuhi para Ulama karena Hawa Nafsu dari segi karena mereka Ulama Tauhid dan Ulama Aqidah, hal ini menunjukkan bahwa permusuhan mereka kepada Ulama adalah bukti rusaknya hati mereka, karena tidaklah pembawa kebaikan dimusuhi kecuali oleh pembawa keburukan.

∞∞∞∞∞∞∞∞

Pertanyaan 11 :

Ada sebagian orang berkata : Agama ini perkara hati, tidak perlu menampakkannya secara bagus secara zhohir, semisal ketika mereka memotong rambut dengan Qoza’ lantas berkata “ apakah ini perkara hati?, maka bagaimana pendapat Anda?

Jawaban :

Ini sebuah pertentangan, jika hati di dalamnya terdapat agama pasti akan bagus secara zhohir, karena bagusnya zhohir penampilan merupakan bukti bagusnya hati, dan rusaknya zhohir/penampilan merupakan bukti rusaknya hati.Benar bahwa kita tidak mengetahui apa yang ada di dalam hati, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah, akan tetapi kita menilai secara zhohirnya, seorang yang teguh

(37)

mengikuti sunnah akan berpenampilan dengan sunnah dan kita berbaik sangka kepadanya, sedangkan orang yang sembrono maka kita berburuk sangka padanya meskipun dia berkata : di hatiku ada keimanan, maka yang mengetahui hanyalah Allah Jalla wa Alaa, barangsiapa yang menampakkan kebaikan maka kita menerimanya dan siapa yang menampakkan kejelekan maka kami meninggalkannya.

∞∞∞∞∞∞∞∞

Pertanyaan 12 :

Ada anak kecil meninggal dunia ketika usianya 11 tahun? Dan orangtuanya tidak perhatian dengan mengajarkannya sholat? Apakah mereka dihisab atas hal tersebut dalam keadaan anaknya belum mencapai usia baligh?

Jawaban :

Pertama : orang tuanya bertanggung jawab di hadapan Allah subhanahu wa Ta’ala karena tidak mengarahkan dan tidak mengajarkan agama kepada anaknya.

Kedua : apabila anak mereka telah mencapai usia baligh dalam keadaan meninggalkan sholat secara sengaja, anak mereka melihat kaum muslimin dan mendengar adzan maka dia kafir, sedangkan apabila meninggalkannya tanpa sengaja maka kondisinya seperti dia hidup di negeri yang jauh dari negeri Islam dan perkaranya diserahkan kepada Allah.

(38)

∞∞∞∞∞∞∞∞

Pertanyaan 13 :

Di negeri kami kami diperangi apabila iltizam/komitmen terhadap sunnah, semisal membiarkan jenggot dan ittiba kepada Rasulullah, maka kami terpaksa memotong lihyah/jenggot, apa nasehat Anda?

Jawaban :

Tidak boleh bagimu untuk memotong jenggot, Karena hal tersebut merupakan maksiyat, namun wajib bagi kalian untuk tetap bersabar atas gangguan yang menimpa, dan hendaklah bagi kalian berpegang teguh dengan agama kalian. Jangan menanggalkan sesuatu dari agama kalian demi selamat dari gangguan tersebut, bersabarlah menghadapi gangguan dan kalian akan mendapatkan pahala.

∞∞∞∞∞∞∞∞

Pertanyaan 14 :

Banyak orang yang tertipu dengan banyaknya jumlah, dan memandang bahwa itu satu tanda kebenaran, karena tidaklah manusia bersatu di atas kebathilan, apa nasihat dan arahan Anda?

Jawaban :

Hal ini terdapat di Al Qur’anul Karim, Allah Ta’ala berfirman : َ َ ْ

ﻛَ

ا ْﻊ ِﻄُﺗ ْنِاَو ﱠِا ْﻢ ُﻫ ْنِاَو ﱠﻦ ﱠﻈﻟا ﱠِا َنْﻮ ُﻌِﺒﱠﱠﻳ ْنِاۗ ِﷲا ِﻞْﻴِ َﺳ ْﻦَﻋ َكْﻮﱡ

ﻠ ِﻀُﻳ ِض ْرَ ْ

ا ِ ْﻦ َﻣ

(39)

َن ْﻮ ُﺻُﺮْ َ

116. Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Yang mereka ikuti hanya persangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat kebohongan.

Allah Ta’ala berfirman :

َ ْ ِﻨ ِﻣ ْﺆ ُﻤِﺑ َﺖ ْﺻ َﺮ َﺣ ْﻮَﻟَو ِسﺎﱠا ُ َ ْ ﻛَ

ا ٓﺎ َﻣ َو

103. Dan kebanyakan manusia tidak akan beriman walaupun engkau sangat menginginkannya.

Maka banyaknya orang tidak menunjukkan kepada kebenaran, terkadang diatas kesesatan, apabila yang banyak itu bersatu diatas kebenaran maka yang banyak itu bagus, akan tetapi jika ada jumlah yang banyak tanpa diatas kebenaran maka tidak ada nilainya.

