KARAKTERISTIK DEMOGRAFI MASYARAKAT
PEDESAAN DI KECAMATAN SALAPIAN
KABUPATEN LANGKAT
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperolah Gelar Sarjan Pendidikan
OLEH :
MUHAMMAD HABIB SYAKDAN 309431017
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
vi
ABSTRAK
Muhammad Habib Syakdan, NIM 309431017. Karakteristik Demografi Masyarakat Pedesaan di Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan,2013
Tujuan Penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui karakteristik demografi berdasarkan umur, jenis kelamin, dan suku (2) Mengetahui keadaan masyarakat pedesaan di Kecamataan Salapian ditinjau dari mata pencaharian serta corak kehidupan sosialnya.
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wilayah Desa di Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat dan sekaligus dijadikan sampel dalam penelitian ini yang meliputi desa Ujung Bandar, Parangguam, Perkebunan Tambunan, Lau Tepu, Pamah Tambunan,Perkebunan Glugur Langkat, Bandar Telu, Perkebunan Turangi, Ujung Teran, Minta Kasih, Tanjung Langkat, Naman Jahe, Perkebunan Tanjung Keliling, Ponco Warno, Adin Tengah, Lau Glugur, Pancur Ido. Teknik pengumpulan data dengan teknik studi dokumenter. Teknik analisis data yang digunakan secara deskriptif kualitatif.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Karakteristik Demografi Masyarakat Pedesaan Di Kecamatan Salapian Kabupaten
Langkat. Adapun tujuan dari skripsi ini adalah sebagai tugas akhir dalam
menyelesaikan studi.
Dalam proses penyelesaian skripsi penulis menyadari banyak mendapat
hambatan dan rintangan namun adanya bantuan dari berbagai pihak terkait sehingga
dapat terselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, sebagai Rektor Universitas Negeri Medan
2. Dr. H. Restu, M.S sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial
3. Drs. Walbiden Lumbantoruan, M.Si sebagai Ketua Jurusan Pendidikan
Geografi
4. Drs.Ali Nurman, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing dan mengarahkan selama proses akademik
5. Drs.Mbina Pinem, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang
membimbing dalam melaksanakan penelitian hingga skripsi ini dapat
terselesaikan sesuai dengan rencana..
6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Geografi yang telah memberikan bekal ilmu
yang tak ternilai hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Camat daerah penelitian skripsi beserta stafnya yang banyak telah
iv
8. Kepala Desa daerah penelitian skripsi beserta stafnya yang memberikan izin
penelitian dan kemudahan selama penelitian yang telah meluangkan
waktunya dalam memberikan informasi.
9. Teristimewa buat Kedua Orang Tua H.Wasiun S.Ag, dan Hj. Dahliani S.Ag,
tercinta yang telah bersusah payah membimbing dan membiayai serta buat
adik-adiku Ami Nazmi Faridah dan Khilda Hasni Ijjati yang mendukung
penulis selama perkuliahan dan sampai pada penyusunan skripsi.
10.Teman-teman di Jurusan Pendidikan Geografi, Kelas B Reguler 2009
,Teman-teman di Jurusan Pendidikan Geografi stambuk 2009, serta abang
dan kakak stambuk di Jurusan Pendidikan Geografi.
11.Serta Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Dalam skripsi ini penulis menyadari banyak kekurangan. Untuk itu penulis
banyak mengharap saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama pada yang
membutuhkannya dan pada rekan- rekan di Jurusan Pendidikan Geografi Universitas
Negeri Medan.
