32 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dijelaskan tentang pengertian pasar, faktor-faktor yang menentukan struktur pasar, persyaratan pasar, teori penentuan lokasi, teori persepsi, persepsi masyarakat, teori revitalisasi, pengertian revitalisasi, tujuan revitalisasi, tahapan revitalisasi, tingkat kepuasan masyarakat dan sintesa literatur.
2.1 Pengertian Pasar
Mankiw (2007) menyebutkan bahwa pasar adalah tempat berkumpulnya pembeli dan pedagang untuk melakukan kegiatan jual beli barang dan jasa tertentu.
Dan menurut (Zayinul Fata, 2010) Pembeli adalah sekelompok orang yang menjadi penentu dalam permintaan terhadap barang dan jasa sedangkan pedagang adalah sekelompok orang yang menentukan penawaran terhadap produk barang dan jasa.
Menurut teori ekonomi pasar adalah sebuah situasi dimana pembeli dan pedagang bertransaksi dalam jual beli barang dan jasa setelah mencapai kesepakatan harga untuk suatu barang dengan kualitas dan kuantitas tertentu. Dan kedua belah pihak, pedagang maupun pembeli mendapatkan manfaat dari transaksi tersebut. Yaitu pembeli dapat memenuhi kebutuhannya sedangkan pedagang mendapatkan uang sebagai imbalan untuk barang dan jasa yang dia jual atau produksi. Syarat terbentuknya pasar adalah dengan adanya pedagang, pembeli, barang dan jasa dan juga alat pembayaran.
Pasar rakyat adalah wadah bertemunya pedagang dan pembeli dalam melakukan kegiatan tawar menawar barang konsumsi baik secara langsung maupun tidak langsung (PERMENDAGRI, 2019)
2.1.1 Faktor-Faktor yang Menentukan Struktur Pasar
Terdapat dua faktor dalam sub ini, faktor-faktor yang menentukan struktur pasar adalah jumlah produsen, jenis atau sifat barang :
2.1.1.1 Jumlah pedagang atau produsen
Jumlah produsen akan menentukan jumlah pedagang dalam suatu industri atau pasar. Semakin banyak produsen yang memproduksi barang yang sama maka
33
akan semakin keras persaingan dalam pasar. Hal ini akan mendorong produsen bekerja secara efisien, atau kualitas produknya semakin unggul. Meskipun produk yang dihasilkan sama tetapi orang dapat membedakan karena merek, kualitas atau kemasan. Struktur pasar yang demikian ini tetap dalam persaingan yang sering disebut persaingan monopolistik. Jika dalam pasar hanya ada satu pedagang merupakan pasar monopoli. Disamping itu jika dalam pasar untuk barang tertentu terdapat cukup banyak produsen disebut struktur pasar oligopoli.
2.1.1.2 Jenis atau sifat barang yang dihasilkan perusahaan.
Menentukan pula struktur sifat atau jenis barang yang mempengaruhi struktur pasar. Misalkan barang yang dihasilkan sama dan homogin atau berbeda dan tidak dapat diganti dengan produk yang dihasilkan oleh produsen lain.
(Hestanto)
2.1.2 Persyaratan Pasar
Adapun persyaratan pasar rakyat menurut SNI No 8152 tahun 2015 tentang Pasar Rakyat terbagi menjadi beberapa sub persyaratan yaitu persyaratan umum, persyaratan teknis dan persayarat pengelolaan.
2.1.2.1 Persyaratan umum
Persyaratan umum terdiri dari sebagai berikut : A. Lokasi Pasar
Setiap lokasi pasar harus mempunyai syarat syarat yang dipenuhi sebagai berikut :
1. Mempunyai dokumen status kepemilikan yang sah
2. Berada di lokasi yang sesuai dengan rencana pengembangan wilayah 3. Jalan menuju pasar mudah diakses
4. Aman dari banjir dan longsor
5. Jauh dari fasilitas yang berpotensi membahayakan seperti pabrik atau SPBU
6. Tidak terletak pada bekas pembuangan sampah/ limbah pabrik bahan kimia
B. Kesehatan dan Kebersihan
34
Yang termasuk kedalam kategori kesehatan dan kebersihan adalah : 1. Bebas dari binatang penular penyakit dan tempat perindukannya.
