• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PASAR DAN DAN PERUBAHAN SOSIAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II PASAR DAN DAN PERUBAHAN SOSIAL"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PASAR DAN DAN PERUBAHAN SOSIAL

A. Pasar

1. Pengertian Pasar

Pasar adalah mekanisme pertukaran produk baik berupa barang maupun jasa yang alamiah.1 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa pasar adalah tempat orang jual beli.2 Sedangkan menurut istilah, pasar adalah sebuah mekanisme pertukaran barang dan jasa yang alamiah dan telah berlangsung sejak peradaban awal manusia.3

Sedangkan dalam kajian ekonomi, pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang atau jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan. Jadi setiap proses yang mempertemukan antara penjual dan pembeli, maka akan membentuk harga yang akan disepakati oleh keduanya.4

Pasar adalah sebuah intitusi, tempat pertemuan antara penjual dan pembeli suatu peristiwa yang berbentuk dan memiliki budaya yang khas yang melibatkan banyak orang dan tindakan serta hubungan sosial, yang membentang pada sejumlah tingkatan. Pasar merupakan salah satu lembaga yang paling penting dalam institusi ekonomi dan salah satu penggerak dinamika kehidupan ekonomi.

1 M. Nur Rianto Al Arif dan Euis Amalia, Teori Mikro Ekonomi: Suatu Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional (Jakarta: Kencana,2010), 263

2 Muda Ahmad A. K, Kamus lengkap Bahasa Indonesia, (Jakarta : Reality Publisher, 2006),224.

3 Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) UII Yogyakarta, Ekonomi Islam (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2008),301.

4 Supriyatno, Ekonomi Mikro Perspektif Islam (Malang: UIN Malang Press,2008),205.

(2)

Pasar sebagai suatu institusi sosial dan merupakan sarana pembangunan yang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk memenuhi kebutuhan dalam bidang permintaan dan penawaran.5

Pasar sebagai tempat transaksi jual beli antara pedagang dan pembeli dapat terbentuk dengan adanya syarat-syarat sebagai berikut:

a. Adanya penjual.

b. Adanya pembeli.

c. Tersedianya barang yang diperjualbelikan.

d. Terjadinya kesepakatan antara penjual dan pembeli.

Dari beberapa pengertian tersebut, maka pasar dapat diartikan sebagai suatu tempat terjadinya mekanisme pertukaran barang atau jasa oleh penjual dan pembeli untuk menetapkan harga keseimbangan serta jumlah yang diperdagangkan.

2. Macam-Macam Pasar

Pasar memiliki berbagai bentuk atau model yang berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi dan situasi setempat diantaranya: Pasar Menurut waktu bertemunya penjual dan pembeli dibedakan menjadi lima macam, yaitu pasar kaget, pasar harian, pasar mingguan, pasar bulanan dan pasar tahunan.

a. Pasar Kaget

Pasar Kaget adalah pasar sesaat yang terjadi terdapat sebuah keramaian atau perayaan. Contoh pasar kaget antara lain pada saat merayakan suatu daerah terdapat pasa malam dan lain sebagainya.

b. Pasar Harian

Pasar harian adalah kegiatan pertemuan antara penjual dan pembeli yang berlangsung setiap hari dan barang-barang yang diperjualbelikan merupakan barang-barang kebutuhan sehari- hari. Cotoh pasar sayur-mayur, pasar beras, pasar buah dan lain-lain.

5 Wiliam J Stanton, dkk, Prinsip Pemasaran (Jakarta: Erlangga,1984), 94.

(3)

c. Pasar Mingguan

Pasar mingguan adalah kegiatan pertemuan antara penjual dan pembeli berlangsung seminggu sekali. Contoh pasar mingguan yaitu pasar jum‟atan dan pasar kemisan.

d. Pasar Bulanan

Pasar Bulanan adalah pasar yang diselenggarakan satu kali dalam satu bulan dan biasanya menjual barang-barang tertentu.

Pasar jenis ini sudah jarang ditemukan. Meskipun ada itu hanya terdapat pada daerah tertentu saja.

e. Pasar Tahunan

Pasar tahunan adalah pasar yang diselenggarakan satu kali dalam satu tahun, dan biasanya bertujuan untuk memperkenalkan produk baru. Biasanya pasar ini dilakukan pada saat menjelang hari-hari besar. Contoh pasar tahunan:

Pekan Raya Jakarta, Pasar Malam Sekaten di Surakarta dan Yogyakarta, dan Pekan Semalam dilaksanakan setiap bulan Syawal.6

3. Pasar Menurut Perspektif Islam

Pasar adalah terjadinya interaksi antara permintaan dan penawaran yang akan menentukan tingkat harga tertentu. Adanya interaksi tersebut akan mengakibatkan terjadinya proses transfer barang dan jasa yang dimiliki oleh setiap objek ekonomi (konsumen, produsen, pemerintah). Dengan kata lain, adanya transaksi pertukaran yang kemudian disebut sebagai perdagangan adalah satu syarat utama dari berjalannya mekanisme pasar.7

Pasar, negara, individu dan masyarakat selalu menjadi topik pembahasan dalam ilmu ekonomi. Menurut ekonomi kapitalis (klasik).

Pasar memainkan peranan yang sangat penting dalam sistem perekonomian. Ekonomi kapitalis menghendaki pasar bebas untuk

6 Sugiharsono, Dkk, Ekonomi (Bandung: Grafindo Media Pratama, 2000), 99.

7 Adi Warman Karim, Ekonomi Mikro Islam (Jakarta: IIT Indonesia,2003), 20.

(4)

menyelesaikan permasalahan ekonomi mulai dari produksi, konsumsi sampai distribusi.