Sebagaimana jumlah yang sedikit tidak memadhorotkan apabila diatas kebenaran, maka jumlah yang sedikit akan tetapi berada diatas kebenaran maka lebih baik daripada jumlah yang banyak namun berada diatas kebathilan, maka yang dilihat adalah keberadaan Al Haq dan penilaiannya bukan berdasarkan jumlah semata.

∞∞∞∞∞∞∞∞

(40)

Pertanyaan 15 :

Apa hukum tinggal dan bekerja di negeri kafir? Baik menetap atau sementara, karena ada diantara keluarganya yang Muslim?

Jawaban :

Kewajiban bagi seorang muslim yang tidak mampu untuk menampakkan agamanya, hendaklah di aberhijrah ke negeri kaum muslimin jika dia mampu. Apabila dia tidak mampu, maka hendaklah dia senantiasa berpegang teguh dengan agamanya dan bersabar terhadap gangguan yang menimpa agamanya, dan bersabar hingga Allah memberikan jalan keluar baginya. Wajib baginya untuk berpegang teguh dan komitmen dengan agama ketika berada di negeri kafir atau negeri yang lainnya.

∞∞∞∞∞∞∞∞

Pertanyaan 16 :

Apa hukum berdakwah pada forum Dialog-dialog kontemporer dan dialog antar agama?

Jawaban :

Apabila tujuan dari terjunnya dia ke forum tersebut utuk menunjukkan kebaikan Agama Islam, bahwasanya agamanya adalah agama yang benar sedangkan agama selainnya adalah agama yang bathil supaya manusia meninggalkan kekafiran dan masuk ke dalam agama Islam maka hal ini merupakan dakwah ilallah. Adapun apabila tujuan darinya

(41)

untuk mempersamakan antar agama satu dengan lain atau untuk memadukan agama Islam dengan agama yang lain, maka dialog semisal ini adalah dialog yang bathil dan tidak diperbolehkan.

∞∞∞∞∞∞∞∞

Pertanyaan 17 :

Apa hukum merekam video/gambar anak kecil dengan kamera HandPhone?

Jawaban :

Tashwir/menggambar dengan sarana apapun hukumnya tidak diperbolehkan. Tidak dengan video atau selainnya. Karena Nabi shalallahu alaihi wa salam melaknat Mushowirin, dan berdasarkan sabda beliau : semua mushowirin fi Naar, maka tidak diperbolehkan menggambar, kecuali dalam kondisi darurat semisal keperluan kartu identitas atau tiket perjalanan, dan dia tidak dalam keadaan suka kepada gambar tersebut dan ketika digambar. Hanya saja untuk keperluan darurat. Sedangkan menggambar/tashwir untuk keperluan dokumentasi, atau untuk seni hiburan, maka hal tersebut hukumnya harom dan tidak diperbolehkan.

ٌةَرْﻮُﺻ َﻻَو ٌﺐْﻠَﻛ ِﻪْﻴِﻓ ﺎًﺘْـﻴَـﺑ ُﺔَﻜِﺋَﻼَﳌا ُﻞُﺧ ْﺪَﺗ َﻻ

“Malaikat tidak akan masuk rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan lukisan”

(42)

maka menggantungnkan foto di dinding merupakan hal yang

diharomkan dan berbahaya, karena dapat menjadikan kepada sarana kesyirikan di masa mendatang.

∞∞∞∞∞∞∞∞

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sintasan yang dihasilkan tidak berbeda nyata (P>0.05) sedangkan pertumbuhan ikan diberi pakan berupa udang rebon dan ikan rucah adalah

Berat umbi bawang merah dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh dosis pupuk KCl Pada Tabel 2 dapat dilihat, pemberiaan pupuk KCl menunjukkan pengaruh yang nyata

Fauna gua dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok berdasarkan tingkat aktivitas dan adaptasi di dalam gua yaitu trogloxene, troglophile dan troglobite (Tercafs

Penelitian ini bertujuan mengkaji tepung bonggol pisang sebagai pengganti molases terhadap fermentabilitas pakan komplit berbasis jerami padi amoniasi secara

Berdasarkan grafik 10 dapat diketahui bahwa penyisihan konsentrasi warna dengan metode pengukuran absorbansi, memiliki nilai yang tidak jauh berbeda pada setiap variasi

Mekanisme penyelesaian sengketa antara pemegang polis asuransi dengan perusahaan asuransi pada gilirannya akan sampai terhadap proses pembuktiannya yakni penerapan

Apropriasi dalam seni rupa bukanlah hal baru, meminjam karya seniman lain telah menjadi praktek yang dihormati di banyak sejarah seni: pelukis, misalnya, sering melukis

Saluran telur +ang tersumbat men+ebabkan sperma tidak bisa bertemu dengan sel telur se(ingga pembua(an tidak ter)adi alias tidak ter)adi ke(amilan.emeriksaan +ang