2. Tempat pedagangan makanan cepat saji harus menyajikan makanan secara tertutup
3. Tersedia tempat penyimpanan bahan pangan yang membutuhkan penyimpanan bersuhu rendah
4. Penyajian karkas daging harus digantung
5. Penggunaan alas pemotong (talenan) yang, tidak mengandung bahan beracun, kedap air dan mudah dibersihkan, dibedakan untuk bahan mentah dan matang
6. Pisau untuk memotong bahan mentah dan matang harus berbeda dan tidak berkarat.
7. Tersedia tempat untuk pencucian bahan pangan dan peralatan.
8. Tersedia tempat cuci tangan dilengkapi dengan sabun dan air yang mengalir, khususnya di tempat pedagangan bahan pangan basah.
9. Tersedia ruang disinfektan.
C. Keamanan dan kenyamanan
Yang termasuk dalam aspek keamanan dan kenyamanan adalah sebagai berikut :
1. Penataan sirkulasi yang memudahkan pengunjung dapat bergerak dengan leluasa.
2. Bahan bangunan hendaknya berupa bahan yang memudahkan perawatan.
2.1.2.2 Persyaratan Teknis
Adapun yang termasuk kedalam persyaratan teknis yang harus dipenuhi untuk membangun pasar rakyat adalah :
A. Ruang Dagang
Ruang dagang terdiri atas toko/kios, los dan jongko/konter/pelataran harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Toko/kios dibuat tidak menutupi arah angin.
2. Los harus dibuat modular.
35
3. Jongko/konter/pelataran berada pada area yang sudah ditentukan yang tidak mengganggu akses keluar masuk pasar dan tidak menutupi pandangan toko/kios atau los
B. Aksesibilitas dan zonasi
Aksesibilitas dan zonasi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Seluruh fasilitas harus bisa diakses dan dimanfaatkan oleh semua orang, termasuk penyandang cacat, dan lansia.
2. Akses kendaraan bongkar muat barang, harus berada di lokasi yang tidak menimbulkan kemacetan.
3. Pintu masuk dan sirkulasi harus disediakan untuk menjamin ketercapaian semua fasilitas di dalam pasar, baik ruang dagang maupun fasilitas umum, termasuk untuk menanggulangi bahaya kebakaran.
4. Dikelompokkan secara terpisah untuk bahan pangan basah, bahan pangan kering, siap saji, non pangan, dan tempat pemotongan unggas hidup.
5. Memiliki jalur yang mudah diakses untuk seluruh konsumen dan tidak menimbulkan penumpukan orang pada satu lokasi tertentu.
6. Tersedia papan nama yang menunjukkan keterangan lokasi zonasi.
7. Tersedia area parkir yang proporsional dengan area pasar.
8. Tersedia pemisah yang jelas antara area parkir dengan wilayah ruang dagang.
9. Memiliki tanda masuk dan keluar kendaraan yang jelas dan dibedakan antara jalur masuk dan keluar.
10. Area parkir dipisahkan berdasarkan jenis alat angkut, seperti: mobil, motor, sepeda, andong/delman dan/atau becak. Memiliki area yang rata, tidak menyebabkan genangan air dan mudah dibersihkan.
11. Area bongkar muat sebaiknya terpisah dari tempat parkir pengunjung.
Khusus setelah digunakan untuk kegiatan bongkar muat hewan hidup, area yang digunakan harus dibersihkan dengan metode tertentu.
12. Koridor/gangway harus dapat memberikan kemudahan untuk sirkulasi pedagang dan pembeli, termasuk penyandang cacat, dalam melakukan
36
kegiatan transaksi dan keluar masuk barang dari area bongkar muat ke toko/kios, los, maupun jongko/konter/pelataran.
C. Tersedia Fasilitas Umum
Fasilitas yang harus tersedia di pasar rakyat adalah : 1. Kantor Pengelola
2. Kamar mandi / toilet 3. Ruang Menyusui 4. Ruang peribadatan 5. Ruang menyusui 6. Ruang bersama 7. Pos kesehatan 8. Pos keamanan 9. Area merokok 10. Ruang disinfektan 11. Area penghijauan
2.1.3 Teori Penentuan Lokasi dan Penentuan Harga
Untuk menentukan lokasi dan penentuan harga sewa yang dikutip dalam I wayan (2018) berikut penjelasan tentang teori penentuan Lokasi dan Penentuan Harga
2.1.3.1 Pengertian Lokasi
Kebijakan dalam penentuan lokasi untuk suatu usaha harus mengacu pada kemudahan akses bagi konsumen. Pemilihan lokasi yang tepat akan membawa dampak peningkatan pedagangan kepada konsumen. Bagi seorang pembeli, sangat penting untuk memperhatikan apakah lokasi pasar mudah di akses, melihat jarak yang ditempuh untuk menghemat biaya transportasi.