Islam menempatkan pasar pada kedudukan yang penting dalam perekonomian. Praktik ekonomi pada masa Rasulullah Saw dan Khulafaurrasyidin menunjukan adanya peranan pasar yang besar.

Rasulullah Saw sangat menghargai harga yang dibentuk oleh pasar sebagai harga yang adil. Beliau menolak adanya price intervention seandainya perubahan harga terjadi karena mekanisme pasar yang wajar. Namun, pasar disini mengharuskan adanya moralitas (fair play), kejujuran (honesty), keterbukaan (transparancy) dan keadilan (justice). Jika nilai-nilai ini ditegakkan, maka tidak ada alasan untuk menolak harga pasar.8 Seperti dalam Hadits Kitab Tirmidzi no 1235:

َتًََهَس ٍُْب ُداًََّح اََُثَّدَح ٍلاَهُِْي ٍُْب ُجاَّجَحْنا اََُثَّدَح ٍراَّشَب ٍُْب ُدًََّحُي اََُثَّدَح ِ َّاللَّ ِلىُس َر ِدْهَع ىَهَع ُزْعِّسنا َلََغ َلاَق ٍسَََأ ٍَْع ٌدْيًَُح َو ٌتِباَث َو َةَداَتَق ٍَْع َر اَي اىُناَقَف َىَّهَس َو ِهْيَهَع ُ َّاللَّ ىَّهَص َىُه َ َّاللَّ ٌَِّإ َلاَقَف اََُن ْزِّعَس ِ َّاللَّ َلىُس

ٌدَحَأ َسْيَن َو يِّب َر ىَقْنَأ ٌَْأ ىُج ْرَ َلَ يَِِّإ َو ُقا َّس َّزنا ُطِساَبْنا ُضِباَقْنا ُزِّعَسًُْنا ٌٍَسَح ٌثيِدَح اَذَه ىَسيِع ىُبَأ َلاَق ٍلاَي َلَ َو ٍوَد يِف ٍتًَِهْظًَِب يُُِبُهْطَي ْىُكُِْي ِحَص ٌحي

“Telah menceritakan kepada kami Muhammad bi Basysyar telah menceritakan kepada kami Al Hajjaj bin Minhal telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Qatadah, Tsabit dan Humaid dari Anas ia berkata:

Pernah terjadi kenaikan harga pada masa Rasulullah shalallahu „alaihi wasallam, maka orang-orang berkata:

Wahai Rasulullah, tetapkanlah garfa untuk kami, lalu beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah Sang penepat harga, penggenggam, pembentang rizki dan pemberi rizki.

Aku berharap bertemu dengan Rabbku dan tidak ada seorangpun dari kalian yang menuntut perbuatan zhalim yang aku pernah lakukan kepadanya, baik berupa darah(qishas) maupun harta.” Abu Isa berkata: Hadits ini hasan Shahih”.

8 Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) UII Yogyakarta, Ekonomi Islam,301.

(5)

Dalam hadits di atas jelas dinyatakan bahwa pasar merupakan hukum alam (sunatullah) yang harus dijunjung tinggi. Tak seorang pun secara individual dapat mempengaruhi pasar sebab adalah kekuatan kolektif yang telah menjadi ketentuan Allah.9 Pelanggaran terhadap harga pasar, misalnya penetapan harga dengan cara dan karena alasan yang tidak tepat, merupakan suatu ketidakadilan yang akan dituntut pertanggungjawabannya dihadapan Allah sebaliknya, dinyatakan bahwa yang menjual dagangannya dengan harga pasar adalah laksana orang yang berjuang di jalan Allah, sementara yang menetapkan sendiri termasuk sebuah perbuatan ingkar kepada Allah. Maka sehubungan dengan mekanisme pasar di atas, dalam sistem ekonomi konvensional itu harus menyesuaikan dengan apa yang terkandung dalam sistem ekonomi Islam.10

Pasar dalam Ekonomi Islam Ekonomi Islam memandang bahwa pasar, negara, dan individu berada dalam keseimbangan (iqtishad), tidak boleh ada sub-ordinat, sehingga salah satunya menjadi dominan dari yang lain. Pasar dijamin kebebasannya dalam Islam. Pasar bebas menentukan cara-cara produksi dan harga, tidak boleh ada gangguan yang mengakibatkan rusaknya keseimbangan pasar. Mekanisme pasar banyak dikaji dalam pemikiran sarjana Muslim klasik. Abu Yusuf menguraikan hukum supply and demand dalam perekonomian dengan teori “bila tersedia sedikit barang, maka harga akan mahal dan bila tersedia banyak barang, maka harga akan murah. Ibnu Taymiyah menganalisis mekanisme pasar dengan teori harga dan kekuatan supply and demand cukup penting dalam memahami politik ekonomi negara.

Di dalam sebuah pasar bebas, harga dipengaruhi dan dipertimbangkan oleh kekuatan penawaran dan permintaan (supply and demand). Ibnu Taymiyah menentang adanya intervensi pemerintah dengan peraturan

9 Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Depok:Gramata Publishing,2010),240

10 Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi,110

(6)

yang berlebihan saat kekuatan pasar secara bebas bekerja untuk menentukan harga yang kompetitif.

