• Tidak ada hasil yang ditemukan

6. LKPD Metode Kelompok 1

N/A
N/A
jose bungsu

Academic year: 2023

Membagikan "6. LKPD Metode Kelompok 1"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LKPD. METODE PEMBELAJARAN YOSEF SURI

METODE CERAMAH

Adalah adalah metode yang disampaikan dengan cara tenaga pendidik atau guru menjelaskan panjang lebar di depan para siswa/audience. Tentu saja apa yang dibicarakan sesuai dengan topik materi yang angkat.

Salah satu alasan kenapa metode ceramah lebih sering digunakan dalam banyak kesempatan.

Karena memang tidak perlu banyak modal perangkat dan lain sebagainya. Hanya modal penguasaan materi dan keterampilan menyampaikan pesan, metode ceramah bisa disampaikan kepada anak-anak.

Ketika tenaga pendidik berceramah, peserta didik yang mendengarkan secara seksama. Secara tidak langsung, anak harus fokus dengan apa yang disampaikan agar bisa dipahami dan dimengerti. Kekurangan dari metode ini, tidak semua peserta didik memiliki kemampuan mendengarkan dengan baik.

KELEBIHAN METODE CERAMAH 1. Praktis

Dari segi persiapan, metode ceramah lebih praktis, karena tidak terlalu banyak mempersiapkan segala sesuatunya hingga berjam-jam.

2. Efisien

Secara waktu dan biaya, sudah jelas lebih efisien. Karena modal yang diperlukan hanya kesiapan materi dan kesiapan diri sendiri.

3. Menyampaikan Pesan Lebih Gamblang

tidak dapat dipungkiri jika metode ceramah salah satu metode yang tepat untuk menyampaikan materi atau pesan secara gamblang dan terbuka.

4. Menuntut Menguasai

Sebagai tenaga pendidik, maka secara tidak langsung dituntut bisa menguasai materi yang hendak disampaikan kepada peserta didik.

5. Memudahkan Melakukan Kontrol

Bagi tenaga pendidik, metode ceramah ternyata lebih mudah untuk melakukan kontrol kelas.

Dengan metode ini tenaga pendidik juga bisa melakukan teguran atau komunikasi dua arah jika terjadi ketidak kondusifan ruang kelas.

6. Peserta Didik Langsung Ditransformasi

Salah satu kelebihan metode ceramah adalah, peserta didik siap tidak siap akan menerima ilmu pengetahuan yang disampaikan oleh gurunya.

KEKURANGAN METODE CERAMAH 1. Tenaga pendidik aktif, peserta didik pasif

Disadari atau tidak, kelemahan dari metode ceramah hanya tenaga pendidik yang aktif, sementara peserta didik pasif. Secara tidak langsung, anak tidak terstimulasi untuk aktif

(2)

melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuan mereka. Secara mental, anak juga tidak memiliki inisiatif untuk percaya diri mengemukakan gagasan, pendapat, kreativitas mereka.

2. Peserta didik dituntut sebagai follower Salah Satu kelemahan dari metode berceramah di dunia pendidikan, secara tidak langsung siswa dituntut untuk sependapat dan mengikuti saja.

Padahal kita tahu, peserta didik ada yang kritis, namun metode ini seolah menjadikan tenaga didik selalu benar, sementara peserta didik seolah hanya dituntut selalu pendengar dan menjalankan tugas saja.

3. Tingkat Keborosan tinggi

Tidak dapat dipungkiri, mungkin kamu salah satu yang juga merasakan juga. Jika metode ceramah adalah metode yang paling membosankan bagi sebagian besar peserta didik. Jika tenaga pendidik tidak memiliki seni public speaking, peserta didik bisa tidur pulas di kelas karena penyampaian yang datar dan menjemukan.

4. Tidak mendorong peserta didik menjadi kreatif

Adapun kekurangan metode ceramah, peserta didik cenderung kurang kreatif. Peserta didik hanya diandalkan dalam hal mengingat saja. Sementara otak tidak distimulasi untuk menciptakan sesuatu. Itu sebabnya masyarakat kita bermental sebagai operator bukan sebagai pencipta.

Hal ini dapat dilihat dari sikap. Sekolah tinggi-tinggi, bahkan hingga s1, s2 dan s3, orientasinya sebatas “mencari pekerjaan”. Bukan menciptakan pekerjaan. Contoh lain, kita lebih bangga dengan gelar, pangkat dan jabatan dibandingkan bangga dengan hasil karya yang sudah ditorehkan.