Kemudahan menjangkau lokasi merupakan salah satupenentu pembeli menentukan pilihannya. Lokasi berarti berhubungan dengan di mana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi ( Lupiyoadi, Rambat,.2001 : 61-62).
Lokasi yaitu keputusan yang dibuat perusahaan berkaitan dengan dimana operasi dan staffnya akan ditempatkan.( Ibid hal 80 ). Lokasi berarti berhubungan dengan dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi atau kegiatannya.( Ibid
37
hal.72). Kesimpulan yang dapat diambil bahwa lokasi adalah suatu keputusan yang dibuat oleh perusahaan yang berkaitan dengan dimanaia akan bertempat, beroperasi, dan dimanakah ia akan menempatkan para staff.
2.1.3.2 Faktor-faktor penentu lokasi
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi atau perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tempat atau lokasi diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi umum.
2. Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan.
3. Lalu lintas (traffic), dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan : a. Banyak orang lalu lalang bisa memberikan peluang besar
terjadinya impuls buying.
b. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan misalnya terdapat pelayanan kepolisian, pemadam kebakaran, atau ambulance.
c. Tempat parkir yang luas dan aman.
d. Ekspansi, yaitu tersedianya tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha dikemudian hari.
e. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. Misalnya warung makan yang berdekatan dengan daerah kost, asrama mahasiswa, atau perkantoran.
f. Persaingan, yaitu lokasi pesaing. (Tjiptono, 2000 : 42) 2.1.3.3 Pengertian Harga
Menurut Kasmir, ( 2014 : 91) harga merupakan sejumlah nilai (dalam mata uang) yang harus dibayar konsumen untuk membeli atau menikmati barang atau jasa yang ditawarkan. Menurut Kotler dan Nancy Lee, (2007 : 80), harga adalah suatu alat pemasaran kunci yangdigunakan organisasi untuk mencapai tujuan pemasarannya. Ini merupakan suatu yang berpengaruh kuat, seringkali merupakan faktor utama dalam pengambil keputusan pembeli. Secara sederhana, istilah harga dapat diartikansebagai jumlah uang (satuan/moneter) dan/atau
38
aspek lain (non-moneter) yangmengandung utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatuproduk.Penentuan harga merupakan titik kritis dalam menentukan pendapatan dariusaha/bisnis. Keputusan penentuan harga juga sangat signifikan di dalampenentuan nilai/manfaat yang dapat diberikan kepada pelanggan dan memainkanperanan penting dalam gambaran kualitas produk. Strategi penentuan harga dalamperusahaan dapat menggunakan penentuan harga premium pada saat permintaantinggi dan diskon pada saat permintaan menurun.
2.1.3.4 Langkah-Langkah untuk menetapkan harga
Perusahaan haruslah mempertimbangkan banyak faktor dalam menyusun kebijakan menetapkan harganya. Enam langkah prosedur untuk menetapkan harga, yaitu:
1. Perusahaan dengan cepat membuat sasaran pemasaran, seperti bertahan, keuntungan sekarang yang maksimum, penerimaan sekarang yang maksimum, pertumbuhan pasar yang maksimum, perjalanan pasar yang maksimum, atau kepemimpinan mutu produk.
2. Perusahaan menentukan skedul permintaan, yang menunjukkan kemungkinan jumlah yang dibeli tiap periode pada berbagai tingkat harga.
Semakin elastis permintaan, semakin tinggi perusahaan dapat menetapkan harga.
3. Perusahaan memperkiraan bagaimana variasi biaya pada tingkat output yang berbeda dan pada tingkat perjalanan produksi yang berbeda.
4. Perusahaan meneliti harga pesaing, sebagai dasar untuk menempatkan posisi harga sendiri.
5. Perusahaan memilih salah satu metode penetapan harga berikut: harga markup, harga sasaran-pengembalian, harga nilai yang diterima.