Dengan tetap memperhatikan pasar tidak sempurna, ia merekomendasikan bahwa bila penjual melakukan penimbunan dan menjual pada harga yang lebih tinggi dibandingkan harga modal, padahal orang membutuhkan barang itu, maka penjual diharuskan menjualnya pada tingkat harga ekuivalen. Dalam pandangan al- Ghazali, peranan aktivitas perdagangan dan timbulnya pasar yang harganya bergerak sesuai dengan kekuatan penawaran dan permintaan.

Pasar merupakan bagian dari keteraturan alami.

Pandangan lainnya tentang elastisitas permintaan, yaitu mengurangi margin keuntungan dengan menjual pada harga yang lebih murah akan meningkatkan volume penjualan dan ini pada gilirannya akan meningkatkan keuntungan. Pemikiran penting lainnya tentang mekanisme pasar dapat ditelusuri dari pandangan Ibnu Khaldun tentang “harga-harga di kota”. Menurutnya, jenis barang dibagi menjadi dua, yaitu: pertama, barang kebutuhan pokok, kedua barang mewah. Bila suatu kota berkembang dan populasinya bertambah, maka pengadaan barang-barang kebutuhan pokok mendapat prioritas, sehingga penawaran meningkat dan akibatnya harga menjadi turun.

Sedangkan untuk barang-barang mewah, permintaannya akan meningkat, sejalan dengan perkembangan kota dan berubahnya gaya hidup. Akibatnya, harga barang mewah menjadi naik.11

Pasar memiliki arti khusus dalam sistem ekonomi Islam. Teori harga dalam Islam melarang setiap bentuk pemerasan, baik dari pihak produsen maupun konsumen. Oleh karena itu, bentuk pemerasan dalam mekanisme pasar dalam Islam merupakan bentuk perbuatan tercela, bukan saja pada dimensi duniawi tapi juga bentuk ukhrawi.12

11 Aan Jaelani HISBAH DAN MEKANISME PASAR: Studi Moralitas Pelaku Pasar Perspektif Ekonomi Islam (Munich Personal RePEc Archive,2011),11

12 Abdul Azis,Etika Bisnis Perpektif Islam, 272.

(7)

Karena secara umum dapat dikatakan bahwa dalam sistem ekonomi Islam terdapat ilmu yang dibangun berdasarkan norma dan kaidah yang berasal dari Al-Qur‟an dan Hadits. Keadaan suka sama suka tersebut merupakan kebalikan dari keadaan aniaya yang mana dalam keadaan tersebut salah satu pihak berbahagia diatas penderitaan orang lain dalam Q.S. An-Nisaa (4): 29 Allah berfirman :

اَي اَهُّي

َأ

ٍَيِذَّنا اىَُُيَآ َلَ

اىُهُكْأَت ْىُكَنا َىْي َأ

ْىُكَُْيَب ِمِطاَبْناِب َّلَِإ

ٌَْأ ٌَىُكَت ة َراَجِت

ٍَْع ٍضا َزَت ْىُكُِْي

َلَ َو ْىُكَسُفََأاىُهُتْقَت ٌَِّإ

ََّاللَّ

ٌَاَك ْىُكِب ا ًي ِح َر

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,

kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu Sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu.”13

Penjelasan ayat diatas dalam Tafsir Jalalain ialah jalan yang haram menurut Agama seperti riba dan gasab/merampas atau terjadi (secara perniagaan) menurut suatu qiraat dengan baris di atas sedangkan maksudnya ialah hendaklah harta tersebut harga perniagaan yang berlaku berdasar kerelaan hati masing-masing, maka bolehlah kamu memakannya. Dengan melakukan hal-hal yang menyebabkan kecelakaannya bagaimana pun juga cara dan gejalanya baik di dunia dan di akhirat. Sehingga di larang-Nya kamu berbuat demikian.

Agar pasar dapat berjalan dengan baik dan memberikan kebaikan bagi para pelakunya, maka nilai moralitas mutlak harus ditegakkan secara khusus, nilai moralitas yang mendapat perhatian penting dalam pasar adalah persaingan yang sehat, kejujuran, keterbukaan dan keadilan. Nilai moralitas ini memiliki akar yang kuat dalam ajaran Islam, sebagaimana dicantukan dalam berbagai ayat Al-Qur‟an. Untuk itulah, Rasulullah telah menetapkan beberapa larangan terhadap

13 Departemen Agama RI, Al-Hikmah Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Bandung:

Diponegoro,2007),83.

(8)

praktik bisnis negatif yang dapat mengganggu mekanisme pasar yang Islami.14

Pada zaman itu ada pemikiran yang menjadi suatu kesepakatan bersama bahwa tinggi rendahnya permintaan terhadap suatu barang ditentukan oleh harga barang yang bersangkutan. Dan pemahaman saat itu mengatakan bahwa bila barang yang tersedia di pasar sedikit, maka harga barang akan menjadi mahal dan kebalikannya bila tersedia banyak barang maka harga suatu barang akan murah.

Pasar telah mendapatkan perhatian memadai dari para ulama klasik seperti Abu Yusuf, Al-Ghazali, Ibn Khaldun, Ibn Taimiyah.