Medan, Oktober 2013 Penulis
vii
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING………. .. i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN……….. .. ii
KATA PENGANTAR ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v
ABSTRAK ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
A. Kerangka Teori ... 8
B. Penelitian Yang Relevan ... 16
viii
BAB III METODE PENELITIAN ... 21
A. Lokasi Penelitian ... 21
B. Populasi dan Sampel ... 21
C. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 21
D. Teknik Pengumpulan Data ... 23
E. Teknik Analisis Data ... 23
BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN ... 26
A. Kondisi Fisik... 26
B. Kondisi Non Fisik ... 31
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47
A. Hasil Penelitian ... 47
B. Pembahasan ... 60
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 66
A. Kesimpulan ... 66
B. Saran ... 68
DAFTAR PUSTAKA ... 69
ix
DAFTAR TABEL
No. Uraian Hal
1. Kategori Persentase Pengukuran Umur Median ... 24
2. Tingkat Umur Median ... 24
3. Luas Desa- Desa Kecamatan Salapian Tahun 2012... 27
4. Penggunaan Lahan di Pedesaan Kecamatan Salapian Tahun 2012 ... 31
5. Jumlah Penduduk Kecamatan Salapian Tahun 2012 ... 32
6. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Salapian Tahun 2012 ... 34
7. Komposisi Penduduk Menurut Umur di Kecamatan Salapian Tahun 2012 ... 35
8. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kecamatan Salapian Tahun 2012 ... 37
9. Komposisi Penduduk Desa-Desa di Kecamatan Salapian Menurut Mata Pencaharian Tahun 2012 ... 38
10. Komposisi Penduduk Menurut Agama di Kecamatan Salapian Tahun 2012 ... 39
11. Persentase Penduduk Menurut Agama yang dianut di Pedesaan Kecamatan Salapian Tahun 2012 ... 40
12. Komposisi Penduduk Menurut Suku Bangsa di Kecamatan Salapian Tahun 2012 ... 41
x
14. Banyaknya Prasarana Pendidikan Pada Desa-Desa di Kecamatan Salapian
Tahun 2012 ... 43
15. Prasarana Kesehatan di Kecamatan Salapian Tahun 2012 ... 44
16. Banyaknya Prasarana Kesehatan Pada Desa-Desa
di Kecamatan Salapian Tahun 2012 ... 45
17. Sarana Ibadah di Kecamatan Salapian Tahun 2012 ... 46
18. Banyaknya Sarana Ibadah di Desa-Desa Kecamatan Salapian
Tahun 2012…….…………... 46
19. Komposisi Penduduk Menurut Umur di Kecamatan Salapian
Tahun 2012………. .... 48
20. Hasil Persentase Pengukuran Umur Median ….……… 48
21. Rasio Ketergantung di Kecamatan Salapian Tahun 2012………. 50
22. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Salapian
Tahun 2012……… 52
23. Rasio Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Salapian
Tahun 2012……….. 54
24. Komposisi Penduduk Menurut Suku Bangsa di Kecamatan Salapian
Tahun 2012………. 55
25. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kecamatan Salapian
xi
DAFTAR GAMBAR
No Uraian Hal
1. Skema Kerangka Berfikir... 20
2. Peta Administrasi Kabupaten Langkat ... 28
3. Peta Kecamatan Salapian ... 29
4. Grafik Persentase Pengukuran Umur Median di Kecamatan Salapian…….. 49
5. Grafik Rasio Ketergantungan di Kecamatan Salapian……… 51
6. Grafik Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Salapian.. 53
7. Grafik Komposisi Penduduk Menurut Suku di Kecamatan Salapian ... 56
8. Grafik Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian
di Kecamatan Salapian………... 58
9. Kantor Camat Salapian……….. 92
10. Kantor Desa Naman Jahe………. 92
11. Jalan Penghubung Antar Desa Ujung Teran dengan Desa PoncoWarno…… 93
12. Jembatan Penghubung antara Desa Ujung Teran dengan Tanjung Langkat….93
13. Kantor Desa Ujung Teran……….. 94
14. Kondisi Lahan Pertanian Masyarakat Pedesaan……… 94
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Uraian hal
1. Daftar Kuesioner……… ... 71
2. Kondisi Fisik Wilayah ... 76
3. Kondisi Non Fisik ... 79
4. Perhitungan umur median……… ... 84
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masalah kependudukan merupakan masalah yang penting dalam
pembangunan suatu negara. Informasi tentang jumlah penduduk serta komposisi
penduduk menurut umur, jenis kelamin, pendidikan, tempat tinggal, pekerjaan
penting diketahui terutama untuk mengembangkan perencanaan pembangunan
manusia, baik itu pembangunan ekonomi, sosial, politik, lingkungan dan lain-lain
yang terkait dengan peningkatan kesejahteraan manusia.
Dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang peranan
yang penting. Makin lengkap dan akurat data kependudukan yang tersedia makin
mudah dan tepat pembangunan itu dibuat.Sebagai contoh, dalam perencanaan
pendidikan diperlukan data jumlah penduduk dalam usia sekolah dan para pekerja
dalam bidang kesehatan masyarakat
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk keempat terbesar di
dunia. Data tentang jumlah penduduk dapat diketahui dari hasil Sensus Penduduk
(SP). Sensus penduduk yang telah dilakukan sebanyak 6 kali. Sensus penduduk yang
terakhir kali di Indonesia pada tanggal 1 Mei - 15 Juni 2010. Jumlah penduduk
Indonesia berdasarkan hasil sensus ini adalah sebanyak 237.556.363 orang, yang
terdiri dari 119.507.580 laki-laki dan 118.048.783 perempuan
(http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/200/200/] diakses pada
2
Penduduk Indonesia hampir 80% berada di pedesaan maka sudah sepatutnya
usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa perlu mendapat prioritas
utama. Desa dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan memperhatikan asal usul
desa dan kondisi sosial budaya masyarakat setempatDesa atau pun pedesaan
merupakan bagian wilayah dari pemerintahan Kabupaten berada di bawah
Kecamatan yang di pimpin oleh Kepala Desa.
Wilayah desa terletak jauh atau dekat dari daerah perkotaan berada di dearah
dataran tinggi atau di daerah dataran rendah yang kondisi wilayahnya terdapat
banyak hamparan dataran yang luas yang terdiri dari pesawahan, perkebunan, dan
kehutanan yang merupakan sumber mata pencaharian masyarakat desa, karena
kehidupan masyarakat desa erat sekali hubungannya dengan alam sekitar.
Masyarakat Pedesaan adalah komunitas yang tinggal di dalam satu daerah
yang sama, yang bersatu dan bersama-sama memiliki ikatan yang kuat dan sangat
mempengaruhi satu sama lain. Hal ini dikarenakan pada masyarakat desa tradisi itu
masih sangat kuat dan kental. Bahkan terkadang tradisi ini juga sangat
mempengaruhi perkembangan desa, karena terlalu tinggi menjunjung kepercayaan
nenek moyang mengakibatkan sulitnya untuk melakukan pembaharuan desa. Di sisi
lain banyak hal yang mengakibatkan sebuah desa sulit untuk mengalami
pembaharuan, antara lain isolasi wilayah, yaitu desa yang wilayahnya berada jauh
dari pusat ekonomi daerah, desa yang mengalami ketertinggalan di bidang
pembangunan jalan dan sarana-sarana lainnya, sulitnya akses dari luar, bahkan desa
yang mengalami kemiskinan dan keminiman tingkat pendidikan. Pada umumnya
masyarakat desa diidentikkan dengan masyarakat petani, ini dikarenakan masyarakat
petani-3
petani miskin yang mata pencahariannya di bawah garis kemiskinan. Hal ini
menunjukkan kesenjangan yang sangat jauh dari masyarakat perkotaan.
Masyarakat pedesaan di Indonesia tergolong masyarakat yang masih tertinggal
walau pun sudah ada contoh beberapa desa dengan perbaikan mutu penghidupan
mulai lepas dari ketertinggalan. Hal ini disebabkan keberedaan wilayah yang jauh
dari pusat pembangunan nasional serta tindakan yang menggambarkan karakter
masyarakat pedesaan masih bersifat pasrah. Dalam studi kita sekarang ini fokus
perhatian diarahkan tidak pada perekonomian desa, tetapi juga pada karakter manusia
desa. Maka hasil pembangunan pedesaan tidak semata-mata diartikan sebagai
peningkatan produksi, penyempurnaan pemasaran atau diversifikasi dalam
perekonomian desa, tetapi lebih bersifat komprehensif, yang mencakup spektrum
kemanusiaan yang luas. Tujuan dan hasil akhir dari pendekatan yang demikian
adalah pembangunan manusia seutuhnya di pedesaan yang diartikan sebagai
kemajuan yang mantap dan terus menerus dalam kondisi kehidupan yang
mengandung unsur-unsur kebebasan, kebahagiaan, dan keamanan bagi seluruh
anggota masyarakat.
Pembangunan merupakan proses sosial, ekonomi, dan institusional yang
ditempuh guna mencapai kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. Menurut
Suratno(Berutu,2004) Pembangunan membutuhkan proses perencanaan sosial
dilakukan oleh birokrat perencana pembangunan untuk mengubah kondisi sosial
yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahtraan bagi masyrakat. Pada
hakekatnya pembangunan sebagai suatu proyek dalam perencanaannya memang
sudah bertujuan untuk meningkatkan sosial ekonomi masyarakat, sehingga dampak
4
Pemberdayaan masyarakat pedesaan dapat dimaknai sebagai tindakan sosial
dimana sebuah komunitas didorong untuk mampu mengorganisasikan diri dalam
membuat perencanaan dan tindakan kolektif untuk memecahkan masalah sosial atau
memenuhi kebutuhan sosial sesuai kemampuan dan sumberdaya yang dimilikinya.