(3)

Macam-Macam Metode Ceramah 1. Impromptu

merupakan ceramah yang dilakukan tanpa persiapan. Bagi pemula, metode ini tidak disarankan. Metode ini sering dilakukan oleh mereka yang sudah memiliki jam terbang tinggi.

2. Hafalan

Sementara yang dimaksud dengan hafalan adalah ceramah yang dilakukan dengan mempersiapkan materi sebelumnya, kemudian dihafalkan. Jika penceramah tidak dikolaborasikan dengan cara yang menarik, metode hafalan ini juga cenderung kaku. Karena tidak ada improvisasi dengan peserta didik.

3. Membaca catatan

Ada juga metode ini yang caranya dengan membaca naskah. Ini juga terkesan membosankan, karena metode ini sama halnya seperti membaca teks. Umumnya banyak yang masih keku.

Kecuali bagi penceramah yang sudah memiliki jam terbang tinggi. Meski membaca naskah, tetapi masih ada improvisasi dan masih ada daya tariknya.

4. Ekstemporan

Sementara yang dimaksud dengan ekstemporan adalah ceramah yang hanya menuliskan pokok-pokok pikiran atau hanya mencatat poin-poin pentingnya saja. Tujuannya hanya sebatas sebagai pengingat.

Itulah beberapa macam metode ceramah. Semoga ulasan tentang kelebihan dan kekurangan metode ceramah ini bermanfaat.

(4)

Langkah-langkah Menggunakan Metode Ceramah

Ada tiga langkah pokok yang harus diperhatikan, yakni persiapan, pelaksanaan dan kesimpulan. Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah:

a. Tahap Persiapan

Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah:

1) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.

2) Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan.

3) Mempersiapkan alat bantu.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan:

1) Langkah Pembukaan.

Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah yang menentukan.

Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat ditentukan oleh langkah ini.

2) Langkah Penyajian.

Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran de-ngan cara bertutur. Agar ceramah berkualitas sebagai metode pembe-lajaran, maka guru harus menjaga perhatian siswa agar tetap terarah pada materi pembelajaran yang sedang disampaikan.

3) Langkah Mengakhiri atau Menutup Ceramah.

Ceramah harus ditutup dengan ringkasan pokok-pokok matar agar materi pelajaran yang sudah dipahami dan dikuasai siswa tidak terbang kembali. Ciptakanlah kegiatan-kegiatan yang memungkinkan siswa tetap mengingat materi pembelajaran.

(5)

METODE DISKUSI Pengertian Metode Diskusi

Berikut definisi dan pengertian metode diskusi dari beberapa sumber buku ( Menurut Ahli):

Menurut Hasibuan dan Moedjiono (2011), metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan kesempatan kepada siswa (kelompok–kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat

kesimpulan, atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah.

Menurut Zuhirini, dkk (1981), metode diskusi adalah metode di dalam mempelajari bahan atau menyampaikan bahan dengan jalan mendiskusikannya, sehingga berakibat menimbulkan pengertian serta perubahan tingkah laku murid.

Menurut Killen (1998), metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan dengan tujuan untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan.

Menurut Usman (2002), metode diskusi adalah suatu cara mempelajari materi pelajaran dengan memperdebatkan masalah yang timbul dan saling mengadu argumentasi secara rasional dan objektif. Metode diskusi dimaksudkan untuk dapat merangsang siswa dalam belajar dan berpikir secara kritis dan mengeluarkan pendapatnya secara rasional dan objektif dalam pemecahan suatu masalah.

Menurut Nasih dan Kholidah (2009), metode diskusi adalah metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kualitas interaksi antara peserta didik. Tujuannya ialah untuk

memperoleh pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu, di samping untuk mempersiapkan dan menyelesaikan keputusan bersama.

Menurut Hamdayama (2015), metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa- siswa dihadapkan kepada suatu masalah, yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematik untuk dibahas dan dipecahkan bersama.

Menurut Nata (1997), metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna menyampaikan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas sesuatu masalah.

(6)

Jenis - jenis Metode Diskusi

Menurut Subroto (2002), metode diskusi terdiri dari beberapa jenis, antara lain yaitu sebagai berikut:

a. Diskusi Kelas

Diskusi kelas atau juga disebut diskusi kelompok adalah proses pemecahan masalah yang diakukan oleh seluruh anggota kelas sebagai peserta diskusi. Pada diskusi kelas, peserta duduk setengah lingkaran, guru bertindak sebagai pemimpin, dan topik sudah direncanakan.