Pemikiran-pemikiran mereka tentang pasar tidak saja mampu memberikan analisis yang tajam tentang apa yang terjadi pada masa itu. Banyak dari pemikiran mereka baru dibahas oleh ilmuwan- ilmuwan barat beratus-ratus tahun kemudian.15 Berikut akan disajikan sebagian dari pemikiran mereka yang tentu saja merupakan kekayaan khasanah intelektual yang sangat berguna pada masa kini dan masa depan.

a. Pasar menurut Abu Yusuf (731-798)

Abus Yusuf tercatat ulama yang terawal yang mulai menyinggung mekanisme pasar dan saat itu Abu Yusuf membantah pemahaman masyarakat tentang mekanisme pasar dan saat itu Abu Yusuf membantah pemahaman masyarakat tentang mekanisme pasar seperti itu, karena pada kenyataannya pemahaman itu tidak selalu terjadi. “Kadang-kadang makanan berlimpah, tetapi tetap mahal dan kadang-kadang makanan sangat sedikit tetapi murah”. Mengenai hal ini Abu Yusuf dalam Kitab Al-Kharaj mengatakan. “Tidak ada batasan yang tertentu tentang murah dan mahal yang dapat dipastikan. Hal tersebut ada yang mengaturnya. Prinsipnya, tidak bisa

14 Nur Rianto Al Arif dan Euis Amalia, Teori Mikroekonomi:Suatu Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional,266

15 Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam UII,Ekonomi Islam, 304.

(9)

diketahui. Murah bukan karena melimpahnya makanan, demikian juga mahal bukan karena kelangkaan makanan.

Murah dan mahal merupakan ketentuan Allah (sunnatullah).”

Pernyataan ini secara implisit bahwa harga bukan hanya ditentukan oleh penawaran saja, tetapi juga permintaan terhadap barang tersebut. Bahkan, Abu Yusuf mengindikasikan adanya variabel-variabel lain yang juga turut memengaruhi harga misalnya jumlah uang yang beredar di negara itu, penimbunan atau penahanan suatu barang atau lainnya.16

Tampaknya Abu Yusuf juga menyangkal tentang hubungan terbalik antara persediaan barang (supply) dan harga, yang pada kenyataannya harga tidak selalu bergantung pada permintaan tetapi juga bergantung pada kekuatan penawaran. Pada dasarnya pemikiran Abu Yusuf ini merupakan hasil observasi terhadap fakta empiris saat itu, dimana seringkali terjadi melimpahnya barang ternyata diikuti dengan tingkat harga, sementara kelangkaan barang diikuti dengan harga yang rendah. Beliau telah menyimpulkan bahwa bekerjanya hukum permintaan dan penawaran pasar dalam menentukan tingkat harga, meskipun kata permintaan dan penawaran ini tidak beliau katakan secara eksplisit.17

b. Pasar Menurut Al-Ghazali (1058-1111 M)

Secara eksplisit Imam Ghazali mengaitkan segala kegiatan ekonomi dengan moral dan akhlak yang terkandung dalam Al- Qur‟an dan Hadits yaitu berdasarkan prinsip tauhid dan dalam kaitannya dengan mekanisme pasar. Al-Ghazali dalam Ihya

„Ulumuddin, juga telah membahas secara detail tentang perdagangan dan pasar yang harganya selalu bergerak sesuai

16 Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam UII, Ekonomi Islam,305.

17 Nur Rianto Al Arif dan Euis Amalia, Teori Mikroekonomi: Suatu Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional,267.

(10)

dengan kekuatan penawaran dan permintaan. Menurutnya, pasar merupakan bagian dari keteraturan alami.

Disini Al-Ghazali tidak menjelaskan tentang permintaan dan penawaran dalam terminologi modern, tetapi dalam tulisannya ia menjelaskan tentang bentuk kurva penawaran dan permintaan. Untuk kurva penawaran “yang naik dari kiri bawah ke kanan atas”. Dinyatakan dalam kalimat, “Jika petani tidak mendapatkan pembeli barangnya, maka ia akan menjualnya pada harga yang lebih murah. Sementara untuk kurva permintaan, “yang turun dari atas ke kanan bawah” dijelaskan dengan kalimat, “Harga dapat diturunkan dengan mengurangi permintaan.”

Pemikiran Imam Al-Ghazali tentang hukum supply and demand, untuk pada zamannya cukup maju dan mengejutkan tampaknya dia paham betul tentang konsep elastisitas permintaan. Ia menegaskan, “Mengurangi margin keuntungan dengan menjual pada harga yang lebih murah, akan meningkatkan volume penjualan dan ini pada gilirannya akan meningkatkan keuntungan”.

Imam Al-Ghazali, sebagaimana ilmuwan muslim lainnya dalam membicarakan harga selalu mengaitkan dengan keuntungan tetapi dia belum mengaitkan harga barang dengan pendapatan dan biaya-biaya. Bagi Al-Ghazali, keuntungan (ribh), merupakan kompensasi dari kesulitan perjalanan, resiko bisnis dan ancaman keselamatan si pedagang. Dalam kajian ini perlu ditambahkan sedikit tentang pemikiran al-Ghazali mengenai konsep keuntungan dalam Islam. Menurutnya, motif berdagang adalah mencari keuntungan. Tetapi ia tidak setuju dengan keuntungan yang besar sebagai motif berdagang, sebagaimana yang diajarkan kapitalisme. Al-Ghazali dengan

(11)

tegas menyebutkan bahwa keuntungan bisnis yang ingin dicapai seorang pedagang adalah keuntungan dunia akhirat,bukan keuntungan dunia saja.18

c. Pasar menurut Ibn Kaldun (1332-1383 M)

Ibn Khaldun membagi jenis barang kepada dua macam, pertama, barang kebutuhan pokok, kedua barang mewah.

