• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA BALAI PENILAIAN KOMPETENSI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA BALAI PENILAIAN KOMPETENSI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BALAI PENILAIAN KOMPETENSI

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT LP3T FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA BALAI PENILAIAN KOMPETENSI

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DENGAN

LEMBAGA PENGKAJIAN & PENGEMBANGAN PSIKOLOGI TERAPAN (LP3T) FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

TENTANG

PENILAIAN POTENSI DAN KOMPETENSI PEGAWAI

EKS BADAN PENGEMBANGAN WILAYAH SURABAYA – MADURA (BPWS) DALAM RANGKA PENGALIHAN KE

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

NOMOR: ---

Pada hari ini Kamis tanggal Dua Puluh Lima bulan Maret tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

II. Nama : Kuncoro Agus Sutrisno, S.Sos., M.M

NIP : 197303072001121002

Jabatan : Kepala Satuan Kerja Balai Penilaian Kompetensi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yang diangkat berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: 1803/KPTS/M/2020 tanggal 22 Desember 2020 tentang Perubahan Lampiran Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1225/KPTS/M/2019 Tentang Pengangkatan Atasan/Atasan Langsung/Pembantu Atasan Langsung Kuasa Pengguna Anggaran/Barang dan Pejabat Perbendaharaan Satuan Kerja di Lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Alamat : Jl. Sapta Taruna Raya Komplek PU Pasar Jumat Jakarta Selatan

(2)

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran Balai Penilaian Kompetensi, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

II. Nama : Dewi Syarifah, M.Psi, Psikolog NPK : 198009292009122001

Jabatan : Ketua Lembaga Pengkajian & Pengembangan Psikologi Terapan (LP3T) Fakultas Psikologi Universitas Airlangga yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas Psikologi Universitas Airlangga no.33/UN3.1.9/2018 tentang Penggantian Ketua dan Pengelola Unit Terapan Fakultas Psikologi Universitas Airlangga tahun 2018

Alamat : Jl. Airlangga 4-6, Gedung Fakultas Psikologi Lt 3 Kampus B Unair Surabaya 60286

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Psikologi Terapan (LP3T) Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja sama dalam rangka Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang diatur dalam pasal – pasal sebagai berikut:

PASAL 1

DASAR HUKUM PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6477);

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2020 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 40);

4. Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2020 tentang Pembubaran Dewan Riset Nasional, Dewan Ketahanan Pangan, Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura, Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan, Komisi Pengawas Haji Indonesia, Komite Ekonomi dan Industri Nasional, Badan Pertimbangan Telekomunikasi, Komisi Nasional Lanjut Usia, Badan Olahraga Profesional Indonesia, dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia;

(3)

5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 26 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pegawai Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 29/PRT/M/2016 tentang Pembentukan Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjasama di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 178/PMK.05/2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2018 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pegawai Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 119/PMK.02/2020 tanggal 31 Agustus 2020 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2021;

10. Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi nomor B/1603/M.KT.01/2020 tanggal 30 November 2020 hal Pengintegrasian Tugas dan Fungsi Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura;

11. Surat Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor 55/KPTS/SJ/2021 tanggal 28 Januari 2021 tentang Tim Pengalihan Tugas dan Fungsi Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

12. Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor KP.09.01-Sj/150 tanggal 16 Februari 2021 hal Permohonan Asesmen Pegawai Eks BPWS;

13. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2021 Nomor SP DIPA- 033.15.1.400947/2021 Revisi ke 02 tanggal 17 Februari 2021 Satuan Kerja Balai Penilaian Kompetensi, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

PASAL 2

MAKSUD DAN TUJUAN

1. Perjanjian kerja sama ini dimaksudkan untuk mengatur mekanisme penyelenggaraan Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat agar berlangsung secara profesional, obyektif, transparan, dan akuntabel;

2. Perjanjian kerja sama ini bertujuan memperkuat dan memperjelas operasionalisasi penyelenggaraan Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat agar efektif dan efisien.

(4)

PASAL 3

LINGKUP DAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA yaitu penyelenggaraan Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dengan waktu pelaksanaan tanggal 30 – 31 Maret 2021, sejumlah kehadiran peserta yang tertuang dalam Berita Acara pelaksanaan kegiatan.