Prosedur yang digunakan dalam jenis diskusi ini adalah: pertama, guru membagi tugas sebagai pelaksanaan diskusi, misalnya siapa yang akan menjadi moderator, siapa yang menjadi penulis. Kedua, sumber masalah (guru, siswa, atau ahli tertentu dari luar) memaparkan masalah yang harus dipecahkan selama 10-15 menit. Ketiga, siswa diberi kesempatan untuk menanggapi permasalahan setelah mendaftar pada moderator. Keempat, sumber masalah memberi tanggapan, dan kelima, moderator menyimpulkan hasil diskusi.

b. Diskusi Kelompok Kecil

Diskusi kelompok kecil dilakukan dengan membagi siswa dalam kelompok-kelompok.

Jumlah anggota kelompok antara 3-5 orang. Pelaksanaannya dimulai dengan guru menyajikan permasalahan secara umum, kemudian masalah tersebut dibagi-bagi ke dalam sub masalah yang harus dipecahkan oleh setiap kelompok kecil, ketua kelompok menyajikan hasil diskusinya.

c. Symposium

Symposium adalah metode mengajar dengan membahas suatu persoalan dipandang dari berbagai sudut pandang berdasarkan keahlian. Symposium dilakukan untuk memberi wawasan yang luas kepada siswa. Setelah para penyaji memberikan pandangannya tentang masalah yang dibahas, maka symposium diakhiri dengan pembacaan kesimpulan hasil kerja tim perumus yang telah ditentukan sebelumnya.

d. Diskusi Panel

Diskusi panel adalah pembahasan suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa orang panelis peninjau yang biasanya terdiri dari 4-5 orang di hadapan audiensi. Diskusi panel berbeda dengan jenis diskusi lainnya. Dalam diskusi panel audiensi tidak terlibat secara langsung, tetapi berperan hanya sekedar peninjau para panelis yang sedang melaksanakan diskusi. Oleh sebab itu, agar diskusi panel efektif perlu digabungkan dengan metode lain, misalnya dengan metode penugasan. Siswa disuruh untuk merumuskan hasil pembahasan dalam diskusi.

e. Buzz Group

Bentuk diskusi ini terdiri dari kelas yang dibagi-bagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri 3-4 orang peserta. Tempat duduk diatur sedemikian rupa agar para siswa dapat bertukar pikiran dan bertatap muka dengan mudah. Diskusi ini biasanya diadakan ditengah-tengah pelajaran atau di akhir pelajaran dengan maksud untuk memperjelas dan mempertajam

kerangka bahan pelajaran atau sebagai jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang muncul.

f. Syindicate Group

Dalam bentuk diskusi ini kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3-6 peserta, masing-masing kelompok mengerjakan tugas-tugas tertentu atau tugas yang bersifat komplementer. Guru menjelaskan garis besar permasalahan, menggambarkan aspek-

aspeknya, dan kemudian tiap kelompok diberi tugas untuk mempelajari aspek-aspek tertentu.

Guru diharapkan dapat menyediakan sumber-sumber informasi atau referensi yang dijadikan rujukan oleh para peserta.

(7)

g. Informal Debat

Biasanya bentuk diskusi ini kelas dibagi 2 tim yang agak seimbang besarnya dan mendiskusikan subjek yang cocok untuk diperdebatkan tanpa memperhatikan peraturan perdebatan formal. Kelas dibagi menjadi dua tim dan mendiskusikan subyek yang cocok untuk diperdebatkan tanpa memperhatikan peraturan perdebatan formal. Yang diperdebatkan bersifat problematik bukan bersifat faktual.

h. Fish Bowl

Bentuk diskusi ini terdiri dari beberapa orang peserta dan dipimpin oleh seorang ketua untuk mencari suatu keputusan. Tempat duduk diatur setengah melingkar dengan dua atau tiga kursi yang kosong menghadap peserta diskusi. Kelompok pendengar duduk mengelilingi kelompok diskusi yang seolah-olah melihat ikan yang berada dalam sebuah mangkok. Selama diskusi kelompok pendengar yang ingin menyumbangkan pendapatnya dapat duduk di kursi yang kosong yang telah disediakan. Apabila ketua diskusi mempersilahkan bicara maka dia boleh bicara dan kemudian meninggalkan kursi tersebut setelah selesai berbicara.

i. The Open Discussin Group

Kegiatan dalam bentuk diskusi ini akan dapat mendorong siswa agar lebih tertarik untuk berdiskusi dan belajar keterampilan dasar dalam mengemukakan pendapat, mendengarkan dengan baik, dan memperhatikan suatu pokok pembicaraan dengan tekun. Jumlah anggota kelompok yang baik terdiri antara 3-9 orang peserta. Dengan diskusi ini dapat membantu para siswa mengemukakan pendapat secara jelas, memecahkan masalah, memahami apa yang dikemukakan oleh orang lain, dan dapat menilai kembali pendapatnya.

j. Brainstorming

Bentuk diskusi ini akan menjadi baik bila jumlah anggotanya terdiri 8-12 orang peserta.

