MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES DI KELAS IV SDN 101740 TANJUNG SELAMAT TAHUN
AJARAN 2015/2016
Oleh:
Tina Sheba Cornelia Sitompul1) Ely Antonius Saragih2)
1)Dosen FKIP Universitas Quality Medan
2)Alumni PGSD 2016 Universitas Quality Medan
Abstract
Issues examined in this study is the low student learning outcomes in social studies in grade IV SDN 101740 Tanjung Selamat. This study aims to investigate the implementation of learning model Examples Non‐Examples on material types of transportation technology Academic Year 2015/2016. And to determine the improvement of student learning outcomes in social studies by using model Examples Non‐Examples on material types of transport technology in class IV SDN 101740 Tanjung Selamat Academic Year 2015/2016.
This type of research is the Classroom Action Research (PTK) with two cycles (cycle I and II). Each cycle consists of four stages: planning, implementation, observation, and reflection.
Research conducted at SDN 101740 Tanjung Selamat Academic Year 2015/2016. Subjects in this study is the fourth grade students of SDN 101740 Tanjung Selamat by the number of students as many as 28 people. Consisted of 13 female students and 15 male students. The object of this research is the application of learning models Non Examples Examples in improving student learning outcomes in material types of transportation technology. Data obtained by using sheets of observation and tests.
In the first cycle, the analysis results of teacher activity observation scored 58% are sufficient and the observation of the activities students get enough 64 category. Students who complete an individual basis by 19 votes with a percentage of 67.86% and 9 people who have not finished with a percentage of 32.14%, so that the first cycle in the classical unfinished because otherwise completed a class in the classical style of the class if there are 85% of students who thoroughly studied.
In the second cycle, students who completed individually as many as 24 people with a percentage of 85.72% and students who did not complete as many as four people with a percentage of 14.28%. This indicates that the second cycle in the classical declared complete.
From the results of this study concluded that the implementation of learning well categorized and student learning outcomes improved after using Non Examples Examples Learning model on the material Types Transportation Technology in grade IV SDN 101740 Tanjung Selamat Academic Year 2015/2016.
Keywords : Classroom Action Research, the results of the study, the learning model examples non examples.
Pendahuluan
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi
peranannya di masa yang akan datang.
Muhibbinsyah dalam tardif (2010:10) menyatakan bahwa “dalam pengertian yang luas pendidikan diartikan sebagai sebuah proses dengan metode‐metode
tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan”. Maka dari itu, guru dituntut mampu menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif yaitu pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan dalam proses kegiatan pembelajaran.
Salah satu model pembelajaran kooperatif yang berkembang saat ini adalah model pembelajaran Examples Non Examples.
Menurut Istarani (2010:9) menyatakan bahwa; model pembelajaran Examples Non Examples adalah suatu rangkaian penyampaian materi ajar kepada siswa dengan menunjukkan gambar‐gambar yang relevan yang telah dipersiapkan dan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menganalisisnya bersama teman dalam kelompok yang kemudian dimintai hasil diskusi yang dilakukannya.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan kepala sekolah dan guru Kelas IV SDN 101740 Tanjung Selamat, siswa tidak kondusif pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, penggunaan media dalam pembelajaran masih belum maksimal, pada saat proses pembelajaran guru yang aktif dan siswa cenderung pasif.
Maka untuk itu guru perlu menggunakan model pembelajaran yang inovatif, salah satunya adalah model pembelajaran Examples Non Examples, dimana pengajaran berangkat dari Examples Non Examples yang relevan dengan materi pelajaran dan secara tidak langsung penggunaan model Examples Non Examples secara tepat akan dapat mengatasi sikap pasif anak didik dalam kegiatan pembelajaran.
Dengan demikian, peneliti menilai bahwa model pembelajaran Examples Non Examples sangat berguna untuk menumbuhkan minat dan keantusiasan
siswa dalam belajar, memotivasi siswa dalam proses pembelajaran dan memungkinkan anak didik belajar sendiri menurut kemampuannya untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan.
Tujuan Penelitian ini adalah : mengetahui bagaimana pelaksanaan model pembelajaran Examples Non Examples pada mata pelajaran IPS dengan materi jenis‐jenis teknologi transportasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN 101740 Tanjung Selamat.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis, Tempat, dan Waktu Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 101740 Tanjung Selamat Tahun Ajaran 2015/2016. Waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di semester II dari Mei sampai Juni T.P 2015/2016.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 101740 Tanjung Selamat yang berjumlah 28 orang, dengan jumlah siswa laki‐laki sebanyak 15 orang dan siswa perempuan sebanyak 13 orang pada pelajaran IPS di semester II TA 2015/2016.
Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data kualitatif dan kuantitatif.