PASAL 4

KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

Kewajiban PIHAK PERTAMA adalah sebagai berikut:

1. Mempersiapkan rencana penyelenggaraan Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

2. Mempersiapkan pedoman penyelenggaraan Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

3. Mempersiapkan aspek-aspek potensi dan kompetensi yang akan diukur dan digali lebih dalam;

4. Memberikan masukan terkait instrument potensi dan kompetensi yang akan digunakan;

5. Mempersiapkan format Rekapitulasi Hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

6. Mempersiapkan format Laporan Hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

7. Mempersiapkan Tim Pelaksanaan Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

8. Mempersiapkan daftar nama peserta Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

9. Mempersiapkan jadwal penyelenggaraan Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

10. Melakukan registrasi peserta, memeriksa kesesuaian data identitas peserta (KTP) berikut foto, mengumpulkan dan memeriksa surat keterangan hasil rapid tes, mengumpulkan dan memeriksa surat keterangan kesehatan dokter (bila ada), serta memastikan situasi dan kondisi selama proses pengambilan data Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah mengikuti protocol covid - 19;

(5)

11. Melakukan supervisi penyelenggaraan Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

12. Melakukan monitoring dan mendokumentasikan penyelenggaraan Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

13. Mempersiapkan dan menandatangani Laporan Berita Acara Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

14. Melakukan supervisi penyusunan Rekapitulasi dan Laporan Hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

15. Meminta PIHAK KEDUA menyerahkan Rekapitulasi Hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kepada Kepala Balai Penilaian Kompetensi sesuai jangka waktu yang telah ditentukan;

16. Mempersiapkan dan melaksanakan skema pembiayaan penyelenggaraan Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

PASAL 5

KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

Kewajiban PIHAK KEDUA adalah sebagai berikut:

1. Memberikan masukan terkait rencana penyelenggaraan Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

2. Melaksanakan pedoman penyelenggaraan Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

3. Memberikan masukan terkait aspek-aspek potensi dan kompetensi yang akan diukur dan digali lebih dalam;

4. Mempersiapkan instrument potensi dan kompetensi yang akan digunakan;

5. Memberikan masukan terkait format Rekapitulasi Hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

6. Mempersiapkan Tim Layanan Psikologi untuk penyelenggaraan Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dengan ketentuan yaitu Psikolog yang telah memiliki pengalaman bekerja selama 5 (lima) tahun, menyertakan fotocopy SIPP (Surat Ijin Praktik Psikologi) dan fotocopy NPWP, serta Asisten Layanan Psikologi yang memiliki latar belakang pendidikan Sarjana Psikologi;

(6)

7. Melakukan koordinasi dengan Tim Pelaksanaan Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

8. Memeriksa kembali daftar nama peserta Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

9. Mengikuti dan melaksanakan jadwal penyelenggaraan Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

10. Memastikan situasi dan kondisi selama proses pengambilan data Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah mengikuti protocol covid – 19;

11. Melakukan pengambilan data Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

12. Mempelajari, memberikan masukan, dan menandatangani Berita Acara penyelenggaraan kegiatan Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

13. Mengolah hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

14. Membuat Rekapitulasi Hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sesuai dengan format yang telah disepakati;

15. Membuat Laporan Hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, sesuai dengan format yang telah disepakati berupa:

a. Psikogram dengan uraian lengkap untuk memberikan gambaran keunikan dan dinamika kepribadian setiap individu;

b. Penjelasan kompetensi teknis umum untuk memberikan gambaran kinerja setiap individu secara menyeluruh;

16. Menyerahkan Rekapitulasi Hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kepada PIHAK PERTAMA dalam hal ini Kepala Balai Penilaian Kompetensi, dalam jangka waktu lima belas (15) hari kalender setelah pengambilan data, baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy (Microsoft Word dan PDF) berlogo universitas;

17. Menyerahkan Laporan Hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kepada PIHAK PERTAMA dalam

(7)

hal ini Kepala Balai Penilaian Kompetensi, dalam jangka waktu lima belas (15) hari kalender setelah pengambilan data baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy (Microsoft Word dan PDF) berlogo universitas;

18. Memberikan masukan terkait evaluasi penyelenggaraan Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

19. Mengikuti skema pembiayaan Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

20. Mempersiapkan dan bertanggungjawab terhadap instrument potensi dan kompetensi yang digunakan dalam penyelenggaraan Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

PASAL 6

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

1. Setiap Hak Kekayaan Intelektual yang dibawa baik oleh PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA dalam melaksanakan perjanjian ini akan tetap menjadi milik dan tanggung jawab PARA PIHAK;

2. Data dan informasi hasil kegiatan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA dianggap rahasia serta tidak dapat diungkap kepada pihak lainnya oleh PIHAK PERTAMA kecuali bagi kepentingan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan/atau atas persetujuan tertulis oleh PIHAK KEDUA;

3. Pada saat masa perjanjian ini berakhir, tidak serta merta mengakhiri pengaturan Hak Kekayaan Intelektual dalam perjanjian ini.