Setiap anggota kelompok diharapkan dapat menumbangkan ide dalam pemecahan masalah.

Hasil belajar yang diinginkan adalah menghargai pendapat orang lain, menumbuhkan rasa percaya diri dalam upaya mengembangkan ide-ide yang ditemukan atau dianggap benar.

(8)

Langkah-langkah Metode Diskusi

Menurut Hamdayama (2015), agar dalam pelaksanaan metode diskusi berjalan dengan efektif, maka perlu dilakukan langkah-langkah melaksanakan metode diskusi dengan tepat, yaitu sebagai berikut:

a. Langkah Persiapan

Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum maupun tujuan khusus.

Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Menetapkan masalah yang akan dibahas.

Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi, misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya, petugas-petugas diskusi seperti moderator, notulis dan tim perumus manakala diperlukan.

b. Pelaksanaan Diskusi

Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat memengaruhi kelancaran diskusi.

Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya menyajikan tujuan yang ingin dicapai serta aturan-aturan diskusi sesuai dengan jenis diskusi yang akan dilaksanakan.

Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan diskusi hendaklah memerhatikan suasana atau iklim belajar yang menyenangkan, misalnya tidak tegang, tidak saling menyudutkan, dan lain sebagainya.

Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan dan ide-idenya.

Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang dibahas. Hal ini sangat penting, sebab tanpa pengendalian biasanya arah pembahasan menjadi melebar dan tidak fokus.

c. Menutup Diskusi

Akhir dari proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi hendaklah dilakukan hal-hal sebagai berikut:

Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi.

Mereview jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta diskusi sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.

(9)

a. Kelebihan

Kelebihan atau keunggulan metode diskusi adalah:

Suasana kelas lebih hidup sebab siswa menyerahkan perhatian atau pikirannya kepada masalah yang sedang didiskusikan.

Dapat menaikkan prestasi kepribadian individu seperti sikap toleran, demokrasi, berpikir kritis, sistematis, sabar dan sebagainya.

Kesimpulan diskusi mudah dipahami siswa karena mereka mengikuti proses berpikir sampai pada proses kesimpulan.

Adanya kesadaran para siswa dalam mengikuti dan mematuhi aturan-aturan yang berlaku dalam diskusi merupakan refleksi kejiwaan dan sikap mereka untuk berdisiplin dan menghargai pendapat orang lain.

Membantu murid dalam mengambil keputusan yang lebih baik.

Tidak terjebak dalam pemikiran individu yang terkadang sudah penuh prasangka dan sempit.

Dengan diskusi seseorang dapat mempertimbangkan alasan-alasan atau pikiran-pikiran orang lain.

b. Kekurangan

kekurangan atau kelemahan metode diskusi adalah:

Adanya sebagian siswa yang kurang berpartisipasi secara aktif dalam diskusi, acuh tak acuh dan tidak ikut bertanggung jawab terhadap hasil diskusi.

Sulit meramalkan hasil yang ingin dicapai karena penggunaan waktu yang terlalu panjang.

Para siswa mengalami kesulitan mengeluarkan ide-ide atau pendapat mereka secara ilmiah dan sistematis.

(10)

METODE TANYA JAWAB Pengertian Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah suatu metode di mana guru menggunakan/memberi pernyataan kepada murid dan murid menjawab, atau sebaliknya murid bertanya pada guru dan guru menjawab pertanyaan murid itu (J.J.Hasibuan & Moedjiono, 2010:150).

Proses belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dengan peserta didik dalam suatu pengajaran untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkan berbagai pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran harus dijabarkan kedalam metode pembelajaran yang bersifat procedural.

Metode Tanya jawab adalah penyampaian pesan pengajaran dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan siswa memberikan jawaban atau sebaliknya siswa diberi kesempatan bertanya dan guru menjawab pertanyaan-pertanyaa[1].

Metode Tanya jawab adalah suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dimana guru bertanya dan murid-murid menjawab bahan materi yang diperolehnya[2].