Dalam kenyataannya, seringkali proses ini tidak muncul secara otomatis, melainkan
tumbuh dan berkembang berdasarkan interaksi masyarakat setempat dengan pihak
luar atau para pekerja sosial baik yang bekerja berdasarkan dorongan karitatif
maupun perspektif profesional.
Kabupaten Langkat merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera
Utara. Dengan luas wilayah 6.263,29 km2 dan memiliki 23 kecamatan.Kecamatan –
kecamatan yang ada di Kabupaten Langkat mempunyai potensi yang dimiliki baik
dari sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Kecamatan Salapian salah
satunya, kecamatan yang berada di Kabupaten Langkat yang memiliki potensi
signifikan dalam hal kependudukan. Kecamatan dengan 17 desa di dalamnya belum
mengalami perubahan dalam hal pembangunan pedesaan secara menyeluruh.
Indikasi ini terlihat dari perilaku masyarakatnya yang mencirikan pada perbedaan
karakteristik demografinya yakni jumlah jenis kelamin, umur, dan suku ( etnis) yang
mendominasi dan berdomisili di Pedesaan Kecamatan Salapian serta karakter
masyarakat pedesaan tersebut meliputi mata pencaharian dan corak kehidupan
sosialnya
Dari jumlah penduduk sebanyak 26.137 jiwa penduduk berusia 0-14 tahun
berjumlah 8.327 jiwa, usia 15-64 tahun berjumlah 16.7171 jiwa dan usia 65 tahun
keatas berjumlah 1.093. Kemudian jumlah penduduk laki-laki lebih banyak 171 jiwa
dari jumlah penduduk perempuan serta ada beberapa suku (etnis) yang berdomisili
5
Pedesaan Kecamatan Salapian adalah suku Jawa akan tetapi banyak juga suku-suku
lain seperti suku Karo, suku Melayu, suku Batak, dan suku Mandailing (BPS. Profil
Kecamatan Salapian. 2010). Terlihat bahwa penduduk dengan usia muda dan
produktif lebih banyak mendominasi serta keheterogenan etnis menjadi modal untuk
saling berpartisipasi dalam pembangunan pedesaan yang masih kurang maksimal
ditambah lagi penduduk laki-laki lebih banyak seharusnya menjadi potensi besar
yang dimiliki untuk membangun pedesaan secara merata.
Hal ini tentu saja akan berpengaruh dalam pembangunan dan tingkat
kesejahteraan hidup lebih baik pada masyarakat pedesaan di kecamatan
tersebut.Pembangunan pedesaan tidak terlepas dari karakteristik demografi
masyarakat. Oleh karena itu peniliti ingin mengetahui karakteristik demografi
masyarakat di Pedesaan Kecamatan Salapian. Ini dilakukan untuk memberikan
informasi permasalahan tentang perkembangan kependudukan, dalam hal
pembangunan pedesaaan yang belum merata dan menyeluruh. Selain itu penelitian
ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi instansi terkait dalam mengantipasi
permasalahan kependudukan pada masyarakat pedesaan agar pembangunan di
pedesaan dapat sesuai yang di harapkan pemerintah dan memberi pengaruh positif
bagi masyarakat di pedesaan itu sendiri.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah karakteristik demografi dan karakter masyarakat
pedesesaan pada kehidupan sosialnya. Dalam penelitan ini karakteristik demografi
merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mengetahui gambaran umum dan ciri
6
tersebut perlu diketahui agar terlihat susunan kependudukan di pedesaan baik bentuk
fisik, sosial budaya, dan perkembangan masyarakatnya sedangkan karakter
masyarakat pedesaan berpengaruh terhadap pola kehidupan masyarakatnya mulai
dari kultur adat istiadat, kelembagaan sosial, corak kehidupan sosial, hingga
pelapisan sosial. Desa-desa di Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat merupakan
wilayah pedesaan dengan struktur kependudukan beragam dan potensi pembangunan
yang bisa diharapkan lebih merata dan menyeluruh.