PASAL 7

BIAYA DAN CARA PEMBAYARAN

1. Besaran Biaya

Biaya yang dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA adalah biaya yang berkaitan dengan penyelenggaraan Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Biaya tersebut dibebankan kepada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Balai Penilaian Kompetensi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2021 Nomor Nomor SP DIPA-033.15.1.400947/2021 Revisi ke 02 tanggal 17 Februari 2021 diantaranya sebagai berikut:

(8)

a. Besaran harga Psikotes terdiri dari Rekapitulasi Hasil dan Laporan Hasil (Psikogram dan uraian gambaran lengkap) per orang/per peserta yang hadir sebesar Rp.

500.000,- (lima ratus ribu rupiah) dikurangi Pajak Pertambahan Nilai (PPN 10%) sehingga harga netto yang diterima adalah Rp. 454.545,- (empat ratus lima puluh empat ribu lima ratus empat puluh lima rupiah);

b. Besaran harga Kompetensi Teknis Umum terdiri dari laporan berisi penjelasan kompetensi teknis umum yang menggambarkan kinerja secara menyeluruh untuk per orang/per peserta yang hadir sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) dikurangi Pajak Pertambahan Nilai (PPN 10%) sehingga harga netto yang diterima adalah Rp. 454.545,- (empat ratus lima puluh empat ribu lima ratus empat puluh lima rupiah);

c. Tahapan pemrosesan pembayaran biaya pelaksanaan pada point a dan b oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, akan dimulai sesudah lima belas (15) hari kalender setelah pengambilan data dilakukan serta diterimanya seluruh Rekapitulasi Hasil dan Laporan Hasil Per Individu dari PIHAK KEDUA baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy (Microsoft Word dan PDF) berlogo universitas. Selanjutnya pemrosesan pembayaran akan diawali dengan pengajuan Surat Perintah Membayar (SPM) kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta V;

d. Biaya perjalanan dinas, konsumsi, dan rapid antigen selama pelaksanaan Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, ditanggung oleh PIHAK PERTAMA sesuai dengan Standar Biaya Masukan (SBM) Tahun Anggaran 2021 yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 119/PMK.02/2020 tanggal 31 Agustus 2020 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2021 serta Surat Edaran Dirjen Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02/1/4611/2020 tanggal 18 Desember 2020;

e. Pembayaran biaya pelaksanaan pada point a, b, c, dan d dilaksanakan melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta V, dibuktikan dengan Berita Acara Pelaksanaan Pekerjaan menggunakan kode satuan kerja 400947 kode kegiatan 5597.EAF.001.100.C. kode akun anggaran pengeluaran 522191.

2. Cara Pembayaran

Pembayaran biaya Pegawai Pelaksanaan Psikotes dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA melalui transfer ke nomor rekening yang telah ditunjuk oleh PIHAK KEDUA:

a. Nama Rekening : Unit Terapan Fakultas Psikologi Unair b. Nama Bank : Bank Mandiri

c. Nomor Rekening : 141-00-0055655-5 d. Nomor NPWP : 73.773.758.5-619.000 e. Nama NPWP : Universitas Airlangga

(9)

PASAL 8 PAKTA INTEGRITAS

PIHAK KEDUA melaksanakan proses Penilaian Potensi dan Kompetensi Pegawai Eks Badan Pengembangan Wilayah Surabaya – Madura (BPWS) Dalam Rangka Pengalihan Ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dengan mematuhi ketentuan dan peraturan sebagai berikut:

1. Tidak melakukan praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN);

2. Melaksanakan dengan penuh tanggung jawab, bersih, obyektif, transparan, kredibilitas, akuntabel dan profesional, untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai kententuan dalam perjanjian kerja sama ini;

3. Apabila melanggar hal – hal yang dinyatakan dalam perjanjian kerja sama ini, bersedia menerima sanksi moral, administratif, menerima sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana sesuai peraturan perundang – undangan yang berlaku.

PASAL 9 PERUBAHAN

1. Setiap perubahan atau hal – hal yang belum cukup diatur dalam perjanjian kerja sama ini diatur kemudian atas dasar permufakatan bersama PARA PIHAK serta dituangkan dalam bentuk adendum yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari perjanjian kerja sama ini;

2. Perubahan sebagaimana dimaksud ayat (1) hanya dapat dilakukan atas persetujuan PARA PIHAK yang dituangkan secara tertulis.

PASAL 10 PERSELISIHAN

1. Apabila terjadi perbedaan pendapat antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA akibat perjanjian kerjasama ini, maka akan diselesaikan oleh kedua belah pihak dengan musyawarah dan mufakat;

2. Apabila penyelesaian secara musyawarah untuk mufakat dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama ini ternyata tidak mencapai kata sepakat, maka kedua belah pihak akan memilih tempat penyelesaian perselisihan tersebut diserahkan ke Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).