6. Perusahaan memilih harga akhir, menggambarkannya dengan cara psikologis yang paling efektif, mengoordinasikannya dengan elemen bauran- pemasaran lainnya, memeriksa bahwa ia sesuai dengan kebijaksanaaan penetapan harga perusahaan, dan memastikan ia akan diterima dengan baik
39
oleh distributor dan dealer, pesaing, pemasok dan pemerintah. ( Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, 2012 : 205)
2.2 Teori Persepsi
Menurut (Kartono dan Gulo, 1987) Pengertian persepsi menurut kamus psikologi berasal dari bahasa yaitu perception yang dalam kamus bahasa indonesia artinya adalah penglihatan, tanggapan yang secara maknawi dapat diartikan sebagai segala sesuatu, pengetahuan yang didapatkan dari lingkungan sekitar melalui interpretasi alat indera yang dimilikinya. Sedangkan menurut (Sarwono,2009) Persepsi adalah proses diterimanya data-data dari alat indera untuk kemudian di proses dan dianalisis di dalam otak sehingga membuat seseorang tersebut sadar atas keberadaan dirinya dan juga benda-benda dan keadaan di sekelilingnya. Menurut (Walgiato, 2000) persepsi merupakan kesadaran individu tentang keadaan dirinya karena persepsi merupakan hasil dari kegiatan yang terjadi dalam diri individu tersebut seperti perasaan, kemampuan berpikir, pengalaman dan hal-hal lain yang ada di diri individu tersebut maupun pengaruh dari lingkungan individu. Dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi merupakan cara pandang seseorang terhadap suatu benda atau suatu keadaan yang dimana hasilnya akan berbeda-beda di setiap indvidu karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal dari individu tersebut.
2.2.1 Faktor Faktor yang mempengaruhi persepsi
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi terbagi menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal. Yang dijabarkan sebagai berikut :
2.2.1.1 Faktor Internal.
Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari diri manusia itu sendiri seperti : perasaan, pengalaman, kemampuan berfikir, motivasi dan kerangka acuan.
2.2.1.2 Faktor Eksternal
Selain dipengaruhi oleh faktor internal manusia itu sendiri persepsi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor dari lingkungan atau eksternal manusia.
Faktor eksternal tersebut adalah : stimulus dan keadaan lingkungan saat persepsi itu diambil (Roni 2011)
40 2.3 Persepsi Masyarakat
Menurut (Koentjaraningrat 1987 dalam Indra 2013) masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu system adat istiadat tertentu yang bersifat continue yang terkait oleh suatu rasa identitas bersama. Jadi dapat disimpulkan bahwa persepsi masyarakat adalah tanggapan atau pengetahuan lingkungan dari kumpulan individu-individu yang saling bergaul dan berinteraksi karena mempunyai nilai-nilai, norma-norma, cara-cara dan prosedur merupakan kebutuhan bersama berupa suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh suatu identitas bersama yang diperoleh melalui interpretasi data indra (Roni, 2011)
2.4 Teori Revitalisasi
Pada teori revitalisasi akan dijabarkan tentang pengertian serta tahapan dari revitalisasi.
2.4.1 Pengertian Revitalisasi
Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 18 tahun 2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan, revitalisasi adalah upaya untuk meningkatkan nilai lahan / kawasan melalui pembangunan kembali dalam suatu kawasan yang dapat meningkatkan fungsi kawasan sebelumnya (pasal 1 ayat 1) sedangkan pengetian dari kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya ( pasal 1 ayat 4)
2.4.2 Tujuan Revitalisasi
Menurut undang undang Nomor 11 Tahun 2010 Revitalisasi ditujukan untuk menumbuhkan kembali pengembangan nilai-nilai penting dengan penyesuaian fungsi baru yang tidak bertentangan dengan prinsip pelestarian dan nilai budaya masyarakat.
2.4.3 Ruang Lingkup Revitalisasi
Revitalisasi kawasan merupakan sebuah program berkelanjutan yang dimulai dari tahapan jangka pendek sampai dengan jangka panjang. Kegiatan revitalisasi mencakup 3 aspek yaitu fisik, ekonomi dan sosial budaya ( Danisworo 2000 dalam Mutiara 2019). Ketiga aspek tersebut adalah :
41 a. Fisik
Aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan aspek fisik antara lain perbaikan infrastruktur yang sebelumnya sudah ada dan mengalami kerusakan
b. Ekonomi
Ruang lingkup ekonomi mencakup kegiatan perdagangan dan jasa yang kemudian keberadaanya didukung dan dikelola dengan baik dengan bantuan program masyarakat dan manajemen pengelolaan yang modern
c. Sosial Budaya
Dalam proses revitalisasi aspek sosial budaya selalu melekat pada setiap kawasan seperti upacara keagamaan, kepercayaan, pantangan dll.