Metode ini memungkinkan terjadinya komunikasi langsung antara guru dan pelajar, bisa dalam bentuk guru bertanya dan pelajar menjawab atau dengan sebaliknya.

Tujuan Metode Tanya jawab dilakukan :

1. Sebagai ulangan pelajaran yang telah diberikan.

2. Sebagai selingan dalam pembicaraan.

3. Untuk merangsang anak didik agar perhatiannya tercurah kepada masalah yang sedang dibicarakan.

4. Untuk mengarahkan proses berfikir.

Manfaat Metode Tanya Jawab

Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya guru menjawab. Metode tanya jawab dimaksudkan untuk merangsang berpikir siswa dan membimbingnya dalam mencapai atau mendapatkan pengetahuan. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara guru dan siswa.

(11)

Implementasi Metode Tanya Jawab

Proses Tanya jawab terjadi apabila ada ketidak tahuan atau ketidak fahaman peserta didik akan suatu peristiwa, adapun tujuan dari metode Tanya jawab sebagai berikut[3] :

a. Mengecek dan mengetahui sampai sejauh mana kemampuan anak didik terhadap pelajaran yang dikuasai.

b. Membri kesempatan kepada anak didik untuk mengajukan pertanyaan kepada guru tentang suatu masalah yang belum difahami.

c. Memotivasi dan menimbulkan kompetensi belajar.

d. Melatih anak didik untuk berfikir dan berbicara secara sitematis berdasarkan pemikiran yang orisinil.

Tehnik Dalam Metode Tanya Jawab

Dalam setiap metode yang ada dalam pembelajaran pasti diperlukan tehnik agar pembelajaran bisa berjalan secara baik, berikut ini berbagai tehnik yang digunakan guru dalam mengajukan pertanyaan :

a. The Mixe Strategy yakni mengkombinasikan berbagai tipe dan jenis pertanyaan.

b. The Speaks Strategy yakni menggunakan pertanyaan yang saling bertalian satu sama lain.

c. The Pleteaus Strategy yakni mengajukan pertanyaan yang sama jenisnya terhadap sejumlah siswa sebelum beralih kepada jenis pertanyaan yang lain.

d. The Inductive Strategy yakni dengan berbagai pertanyaan siswa didorong untuk menarik generalisasi dari hal-hal khusus ke hal-hal yang umum atau berbagai fakta menuju hukum-hukum.

e. The Deductive Strategy yakni Generalisasi yang dijadikan sebagai titik tolak, siswa diharapkan dapat menyatakan pendapatnya tentang berbagai kasus atau data yang ditanyakan.

Pertanyaan yang baik memiliki ciri-ciri

a. Pertanyaan hendaknya bersifat mengajak atau merangsang siswa untuk berfikir.

b. Kata-kata yang dipergunakan harus jelas sehingga tidak ada kata atau istilah yang tidak difahami siswa.

c. Pertanyaan itu harus mengandung satu penafsiran.

d. Kalimat pertanyaan hendaknya singkat.

e. Setiap pertanyaan hendaknya mengandung satu masalah.

f. Pertanyaan harus sesuai dengan taraf kecerdasan atau pengalaman siswa.

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum vitamin C memiliki berbagai peranan diantaranya yaitu untuk meningkatkan pertumbuhan normal, mencegah kelainan bentuk tulang untuk kesehatan benih atau

 Menggali informasi dari berbagai sumber tetang tentang perilaku keseimbangan hidup di dunia dan akhirat sesuai hadis riwayat Ibnu Asakir dari Anas, hadis riwayat Muslim dari

Pemohon memahami proses asesmen untuk skema Klaster Perawatan Pencegahan ( Preventive Maintenance ) Alat Berat Big Bulldozer yang mencakup persyaratan dan ruang

Dengan berusaha mengembangkan dari penelitian yang telah ada sebelumnya terkait TBML, peneliti ini berusaha untuk menganalisis faktor yang dinilai dapat memiliki pengaruh

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!.. 1) Pendidikan kewarganegaraan merupakan wahana/kendaraan yang akan

sesungguhnya Mahkamah Konstitusi hendak menghilangkan dikotomi (atau pembedaan) antara agama yang diakui berdasarkan peraturan perundang-undangan (agama resmi), dengan

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan dengan metode kualitatif agar data yang diperoleh mengandung makna , karena makna adalah data yang sebenarnya, oleh karena

Penelitian yang berkaitan dengan segmentasi pemilik hewan peliharaan dengan dimensi dari human-pet relationship sebagai variabel inti dan perilaku konsumsi yang dipengaruhi