PASAL 11 SANKSI ATAU DENDA

1. Apabila pelaksanaan penilaian potensi dan kompetensi berikut penyerahan rekapitulasi hasil beserta laporan lengkap tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian kerjasama ini dan bukan disebabkan oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK

(10)

PERTAMA berhak mengenakan sanksi/denda kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

2. Pembayaran denda yang terjadi dalam ayat (1) pasal ini akan diperhitungkan pada akhir pekerjaan dan akan dipotong oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta V, berdasarkan pernyataan dari PIHAK PERTAMA.

PASAL 12 KEADAAN KAHAR

1. Apabila terjadi hal-hal yang di luar kekuasaan PARA PIHAK, atau keadaan kahar, dapat dilakukan perubahan Pegawai Pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama atas persetujuan PARA PIHAK.

2. Keadaan kahar sebagaimana dimaksud pada ayat (1), termasuk namun tidak terbatas pada:

a) Bencana alam, perang, huru-hara, tindakan sabotase oleh teroris atau tindak pidana lainnya, makar atau pemberontakan, kebakaran, peledakan, badai, banjir, letusan gunung berapi, kekeringan atau kondisi cuaca yang luar biasa buruk, pemogokan;

b) Adanya kebijakan pemerintah yang mengakibatkan tidak dapat dilanjutkan Pegawai Pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama;

3. Dalam hal terjadi keadaan kahar, PARA PIHAK setuju bahwa pihak yang tidak terkena keadaan kahar tidak dapat mengajukan tuntutan hukum apapun terhadap pihak yang terkena keadaan kahar;

4. Kelalaian atau keterlambatan salah satu pihak untuk melaksanakan kewajiban berdasarkan perjanjian ini yang semata-mata disebabkan keadaan kahar tidak dianggap sebagai pelanggaran terhadap ketentuan perjanjian ini, dengan ketentuan pihak yang mengalami keadaan kahar tersebut telah melaksanakan usaha yang sebaik-baiknya untuk mengambil tindakan dalam kemampuannya untuk memenuhi syarat dan ketentuan perjanjian ini;

5. Kecuali apabila sifat dari kejadian itu tidak memungkinkan, pihak yang terkena keadaan kahar harus memberitahukan kepada pihak lainnya secara tertulis, dalam jangka watu 14 (empat belas) hari terhitung dari terjadinya keadaan kahar tersebut, dan semaksimal mungkin, sepanjang hal tersebut memungkinkan dan sah, untuk menggunakan segala upaya untuk menghilangkan atau memperbaiki penyebab peristiwa tersebut.

PASAL 13 KETENTUAN LAIN

Hal – hal yang belum tercantum dalam perjanjian kerja sama ini dituangkan dalam bentuk lampiran yang merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dari perjanjian kerja sama ini.

(11)

PASAL 14 PENUTUP

1. Perjanjian kerja sama ini mulai berlaku sejak tanggal ditandatangani oleh PARA PIHAK;

2. Perjanjian kerjasama ini ditandatangani oleh kedua belah pihak dan dibuat rangkap 2 (dua) bermaterai dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK KEDUA

Dewi Syarifah, M.Psi, Psikolog NIP. 198009292009122001

PIHAK PERTAMA

Kuncoro Agus Sutrisno, S.Sos., M.M NIP. 197303072001121002

Referensi

Dokumen terkait

Menindaklanjuti surat Kepala Pusat Penilaian Kompetensi atas nama Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan HAM Nomor : SDM.2-SM.06.03-666 tanggal 2

Seringkali terjadi ketidakmungkinan dan ketidakpraktisan untuk mengasumsikan bahwa semua dampak pada mata pencaharian dari pembatasan yang diusulkan dapat diketahui

FGD 2 : Data Pertumbuhan, Perubahan Bisnis Model, Komoditi Dagang Masa Depan, Kendala dan Kunci Sukses Startup, Masalah Internasionalisasi - Tokopedia.. - TrueMoney - LimaKilo

Karena selain membuat petanyaan dan pilihan jawaban yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, peneliti juga menyertakan ruang penjelasan pada setiap pertanyaan di

perusahaan, hasil penelitian sebelumnya Sari (2020) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, namun hal

Pariwisata • Pengembangan 3 Kawasan Pariwisata (dari 10) • Pengembangan 5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) (dari 10) • Pengembangan 3 Kawasan Industri (KI) (dari 14) •

Dalam rangka Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia ASN di Jawa Tengah, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah akan menyelenggarakan

PARAMPARA adalah buletin/majalah internal Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan diharapkan menjadi salah