C. Pembatasan Masalah
Kecamatan Salapian merupakan suatu wilayah Di Kabupaten langkat terdiri
dari desa-desa yang memiliki ciri-ciri struktur kependudukan yang berbeda-beda,
maka pembatasan masalah pada penelitian ini adalah mengetahui karakteristik
demografi ( dilihat dari umur, jenis kelamin, dan suku) serta karakter masyarakat
pedesaan ( dilihat dari mata pencaharian dan corak kehidupan sosialnya) pada
masyarakat pedesaaan di Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat
D. Rumusan Masalah
Dari penjelasan sebelumnya, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut:
1. Bagaimana karakteristik demografi masyarakat Pedesaan di Kecamatan
Salapian?
2. Bagaimana keadaan masyarakat pedesaan di Kecamatan Salapian ditinjau dari
7
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui karakteristik demografi berdasarkan umur, jenis kelamin, dan suku
pada masyarakat Pedesaan di Kecamatan Salapian.
2. Mengetahui keadaan masyarakat pedesaan di Kecamataan Salapian ditinjau dari
mata pencaharian serta corak kehidupan Sosialnya.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Memberikan gambaran kependudukan dan karakteristik demografi yang terjadi di
Desa-desa Kecamatan Salapian.
2. Memberikan informasi keadaan mata pencaharian serta corak kehidupan sosial di
Desa-desa Kecamatan Salapian.
3. Sebagai bahan referensi dan manfaat bagi akademisi dalam menambah
pengetahuan tentang kependudukan.
4. Sebagai pembahasan lebih lanjut dalam hal kependudukan bagi pemerintah dan
66 BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan kesimpulan serta saran yang dapat
diperoleh mengenai karakteristik demografi masyarakat pedesaan di Kecamatan
Salapian adalah sebagai berikut :
A. Kesimpulan
1. Karakteristik demografi masyarakat pedesaan di Kecamatan Salapian dilihat
dari umur yakni umur median sebagai penggolongan tingkat usia bahwa umur
mediannya adalah 25,32 yang dikategorikan penduduk intermedit ( usia
sedang) dari jumlah penduduk sebanyak 26.137 jiwa.Kelompok umur yang
dominan adalah 15-64 tahun yakni sebanyak 64% serta umur rasio angka
ketergantungan total adalah sebesar 56,34% disumbangkan oleh angka
ketergantungan penduduk muda sebesar 49,81%, dan angka ketergantungan
penduduk tua sebesar 6,53% dengan umur kerja proporsinya lebih banyak
dibebani tanggung jawab akan penduduk muda .Jenis kelamin masyarakat
jumlah Laki-laki yaitu sebesar 13.154 jiwa (50,33%) dan terkecil adalah jenis
kelamin Perempuan sebesar 12.983 jiwa (49,67% ) dengan rasio jenis kelamin
sebesar sebesar 101 jiwa.Dari 17 desa hanya 6 desa yang memiliki rasio jenis
kelamin dibawah 100. Suku yang berdomisili pada masyarakat pedesaan di
Kecamatan Salapian heterogen yang masyoritas suku jawa dengan jumlah
67
2. Masyarakat Pedesaan di Kecamatan Salapian sebanyak 16.723 jiwa (77,4%)
bermata pencaharian sebagai petani karena faktor fisik wilayah serta
keahlian / keterampilan masyarakat hampir merata pada umumnya. Corak
kehidupan sosialnya adalah sebagai masyarakat yang heterogen tetapi
homogenitas kehidupan serta aktivitas sehari-hari akibat pembauran etnis tidak
terlihat lagi heterogen yang kental pada masyarakat namun terlihat
homogenitas yang muncul antar warga masyarakat ditambah lagi budaya
gotong royong terekat erat di sendi kehidupan tidak terlepas dari pembauran
tersebut,Karena hal tersebut masyarakat pedesaan dikenal dengan istilah
paguyuban sehingga karakteristik payubannya diikat oleh hubungan batin yang
murni dan bersifat alamiah maupun karena faktor tempat tinggal yang sama
maka identifikasi paguyuban pada masyrakat pedesaan di Kecamatan Salapian
adalah oleh ikatan darah (gemeinschaft by blood ) dan oleh tempat tinggal
68
B. Saran
1. Sebagai masukan pada pemerintah setempat bahwa dalam mengambil
kebijakan tentang potensi mayarakat pedesaan di Kecamatan Salapian yang
dapat diambil dalam membangun pedesaan lebih baik Karakteristik demografi
merupakan gambaran penduduk menyeluruh suatu masalah berhubungan
dengan identitas tertentu.Dalam segi umur dan jenis kelamin merupakan
potensi besar dalam memberdayakan sumber daya manusia desa untuk lebih
mau berkembang dan maju.Untuk itu diperlukan kesadaran serta dorongan
masyarakat pedesaan lewat pendidikan dan pengubahan pola pikir.