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data terdiri dari observasi, tes pilihan berganda, tes essay. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data dengan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Tes lisan digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa pada tingkat kognitif serta digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Examples Non Examples. Kualitatif berkenaan dengan aktifitas guru dan siswa selama KBM berlangsung. Sedangkan data kuantitaf berkenan dengan kemampuan/kesanggupan siswa dalam memahami materi pelajaran.
Hasil dan Pembahasan
Pelaksanaan Siklus I Model Examples Non Examples
Dalam pelaksanaan tahap ini yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan observasi di SDN 101740 Tanjung Selamat.
Kelas yang diobservasi adalah kelas IV.
Dalam kegiatan ini melakukan pengamatan terhadap siswa saat menerima pengajaran dari guru pada materi jenis‐jenis teknologi transportasi.
Pada siklus I ini, dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama diawali dengan pengisian lembar observasi dan wawancara, membuat RPP untuk setiap pertemuan dengan menggunakan model pembelajaran examples non examples, menyiapkan test dan LKS (Lembar Kerja Siswa), menyiapkan daftar nilai untuk hasil tes belajar siswa. Pada kegiatan ini peneliti melakukan tindakan bersama guru kelas. Pada siklus I peneliti melakukan observasi dan test awal untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam pelaksanaan pembelajaran dan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa pada materi tersebut.
Observasi
Pada tahap ini peneliti melakukan observasi di kelas IV dengan menggunakan lembar observasi terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Hasil observasi pemahaman siswa terhadap materi tersebut pada pelajaran IPS termasuk rendah, karena siswa kurang fokus dalam kegiatan pembelajaran.
Peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas di SDN 101740 Tanjung Selamat, mengenai masalah‐masalah yang terdapat pada saat guru menerangkan materi pembelajaran dan mengalami kendala dalam melaksanakan pembelajaran secara sistematis pada siklus I. Berdasarkan hasil pretes dan postes yang dilakukan pada siklus ini perolehan hasil persentase kelas interval dimana nilai interval terendah sebesar 40 dan nilai tertinggi sebesar 90.
Refleksi
Penerapan Model Examples Non Examples
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dengan tepat.
2. Guru menjelaskan materi pelajaran mengenai jenis‐jenis teknologi transportasi sesuai dengan RPP yang telah dibuat.
3. Guru melakukan kegiatan dengan membagikan buku bahan ajar dan lembar kerja siswa (LKS) yang akan dikerjakan oleh siswa selama proses belajar.
4. Guru memperkenalkan gambar di papan tulis atau ditayangkan melalui OHP.
5. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/dan menganalisa gambar.
6. Guru membagi kelompok siswa stiap kelompok terdiri dari 2‐3 siswa, kemudian siswa melakukan diskusi kelompok dan hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas.
7. Sebagian siswa masih ada yang terlihat ribut dan tidak fokus terhadap tugas yang diberikan guru.
8. Setelah kegiatan belajar mengajar selesai terlihat masih banyak siswa yang kurang paham dan sulit untuk mengikuti materi pelajaran tersebut.
Keadaan Belajar Siswa
1. Pada saat kegiatan belajar masih ada beberapa siswa yang ribut didalam kelas dan mengganggu teman mereka pada saat proses pembelajaran berlangsung.
2. Sebagian siswa belum memperhatikan dan mencatat penjelasan guru dengan baik, siswa masih terlihat sungkan untuk menanyakan hal yang belum mereka pahami.
3. Pada saat KBM berlangsung semua siswa melakukan apa yang ditugaskan oleh guru.
4. Pada saat KBM sebagian siswa kurang aktif dan masih ada yang kelihatan malas dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
5. Pada saat KBM sekitar 19 orang siswa semangat dan aktif dalam mengikuti pelajaran dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
6. Masih ada siswa yang terlihat tidak paham akan tugas dan materi yang disampaikan oleh guru di kelas saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Pelaksanaan Siklus II
Pada siklus II ini, guru memperbaiki kekurangan‐kekurangan yang terdapat didalam siklus I, seperti : a) guru menyampaikan materi ajar dengan bahasa yang sederhana, b) pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP, c) menyiapkan LKS, d) membuat rangkuman dari hasil pembelajaran, e) membuat daftar nilai untuk hasil tes belajar. Pada pelaksanaan siklus II ini guru melaksanakan KBM dengan model pembelajaran examples non examples. Pada tahap ini kegiatan yang dilaksanakan sesuai rancangan RPP. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, terlihat jelas bahwa banyak siswa menyukai pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran examples non examples.
Aktivitas siswa juga telah meningkat setelah dilakukan perbaikan pada siklus II,
diantaranya adalah mendengarkan penjelasan guru dengan baik, memperhatikan dan mencatat penjelasan guru, siswa cukup aktif bertanya, siswa sudah tenang saat belajar dan mengerjakan soal tes dengan baik.