Menurutnya, bila suatu kota berkembang dan populasinya bertambah, maka persediaanya pengadaan barang-barang kebutuhan pokok melebihi kebutuhan, sehingga penawaran meningkat dan akibatnya harga menjadi turun. Sedangkan untuk barang-barang kebutuhan pokok melebihi kebutuhan, sehingga penawaran meningkat dan akibatnya harga menjadi turun. Sedangkan untuk barang-barang mewah, permintaannya akan meningkat, sejalan dengan perkembangan kota dan berubahnya gaya hidup. Akibatnya, harga barang mewah menjadi naik.

Menurutnya keuntungan yang wajar akan mendorong tumbuhnya perdagangan sedangkan keuntungan yang sangat rendah akan membuat lesu perdagangan karena pedagang kehilangan motivasi untuk kerja. Sebaliknya bila pedagang mengambil keuntungan sangat tinggi juga akan membuat lesu perdagangan karena lemahnya permintaaan (demand) dari konsumen.19

Ibn Khaldun sangat menghargai harga yang terjadi dalam pasar bebas, namun beliau tidak mengajukan saran kebijakan pemerintah untuk mengelola harga. Beliau lebih banyak memfokuskan kepada faktor yang memengaruhi harga.20

18 Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam UII, Ekonomi Islam, 305-306.

19 Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam (Depok: Granata Publushing,2010), 240.

20 Nur Rianto Al Arif dan Euis Amalia, Teori Mikroekonomi: Suatu Perbandingan Ekonomi Islam dan Konvensional,275.

(12)

4. Fungsi dan Peran Pasar a. Fungsi Pasar

Menurut Ari Sudarman pasar mempunyai lima fungsi utama.

Fungsi-fungsi tersebut adalah:

1) Pasar menetapkan nilai pasar (set value). Dalam ekonomi pasar harga merupakan ukuran nilai. Fungsi ini memecahkan masalah penentuan apa yang harus dihasilkan oleh suatu perekonomian.

Barang yang relatif lebih diinginkan oleh masyarakat mempunyai tingkat harga yang relatif lebih tinggi dibanding dengan barang yang tidak diinginkan masyarakat. Produsen yang menghasilkan barang yang lebih diinginkan masyarakat dan memperoleh keuntungan yang lebih besar. Akibatnya produsen itu akan terangsang untuk memperbesar produksinya, dan juga mendorong produsen-produsen baru untuk menghasilkan barang tersebut. Jadi, gerak kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar menentukan tingkat harga barang. Sedang gerak harga-harga itu sendiri untuk selanjutnya menentukan apa dan berapa setiap macam barang diproduksinya dan suatu perekonomian.21

2) Pasar mengorganisasikan produksi. Dengan adanya harga- harga faktor produksi di pasar, maka akan mendorong produsen memilih metode produksi yang paling efisien. Dalam ekonomi di anggap bahwa antara faktor-faktor produksi mempunyai kemungkinan subtitusi. Bila harga suatu faktor produksi mengalami kenaikan di pasar, maka produsen akan mengadakan penghematan penggunaan faktor produksi tersebut dan mencoba menggantinya dengan faktor produksi pengganti yang lain yang harganya relatif lebih murah. Jadi fungsi pasar

21 Ari Sudarman, Materi Pokok Teori Ekonomi Mikro I (Jakarta: Universitas Terbuka,2000), 21-22

(13)

yang yang kedua ini memecahkan masalah bagaimana cara menghasilkan barang.

3) Pasar mendistribusikan barang. Hal ini menyangkut pertanyaan untuk siapa barang dihasilkan. Kemampuan seseorang untuk membeli barang tergantung pada penghasilannya. Penghasilan seseorang disamping tergantung pada beberapa unit jumlah faktor produksi yang dimiliki juga tingkat harga faktor produksi tersebut dipasar. Pola distribusi penghasilan bersama- sama dengan tingkat harga barang di pasar akan menentukan pola distribusi barang dalam suatu masyarakat. Dengan menganggap pola pemilihan faktor produksi dari suatu masyarakat pada suatu saat tertentu bentuknya, maka gerak harga barang dan faktor produksi akan menentukan distribusi barang yang akan dihasilkan kepada warga masyarakat.

4) Pasar berfungsi menyelenggarakan penjatahan (rationing).

Penjatahan adalah adanya harga karena jumlah produksi yang tersedia dalam masyarakat untuk jangka waktu tertentu terbatas jumlahnya, maka jumlah tersebut haruslah dibagi-bagi sehingga dapat “cukup” dalam jangka waktu tertentu itu.

Barang yang jumlahnya relatif sedikit di dalam suatu perekonomian, maka tingkat harga barang tersebut di pasar tinggi. Tingginya tingkat harga barang tersebut akan membatasi tingkat konsumsi sekarang.

5) Pasar mempertahankan dan mempersiapkan keperluan di masa yang akan datang. Tabungan dan investasi semuanya terjadi di pasar dan keduanya merupakan usaha untuk mempertahankan dan mencapai kemajuan perekonomian yang bersangkutan.22

22 Ari Sudarman, Materi Pokok Teori Ekonomi Mikro I, 22.

(14)

b. Peranan Pasar

Peran pasar terus meningkat sebagai akibat berkembangnya fungsi pasar saat ini. Pasar mempunyai peranan yang beragam berdasarkan pada pengertian-pengertian tentang pasar dan berkembangnya kegiatan-kegiatan yang terjadi dipasar, dimana berdasarkan keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 378/KPTS/1987 tentang pengesahan 33 Standar Konstruksi Bangunan Indonesia pasar di jabarkan sebagai berikut:

1) Pasar sebagai tempat pemenuhan kebutuhan.