2.4.4 Tahapan revitalisasi
Berdasakan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 18/PRT/M/2010 langkah-langkah untuk melakukan proses revitalisasi adalah sebagai berikut : 1. Menentukan apakah hal yang akan di revitalisasi memenuhi kriteria. Kriteria
tersebut diantaranya adalah sistem renovasi dan melihat seberapa besar pengaruh revitalisasi terhadap penurunan produktivitas kerja.
2. Menilai sistem vitalitas dan produktivitas sistem yang akan dijalankan 3. Melihat potensi keberhasilan sistem
4. Pengelompokan kegiatan serta kompleksitas hal yang akan dilakukan.
2.5 Tingkat Kepuasan Masyarakat
Survey kepuasan masyarakat merupakan kegiatan mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap sarana publik secara komperehensif. Indeks kepuasan masyarakat merupakan hasil dari kegiatan survey kepuasan masyarakat yang berbentuk angka. Maka tingkat kepuasan masyarakat adalah metode pengukuran persepsi masyarakat terhadap suatu pelayanan publik dan output yang dihasilkan adalah berupa angka dari skala 1-5 (PERMENPAN, 2017)
42 2.6 Sintesa Literatur
Sintesa literatur merupakan rangkuman dari semua penelitian terdahulu yang dijadikan sumber literatur pada penelitian ini. Literatur yang beragam tersebut kemudian dirangkum dalam tabel yang memuat teori dan variabel penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini.
TABEL II. I SINTESA LITERATUR
Literatur Sumber Teori Variabel Persyaratan
Pasar
Badan Standarisa si Nasional (2015)
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pasar rakyat yang sesuai dengan standar keamanan dan kenyamanan Standar Nasional Indonesia.
Kemudahan, Kenyamanan, keamanan, kesehatan dan kebersihan.
Karakteristik Masyarakat
Roito A.
(2020)
Karakteristik Pengunjung JPO Kecamatan Enggal
Data Pribadi, Frekuensi kunjungan, tujuan kunjungan Karakteristik
Masyarakat
Prastika M (2019)
Karakteristik Pengunjung PKOR
Data Pribadi, Pekerjaan Indikator
penilaian persepsi masyarakat
Afred Suci (2016)
Indikator penilaian persepsi
masyarakat terhadap hasil revitalisasi pasar Dupa Kencana
Keamanan dan kenyamanan
Indikator Keterjangkau an
I wayan (2018)
Lokasi dan Harga sewa merupakan faktor yang mempengaruhi penentuan sewa.
keterjangkauan
Sumber :Hasil Analisis Peneliti, 2021
43 2.7 Sintesa Variabel
Sintesa variabel merupakan indikator dan variabel terpilih yang digunakan dalam penelitian ini. Variabel dan indikator yang terdapat pada literatur direduksi sesuai dengan kondisi Pasar Tugu, indikator dan variabel yang terpilih kemudian dijadikan pertanyaan dan acuan dalam penilaian karakteristik masyarakat dan persepsi masyarakat. Tabel sintesa variabel disajikan pada tabel II.II
TABEL II.II SINTESA VARIABEL
No Variabel Terpilih Indikator
1 Kemudahan, Kenyamanan,
keamanan, kesehatan dan kebersihan. 1. Aksesibiltas 2. Sirkulasi
3. Akses parkir dan bongkar muat 4. Tersedia fasilitas umum (toilet, ruang
menyusui, sarana peribadatan, pos keamanan dan kantor pengelola) 5. Tersedianya pengolahan limbah 6. Aman dari penyakit dan sarang
penyakit
7. Sirkulasi udara yang baik 8. Pencahayaan yang cukup
9. Dan pengelolaan sampah yang baik 2 Data Pribadi, Frekuensi kunjungan,
tujuan kunjungan
1. Nama Lengkap 2. Jenis Kelamin 3. Usia
4. Pekerjaan
5. Frekuensi berkunjung ke Pasar Tugu 6. Tujuan ke Pasar Tugu
3 Data Pribadi, Pekerjaan 1. Usia
2. Jenis Kelamin 3. Pendidikan Terakhir 4. Pekerjaan
4 Keamanan dan kenyamanan 1. Pencahayaan 2. Sirkulasi udara 3. Pengelolaan sampah 4. Saluran air kotor
5. Fasilitas toilet 6. Pengelolaan parkir 7. Pengelolaan bau
5 keterjangkauan 1. Harga sewa kios
2. Harga jual barang Sumber :Hasil Analisis Peneliti, 2021