Berdasarkan hasil tes siklus II yang diberikan guru, maka diperoleh nilai hasil persentase kelas dimana nilai interval terendah sebesar 50 dan nilai tertinggi sebesar 100.
Pembahasan Model Pembelajaran Examples Non Examples
Dari hasil observasi diatas, menunjukkan semua kegiatan belajar yang dilakukan siswa mengalami peningkatan hasil belajar yang baik. Siswa yang cenderung ribut, malas, suka mengganggu teman, tidak fokus pada saat KBM, tidak paham akan materi pelajaran, tidak mau mengerjakan tugas yang diberikan guru, semuanya mengalami perubahan yang baik. Guru terlihat sudah lebih terlatih dalam melaksanakan pembelajaran mengajar dengan model belajar examples non examples dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran, siswa aktif bertanya kepada guru dan guru akan memberikan nilai yang tinggi dan apresiasi kepada siswa yang bertanya. Dari pembelajaran tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran examples non examples sangat bagus dan menyenangkan dilaksanakan dalam pelajaran IPS pada materi jenis‐jenis teknologi transportasi.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan oleh peneliti adalah hasil belajar siswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran examples non examples dalam pokok bahasan jenis‐jenis teknologi transportasi di kelas IV SDN 101740 Tanjung Selamat.
Simpulan
1. Hasil belajar siswa meningkat dengan menggunakan Model Pembelajaran Examples Non Examples pada mata pelajaran IPS dengan materi Jenis‐
Jenis Teknologi Transportasi di kelas IV SDN 101740 Tanjung Selamat Tahun Ajaran 2015/2016 yang telah mencapai kriteria baik.
2. Hasil belajar siswa pada materiJenis‐
Jenis Teknologi Transportasi di kelas IV SDN 101740 Tanjung Selamat Ajaran 2015/2016 telah meningkat dari hasil rata‐rata siklus I 67,86%
hasil rata‐rata siklus II mencapai 85,72% dan dari hasil rata‐rata siklus I dan siklus II nilai persentase meningkat sebesar17,86%.
Saran
1. Bagi kepala sekolah, diharapkan supaya memfasilitasi guru‐guru untuk mengikuti pelatihan‐pelatihan yang
menyajikan model‐model
pembelajaran yang baru. Agar guru tidak terlalu monoton pada suatu model pembelajaran dalam proses pembelajaran.
2. Bagi guru, melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah‐
langkah dan urutan yang baik. Dan untuk lebih memperhatiakan kelebihan dan kelemahan dari model‐
model pembelajaran yang digunakan dalam mengajarkan topik‐topik pelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar IPS siswa, agar anak didik tidak merasa jenuh dalam mengikuti pelajaran.
3. Bagi siswa, dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan mengunakan model pembelajaran Examples Non Examples.
4. Bagi peneliti selanjutnya, perlu diadakan penelitian lebih lanjut dengan tujuan yang berbeda untuk melihat hasil pembelajaran dengan
menggunakan model‐model yang lain dengan memperhatikan materi yang diajarkan dalam pembelajaran IPS.
Daftar Pustaka
Aqip, Zainal. 2010. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB dan TK.Bandung: YramaWidya
Istarani. 2010. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Jihad, Asep & Haris Abdul. 2012.
EvaluasiPembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo.
Kunandar. 2013. Penelitian Tindakan Kelas.Depok: PT Raja Grafindo Persada.
Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar.
Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Rasyid Harun& Mansur. 2009. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV Wacana Prima.
Sagala, Syaiful. 2013. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sahertian,A Piet. 2010. Konsep Dasar &
Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung:
Kencana Prenanda Media
Sardiman M.A. 2009. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Setyaningsih,Titik & R.Daromez. 2015.
Buku Ilmu Pengetahuan Sosial. Solo:
CV Teknik Indonesia.
Siregar, eveline & Hartini Nara.2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:
Ghalia Indonesia
Slameto. 2010. Belajar & Faktor‐Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Berlajar Mengajar. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tampubolon, Saur. 2014. Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Pendidik Dan Keilmuan. Jakarta: PT.Gelora Aksara Pratama.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran inovatif‐progresif.
Jakarta: Kencana Prenada Media.
Wardhana, Yana. 2010. Teori Belajar Dan Mengajar. Bandung: PT Pribumi Mekar.
https://www.google.co.id/search?q=gamb ar+transportasi+darat
https://www.google.co.id/search?q=gamb ar+transportasi+laut
https://www.google.co.id/search?q=gamb ar+transportasi+udara
http://ewintribengkulu.blogspot.com/2012 /11/pengertian‐
mengajar.htmlhttp://www.seputarpengeta huan.com/2015/03/15‐pengertian‐
pembelajaran‐menurut‐para‐ahli.html
http://belajar psikologi.com/pengertian‐
dan‐tujuan‐pembelajaran/