Pasar menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari yaitu sandang dan pangan dengan demikian bisa diartikan bahwa di dalam pasar dapat ditemukan kebutuhan pokok sehari-hari atau kebutuhan pada waktu-waktu tertentu.

2) Pasar sebagai tempat rekreasi.

Pasar menyediakan aneka ragam barang untuk kebutuhan sehari-hari atau kebutuhan yang akan datang. Barang-barang tersebut ditata dan disajikan sedemikian rupa sehingga menarik perhatian pengunjung. Orang-orang yang datang ke pasar kadang-kadang hanya sekedar berjalan-jalan sambil melihat- lihat barang dagangan untuk melepaskan ketegangan atau mengurangi kejenuhan.

3) Pasar sebagai sumber pendapatan daerah atau kota.

Kegiatan pasar akan mengakibatkan terjadinya perputaran uang dan Pemerintah Kabupaten berhak retribusi dari kegiatan- kegiatan tertentu yang terjadi di pasar. Hasil penarikan retribusi akan menambah pendapatan daerah dan bersarnya hasil penarikan dari retribusi ini akan sangat bergantung pada kondisi pasar, skala pelayanan dan pengelolaan pasar.

(15)

5. Perubahan Sosial

1. Pengertian perubahan sosial

Menurut Soedjono Dirdjosisworo menyebutkan perubahan sosial adalah perubahan fundamental yang terjadi dalam strukstur sosial, sistem sosial dan organisasi sosial.23

a. Struktur sosial adalah bentuk dari pada seluruh jaringan hubungan antar individu dalam masyarakat dimana terjalin interaksi, interalasi dan komunikasi sosial.

b. Sistem sosial adalah keseluruhan jaringan hubungan antar individu dalam kelompok sosial, yang berhubungan dengan nilai-nilai dan pola-pola kebudayaan serta kaidah-kaidah masyarakat tersebut.

c. Organisasi sosial adalah wadah-wadah pergaulan kelompok yang disusun usaha mencapai antara petugas dan tugas-tugasnya yang berhubungan dengan usaha mencapai tujuan tertentu, yang umumnya berhubungan dengan aspek kesejahteraan dan keamanan anggota organisasi.24

Menurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin memberikan tanggapan dalam salah satu karangannya bahwa perubahan sosial sebagai suatu variasi cara hidup yang telah diterima, yang disebabkan baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan materiil, komposisi penduduk, ideologi maupun disebabkan karena adanya difusi maupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.

Sedangkan menurut Robert H. Lauer mendefinisikan perubahan sosial menunjuk kepada perubahan fenomena sosial di berbagai tingkat kehidupan manusia dari tingkat individu hingga tingkat dunia.25

23 Soedjono Dirdjosisworo, Pengantar Sosiologi (Bandung: Alumni,2016), 63-64

24 Selo Soermadjan, Sosial change in Jogyakarta (New York: Cornel University Press,1962), 379.

25 Robert H. Lauer, Perpestif Tentang Perubahan Sosial (Jakarta: Bina Aksara,2016), 5

(16)

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapatlah dimengerti bahwa yang dimaksud dengan perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam masyarakat meliputi perubahan struktur, sistem dan organisasi sosial sebagai akibat adanya modifikasi pola-pola kehidupan manusia, yang dipengaruhi oleh adanya faktor kebutuhan intern dan ekstern masyarakat itu sendiri. Pada dasarnya perubahan adalah suatu keharusan sebab setiap ciptaan Allah, pasti akan mengalami perubahan baik dalam arti perubahan dala menuju perkembangan atau menuju kemusnahan. Perubahan sosial yang dimaksud oleh manusia bukan secara individu melainkan perubahan antar pribadi seluruh komunitas masyarakat.

Menurut teori perubahan sosial yang dikemukakan oleh August Comte membagi dalam dua konsep penting yaitu Sosial Static (bangunan struktural) dan Sosial Dynamics (dinamika struktural).26 Perubahan akan mencakup suatu sistem sosial dalam bentuk organisasi sosial yang ada di masyarakat, perubahan dapat terjadi dengan lambat, sedang atau keras tergantung situasi dan yang mempengaruhinya.27

Al-Qur‟an telah menjelaskan mengenai konsep perubahan masyarakat yang sesuai dengan firman Allah Swt pada Q.S Ar-Ra‟du ayat 11 yang berbunyi :

ُزِّيَغُي َلَ َ َّللَّٱ ٌَِّإ ۗ ِ َّللَّٱ ِزْيَأ ٍِْي ۥُهََىُظَفْحَي ۦِهِفْهَخ ٍِْي َو ِهْيَدَي ٍِْيَب ٍِّۢي ٌتََٰبِّقَعُي ۥُهَن ۥُههَن َّد َزهَي َلَهَف ا ىهُس ٍو ْىهَقِب ُ َّللَّٱ َدا َرَأ اََِإ َو ۗ ْىِههِسُفََأِب اَي ۟او ُزِّيَغُي َٰىَّتَح ٍو ْىَقِب اَي

ۚ ٍلا َو ٍِي ۦِهَِوُد ٍِّي ىُهَن اَي َو

“Bagai manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, dimuka dan dibelakangnya mereka menjaganya atas perintah Allah, Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum. Maka tak ada yang dapat

27 . Agus Salim, Perubahan Sosial Sketsa Teori dan Refleksi Metodologi Kasus Indonesia (Yogyakarta: PT Tiara Wacana, 2002), 131.