2. Masyarakat Pedesaan di Kecamatan Salapian dengan yang umumnya bermata
pencaharian sebagai petani tidak hanya bertumpu pada bidang ini saja tetapi
bisa menekuni mata pencaharian lain sehingga jika sewaktu-waktu harga hasil
pertanian rendah atau terjadi gagal panen masyarakat tetap dapat menopang
perekonomiannya.Kemudian yang terpenting dalam corak kehidupan sosial
agar tetap dapat mempertahankan ditengah modernisasi zaman dan waktu
69
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2003. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Asnidar. 2006.Studi tentang Pekerja Anak pada Industri Konveksi di Kecamatan Medan Denai Kota Medan.Skripsi.Medan:Sekolah Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.
Bagoes, Ida.2003.Demografi Umum.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Berutu, Nurmala.2004.Pengaruh Pembangunan Rumah Susun Terhadap Pengembangan Wilayah.Jurnal Geomedia.Medan:Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial.1(2):128-129.
Bintarto, R.1977.Suatu Penghantar Geografi Desa.Yogyakarta : UP Spring
BPS. Profil Kecamatan Salapian. 2010. Stabat.
Hauser, Philip M., and Otis Dudley Duncan,eds.1959.The Study of Population :An Investory and Appraisal.Chicago: The University of Chicago Press.
Kafriono, Babang .2011. “Karakteristik Demografi dan Keadaan Sosial Ekonomi Kepala Keluarga Masyarakat Pesisir Di Desa Kuala Indah Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara. Skripsi. Medan: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.
Ko Swan Sik: 1957, De Meervoudige Nationaliteit, Leiden
Kumala, Vivi. 2006. Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Karakteristik Desa Berdasarkan Tingkat Penggolongannya di Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan. Skripsi. Medan: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.
Lembaga Demografi FEUI.1981.Dasar – Dasar Demografi.Jakarta: FEUI.
Mulyadi, 2003.Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Perpektif Pembanguan.Jakarta :PT Raja Grafindo Persada.
Pudjiwati, Sajogyo.1985. Sosiologi Pedesaan. Jakarta : UGM Press
Rian, Muhammad.2012.Karakteristik Kondisi Sosial Ekonomi Petani Nanas Yang Membuka Lahan Hutan Di Desa Tambak Mekar Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang. Skripsi.Bandung:FIPS UPI.
70
Sirait, Maringan. 2011. Diktat Metode Penelitian Geografi. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial
Sihombing, Ali.2004.Mengelimir Masalah Kependudukan Dalam Pengembangan Indonesia.Jurnal Geomedia.Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial.1(2):104-103
Simatupang, Lono Lastoro. 2003. Meninjau Ulang Etnik dan Ras. Makalah Diskusi Komunitas Studi Budaya Etnik (Komsbat), 28 Maret 2003.
Supriyanto. 2010. Karakteristik Masyarakat Pemetik Teh Di Ptpn VIII Ciater Kabupaten Subang. Skripsi. Bandung:FIPS UPI.
Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Soekanto, Soerjono. 1994.Pokok-Pokok Sosiologi Hukum Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sutardji. 2009. Karakteristik Demografi Dan Sosial Ekonomi Pemulung.Jurnal Geografi .Semarang:Jurusan Pendidikan Geografi FIS.6(2):121-131
Utomo, Budi.1985.Mortalitas:Pengertian dan Contoh Kasus di Indonesia.Jakarta:Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.
Yuliati, Y. dan Purnomo, M. 2003. Sosiologi Pedesaan. Lappera Pustaka Utama. Yogyakarta.
(http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/200/200/] diakses pada tanggal 7 Maret 2013 pukul 21.20 wib)
(http://www.pengertiandefinisi.com/2012/04/pengertian-karakter.html diakses pada tanggal 7 maret 2013 pukul 22.03 wib)
(http://id.wikipedia.org/wiki/Demografi] diakses tanggal 7 maret 2013 pukul 22.10 wib)
(http://id.wikipedia.org/wiki/Umur diakses pada tanggal 1 mei 2013 pukul 12.13 wib)
(http://id.shvoong.com/law-and-politics/politics/2243203-pengertian-etnis-suku ras-dan agama /#ixzz2RpJDpOIB diakses pada tanggal 1 mei 2013 pukul 12.13 wib)