(17)

menolaknya dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”.

Dalam Tafsir Jalalain dijelaskan maksud ayat diatas ialah manusia selalu di awasi dan dijaga oleh para malaikat dihadapannya dan belakangnya berdasarkan perintah Allah, dari gangguan jin dan makhluk-makhluk yang lainnya. Dia tidak mencabut dari mereka nikmat-Nya dari keadaan yang baik dengan melakukan perbuatan durhaka menimpakan azab dari siksaan-siksaan tersebut dan pula dari hal-hal lainnya yang telah dipastikan-Nya bagi orang-orang yang telah dikehendaki keburukan oleh Allah, selain Allah sendiri yang dapat mencegah datangnya azab Allah terhadap mereka. Huruf min di sini adalah zaidah. Pada pemahaman ayat diatas bahwa kondisi masyarakat baik maupun buruk tidak akan dirubah oleh Allah Swt hingga mereka terlebih dulu melakukan perubahan terhadap apa yang terdapat pada diri mereka berupa pemahaman, pemikiran asumsi-asumsi. Tanpa melakukan hal tersebut, maka harapan untuk mendapatkan perubahan kondisi dari Allah adalah menyalahi teks ayat sekaligus mengingkari tugas kekhalifahan manusia.28

2. Sebab-Sebab Terjadinya Perubahan Sosial

Astrid S. Susanto menyebutkan bahwa, sebab-sebab timbulnya perubahan sosial karena :

1. Keadaan geografi tempat pengelompokan sosial 2. Keadaan biofisik kelompok.

3. Kebudayaan.

4. Sifat anomi manusia.

Faktor kebudayaan diatas yang juga dapat dianggap sebagai faktor penentu perubahan sosial, dapat diberi contoh misalnya karena kebudayaan dengan semua tradisinya kadang-kadang menyebabkan orang tidak mau atau tidak berani mengadakan kemajuan, apabila

28 Muhammad Munir, Manajemen Dakwah (Jakarta: Kencana,2006),256.

(18)

perubahan sosial itu mereka anggap bertentangan dengan kebudayaan yang telah mengakar dalam kehidupan mereka, sehingga mereka tidak melihat segi manfaat dari kemungkinan adanya perubahan sosial tersebut. Sifat anomi (menjauhi diri dari masyarakat) yang dianggap dapat menjadi penentu perubahan sosial, karena umumnya mereka yang bersifat seperti ini berkeinginan selalu untuk melakukan sesuatu secara sendiri-sendiri.29

3. Faktor-Faktor Pendorong Perubahan Sosial

Beberapa faktor pendorong terjadinya perubahan sosial dapat disebutkan antara lain:

a. Adanya kontak dengan kebudayaan lain. Salah satu proses yang menyangkut dalam hal ini adalah difusi (proses penyebaran unsur- unsur kebudayaan dari orag ke orang lain), dengan difusi suatu penemuan baru yang telah diterima oleh masyarakat dapat diteruskan dan disebarakan pada masyarakat luas sampai umat manusia di dunia dapat menikmati kegunaan kemajuan peradaban yaitu antara lain proses tersebut merupakan pendorong bagi pertumbuhan suatu kebudayaan masyarakat manusia.

b. Adanya sistem pendidikan formal yang maju. Pendidikan mengajarkan setiap orang agar dapat berfikir lebih objektif terutama terhadap penilaian manfaat kebudayaan dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia.

c. Adanya penduduk yang heterogen. Masyarakat yang anggotanya terdiri dari kelompok-kelompok sosial yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda ras, ideologi dan sebagainya mudah terjadi pertentangan yang menyebabkan suatu goncangan sosial, yang merupakan suatu pendorong bagi terjadinya perubahan dalam masyarakat.

29 Astrid S. Susanto, Pengantar Sosiologi Dan Perubahan Sosial (Bandung: Bina Cipta,1985),166

(19)

d. Adanya disorganisasi dalam masyarakat, sikap mudah menerima hal-hal yang baru dan seterusnya.30

4. Proses Perubahan Sosial

Beberapa bentuk proses perubahan sosial dapat disebutkan sebagai berikut. Borgadus berpendapat antara lain:

a. Proses perubahan sosial melalui evolusi sosial

Evolusi sosial merupakan perkembangan gradual yaitu karena adanya kerjasama harmonis antara manusia dengan lingkungannya dan dikenal bentuk-bentuk evolusi sebagai berikut:

1) Evolusi kosmis adalah taraf evolusi dalam bentuk pertumbuhan perkembangan atau kemunduran hidup manusia.

2) Evolusi organis adalah evolusi yang ditemukan dalam bentuk survival of the fittest yaitu perjuangan manusia untuk mempertahankan hidupnya.

3) Evolusi mental adalah evolusi sebagai akibat adanya perubahan teknologi dan perubahan kebudayaan.

b. Proses perubahan sosial melalui revolusi sosial

Pada umumnya revolusi ditandai oleh adanya ketidakpuasan dari golongan tertentu, dan biasanya didahului oleh tersebarnya suatu ide baru. Inti proses modernisasi pada hakikatnya adalah adanya peningkatan kemampuan dari masyarakat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya yang mendasar dan meliputi:

a. Kebutuhan akan sandang,pangan dan papan.

b. Keselamatan terhadap jiwa dan harta benda.

c. Kesempatan yang wajar untuk dihargai sehingga seseorang itu memiliki harga diri yang diharapkan.

d. Kesempatan untuk dapat mengembangkan kemampuan atau potensial.

e. Mendapatkan kasih sayang dari sesamanya.

30 Dewi Wulansari, Sosiologi: Konsep dan Teori, 131-132

(20)

Menurut Maslow, kebutuhan- kebutuhan ditingkat rendah harus terpenuhi atau paling tidak cukup terpenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan-kebutuhan ditingkat lebih tinggi menjadi hal yang memotivasi.31 Kebutuhan-kebutuhan ini ini sering disebut Maslow sebagai kebutuhan-kebutuhan dasar yang digambarkan sebagai sebuah hierarki atau tangga yang menggambarkan tingkat kebutuhan. Terdapat lima tingkat kebutuhan dasar yaitu physiological needs (Kebutuhan fisiologis), Safeti and security needs (Kebutuhan akan rasa aman), love and belonging needs (Kebutuhan akan rasa kasih sayang), esteem needs (kebutuhan akan harga diri).32

5. Dampak Perubahan Sosial

Perubahan sosial dalam masyarakat memiliki dampak atau akibat baik itu dampak positif maupun dampak negatif dalam kehidupan masyarakat antara lain sebagai berikut:

a. Dampak Posisitif

Dampak Positif dalam perubahan sosial menunjukan bahwa memberikan pengaruh dalam kemajuan kehidupan masyarakat.

Macam-macam dampak positif perubahan sosial adalah sebagai berikut:

1) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan iptek dapat mengubah nilai-nilai lama menjadi nilai-nilai baru untuk mendorong berbagai inovasi dalam kemudahan kehidupan masyarakat menuju perubahan sosial ke arah modernisasi.

2) Tercipta lapangan kerja baru mendorong industrialisasi dan perkembangan perusahaan multinasional yang berkembang secara global dan pembukaan industri kecil tentu saja memberikan

31 Jess Feist dan Gregory J, Feist, Teori Kepribadian: Theories Of Personality,(Jakarta:

Salemba Humanika,2010),331.

32 Deden Rahmat Hidayat, Teori dan Aplikasi: Psikologi Kepribadian Dalam Konseling, (Bogor:Ghalia Indonesi,2011), 165.

(21)

banyak lapangan kerja sehingga dapat menyerap tenaga kerja secara maksimal.

3) Nilai dan norma baru terbentuk karena perubahan akan terjadi terus menerus sehingga memerlukan nilai-nilai dan norma dalam menjaga arus perubahan berdasarkan nilai dan norma dalam menjaga arus perubahan.

4) Efektivitas dan efisiensi kerja meningkat selalu berkaitan dengan penggunaan alat produksi yang tepat dalam menghasilkan produk lebih cepat, lebih banyak dan tepat sasaran.33

b. Dampak Negatif

Dampak negatif dalam perubahan sosial menunjukan kerugian yang dialami oleh masyarakat, baik itu kerugian material maupun non material. Macam-macam dampak negatif dalam perubahan sosial adalah sebagai berikut:

1) Terjadinya disintegrasi sosial (perpecahan) terjadi karena adanya evolusi, kesenjangan sosial, perbendaan kepentingan yang mendorong perpecahan dalam masyarakat.

2) Terjadinya pergolakan daerah dapat terjadi karena akibat dari:

a) Perbedaan agama, ras, suku bangsa dan politik.

b) Tidak memperhatikan tatanan hidup.

c) Mengabaikan nilai dan norma.

d) Kesenjangan ekonomi.

3) Kenakalan remaja muncul akibat pengaruh perubahan sosial nilai- nilai kebebasan budaya barat yang diadopsi tanpa menyesuaikan kondisi kebudayaan sendiri.

4) Terjadinya kerusakan lingkungan.

33 Abdulsyani, Sosiologi Skematika Teori dan Terapan (Jakarta: Bumi Aksara,1992),35

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun demikian, Pemfigoid Bulosa jarang terjadi pada anak-anak,dan laporan di sekitar awal tahun 1970 (ketika penggunaan immunofluoresensi untuk diagnosis menjadi lebih

Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan ASANUSA AMANAH SYARIAH FUND yang telah dipenuhi sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak

PEMBUATAN SAMBUNGAN PN SEMIKONDUKTOR ZoO DAN KONDUKTOR AI DENGAN TEKNIK SPUTTERING. Telah dilakukan pembuatan sambungan pn semikonduktor ZoO daDkonduktor AI dengan teknik

• Pencarian diperkenankan mengunjungi node yang terdapat pada level yang lebih rendah jika ternyata node pada level yang lebih tinggi ternyata memiliki nilai heuristik yang

Setelah itu, Bapak Burhan (KASI Haji dann Umrah juga menyampaikan berita tersebut ke grup telegram calon jemaah haji. Beliau merasa bahwa keputusan Pemerintah yang

(2005) menjelaskan bahwa biosorpsi dan akumulasi zat polutan oleh tumbuhan dapat terjadi melalui tiga proses yaitu biosorpsi logam oleh akar, translokasi zat

Dengan semakin diketahuinya keunggulan kerbau dan peran besarnya dalam penyediaan daging maka perbaikan perbibitan sudah harus menjadi perhatian utama bagi daerah-daerah sumber

Kegagalan memahami relasi ontologis ini tercermin dalam kutipan-kutipan ayat-ayat diatas[tidak perlu ditanggapi mendetail, ontologis ini tercermin dalam kutipan-kutipan